Majalah KAREBA Humas Pemprov Sulsel Edisi 04 Th. 2015

Page 1


Aga Kareba Merajut Indonesia Kita dari Sulawesi Selatan

A

lhamdulillah Kareba Magazine telah memasuki edisi ketiga di tahun 2015 dan bertepatan pasca hari raya Idul Fitri 1436 H atau hari kemenangan bagi umat muslim setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Oleh karena itu, kami pun telah berupaya menyesuaikan sajian tampilan dan konten pada edisi kali ini dengan tema meraih kemenangan Indonesia dengan membangun dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Berbagai program dan prestasi yang ditorehkan daerah ini setidaknya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Indonesia. Disamping konsistensi tematik majalah ini yang secara rutin menyapa para pembaca setianya, maka kami pun senantiasa bertekad mendorong percepatan program prioritas Pemprov Sulawesi Selatan setiap edisinya dalam rangka kebangkitan pembangunan daerah ini menjadi provinsi terkemuka di Indonesia.

Sebab bagi kami, kebangkitan dan perubahan Sulawesi Selatan yang dinakhodai Gubernur Syahrul YL kearah lebih baik sudah menjadi tekad kami. Adalah sebuah keniscayaan, untuk mengikuti denyut pembangunan yang terus menderu di bumi Sulawesi Selatan yang sama-sama kita cintai dan banggakan bersama. Apalagi di bulan Juli-Agustus ini , provinsi Sulawesi Selatan kembali melakukan berbagai terobosan program seperti ekspor tiga kali lipat berbagai komoditi yang ikut menyumbang devisa bagi Indonesia secara nasional. Dengan begitu, slogan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan nasional semakin terwujud. Dalam salahsatu rubrik misalnya, dengan semangat kebangkitan kontributif kali ini, kami mengangkat kinerja ekspor Sulawesi Selatan ditengah perlambatan ekonomi nasional. Selain itu, topik kebangkitan industri properti di ibukota provinsi Sulawesi Selatan menjadi bukti pertumbuhan ekonomi daerah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor papan atas di Indonesia. Seperti biasa, tentu saja dalam rubrik lain kami tetap mengangkat tema sektoral seperti infrastruktur, pertanian, pendidikan,

DAFTAR ISI Kerjasama Investor Tiongkok Jajaki Sulsel................................................. 2 Bisnis Investor Belanda Garap Energi Biogas Sulsel............................ 3 Iptek Jaringan 4G Indonesia Diluncurkan pertama Di Sulsel............. 4 Achievement Syahrul Gubernur Inovatif 2015............................................... 5

2

maritim, kedaulatan pangan, transportasi dan lainnya. Pilihan topik ini didasarkan pada program strategis Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang. Dan berdasarkan beberapa masukan dan respon, maka telah kami lakukan berbagai perubahan dalam penerbitan edisi kedepannya. Semua itu kami lakukan untuk memberikan peningkatan kualitas tampilan maupun isi Majalah ini secara berkesinambungan. Seiring dengan perjalanan Majalah ini, pada kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, semoga kita diberikan spirit kemenangan dalam menjalankan setiap tugas dan pengabdian kita untuk pembangunan daerah Sulawesi Selatan. Apalagi di bulan peringatan Kemerdekaan RI, harus dimaknai sebagai spirit perjuangan membawa Sulsel berjaya dalam bingkai NKRI. Akhirnya, Dirgahayu Republik Indonesia ke-70. Majulah Sulsel, Jayalah Indonesia! D.Khaddafi Kabag.Humas Pemprov Sulsel

Presiden Jokowi Lepas Ekspor Sulsel 3 Kali Lipat .................10 Garuda Raksasa di CPI Sulsel................................................12 Sulsel Kirim (Lagi) Beras ke 11 Provinsi................................14 Wawancara Menteri Pertanian Amran Sulaiman “Daerah Lain Contoh Sulsel, Impor Beras Stop” ................................15 Sulsel Bangun Pusat Riset Rumput Laut................................16 Produk Sulsel Penyumbang Nasional.....................................17 Saudagar Bugis Makassar Bangun Indonesia ........................18 Kawasan Industri Takalar Pacu Investasi Sulsel.....................19 Sulsel Inisiasi Gerakan Nasional 100 Juta Bambu..................20 Rupiah Buntung, Eksportir Sulsel Untung.............................21

Event Dari Sulsel Muhamadiyah Tatap Indonesia Berkemajuan.......... 6

Industri Sulsel Siapkan Lahan Pabrik Gula Rafinasi............................22

Cover Story Spesial-nya Sulsel Dimata Jokowi.............................................. 7 SYL “Membangun Sulsel, Mengisi Perjuangan Kemerdekaan”. 8 Sulsel “The Next Big Thing” Properti....................................... 9

Transportasi BRT Sulsel Mirip Bus di Jepang.............................................23 Destinasi Mengintip Bulan Purnama di Rammang-Rammang...............24

Pembina: Plt.Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan H.Abdul Latief | Pelindung: Kepala Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel, A. Darmawan Bintang Pengarah : Kepala Bagian Humas Setda Pemprov Sulsel, D. Khaddafi | Editor in Chief : M.Rusman Madjulekka | Senior Editor: M.Kiblat Said Editor: Amirullah Hanafie, Ali Kumala, Badaruddin, M.Ibrahim Halim, Dewi | Foto: Humas Setda Pemprov Sulsel | Layout: www.imagistudio.com Penerbit : Biro Humas & Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan Alamat Redaksi: Bagian Humas Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel Jl.Urip Sumohardjo No. 269 Makassar, Sulawesi Selatan. KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015 Telp.0411-453965, Fax: 0411-453489. | Email: redaksikarebamagazine@gmail.com | Website: www.sulselprov.go.id.


Kareba Pembaca ‘Kareba’ di Lounge Bandara Ditambah

SYL Way

Saya sering bepergian via Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dan mendapati majalah ‘Kareba’ pada beberapa lounge. Namun dalam beberapa kesempatan, saya tidak lagi menjumpai majalah tersebut di oulet majalah yang biasa saya dapati majalah ini. Sebagai warga luar Sulsel, tentu saya merasakan manfaat informasi yang disajikan dalam majalah Kareba. Melalui surat pembaca ini, kami mengharapkan kepada pengelola agar menambah jatah oplah majalah ‘Kareba’ pada setiap lounge yang ada di bandara Sultan Hasanuddin. Supaya para tamu bisa memperoleh kembali majalah tersebut dan tidak kehabisan lagi. Muhamad Sulfan Redaksi: Terima kasih atensi anda. Saran anda akan kami pertimbangkan. Salam dari Jakarta Kami sebagai pembaca majalah ‘Kareba’ di luar kota seperti Jakarta merasa kesulitan mendapatkan majalah ‘Kareba’. Sebaiknya saran kami majalah ini juga tersedia di kantor perwakilan Pemprov Sulawesi Selatan di berbagai kota besar di Indonesia sehingga peredarannya lebih merata. Terus terang, sebagai wirausahawan, kami sangat membutuhkan informasi yang disajikan dalam majalah milik Pemprov Sulawesi Selatan tersebut dalam pengembangan usaha kami di daerah itu. Oh...kalau secara fisik kami tidak mendapatkan majalah ‘Kareba’, apakah di internet kami bisa membacanya? Rizky Abror Redaksi: Selama ini ‘Kareba’ sudah kami distribusikan ke perwakilan Sulsel di Jakarta, Surabaya, Denpasar. Namun jumlahnya memang masih terbatas. Ada juga edisi e-magazine ‘Kareba’ melalui website resmi www.sulselprov.go.id atau issuu majalah kareba.

