Majalah KAREBA Humas Pemprov Sulsel Edisi 03 Th. 2015

Page 1


Aga Kareba

Marhaban Ya Ramadhan

A

lhamdulillah Kareba Magazine telah memasuki edisi ke dua di tahun 2015 dan bertepatan dengan bulan Puasa Ramadhan bagi umat muslim. Oleh karena itu, kami pun telah berupaya menyesuaikan sajian tampilan dan konten pada edisi kali ini dengan tema yang mengikuti spirit religiusitas masyarakat Sulawesi Selatan. Disamping konsistensi tematik majalah ini yang secara rutin menyapa para pembaca setianya, maka kami pun senantiasa bertekad mendorong percepatan program prioritas Pemprov Sulsel setiap edisinya dalam rangka kebangkitan pembangunan daerah ini menjadi provinsi terkemuka di Indonesia. Sebab bagi kami, kebangkitan dan perubahan Sulsel kearah lebih baik sudah

menjadi tekad kami. Adalah sebuah keniscayaan, untuk mengikuti denyut pembangunan yang terus menderu di bumi Sulawesi Selatan yang sama-sama kita cintai dan banggakan bersama. Apalagi di bulan juni ini , provinsi sulawesi selatan kembali mencetak rekor dan prestasi tingkat nasional diberbagai bidang. sehingga slogan sulsel sebagai pilar utama pembangunan nasional semakin terwujud. Dalam salahsatu rubrik misalnya, dengan semangat Ramadhan kali ini, kami mengangkat wisata religi di sebuah mesjid tertua di Sulawesi Selatan. Dengan begitu pembaca diajak menelusuri jejak kebangkitan peradaban Islam di tanah Sulawesi Selatan yang dikenal melahirkan para ulama pejuang yang selain gigih menentang penjajahan juga aktif menyiarkan ajaran Islam di jazirah Sulawesi Selatan. Selain itu, tentu saja dalam rubrik lain kami tetap mengangkat tema sektoral seperti infrastruktur, pertanian,

DAFTAR ISI

2

pendidikan, maritim, kedaulatan pangan, transportasi dan lainnya. Pilihan topik ini didasarkan pada program strategis Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang. Dan berdasarkan beberapa masukan dan respon, maka telah kami lakukan berbagai perubahan dalam penerbitan edisi kedepannya. Semua itu kami lakukan untuk memberikan peningkatan kualitas tampilan maupun isi Majalah ini secara berkesinambungan. Pada kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramdhan bagi yang menjalankannya, semoga kita diberikan spirit religiusitas dalam menjalankan tugas dan pengabdian kita untuk kemajuan pembangunan daerah Sulawesi Selatan serta Kawasan timur Indonesia yang sama-sama kita banggakan. Selamat Berpuasa*** D. Khaddafi Kabag. Humas Pemprov Sulsel

Bilateral AS Pilih Sulsel Rayakan ‘Independence Day’........................... 2

Cover Story • Pertama di Indonesia Sulsel Sabet WTP 5 Kali Berturut-Turut.12 • Sulsel Raih Indonesia Green Award 2015................................. 13 • Sulsel Sabet 3 Penghargaan Nasional Kepegawaian................... 14 • Sulawesi Selatan Provinsi Menarik Bagi Investor...................... 15

Pertanian Sulsel Kembangkan Padi Bebas Pestisida.................................. 3

Serumpun Malaysia Beri Gelar Tokoh Melayu Selangor untuk Syahrul......... 16

UKM Kriya Dekranasda Jadi Sentra Kerajinan Sulsel........................ 4

Peternakan Garap Ternak Sapi Australia Inves Rp138 M............................... 17

Infrastruktur SYL Target Jalur Perintis-Sutami Rampung Akhir Tahun........ 5

Transportasi Blue Bird Mengaspal di Sulsel...................................................... 18

Ekonomi BI Teropong Ekonomi Sulsel Kian Baik................................... 6

Infrastruktur ‘Pemain’ Dunia Sulap Center Point Sulsel.................................... 19

Perhubungan Bandara Buntu Kuni Gairahkan Wisata Toraja........................ 7

Finance Bank Sulselbar Bank Daerah Terbaik 2015.................................. 22

Destinasi Wisata Religi di Masjid Tua Katangka ..................................... 8

Infrastruktur Wapres JK dan Jalan Layang Camba-Bone................................... 23

Ekonomi Sulsel Siapkan Pasar Murah Hadapi Lonjakan Harga............... 10

Pariwisata Pulau Badi dan Rehabilitasi Karang Dunia.................................. 24

Pembina: Plt.Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan H.Abdul Latief | Pelindung: Kepala Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel, A. Darmawan Bintang Pengarah : Kepala Bagian Humas Setda Pemprov Sulsel, D. Khaddafi | Editor in Chief : M.Rusman Madjulekka | Senior Editor: M.Kiblat Said Editor: Amirullah Hanafie, Ali Kumala, Badaruddin, M.Ibrahim Halim, Dewi | Foto: Humas Setda Pemprov Sulsel | Layout: www.imagistudio.com Penerbit : Biro Humas & Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan Alamat Redaksi: Bagian Humas Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel Jl.Urip Sumohardjo No. 269 Makassar, Sulawesi Selatan. KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015 Telp.0411-453965, Fax: 0411-453489. | Email: redaksikarebamagazine@gmail.com | Website: www.sulselprov.go.id.


SYL Way

Kau harus memimpin bukan karena struktur, gelar dan pemberian... kau diakui kepemimpinanmu bukan karena orang takut padamu...!!! Bukan karena statusmu...!!! Kau pemimpin karena kau ada di hati bawahanmu... Dan selalu dirindukan motivasimu untuk maju dan menang...!!! Salama’ki sylway - puasa hari ke 9

Majalah KAREBA kini juga bisa dinikmati secara elektronik (e-magazine) dengan mengakses website resmi Pemprov Sulsel, www.sulselprov.go.id. KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

1


Internasional

7 Humas Pemprov

AS Pilih Sulsel Rayakan ‘Independence Day’

P

emerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar (Kedubes) USA di Indonesia memilih Sulawesi Selatan sebagai lokasi untuk merayakan rangkaian acara peringatan Hari Kemerdekaan atau ‘Independence Day’ tahun 2015 dengan pertimbangan daerah ini merupakan daerah yang aman dan indah. “Peringatan Independence Day kita gelar di Indonesia dan Makassar akan menjadi pusat peringatan. Makassar adalah kota yang indah dan nyaman," ujarnya. Peringatan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat yang ke-239 itu

2

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

dihadiri Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake dan pejabat Konsulate Jenderal Amerika Serikat. "Saya selalu nyaman setiap ada disini. Ada banyak perusahaan Amerika yang ada di Makassar. Ekonomi kota ini naik, pelabuhannya juga cukup baik," kata Robert yang merayakan bersama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Walikota Makassar, Danny Pomanto, 29 Mei 2015 di Hotel Aston Makassar. Lebih jauh dipilihnya Sulawesi Selatan, khususnya Makassar, lanjut Robert, karena perkembangan ekonominya yang sangat pesat. Disamping itu, Makassar juga memiliki sejarah kepelabuhanan kapal yang terkenal sejak lama. "Ekonominya pesat. Untuk kota di luar Jawa, kami lihat Makassar yang paling pesat pertumbuhannya. Makassar mau menjadi kota modern. Sebagai contoh MoU Microsoft dengan Pemkot Makassar. Ini salah satu tanda bagus untuk sebuah kota," jelasnya.

