Majalah KAREBA Humas Pemprov Sulsel Edisi 01 Th. 2015

Page 1


Aga Kareba

Menjadi Pilar Utama Indonesia

A

lhamdulilah...akhirnya Kareba Magazine telah memasuki tahun 2015 atau sering disebut juga dengan tahun kambing kayu. Meskipun belum genap setahun usia majalah ini, namun sepanjang tahun 2014 kami telah berupaya optimal menyajikan tampilan dan konten pada setiap edisi dengan tema yang beragam yang disesuaikan dengan program pemerintah provinsiSulawesi Selatan (Sulsel). . Selain konsistensi kehadiran majalah tersebut secara rutin menyapa para pembaca setianya, maka kami juga senantiasa bertekad melakukan perubahan dalam setiap edisinya,baik menyangkut tampilan maupun kontennya. Perubahan yang menjadi tekad kami itu sebuah keniscayaan, untuk mengikuti denyut pembangunan yang terus menderu di bumi Sulawesi Selatan yang sama-sama kita cintai dan banggakan bersama. Untuk menyesuaikan dengan setiap

tema yang bakal disajikan, maka rapat redaksi yang berisi evaluasi dan perencanaan kami gelar lebih awal, sehingga para awak redaksi mempunyai waktu yang lebih longgar guna menyiapkan materi yang dibutuhkan. Dalam rubrik cover story di awal tahun 2015 ini, kami memuat laporan utama 2 tahun pemerintahan Gubernur Syahrul dan target untuk menjadi pilar utama pembangunan nasional. Pilihan topik ini didasarkan pada program Pemprov Sulsel khususnya kesiapan daerah ini untuk memasuki Asean Community atau masyarakat ekonomi Asean (MEA). Bukti kesiapan tersebut, misalnya Pemprov Sulawesi Selatan melakukan ekspor komoditi-komoditi bernilai ekonomi tinggi ke berbagai negara sebagai jawaban atas naiknya nilai tukar nata uang dollar terhadap rupiah. Untuk melengkapi laporan utama tersebut, kami juga melengkapi dengan beberapa foto-foto dan data yang update sehingga diharapkan pembaca mendapatkan informasi yang memadai dengan topik bahasan di rubrik cover story kami. Disamping itu, berdasarkan beberapa

DAFTAR ISI Ekonomi Sulsel Ekspor 60 Ton Minyak Mente ke Amerika Serikat.........2 PT Bomar Ekspor 50 Ton Udang ke Jepang..............................3 Sulsel Ekspor Empat Komoditi Unggulan..................................4 Pemerintahan Sulsel Tahu Berterima Kasih.....................................................5 Luar Negeri Jepang - Sulsel Jajaki Kerjasama................................................6 Polandia Lirik Sulsel Kerjasama Perdagangan dan Investasi......7 Kesehatan Rumah Sakit Wahidin Raih Akreditasi Internasional................8 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Makin Mantap..............8

2

masukan dan respon, maka telah kami lakukan berbagai perubahan dalam penerbitan edisi kedepannya. Semua itu kami lakukan untuk memberikan peningkatan kualitas tampilan maupun isi majalah ini secara berkesinambungan. Kami menyadari apa yang kami sajikan belum sempurna, tapi yakinlah upaya perubahan yang kami lakukan dengan tujuan memuaskan para pembaca setia kami. Akhirnya, tak bosan kami mengingatkan sebagaimana kerap diungkapkan Gubernur SYLbahwa pembangunan yang digenjot di Sulsel bukanlah sebuah proyek semata tetapi merupakan pembangunan peradaban baru. Dan hal inilah yg menjadi tekad kami sebagai pengelola majalahkareba untuk menjadikan majalah ini sebagai peradaban baru informasi sulsel yang lebih menarik dan informatif. Selamat tahun baru 2015 dengan semangat kerja baru!

Devo Khaddafi Kabag Humas Pemprov Sulsel

Cover Story Duet ‘Sayang’ Lambungkan Prestasi Sulsel................................11 Ekonomi SULSEL dalam Grafis................................................13 Investasi Sulsel Melejit Lampaui Jawa.......................................14 Bidik 8,4% di Tahun Kambing Kayu.........................................15 Cara Sulsel Tekan Inflasi...........................................................16 Bappenas Siap Bantu Penganggaran Pembangunan di Sulsel.....17 "PR Terberat Saya Pertahankan WTP"......................................18 Photo News 2 Tahun Sayang - Kejar 3X Lebih Baik.....................................19 Highlight PMI Sulsel Siap Jadi Tuan Rumah Jumbara Nasional................20 Pendidikan Pemprov - Pasiad Turki Kerjasama Bangun Sekolah..................21

Kabar Dewan Tiga Perda Baru dari Gedung Rakyat........................................9

Varia Daerah Kopi Bisang dari Tanah Luwu...................................................22 Memburu Batu Sisik Naga Enrekang........................................23

Budaya 10 Tokoh Sulsel Raih Mattulada Award 2014 ..........................10

Destinasi Explore The Beauty of South Celebes.......................................24

Pembina: Plt.Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan H.Abdul Latief | Pelindung: Kepala Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel, A. Darmawan Bintang Pengarah : Kepala Bagian Humas Setda Pemprov Sulsel, D. Khaddafi | Editor in Chief : M.Rusman Madjulekka | Senior Editor: M.Kiblat Said Editor: Amirullah Hanafie, Ali Kumala, Badaruddin, M.Ibrahim Halim, Dewi | Foto: Humas Setda Pemprov Sulsel | Layout: www.imagistudio.com Penerbit : Biro Humas & Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan Alamat Redaksi: Bagian Humas Biro Humas & Protokol Setda Pemprov Sulsel Jl.Urip Sumohardjo No. 269 Makassar, Sulawesi Selatan. KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015 Telp.0411-453965, Fax: 0411-453489. | Email: redaksikarebamagazine@gmail.com | Website: www.sulselprov.go.id.


SYL Way

Kita Belum di Surga Majalah KAREBA kini juga bisa dinikmati secara elektronik (e-magazine) dengan mengakses website resmi Pemprov Sulsel, www.sulselprov.go.id.

Kalau ada yg sulit ,,, kalau ada yg tidak mengenakan,,, kalau ada yg menyedihkan dan menjengkelkan ,,,!! Itu tandanya kita masih di dunia,,, berarti kita belum di surga,,,,,, maka yang penting hadapi 足tantangan dan problem hidup itu. Ayo bangun daya tahan 足menghada足pinya,,,, ibadahlah kau !!!