Baik .... Baik ...lah ..!!!! Berniat dan berbuat baik.... Adalah kewajiban... Ditahu orang akan kebaikan yang kita buat ,,,bukanlah keharusan...!!! Tetapi menjadikan segalanya berujung ­ kebaikan!!! Guna meraih predikat ..** aku dan kamu ** ..adalah **orang / pemimpin yg baik... tawwa....!!!!** Adalah hal terbaik yang harus diraih!!! Dari waktu ke waktu... Dan dari ramadhan ke ramadhan.. salama ki'.. SYL

Majalah KAREBA kini juga bisa dinikmati secara elektronik (e-magazine) dengan mengakses website resmi Pemprov Sulsel, www.sulselprov.go.id.

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

1


Kerjasama

7 sbi/FAJAR

Investor Tiongkok Jajaki Sulsel

Para tamu dari Tiongkok saat bertamu di kantor PT Hamu Investama Corporation (HIC).

I

nvestor asal China, kembali menjajaki peluang berinvestasi di Sulawesi Selatan. Dua orang utusan dari China Machinery Engineering Corporation (CMEC), yakni Liau Kuo, dan Zhu Xilin, mengunjungi beberapa lokasi di Sulsel. “Kita tertarik untuk menggarap investasi di sektor power plant atau pembangkit listrik, water treatment (pengolahan air limbah), untuk mendukung sektor-sektor bisnis di sini,” jelas Liau Kuo, yang merupakan General Manager CMEC, saat bertamu ke kantor PT Hamu Investama Corporation (HIC), di Graha Pena, Selasa, 28 Juli 2015. Liau mengungkapkan, ketertarikan mereka karena melihat geliat investasi di sini. Pabrik Semen Fajar di Barru, misalnya, yang butuh Power Plant, serta

2

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

pembuatan air limbah di sekitar Pantai Losari, yang butuh water treatment. Perusahaan di China tersebut berencana membangun sejumlah perusahaan di Sulsel yang direncanakan akan membangun sejumlah perusahaan seperti pembangunan jalan tol, Kereta Api, di bidang Energi yaitu power suplay, water suplay dan Greatmen treatment, dan tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan membangun Tol laut seperti gagasan Presiden Jokowi, namun perbedaan yaitu Tol laut yang akan menggunakan terowongan Bawa laut, yang akan menghubungkan China dan Indonesia. ”Di China kami sebut jalur sutra yaitu jalur diatas laut yang menghubungkan benua lainnya, kami juga sudah menggagas dengan

negara-negara eropa lainnya seperti Rusia dan dan negara Islam lainnya seperti Turki, tujuan kami yaitu ingin menghubungkan satu jalur antara benua satu ke benua lainnya,”tandasnya. Liau mengatakan salah satu juga tujuannya ke Makassar yaitu mengembalikan kejayaan Makassar seperti 100 tahun yang lalu yaitu sejarah makassar pernah menguasai jalur perdagangan. “Kami datang di Makassar yaitu ingin berkomunikasi dengan Fajar Grup terkait pembangkit tenaga listrik dan semen. Kedua, kami ingin membicarakan dengan Fajar Grup tentang pembangunan perusahaan farmasi, dan yang ketiga yaitu kami ingin bangun perusahaan water suplay,” bebernya.***


7 Internet

Bisnis

Foto iIustrasi rumput laut sebagai bahan baku energi biogas.

Investor Belanda Garap Energi Biogas Sulsel

P

erusahaan asal Belanda, Inrada Group, sedang menjajaki investasi energi berbahan biogas, di Sulawesi Selatan. Inrada Group menggandeng perusahaan lokal PT Cipta Kreasimas Indonesia untuk mewujudkan proyek tersebut. Presiden Direktur PT Cipta Kreasimas Indonesia, Ir. Ramlan Nawawi, mengatakan, perusahaan asal Belanda tersebut datang ke Sulsel untuk berinvestasi pengembangan energi terbarukan. Perusahaan itu akan mengembangkan rumput laut yang merupakan bahan baku energi terbarukan.”Rumput laut non food, jenis Laminaria, tidak dimakan. Laminaria hanya menyerap kotoran di dasar laut dan menghasilkan gas,» kata Ramlan, usai bertemu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, 13 Juli

2015 di Makassar. Ramlan menjelaskan, perusahaan tersebut mampu menyuplai energi di atas 100 MW. Dimana, investasinya mencapai 1 Juta USD tiap 1 MW. Ia juga menyanggupi permintaan gubernur agar perusahaan tersebut menyuplai energi hingga 2.000 MW. “Saat ini, kami masih melakukan visibility studi dan kami sudah MoU dengan PLN meskipun belum ada kesepakatan harga,” ujarnya. Sementara, Managing Director Abyor Europe BV, Latif Gau, menambahkan, perusahaan ini menggunakan teknologi untuk mengembangkan rumput laut. Jika secara tradisional hanya mampu menghasilkan 200 ton per hektar, dengan teknologi bisa dicapai lima kali lipatnya ‎atau 1.000 ton per hektar. “Kami akan mulai secepatnya,

bahkan tahun ini. Lebih cepat lebih bagus. Masa pengerjaannya 18 bulan,” ungkap Latif. Ia menambahkan, pengembangan rumput laut Laminaria tidak akan mengganggu nelayan rumput laut. Karena, jenis rumput laut ini ada di laut dalam. “Dibutuhkan satu kilometer bujur sangkar rumput laut Laminaria untuk menghasilkan satu megawatt energi,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menyambut baik rencana perusahaan asal Belanda tersebut. Apalagi, saat ini Sulsel memang membutuhkan energi yang lebih banyak, untuk mendukung sektor industri. ”Lebih cepat lebih baik, pemerintah provinsi akan mendukung sepenuhnya,” tegas Syahrul. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

3


Iptek

7 Internet

Jaringan 4G Indonesia diluncurkan pertama di Sulsel

J

aringan berbasis 4G untuk wilayah Kota Makassar resmi diluncurkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang dan Walikota Makassar Ramdhan Pomanto di Trans Studio Makassar, Senin 6 Juli 2015. “Dengan hadirnya jaringan 4G membuktikan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat sudah masuk dalam jaringan kota besar lainnya dalam hal teknologi komunikasi,” kata Wagub Agus. Dia mengharapkan kedepan, adanya jaringan berbasis 4G akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor dari luar untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan. Peluncuran yang dilakukan secara serentak di lima kota di Indonesia ini, kota Makassar yang merupakan kota pertama digelarnya layanan 4G LTE 1800 MHz secara komersial oleh Telkomsel.Pada kesempatan itu, Danny meluncurkan program Home Care berbasis 4G.“Dengan adanya 4G, banyak nyawa bisa terselamatkan,” kata Walikota.Khusus kota Makassar yang merupakan kota pertama digelarnya layanan 4G LTE 1800 MHz secara komersial oleh Telkomsel. Sementara dalam sambutan tertulisnya, Menteri Komu­ nikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan launching bersama ini untuk mempercepat implementasi mobile broadband demi terwujudnya masyarakat digital Indonesia.