Peringatan ‘Indepence Day’ Amerika Serikat tahun 2015 berlangsung tiga hari tersebut diisi beberapa kegiatan.Beberapa diantaranya yakni pameran Pendidikan, CSR, pengetahuan pengajaran programer bagi pesantern, Cultur Night, lomba pidato Bahasa Inggris yang bertemakan lingkungan, City Tour Dubes AS bersama Wali Kota Makassar. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan dipilihnya Sulsel sebagai lokasi peringatan ‘Independen Day’ membuktikan bahwa daerah ini cukup kondusif dan aman untuk melakukan investasi. “Kami berharap kedepan kondisi aman daerah ini bisa terus dipertahankan sehingga perekonomian Sulsel bisa bergerak dengan cepat,” jelas Syahrul. ***

Dipilihnya Sulawesi Selatan sebagai lokasi peringatan Hari Kemerdekaan atau ‘Independen Day’ Amerika Serikat membuktikan bahwa daerah ini cukup kondusif dan aman untuk melakukan investasi.


Pertanian

7 Internet

Sulsel Kembangkan Padi Bebas Pestisida

S

ebagai salah satu lumbung pangan nasional, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengembangkan varietas padi yang bebas pestisida. Pengembangan itu dilakukan oleh Pemkab Luwu Timur, Sulsel dengan PT Vale Indonesia,Tbk. Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Luwu Timur, Sabil, mengatakan program pengembangan padi bebas pestisida ini sudah dilakukan pada akhir 2014. "Untuk proyek pertama atau percontohan ini, pemkab bersama PT Vale dan petani setempat memulai dengan menanam di sawah seluas 12 are," katanya, Jumat, 29 Mei 2015. Dari proyek pertama ini pihaknya bersama masyarakat setempat telah menggelar panen perdana pada 7 Mei 2015. Dari 12 are yang ditanami tanpa menggunakan pupuk yang mengandung pestisida, mereka berhasil mendapatkan gabah kurang

lebih delapan ton. Mengenai jumlah produksi gabah yang dihasilkan melalui proyek ini, tidak berbeda dengan jumlah yang didapatkan ketika petani masih menggunakan pupuk dan semacamnya. Meskipun jumlah produksi yang dihasilkan sama dibandingkan dengan dengan menggunakan pupuk dan sebagainya, namun secara ekonomis jauh lebih menguntungkan. Sebab masyarakat atau petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli pupuk atau racun hama yang jumlahnya cukup besar. Namun, untuk mengubah persepsi petani untuk bisa kembali mengunakan bahan alami dalam pertanian mereka, bukan hal yang mudah. Butuh kerja keras dan sosialisasi yang terusmenerus. Bahkan, kata Sabil, hal itu belum cukup sehingga pihaknya terus berupaya mencari solusi agar petani di daerahnya bersedia meninggalkan kebiasaan lama yang masih tergantung

Masyarakat atau petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli pupuk atau racun hama yang jumlahnya cukup besar. dengan bahan-bahan berpestisida. Pihaknya berharap dengan adanya bukti ini membuat masyarakat bisa kembali beralih memanfaatkan apa yang telah disediakan alam untuk mengganti penggunaan pupuk pestisida. "Keberhasilan kami pada panen perdana ini tentu kami harapkan akan mengubah persepsi masyarakat terhadap program ini. Untuk proyek ini memang kami lebih menggunakan pupuk kompos yang terdiri atas jerami, keong, benggo pisang yang difermentasikan," ujarnya. *** KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

3


UKM

7 Humas Pemprov

Kriya Dekranasda Jadi Sentra Kerajinan Sulsel

G

edung Kriya Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan hadir menjadi pusat kerajinan khas daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) yang secara resmi dibuka oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo pada Senin, 1 Juni 2015 di Jl.Jend. Sudirman Makassar. “Kehadiran Kriya Dekranasda ini diharapkan menjadi salahsatu destinasi wisata bagi para turis yang ingin mendapatkan souvenir kerajinan khas daerah ini,” ujar Syahrul. Kehadiran Kriya Dekranasda

4

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Sulsel ini, menurut Ayunsri Harahap (Ketua Dekranasda Sulsel), sudah lama dirintis untuk mendorong tumbuhnya industri kerajinan dan produk kreatif daerah Sulsel. “Dalam Kriya ini bisa menampung semua produk kerajinan dan produk kreatif dari para pelaku UKM di daerah ini. Lokasinya di tengah kota sehingga mudah dijangkau,” ujar Ayunsri. Sementara itu, pelaku industri jasa perjalanan wisata di Sulawesi Selatan siap mendukung sentra kerajinan budaya Kriya Dekranasda Sulsel menjadi salah satu destinasi wisata. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Assosiation of Indonesian Tour and Travel Agency (Asita) Sulsel Didi L. Manaba. Menurutnya, seluruh anggota asosiasi telah menyatakan komitmen untuk mengarahkan

kunjungan wisatawan ke sentra kerajinan yang dibangun Pemprov Sulsel."Kami tentunya akan berusaha mendorong wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut agar memperkaya informasi tentang kerajinan dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel," katanya. Langkah tersebut, lanjut Didi, merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara asosiasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel untuk memajukan pariwisata daerah ini. Di sisi lain, Asita Sulsel meminta Deskranasda untuk menyiapkan sejumlah fasilitas atau stand booth khusus sesi foto pakaian adat Sulsel bagi wisatawan yang berkunjung ke sentra kerajinan. Sebelumnya, Pemprov Sulsel telah meresmikan Kriya Dekranasda yang disiapkan sebagai promosi hasil kerajinan khas dari seluruh kabupaten/ kota di daerah tersebut. Kriya Dekranasda Sulsel yang terletak di bilangan Jenderal Sudirman Makassar tersebut diharapkan mampu menarik wisatawan asing maupun domestik yang melakukan perjalan wisata budaya. ***


Infrastruktur

SYL Target Jalur PerintisSutami Rampung Akhir Tahun alternatif tersebut, Senin, 1 Juni 2016. Adapun, jalan alternatif tersebut menghubungkan ruas Perintis Kemerdekaan dengan ruas Ir Sutami yang langsung terintegrasi dengan gerbang Tol Reformasi serta ruas Urip Sumiharjo Km 4. Ruas tersebut diestimasi mampu mengurai penumpukan kendaraan di Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalur paling padat di Kota Makassar. Adapun pembiayaan pembangunan

ruas alternatif tersebut menggunakan dana dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang ditarik Pemprov Sulsel sebesar Rp55 miliar.Dana tersebut meliputi seluruh tahapan pembangunan, mulai dari pembebasan lahan hingga konstruksi fisik jalan. Sementara Ketua DPRD Sulsel,M. Roem menyambut baik percepatan rute alternatif tersebut sehingga kepadatan lalulintas di daerah Perintis Kemerdekaan bida dikurangi. ***

7 Humas Pemprov

G

ubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo meminta dinas terkait menggenjot pekerjaan jalan yang menghubungkan Jl.Perintis Kemerdekaan dengan Jl.Ir. Sutami agar bisa rampung pada akhir tahun 2015. “Rute alternatif tersebut sudah mendesak untuk mengurai kemacetan dalam kota akibat pertumbuhan volume kendaraan yang melonjak dan tak diimbangi penambahan ruas jalan baru,� ujar Syahrul. Gubernur Syahrul mengungkapkan bahwa pembukaan jalur alternatif tersebut diestimasi mampu mengurai kemacetan di ruas Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalan protokol Makassar serta salah satu poros utama jalan Trans Sulawesi. "Akhir tahun ini diharapkan sudah kita resmikan, paling lambat sebelum Natal nanti. Apalagi jalan itu semakin padat, macet. Jalur alternatif ini bisa jadi solusinya," kata Syahrul saat meninjau lokasi jalur

Jalan alternatif tersebut menghubungkan ruas Perintis Kemerdekaan dengan ruas Ir Sutami yang langsung terintegrasi dengan gerbang Tol Reformasi serta ruas Urip Sumiharjo Km 4.