SYL Way 22/04/2015


Ekonomi

P

T Comextra Majora mengek­ spor 60 ton minyak mente atau Cashew Nut Shell Liquid (CNSL), ke Amerika Serikat, 22 Desember 2014 lalu. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor tersebut didampingi Chairman PT Media Fajar Group HM Alwi Hamu, Ketua Apindo Sulsel La Tunreng, Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief dan Direktur Utama PT Comextra Majora Jimmy Wisan. "Ini merupakan bukti pentingnya Sulsel untuk ekonomi Indonesia. Kita selalu melihat tingginya kurs dolar ter­ hadap rupiah sebagai peluang, karena

2

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

memang basic Sulsel besar di ekspor pertanian dan industri," kata Syahrul. Syahrul mengaku, akan terus menggenjot aktivitas ekspor Sulsel dalam beberapa tahun terakhir. Ia ber­ harap, ekspor ini berlanjut tiap tahun, tujuan ekspor lebih luas, dan komodi­ tas jambu mete tetap dikembangkan baik dari segi jumlah maupun kualitas. "Ekspor adalah bagian strat­ egis memajukan Sulsel. Saya harap ekspor ini terus berkembang dan perlu adanya hilirisasi industri serta dukun­ gan pemerintah bersama asosiasi seperti Kadin dan Apindo. Ekspor ini menguntungkan karena penguatan

7 Humas Pemprov Sulsel

Sulsel Ekspor 60 Ton Minyak Mente ke Amerika Serikat nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah sehingga memberi keuntungan bagi Sulsel," ujarnya. Sementara, Presiden Direktur PT Comextra Majora, Jimmy Wisan, menyebutkan, target ekspor minyak kulit mente ini untuk memenuhi kebu­ tuhan pasar yang tanpa batas. Apalagi didukung alat memadai. "Tahun depan akan ada pengem­ bangan produk berbahan mente seperti lem cat rumah dan minyak rem pesawat khususnya Kardanol. Produksi dan pengelolaan bahan mente menjadi kebanggaan Sulsel," kata Jimmy. (*)


7 Humas Pemprov Sulsel

Ekonomi

PT Bomar Ekspor 50 Ton Udang ke Jepang

P

T Bogatama Marinusa (Bomar) bersama mitranya mengekspor 50 ton udang ke Jepang dengan nilai ekspor US$500.000. Ekspor perdana di awal tahun tersebut merupakan awal dari target ekspor 4.000 ton hingga akhir tahun 2015 nanti. CEO PT Bomar, Tigor Chandrama, mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan ekspor secara re­gu­ ler ke beberapa negara. Adapun jenis produk yang dikirim ke mancanegara itu yakni jenis produk udang beku ­(frozen shrimp), udang segar (fresh shrimp) dan udang olahan. "PT Bomar ini sasarannya man­ canegara, tidak hanya di Jepang saja.

Selain itu, bukan cuman udang yang kami ekspor, hasil pertanian seperti palawija pun akan dilakukan. Untuk itu diperlukan perluasan pabrik ke depan," kata Tigor, di sela-sela pelepasan ekspor udang ke Jepang oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Rabu (7/1) lalu. Tigor mengungkapkan, PT Bomar menjadi produsen olahan udang yang mampu menguasai 40 persen pangsa pasar di Jepang. Kehadiran perusahaan yang dipimpinnya itu telah mengem­ bangkan dan mendukung sektor peri­ kanan mulai dari hulu hingga hilir. "Tantangan untuk menyiapkan produk cepat saji menjadi alasan mem­ buat produksi olahan. Selain itu juga karena banyak tenaga kerja yang mem­

butuhkan lapangan kerja. Kini dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 1.200 orang, perusahaan komoditi udang jenis black tiger ini sudah mampu menguasai 40 persen pasar siap saji di Jepang," ungkapnya. Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengemukakan, ekspor udang yang dilakukan PT Bo­ gatama Marinusa merupakan langkah yang baik di awal tahun 2015. "Ini mem­ buktikan jika salah satu produk unggu­ lan Sulsel yakni udang bukan sebatas di atas kertas potensinya," kata Syahrul. Syahrul berharap kedepan, komoditas unggulan Sulsel bisa lebih meningkat dan mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat. (*)

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

3


7 Humas Pemprov Sulsel

Ekonomi

A

Sulsel Ekspor Empat Komoditi Unggulan

sosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel melakukan ekspor perdana untuk empat jenis produk unggulan, marmer, cokelat, terigu dan udang senilai Rp320 miliar di areal Terminal Petikemas (TPM) Makassar, Kamis, 29 Januari lalu. Ekspor perdana dilepas Gubernur Sulsel Syah­ rul Yasin Limpo didampingi Ketua DPN Apindo Hamdani beserta jajaran pemerin­ tahan lainnya. Ketua Apindo Sulsel Latunreng men­ gatakan, produk unggulan yang diekspor berasal dari produk empat perusahaan berbeda, yakni PT Eastern Pearl Flour Milss yang mengekspor tepung terigu dan ampas terigu sebanyak 8 kontainer atau setara 23 ton, dengan negara tujuan ke Timor Leste. Kemudian, PT Cempaka Wahana mengek­ spor 25 ton cokelat ke Malaysia, PT Bomar mengekspor udang tepung goreng atau eby fry sebanyak 25 ton ke Jepang dan PT Andika Celebes Transporma mengekspor Marmer 24 ton ke China. 4

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

"Ekspor yang dilakukan ini menunjuk­ kan produk Sulsel semakin mendunia, dan kualitasnya diakui dunia, sehingga semakin banyak yang dikirim. Apalagi, tahun ini sudah ada sejumlah daerah tujuan baru di Eropa dan Amerika, seperti ke Belanda dan Jerman," kata Latunreng. Dia menjelaskan, produk yang akan diekspor lainnya, seperti kayu dan olahan hasil ikan laut ke negara Korea dan Taiwan. Adanya tambahan negara tujuan baru tentunya di tahun ini semakin membuat optimis nilai ekspor Sulsel bisa semakin meningkat sekitar 20 persen hingga 30 persen dari tahun lalu. Sementara, Syahrul mengagas ren­ cana ekspor bersama sebanyak 20 komoditi unggulan Sulsel lainnya yang akan dilak­ sanakan pada Agustus. Bahkan, dia akan mengundang Presiden RI Jokowi demi meyakinkan orang nomor satu di Indonesia ini, jika pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didorong dengan lancarnya ekspor yang dilakukan melalui dukungan pengusaha.