4

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

“Dengan hadirnya jaringan 4G membuktikan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat sudah masuk dalam jaringan kota besar lainnya dalam hal teknologi komunikasi,” Kata Wagub Sulsel, Agus Arifin Nu’mang “Kedepannya kami harapkan layanan 4G LTE akan memberikan manfaat dan kemudahan sebesar-besarnya kepada masyarakat In­ donesia, sehingga per­lu diper­kuat dengan ekosistem yang didu­kung aplikasi yang bermanfaat langsung, aplikasi kreatif dan inovatif, harga perangkat yang terjangkau, per­lindungan pengguna da­ri berbagai tindakan penipuan dan kejahatan, kenyamanan pengguna serta kemandirian atas penguasaan teknologi dan penggunaan sumber daya lokal” katanya. Peluncuran ini diselenggarakan di lima kota Makassar, Banjarmasin, Batam, Lombok dan Balikpapan dari lima operator yang menyelenggarakan 4G LTE yakni, Telkomsel, XL, Indosat, H3I, dan Smartfren. ***


Achievement

Syahrul Gubernur Inovatif 2015

S

yahrul Yasin Limpo (SYL) menerima penghargaan sebagai Gubernur Inovatif dalam mengelola daerahnya yang diberikan oleh Koran Seputar Indonesia (Sindo) dalam acara Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2015 yang berlangsung di Makassar, 31 Juli 2015. Selain SYL, yang menerima penghargaan tersebut adalah Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan dan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meraih penghargaan antara lain karena menerapkan good governance untuk pengelolaan keuangan daerah sehingga dapat predikat WTP 5 kali berturut-turut, inovasinya meningkatkan produksi pangan terutama beras, sehingga mengalami surplus dan mengirim

ke provinsi lain yang membutuhkan. Selain itu, melahirkan gerakan Sulsel Go Green,gebrakan SPP gratis bagi mahasiswa kurang mampu. Kepala daerah di Sulsel yang juga menyabet penghargaan itu, kepala daerah inovatif kategori pembangunan maritim dan pariwisata yakni Bupati Bone, H Andi Fahsar M Padjalangi dan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allolerung. Kategori ekonomi dan pelayanan publik Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru, dan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah. Kemudian Wali Kota Inovatif 2015 Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto. “Ini penghargaan bukan buat Syahrul pribadi,tapi untuk seluruh rakyat Sulawesi Selatan yang telah bersama-sama dengan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan membangun daerah ini menjadi kebanggaan

bersama,” ujar Syahrul usai menerima penghargaan tersebut. Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group mengatakan kemajuan bangsa ditentukan kepesatan perkembangan semua sektor pembangunan di daerah. “Kepala daerah yang tangguh pasti daerahnya maju. Semoga kepala daerah berprestasi pada malam ini menginspirasi hampir 500 kepala daerah lain di seluruh Tanah Air,” tutur Hary.***

Ini penghargaan bukan buat Syahrul pribadi,tapi untuk seluruh rakyat Sulawesi Selatan yang telah bersama-sama Selatan membangun daerah ini menjadi kebanggaan bersama” KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

5


Event

Dari Sulsel Muhamadiyah Tatap Indonesia Berkemajuan

P

7 Internet

residen Joko Widodo meminta Muhammadiyah menjadi motor penggerak toleransi beragama di Indonesia. "Tema ini menjadi ummat terbaik untuk menjadi negara yang berkemajuan. Muhammadiyah mesti mampu menjadi motor untuk toleran dan tenggang rasa. Perjalanan kita masih panjang menjadi tatanan hidup yang berkeadilan," katanya dalam sambutan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin, 3 Agustus 2015. Ia pun menyampaiakan bahwa peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa. "Berapa juta kelahiran ummat di Muhammadiyah dengan rumah bersalin dan PKU di

6

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

seluruh pelosok Indonesia," katanya. Selain itu, Muhammadiyah juga berperan penting untuk mencerdaskan hidup bangsa dengan sekolah dan universitasnya. "Kepada kita yang menyelesaikan di pelosok Muhammadiyah dan belum lagi dan kita semua mendukung dan berterima kasih kepada Muhammadiyah karena berperan membangun bangsa ini," katanya. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo program Sulawesi Selatan sudah inline dengan cita-cita Muhammadiyah untuk membangun Indonesia yang berkemajuan dan menjadi pilar utama bangsa ini dalam menyongsong masa depan yang gemilang. “Kami sangat mengeapresiasi

Muhammadiyah karena mengambil peran dalam pembangunan sosial dan dakwah di tanah air,� ujar Syahrul seusai pembukaan Muktamar Muhamadiyah tersebut. Ketua PP Muhamadiyah, Din Syamsuddin mengatakan dengan mengambil posisi yang toleran dan konstuktif dan kita menjadi contoh untuk membangun bangsa dan untuk membangun dan perdamaian abadi di dunia. ***

Program Sulawesi Selatan sudah inline dengan cita-cita Muhammadiyah untuk membangun Indonesia yang berkemajuan dan menjadi pilar utama bangsa.


7 dok. kompas

Cover Story

Spesial-nya Sulsel Dimata Jokowi Sulawesi Selatan (Sulsel) boleh dikata spesial dimata Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam kurun waktu 6 bulan usai dilantik sebagai Presiden RI ke-7, tercatat tiga kali ia mendatangi daerah ini. Jokowi ‘blusukan’ di kabupetan Sidrap,Sulsel, meninjau irigasi dan panen padi 5 November 2014. Lawatan itu adalah kunjungan perdana Jokowi setelah menjabat sebagai Presiden RI. Lalu, pada 22 Mei 2015 Presiden Jokowi meresmikan proyek groundbreaking Makassar New Port untuk mewujudkan program Tol Laut di wilayah Indonesia Timur. Dan pada 3 Agustus 2015 sang Presiden kembali ke Sulsel dengan membuka Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan pencanangan program ekspor Sulsel 3 kali lipat ke 22 negara. “Sulsel merupakan lokomotif pembangunan dan barometer bagi Indonesia di wilayah timur,” kata Jokowi. *** KAREBA Magz - Edisi 02 Tahun 2015

7


Cover Story

Membangun Sulsel, Mengisi Perjuangan Kemerdekaan” Semoga dengan momentum HUT ke-70 Kemerdekaan RI menjadikan perjalanan kehidupan bangsa dan negara semakin dewasa dalam berdemokrasi.