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

5


Ekonomi

7 internet

BI Teropong Ekonomi Sulsel Kian Baik

Aktifitas bongkar muat di pelabuhan petikemas Makassar sebagai cermin bergairahnya ekonomi sulawesi selatan.

P

ihak Bank Indonesia (BI) wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) memprediksi ekonomi Sulsel akan semakin membaik di triwulan II tahun 2015, apalagi di triwulan I 2015 trennya meningkat. Berdasarkan Survei NI Sulsel yang mengacu pada survei kegiatan dunia usaha (SKDU), survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE), survei harga properti residensial (SHPR) pasar perdana, SHPR pasar sekunder, survei properti komersial (SPK), serta didukung data perbankan Maret 2015, menunjukkan indikasi bahwa ekonomi Sulsel triwulan II/2015 diperkirakan lebih baik dari triwulan I. Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah Noor Yudanto menuturkan, kuatnya ekonomi Sulsel ditunjukkan oleh hasil SKDU triwulan I/2015 yang menghasilkan nilai SBT1 sebesar 29,02%, atau naik tipis dari triwulan sebelumnya (28,25%). Dia menjelaskan, lapangan usaha utama seperti sektor pertanian, sektor

6

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Ekonomi Sulsel akan semakin membaik di triwulan II tahun 2015, apalagi di triwulan I 2015 trennya meningkat. perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta sektor pengangkutan dan komunikasi tetap berperan sebagai pendorong utama tercermin dari angka saldo bersih tertimbang (SBT) masingmasing 18,75%:4,94% dan 2,64%."SBT sektor PHR memperlihatkan sedikit penurunan dibanding hasil survei triwulan sebelumnya (9,87%), disinyalir sebagai dampak dari penerapan kebijakan Menpan terkait pembatasan rapat pertemuan pejabat pemerintah di hotel," jelasnya. Noor memaparkan, perekonomian Sulsel pada triwulan II/2015 diperkirakan akan kembali meningkat sesuai pola musimannya. Hasil

SKDU menguatkan indikasi tersebut seperti tercermin dari nilai SBT sebesar 52,03% yang jauh lebih tinggi dari realisasi triwulan I/2015 (29,02%)."Dari aspek pendorongnya, menurut para responden (pelaku usaha produksi) pertumbuhan ini didukung karena perkiraan meningkatnya permintaan domestik dan peningkatan kualitas barang/jasa," tuturnya. Kontribusi peningkatan kegiatan dunia usaha diperkirakan masih berasal dari sektor pertanian dengan SBT 30,96%, diikuti sektor PHR dengan SBT 10,56%. Sektor bangunan diperkirakan juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,64%. Konsumsi masyarakat Sulsel pada April 2015 masih tetap kuat terindikasi dari optimisme indeks keyakinan konsumen (IKK) dan pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR). Survei konsumen (SK) menunjukkan bahwa indeks keyakinan konsumen (IKK) April 2015 masih berada dalam level optimis dibanding bulan sebelumnya. ***


Perhubungan

Bandara Buntu Kuni Gairahkan Wisata Toraja

G

wisatawan. Syahrul pernah merintis pengembangan pariwisata yang berakses dari Bali ke Toraja, menandatangani naskah kesepakatan dan perjanjian kerja sama kebudayaan dan pariwisata dengan Gubernur Bali, ketika itu, I Made Mangku Pastike, di Denpasar. Pada saat itu, Made mengatakan, Bali siap menjadi lokomotif yang akan menarik gerbong kepariwisataan Sulsel, begitu pun daerah lainnya, asal saja gerbong itu bisa berjalan. “Tapi, meskipun pemerintah Bali siap untuk membantu, jika gerbong yang akan ditarik juga macet, tentu saja akan menyulitkan,” ujarnya. Wisatawan umumnya mengeluh untuk berkunjung ke Toraja, sebab dari Bali mereka harus ke Bandara Sultan Hasanuddin, lalu menempuh perjalanan darat

yang melelahkan sejauh lebih 320 km. “Kuncinya adalah bandara, harus segera diselesaikan, paling tidak, tersedia bandara yang dapat didarati pesawat boeing sehingga wisatawan dari Bali bisa lanjut ke Toraja,” katanya. Bandara Buntu Kuni dirintis sejak 2010, pemerintah pusat mendanai bandara tersebut, sedangkan pembebasan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Tana Toraja. (Kib).***

Wisatawan umumnya mengeluh untuk berkunjung ke Toraja, sebab dari Bali mereka harus ke Bandara Sultan Hasanuddin, lalu menempuh perjalanan darat yang melelahkan sejauh lebih 320 km.

7 fajar.co.id

ubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr Syahrul Yasin Limpo terus mendesak agar pembangunan Bandara Perintis Buntu Kuni di Kecamatan Mangkendek, Kabupaten Tana Toraja, dikebut. Karena bandara ini sangat strategis untuk menggairahkan industri pariwisata di Sulsel, khususnya Tana Toraja. “Destinasi Toraja akan semakin bergairah jika bandara ini rampung. Selama ini turis mengeluhkan sulitnya akses lewat udara, mereka terpaksa berpaling ke daerah tujuan wisata lain,” ujar Syahrul. Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulsel masih sangat rendah, padahal Toraja dengan andalan wisata budaya menjadi impian

Pekerjaan proyek pembangunan bandara Buntu Kuni yang sedang berlangsung di Tana Toraja KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

7


DESTINASI

Wisata B

Religi di Masjid Tua

Katangka 8

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

osan dengan wisata alam, mungkin anda ingin berwisata religi? Nah, Mesjid tua Katangka bisa jadi pilihan. Lokasinya terletak di selatan kota Makassar tak jauh dari perbatasan kabupaten Gowa. Masjid Katangka, masjid tertua di Sulawesi Selatan.Masjid ini tak jauh dari makam Pahlawan Nasional Syekh Jusuf atau yang dijuluki Tuanta Salamaka, pemimpin yang membawa keselamatan umat.


DESTINASI

7 Internet

7 M. Kiblat Said

Selain beribadah, masjid ini sering dijadikan tempat untuk melepaskan nazar bagi sebagian masyarakat Bugis-Makassar. Bahkan mereka meyakini dengan shalat pada bulan Ramadhan di masjid tersebut akan mendapatkan berkah yang berlipat ganda. Bangunannya menyerupai arsitektur masjid Demak, dibangun tahun 1603, pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin, Raja Gowa pertama yang memeluk agama Islam. Alauddin adalah kakek dari I Mallombassi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Tumenanga ri Balla Pangkana atau yang dikenal dengan nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16.

Masjid ini juga tidak bisa dipisahkan dari syufi dan pejuang, Syekh Yusuf, yang menjadi pahlawan nasional di dua negara.