Pihaknya juga mengusulkan dilakukan penandatangan Memorandum of Under­ standing (MoU) dengan seluruh elemen, mulai Bea Cukai, Pelindo, Kepolisian dan unsur pemerintah agar memberikan ke­ mudahan pengusaha dalam melaksanakan ekspor. "Ekspor perdana Apindo di tahun ini semakin menegaskan jika Sulsel memiliki banyak potensi komoditi, dan siap meng­ hadapi persaingan dalam MEA utamanya di sektor perdagangan. Apalagi, jika melihat negara tujuan tentunya Sulsel patut ber­ bangga negara tujuan ekspor juga terbilang besar," katanya. Dia mencontohkan, untuk Marmer saja Sulsel mampu menembus pasar China, padahal negara ini juga terkenal dengan produksi marmernya, tapi masih mengakui produk Sulsel. Termasuk, kata Syahrul, sisa tepung terigu masih juga diminta negara lain Timor Leste untuk diekspor, dimana akan dimanfaatkan untuk pakan ternak di negara tersebut. (*)


Energi

P

Sulsel masuk Listrik 35 ribu MW

emerintah secara resmi meluncurkan program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu Megawatt (MW) di Pantai Sambas, Yogyakarta, 4 Mei 2015. Dan Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam skema mega proyek kelistrikan tersebut dengan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jeneponto sebesar 2 x 125 MW dan PLTU Takalar dengan kapasitas 2 x 100 MW. Program penyediaan listrik tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan perjanjian jual-beli tenaga listrik atau Power Purchased Agreement (PPA), Letter of Intent (LoI) untuk pembangunan engineering, procurement, construction (EPC), hingga groundbreaking dari beberapa pembangkit. Setidaknya ada delapan proyek yang menjadi tonggak program 35 ribu MW itu. Proyek PLTU Takalar dan Jeneponto tersebut ditaksir akan memiliki kapasitas ketenegalistrikan mencapai 225 MW, diharapkan mampu menambah pasokan sistem Sulawesi.

Selama ini sistem ketenagalistrikan wilayah Sulawesi merupakan salah satu yang memiliki pertumbuhan paling tinggi di Indonesia. GM PLN UIP XII Wilayah Sulampua Herwiandono mengatakan, pembangkit listrik milik PLN tersebut, dibangun di lahan 60 hektar. Nilai investasi PLN UU$ 300 juta atau Rp 3,6 triliun. Sementara kontraktor yang ditunjuk menyelesaikan pembangunan dari konsorsium Chinese dan Hutama Karya (HK) melalui proses pengadaan PLN Pusat 2012 hingga 2013. PLTU Takalar 2x 100 Mw akan dimulai pembangunannya awal Juli tahun ini. “Pembangunan Proyek PLTU Takalar sangat bermanfaat untuk mengurangi penggunaan BBM di Sulsel dan juga meningkatkan perekonomian di daerah Sulsel. Soalnya PLTU ini menggunakan berbahan bakar batubara,” ujar GM PLN UIP XII itu. Melalui teleconferensi dengan Presiden Jokowi. Bupati Jeneponto Iksan Iskandar menyampaikan kesiapannya PLTU Takalar 2×100 Mw dapat

segera dibangun pada Juli tahun ini, dan selesai awal 2017 mendatang. “Saya mengundang bapak Presiden untuk hadir meresmikan PLTU Takalar pada 2017 mendatang,” ujar Iksan. Presiden Joko Widodo mengapresiasi dengan janji Bupati Jeneponto Iksan Iskandar membantu pihak PLN, menyelesaikan PLTU Takalar. “Ingat pak Bupati janjinya PLTU harus selesai 2017 mendatang. Kapan-kapan saya ke Sulsel langsung saya meninjau PLTU Takalar di Jeneponto,” ujar Joko Widodo. ***

Proyek PLTU Takalar dan Jeneponto tersebut ditaksir akan memiliki kapasitas ketenegalistrikan mencapai 225 MW, diharapkan mampu menambah pasokan sistem Sulawesi. KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

5


Luar Negeri

7 Humas Pemprov Sulsel

Jepang - Sulsel Jajaki Kerjasama

P

emerintah Jepang dan Pemprov Sulsel memper­ luas hubungan kerja sama di antara kedua belah pihak. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menawarkan Jepang mau memban­ gun galangan kapal dan panti jompo di Sulsel. "Kalau mau, Jepang bisa mem­ bangun galangan kapal atau panti jompo disini. Saya sangat terkesan dengan panti jompo yang ada di Jepang, yang fasilitasnya sangat lengkap," kata Syahrul saat men­ erima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Tanizaki Yasuaki, di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat, 23 Januari lalu. Syahrul mengatakan, hubungan kerjasama Sulsel dan Jepang sudah terjalin cukup lama. Bahkan, indus­

6

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

tri pertama yang dibangun di Sulsel, di antaranya Pabrik Kertas Gowa yang saat ini menjadi lokasi Fakul­ tas Teknik Universitas Hasanuddin merupakan hibah Jepang. Begitu pun dengan pabrik semen Tonasa yang ada saat ini. "Di Indonesia, Propinsi Sulsel memiliki akselerasi yang cukup baik. Pertumbuhan ekonomi kami 8,2 persen dan merupakan tertinggi na­ sional. Sulsel bahkan mampu meng­ koordinasi seluruh propinsi yang ada di Kawasan Timur Indonesia," ungkapnya. Dia berharap, komunikasi Pemprov Sulsel dan Jepang bisa lebih intens ke depan. Sulsel memi­ liki beragam sumber daya alam yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang. Mulai dari sumber daya laut, hasil

pertanian, hingga tambang. "Mari kita buat galangan kapal disini. Sulsel sangat potensial karena semua kapal di Kawasan Timur Indonesia berlabuh disini," ajaknya. Menanggapi tawaran tersebut, Dubes Jepang untuk Indonesia, Tanizaki, mengatakan, Sulsel memang sangat strategis untuk berinvestasi. "Jika ada pengusaha Jepang yang berminat, saya rasa akan sangat baik. Posisi Sulsel sangat strategis," ucapnya. Menurut dia, ada banyak ker­ jasama yang bisa dijalin dengan Pem­ prov Sulsel. Namun, yang terpenting adalah kerjasama dalam bidang in­ dustri dan pendidikan, untuk menin­ gkatkan nilai tambah hasil produksi sumber daya alam Sulsel. (*)


7 Humas Pemprov Sulsel

Luar Negeri

Polandia Lirik Sulsel Kerjasama Perdagangan dan Investasi MAKASSAR - Pemerintah Polandia menjajaki kerjasama dengan Pemerin­ tah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam bidang perdagangan dan investasi. Khu­ susnya, menyangkut sektor-sektor ung­ gulan Polandia, diantaranya konstruksi dan reparasi perkapalan, perikanan, hingga pengelolaan air dan limbah. Duta Besar Polandia untuk Indo­ nesia, HE Taduesz Szumowski, men­ gatakan, Sulsel memiliki potensi besar bagi peningkatan hubungan kerjasama perdagangan dan investasi. Khususnya, menyangkut sektor-sektor unggulan Polandia. "Kami memiliki sektor unggulan yang mungkin bisa dikerjasamakan. Diantaranya, konstruksi dan reparasi perkapalan, perikanan, konstruksi pelabuhan dan infrastruktur, minyak dan gas, pengelolaan air dan limbah, energi terbarukan, serta kosmetika," kata Taduesz, saat bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Kantor

