Tabloid Aviasi Edisi 75 Thn VII – September 2014

Page 1

AVIASI A V I A T I O N I S O U R P A S S I O N

Edisi 75 Thn VII - 3 September 2014

www.tabloidaviasi.com

Rp 20.000

E L E VATING S A F E T Y, S E R V IC E , BUS IN E S S

HEADLINES

BONUS POSTER Fokker 120NG

Maskapai Berguguran xx Sri Suparti Endah xx Berjuang Mencerdaskan Tunas Bangsa Hal 42 31

Peluang pasar industri penerbangan sangat besar. Ironi, satu demi satu maskapai malah berguguran. Ada apa?

Jembatan Turnamen Di Brazil MenelusuriUdara Sejarah LeonardoBola da Vinci Hal 22-23 Hal 20

Sehari Menjelajahi Nagari Bukittinggi Hal 36-37

Kaca Jendela Cockpit Pecah Kalstar Mendarat Darurat Lintas Aviasi Hal 4

Aviastar AkanTerbangi Lubuklinggau-Palembang Bisnis Aviasi Hal 6

GarudaTambah FrekuensiTerbang Ke Negeri Jiran Airline Hal 8

Azwar Zahlul Situmorang Tantangan Mengubah Pola Pikir SDM Lokal Top Seat Hal 10

APG Flying School Luluskan Penerbang Baru Seremonia Hal 12

Menuju Beyond Minangkabau Di Nagari Minang

Cessna Citation Latitude Generasi Terbaru untuk Perjalanan Bisnis

Bandar Udara Hal 14

Rencanakan Perjalanan Anda Lebih Awal!!! Nikmati Kemudahan Reservasi Penerbangan dan Hotel Garuda Indonesia Citilink Indonesia

021 2351 9999 | www.garuda-indonesia.com 0804 1 807 807 0804 1 080 808 | www.citilink.co.id

Accor Hotels

www.accorhotels.com www.accorhotels.com/garudahost

021 255 33 400



Aviasi l September 2014 3

AVIASI A V I A T I O N O F I N D O N E S I A

PENERBIT

TREND MEDIA GLOBAL

Dari Redaksi

BANYAK orang melihat industri penerbangan sebagai industri yang seksi dan bermasa depan cerah. Bisa dimaklumi, sebab peluang industri ini jika dilihat dari aspek jumlah penduduk Indonesia yang kini telah mencapai 240 juta jiwa memang menggiurkan. Belum lagi jika dilihat dari luas wilayah Indonesia. Tidak salah memang. Tapi benarkah fakta-fakta itu memang mendukung industri aviasi? Ternyata fakta di lapangan tidak berbanding lurus. Buktinya belakangan ini sejumlah maskapai merugi bahkan menghentikan operasi, karena tidak mampu mengisi peluang-peluang yang katanya besar itu.

ALAMAT REDAKSI

Jl. Pulau Putri Raya LS No. 31 Kota Modern, Tangerang TEL I 021-68903778, 55780849 FAX I 021-55780849 EMAIL ENQUIRIES REDAKSI

Ancaman Buat Maskapai

I redaksi@tabloidaviasi.com I

ADVERTISING & MARKETING

marketing@tabloidaviasi.com WEBSITE I www.tabloidaviasi.com

CORPORATE

I Venita Pardede I Andi Gultom WAKIL PEMIMPIN UMUM I H. Yusuf Supriyatna PENASIHAT I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M

Lalu mengapa hal itu bisa terjadi? Tarif penerbangan murah bisakah membuat maskapai bertahan? Atau malah sebaliknya? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang coba kami ungkapkan dalam Laporan Utama, sehingga Anda mengetahui bahwa ketika Anda duduk di kursi dalam sebuah pesawat, sebenarnya maskapai sedang memberikan “subsidi” kepada Anda dan sewaktu-waktu bisa membangkrutkan maskapai tersebut. Selain itu, kami juga tetap menghadirkan beragam informasi lain yang tetap dan perlu untuk Anda simak.

DIREKTUR UTAMA PEMIMPIN UMUM

Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid,SH,Ph.D Capt. Sonny M. Sasono Capt. Hasfrinsyah Hasan

Foto Cover: Cessna Citation Latitude Foto: Dok. Cessna Aircraft Company

Redaksi

EDITORIAL

I Andi Gultom I Tom Maruli

PEMIMPIN REDAKSI REDAKTUR

A.I Nasution I Ir. Haryono Danang Prihantoro, S.Pd KEUANGAN/SEKRETARIS I Nita Nur Azizah MANAGER IKLAN/SIRKULASI I Yunita Pardede, S.Psi MARKETING I Antonio Ester Ida Berliana, SE Martin P. Gultom STAF REDAKSI

I Susanto Achmad Milub DESAIN GRAFIS I Anto WEBSITE I Ian Nugroho SIRKULASI

PERWAKILAN

I Agung (Kota Kinabalu) Sukardiansyah (Balikpapan) Sonoib (Medan) Kifli (Makassar) Bona Tobing (Semarang) Otto (Yogyakarta) Achmad Mantang (Pangkalpinang) Wuryanto (Surabaya) Haryono N (Bandung)

Dari Pembaca

Semakin Menarik AVIASI semakin menarik untuk dibaca. Bisa nggak mengulas tentang kegiatan yang berkaitan dengan edukasi dan sekolah penerbangan? Anita Permataputri Jakarta

Turut Berduka Cita Segenap Pimpinan dan Karyawan

AV I A S I A V I A T I O N I S O U R P A S S I O N

Mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya: Untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke:

redaksi@tabloidaviasi.com Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksimum 3.000 karakter. Alamat pengiriman: redaksi@tabloidaviasi.com

Capt. Sonny M. Sasono Pada Minggu, 24 Agustus 2014 Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan.

Info Berlangganan:

langganan@tabloidaviasi.com PIN: 28F7F165 Info Pemasangan Iklan:

marketing@tabloidaviasi.com 0812 88 737 747

PEMBERITAHUAN Kepada instansi yang akan mengundang Aviasi guna liputan/wawancara, undangan mohon ditujukan kepada Redaksi Aviasi melalui e-mail: redaksi@tabloidaviasi.com, fax nomor: 021 5578 0849, atau dapat menghubungi melalui telepon atau SMS ke 0812 88 737 747. Wartawan Aviasi tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari nara sumber. Wartawan Aviasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas.


4  Aviasi l September 2014

Lintas Aviasi

Penerbangan Berakhir Saat Keliling Dunia

H

ARIS Suleman dan ayahnya Babar Suleman, mencoba untuk terbang ke seluruh dunia dalam 30 hari dengan hanya menggunakan pesawat bermesin tunggal. Jika sudah selesai, perjalanan mereka akan menjadi rekor setter dan bisa dipakai mengumpulkan uang guna membangun sekolah di Pakistan. Namun, penerbangan amal berakhir pada Juni lalu. Pesawat mereka jatuh tak lama setelah lepas landas dari Pago Pago di Samoa Amerika. Haris selamat, sementara ayahnya, Babar hilang di perairan sekitar satu mil dari ujung landasan pacu, papar seorang juru bicara keluarga kepada Daily News. Pasangan ini berangkat dari Indianapolis pada 19 Juni dan direncanakan terbang ke California setelah berhenti selama beberapa hari di Hawaii. Haris mendapatkan lisensi pilot pada Juni lalu, berusaha untuk menjadi pilot termuda yang terbang di seluruh dunia dengan hanya berdua dalam 30 hari. Sepanjang perjalanan, Babar telah mencapai 25.000 km terbang. Ayah dan anak itu singgah di Italia, Mesir, Pakistan, Malaysia dan daerah eksotis lainnya di seluruh dunia. (*)

Pilot Tidur Pesawat Menukik 1.500 Meter

P

ADA 8 Agustus lalu, mengutip dari The Times of India, ada seorang pilot Jet Airways yang tertidur dan pesawat yang dikemudikannya menuju Brussels menukik 1.500 meter. Jet Airways yang membawa 280 orang tiba-tiba turun dari ketinggian 34.000 kaki ke 29.000 kaki, sehingga mendorong petugas di darat menyampaikan pesan darurat dari pusat kontrol lalu lintas udara di Ankara, Turki. Dalam keterangan di The Times of India, pengatur lalu lintas udara di Ankara mengeluarkan peringatan keadaan darurat kepada copilot yang bertugas “tak memerhatikan bahwa pesawat kehilangan ketinggiannya,” karena copilot wanita itu sedang sibuk dengan tablet-nya. Sementara Indian Express melaporkan, bahwa kapten di pesawat beregistrasi 9W-228 itu sedang istirahat yang merupakan prosedur standar untuk pilot. Penyidik dari Director General of Civil Aviation (DGCA) India lalu menganalisis informasi dari perekam data penerbangan jet tersebut. (*)

DAYA TAMPUNG TERMINAL

Kapasitas Sultan Hasanuddin Airport Meluber

(Foto: Dok. Angkasa Pura I)

B

UKAN rahasia umum lagi bahwa perjalanan melalui udara semakin diminati masyarakat, apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Tak heran jika selalu terjadi pengembangan dan pembangunan bandar udara yang baru, baik di terminal lama maupun terminal anyar. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar ternyata sudah over capacity (kelebihan kapasitas) penumpang. Handy Heryudhitiawan,

Corporate Communication Department Head PT Angkasa Pura Airports saat ditemui Aviasi membenarkan hal tersebut. Menurut dia, terminal baru yang dibuat untuk 7.000.000 penumpang dengan luas 52.000 m2 sejak 2006/2007 sudah melebihi kapasitas penumpang. Awalnya itu ditargetkan untuk lalu lintas penumpang pada 2006-2015. “Untuk itu, kami tengah mempersiapkan pengembangan hingga 15.000.000 penumpang per tahun dengan luas 150.000 m2. Pergerakan penumpang yang naik drastis dikarenakan Ujung Pandang sebagai gerbang Indonesia Timur, kemudian ditopang dari 25 persen penumpang transit dibandingkan penumpang reguler

(penumpang dari kota lain dengan tujuan langsung Sultan Hasanuddin Airport),” katanya. Menurutnya, karakter di bandar udara dengan kode IATA : UPG ini adalah untuk transit menuju ke kotakota lain ke timur di Sulawesi, Maluku, Papua dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya jika dari timur akan ke tengah dan barat bagian Indonesia sebagian besar singgah di Sultan Hasanuddin. “Berbeda dengan Aceh maupun Merauke khususnya di penerbangan domestik, setibanya di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh atau di Bandar Udara Mopah Merauke yang keduanya berada gerbang ujung Indonesia, penumpang akan kembali lagi, bukan untuk transit,” jelasnya. (*)