7 Internet

Dalam catatan sejarah, masjid itu sudah mengalami enam kali renovasi, pertama dilakukan pada saat pemerintahan Belanda tahun 1816 dan 1884, Pemerintah Indonesia 1973, 1978, 1980 dan terakhir 2007. Masjid ini juga tidak bisa dipisahkan dari syufi dan pejuang, Syekh Yusuf, yang menjadi pahlawan nasional di dua negara. Syekh Yusuf lahir 3 Juli 1626 di Gowa, semasa hidupnya banyak meluangkan waktu untuk membimbing muridmuridnya di masjid tersebut. (Kib).***

KAREBA Magz - Edisi 02 Tahun 2015

9


Ekonomi

7 Internet

Sulsel Siapkan Pasar Murah Hadapi Lonjakan Harga

P

ihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Selatan telah menyiapkan program pasar murah sebagai antisipasi pergerakan harga bahan pangan yang berpotensi melonjak selama bulan puasa Ramadan tahun 2015. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Sidik Salam mengungkapkan bahwa pasar murah siap dilaksanakan pada 24 kabupaten/kota di derah ini agar harga

10

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Sulawesi Selatan telah menyiapkan program pasar murah sebagai antisipasi pergerakan harga bahan pangan yang berpotensi melonjak selama bulan puasa Ramadan tahun 2015.

pangan tetap dalam batasan terkendali. “Selain itu, pasar murah dimaksudkan membantu masyarakat prasejahtera memperoleh sembako dengan harga terjangkau,� katanya, Jumat 12 Juni 2015. Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin setiap tahun terutama dalam rangka menghadapi dan memasuki bulan puasa Ramadhan. Menurut Sidik, harga komditas pangan di Sulsel menjelang dan memasuki bulan suci Ramadhan masih dalam batas toleransi kendati menunjukkan kecenderungan kenaikan. Selain itu, pemantauan secara berkala terus dilakukan Disperindag Sulsel bersama dengan instansi terkait sebagai bentuk pengendalian harga di pasar. “Kita juga melakukan koordinasi agar pasokan maupun distribusi barang tetap lancar, apalagi harga pangan pemicu utama pembentuk inflasi,� katanya. Dengan kegiatan pasar murah tersebut, lanjut Sidik, diharapkan masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa ramadhan dengan tenang dan tidak dihantui rasa kuatir adanya lonjakan harga kebutuhan pokok.***


B

ulan Juni 2015 boleh dikata bulan prestasi bagi Sulawesi Selatan (Sulsel). Karena Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan duet Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang bukan sekedar menuai pujian, tapi juga bukti prestasi. Salah satu yang fenomenal adalah raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan provinsi tersebut. Tak tanggung-tanggung predikat WTP itu diraih lima kali berturut-turut. Selain itu, provinsi ini pun menyabet 3 kategori penghargaan nasional Lingkungan Hidup 2015, 3

kategori penghargaan nasional Kepegawaian 2015, dan penghargaan Indonesia Attractiveness Index (IAI) 2015. (Selengkapnya baca cover story). Perolehan penghargaan tersebut menambah deretan prestasi yang telah diukir oleh Sulawesi Selatan dalam menapaki obsesi menjadi centre of excelent kawasan timur Indonesia. Apalagi, menjadi istimewa karena sejumlah penghargaan ini disabet di bulan yang juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. “Ah...biasa saja. Ini bukti kerja keras semua masyarakat Sulawesi Selatan,” tutur Syahrul merendah.*** KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

11


Cover Story

7 Humas Pemprov

Pertama di Indonesia, Sulsel Sabet WTP 5 Kali Berturut-Turut

P

emerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI pada tahun 2015. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota V BPK RI,‎ Moermahadi Soerja Djanegara. Menurut dia, prestasi Sulsel ini adalah kali kelima dan secara berturut-turut Pemprov Sulsel meraih opini WTP dan merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. «Untuk meraih opini WTP memang dibutuhkan kerja keras. Kriterianya ada empat, di antaranya laporan keuangan sesuai standar, laporan keuangan yang transparan dan akuntabel, pengendalian intern, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan,» kata Moermahadi seusai penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan di Makassar, Rabu 10 Juni 2015.

12

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Menurutnya, semua temuan sebagian besar sudah ditindaklanjuti, sisa sedikit yang belum. «Tetapi, secara keseluruhan semuanya sudah baik,» ucapnya. Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penghargaan atau opini WTP lima kali berturutturut merupakan label atau status yang sangat penting, strategis dan hal yang luar biasa bagi pemerintah provinsi.

Adalah kali kelima dan secara berturut-turut Pemprov Sulsel meraih opini WTP dan merupakan yang pertama kalinya di Indonesia.

«Opini WTP lima kali berturutturut belum pernah diraih lembaga manapun di Indonesia. Opini WTP juga menggambarkan ada proses dan input yang tepat dari semua penggunaan anggaran yang tepat,» katanya. Dia mengemukakan, WTP juga menggambarkan pengeluaran pemerintah sesuai dengan akuntabilitas. Termasuk koordinasi kelembagaan, termasuk DPRD sebagai badan pengawas yang juga terjalin dengan baik.»Itulah yang kita lakukan selama ini,» ujarnya. Tetapi menurut dia, bukan input dan proses saja, namun harus memberikan impact langsung kepada rakyat, di mana pengangguran turun, pertumbuhan ekonomi baik dan implementasi sesuai sasaran. WTP yang diraih Pemprov Sulsel tambah Syahrul, clean and clear, tanpa mengabaikan catatan yang ada. ***


Cover Story

Sulsel Raih Indonesia Green Award 2015

G

erakan Sulsel Go Green yang dicanangkan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak tahun 2001 telah memberikan bukti. Pada tahun 2015, Sulsel menerima penghargaan terbaik untuk status lingkungan hi­ dup daerah (LHD) yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penyerahan peng­ hargaan tersebut diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 5 Juni 2015 di Jakarta. Penghargaan ini pertama kalinya diraih Sulawesi Selatan bahkan sukses mengalahkan Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang selalu menjadi pesaing Sulsel menjadi provinsi terbaik di Indonesia di hampir segala bidang. Keberhasilan ini karena Sulsel dinilai mampu menyediakan kondisi lingkungan hidup kepada masyarakat sesuai amanat dalam Undang-Undang (UU) No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ling­ kungan Hidup dan berdasarkan Undang-Undang (UU) No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mana lingkungan hidup meru­ pakan urusan pemerintahan yang bersifat konkuren dan urusan peme­ rintah wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Selain itu, Sulawesi Selatan mampu menyajikan ketersediaan dan validitas data serta ketajaman analisis sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan koordinasi teknis antara

pemerintah pusat dengan daerah dalam urusan pengelolaan lingkungan hidup. Status lingkungan hidup daerah Sulsel mampu memberikan pemahaman tentang kondisi lingkungan hidup di Sulsel, dan keterlibatan para pemangku kepentingan/stakeholder dalam upaya melindungi dan mengelolanya. SLHD secara lengkap menyajikan pendekatan dan isu-isu prioritas lingkungan hidup yang menuntut untuk dikelola dimasa datang, kondisi ling­ kungan hidup dan kecenderungan per­ ubahannya, tekanan pada lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan yang di­ lak­ sanakan di Sulsel, keterkaitan antara perubahan kualitas ling­kungan hidup de­ ngan kegiatan yang menyebabkan perubahan dan upa­ya pengelolaan yang telah dilakukan. Status lingkungan hidup daerah telah digunakan sebagai acuankebijakan dan perencanaan pembangunan peme­ rintah Sulsel dalam mengarahkan

pem­bangunan sesuai dengan prinsipprinsip atau pilar pembangunan berkelanjutan. Sementara itu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo diberi penghargaan sebagai tokoh penginspirasi komunitas Indonesia Green Award 2015. Syahrul dinilai berhasil mengajak seluruh komponen masyarakat sejak tahun 2001 untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup melalui gerakan Sulsel Go Green. Pada akhirnya gerakan itu tidak hanya menjadi slogan, namun dinilai mampu meningkatkan tutupan ve­ ge­ tasi di kawasan perkotaan, pe­desaan, kawasan pesisir, pegunungan dan pulau-pulau yang akan mem­ perbaiki tata air, menurunkan laju kemerosotan keanekaragaman hayati dan mening­ katnya perlindungan terhadap lapisan atmosfir serta mengurangi dampak perubahan iklim akibat global warming. ***