Gubernur, Senin (16/2). Taduesz mengatakan, ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan, yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Ia juga mengundang Gubernur Sulsel untuk melihat langsung perkembangan di Polandia. "Kami juga telah datang ke be­ berapa kota di Indonesia. Mereka juga datang ke Polandia melihat bagaimana pengelolaan air dan limbah kami, serta mempelajari teknologi yang ada di Polandia," ujarnya, yang didampingi Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, Romuald Morawski. Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, memaparkan ber­ bagai potensi yang dimiliki Sulsel. Mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, hingga sektor pertambangan. "Kami punya kakao dan kopi Toraja, di pertambangan kami punya

nikel, galena dan marmer. Kami juga penghasil rumput laut," jelas Syahrul. Syahrul berharap, ada kerjasama ril yang bisa dilakukan. Misalnya, mempertemukan pengusaha asal Sulsel dan Polandia agar mereka bisa mem­ bicarakan bisnis. Di bidang pendidikan, ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengirim doktor dan profesor asal Sulsel untuk belajar di Polandia. "Pertemuan ini baru penjajakan, dan kita sepakati kerjasama tahap demi tahap. Kami siap bekerjasama, yang bisa saling menguntungkan kedua belah pihak," pungkasnya. Sekadar diketahui, kunjungan tersebut merupakan salah satu ben­ tuk tindak lanjut terhadap kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Warsawa pada awal September 2013. Dimana, telah berhasil ditandatangani lebih dari 10 MoU dan LoI antara Kadin Indonesia dan Kamar Dagang Polandia, serta BKPM dan PAIZ. (*) KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

7


Kesehatan

P

Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Makin Mantap tuhan, di tempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten, menggunakan standar pe­ layanan dengan biaya yang terjangkau serta mendapatkan informasi yang akurat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya. "Secara nasional, kita patut bersyukur bahwa sejak 1 Januari 2014, Badan Penye­ lenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan telah berfungsi menjalankan pro­ gram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan dalam Sistem Keta­ hanan Nasional (SKN)," jelasnya.

Disamping mendorong kepesertaan mandiri, pemerintah menyediakan bantuan iuran untuk seluruh masyarakat miskin ser­ ta bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah agar me­ menuhi asas-asas portabilitas dalam payung JKN dan SJSN. "Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan terus ditingkatkan dan sistem rujukan yang berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin efektifitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pe­ layan itu sendiri," tambahnya. (*)

7 Humas Pemprov Sulsel

eringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun 2014, turut diperingati di Sulsel. Gubernur Sulsel, Syahru Yasin Limpo, mem­ impin upacara peringatan HKN yang dilak­ sanakan di Dermaga Layang Mako Lantamal VI Makassar, 12 November 2014 lalu. Dalam sambutannya, Syahrul men­ gungkapkan, agenda pembangunan keseha­ tan tahun 2015 -2019 adalah mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap. Setiap orang mendapat­ kan hak pelayanan kesehatan sesuai kebu­

Rumah Sakit Wahidin Raih Akreditasi Internasional

R

umah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Makas­ sar, meraih akreditasi internasional dalam bidang Academic Medical Center Hospital. Akreditasi tersebut dalam bentuk sertifikat Joint Commission International (JCI) Edisi 5, dan menjadi satu-satunya ru­ mah sakit di Asia Pasifik yang mendapatkan sertifikat tersebut. Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Farid Moeloek SpM(K), menyerahkan ser­ tifikat dari JCI kepada RSUP dr Wahidin Sudirohusodo yang telah meraih akreditasi internasional, beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan meny­ ampaikan ucapan selamat kepada seluruh jajaran RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, De­

8

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

wan Pengawas dan Direksi beserta seluruh Karyawan/Karyawatinya atas sukses yang dicapai dalam meraih akreditasi JCI. "Kita merasa bangga, karena dewasa ini kita telah mempunyai enam rumah sakit pemerintah yang terakreditasi JCI, yaitu RSUP Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUP Sanglah Denpasar, RSUP Fatmawati Jakarta, RSUP dr Sardjito Yogyakarta dan RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, serta RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Sebe­ lumnya beberapa rumah sakit swasta juga telah terakreditasi JCI," ungkap Menkes. Kepada jajaran RSUP dr Wahidin Sud­ irohusodo Menkes menyampaikan apresiasi atas kerja keras yang dilakukan untuk men­ ingkatkan mutu pelayanannya hingga men­

capai pelayanan kelas dunia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan mendukung RSUP dr Wahidin Sudirohusodo dalam meraih Ser­ tifikasi Akreditasi JCI sebagai Academic Medical Center Hospital. "Semoga prestasi yang dicapai oleh RSUP Wahidin Sudirohusodo menjadi inspi­ rasi bagi rumah sakit lain untuk menyedia­ kan pelayanan yang bermutu," harapnya. Acara tersebut dihadiri Direktur RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Walikota Makas­ sar, Rektor Universitas Hasanuddin, Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, serta para undan­ gan. (*)


7 Humas Pemprov Sulsel

Kabar Dewan

T

Tiga Perda Baru dari Gedung Rakyat

untutan terhadap kiner­ ja ang­ gota Dewan Perwa­ kilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan kian menguat dan deras. Karena itulah mereka pada awal tahun 2015 ‘tancap gas’ seolah ingin menjawab tuntutan yang besar dari masyarakat tersebut. Dari lantai parlemen rak­ yat yang berlokasi di Jl.Urip Sumohardjo itu setidaknya telah menelurkan tiga peraturan daerah (Perda) baru yakni Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi, Kawasan Tanpa Rokok serta Perubahan kedua atas Perda Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan. Perda Induk Pembangunan

Kepariwisataan Daerah Provinsi Sulsel dapat mendorong perkem­ bangan kepariwisataan di Sulsel, termasuk peningkatan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Menurut Ketua DPRD Sulsel, Mohamad Roem, Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bukan menjadi larangan untuk untuk merokok, melainkan pembatasan sekaligus perlindungan bagi mereka yang tidak merokok, dimana tempat yang dilarang merokok seperti angkutan umum, tempat bermain anak, kantor, tempat ibadah, serta lainnya. “Perda ini hanya berlaku untuk daerah atau wilayah tertentu yang banyak

terdapat publik space,” jelasnya. Sedang Perda Perubahan kedua atas Perda No. 13 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, lanjut Roem,ber­ tujuan mewujudkan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan transparan. Roem menolak tudingan rakyat yang menganggap para wakil rakyat tidak optimal bekerja memperjuangkan aspirasi rakyat yang sudah pernah disampaikan sebelumnya. “Semua aspirasi rakyat kita tampung, dan kaji sejauh mana urgensinya. Ada tim yang menanganinya. Jadi tidak benar kalau teman-teman di dewan tidak maksimal dalam bekerja,” jelas Roem.*** KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