Pergerakan Penumpang Sultan Hasanuddin Airport - Pertumbuhan rata-rata penumpang per tahun 14 persen - Pertumbuhan rata-rata pesawat per tahun 16 persen Periode 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Internasional 37.197 30.846 54.134 76.563 86.989 111.038 112.860 150.445

Domestik 2.899.343 3.160.107 3.329.206 3.713.165 4.851.479 5.547.793 6.411.068 7.237.009

Transit 1.073.540 1.278.477 1.319.778 1.274.132 1.608.363 1.797.550 2.056.874 2.246.783

Total 4.010.080 4.469.430 4.703.118 5.063.860 6.546.831 7.456.381 8.580.802 9.634.237

Sumber: Lalu Lintas Udara Angkasa Pura Airports

Kaca Jendela Cockpit Pecah, Kalstar Mendarat Darurat

Kalstar Aviation Boeing 737-500. Pesawat ini digunakan untuk menerbangi rute-rute domestik. (Foto: Danang)

P

ESAWAT Boeing 737-500 Kalstar dengan rute penerbangan Malang-Solo-Banjarmasin-Balikpapan pada 12 Agustus lalu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Juanda Surabaya karena mengalami gangguan teknis. Berdasarkan informasi yang diperoleh Aviasi, kaca jendela pada cockpit pesawat pecah, sehingga pesawat terpaksa harus mendarat darurat di Surabaya untuk dilakukan perbaikan. Karena kejadian ini, puluhan pe-

numpang Kalstar di Solo terlantar di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo dan melakukan aksi protes di kantor penjualan Kalstar. Pesawat tersebut seharusnya berangkat pukul 06.30 dari Solo menuju Balikpapan. Akibat kejadian tersebut keberangkatan pesawat ditunda keesokan harinya karena harus menjalani perbaikan. Seperti diketahui, maskapai penerbangan Kalstar resmi membuka penerbangan dari Solo pada Desember tahun lalu. Kemudian sejak Januari lalu

penerbangan dari Solo dilanjutkan ke Malang. Boeing 737-500 berkapasitas 125 penumpang tersebut digunakan untuk menerbangkan penumpang dari Malang dan Solo menuju Banjarmasin dan Balikpapan. Kalstar menggabungkan rute tersebut menjadi satu sebagai bagian dari upaya efisiensi. Dari Malang dan Solo pesawat berangkat menuju Balikpapan dengan transit terlebih dahulu di Banjarmasin sekaligus untuk pengisian bahan bakar. (RG)


Aviasi l September 2014 5

Lintas Aviasi

Nama Asosiasi Pilot Sriwijaya Berubah

Kru Baku Hantam

Penumpang Dievakuasi

P

Para peserta musyawarah anggota Forum Komunikasi Pilot Sriwijaya Air dan tamu undangan saat pembukaan acara. (Foto: Danang)

F

ORUM Komunikasi Pilot Sriwijaya pada 11 Agustus lalu mengadakan musyawarah anggota Forum Komuniksi Pilot Sriwijaya (MAF). Nama baru organisasi ini adalah SAPA (Sriwijaya Air Pilot Association), didirikan pada Juni 2008. Pada kesempatan itu, Capt. Henry Roland Sitorus menyatakan asosiasi ini sebelumnya sempat mati suri, namun kembali diaktifkan. Tujuannya untuk memberikan dukungan positif bagi kemajuan perusahaan, yaitu Sriwijaya Air. “Melalui musyawarah ini, juga ditentukan pengurus baru. Tujuannya,

menaikkan standar mutu dan kualitas profesi pilot SJ pada umumnya. Mengingat, organisasi Sriwijaya Air merupakan bagian dari Federasi Pilot Indonesia,” paparnya. Dengan dihidupkannya kembali asosiasi ini, maka jika anggota menemukan permasalahan saat terbang, maka harus disampaikan segera ke forum dan diteruskan ke regulator. Agenda musyarawah, salah satunya pembahasan anggaran dasar SAPA. Untuk struktur organisasi sekurangkurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, bidang hukum & kode etik, bidang

keselamatan penerbangan, bidang penelitian pengembangan serta bidang usaha (koperasi dan sebagainya). Untuk keanggotaan, anggota tetap adalah pilot Sriwijaya Air yang bekerja penuh waktu dan secara langsung mendaftar menjadi anggota SAPA, anggota tidak tetap yaitu pilot pilot yang bukan WNI (asing) yang bekerja di Sriwijaya Air. Sementara anggota istimewa ialah orang yang telah berjasa dan atau memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan SAPA. (Dnn)

KECELAKAAN PESAWAT

Copilot Thai Lion Mendadak Kena Serangan Jantung

TransAsia Jatuh di Taiwan sumber informasi resmi. Menurut peraturan internasional, ATR menyarankan French Bureau d’Enquêtes et Analyses (BEA), otoritas investigasi keselamatan yang mewakili negara produsen pesawat,” jelas David. ATR 72-500 adalah pesawat turboprop (baling-baling) dengan 68-74 kursi. ATR mengungkapkan simpati yang mendalam kepada keluarga, teman-teman dan mereka yang terkena dampak kecelakaan. (*) ATR 72-600 saat di Toulouse. TransAsia dengan pesawat sekelasnya ATR 72-500 mengalami kecelakaan di Taiwan. (Foto: Dok. ATR Aircraft)

P

ESAWAT milik TransAsia Airways jatuh di dekat bandar udara di Penghu. Setelah gagal melakukan pendaratan, pilot meminta izin kepada pengatur lalu lintas udara untuk berputar-putar. Tetapi, pesawat itu kehilangan kontak dengan ATC di Bandar Udara Magong. David Vargas, ATR Press Contact kepada Aviasi menyatakan ATR mengkonfirmasi bahwa ATR 72-500 yang dioperasikan oleh TransAsia Airways mengalami kecelakaan pada pukul 07.30 waktu setempat di Magong, Taiwan. “Kami dan berbagai pihak tengah dalam proses penyelidikan kecelakaan. The Aviation Safety Council of Taiwan memimpin investigasi dan menjadi

Informasi Kecelakaan ATR TransAsia Airways Waktu Kecelakaan Tipe Pesawat Registrasi No. Penerbangan No. Produksi Pesawat - MSN (Manufacturing Serial Number) Penerbangan Perdana

23 Juli 2014 ATR 72-500 (72-212A) B-22810 GE 222

21 Desember 2002 ATR-72-202 B-22708 GE 791

30 Januari 1995 ATR-72-202 B-22717 -

642

322

435

14 Juni 2000

1992

1994

Mesin

2 Pratt & Whitney Canada PW127F

2 Pratt & Whitney Canada PW124B

2 Pratt & Whitney Canada PW124B

Jumlah Kru Jumlah Penumpang

4 54

4 4

Rute Penerbangan

Kaohsiung International Airport (KHH/RCKH), Taiwan ke Magong Airport (MZG/ RCQC), Taiwan

2 2 Taipei-Chiang Kai Shek International Airport (TPE/RCTP), Taiwan ke Macau Airport (MFM/VMMC), Macau

Sumber: Aviation Safety

ARA penumpang Saudi Arabian Airlines terpaksa dievakuasi dan ditunda penerbangannya selama enam jam setelah pilot dan pramugara terlibat baku hantam beberapa saat sebelum pesawat dijadwalkan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kairo menuju Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi pada 19 Agustus lalu. Lebih dari 150 penumpang yang telah berada di dalam pesawat terpaksa dievakuasi dan dibawa menuju ruang transit, sementara para petugas berusaha menghentikan perkelahian tersebut. Setelah petugas keamanan berhasil meredakan perkelahian, kedua pelaku harus mendapatkan perawatan. Sang pramugara mengalami luka pada tangannya, sementara sang pilot mengalami cidera pada mata dan dibawa ke rumah sakit. “Perkelahian ini berlangsung saat pesawat hendak lepas landas,” ujar Kolonel Mutaz Youssef, Kepala Kepolisian Bandar Udara. Ke-150 penumpang kemudian kembali masuk ke dalam pesawat, yang akhirnya terbang enam jam dari jadwal. Hingga saat ini tak diketahui apa pemicu baku hantam antara pilot dan pramugara tersebut. (*)

Taipei-Sung Shan Airport (TSA/RCSS), Taiwan

P

ETER Esberte, copilot Thai Lion meninggal akibat serangan jantung setelah sebelumnya pingsan 20 menit setelah lepas landas (take off ) pada 20 Agustus lalu. Pesawat terbang dari Hat Yai menuju Bangkok, Thailand. Pesawat dengan nomor penerbangan SL8537 itu pun RTB (Return to Base) atau kembali ke Bandar Udara Hat Yai. Menurut Bangkok Post, Esberte, penerbang asal Belanda yang berusia 47 tahun itu telah dinyatakan sehat oleh perusahaan sesuai pemeriksaan kesehatan pada Februari dan Maret lalu, hasilnya kesehatannya baik. Setelah Esberte pingsan di kokpit, pilot menerbangkan pesawat kembali ke bandara Hat Yai untuk mendarat pada pukul 13.21 waktu setempat. Menurut Aeronautical Radio of Thailand (Aerothai), Esberte meninggal karena serangan jantung. Civil Aviation Department Chief Thailand Woradej Harnpraset menyatakan Esberte pingsan saat pesawat di ketinggian 3.000 kaki. Seharusnya Boeing 737-900ER dijadwalkan tiba di Don Muang pada pukul 13.45 waktu setempat setelah berangkat pukul 12.15. (*)


6 ď Ź Aviasi l September 2014

Bisnis Aviasi

Nusantara Airlines Siap Angkut Jamaah Calon Haji Rokan Hulu Riau

S

EBANYAK 249 Jamaah Calon Haji (JCH) Pemkab Rokan Hulu akan diberangkatkan dari Bandar Udara Tuanku Tambusai Pasirpangarain ke Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam menggunakan pesawat BAE146 -200 PK-JKW milik Nusantara Airlines. Pesawat BAE146-200 yang berkapasitas 85 penumpang tersebut, di-charter oleh Pemkab Rokan Hulu dan akan mengangkut jamaah pada September ini dengan tiga kali penerbangan. Setelah tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, para Jamaah Calon Haji (JCH) Rokan Hulu yang tergabung dalam Kloter 5, selanjutnya akan bergabung dengan jamaah asal Indragiri Hulu dan Kota Pekanbaru dan diberangkatkan ke Arab Saudi. Sedangkan untuk proses pemulangan Jamaah Calon Haji (JCH) Rokan hulu direncanakan akan berlangsung pada 15 Oktober mendatang dan dilakukan dengan empat kali penerbangan. (RG) BAE146-200, salah satu armada Nusantara Airlines. Tipe ini yang digunakan untuk angkut jamaah haji Rokan Hulu, Riau. (Foto: Istimewa)