7 Humas Pemprov Sulsel

Apa yang dilakukan Sulsel mengisi kemerdekaan dimaksud?

P

ada 17 Agustus 2015, rakyat Indonesia memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70. Berbagai cara pemaknaan terhadap momentum kemerdekaan tersebut oleh berbagai kalangan baik di pusat maupun di daerah. Begitu juga bagi provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini memaknai Kemerdekaan RI dengan perjuangan mengisi kemerdekaan. Berikut hasil wawancara dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo sebagai berikut:

Apa makna kemerdekaan bagi Sulawesi Selatan? Bagi kami mengisi kemerdekaan dengan karya bakti yang sungguh-sungguh, menjadi apresiasi kita terhadap perjuangan para pejuang yang sudah gugur. Perjuangan berat dan kini menjadi tantangan adalah mengisi kemerdekaan dengan menempatkan segalanya di atas kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu, segala karya dan bakti apapun profesinya harus dapat menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya. 8

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

Adapun wujud konkrit dari mengisi kemerdekaan dengan karya bakti yang sungguh-sungguh bisa bermacam-macam sesuai dengan profesi dan peran setiap warga negara. Bagi kami secara kelembagaan di pemerintah provinsi Sulawesi Selatan senantiasa aktif melaksanakan pembangunan di berbagai sektor yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah Sulawesi Selatan. Jalan-jalan, jembatan, irigasi, sarana kesehatan, pendidikan, penciptaan lapangan kerja, dan lain-lainnya selalu menjadi prioritas kita. Selain pembangunan yang berwujud fisik juga direalisasikan pembangunan sumber daya manusia dan karakter melalui jalur pendidikan, sehingga diharapkan melahirkan tunas bangsa masa depan bangsa ini untuk melanjutkan program pembangunan yang sudah menjadi tekad kita bersama dalam mengisi kemerdekaan yang direbut dengan tetesan darah dan air mata para pejuang.

Lalu, apa pesan Anda memaknai kemerdekaan? Yah...saya kira dengan membangun Sulawesi Selatan dengan segala aspek kehidupan yang melingkupinya, itu berarti sudah mengimplementasikan cita-cita perjuangan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan kita yang gugur sebagai kusuma bangsa.Ayo bangun Sulsel, ayo kerja! ***(rus).


Cover Story

7 Ilustrasi/Int

Sulsel “The Next Big Thing” Properti

P

engembang sekaliber Lippo Karawaci, Agung Podomoro, dan Ciputra bukan tanpa alasan ‘berebut’ pasar sektor properti di ibukota Sulawesi Selatan (Sulsel). Bagi mereka, Makassar punya magnitude luar biasa. Pihak Agung Podomoro misalnya, memandang secara historis, harga properti di Makassar terus meningkat, dan akan terus meningkat, karena kawasan ini merupakan gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). "Makassar adalah gate KTI, harga propertinya akan terus mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun ke depan," tutur Wibisono, Investor Relation PT Agung Podomoro Land Tbk Sedangkan Dirut PT Ciputra Surya Tbk., Harun Hajadi, juga mengakui, kondusifnya pasar properti Makassar, karena dalam lima tahun terakhir menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Bahkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi kota ini di atas 9 persen,

mengalahkan raksasa ekonomi, Tiongkok. Pada 2008 lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai angka 10,83 persen. Sedangkan ekonomi Tiongkok belakangan ini cenderung melemah berkisar 7 persen-7,5 persen.

Makassar tidak seperti kota lain di Indonesia. Bersama Surabaya, pasar Makassar bukan tergantung pada komoditas melainkan kota perdagangan. Selain itu, lanjut Harun, Makassar tidak seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Bersama Surabaya, pasar properti Makassar sangat bagus karena bukan kota yang tergantung pada komoditas melainkan kota perdagangan. “Makassar adalah the next big thing di sektor properti. Semua sektor akan hidup. Ini akan menjadi waterfront city terkemuka. Jika

kawasannya ditata dengan baik, dan indah, maka tak cuma sektor properti yang bakal menggeliat, melainkan juga industri pariwisata," tandas Harun, seperti dikutip kompas.com. Pihak Ciputra menggarap kawasan terpadu Center Point of Indonesia (CPI) diatas lahan 157 hektar yang diantaranya terdapat proyek Citra Land City Losari seluas 107 ha. Agung Podomoro menggarap konsep Makassar sebagai Waterfront City di kawasan Tanjung Bunga. Sedangkan Lippo Karawaci menginvestasikan dana Rp 3,5 triliun untuk mengembangkan superblok yang menghimpun sebanyak 12 jenis properti dalam satu area seluas 2,7 hektar. Lokasi pengembangan proyek tersebut berada di jantung kawasan Panakukkang. Superblok bertajuk The St Moritz Makassar Penthouse & Residences itu mencakup apartemen dua menara, salah satunya dalam bangunan 51 lantai setinggi 215 meter Bloomington Tower. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

9


7 Humas Pemprov Sulsel

Cover Story

Presiden Jokowi Lepas Ekspor Sulsel 3 Kali Lipat

P

residen Joko Widodo (Jokowi) men­ canangkan pelaku usaha untuk meningkatkan daya saingnya. pro­­g­ram Pemprov Sulawesi Selatan Ekspor Tiga Kendati nilai tukar rupiah anjlok, lanjut Kali Lipat dengan melepas 26 komoditi unggulan Jokowi, pihaknya tetap mengaku optimistis dengan daerah ini ke 22 negara melihat geliat perdagangan tujuan di pelabuhan Makassar, Kendati nilai tukar rupiah anjlok, yang digalakkan di daerah Senin 3 Agustus 2015. Hadir pula seperti Sulawesi Selatan. lanjut Jokowi, pihaknya tetap Menteri Perdagangan, Rachmat Gubernur Sulsel, Syahrul optimistis dengan melihat geliat Yasin Limpo mengungkapkan Gobel. perdagangan yang digalakkan “Saya memberi apresiasi sebanyak 333 kontainer dengan prestasi Sulsel yang komoditi dengan nilai Rp 61,8 Sulawesi Selatan. mampu membuka peluang ekspor triliun diekspor ke negara dengan meningkatkan neraca perdagangan,” kata Jokowi. yang terbagi dalam wilayah Afrika, Amerika Latin, Timur Ia berpesan agar perlambatan ekonomi dapat dimanfaatkan Tengah, Eropa Timur, hingga Asia Tengah. Sedangkan