9


Budaya

10 Tokoh Sulsel Raih Mattulada Award 2014

S

7 Humas Pemprov Sulsel

epuluh tokoh Sulsel mendapat anugerah Mattulada Award 2014, yang diserahkan pada dies natalis Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas) ke54, di Baruga Sangiaseri Makassar, 21 Desember 2014 lalu. Mereka yang mendapat penghargaan diantaranya, Syahrul Yasin Limpo, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, Aksa Mahmud, Alwi Hamu, Zohra A Baso, AGH KH Sanusi Baco, Hamzah Dg Mangemba (alm), Anwar Ibrahim (alm), Idha Yousef Mandji, dan Udin Palisuri (alm). Anugerah Mattuladda Award ini diberikan atas kepedulian mereka dalam melestarian budaya dan nilainilai culture Sulsel. Ketua Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Sastra Unhas, Dr Rahman Syah, mengatakan, pemberian peng­

10

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

hargaan kepada sejumlah tokoh-tokoh Sulsel yang mampu memberikan sum­ bangsih terhadap kebudayaan dengan menanamkan nilai-nilai moral, telah mampu menjadi pemantik semangat untuk terus menatap lurus ke depan. Sementara, Dekan Fakultas Sas­ tra Unhas, Prof Burhanuddin Arafah, mengatakan, anugerah ini tak seka­ dar penghargaan semata. Namun betul-betul menjadi simbol, perawat budaya sebagai salah satu pedoman berprilaku. Kesepuluh tokoh ini telah menjadi inspirasi, sekaligus cerminan orang Sulsel sejati. "Sastra dan budaya tidak boleh dilepaskan dari prilaku kehidupan. Didalamnya tertanam makna-makna moral sejati yang tidak bisa dipen­ garuhi unsur budaya luar yang menye­ satkan," pungkasnya.

Sekedar diketahui, Prof Dr Andi Mattulada (1928-2000) adalah nama tokoh budayawan Sulsel yang ikut ter­ libat dalam sejarah pendirian Fakultas Satra Unhas. Mantan Rektor Universi­ tas Tadulako (1981-1990) ini mening­ gal dunia di usia 72 tahun, pada tahun 2000 lalu. Namanya kemudian men­ jadi nama penghargaan kebudayaan Unhas. Dalam acara ini, Gubernur Sul­ sel dan anggota DPD RI asal Sulsel, juga melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kesepakatan tersebut sebagai bentuk komitmen DPD RI untuk ikut mendorong dan mewujudkan agendaagenda pembangunan infrastruktur Sulsel, khususnya yang membutuhkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat. (*)


Cover Story

Duet ‘Sayang’ Lambungkan Prestasi Sulsel Sayang adalah tageline Syahrul dan Agus yang melambungkan pasangan ini memimpin Sulsel dua periode, yang kini memasuki tahun kedua yang ditandai dengan berbagai prestasi yang melambungkan nama Sulsel.

7 Humas Pemprov Sulsel

P

ada 8 April 2015 genap dua tahun kepemimpinan duet Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Dr.Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang (Sayang) Jilid II. Sayang adalah tageline Syahrul dan Agus yang melambungkan pasangan ini hingga memenangkan pilkada gubernur untuk kedua kalinya dan kini kepemimpjnan pasangan tersebut telah memasuki tahun kedua periode kedua yang ditandai dengan berbagai prestasi yang melambungkan nama Sulsel. Misalnya, provinsi Sulsel mampu mencetak rekor dalam laporan pengelolaan keuangan. Dan untuk pertama kalinya suatu provinsi di Indonesia sukses meraih lima tahun berturut-turut predikat Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP). "Sulsel menempati zero (nol) kerugian negara terhadap pengelolaan keuangan, tidak ada korupsi dan ini semua hasil kerja keras satuan kerja perangkat daerah (SKPD), masyarakat dan mitra pemerintah," ujar Syahrul Yasin Limpo, Sang Nakhoda perahu Sulsel. Gubernur Syahrul yang juga Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), itu sangat bangga dan terharu atas kerja kolektif Pemprov Sulsel yang membuahkan hasil terbaik. Pembangunan fisik di provinsi ini sangat pesat, sekarang sedang dibangun jalur kereta api lintas Makassar-Pare-pare yang berakses ke program lingkar kota Makassar, Sungguminasa (Kabupaten Gowa),

Kabupaten Takalar (Maminasata). Sulsel penghasil komoditas ekspor jenis kakao, kopi, rumput laut, udang, tak kurang 24 jenis komoditi bersumber dari daerah ini. Ekonomi Sulsel pun menggeliat dan berada diperingkat atas nasional. Tak heran jika Sulsel selalu dijadikan contoh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam setiap pengarahannya di hadapan kepala daerah seluruh Indonesia. Sulsel dijuluki daerah lumbung pangan, mencapai surplus beras 2,3 juta ton, member kontribusi terhadap stok pangan nasional. Hasil kepemimpinan Syahrul dan Agus ditandai dengan 160 penghargaan tingkat nasional dan mencatat 13 rekor Muri. *** (Kib). KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

11


Cover Story

Eko mi SUL SEL dala Gra

Berdasar Data Bank Ind Kantor Perwa足kil Provinsi Sulawesi Selatan April 201 12

KAREBA Magz - Edisi Desember 2014


Cover Story

ono-

LL am afis

rkan

donesia

lan

i

15 KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

13


7 Taufiq HD

Cover Story

Investasi Sulsel Melejit Lampaui Jawa

A

rus investasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) melejit kencang pada tahun ini. Pasalnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel mencatat rencana investasi pada tahun ini mencapai Rp 11,234 triliun. Pada tahun lalu, realisasi investasi di daerah ini Rp 7,9 triliun dengan 161 proyek. Jumlah itu melampaui target hingga 131% dengan nilai Rp 6,1 triliun bahkan realisasi investasi tertinggi sejak tahun 2010 lalu dengan 161 proyek atau Rp 7,9 triliun. Atas prestasi itu, posisi Sulsel berada pada peringkat kedua pencapaian realisasi investasi melampaui provinsi besar di Pulau Jawa seperti Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), hingga Banten. Termasuk daerah lain di Pulau Sulawesi yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Meski demikian Sulsel 14

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

masih di bawah Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan realisasi investasi mencapai 258%. “Dari tren tersebut bisa dipastikan geliat investasi masih menjanjikan di Sulsel. Bahkan, akan terus tumbuh khususnya pada sektor ritel,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKPMD Sulsel,Irman Yasin Limpo. Realisasi investasi di Sulsel mencapai 131 persen pada tahun 2014. Dari target Rp6,1 triliun, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel mampu merealisasikan hingga Rp 7,9 triliun. Meningkatnya arus investasi di Sulsel tersebut, lanjut Irman, tidak lepas dari kestabilan politik yang dinamis dan tetap terkendali di daerah ini. “Tidak mungkin investor mau menanamkan modalnya di daerah ini kalau mereka tidak yakin adanya stabilitas politik di Sulawesi Selatan. Ini membuktikan bahwa Sulsel aman

untuk investasi,” ungkap Irman. Pada tahun 2014 jumlah investasi Penanaman Modal Asing mencapai Rp3 miliar lebih.Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 4 miliar. Investasi ini didominasi sektor perdagangan dan reparasi, pertambangan, dan industri makanan. ***

Realisasi investasi di Sulsel melejit kencang melampaui provinsi di Pulau Jawa seperti Jabar, Jateng, dan Banten.