Aviastar akan Terbangi Lubuklinggau - Palembang

P

ERUSAHAAN penerbangan Aviastar Mandiri yang berdiri sejak Juni 2000, terus mengembangkan sayapnya. Aviastar, direncanakan akan menerbangi rute Lubuklinggau-Palembang pp pada September ini. Rute penerbangan ini sebelumnya pernah dibuka namun ditutup kembali karena alasan teknis. Namun karena besarnya animo masyarakat, maka rute penerbangan dari bandar

Udara Silampari Lubuklinggau dengan tujuan Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ini akan dibuka kembali. Seperti diketahui, saat ini jalur transportasi yang ada hanya via darat. Sedangkan untuk menuju kota perbatasan propinsi Bengkulu dan Jambi membutuhkan waktu perjalanan sekitar delapan jam. Dengan dibukanya jalur penerbangan ini, masyarakat Lubuklinggau akan

memiliki banyak alternatif untuk bepergian. Di samping itu, diharapkan arus wisatawan nusantara dan mancanegara akan semakin banyak yang singgah dan berkunjung ke Lubuklinggau. Saat ini, Aviastar sedang melakukan persiapan dengan pihak terkait untuk pembukaan rute ini, termasuk koneksi dengan pihak Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (RG)

De Havilland Canada DHC-6-300 Twin Otter. Pesawat ini dioperasikan Aviastar untuk penerbangan perintis. (Foto: wikimedia.org)


Aviasi l September 2014 7

Bisnis Aviasi ANGKUTAN LEBARAN 2014

Maskapai Bukukan OTP (On Time Performance)

S

ELAMA pelaksanaan penerbangan Lebaran tahun ini, Garuda Indonesia Group telah menyediakan 1,7 juta kursi. Berdasarkan informasi perseoran, penerbangan musim ramai (peak season) periode H-7 hingga H+7, Garuda Indonesia berhasil mencapai Tingkat Ketepatan Penerbangan (On Time Performance/ OTP) 90,43 persen. Menurut Garuda Indonesia, itu lebih baik dibanding OTP peak season 2013 yaitu 81,6 persen atau meningkat sebesar 10,7 persen.

Peningkatan OTP tersebut berhasil dicapai berkat kesiapan “resources” pesawat dan penyiapan tim khusus di berbagai airport yang bekerja untuk memonitor penerbangan dan penumpang selama 24 jam. Garuda Indonesia juga menyiapkan pesawat standby untuk percepatan penggantian pesawat yang rusak selama peak season.

OTP Versi Citilink Maskapai berkode QG ini telah menerbangkan 121.510 penumpang dengan masing-masing 37.823 dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dan 83.687 dari Bandar

Udara Internasional Soekarno-Hatta selama musim angkutan Lebaran (H-7 hingga H+7). Menurut Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia, pihaknya melayani 871 penerbangan dari dan ke Jakarta selama periode 21 Juli sampai 5 Agustus lalu dengan tingkat isian (load factor) selama arus mudik 95 persen dan arus balik 98 persen. Arif menjelaskan Citilink telah memberikan 156.780 kursi bagi penumpang dengan masing-masing 270 penerbangan dari Halim Perdanakusuma serta 601 penerbangan dari Soekarno-Hatta. (Sat)

RPX dan Indomaret Luncurkan i-Paket

Kiri-kanan: Wiwiek Yusuf, Marketing Director PT Indomarco Prismatama David Batubara, CEO RPX Group. (Foto: Dnn)

P

ADA 14 Agustus lalu, RPX selaku penyedia jasa pengiriman ekspres bersama Indomaret menyediakan fitur jasa pengiriman barang. David Batubara, CEO RPX Group menyatakan tahap awal, RPX bekerja sama dengan 3.255 outlet Indomaret sebagai drop off shipment di wilayah Jabodetabek dan akan terus memperluas kerjasamanya dengan Indomaret di seluruh Indonesia. Saat ini RPX memiliki 254 lokasi di 126 kota/ daerah di Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Wiwiek Yusuf, Marketing Director PT Indomarco Prismatama mengatakan fasilitas dan fitur yang ditawarkan, yaitu pengemasan yang praktis, pelacakan canggih dan mudah diakses, serta akses drop off yang lebih mudah dijangkau dan fleksibel. (Dnn)

Rekor Leasing

BOC Pesan 82 Pesawat Airbus A320. Citilink dalam melayani penerbangan domestik dan regional menggunakan pesawat tipe ini. (Foto: Tom)

KERJASAMA STRATEGIS

BII Sediakan Pinjaman Rp 1,5 Triliun ke Angkasa Pura II

P

T Bank Internasional Indonesia Tbk menjalin kerja sama strategis dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dalam penyediaan pinjaman berjangka sebesar Rp 1,5 triliun. Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan Presiden Direktur BII Taswin Zakaria dan Direktur Utama AP II Tri S. Sunoko dengan disaksikan Direktur Keuangan AP II Laurensius Manurung, Direktur Perbankan Bisnis BII Jenny Wiriyanto dan EVP BII Ricky Antariksa di kantor pusat AP II, Cengkareng pada 11 Agustus lalu.

Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengatakan setelah pihaknya melakukan seleksi terhadap beberapa bank, hanya BII yang dapat memenuhi ekspektasi AP II untuk berperan sebagai kreditur guna memperlancar pengembangan yang tengah dilakukan di Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta. Melalui pinjaman berjangka 10 tahun, BII mendukung proyek pengembangan bandar udara yang dikelola AP II khususnya Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. AP II kini tengah melakukan berbagai pengembangan dan pembangunan di airport berkode IATA: CGK tersebut di antaranya adalah Terminal 3 Ultimate yang diproyeksikan sebagai terminal penumpang pesawat tercanggih di Indonesia. Setelah pembangunan Terminal 3 Ultimate selesai 2015, AP II akan

melakukan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2. Dengan demikian, kapasitas Bandar Udara Internasional SoekarnoHatta menjadi 61 juta penumpang atau naik 177 persen dibandingkan dengan kapasitas sekarang 22 juta penumpang. “Penyediaan fasilitas pinjaman berjangka kepada AP II sejalan dengan misi humanizing financial services, yang merupakan wujud dari komitmen BII untuk mendukung upaya pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk pengembangan airport sebagai pendukung transportasi udara dan pariwisata,” kata Taswin Zakaria. “AP II tengah melakukan pembangunan dan pengembangan hampir di seluruh bandar udara yang dikelolanya. Khusus Soekarno-Hatta, dana yang diperlukan sekitar Rp 26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020,” pungkas Tri Sunoko. (*)

Atas-bawah: Boeing 737 NG, Boeing 737 MAX8 dan Boeing 777-300ER. (Foto: Dok. Boeing)

B

OEING pada 25 Agustus lalu mengumumkan pesanan oleh BOC Aviation sebanyak 50 Boeing 737 MAX8, 30 Boeing 737-800 Next-Generation dan dua Boeing 777-300ER (Extended Range) senilai US$ 8,8 miliar. Kesepakatan ini terbesar dalam sejarah 20 tahun BOC Aviation, perusahaan sewa guna yang berbasis di Singapura. “Setelah sukses dari 50 seri 737 Next Generation pada 2006, ini kelanjutan dari komitmen kami untuk mengganti armada yang lebih tua,” kata Robert Martin, Managing Director and Chief Executive Officer, BOC Aviation. “BOC Aviation telah membentuk track record baik dalam industri penyewaan pesawat. Kami telah memainkan peran penting ikut serta dalam keberhasilan B737 Next Generation dan B777-300ER di pasar sewa sehingga dapat membantu maskapai di seluruh dunia dalam pengadaan pesawat,” jelas Dinesh Keskar, Senior Vice President Asia Pacific and India Sales, Boeing Commercial Airplanes. (*)


8  Aviasi l September 2014

Airline PENERBANGAN INTERNASIONAL

Garuda Tambah Frekuensi Terbang ke Negeri Jiran

Boeing 737-800. Garuda Indonesia mengandalkan armada ini terbang ke Kuala Lumpur. (Foto: Anto)

P

ADA 11 Agustus lalu, Garuda Indonesia meningkatkan frekuensi penerbangan Jakarta (CGK) – Kuala Lumpur (KUL) PP dari dua kali sehari menjadi tiga kali sehari. Penambahan frekuensi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, memperkuat pasar internasional, khususnya ke Malaysia, juga meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Penerbangan tersebut dilayani

dengan Boeing 737-800 berkapasitas 156 penumpang yang terdiri dari 12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi. Direktur Pemasaran dan Penjualan

Garuda Indonesia, Erik Meijer menegaskan bahwa penambahan frekuensi penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur tersebut untuk mengakomodasii peningkatan trafik antara kedua kota yang terus mengalami peningkatan. “Pada 2013, jumlah pergerakan antara Jakarta – Kuala Lumpur mencapai 1,9 juta penumpang, dan tahun ini meningkat menjadi sebesar tiga persen hingga 2,025 juta penumpang”, kata Erik. “Peningkatan rute terbang tersebut memberikan pilihan dan kenyamanan lebih bagi para pengguna jasa melalui pilihan jadwal penerbangan yang semakin lengkap. Selain ke Kuala Lumpur, Garuda Indonesia melayani Jakarta – Singapura (SIN) PP sembilan kali setiap hari dan Jakarta – Bangkok (BKK) PP tiga kali setiap hari,” pungkasnya. (*)

NAM Air Terbangi Palembang – Yogyakarta

P

ADA 20 Agustus lalu, NAM Air yang merupakan anggota grup Sriwijaya Air, membuka rute baru yakni Palembang - Yogyakarta PP dengan frekuensi satu kali sehari. Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air menjelaskan, rute ini sesungguhnya memiliki tingkat keterisian penumpang (load factor) yang cukup tinggi. “Karena suplai penerbangan ke wilayah tersebut sangat kurang, kami harap dengan hadirnya NAM Air dapat menjadi pilihan pelanggan setia di wilayah tersebut,” katanya. Penerbangan ini dilayani dengan menggunakan Boeing 737-500 dengan dua kelas yakni delapan kelas executive dan 112 kursi di kelas ekonomi. Penerbangan dari Yogyakarta pukul 10.35 WIB, tiba di Palembang pukul 12.15 WIB. Sebaliknya, dari Palembang pukul 14.35 WIB, tiba di Yogyakarta pukul 16.15 WIB. (*)

Rute Jakarta – Kuala Lumpur PP No. 1. 2. 3.