10

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015


Cover Story

komoditi terdiri 26 jenis dari hasil laut, ikan, rumput laut udang, kopi, kakao, marmer, nikel, perkebunan dan lainnya. “Ini bukti bahwa perekonomian Sulawesi Selatan tetap tumbuh sig­inifikan dan tidak terpengaruh oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang membuat sejumlah daerah kesulitan melakukan ekspor,” ujar Syahrul. Selain itu, Sulawesi Selatan berhasil menambah negara tujuan ekspor ke Timur Tengah. Selama ini pasar ekspor ke negara tersebut sulit ditembus. “Alhamdulillah kami bisa membuka kran ekspor ke negara-negara Timur Tengah,” katanya optimis.***

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

11


Cover Story

Garuda Raksasa di

K

awasan terpadu Center Point of Indonesia (CPI) Sulawesi Selatan bukan sembarang proyek.Tapi digagas oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk menstimulasi, dan mempercepat peningkatan perekonomian, pembangunan kawasan, dan juga mendekonsentrasi pusat bisnis dan keuangan ke Kawasan Timur Indonesia. Dalam reklamasi proyek itu simbol burung Garuda raksasa masuk dalam rancangan induk (master plan) yang diadopsi sebagai representasi kesiapan Makassar untuk tinggal landas sebagai hub bisnis, industri, dan jasa dengan segala potensi yang dimilikinya, sehingga menjadi kekuatan kedua setelah ibu kota, Jakarta di barat Indonesia. Dirut PT Ciputra Surya Tbk, Harun Hajadi, mengisahkan, simbol burung Garuda merupakan ide kreatif Danny Pomanto selama masih menjalani profesi sebagai arsitek, dan sebelum menjadi Wali Kota Makassar. Rancangan induk tersebut kemudian direvisi, serta disesuaikan dengan batasan teknis, dan dinamika pasar."Batasan teknis itu terkait hasil wave study, dan bathymetric study," jelas Harun. Setelah mengalami penyesuaian dan penyempurnaan yang memakan waktu panjang, kata Harun, didapatlah rancangan induk seperti burung Garuda tersebut. Harun menambahkan, penyempurnaan rancangan induk dilakukan oleh arsitek dan perancang profesional asal Singapura. Dalam hal ini, PT Ciputra Surya Tbk menunjuk DP Architects sebagai arsitek sekaligus pembuat rancangan induk CitraLand City Losari Makassar. Konsep awal sama sekali tidak berubah, karena terkait dengan filosofi pengembangan proyek ini. Perubahan hanya pada masalah teknis, dan penyesuaian dengan dinamika pasar.

12

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

CitraLand City Losari Makassar akan dikembangkan di atas lahan reklamasi seluas 107 hektar sebagai bagian dari megaproyek Center Point of Indonesia (CPI) berdimensi 157 hektar. Harun menghitung, estimasi gross development value (GDV) CPI senilai Rp 30 triliun. ***


Cover Story

CPI Sulsel

7 dokumen JO Ciputra Yasmin

Simbol burung Garuda raksasa sebagai kesiapan Makassar untuk tinggal landas sehingga menjadi kekuatan kedua setelah ibu kota, Jakarta di barat Indonesia. KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

13


Cover Story

Sulsel Kirim (Lagi) Beras ke 11 Provinsi perdagangan kali ini mencapai Rp 8 miliar dari total Rp 429 miliar dalam kontrak 55 ribu ton beras yang telah disepakati. “Program ini akan terus berlanjut dan kita komitmen untuk menyuplai kebutuhan pangan daerah lain,” kata Syahrul.

Sebelumnya pada 11 Juli 2015 lalu, Sulawesi Selatan sudah mengirim ke empat provinsi diantaranya Riau, Kepulauan Riau dan Ibu Kota Jakarta. Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman pun hadir menyaksikan pelepasan pengiriman beras dari

7 Humas Pemprov Sulsel

S

ulawesi Selatan (Sulsel) kembali mengirim beras ke 11 provinsi, Selasa 14 Juli 2015 melalui Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Pengiriman kedua selama periode bulan Puasa Ramadhan ini disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa pengiriman beras tersebut menjadi bukti surplus produksi pangan Sulawesi Selatan, terutama beras menjelang hari raya Idulfitri 2015. ”Selama beberapa tahun daerah ini mengalami surplus produksi padi dan sebagian dikirim ke daerah luar Sulsel untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional,” ujarnya. Masing-masing provinsi yang dikirimi beras Sulsel tersebut mendapat jatah empat kontainer yang berisi 24 ton dengan total mencapai 1.056 ton.Adapun nilai penjualan dalam

Sulawesi Selatan ke 11 provinsi itu. Selama ini Sulsel menjadi pemasok kebutuhan pangan terutama beras nasional. Sebab produksi padi di areal persawahan Sulsel mengalami peningkatan produksi bahkan surplus dalam beberapa tahun terakhir. ***

Pengiriman beras tersebut menjadi bukti surplus produksi pangan Sulawesi Selatan, terutama beras menjelang hari raya Idulfitri 2015. 14

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015


Cover Story

Wawancara Menteri Pertanian Amran Sulaiman :

Daerah Lain Contoh Sulsel, Impor Beras Stopâ€? Â

S

Apa pendapat anda yang sudah dilakukan Sulsel? Kami berterima kasih karena Sulsel mampu tetap menjadi lumbung pangan nasional dan menjadi salah satu provinsi yang menyuplai kebutuhan beras provinsi lain. Karena itu kami juga berharap provinsi lain menjadikan apa yang dilakukan Sulsel ini sebagai contoh, sehingga jika seluruh provinsi lakukan hal serupa maka impor dapat dihentikan.

Setiap ke Sulsel, saya sulit berpidato. Apalagi harus berbicara di depan orang (maksudnya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo) yang pernah jadi guru saya.

7 Internet

ulawesi Selatan mengirim lagi beras ke 11 provinsi di Indonesia melalui pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, 14 Juli 2015. Karena daerah ini surplus beras setiap tahun. Sebelas provinsi yang menerima beras Sulsel itu Kalbar, Maluku, Kalsel, Kalteng, Papua, DKI Jakarta, Kepri, Riau, Jambi, Sumut, dan Aceh. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas secara resmi pengiriman beras produksi Sulawesi Selatan tersebut.

Apalagi program ini sejalan dengan perintah Presiden Jokowi untuk mengirimkan pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Sehingga tidak ada lagi daerah yang kekurangan pangan. Lalu, apa program kedepan buat Sulsel? Nantinya pengiriman beras ini akan terus ditingkatkan hingga ke 21 provinsi lain dengan target penyerapan oleh Bulog mencapai 500 ribu ton hingga akhir tahun ini. Saya janji akan meningkatkan anggaran pertanian untuk provinsi ini pada tahun 2016. Pada tahun ini Sulawesi Selatan mendapat alokasi anggaran Rp4 triliun, tahun depan anggarannya akan lebih tinggi lagi.