Cover Story

Bidik 8,4% di Tahun Kambing Kayu

B

ank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berkisar antara 7,5% dan 8,4% pada 2015 atau tahun kambing kayu.”Berangkat dari kondisi ekonomi Sulsel saat ini, kemudian kebijakan gubernur ke depan, termasuk rencana investasi dan pembangunan infrastruktur, kami berkeyakinan 2015 Sulsel masih dapat bertumbuh antara 7,5% dan 8,4%,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bidang Ekonomi Keuangan Wilayah Sulsel Causa Imam di Makassar. Lima tahun terakhir Sulsel telah menunjukkan performa ekonomi yang sangat baik di tengah krisis ekonomi global. Sulsel masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi terbaik kedua secara nasional dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,23% pada kuartal III 2014. Dia menjelaskan bahwa ada

semacam pergeseran ekonomi yang cukup baik di Sulsel, dari yang semula didominasi oleh pertanian, kini mulai bergeser ke industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran. Selain itu, investasi juga mulai tumbuh diantaranya dengan rencana pembangunan sejumlah proyek infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api, pelabuhan, bandara, serta pembangunan konstruksi, ditambah dengan pertumbuhan ekspor Sulsel yang lebih tinggi dibandingkan impor. Selain itu, lanjutnya lagi, pertumbuhan aset perbankan di Sulsel juga cukup baik. “Aset perbankan di Sulsel hingga November 2014 tumbuh sekitar Rp 100 triliun lebih” jelasnya. BI juga mencatat banyak uang yang masuk ke Sulsel. Data transaksi non tunai Real Time Gross Settlement (RTGS) Sulsel dalam setahun ini, katanya, mencapai sekitar lebih dari Rp160 triliun. “Angka ini bukan angka

akumulasi melainkan arus mutasi, namun ini menunjukkan betapa tingginya aktivitas perekonomian Sulsel,” tambahnya. Semua ini, kata dia, adalah peluang bagi Sulsel untuk mengembangkannya perekonomiannya di tahun depan. Meski dia mengatakan ada beberapa isu yang menjadi catatan, salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi Sulsel yang masih terpusat di kota Makassar. ***

Ada semacam pergeseran ekonomi yang cukup baik di Sulsel, dari yang semula didominasi oleh pertanian, kini mulai bergeser ke industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran.

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

15


7 Humas Pemprov Sulsel

Cover Story

Cara Sulsel Tekan Inflasi

T

ingkat inflasi di Sulsel pada ta­ hun 2014 mencapai 8,61 pers­ en atau sedikit di atas inflasi nasional 8,36 persen. Meski masih tergolong terkendali, namun Gu­ bernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, me­ minta agar seluruh daerah ikut mengen­ dalikan inflasi. Usai memimpin High Level Meet­ ing di Baruga Sangiaseri, Selasa (20/1) lalu, Syahrul mengatakan tingkat in­ flasi yang tinggi dan tidak stabil men­ imbulkan dampak negatif terhadap sosial ekonomi masyarakat serta men­ gurangi pendapatan riil masyarakat. Sehingga, menyebabkan standar hidup masyarakat menurun dan mening­ katnya angka kemiskinan. "Pada tahun 2014, inflasi Sulsel 8,61 persen, sedikit di atas inflasi na­ sional 8,36 persen, namun masih terk­ endali," kata Syahrul, pada rapat yang dihadiri muspida, bupati dan walikota, perbankan, pengusaha, hingga distribu­

16

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

tor tersebut. Menurutnya, hal itu terlihat dari daya beli masyarakat yang masih tercer­ min dari pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan III – 2014 mencapai 8,23 persen atau tertinggi kedua secara na­ sional. Disamping itu, kemiskinan di Sulsel juga mengalami penurunan dari 10,28 persen. "Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel dan TPID kabu­ paten/kota serta instansi terkait telah bekerjasama untuk mengendalikan in­ flansi di Sulawesi Selatan," ujarnya. Upaya stabilitasi harga pangan, lanjut Syahrul, sangat dipengaruhi oleh aspek keterkaitan antar daerah. Dikare­ nakan, tidak ada daerah yang mampu memproduksi semua kebutuhannya sendiri sehingga ada ketergantungan satu daerah dengan lainnya. Ia berharap kerjasama yang telah terjalin di level pemerintahan perlu untuk lebih dit­ ingkatkan dan diperkuat. Inflansi tert­

inggi di Sulsel pada tahun 2014 terjadi di bulan November dan Desember yang memberikan andil sebesar 4,16 persen dari total inflasi 8,61 persen. "Untuk mewujudkan kerjasama dengan daerah, harus didasari adanya kesepahaman antar daerah, dan diper­ lukan kesamaan isu. Kebutuhan, ke­ samaan misi, dan yang terpenting ker­ jasama dibangun melalui komitmen," imbuhnya. (*)


Cover Story

7 Humas Pemprov Sulsel

Bappenas Siap Bantu Penganggaran Pembangunan di Sulsel

MAKASSAR - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, berjanji akan membantu pengang­ garan pembangunan di Sulsel. Hal tersebut dikatakan saat menghad­ iri Sosialisasi RPJMN 2015-2019, di Ruang Pola Kantor Gubernur, Senin (23/2). Andrinof mengakui, so­ sialisasi Perpres Nomor 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019 tersebut dianggap penting dalam beberapa ke depan. Wali kota dan bupati diharapkan mampu men­ jabarkan apa-apa yang dibahas dalam sosialisasi tersebut hingga

ke masyarakat sehingga target bisa tercapai. "Kami akan mendukung se­ tiap pembangunan yang dilakukan Provinsi Sulsel, sepanjang mengi­ kuti aturan dan demi kepentingan masyarakat," janjinya. Pemerintah pusat juga akan siap mengucurkan anggaran APBN sesuai yang dibutuhkan, meski se­ cara bertahap karena keterbatasan anggaran sekaligus untuk kebutu­ han lainnya. "Mengenai anggaran yang diberikan ke Stadion Barom­ bong, saya tidak tahu pastinya. Tapi kalau memang ada, kita pasti

kucurkan. Kalau tidak ada dalam APBN Perubahan, ya kita usaha­ kan tahun depan," kata Andrinof. Mengenai proyek kereta api Trans Sulawesi, Jalur MakassarParepare, anggaran yang tahun ini sudah dialokasikan sekitar Rp860 miliar rupiah untuk pembebasan lahan dan lainnya. Sebelumnya, Andrinof A Chaniago meninjau beberapa proyek pembangunan di Sulsel. Diantaranya, ke kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Stadion Internasional Barombong serta lainnya. (*)