Rute Penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur Kuala Lumpur - Jakarta Jakarta – Kuala Lumpur Kuala Lumpur - Jakarta Jakarta – Kuala Lumpur Kuala Lumpur - Jakarta

Nomor Penerbangan GA 820 GA 821 GA 816 GA 817 GA 818 GA 819

Berangkat 08.45 WIB 12.50 LT 13.55 WIB 18.00 LT 17.50 WIB 08.10 LT

Tiba 11.50 LT 13.55 WIB 17.10 LT 19.10 WIB 20.10 LT 09.15 WIB

Tawaran Musim Dingin SQ

Sumber: Garuda Indonesia

PERLUASAN JARINGAN DOMESTIK

Citilink Buka Rute Baru dan Peningkatan Frekuensi (Foto: Dok. Singapore Airlines)

G

Airbus A320 saat mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. (Foto: Anto

S

EIRING dengan komitmen membuka jaringan penerbangan di pasar domestik, pada 25 Agustus lalu, Citilink melayani rute harian Pekanbaru - Yogyakarta yang dilayani setiap hari. “Ini sebagai komitmen Citilink untuk memperluas jangkauan di wilayah Jawa dan Sumatera, juga mempermudah perjalanan masyakarat antarkota di Indonesia,” papar Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia kepada Aviasi. Menurutnya, pengoperasian rute Pekanbaru - Yogyakarta - Pekanbaru awalnya oleh Tigerair Mandala, namun saat ini sudah tidak dioperasikan lagi.

“Kami menjadi pilihan masyarakat untuk penerbangan langsung, jadi mereka tidak terkendala lagi.” “Dengan hadirnya kembali rute itu, maka masyarakat Pekanbaru yang hendak ke Yogyakarta tidak perlu transit lagi di Jakarta, begitu juga sebaliknya,” kata Arif.

Ia menambahkan, rute tersebut guna memaksimalkan rotasi pesawat di Pekanbaru dan Yogyakarta. Sebelumnya, pada 15 Agustus lalu, maskapai berkode IATA: QG ini meningkatkan frekuensi penerbangan rute Surabaya - Jakarta Soekarno-Hatta Surabaya. (Dnn)

Informasi Penerbangan Rute Pekanbaru - Yogyakarta Yogyakarta - Pekanbaru Surabaya - Jakarta Jakarta - Surabaya Sumber: Citilink.co.id

No. Penerbangan QG 9172 QG 9173 QG 818 QG 819

Waktu Keberangkatan 07.50 10.30 18.55 21.10

Waktu Kedatangan 10.00 12.55 20.30 22.40

UNA memenuhi peningkatan permintaan wisata di musim dingin, Singapore Airlines (SQ) menawarkan 14 penerbangan ke ibukota Hokkaido, pulau yang luasnya sekitar seperlima dari total luas Jepang. Sebagai kota yang terkenal untuk ski dan olahraga salju, Hokkaido juga memiliki banyak taman nasional dan pemandangan alam, budidaya pertanian dan makanan laut yang berkualitas tinggi, mata air panas, serta Sapporo White Illumination – sebuah festival di mana kota akan didekorasi dengan hiasan lampu-lampu ketika salju tebal menyelimuti. Penerbangan ke Bandar Udara Internasional New Chitose, Sapporo, dua kali seminggu dengan nomor penerbangan SQ660, pada Senin dan Jumat mulai dari 1 Desember 2014 hingga 16 Januari 2015. Rute ini menggunakan Airbus A330-300 terdiri 30 kursi Kelas Bisnis (Business Class) dan 255 kursi di Kelas Ekonomi (Economy Class). (Sat)


Aviasi l September 2014 ď Źď€ 9

Frequent Flyer

(Foto: Eky Fajrin)

(Foto: Danang)

Mario Suryadi Konsultan Layanan penerbangan belum memuaskan, baik dari segi infrastruktur (bandar udara, jalan) dan maskapai. Permasalahannya, masih sering terjadi delay, sepertinya penumpang disiapkan untuk mengalami penundaan. Penerbangan murah tidak efektif, alangkah baiknya mahal tapi sesuai layanan yang diberikan.

(Foto: Eky Fajrin)

Yanti Marince Thine Traveler Untuk bagian depan terminal perlu penertiban calo dan taksi gelap. Pergerakan kendaraan masih terlihat semrawut, perlu penataan ulang. Fasilitas di terminal sudah bagus, saya merasa terbantu. Karena terminal ini tidak hanya satu maskapai saja, perlu peningkatan petugas yaitu lebih peka dengan memberikan informasi berupa arahan yang menuntun penumpang hingga masuk ke pesawat.

Greta Sitompul Traveler

Christine Public Relations Consulting

Kebersihan di bandar udara perlu ditingkatkan, guna kenyamanan penumpang, misalnya bak sampah jangan terlalu tinggi karena kurang bagus dipandang. Petugas kebersihan perlu ditambah, terutama di area yang sering dikunjungi penumpang, seperti kamar mandi dan ruang tunggu. Untuk penerbangan, saya lebih sering ketemu delay dibandingkan on time. Ini perlu pembanahan khusus bagi semua pihak.

Perlu diperhatikan lagi konsistensi layanan airport dan airlines, karena belakangan ada isu bahwa imigrasi di Terminal 3 Soekarno-Hatta akan dihilangkan. Hal ini menandakan kurang perhatian bagi kenyamanan penumpang. Bandar udara internasional di Indonesia harus berkelas seperti di negara lain, dengan peningkatan layanan dan keamanan, karena akan menarik turis asing sekaligus cerminan suatu bangsa. (Danang)

(Foto: Dok. Pribadi)


10  Aviasi l September 2014

Top Seat

K

Azwar Zahlul Situmorang

Tantangan Mengubah Pola Pikir SDM Lokal

Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang Sumbar Periode Januari Februari Maret April Mei Juni (Foto: Fajrin Raharjo)

2012 (%) 45,10 41,59 48,58 50,22 55,15 60,40

Sumber: Badan Pusat Statistik

2013 (%) 42,63 43,15 49,64 45,80 52,14 61,74

2014 (%) 40,87 46,89 50,89 48,93 54,43 52,73

OTA Padang belakangan semakin tenar. Sebagai ibukota provinsi, kepopulerannya tidak dapat dilepaskan dari sejarah kota itu saat Belanda masih berkuasa. Belanda pernah menetapkan Padang sebagai kota pusat perdagangan di Sumatera Barat. Kota ini menjadi lebih ramai setelah adanya pelabuhan Teluk Bayur, pabrik semen, dan tambang batubara di Sawahlunto dan jalur kereta api. Tak heran, jika keberadaannya memicu perkembangan sektor lainnya, termasuk aktivitas perjalanan udara. Karena semakin memiliki daya tarik, Padang punya sesuatu yang bisa “dijual”. Beragam hotel berdiri, satu di antaranya adalah Mercure. Azwar Zahlul Situmorang, Assistant General Manager Mercure Padang menjelaskan, bisnis hotel mulai menggeliat. Beberapa hotel baru dibangun dan direnovasi di kota Padang. “Dalam menyukseskan industri perhotelan, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang andal dan profesional. Berdasarkan pengalaman saya selama di Padang, untuk urusan manajerial diambil dari luar Sumbar dengan prosentase 20 persen, sementara pekerja lokal 80 persen,” paparnya saat ditemui Aviasi di Padang. Dia menjelaskan, antara manajerial dan karyawan yang berbeda latar belakang harus saling mendukung. Walaupun mereka (karyawan) berada di rumahnya sendiri, jangan terlena dan cepat puas, tapi harus terus menggali potensi, mau belajar dan lebih terbuka. Seperti kata pepatah, tikus mati di lumbung padi sendiri. Artinya, bahwa orang-orang pribumi harus berani dan tertantang untuk maju, jangan sampai tidak mampu berkembang dan tidak bisa memajukan daerahnya sendiri. Jangan sampai orang lain yang justru berupaya menikmati hasilnya. “Sehubungan dengan hal itu, kami memiliki PR untuk mengubah paradigma, pola pikir masyarakat guna memajukan sektor perhotelan, khususnya di Padang,” tegas laki-laki asal Sumatera Utara ini. Bagaimana Azwar yang saat ini mendampingi Dodit Hapsoro, General Manager Mercure Padang dalam mewujudkan tantangan pengelolaan SDM lokal agar lebih profesional? “Kami melakukan seleksi calon pekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya, frontliner sebagai ujung tombak perusahaan yang bersentuhan dengan tamu minimal kami tetapkan harus punya latar pendidikan diploma 3, kemudian bisa berbahasa Inggris,” tegasnya. Lanjut Azwar, bagi yang sudah tersaring, selain dibekali di Mercure Padang, “mereka kami kirimkan ke Jakarta untuk training. Tidak hanya karyawan baru, karyawan lama pun harus mengikuti pelatihan di Jakarta.” “Kami harus mempertahankan positioning market (posisi pasar) Mercure nomor satu, namun tidak boleh besar hati. Hotel dengan 146 kamar ini masih menjadi market leader, sebagai contoh, awak pesawat Garuda Indonesia yang bermalam di Padang telah memilih Mercure Padang untuk istirahat,” katanya di sela-sela perbincangan dengan Aviasi. Harapannya ke depan, perlu kesadaran terhadap orang-orang dalam memajukan bisnis perhotelan. Lebih berkesinambungan satu sama lainnya. Sumber daya manusia, infrastruktur dan pengelolaan wisata di Padang harus pula dipercepat. Ia menambahkan, Sumatera Barat punya wisata alam yang bagus, keanekaragaman budaya dan pilihan destinasi lainnya. Ini akan menjadi nilai tambah bagi investor. Apabila meningkat, akan meningkatkan nilai jual kota/daerah. Dari pantauan tim Aviasi, Mercure Padang berdiri megah berlokasi strategis yang berhadapan langsung dengan laut. Sayangnya penataan wisata di sepanjang jalan dan bibir pantai masih kurang dan terlihat kotor. Melihat hal itu, perlu penanganan secara serius, sehingga penerbangan, wisata, infrastruktur dan hotel dapat bersinergi. (Danang)