Apa maksud anda sulit berpidato di Sulsel? Iya...setiap kunjungan ke Sulsel, saya terus terang sering merasa sulit berpidato. Apalagi harus berbicara di depan orang (maksudnya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo) yang pernah jadi guru saya yang mengajarkan banyak hal termasuk urusan pangan. Ada dua orang yang membuat biasanya kita susah berbicara, di depan calon mertua dan juga guru. Namun, kalau calon mertua sudah tidak ada, jadi hanya guru. Harus saya akui, kampung halaman saya (Sulsel red) ini mengajarkan banyak hal yang membantunya dalam bekerja demi kemajuan pertanian di Indonesia. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

15


7 Internet

Cover Story

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam sebuah kunjungan ke pabrik pengolahan rumput laut di Kima

Sulsel Bangun Pusat Riset Rumput Laut

G

ubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo menyatakan, pihaknya siap menjadikan provinsi tersebut sebagai pusat penelitian dan pengembangan rumput laut di Indonesia. "Tahun ini, kami akan bangun pusat penelitian dan pengembangan untuk komoditas rumput laut," ucap Syahrul usai bertemu pengurus Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) di Makassar. Pembangunan pusat penelitian ini menurut gubernur, sangat penting untuk menunjang pengembangan komoditas tersebut. Ia berpendapat, pengembangan perikanan dan pertanian mandek tanpa pusat riset sebab harus mengambil bibit dan

16

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

teknologi dari Jawa. “Inilah yang kadang-kadang menyebabkan kami terlambat menanam," ujar Syahrul. Pembangunan pusat penelitian juga dilakukan untuk komoditas strategis lain, seperti kopi dan kakao. "Ke depan, arahnya memang lebih ke riset," ucap gubernur dua periode tersebut. Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latif mengatakan, upaya pembangunan pusat penelitian rumput laut ini merupakan inisiatif pemerintah daerah (pemda) dan ARLI. Pemerintah pusat, ia menyebutkan, menunjuk Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai pusat penelitian rumput laut karena provinsi tersebut memiliki

fasilitas balai penelitian. "Jadi, ini inisiatif pemda dan asosiasi. Dari segi produksi juga, kami yang terbesar," ucapnya. Sulkaf menambahkan, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar telah ditunjuk sebagai universitas yang memiliki pusat penelitian rumput laut oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemerinstek Dikti). "Jadi, tinggal bagaimana Unhas bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain," ujarnya. Lebih lanjut Ketua ARLI Safari Azis menyebutkan, nantinya pusat penelitian tersebut melingkupi komoditas rumput laut dari hulu ke hilir. "Semua diteliti, mulai bibit hingga produk dan pemasarannya," katanya.***


Cover Story

Produk Sulsel Penyumbang Nasional

S

ulawesi Selatan boleh berbangga. Tahukah Anda? Banyak hasil sumber daya alamnya, seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan lainnya yang tercatat sebagai penyumbang terbesar bagi produksi nasional yang diekspor ke berbagai negara. Kekayaan alam Sulawesi Selatan tersebut membawa daerah ini menapaki tangga peradaban dunia.

Kakao

Di sektor perkebunan, Sulawesi Selatan punya kakao. Produk kakaonya mendapat pengakuan dunia. Kakao Sulawesi Selatan menyumbang 60% produksi kakao nasional yang membuat kakao Indonesia mendapat rangking ke-3 di dunia dengan penghasilan produksi sekitar 720 ribu ton per tahun. Tak hanya produksi, CEO Barry Callebaut, Juergen B Steineman memuji kualitas kakao asal Sulawesi Selatan, sebagai salah satu kakao terbaik dunia. Bahkan pada 3 September 2013 secara khusus ia datang ke Sulsel peresmian pabrik pengolahan biji kakao perusahaan asal Zurich, Swiss.

Rumput Laut Rumput laut menjadi komoditas unggulan Sulawesi Selatan. Dari produksi nasional, sekitar 33,33%

basah giling basah metode, yang menghasilkan sekam bebas biji kopi hijau. Keasaman rendah-kencang namun bersemangat, dengan tubuh lebih kecil dari kopi Sumatera meskipun sedikit lebih asam, dan dengan popularitas lebih dari kopi Arabika khas Jawa. ***

produksi rumput laut dihasilkan dari daerah ini. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membenarkan, Sulawesi Selatan merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar di Indonesia. Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, produktifitas rumput laut di Sulawesi Selatan setiap tahunnya bisa mencapai sekitar 1,5 juta ton senilai US$ 1,9 juta. Dengan luas lahan mencapai 500 ha, ia yakin Sulawesi Selatan dapat menyaingi produksi Pantai Gading. "Sulawesi Selatan sudah siap menjadi sentra rumput laut," kata Syahrul. ***

Toraja Coffee Kopi multi-dimensi jenis Arabika ini tumbuh di dataran tinggi SulawesiSelatan. Bahkan, jenis kopi ini masuk 10 terbaik di dunia. Manisnya pedesaan Tana Toraja dan catatan buah diredam menciptakan rasa mendalam dengan kualitas yang pedas menyengat mirip dengan kopi Sumatera. Toraja kopi diproses dengan menggunakan

Lumbung Beras

Badan Pusat Statistik (BPS) meramalkan produksi padi di Sulawesi Selatan mencapai hingga 5,62 juta ton sepanjang 2015 atau surplus sekitar 196 ribu ton GKG (gabah kering giling). Diharapkan hingga akhir tahun bisa surplus hingga 1 juta ton. BPS mencatat, produksi padi 2014 sebanyak 5,43 juta ton GKG atau naik 7,75 persen dari 2013. Peningkatan produksi padi karena bertambahnya luas panen sebesar 56,92 ribu hektare (5,79 persen) menjadi 1,074 hektare. “Selain itu, produktivitas juga meningkat menjadi 52,34 kuintal perhektare. Pada 2014, produktivitas perhektare sebesar 52,17 kuintal,” kata Nursam Salam, Kepala BPS Sulsel. Kementerian Pertanian sedang melakukan pembangunan irigasi sawah untuk 229 ribu ha tahun ini. Dan juga mengalokasikan anggaran hingga Rp2,5 triliun ke Sulsel, dari sekitar Rp16,9 triliun total anggaran untuk pajale (padi, jagung dan kedelai) secara nasional. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