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

17


7 Humas Pemprov Sulsel

Cover Story

Abdul Latif, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel

S

"PR Terberat Saya Pertahankan WTP"

ekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Latif, mengaku, PR terberatnya pasca dilantik adalah mempertahankan predi­ kat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sebanyak empat kali berturut-turut. Selain itu, ia harus mampu berkomunikasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk pelaksanaan program-program pemprov. "Saya kira, PR terberat saya adalah bagaimana mempertahankan predikat WTP," kata Latif, usai dilantik oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Pola Kantor Guber­

18

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

nur, 27 November 2014 lalu. Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, po­ sisi sekda adalah posisi yang strategis karena memerankan fungsi komuni­ kasi dan koordinasi dengan semua pe­ mangku kepentingan. Sekda dituntut mampu dan tanggap dalam hubungan antara pusat dan daerah, serta paham mengenai otonomi daerah. Ia mengakui, dibutuhkan waktu yang cukup lama sebelum Abdul Latif secara resmi akhirnya diangkat sebagai Sekda. "Prosesnya cukup lama, karena bertepatan dengan momentum pilpres, syukurlah surat keputusannya masih sempat ditandatangani pada masa

pemerintahan presiden SBY," ujarnya. Syahrul berharap, dengan had­ irnya pejabat sekda yang baru, prestasi yang telah diraih oleh provinsi ini dapat dipertahankan bahkan diting­ katkan. Apalagi, dengan 155 penghar­ gaan yang telah Sulsel peroleh, untuk mempertahankannya saja dibutuhkan kerja keras. "Kami harap sekda dapat ber­ peran dalam mengatasi berbagai tan­ tangan yang kita hadapi," imbuhnya. Pengambilan sumpah dan pelan­ tikan pejabat sekertaris daerah ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu`mang, sejumlah kepala SKPD dan bupati/walikota se Sulsel. (*)


Photo News

2 Tahun Sayang

Kejar 3X Lebih Baik

7 Humas Pemprov Sulsel

Pada tanggal 8 April 2015 bertempat di Taman Maccini Sombala of Indonesia (MOI) dilaksanakan berbagai kegiatan memperingati 2 Tahun periode ke-2 peme­ rintahan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang yang lebih dikenal dengan tagline SAYANG pada pemilihan gubernur yang lalu. Berbagai kegiatan dilaksanakan antara lain jalan sehat, penanaman pohon, tebar benih ikan, lomba tanaman hortikultura, peresmian galeri mamminasata dan peluncuran buku SYL Way ke-3.

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

19


7 Humas Pemprov Sulsel

Highlight

P

PMI Sulsel Siap Jadi Tuan Rumah Jumbara Nasional

ANGKEP - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan Ichsan Yasin Limpo meminta agar pelaksanaan Jumbara Nasional tahun 2016 men­ datang digelar di Sulsel. Hal ini disam­ paikan langsung kepada Ketua Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita dan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo pada pembukaan jumbara ke VII Provinsi Sulsel di Lapangan PT Tonasa, Kecamatan Balocci, Pangkep, Senin (2/2). Pada pembukaan Jumbara ini hadir juga sejumlah pejabat dianta­ ranya, Ketua PMI Se Sulsel, Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, Ketua DPRD Sulsel M Roem, Direktur PT Semen Tonasa Unggul Attas, Anggota DPD RI Bahar Ngitung dan seluruh pejabat Muspida dan kepala SKPD se Kabupaten Pangkep.

20

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

"Kalau Jumbara ke VII ini ber­ langsung baik hingga hari terakhir, kami berharap agar pelaksanaan Jum­ bara Nasional nanti diadakan di Sulsel," kata Ichsan. Ichsan menyatakan, sebagai dae­ rah dengan banyak prestasi dibidang kepalangmerahan, Sulsel sudah layak untuk menjadi tuan rumah Jumbara Nasional. Selain itu, ia berencana agar pelaksanaan Jumbara Nasional dilaksanakan pada Desember 2016 di Kabupaten Toraja Utara. "Kalau jadi Jumbara Nasional di Sulsel, maka kita akan bikin di Toraja Utara di bulan Desember agar bisa dirangkaikan dengan Lovely Desem­ ber," lanjutnya. Ketua Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita menyatakan akan beru­ saha agar permintaan PMI Sulsel bisa diwujudkan. Ia mengapresiasi kesiapan

PMI Sulsel menjadi tuan rumah. "Akan kita upayakan. Kita akan berusaha untuk itu," kata Ginanjar. Sementara itu, Gubernur Sulsel yang membuka Jumbara ini memuji se­ mangat PMR. Kepada peserta Jumbara, Syahrul mengatakan bahwa keikutser­ taan mereka dalam organisasi Palang Merah berarti telah menjadi bagian dari pekerjaan mulia untuk membantu kemanusiaan. "Banggalah kalian yang bergabung menjadi anak Palang Merah karena kalian menjadi bagian besar kerja-kerja kemanusiaan, dan bersyukurlah kita yang di sekitar kita ada anggota PMRPMI karena itu berarti ada orang yang siap sedia membantu kita," ucapnya. Terkait permintaan PMI Sulsel, ia mengatakan Pemprov Sulsel siap men­ dukung pelaksanaan Jumbara Nasional jika ditunjuk sebagai tuan rumah. (*)


7 Humas Pemprov Sulsel

Pendidikan

Pemprov - Pasiad Turki Kerjasama Bangun Sekolah

M

akassar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan bekerjasama dengan Pasiad Turki untuk membangun boarding school tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk tahap awal, Pemprov Sulsel dan Pasiad Turki akan menan­ datangani Memorandum of Under­ standing (MoU). Vice Chairman - Education Affairs Pasiad Turki di Indonesia, Huseyin Kan, mengatakan, Pasiad sudah berdiri sejak tahun 1993 di Indonesia. Hingga saat ini, Pasiad

sudah bekerjasama dengan 10 sekolah di Indonesia, diantaranya tiga sekolah pemerintah dan tujuh sekolah swasta. "Kami dari Pasiad Turki ber­ harap dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Kami berharap bisa mencetak generasi emas yang men­ guasai sains dan akhlaknya bagus," kata Huseyin, usai bertemu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Gubernur, Kamis (15/1). Huseyin mengungkapkan, pertemuan dengan gubernur masih dalam tahap awal dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan koordinasi.