Aviasi l September 2014 11

Fasilitas dan Pelayanan Bagi Penumpang Berkebutuhan Khusus

P

ENUMPANG berkebutuhan khusus memerlukan perhatian yang lebih dan istimewa saat mereka bepergian menggunakan jasa transportasi udara. Dengan demikian pendampingnya juga harus memerhatikan secara khusus. Para penyandang tersebut lebih sering menghadapi situasi yang rumit ketika melakukan perjalanan. Namun, guna menghilangkan diskriminasi, pihak-pihak terkait harus membuat fasilitas yang ramah untuk mereka, tidak terkecuali layanan di bandar udara (ground handling) dan penerbangan. Saat berada di bandar udara, kita sering melihat penumpang yang memerlukan bantuan tertentu dari petugas, seperti kursi roda (wheelchair) bagi penyadang disabilitas, anak-anak, penumpang yang sakit, manula dan sebagainya. Tindakan khusus tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. UU ini secara detail mengatur bagaimana prosedur perlakuan khusus kepada penumpang berkebutuhan khusus. Pasal 134 ayat 2 Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa layanan dan fasilitas penumpang berkebutuhan khusus dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pengantaran dari ruang tunggu ke area check-in, menyiapkan kursi roda, ruang pembaringan, tempat duduk yang diupayakan dekat dengan toilet, sehingga memudahkan penumpang khusus menjangkau fasilitas itu. Menurut UU tersebut, fasilitas minimal yang berhak didapatkan oleh penyandang disabilitas, lansia, anak-anak dan orang sakit selama menggunakan jasa penerbangan, di antaranya penyediaan

fasilitas kemudahan menuju ke pesawat udara dari bandar udara maupun sebaliknya, naik ke dan turun dari pesawat udara. Heri Zulkifli, Flight Operation Officer PT Pratitha Titian Nusantara (PTN) di Pekanbaru menyatakan, perhatian dan bentuk layanan sangat diutamakan bagi penumpang tersebut. Misalnya, di Pekanbaru, setiap hari melayani penumpang sakit yang memerlukan fasilitas khusus salah satunya dengan kursi roda. “Saat penumpang berkebutuhan khusus melakukan check-in, petugas wajib memberitahukan kepada kru kabin dan petugas darat di bandar udara tujuan bahwa ada penumpang berkebutuhan khusus. Selanjutnya, petugas darat airlines yang bersangkutan harus memberikan bantuan kepada penumpang tersebut untuk menjalani semua proses yang diperlukan hingga boarding (masuk di pesawat), untuk kemudian diambil alih awak kabin, begitu juga sebaliknya,” paparnya. PTN sebagai perusahaan pendukung industri

aviasi, selalu fokus pada Customer Satisfaction sebagai tingkatan kepuasaan pelanggan baik penumpang dan maskapai. Untuk mencapai dan memertahankan hal tersebut, PTN mengedepankan aspek utama, antara lain: 1. Safety (keselamatan) 2. Secure (keamanan) 3. Convenience (kenyamanan) 4. Punctuality - On Time (ketepatan waktu) 5. Reliability (keandalan pelayanan) Tagline, “P.T.N: Solusi Layanan P.A.S.T.I” (Profesional, Amanah, Santun, Tanggap & Inovasi). PTN Values: 1. Integrity 2. Commitment 3. Learning - Professionalism 4. Communication 5. Care 6. Customer Orientation 7. Team Work 8. Discipline 9. Fair 10. Trust - Respect

Kantor Pusat:

Jl. Bungur Besar Raya 34H Jakarta 10610 Telepon: +6221 - 4253152 Faks.: +6221 - 4222411 Email: marketing@ptn.co.id, opscenter@ptn.co.id Website: www.ptn.co.id


12  Aviasi l September 2014

Seremonia PAMERAN PENERBANGAN

Airex Istanbul Airshow Satu-Satunya Kontes Sipil di Eurasia

(Foto: Dok. Turkish Airlines)

T

URKI mengundang Anda untuk datang di kontes penerbangan internasional yang berlokasi di Ataturk Airport, Yesilkoy Mh, Istanbul, Turki pada 25-28 September ini. Istanbul Airshow 2014 tidak hanya menampilkan penerbangan sipil dan bandar udara internasional, tetapi juga platform supply chain untuk industri aviasi. Dengan lebih dari 150 peserta pameran, di arena itu akan ditampilkan lebih dari 50 pesawat. Event dua tahunan ini sekarang memasuki tahun ke-10, yang diklaim sebagai satu-satunya pameran penerbangan sipil di Eurasia. Ajang ini mam-

pu menarik puluhan ribu pengunjung dan tersebar di area pameran lebih dari 70.000 m2. Menurut Mint Exhibition Organizers, airshow ini tidak hanya bagi pesawat, suku cadang dan peralatan, tetapi juga

pengoperasian pesawat udara dan jasa penerbangan termasuk ambulans udara, kargo udara dan foto udara. Sekolah-sekolah penerbangan dan pusat pelatihan dapat mengungkap produk terbaru serta penyedia layanan bandar udara seperti bahan bakar, katering, keamanan dalam pameran tersebut. Untuk itu, perusahaan bebas menampilkan portofolionya bersama banyak spesialis lain dalam industri ini. Salah satunya Honeywell. Di usianya yang ke 100 tahun, perusahaan ini berharap dapat memperkuat kemitraan strategis dengan industri dirgantara Turki dan memperluas kontribusi ke Turki untuk rekayasa, manufaktur, pemeliharaan dan perbaikan serta teknologi pengembangan kemampuan. (*)

Jakarta Soekarno-Hatta (CGK) - Turki Istanbul Ataturk (IST) Berikut pilihan penerbangan pergi pulang untuk periode berangkat 23 September 2014 dan periode kembali 30 September 2014. Berlaku untuk satu orang dewasa. Maskapai Turkish Airlines Qatar Airways Etihad Airways Emirates

Rute Jakarta-Istanbul Ataturk Jakarta-Doha-Istanbul Ataturk Jakarta-Abu Dhabi-Istanbul Ataturk Jakarta-Dubai-Istanbul Ataturk

Perjalanan 14 jam 20 menit 12 jam 45 menit 13 jam 12 jam 25 menit

Harga PP US$ 1,184.70 US$ 1,174 US$ 1,198 US$ 1,223

BIFA Wisuda Batch 18

APG Flying School Luluskan Penerbang Baru

Capt. Bintang Hardiono, Ketua APG saat serah terima lulusan APG International Aviation Academy Inc. Philippines di Cengkareng. (Foto: Eky Raharjo)

B

P

ADA 17 Agustus lalu, diluncurkan layanan “Fast Track Security Check Point 2” di Terminal Keberangkatan Domestik (2F) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko. Layanan “Fast Track Security Check Point 2” ini merupakan jalur cepat (khusus) pemeriksaan barang dan penumpang di dalam terminal keberangkatan domestik dan internasional; diperuntukkan bagi penumpang prioritas yang terdiri dari kaum difabel, penumpang berkebutuhan khusus, penumpang First Class dan Business Class, serta anggota Skyteam Elite dan ElitePlus, serta GarudaMiles Platinum. Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan dari Terminal 2 mencapai rata-rata 179 penerbangan setiap harinya. Melalui layanan ini, para penumpang prioritas mendapatkan pelayanan khusus dengan tidak perlu mengantre pada pemeriksaan keamanan menuju gate (pintu) keberangkatan. (*)

Sumber: Cheapoair, periode booking pada 13 Agustus 2014

WISUDA PILOT

ERBASIS di Cubic, Filipina, APG International Aviation Academy Inc. Philippines pada 10 Agustus lalu di Pilot House, Garuda City Cengkareng mewisuda 20 siswa pilot. Lulusan tersebut tidak terikat dengan suatu maskapai, artinya tidak ada program kerja sama dengan beberapa operator. Mereka diberi kesempatan untuk berkarier sesuai dengan pilihan dan menurut kualifikasi maskapai. Capt. Bintang Hardiono, Ketua Asosiasi Pilot Garuda (APG) saat prosesi wisuda menyatakan lulusan ini diharapkan mampu mengisi kekurangan pilot di Indonesia. Inilah anak-anak negeri

Peresmian Layanan Fast Track Security Check Point 2 di Terminal II CGK

yang sekolah di luar negeri. Selanjutnya, mereka akan melakukan endorsment (validasi) sesuai dengan peraturan di dalam negeri untuk standarisasi. Rangga Satya Nugraha, pilot baru kepada Aviasi menyatakan senang akhirnya bisa menyelesaikan sekolah di Subic walaupun sempat terkendala. “Kami tetap mempertahankan citra baik di Filipina. Saya berharap bisa langsung bekerja.” Sementara Capt. Tumpal Hutapea, perwakilan dari DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara) menegaskan sangat menyambut baik lulusan ini. Sejak awal

dipersiapan APG untuk mengisi SDM penerbang Indonesia. Mengingat, permasalahannya masih ada kesenjangan jumlah pilot yang ada dengan jumlah pesawat. Regulator (pemerintah) menyatakan Indonesia membutuhkan 400-500 penerbang per tahun. Pada saat yang sama, Capt. Arnel Miguel, CEO APG International Aviation Academy Inc. Philippines menyatakan mampu meluluskan pilot baru, walaupun sempat ada masalah. “Namun, berkat kerja sama kami dan APG, kami bisa membina hubungan baik kembali.” Sementara Agus Nugraha, orang tua dari Rangga Satya Nugraha dan Reggi Aditya Nugraha mengungkapkan APG versi Capt. Bintang Hardiono ini sebagai penyelamat untuk menyelesaikan proses pendidikan yang terkatung-katung selama tiga tahun, sempat tertunda 2012-2014. Sekolah pilot itu idealnya 1,5 tahun. “Persoalannya dari kejadian itu, biaya training tidak berubah, namun ada kerugian bagi siswa dan orang tua, seperti kesempatan untuk kerja dan waktu. Untuk itu, setelah di-endorsment, maka segera dapat terserap,” pungkas Agus. (Danang)

P

ADA 15 Agustus lalu 20 pilot baru, termasuk satu orang pilot wanita dari Bali International Flight Academy (BIFA) diwisuda. Acara penyerahan para pilot tersebut dilakukan oleh Chairman BIFA Robby Djohan kepada Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Novianto Herupratomo di gedung Graha Niaga, Jakarta. Dari 22 orang lulusan BIFA batch (angkatan) 18 ini, 20 orang direkrut oleh Garuda Indonesia dan dua orang lagi bekerja secara mandiri. Capt. Novianto Herupratomo, Direktur Operasi PT Garuda Indonesia mengatakan bahwa pilot–pilot baru ini akan memperkuat jajaran operasi Garuda Indonesia untuk mendukung rencana pengembangan jaringan penerbangan Garuda ke depan. Seluruh pilot tersebut akan menempuh waktu pendidikan serta pelatihan penerbangan selama 12 bulan untuk meraih sertifikasi Private Pilot Licence (PPL), Commercial Pilot License (CPL) dan Instrument Rating. Selanjutnya mereka akan mendapatkan pendidikan lanjutan di Garuda Indonesia Training Center (GITC) selama sekitar tujuh bulan lagi untuk mendapatkan pendidikan “type rating” agar memenuhi kualifikasi dalam menerbangkan jenis pesawat yang akan mereka operasikan nantinya. Menurut Garuda, perseroan memiliki sekitar 1.000 pilot dan lebih dari 280 siswa pilot yang sedang menjalani pendidikan di GITC. (*)