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

13


Cover Story

Sulsel Sabet 3 Penghargaan Nasional Kepegawaian

P

14

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Pemprov Sulsel, kita berharap di tahun depan pengelolaan kepegawaian kita menjadi lebih baik bahkan terbaik di Indonesia,” ujar Syahrul. Dalam acara Rakornas Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2015 ini diserahkan sebanyak 11 kategori peng­ hargaan, yakni perencanaan ke­pe­gawaian terbaik, implementasi rekrutmen ASN berbasis TI, komitmen seleksi CPNS berbasis CAT_BKN, Implementasi SAPK terbaik, Im­ plementasi penilaian kinerja terbaik, konsistensi pemanfaatan hasil assesmen center, pelayanan mutasi ke­ pegawaian terbaik, peningkatan pelayanan,pengembangan SDM terbaik BKD paling inovatif dan pengelola kepegawaian terbaik. ***

Sulsel mendapatkan 3 penghargaan nasional dengan kategori pengelolaan kepegawaian terbaik, penghargaan perencanaan kepegawaian terbaik, dan pelayanan mutasi kepegawaian terbaik.

7 Internet

emerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mendapat penghargaan na­si­onal. Kali ini dibidang pe­ ngelolaan kepegawaian yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada acara Rakornas Kepegawaian 2015 di Jakarta 10 Juni 2015. Penghargaan berupa BKN Award 2015 ini diberikan kepada Sulsel setelah BKN memberikan penilaian terhadap pengelolaan administrasi kepegawaian di instansi-instansi pusat dan daerah seluruh Indonesia. Peng­ hargaan ini diserahkan langsung oleh Wapres Jusuf Kalla. Pada acara itu pemerintah Sulsel mendapatkan 3 penghargaan nasional di bidang pengelolaan kepegawaian, yakni kategori pengelolaan kepe­gawaian terbaik ke-3 se Indonesia, Penghargaan perencanaan kepega­ waian terbaik ke-2 se Indonesia dan Penghargaan pelayanan mutasi kepega­ waian terbaik ke-2 se Indonesia. Pada saat acara BKN Award itu, Wapres Jusuf Kalla mengatakan lebih dari separuh penggerak bangsa ini adalah para pegawai negeri sipil dan mereka lah pelaksana aturan yang dibuat oleh pemerintah. “Sebaik apa pun aturannya kalau PNS-nya tidak sesuai aturan maka akan sia-sia saja,” katanya. Peran PNS, lanjut Jusuf, sangat strategis dalam memajukan suatu bangsa karena mereka meru­ pakan pelaksana sebagian besar prog­ram pemerintah. Sementara itu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo seusai menerima penghargaan BKN Award 2015 menga­ takan bahwa para PNS adalah aset utama pemerintah sehingga dalam pengelolaan kepegawaian harus profe­ sional dan transparan. “Inilah yang dilakukan di


Cover Story

Sulawesi Selatan Provinsi Menarik Bagi Investor

S

ulawesi Selatan (Sulsel) patut berbangga. Pasalnya provinsi di selatan jazirah sulawesi ini menjadi sebagai salah satu daerah yang paling menarik bagi investor. Penobatan tersebut setelah Sulsel menjadi pemenang Indonesia Attractiveness Indeks (IAI). Survei itu seiring pertumbuhan investasi di Sulsel. Sulsel terpilih dengan indeks total 61,72 menunjukkan adanya potensi besar bagi Sulsel untuk menarik investor. Dengan penobatan tersebut, Sulsel mampu membuktikan diri sebagai daerah dengan potensi investasi yang besar. Penghargaan sesuai hasil riset yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group bekerjasama dengan TEMPO media. Riset yang dilakukan meliputi investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata. Frontier Consuling Group merupakan salah satu perusahaan riset terbesar di Indonesia, yang menyelenggarakan riset penghargaan melalui tahap

penyaringan data ekonomi, survei, pengolahan dan verifikasi data terhadap variabel pendukung. Penyerahan penghargaan atas prestasi tersebut digelar pada malam penganugerahan Indonesia Attractiveness Indeks, di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Jumat (12/6). Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, capaian itu menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang mampu menunjukkan akselerasi dalam hal pelayanan, khususnya kepada investor. Selain itu, faktor kemudahan perizinan juga menjadi salah satu

faktor yang membuat sektor investasi bergairah. “Sekarang Sulsel memang sudah dalam track yang benar, terbukti dengan banyaknya investor yang mulai masuk,” katanya. Sementara Plt Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo mengaku mengapresiasi capaian atas hasil riset tersebut. “Ini sebuah pertanda yang baik dan kita mendapat respon baik dari orang luar,” katanya. Kendati begitu, Irman menegaskan, ada atau tidak adanya penghargaan tersebut tidak akan membuatnya berhenti melakukan terobosan dan promosi untuk terus menarik para investor masuk ke Sulsel. “Ada atau tidaknya survey itu, program yang kita canangkan akan tetapi kita jalankan maksimal,” tegasnya. ***

Dengan penobatan tersebut, Sulsel mampu membuktikan diri sebagai daerah dengan potensi investasi yang besar.

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

15


Serumpun

Malaysia Beri Gelar Tokoh Melayu Selangor untuk Syahrul

16

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

Bugis-Makassar memiliki ikatan silsilah dengan Melayu-Selangor dan itu bisa dibuktikan dengan sejarah perjuangan raja-raja Bugis-Makassar.

7 Humas Pemprov

G

ubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mendapat gelar baru sebagai tokoh melayu Selangor. Adalah Dato Dr. Jamaluddin Bin Tengku Mahmud Shal Al Haj Gelar Tengku orang kaya Maha Bijaya Sepang mewakili Duli Yang Maha Mulia Sultan Yang Dipertuan Negeri Selangor datang ke Makassar memberikan gelar tersebut, 4 Mei 2015. Dato Jamaluddin mengatakan, gelar itu sebagai tanda persaudaraan antara dua negara yaitu Malaysia dan Indonesia, khususnya warga Sulawesi Selatan dengan Melayu-Bugis-Selangor yang masih mempunyai ikatan kekeluargaan dari keturunan Raja Bugis-Makassar dengan Melayu-Selangor. Penganugerahan Gelar Tokoh Melayu Selangor kepada Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo,SH., M.Si., M.H ditandai pemasangan passapu khas MelayuSelangor serta penyerahan pakaian adat. Pada kesempatan itu, hadir Ny. Hj. Ince. Andi Nurhayati Yasin Limpo, Ibunda Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Melayu Sulsel menerima cinderamata dari Yang Mulia Tunku To’Puan Nor Mazzini Binti Raja Kamaluddin Al Haj. Setelah itu, anak Tuan Dato Dr. Jamaluddin Bin Tengku Mahmud Shal Al Haj, Yang Mulia Tengku Aslan Shah Bin Tengku Jamaluddin menyerahkan cinderamata kepada cucu Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulsel, A. Tenri Bilang Radysyah Melati We Sabbe To MalebbiE. Dato Dr. Jamaluddin Bin Tengku Mahmud Shal Al Haj hadir di Sulawesi Selatan dengan tujuan mengunjungi