Kerjasama tersebut kemudian akan diajukan ke seluruh sponsor Pasiad di Turki. "Pemerintahan Sulsel sangat peduli dan fokus terhadap pendidi­ kan," ujarnya. Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengaku siap menjadi mitra Pasiad. Ia juga siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan Pasiad untuk kerjasama tersebut. "Kalau perlu, saya siapkan lahannya, Pasiad yang siapkan isinya. Kita berbagi tanggung jawab," kata Syahrul. (*) KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

21


7 Humas Pemprov Sulsel

Varia Daerah

S

Kopi Bisang dari Tanah Luwu

ulawesi Selatan kaya tanaman kopi rakyat. Selain ada Kopi Toraja, kini ada juga ‘Kopi Bisang’ dari kabupaten Luwu. Di hari jadi Luwu ke-9 pada 12 Februari 2015 ‘Kopi Bisang’ secara resmi dilaunching. “Belum lengkap rasanya jika belum menikmati kopi bisang. Karena kopi ini punya rasa khas yang sudah melekat di lidah masyarakat pencinta rasa kopi. ''Jangan mengaku pecinta dan penikmat kopi sebelum merasakan sensasi kopi Bisang,'' ujarnya Andi Muzakkar, Bupati Luwu berpromosi. Proses mendapatkan biji kopi bisang berbeda dengan kopi luwak, walaupun sama-sama melalui proses fermentasi binatang. Bisang merupakan salah satu binatang endemik Sulawesi yang nyaris punah. Jenis binatang

22

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

pengerat ini, bentuknya sangat mirip kaskus beruang atau kuse. Binatang ini hanya bisa ditemui di Desa Ulu Salu, Kec.Latimojong, Luwu.“Jika kopi luwak diperoleh dari kotoran binatang luwak, kopi bisang diperoleh melalui gumoh atau muntahan binatang bisang. Inilah salah satu perbedaan antara kopi luwak dan kopi bisang,'' jelasnya. Ada juga hal khusus yang tidak dipunyai binatang luwak dalam proses memproduksi biji kopi.Luwak itu hanya memilih jenis kopi tertentu untuk dimakan. Namun kelebihan Bisang, ia mampu membedakan mana kopi yang telah disemprot pestisida dan kopi yang masih alami tanpa sentuhan pestisida. Bisang lebih suka makan kopi yang masih alami. Dan jika memuntahkan kopi hanya pada satu tempat saja.

Jangan mengaku pecinta dan penikmat kopi sebelum merasakan sensasi kopi Bisang,’’ ujar Andi Muzakkar, Bupati Luwu berpromosi. Bahkan sang Bupati telah mematenkan lisensi dan branding kopi Bisang. Bahkan, saat mengikuti pameran hasil produksi pertanian dan perkebunan di Kota Davao, Filipina lalu, masyarakat dan kalangan investor di negara itu sangat tertarik akan cita rasa kopi bisang. ***


Varia Daerah

Memburu Batu Sisik Naga Enrekang Naga kecil seharga Rp 150.000dan Rp 700.000-Rp 1 juta yang ukuran lebih besar. Yang paling diminati oleh para kolektor batu akik, kata dia, adalah jenis Sisik Naga (Septarian Nodule). Batu ini bersal dari Kabupaten Enrekang, motifnya sangat cantik. Saat ini bisnis batu akik ini bisa dilihat di berbagai sudut daerah di Sulawesi Selatan. Pembelinya mulai dari kalangan orang dewasa bahkan remaja. “Setiap bulannya saya bisa dapat untung Rp 3-4juta,” ungkap Amin, penjual permata batu di kota Makassar, Sulawesi Selatan. ***

Yang paling diminati oleh para kolektor batu akik, kata dia, adalah jenis Sisik Naga (Septarian Nodule). Batu ini berasal dari Kabupaten Enrekang, motifnya sangat cantik.

7 Internet

D

ahulu kala, batu akik dipakai jadi adzimat atau bisa dijadikan mustika. Sekarang batu mulia ini sudah menjadi gaya hidup (lifestyle). Bisinis batu akik kini marak di Sulawesi Selatan dan daerah lain di Indonesia. Orang dulunya hanya mengenal jenis batu bacan asal Maluku. Tapi kini batu jenis sisik naga paling dicari para penggemar batu. Muhtar, penjual bongkahan batu akik jenis Sisik Naga mengaku bisa dapat untung Rp 5 juta per bulan. Penjaja batu keliling asal Sinjai ini menjual bongkahan batu Sisik

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

23


Destinasi

Explore The Beauty of South Celebes

D

i awal tahun 2015, Garuda Indonesia cabang Makassar telah mencanangkan suatu bentuk kerja sama dalam mempromosikan daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan dan Indonesia bagian Timur. Penandatangan MOU antara Garuda Indonesia dengan Pemprov Sulsel dan daerah lainnya dilakukan pada 14 Januari 2015 di Hotel Grand Clarion Makassar. Bentuk promosi wisata ini dibuat eksklusif berupa film yang akan ditayangkan di setiap pesawat Garuda Indonesia, baik rute domestik maupun internasional. Pengambilan gambar dimulai dari objek wisata Sulawesi Selatan yaitu Pantai Losari, Fort Rotterdam, Padi

24

KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015


Destinasi

Valley Golf Course, Malino Highland, Maros Karst Tower (Rammang-Rammang), Leang-Leang, Tana Beru, Tanjung Bira, Danau Tempe Sengkang dan tentu saja Tana Toraja dengan keunikannya. Tari-tarian dan kuliner Sulawesi Selatan juga menjadi pilihan untuk ditayangkan. • Pantai Losari dengan Masjid terapungnya dan juga pemandangan indah saat matahari terbenam (sunset). • Padivalley Golf Club merupakan satu-satunya padang golf yang dimiliki Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. • Malino Highland adalah salah satu objek wisata alam yang mempunyai daya tarik luar biasa dengan panoram yang spektakular. • Rammang-Rammang dengan menara karst terbesar kedua di dunia setelah China serta gowa Telapak Tangannya. • Tana Beru dengan kegiatan pembuatan kapal tradisional Phninisi serta pantai Bira dan juga keindahan bawah lautnya.

Danau Tempe yang merupakan lumbung ikan tawar diapit oleh 3 kabupaten yaitu Kabupaten Wajo, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Keunikan lainnya yaitu penduduk setempat tinggal di rumahrumah terapung yang dapat berpindah-pindah tergantung pasang surut air danau. • Pengambilan gambar terakhir adalah di beberapa objek wisata di Toraja seperti Kete Kesu, Londa, Baby Grave, Batu Tumonga dan beberapa objek menarik lainnya. • Kuliner yang menjadi pilihan yaitu: Coto Makassar, Pisang Epe, Sop Konro, Songkolo, Sarabaserta beberapa pilihan kuliner khas Sulawesi Selatan lainnya. Tari-tarian yang diusung untuk ditayangkan adalah Tari ‘Pepe-Pepeka ri Makka.” *** Ilsa Sopamena, GM Caraka Travelindo. www.carakatravelindo.com KAREBA Magz - Edisi I Tahun 2015

25


Masyarakat Kabupaten Bulukumba berlomba memasangkan cincin batu akik kepada Gubernur Sulawesi Selatan pada puncak perayaan HUT Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.