14  Aviasi l September 2014

Bandar Udara

Menuju Beyond Minangkabau di Nagari Minang

Bandar Udara Internasional Minangkabau memiliki konsep lokal “Rumah Minang” sebagai identitasnya. Gerbang ini satu-satunya yang menggunakan nama etnis. (Foto-foto: Fajrin Raharjo)

B

Asep Supriatna General Manager Bandar Udara Internasional Minangkabau

ILA mendengar Padang, Anda pasti ingat cerita Malin Kundang dan Siti Nurbaya yang sangat melegenda itu bukan? Ya, itulah salah satu “kekayaan” Sumatera Barat. Selain kebudayaan yang terkenal, Kota Padang memiliki kondisi geografis yang unik, ketinggiannya sangat bervariasi, yaitu antara 0-1.853 meter di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah Kecamatan Lubuk Kilangan. Padang adalah salah satu kota tertua di pantai barat Sumatera. Menurut sumber sejarah sebelum abad ke-17, kota ini dihuni oleh para nelayan, petani garam dan pedagang. Ketika itu Padang belum begitu penting karena arus perdagangan orang Minang mengarah ke pantai timur melalui sungai-sungai besar. Keunikannya tentu membuat Anda ingin ke Padang? Melalui jalur udara, Anda akan disambut rumah etnis Minang di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman. Saat pesawat akan mendarat maupun lepas landas, Anda disuguhkan pemandangan laut dan gunung. Menurut Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, dari topografi wilayah, Padang Pariaman terdiri dari daratan Sumatera dan enam pulaupulau kecil, 40 persen daratan rendah pada bagian barat terhampar sepan-

jang pantai dengan ketinggian antara 0 – 10 meter di atas permukaan laut, serta 60 persen bagian timur yang merupakan daerah bergelombang sampai ke Bukit Barisan dengan ketinggian 10 – 1.000 meter di atas permukaan laut.

Mewujudkan Citra Perusahaan Melalui Gedung Rumah Minang dengan khas bagonjong (lekukan menjulang ke atas) pada atap telah menjadi identitas bandar udara terbesar di Sumatera Barat. Begitu juga dengan bangunan-bangunan di sekitar terminal airport. Sejalan dengan hal itu, kawasan airport di Bumi Nagari ini ternyata belum seimbang, masih perlu pembenahan. Hal tersebut ditegaskan oleh Asep Supriatna, General Manager Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) bahwa good corporate image itu juga tampak pada gedung pembantu (supporting) seperti kantor selain dari terminal. Asep yang baru menjabat pada 17 Agustus lalu ini mengungkapkan terminal dan kantor gedungnya harus berimbang, hal utamanya untuk meningkatkan kualitas kerja pada kantor. Kepada Aviasi, ia menambahkan target mewujudkan hal itu di antaranya kantor akan memiliki gedung baru pada 2015 tergantung pada anggaran

kantor pusat, jika tidak ada anggaran besar untuk membangun gedung, alternatif lainnya akan tetap pindah ke OPB (Operational Building) di sebelah terminal. Asep menjelaskan kantor yang ditempati belakangan ini berdiri di atas tanah Otoritas Wilayah 6, artinya sewa dengan pihak lain. Kemudian jaraknya lumayan jauh, ideal kantor dengan terminal itu 500 meter. “Saya akan melakukan perubahan pada fasilitas, operasional dan pendapatan,” katanya. Ia menambahkan, awalnya kantor berada di gedung OPB, kemudian pindah ke gedung sekarang. Ternyata, gedung OPB itu sudah dua tahun tidak dioperasikan, hanya AirNav Indonesia yang menggunakan, itu pun sebagian.

Mau Apa ke Padang? Menurut laporan pembukuan Angkasa Pura II, selaku pengelola bandar udara ini di BIM pada 2013 statusnya merugi Rp 10,12 miliar. Hal tersebut dibenarkan oleh Asep. Bandar udara merugi karena kurangnya upaya dan kinerja. “Airport itu hidup jika ada pergerakan barang, orang dan pesawat. Bisa hidup karena perekonomian, ada potensi daerah. Misalnya, orang sudah tahu masakan Padang, namun apa iya ke Padang hanya beli itu? Harus ada


Aviasi l September 2014 15

Bandar Udara

Asep Supriatna, GM Bandar Udara Internasional Minangkabaru (keempat dari kiri) bersama stafnya berada di depan OPB (Operational Building) usai meninjau ruangan yang rencananya akan digunakan kantor baru.

tujuan lain. Saya sudah dilantik di sini, maka harus mampu bersama pemerintah daerah mewujudkan daerah melalui sesuatu yang dapat diolah dengn baik seperti wisata, walaupun belakangan sudah tenar, namun masih kurang pengemasannya,” jelasnya. Selama ini orang Padang dikenal pandai berbisnis, tetapi masih lemah untuk membangun diri sendiri terutama di kampung halaman, jadi masih terlihat data-datar saja daerah ini. “Maka, kami bersama pemerintah dan masyarakat harus mengubah pola pikir untuk memajukan kawasan ini,” kata Asep. Asep punya target membentuk Beyond Minangkabau, yaitu mau berbuat apa ke Padang? BIM pernah mendapatkan rangking 246 dari 255 berdasarkan Airport Service Quality. Sementara Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menempati posisi 252.

Alzog Pendra Budhi, Operational Manager menyatakan bahwa penertiban taksi dan calo merupakan langkah Angkasa Pura II demi terwujudnya kenyamanan di bandar udara. Taksi sudah tertib sejak pertengahan puasa lalu, dengan cara pengaturan tidak berebut ke penumpang, ada operator yang mengatur, kemudian supir taksi berseragam. “Dari sisi armadanya, taksi berusia tua yang dinilai kurang layak tidak dipergunakan lagi. Sekarang, sudah berargo, jadi tidak perlu menawar lagi. Taksi yang beroperasi di bandar udara juga sudah dilengkapi dengan stiker resmi,” tambah Alzog. Sementara untuk calo di bandar udara, ruang geraknya dipersempit, dengan kerja sama airlines, bahwa tiket harus sesuai dengan identitas penumpang. Di BIM untuk emperan justru tidak

Pheri Zuler, Branch Manager PT Pratita TitianNusantara Padang

Bahrul Rajo Sampono Putu Adat, Tokoh Masyarakat Ketaping

Kami selalu koordinasi dengan pengelola bandar udara dan airlines dalam mewujudkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan penerbangan. Kami tetap bekerja sesuai dengan standar operasional yang ada. Misalnya, mengutamakan untuk melayani bagi ibu hamil atau penumpang yang memerlukan kursi roda.

Menjembatani kebutuhan masyarakat dan pengelola bandar udara itu sangat penting. Untuk pengelolaannya dengan memberikan kesempatan anak nagari. Masyarakat masih sering mengeluhkan soal harga yang melambung tinggi, harus disesuaikan dengan standar masyarakat Sumatera Barat.

disediakan kursi. Alasan Alzog, kursi terbatas, dan yang duduk belum tentu juga penumpang. (Dnn) Informasi Penerbangan Berikut jadwal penerbangan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau (PDG) menuju berbagai kota. Frekuensi yang disajikan untuk periode terbang 30 September 2014. Tujuan Medan Kualanamu (KNO) Padang Sidempuan (AEG) Batam (BTH) Bengkulu (BKS) Lasondre, Nias Selatan (LSE) Mentawai Muko Muko (PPR) Bandung (BDO) Jakarta (CGK) Kuala Lumpur (KUL)

Maskapai Sriwijaya Air Lion Air Susi Air Citilink Lion Air Susi Air Susi Air Susi Air Susi Air Xpressair Garuda Indonesia Citilink Sriwijaya Air Lion Air AirAsia Malaysia

Frekuensi Terbang 1 kali/hari 1 kali/hari Tertentu 3 kali/hari 1 kali/hari Tertentu Tertenu Tertentu Tertentu 1 kali/hari 6 kali/hari 2 kali/hari 2 kali/hari 9 kali/hari 2 kali/hari

Sumber: website @airlines.

Zenita, Pegawai Negeri Sipil

Rahmiati, Ibu Rumah Tangga

Bandar udaranya sudah lumayan bagus dibandingkan sebelumnya. Kenyamanan penumpang salah satunya dengan toilet yang bersih. Sayangnya, saat terjadi delay (penundaan penerbangan) masih terjadi penumpukan penumpang.

Kondisi terminal sudah lumayan tertib, sehingga penumpang tidak terganggu lagi, mulai dari tiba di terminal, check-in hingga ke pesawat, begitu juga sebaliknya setelah mendarat mulai ambil bagasi, troli maupun transportasi lanjutan sudah nyaman. Namun, perlu ditingkatkan lagi.


16  Aviasi l September 2014

LaporanUtama

Maskapai Merugi dan Stop Operasi

I

NDONESIA diklaim sebagai salah satu pasar penerbangan lumayan besar, karena berpenduduk 240 juta jiwa. Banyak kota yang tersebar di sejumlah pulau yang untuk menuju ke kota-kota itu lebih praktis naik pesawat terbang yang pastinya lebih cepat, nyaman dan aman. Namun, dalam pasar yang menggiurkan itu, industri penerbangan di negeri ini tampaknya sedang sakit. Beberapa pemain di industri ini bahkan sudah mengibarkan bendera putih, tidak kuat melangsungkan hidupnya. Stop beroperasi. Pesawat mereka tidak lagi mengangkasa di wilayah udara RI. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia tidak menutup mata bahwa peluang usaha di industri aviasi, baik domestik, regional maupun internasional masih besar. Namun pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan melambat. BPS pada 5 Mei lalu mengumumkan data pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia pada kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen (year on year/yoy). Menurut BPS, seluruh sektor mengalami pertumbuhan kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang turun sebesar 0,38 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi adalah sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,23 persen. Artinya, menurut Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia hingga kuartal I 2014 melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi RI pada 2013 yaitu 5,78 persen. Sementara, secara kuartalan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 0,95 persen. Pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 4.700. Angka ini masih jauh tertinggal dibandingkan negaranegara tetangga lainnya. Thailand sudah pada kisaran US$ 10.000, Malaysia sudah mencapai US$ 15.000 dan Singapura sudah melebihi US$ 50.000. “Pertumbuhan ekonomi yang melambat jelas berpengaruh terhadap bisnis angkutan udara. Jika pendapatan per kapita US$ 4.000, maka perkiraan orang untuk terbang sekitar 3-5 kali per tahun. Namun jika pendapatan per kapita US$ 10.000, orang naik pesawat bisa lebih dari 10 kali per tahun,” jelas Arif. Fakta-fakta itu jelas mempengaruhi tingkat keterisian penumpang pesawat. Maskapai tidak mendapatkan keuntungan, sementara jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar. Akibatnya, maskapai terus merugi yang ujungujungnya stop beroperasi dan bangkrut. Fakta lain, SES (Sosio Economic Status) di Indonesia adalah midle (menengah). Semakin banyak midle class seharusnya mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga mendorong untuk melakukan perjalanan udara. Namun fakta ini tidak juga mendongkrak maskapai untuk bertahan.