keluarga Melayu-Bugis-Selangor sekaligus berziarah ke Makam Raja-Raja Bugis-Makassar yang merupakan keturunan orang tua mereka, yang ada di Kabupaten Bone, Luwu, dan Gowa. Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Bugis-Makassar memang memiliki ikatan silsilah dengan Melayu-Selangor dan itu bisa dibuktikan dengan sejarah perjuangan raja-raja Bugis-Makassar. “Kami sangat bahagia atas kedatangan Dato Dr. Jamaluddin Bin Tengku Mahmud Shal Al Haj bersama rombongan dan selamat berada di kampung sendiri Sulawesi Selatan. Indonesia-Malaysia memang tidak bisa dipisahkan karena ikatan darah dan silsilah,” kata Syahrul. ***


peternakan

7 Internet

Garap Ternak Sapi, Australia Inves Rp138 M

N

egeri tetangga Australia serius menanamkan investasinya di Sulawesi Selatan. Salah satunya dalam bentuk peternakan sapi. Adalah perusahaan asal negeri kanguru itu, Australian Rutal Export (Austrek) akan melakukan itu pada akhir September 2015. Nilai investasinya sebesar USD10 juta atau kira-kira Rp138 miliar. Pada Rabu 10 Juni 2015, telah diteken memorandum of understanding (MoU) joint venture (kemitraan) dengan nama perusahaan PT Pramana Austindo, di Gedung Suhartoyo, BKPM RI, Jakarta. Kemitraan ini melibatkan PT Pramana Agri Resource, PT Rumpinary Agroindustry, dan Australian Rutal Export. Pejabat Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel ikut menyaksikan awal kerja

sama tersebut. “Realisasi investasi ternak sapi ini akan terintegrasi dengan Rumah Potong Hewan (RPH) dan fasilitas pengolahannya (boxed beef). Lokasinya di Kabupaten Maros” ujar Kepala Sub bidang Promosi BKPMD Sulsel, Try Mallombassi.

Sulsel pernah terkenal sebagai gudang ternak sapi potong dan bibit, terutama sapi Bali, ke Seluruh Indonesia dalam rangka pengadaan ternak nasional. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi, khususnya di wilayah Sulawesi sebesar 625 ton per tahun. “Secara otamatis pula akan meningkatkan pengetahuan di bidang peternakan bagi masyarakat

lokal di Sulsel,” sebutnya. Menurut catatan, Sulawesi Selatan pernah terkenal sebagai gudang ternak sapi potong dan bibit, terutama sapi Bali, ke Seluruh Indonesia dalam rangka pengadaan ternak nasional dengan jumlah populasi 1.221.603 ekor, menempati urutan kedua setelah Jawa Timur dengan populasi 2.878.163 ekor. Dilihat dari potensi yang ada, ternak sapi potong merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Selatan. Hal ini didukung oleh ketersediaan pakan baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Potensi itu dapat dioptimalkan dalam suatu sistem usahatani yang terintegrasi sehingga menghasilkan sinergisme yang dapat meningkatkan pendapatan petani baik dari peningkatan tanaman dan ternak maupun efisiensi usahatani. ***

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

17


transportasi

Blue Bird Mengaspal di Sulsel

Pilihan masuk ke Sulsel karena kota Makassar dinilai layak memiliki layanan taksi yang bisa mengakomodir kebutuhan konsumen, seperti standarisasi layanan, kenyamanan dan keamanan. Pada tahap awal, Blue Bird mengoperasikan 25 unit taksi dari 50 unit yang diizinkan. Namun, saat ini masih ada 100 unit yang akan disiapkan untuk target operasi kedepan. ”Jadi dari 25 unit yang sekarang kami operasikan dari 50 izin operasi, masih ada 100 unit taksi yang kami targetkan untuk pengoperasian dengan nilai

Blue Bird akan terus berusaha menjawab kebutuhan masyarakat setempat atau bagi pelancong yang datang di kota Makassar. 18

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

7 Humas Pemprov

P

erusahaan taksi ‘Blue Bird’ asal Jakarta resmi beroperasi di kota Makassar, Sulawesi Selatan mulai 16 Juni 2015 di halaman Benteng Rotterdam yang ditandai dengan launching taksi tersebut oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yang didampingi Walikota Makassar, Muh. Ramdhan Pomanto, dan Presdir PT.Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono.

investasinya sebesar Rp270 miliar,” ungkap Andre Djokosoetono, Direktur PT Blue Bird Tbk. Blue Bird akan terus berusaha menjawab kebutuhan masyarakat setempat atau bagi pelancong yang datang di kota Makassar dan kota yang ke 14 yang dilayani blue bird. ”Hal ini kami lakukan karena mengingat kota Makassar merupakan pintu gerbang kawasan Indonesia Timur, selain itu Makassar juga memiliki jumlah objek wisata yang menarik dan sudah dikenal di mancanegara,”katanya. Sementara itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang turut hadir pada persemian tersebut mengatakan, Blue Bird sebagai perusahaan taksi yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi di luar negeri diharapkan menjadi level tersendiri di sejumlah daerah. “Saya nilai kalau perusahaan taksi sekelas Blu Bird masuk ke sebuah daerah bertanda daerah tersebut roda perekonomiannya baik,” ungkap Syahrul disertai tepuk tangan dari tamu undangan yang hadir. Lebih lanjut ia mengatakan, Blue Bird memiliki kredibilitas dan standar internasional yang sangat baik sehingga diharapkan Blu Bird bisa menjadi lokomotif di Sulsel kedepannya. ***


transportasi

‘Pemain’ Dunia Sulap Center Point Sulsel yang mendapat izin penimbunan dari Pemprov Sulsel, tetapi untuk pembangunan keseluruhan dari Center Point of Indonesia (CPI), perusahaan lokal tersebut mengajak Ciputra Surya untuk bekerja sama. Dia juga menyebutkan, untuk proses penimbunan tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,5 triliun. Sementara untuk total pembangunan CPI yang diperkirakan memakan waktu selama 10 tahun sejak proses penimbunan selesai, pihaknya belum bisa memprediksi berapa kebutuhan investasinya nanti.

CPI Untuk Rakyat

U

ntuk merealisasikan pembangunan mega proyek Center Point of Indonesia (CPI) di kawasan Tanjung Bunga kota Makassar, Sulawesi Selatan, PT Ciputra Surya Tbk, anak perusahaan Ciputra Group, mengaku sudah mengundang tujuh kontraktor untuk mengikuti tender pembangunan tersebut. Direktur PT Ciputra Surya sekaligus Corporate Secretary, Nanik Santoso mengatakan dari tujuh kontraktor tersebut, enam di antaranya merupakan kontraktor internasional dan satu kontraktor nasional. "Bila dirinci lagi, dua kontraktor berasal dari Belanda, dua dari Belgia, dua dari China dan satu kontraktor Indonesia, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP)," kata Nanik kepada wartawan, Selasa, 9 Juni 2015 di Makassar. Dia mengatakan, semua kontraktor

yang diundang adalah kontraktor yang telah berpengalaman, utamanya dalam membangun kawasan kota mandiri, termasuk PP. Saat ini menurutnya, PT Yasmin Bumi Asra sebagai pemenang tender untuk penimbunan lahan atau reklamasi yang ditunjuk oleh Pemprov Sulsel, telah memulai proses penimbunan. Dia berharap, proses reklamasi itu bisa selesai dalam 2 setengah tahun mendatang, sehingga pada 2018 nanti pihaknya sudah dapat memulai proses pembangunan di atas lahan seluas 50 hektare yang ditimbun tersebut. "Sebenarnya kalau proses penimbunan dari laut bisa cepat dilakukan karena menggunakan kapal besar. Tapi yang agak lama itu proses penimbunan dari darat, yang saat ini sedang dilakukan karena ada proses pengerasannya dan lain-lain. Nah, itu yang biasa lama prosesnya," jelasnya. Dia menuturkan, meski PT Yasmin