17


Cover Story

Saudagar Bugis Makassar Bangun Indonesia

18

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

7 Humas Pemprov Sulsel

S

ebanyak 1.500 saudagar Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja ‘pulang kampung’ untuk menghadiri pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) 2015 ini. “Mereka datang dari dalam dan luar negeri,” kata Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sattar Taba, senin 27 Juli 2015. Selama ini, para saudagar tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan menetap membangun Indonesia. Kontribusi para saudagar tersebut bersama-sama dengan saudagar daerah lainnya cukup signifikan dalam membangun daerah di Indonesia. Menurut Sattar, pelaksanaan PSBM akan dimulai pada 27-29 Juli 2015 di Makassar dan Takalar. Pertemuan itu dihadiri 300-400 investor dari Cina, Korea, Jepang, dan Hongkong. Panitia mengundang beberapa menteri kabinet kerja seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman,

Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Koperasi dan UMKM Puspayoga. PSBM 2015 diadakan di Takalar karena KKSS bersama pemerintah kabupaten Takalar tengah mempromosikan 25 ribu hektare

lahan yang siap disulap menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di sana. Kawasan ini akan terdiri dari beberapa klaster yakni klaster industri berbasis pertanian, manufaktur, industri pariwisata, dan logistik. “Sebanyak 5 ribu hektare lahan sudah ada master plannya. Siap diperlihatkan ke investor,” kata Sattar. Menurut Sattar, jika kawasan ekonomi khusus Takalar bisa terwujud, maka puluhan triliun dana investasi diperkirakan akan masuk ke Sulawesi. Ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi Takalar dan daerah di sekitarnya. “Kawasan ini akan mengalahkan kawasan industri Makassar,” kata Sattar. ***


Cover Story

Kawasan Industri Takalar Pacu Investasi Sulsel

K

ementerian Perindustrian siap meng­ akomodir renca­na pembangunan kawa­ san industri terpadu di Ka­ bupaten Takalar, Sulawesi Selatan, untuk lebih menggairahkan investasi di kawasan timur Indonesia secara keseluruhan. Menteri Perindustrian Saleh Husin menga­ takan pihaknya saat ini dalam posisi usulan secara resmi dari Pemerintah Kabupaten Takalar terkait pembangunan kawasan industri di daerah tersebut. Secara umum, lanjutnya, rencana pembangunan ka­wasan industri di Takalar juga bisa mendukung penyebaran dan pemerataan pembangunan industri di luar Pulau Jawa.

Rencana pembangunan kawasan industri di Takalar juga bisa mendukung penyebaran dan pemerataan pembangunan industri di luar Pulau Jawa. "Tetapi ini harus melalui kajian yang matang dari seluruh aspek. Jangan sampai nantinya setelah groundbreaking justru lang­sung hilang tidak ada kelanjutannya," katanya di Makassar, Selasa 28 Juli 2015. Sebagai langkah awal, Pemkab Takalar diminta untuk berkoordinasi dengan Ditjen Pengembangan Perwi­ layahan Industri Kemenperin sekaligus mematangkan master plan kawasan industri di daerah tersebut. Selain itu, Pemda Takalar juga diharapkan segera menyiapkan rencana detail tata ruang kawasan industri untuk mengetahui arah pe­ ngembangan sesuai dengan karakteristik wilayah setempat. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

19


7 Internet

Cover Story

Sulsel Inisiasi Gerakan Nasional 10 Juta Bambu

P

emerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menginisiasi program gerakan penanaman 100 juta rumpun bambu yang nantinya diharapkan dapat menjadi program nasional. "Sasaran utamanya, bambu jadi penyangga longsor pada daerah sempadan sungai, sumber mata air, saluran air, dan daerah rawan bencana hutan yang berbatasan dengan pemukiman masyarakat," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Gagasan ini, kata gubernur, muncul setelah ia mengunjungi daerah irigasi di Kabupaten Wajo, Sulsel, dan mengetahui jika Dinas Pekerjaan Umum (Pekerjaan Umum) membutuhkan anggaran lebih dari Rp30 milyar untuk membangun

20

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

Jenis bambu yang ditanam, kata dia, juga harus diarahkan untuk memenuhi kepentingan industri. penahan tanah dari beton sepanjang beberapa meter."Berapa hitungannya (bambu) dibandingkan dengan beton," imbuhnya. Jenis bambu yang ditanam, kata dia, juga harus diarahkan untuk memenuhi kepentingan industri. "Arah dari konsepsi ini bisa menjadi konsep nasional," tambahnya.

Kepala Dinas Kehutanan Sulsel Syukri Mattinetta mengatakan bambu dipilih karena selain mampu menjadi penahan tanah pada areal irigasi, tanaman ini juga dapat menjadi bahan baku industri rayon, penghasil rebung, dan penyerap emisi karbon yang baik. "Saat ini kami sudah mengidentifikasi 37 jenis bambu yang dapat ditanam," katanya. Beberapa jenis bambu tersebut diantaranya Bambu Hitam Malili, Bambu Pagar, Bambu Tekstil yang sangat baik untuk pembuatan rayon, dan Bambu Petung untuk rebung. Program ini, kata dia, diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk merampungkannya."Insya Allah sudah dapat dilaksanakan tahun depan," ujarnya optimistis. ***


Cover Story

Rupiah Buntung, Eksportir Sulsel Untung

R

7 Internet

upiah boleh mengalami keterpurukan. Tapi tidak bagi para eksportir Kakao di Sulawesi Selatan mendapatkan keuntungan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Yusa Rasyid Ali mengungkapkan, bagi eksportir, melemahnya kurs berdampak positif bagi eksportir. Dia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memberikan dampak positif pada neraca perdagangan. “Meski

banyak yang mempermasalahkan pelemahan rupiah, namun hal itu memberikan berkah bagi eksportir,� katanya. Ada dua faktor yang mempengaruhi harga biji kakao yakni menguatnya kurs dollar dan stabilnya harga di terminal kakao internasional. Meskipun begitu, memang dalam komoditi ekspor sangat diuntungkan dengan melemahnya rupiah. Tapi secara nasional, hal itu tentunya merugikan. “Market internasional mempengaruhi harga pembelian apakah terhadap pedagang lokal,

eksportir, maupun industri. Jadi saya pikir bukan semata-mata masalah harga, tapi bagaimana menjaga ketersediaan,� katanya. Yusa menuturkan, kondisi ekspor biji kakao beberapa bulan terakhir tidak seperti dulu lagi. Hal itu disebabkan banyaknya biji kakao yang diantarpulaukan. Ia menyebutkan, peningkatan kapasitas industri pengolahan kakao dan produksi cenderung stagnan. Produksi kakao Sulsel per tahunnya, hanya mencapai 100 ribu ton, sementara kapasitas produksi bahan baku industri kakao nasional 600 ribu ton per tahun. Meskipun demikian, kontribusi Sulsel terhadap pemenuhan bahan baku industri kakao nasional diakui masih cukup baik ketimbang daerah sentra penghasil kakao lainnya. ***

Meski terjadi pelemahan rupiah, namun hal itu memberikan berkah bagi eksportir Sulsel. KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