Infrastruktur Masih Lamban Banyak sekali kajian-kajian pemerin-

luas secara merata ke berbagai daerah, tapi hanya berputar-putar di bandar udara besar saja. Walaupun Indonesia memiliki 700 rute dan saat ini hanya 270 rute yang diterbangi. Persoalannya, menurut Arif, di sisa rute tersebut apakah ada masyarakat yang akan bepergian dengan memanfaatkan jasa penerbangan? Apakah mereka sudah memiliki kemampuan daya beli untuk naik pesawat udara? Pada sisi lain, infrastruktur yang masih menjadi dilema adalah slot time (jadwal penerbangan). Kelemahannya, meskipun ada bandar udara besar di provinsi, jam operasionalnya tidak 24 jam. Dengan demikian, maskapai masih memiliki keterbatasan. Golden time merupakan kue empuk bagi maskapai, semuanya ingin menerbangi pada jam tersebut. “Bila maskapai kesulitan mendapatkan slot time, terbatas pada rute dan jam itu-itu saja, imbasnya adalah pada pengoperasian pesawat. Jika tidak dioperasikan, maskapai tetap akan bayar sewa pesawat, sementara pemasukan tidak ada. Hal itu dikarenakan saat kondisi seperti ini maskapai mendatangkan armada sesuai jadwal yang disepakati saat pembelian/sewa pesawat udara, di mana pembelian tersebut dilakukan ketika pertumbuhan ekonomi masih kuat. (Danang) Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia. (Foto: Anto)

tah, institusi nasional ataupun internasional perihal prospek dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi negara besar, sehingga baik pemegang kuasa infrastruktur maupun pelaku bisnis sama-sama antisipasi dengan menetapkan strategi pertumbuhan kedepan guna pengembangan usahanya. Sebagaimana penjelasan Arif, strategi pembangunan infrastruktur, seperti bandar udara, AirNav (navigasi), intermoda ke bandar udara dan sebagainya, seharusnya lebih dulu (menjadi garda terdepan) dibanding pertumbuhan ekonomi, sehingga kecukupan/kesiapan infrastruktur itu seharusnya jangan sampai menunggu over capacity baru melakukan expansion. Namun sebaliknya, ketersediaan infrastrukturlah yang akan mendorong pelaku usaha melakukan percepatan pengembangan bisnisnya. “Jika yang terjadi sebaliknya, maka maskapai menjadi sulit berkembang dalam menopang pertumbuhan angkutan udara dan ujung-ujungnya untuk pertumbuhan ekonomi nasional juga. Bahkan beberapa airlines tak mampu bertahan menjadi penggerak angkutan udara,” tegasnya. Bisa dilihat bagaimana China membangun infrastruktur sesuai orientasi “Membeli Masa Depan dengan Harga Sekarang”. Sehingga infrastruktur China selalu dibangun dalam ukuran kapasitas yang “Super Besar” guna mendorong pelaku usaha tumbuh dengan baik. Bertolak dari infrastruktur yang ada, maskapai belum bisa berekspansi lebih

Perlu Perlindungan Terhadap Pelaku Bisnis

A

RIF Wibowo yang juga ketua INACA (Indonesian National Air Carriers Association) menegaskan kebijakan pengaturan tarif penerbangan harus ditinjau ulang. Tarif batas atas selama ini diberlakukan untuk melindungi konsumen, tetapi bagaimana dengan tarif bawah? “Tarif bawah memicu maskapai untuk bersaing dengan menjual tiket serendah-rendahnya, akibatnya saling memakan antar maskapai. Bagi perusahaan yang cash flow-nya tidak kuat, otomatis akan mundur dari rute itu. Sementara, jika tidak bersaing di harga, maka tidak ada masyarakat yang mau naik pesawat,” paparnya. Lantas, bagaimana peran pemerintah selaku regulator mengatasi dan melindungi para pelaku bisnis, khususnya di penerbangan? (*)

Berkaca kepada Negeri China

B

ENAR kata pepatah “Belajarlah Hingga ke Negeri China”, karena China adalah salah satu negara dengan peradaban paling maju pada masa itu, baik di bidang budaya masyarakat, ekonomi, maupun pendidikan. Hal itu tetap bertahan hingga sekarang. Khusus di penerbangan, infrastruktur dalam pembangunan bandar udara di China, akses jalan jauh lebih cepat. Di China, lebih dari 40 maskapai yang beroperasi punya wilayah yang luas, tetapi sekali membangun infrastruktur dalam ukuran besar, bukan tanggung-tanggung. Menurut Airport Authority, terdapat 188 bandar udara komersial besar (tidak termasuk bandar udara perintis dan militer) yang terbagi di wilayah Anhui, Beijing, Chongqing, Fujian, Gansu, Guangdong, Guangxi, Guizhou, Hainan, Hebei, Heilongjiang, Henan, Hong Kong, Hubei, Hunan, Inner Mongolia, Jiangsu, Jiangxi, Jiling, Liaoning, Macau, Ningxia, Qinghai, Shaanxi, Shandong, Shanghai, Sichuan, Tianjin, Tibet, Xinjiang, Yunan, Zhejiang. Sesuai master plan 2011-2015, tercatat 82 proyek bandar udara baru. Pada 2012, The National Development and Reform Commission menyetujui 24 proyek untuk membangun dan memperluas airport. Investasi keseluruhan diperkirakan 100 miliar yuan (US$ 15,9 miliar). (Danang)


Aviasi l September 2014 17

LaporanUtama

Menunggu Siapa yang Bakal Menyusul arus mudik : pesawat berangkat memang penuh, namun baliknya kosong, begitu juga saat arus balik : berangkat kosong, pulangnya penuh. Kata Bayu, soal pertumbuhan penumpang, telah terjadi koreksi penurunan akibat siklus dan daya beli ekonomi. Akhirnya load factor (tingkat isian) turun secara umum, meskipun ada rute-rute tertentu yang bertahan.

Niat Baik Regulator, Menunggu Kabinet Baru?

Bayu Sutanto, Executive Vice President TransNusa Aviation Mandiri. (Foto: Anto zq)

I

NDUSTRI penerbangan memang terkesan eksklusif dan “wah”. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Buktinya, maskapai satu demi satu terpaksa menutup operasionalnya lantaran berbagai sebab. Bayu Sutanto, Executive Vice President TransNusa Aviation Mandiri menyatakan bahwa pada 2013 industri aviasi khususnya penerbangan berjadwal reguler mengalamai dua tekanan, yaitu kurs dollar naik 22 persen dan harga avtur. Tahukah Anda bahwa pengaruh dolar ini sangat sensitif terhadap biaya produksi penerbangan. Komponenkomponen yang terkait dengan mata uang asing tersebut antara lain fuel (bahan bakar) 50 persen, maintenance (perawatan) pesawat udara 25 persen, leasing (sewa pesawat dan bunga) 15 persen, serta SDM jika menggunakan kru asing. Bayu menambahkan, dalam peraturan pemerintah, komponen tiket diatur sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.26 Tahun 2010 yang antara lain disebutkan harga fuel/avtur Rp 10.000, sementara nilai tukar dolar belakangan ini sudah tembus Rp 11.000-12.000. Perlu diketahui, harga avtur dan kurs rupiah terus berubah sejak 2010 dan tidak pernah nyambung dengan kebutuhan maskapai. Laki-laki dengan latar belakang perbankan ini mengatakan situasi tersebut menjadi beban maskapai, harga avtur di Indonesia lebih tinggi yang diakibatkan pungutan resmi Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), PPH pasal 22 atas harga

avtur serta pungutan lain oleh airport kepada provider avtur. “Walaupun ada surcharge (biaya tambahan) sejak Februari lalu sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 2 Tahun 2014 juga tidak mampu

menutupi kendala yang dihadapi airlines,” paparnya. Ada yang menduga saat menggelar angkutan Lebaran, maskapai akan menangguk untung besar. Faktanya, menurut Bayu, justru buntung. Saat

Untuk itu Bayu menyarankan: “Perlu me-review dari undang-undang atau peraturan terkait agar lebih fleksibel bila terjadi kenaikan tarif. Harapannya, bukan dari segi tarif saja, melainkan mengontrol/memonitor jumlah seat (kursi) dan keseimbangan permintaan di masing-masing rute.” Kalau tidak diubah, kata Bayu, maka siap-siap terjadi kejutan-kejutan berikutnya di industri penerbangan. “Ini soal waktu, kapan kandidat maskapai berikutnya yang berhenti beroperasi, karena tidak ada lagi kecukupan modal maupun arus kas?” Dalam menunggu kebijakan, Bayu menyatakan maskapai melakukan tutup rute dengan tingkat isian penumpang rendah dan di rute persaingan tinggi, menunda kedatangan pesawat, mengembalikan pesawat serta menjual harga optimal. Kebijakan lain yang harus dibenahi, berdasarkan pemikiran Bayu, adalah restriksi atau hambatan di luar Kemenhub, yaitu penerapan bea masuk atas sparepart (suku cadang) pesawat udara yang semestinya diberlakukan nol persen. (Dnn)

Industri Penerbangan Tidak Menarik

G

EJOLAK seperti saat ini, apa yang mesti dilakukan maskapai? Cari investor baru atau pinjaman modal? “Bagi investor akan berpikir kapan pengembalian investasi dan lebih untung. Karena jika kondisi si perusahaan merugi, maka investor baru yang kemungkinan menanggung utang-utangnya. Inilah yang menyebabkan industri penerbangan itu tidak menarik,” terang Bayu. Sebagai contoh, di Indonesia hanya ada satu airlines, yaitu Garuda Indonesia yang terdaftar di bursa efek dan menjadi perusahaan Tbk. (terbuka). Kemudian, Bayu mengatakan belum ada perbankan atau leasing pesawat dalam negeri untuk membiayai in-

vestasi pesawat, semua masih dari kreditor asing. Country risk yang menyebabkan asuransi menjadi mahal dibandingkan negara lain yang memiliki country risk rendah. Merujuk data Bank Indonesia (BI) yang mengutip hasil penelitian Altman Z-Score, sepanjang semester II-2013, adanya current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan, serta tingginya inflasi menyebabkan meningkatnya country risk Indonesia. “Tingkat keselamatan penerbangan dalam negeri masih rendah, ini berdasarkan ICAO (International Civil Aviation Organization) kategori dua,” pungkasnya. (Dnn)