Selain itu, investor bakal menyulap kawasan CPI dengan konsep terbuka akses untuk publik dengan nama CitraLand City Losari. Bahkan nelayan pun bisa masuk ke area itu. Kawasan diatas lahan reklamasi ini akan menjadi kawasan paling komplit yang Ciputra pernah bangun selama ini di beberapa kota besar Indonesia.Ada superblok, mal terbesar di kawasan timur, kampus Universitas Ciputra, pantai berpasir putih, kawasan kuliner dan PK5 yang tertata rapi. Sosl hak publik, Ciputra juga menyiapkan agar semua sisi di pesisir dibiarkan tanpa bangunan. Jaraknya lima meter dari air laut dan semuanya hijau. Selain itu, investor juga menjanjikan 30% dari 100 ha lebih lahan di kawasan CPI itu adalah ruang terbuka hijau. Selama ini reklamasi hal lumrah di era modern. Dimana, reklamasi juga yang membuat San Fransisco, Singapura,Dubai dan banyak kota-kota lainnya menjadi eksotis dan jadi ‘buah bibir’ orang. *** KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

19


Ekonomi

Ekspor 3 x Lipat, Sulsel Incar Rp 61 Triliun

20

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

7 Internet

P

emerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencanangkan program ekspor ‘tiga kali lipat’ sampai 2018. Pada 3 Agustus 2015 mendatang, pencanangan prog­ ram ekspor besar-besaran itu dilakukan dengan melibatkan 24 kabupaten/kota. Program itu ditandai dengan pele­ pasan ekspor yang akan dipusatkan di Pelabuhan Makassar yang rencananya akan dilakukan Presiden RI, Joko Widodo. Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, yang juga Ketua Desk Ekspor 3 Kali Lipat mengungkapkan, pencanangan ekspor besar-besaran me­ ru­pakan upaya untuk mengejar target nilai ekspor Rp61 triliun, atau tiga kali lipat dari yang ada saat ini. “Nilai ekspor sampai 2018 mencapai Rp61 triliun, kalau saat ini nilai baru sekitar Rp20 triliun. Harapannya bisa tercapai melalui program peningkatan ekspor kita,” ujar Agus, usai memimpin rapat ekspor Sulsel tiga kali lipat, di Rujab Gubernur, Selasa, 16 Juni 2015.Saat ini, lanjut Agus, semua kabupaten/kota telah melakukan identifikasi komoditi unggulan baru yang bisa berkontribusi dalam aktivitas ekspor. Dalam rapat itu, Agus langsung mengecek kesiapan semua unsur, termasuk pengelola Peti Kemas Makassar serta Kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sementara itu, Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arif menambahkan, pihaknya siap mendukung kesuksesan pencanangan ekspor besar-besaran. Dalam minggu ini pihaknya akan

bertemu dengan seluruh pelaku ekspor di Sulsel guna mematangkan kesiapan ekspor. “Selain itu, kami juga menggagas ekspor kelapa dalam bentuk sagu. Kami juga siap ekspor beberapa komoditi pertanian seperti sayur brokoli. Jepang dan Korea sudah secara langsung meminta produk baru kita,” katanya. Direktur Utama PT Bomar, Tigor Chandrama mengatakan, pihaknya siap melakukan peningkatan ekspor udang sekitar 20-30% dari tahun lalu. “Untuk nilainya juga kita tingkatkan sampai mencapai Rp300 miliar. Sampai 2018 mencapai Rp600 miliar, tetapi butuh kerja keras supaya nelayan kita terhindarkan dari penyebaran penyakit udang,” katanya.

Pencanangan ekspor besarbesaran merupakan upaya untuk mengejar target nilai ekspor Rp 61 triliun, atau tiga kali lipat dari yang ada saat ini.


Infrastruktur

Lahan Kereta Api Sulsel Mulai Dibayarkan

P

proyek KA Lintas Makassar-Parepare telah dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada Rabu, 17 Juni 2015 di Kabupaten Barru. Sebagian besar lahan dibebaskan merupakan areal persawahan yang terbagi dalam 491 pemilik lahan di daerah tersebut. "Sistem pembayaran dilakukan melalui transfer langsung ke rekening pemilik lahan. Sehingga meminimalisir potensi penyelewengan jika dilakukan dalam bentuk tunai," kata Masykur Sultan, Kadis Perhubungan Sulsel. Secara keseluruhan, Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran sekitar Rp98 miliar yang bersumber dari APBD Sulawesi Selatan untuk mendukung tahapan pembebasan lahan KA Lintas Makassar-Parepare Dana tersebut dialokasikan untuk

Pemprov Sulsel mengalokasikan Rp49 miliar untuk membebaskan lahan milik warga sepanjang 30 Km yang sebagaian besar terletak di Kec.Tanete Rilau, kabupaten Barru.

7 Internet

royek kereta api trans Sulawesi di Sulsel memasuki babak baru. Pasalnya, pembayaran pembebasan lahan mega proyek Kereta Api Lintas MakassarParepare mulai direalisasikan Pemprov Sulawesi Selatan. Untuk tahap awal pembayaran, Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran mencapai Rp49 miliar yang meliputi lahan milik warga sepanjang 30 kilometer yang sebagaian besar terletak di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Kecamatan Tanete Rilau merupakan lokasi groundbreaking KA Lintas Makassar-Parepare yang dilakukan pada Agustus 2014 lalu oleh Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II Chairul Tanjung. Penyerahan uang ganti rugi bagi warga pemilik lahan yang terkena

membebaskan lahan sepanjang 135 kilometer sesuai dengan perencanaan pembangunan moda transportasi berbasis rel itu. Pemerintah pusat juga telah mengalokasikan APBN sebesar Rp261 miliar untuk pembangunan badan jalur kereta api sepanjang 30 kilometer di Barru. Untuk tahap awal, rel kereta api lintas Makassar-Parepare dibangun single track dengan persiapan jalur ganda (double track). Sementara itu jumlah stasiun yang direncanakan untuk lintas MakassarParepare sebanyak 23 stasiun yang tersebar pada 5 kabupaten/kota di Sulsel. ***

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

21


Finance

Bank Sulselbar Bank Daerah Terbaik 2015 7 Internet

P

7 Internet

A.Muhammad Rahmat Dirut Bank Sulselbar

Bank Sulselbar terpilih menjadi Bank Daerah Terbaik tahun 2015 versi Majalah Investor untuk kelompok bank daerah dengan aset diatas Rp 10 triliun. 22