21


Indusutri

7 Internet

Sulsel Siapkan Lahan Pabrik Gula Rafinasi

K

ementerian Perindustrian mendorong pemerintah daerah di Sulawesi Selatan menyiapkan lahan pembangunan pabrik gula rafinasi berbasis tebu di daerah tersebut. Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan ketersediaan dan kesiapan lahan bakal lebih mempercepat realisasi pembangunan pabrik gula kristal putih berbasis tebu dengan kebutuhan minimal seluas 10.000 hektare. Menurutnya, pengembangan pabrik gula yang terintegrasi dengan perkebunan tebu menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk memperkuat industri sekaligus mengurangi impor raw sugar secara bertahap."Saya siap mendorong investor untuk masuk asalkan pemda

22

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

bisa menyiapkan lahan minimal 10.000 hektare," katanya di sela-sela Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PBSM) di Makassar, Selasa, 28 Juli 2015. Salah satu kabupaten/kota yang potensial menjadi lokasi pembangunan pabrik gula berbasis tebu yakni Takalar dengan kesiapan lahan yang memadai. Menurut Menperin, penyerapan investasi untuk pembangunan pabrik gula kristal putih terintegrasi dengan perkebunan tebu mencapai Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan pihaknya telah meminta Pemkab Takalar dan instansi terkait segera menyiapkan lahan untuk pabrik tersebut sehingga secapatnya bisa direalisasikan. “Kami telah mengupayakan lahan untuk panrik

itu, saat ini sedang disiapkan dengan pamda setempat,� ujar Syahrul. Sedangkan Bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin menyambut gembira dukungan pihak kementerian perindustrian untuk segera menghadirkan pabrik gula rafinasi di daerahnya. “Insya Allah segala keperluan termasuk lahan akan segera disiapkan karena kehadiran industri gula bisa memacu perekonomian dan menyerap tenaga kerja lokal,� katanya. ***

Pemerintah daerah di Sulawesi Selatan menyiapkan lahan pembangunan pabrik gula rafinasi berbasis tebu di daerah tersebut.


transportasi

BRT Sulsel Mirip Bus di Jepang

S

ektor transportasi darat di Sulawesi Selatan masuk babak baru. Sebanyak 15 unit Bus Rapid Transit (BRT) mulai beroperasi di kawasan ‘Mamminasata’ (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar) sejak 1 Juli 2015. Hingga beberapa bulan mendatang, Pemprov Sulsel mem-back up pengoperasiannya agar bisa berjalan lancar. Bus yang memuat 58 penumpang dengan 30 unit kursi tersebut mirip dengan yang beroperasi di Jepang dan Singapura. Bakal ada 30 unit BRT yang dipersiapkan untuk melayani koridor II, III, dan VIII. Namun, untuk tahap awal, baru 15 unit yang dioperasikan. Sementara itu, 15 unit lainnya masih berada dalam pengurusan faktur.’’Jadi, selama ini kami lama meluncurkan BRT bukan karena banyak kendala. Tapi karena pengurusan administrasinya yang memang lama untuk mengesahkan satu bus,’’ terang Kepala Perum DAMRI Adrian Mamusung. Sebelumnya, BRT koridor II dioperasikan tahun lalu. Adrian menjelaskan, harga tiket penumpang untuk koridor III Rp 5 ribu. Sementara itu, harga tiket koridor VIII dipatok Rp

8 ribu lantaran mengangkut penumpang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke Terminal Pallangga. BRT tersebut baru efektif dan maksimal beroperasi setelah Lebaran. BRT dijadwalkan melayani penumpang mulai pukul 06.30–21.30 Wita. Namun, saat Ramadan, BRT hanya beroperasi pukul 07.00–17.30 Wita. Gubernur Syahrul YL berharap kehadiran BRT bisa dimaksimalkan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang nyaman dan murah. BRT diharapkan menjadi alternatif angkutan darat masyarakat sehingga mampu meminimalkan kemacetan. Syahrul melanjutkan, selain Jakarta, BRT hanya dioperasikan di

tiga kota. Yakni, Surabaya, Bali, dan Makassar. ’’Namun, yang baru berjalan Makassar,’’ ucap Syahrul.Dia berjanji terus memantau pengoperasian BRT untuk melihat tantangan dan hambatannya. Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menerangkan, BRT yang dioperasikan di Makassar hampir sama dengan yang dioperasikan di Jepang dan Singapura. ’’Makassar akan semakin baik dengan kehadiran BRT,’’ jelasnya. ***

Ilustrasi Grafis Jalur RBT di kota Makassar dan sekitarnya

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

23


Destinasi

7 Internet

Mengintip Bulan Purnama di Rammang-Rammang

F

estival Full Moon (bulan purnama) di RammangRammang, Kabupaten Maros, digelar setiap tahun. Pada tahun ini dihelat pada 8-9 Agustus. Para pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan kebudayaan sembari menikmati keindahan alam, terutama tebing batu karst, di bawah sinar bulan purnama.“Berbagai atraksi yang ditampilkan akan memberikan sensasi yang berbeda bagi para pengunjung,” kata Kepala

24

KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Jufri Rahman. Tebing batu karst Rammangrammang Maros merupakan kawasan wisata paling diminati oleh para wisatawan yang menyukai petualangan. Kelestariannya dijaga oleh penduduk setempat. “Keindahan bukit batu karst Rammang-rammang tidak kalah dengan yang ada di luar negeri,” ujarnya berpromosi. Festival ini tidak hanya memancing wisatawan lebih banyak

Saat itu pun minim awan, sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati keindahan tebing batu karst dibawah cahaya bulan purnama dan berbagai atraksi budaya.


7 Foto-foto : Humas Pemprov Sulsel

Destinasi

berkunjung ke Sulawesi Selatan, khususnya Maros, tapi juga penataan sehingga menjadi destinasi yang lebih memadai.“Pemandangan alamnya sangat indah. Kami akan minta perusahaan travel membantu mempromosikannya,” ucapnya. Gelaran festival pada 8-9 Agustus 2015 karena merupakan

saat puncak cahaya bulan purnama. Saat itu pun minim awan, sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati keindahan tebing batu karst dan berbagai acara budaya yang disuguhkan, di antaranya Pa’Ganrang Rinci, Pakacapi, Pa’Gambus, Pepekarima, dan Pamanca. Dan para pengunjung bermalam di tenda dan

rumah penduduk. Komunitas fotografer, para blogger, serta pelukis diundang dalam festival. Hasil karya mereka, baik keindahan alam maupun pertunjukan kebudayaan dipamerkan di gedung kesenian. Karya terbaik mendapat hadiah. *** KAREBA Magz - Edisi 04 Tahun 2015

25


Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengendarai ‘Motor Taksi’ (Motor yang dimodifikasi khusus untuk mengangkut gabah ) di kab. Sidrap, Sulsel.

Foto Istimewa/Int


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.