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

T Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) terpilih menjadi Bank Daerah Terbaik tahun 2015 versi Majalah Investor. Bank ini mendapat predikat sebagai bank milik pemerintah daerah yang terbaik setelah lolos seleksi pemeringkatan dan terbukti unggul di kelasnya dengan kelompok bank daerah dengan aset diatas Rp 10 triliun. “Bank yang berhasil menjadi pemenang di kelompoknya terbukti unggul setelah lolos seleksi awal dan menjadi yang terbaik pada tahap pemeringkatan yang menggunakan 12 kriteria pemeringkatan yang dirumuskan Dewan Juri,� ujar Direktur Berita Satu Media Holdings sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Investor Primus Dorimulu, di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2015. Ketua Tim Juri, Sigit Pramono mengatakan, tantangan perbankan terkini adalah persoalan likuiditas, menjaga kualitas kredit, permodalan. “Berbagai persoalan aktual ini menjadi pertimbangan Dewan Juri dalam penilaian. Jika berbagai isu aktual ini dikelola dengan baik, maka sumbangan perbankan bagi perekonomian Indonesia akan semakin meningkat ,� ujar Sigit Pramono yang juga Ketua Umum Perbanas. Dirut Bank Sulselbar, A.Muhammad Rahmat mengatakan, terpilihnya Bank Sulselbar menambah deretan prestasi yang selama ini telah didorong melalui berbagai peningkatan disejumlah segmen bisnis.Predikat ini menempatkan Bank Sulselbar dibanding BPD lainnya mengcu pada kualitas pertumbuhn kredit yang dianggap cukup baik. "Saat ini kit diperhadapkan pada likuiditas dan tentu modal sebagi bank daerah. Kita dianggap sudah sangat baik dalam mengelola hal ini sehingga memberi kontribusi positif juga bagi daerah,"jelas Rahmat.Ia mengaku bahwa kinerja yang bagus tidak pernah lepas dari upaya perusahaan dalam menerapkan efisiensi bisnis. Ia berharap penghargaan yang diterima mampu menjadi motivasi untuk semakin meningkatkan performa bisnis terutama menghadapi sejumlah tantangan perlambatan ekonomi tahun ini. ***


Infrastruktur

7 Internet

Wapres JK dan Jalan Layang Camba-Bone

W

akil Presiden RI, Jusuf Kalla saat ‘pulang kampung’ di kota Watampone, Sulawesi Selatan, Sabtu 6 Juni 2015 ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera), Basuki Hadimuljono. Namun Basuki memutuskan untuk tidak berlama-lama di Bone, ia memilih untuk menjajal langsung jalur Bone-Makassar, sebelum ditanya Wapres soal jalur tersebut."Tadi saya sama-sama (dengan) Menteri PU, sebelum saya tanya, dia pergi dulu melihat (Jalur pegunungan Camba)," ujar Jusuf Kalla. Jusuf Kalla berharap agar proyekproyek pembangunan dan perbaikan jalan dari kota Makassar-menuju Bone, dapat membuat waktu tempuh menjadi semakin cepat, yakni sekitar 3 jam. Karena itu, pembangunan jalan

layang berkonstruksi dua tingkat di daerah Camba yang menghubungkan kabupaten Maros dan Bone senilai Rp 1,5 triliun dapat dilanjutkan. Proyek jalan layang Maros-Bone masuk dalam program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Apalagi, poros Maros-Bone merupakan jalur utama Sulsel yang juga menjadi jalur ekonomi yang menghubungkan Sulsel dan Sultra. Bila jalan layang Maros – Bone rampung maka mempersingkat jarak tempuh, karena dirancang bertingkat dua untuk meluruskan jalur transportasi darat. Selama ini jalur Maros – Bone melalui Camba berkelok-kelok dan sempit yang cukup menyulitkan pengguna jalan. Perencanaan awal pembangunan jalan layang Maros – Bone diperkirakan menghabiskan anggaran Rp. 2 triliun. “Tapi ada

bagian jalan yang dipotong, sehingga diperkirakan hanya sekitar Rp. 1,5 triliun,” ungkap Latief, Sekprov Sulsel yang mantan Kadis Bina Marga Sulsel. Detail Engineering Design (DED) serta feasibility studi proyek telah rampung. Dan pembangunan jalan layang ini dapat memendekkan jarak tempuh dari 175 kilometer menjadi 120 kilometer. Waktu tempuh yang harus dilalui pengguna jalan juga berkurang dari sebelumnya dapat ditempuh selama 4-5 jam, dapat berkurang menjadi sekitar 2 jam. ***

Waktu tempuh berkurang dari sebelumnya dapat ditempuh selama 4-5 jam, dapat berkurang menjadi sekitar 2 jam. KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

23


Pariwisata

Pulau Badi dan Rehabilitasi Karang Dunia

D

engan kekuatan sebagai pusat maritim, potensi laut menjadi salah satu andalan destinasi yang diunggulkan hampir seluruh provinsi Sulawesi Selatan diantaranya, provinsi yang menjadi ‘hub’ atau pintu pengembangan sejumlah sektor di kawasan Indonesia Timur ini dihuni ratusan pulau-pulau dengan keindahan alam yang menakjubkan. Pantaslah untuk urusan ini, Sulsel dijuluki surga bahari. Gugusan spermonde yang menunjang dengan beningnya air laut, birunya langit dan pasir putih memukau tak bisa dipandang sebelah mata. Kami akan membawa anda menengok satu pulau yang menjelma menjadi pusat pengembangan rehabilitasi karang dunia. Namanya Pulau Badi, terletak di Desa Mattiro Deceng, Liukang Tupabbiring, Kabupaten

Pangkajenne Kepulauan. Dari Makassar, pulau ini bisa ditempuh sekitar dua jam perjalanan menggunakan kapal cepat. Di Kabupaten ini ada 115 pulau dimana 73 diantaranya berpenghuni. Badi sendiri memang merupakan salah satu pulau yang dihuni masyarakat namun tetap mampu terjaga dan menjadi tempat kunjungan pilihan bagi anda yang hendak ke Sulsel. Pulau ini tak hanya populer dikalangan masyarakat setempat, namun dunia pun sudah mengakui. Hal ini dibuktikan dengan silih bergantinya tokoh besar dunia seperti Jhon Mc Kein dan sejumlah penyelam dunia yang jauh-jauh dari berbagai negara hanya ingin mengintip langsung keberhasilan

7 Internet

Penulis berfoto dengan latar belakang pulau Badi

24

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

7 Internet

Teks : Ochi


Pariwisata

Pulau Badi menjadi daerah percontohan dari rehabilitasi terumbu karang terbesar di dunia rehabilitasi karang yang digalakkan pulau dengan luas 6,50 hektar ini. Pulau Badi memiliki sekitar 402 kepala keluarga (KK). Sejak tahun 2007 salah satu perusahaan kakao yang berbasis di Amerika yakni PT Mars Symbioscience mencanangkan pulau ini sebagai pusat pengembangan rehabilitasi karang. Sekitar 700 meter persegi lahan di pulau yang dulunya dikenal sebagai sentra pembuatan perahu jolloro (perahu tradisional khas Makassar) ini direhabilitasi melalui

pemasangan rekayasa terumbu karang. Sejak dicetuskan 2007, PT Mars bersama penduduk setempat tercatat telah merehabilitasi sekitar 10.000 meter persegi lahan untuk pengembangan ekosistem laut. Upaya berkelanjutan inilah yang sekaligus membuat pulau Badi menjadi daerah percontohan dari rehabilitasi terumbu karang terbesar di dunia. Kini berkunjung ke Badi semakin menyenangkan karena dibeberapa tempat sudah bisa menjadi spot penyelaman. Anda pun sudah bisa dengan mudah menemukan aneka ikan berwarna seperti yang biasa tersaji dilayar kaca lewat kartun Finding Nemo hingga ikan hiu. Aneka jenis terumbu karang dengan warna yang cantik pun sudah bisa terlihat cukup dengan snorkeling

sehingga dapat menambah sensasi saat berada di pulau ini. Pengembangan budidaya kuda laut hias bagi masyarakat pesisir juga menjadi salah satu keunggulan pulau Badi. Bisnis ini telah berjalan di tiga kepala keluarga sejak 2008 dan hasilnya telah menembus pasar ekspor Eropa dan Amerika. ***

KAREBA Magz - Edisi 03 Tahun 2015

25



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.