Harga Avtur Domestik (Termasuk PPn 10 persen) dan Internasional serta Kurs USD Terhadap Rupiah (2014) Bulan Januari periode 1 Januari periode 2 Februari periode 1 Februari periode 2 Maret periode 1 Maret periode 2 April periode 1 April periode 2 Mei periode 1 Mei periode 2 Juni periode 1 Juni periode 2

Avtur Domestik (Rp)

Perubahan (%)

Avtur Internasional (USC)

Perubahan (%)

Kurs BI untuk USD (Rp)

Perubahan (%)

13.077 13.087 12.664 12.778 12.652 12.201 11.734 11.738 11.984 12.018 11.930 11.956

1,35 0,08 -3,23 0,90 -0,99 -3,56 -3,83 0,03 2,10 0,29 -0,73 0,21

97,58 96,83 94,26 94,59 95,94 95,09 93,19 93,29 94,49 93,99 93,80 92,04

-0,41 -0,77 -2,65 0,35 1,43 -0,89 -2,00 0,11 1,29 -0,53 -0,20 -1,88

12.197 12.165 12.142 11.728 11.485 11.370 11.346 11.526 11.536 11.518 11.805 11.973

-0,01 -0,26 -0,19 -3,41 -2,08 -1,00 -0,21 1,59 0,08 -0,17 2,50 1,42

Sumber: Direktorat Angkutan Udara Niaga Berjadwal


18  Aviasi l September 2014

LaporanUtama

10

Solusi Pembenahan Transportasi Udara Nasional

Airbus A330-300 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. (Foto: Anto)

L

ETAK Indonesia yang strategis di tengah-tengah garis khatulistiwa, di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik), serta terdiri atas 17.000 lebih pulau, tentunya memiliki potensi yang sangat besar di bidang transportasi, khususnya lalu lintas perpindahan orang maupun barang dan jasa. Moda transportasi udara merupakan salah satu alternatif selain moda darat dan laut. Namun tak dapat dinafikan bahwa angkutan udara adalah moda transportasi modern yang efisien sesuai tuntutan globalisasi saat ini yang ingin serba cepat dan mudah. Transportasi udara mempunyai peranan yang sangat strategis sebagai penghubung antar wilayah, serta sebagai alat pembuka isolasi untuk daerah-daerah terpencil, sehingga pemerataan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Di sisi lain, bidang transportasi udara juga mampu mendorong pendapatan non migas dan keuangan negara melalui sektor pariwisata. Bisnis penerbangan adalah bisnis yang padat modal dan padat teknologi, namun “high risk” dan marginnya sangat tipis. Terus melonjaknya harga avtur dan volatilitas kurs US dollar, semakin memberikan beban yang berat bagi maskapai. Banyaknya maskapai yang berguguran merupakan “sinyal” bahwa maskapai sulit untuk bertahan di tengah kondisi terus melonjaknya biaya operasional penerbangan. Bisnis penerbangan ibarat “indah dipandang, namun pahit saat dirasakan”. Maskapai yang masih bertahan seperti AirAsia pada QI-2014 dilaporkan juga merugi Rp 390,4 miliar, sehingga pada 1 Juni lalu terpaksa menutup sejumlah rute penerbangannya. Sriwijaya Air juga menutup beberapa rutenya seperti penerbangan dari Pekanbaru ke Jakarta, Medan dan Batam pp. Demikian juga dengan maskapai pelat merah Garuda Indonesia (termasuk Citilink) pada

semester I-2014 ini, mengalami kerugian sebesar Rp 2,4 triliun. Anehnya, jumlah penumpang justru terus bertambah. Artinya potensi trafik sebenarnya cukup tinggi di mana terus mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 10 persen per tahun. Kesimpulan, “ada yang salah” dengan transportasi angkutan udara nasional kita. Terlepas dari apa yang salah, di mana salahnya dan kenapa bisa salah, terpenting adalah agar kita tetap optimis dan secara bersama-sama memperbaikinya semaksimal mungkin. Berikut adalah sepuluh hal penting yang perlu dibenahi sebagai solusi untuk mengatasi kondisi kronis transportasi udara nasional, yaitu: 1. Mengkaji ulang pengelompokan maskapai yang saat ini berdasarkan Full Service (100 persen), Medium Serice (95 persen) dan Low Cost (85 persen). Servis atau layanan sebaiknya tidak dibatasi karena merupakan nilai jual kompetitif yang ditawarkan oleh masing-masing maskapai. Biarkan pengguna jasa memilih sendiri maskapai mana yang memberikan layanan yang lebih baik. Kondisi yang diciptakan adalah “kompetisi layanan” bukan “perang harga”. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kemenhub, baru 270 rute penerbangan domestik atau sekitar 40 persen rute yang dilayani oleh maskapai dari total jaringan induk di dalam negeri yang mencapai 670 rute penerbangan. Berarti potensi rute domestik yang tersedia masih banyak. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah selaku regulator adalah mengatur potensi rute, di mana “kue” rute diramu sedemikian rupa sehingga setiap maskapai mendapat porsi yang sesuai dan diharapkan berkonsentrasi pada porsinya semaksimal mungkin. Dengan pembagian ini akan terbentuk “pola estafet” penerbangan dan terciptanya sinergi

2.

3.

antar maskapai untuk melayani kepentingan pengguna jasa penerbangan.Berkaitan dengan isu ASEAN Open Sky (AOS) mendatang, pola operasi penerbangan Hub and Spoke perlu diimplementasikan secara nyata. Seperti kita ketahui, jaringan penerbangan berdasarkan hirarki pelayanan adalah: Rute penerbangan utama/hub yaitu rute yang menghubungkan antar bandar udara pusat penyebaran (MES, CGK, SUB, UPG dan DPS); Rute pengumpan/spoke/feeder yaitu rute yang menghubungkan antara bandar udara pusat penyebaran dengan bandar udara yang bukan pusat penyebaran, dan atau antarbandar udara bukan pusat penyebaran; Rute perintis yaitu rute yang menghubungkan bandar udara bukan pusat penyebaran dengan bandar udara bukan pusat penyebaran yang terletak pada daerah terisolasi/tertinggal. Implementasi Open Sky tinggal beberapa bulan lagi. Jika pemerintah mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi rute secara maksimal, maka akan memberikan peluang yang lebih besar kepada maskapai domestik untuk tumbuh dan berkembang. Kerja sama aliansi antar maskapai domestik secara menyeluruh. Di samping penumpang diuntungkan dengan banyaknya tujuan dan kemudahan, Prinsipnya adalah menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas utama melalui komitmen bersama dalam memberikan layanan yang prima dan mendahulukan kepentingan pengguna jasa penerbangan. Passenger Service Charge (PSC) atau Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) merupakan retribusi yang dipungut oleh pengelola bandar udara dari penum-

4.

5.

pang jasa penerbangan. Penerapan PJP2U menyatu dengan harga tiket belum diterapkan secara seragam, di mana baru Garuda Indonesia dan Citilink yang melakukannya. Padahal penyeragaman akan lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna jasa penerbangan. Menumbuhkembangkan bandar udara di seluruh pelosok wilayah Indonesia yang mampu memberikan akses dan penetrasi yang lebih baik bagi penerbangan. Pola swastanisasi bandar udara dengan menawarkan kepada investor baik dalam maupun luar negeri. Dengan pola ini, diharapkan beban pendanaan (APBN) akan sedikit berkurang. Di sisi lainnya dengan masuknya investor asing diharapkan akan terjadi transfer pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Banyaknya maskapai yang “kelimpungan” menunjukkan bahwa maskapai kesulitan memperoleh kinerja yang positif dengan tarif yang ada sekarang ini, ditengah melonjaknya harga avtur dan melemahnya kurs rupiah. Regulator diharapkan bisa menetapkan tarif batas bawah penerbangan yang wajar dan mampu memberikan ruang eksistensi bagi maskapai juga moda transportasi lainnya. Tarif yang terlalu rendah dan murah juga akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar maskapai dan bisa membahayakan bisnis maskapai itu sendiri. Adanya “gap” tarif penerbangan yang terlalu dekat dapat mematikan moda transportasi darat dan laut. Selain penetapan tarif batas bawah, regulator juga perlu menentukan tarif batas atas yang adil dan mampu memberikan laba bagi maskapai, namun juga tidak merugikan konsumen. Jika semua aspek terakomodasi, maka semua senang,


Aviasi l September 2014 19

LaporanUtama 6.

7.

semua menang. Evaluasi PPN Pesawat, material dan suku cadang khususnya bagi sekolah penerbangan. Dengan adanya penurunan PPN, maka biaya sekolah menjadi lebih terjangkau, sehingga diharapkan Indonesia mampu mencetak lebih banyak SDM penerbangan sekaligus mampu meningkatkan peluang kerja masyarakat. Pembatasan usia pesawat udara berkaitan dengan keselamatan penerbangan. Keselamatan penerbangan berkaitan dengan perawatan pesawat yang diberikan. Perawatan pesawat berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, dimana semakin tua pesawat biayanya akan semakin mahal. Dengan kondisi harga tiket seperti sekarang ini ditambah dengan melonjaknya beban biaya operasional penerbangan, maka diperkirakan suatu maskapai tidak akan optimal dalam melakukan perawatan pesawatnya. Idealnya usia pesawat maksimum 20-25 tahun dan tidak boleh melanggar standar minimum perawatan pesawat. Jika pembatasan usia pesawat terlalu pendek (5-10 tahun), dikhawatirkan akan semakin membebani maskapai penerbangan. Solusinya, implementasi prosedur pengawasan perawatan yang ketat oleh regulator untuk pesawat berusia diatas 10 tahun yang dibarengi perubahan struktur tarif yang mampu memberi ruang bagi maskapai untuk memenuhi standar perawatan pesawat sesuai ketentu-

8.

9.

an. Jika kedua hal diatas terabaikan, maka penerbangan nasional akan berada dalam bahaya. Menumbuhkembangkan industri angkutan udara dalam negeri dengan mengoptimalkan PT DI sebagai tulang punggung industri pesawat terbang untuk kepentingan nasional secara keseluruhan. PT DI diharapkan fokus hanya pada pesawat propeller untuk memenuhi kebutuhan nasional di rute-rute feeder dan perintis dalam rangka sedikit mengurangi beban berbiaya US Dollar dan mengurangi pengeluaran devisa serta penciptaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Sedangkan untuk kebutuhan pesawat jet tetap menggunakan produksi luar negeri sebagai bagian dari kebijakan kerjasama hubungan internasional dengan negara lain. Untuk kebutuhan ban pesawat juga bisa menggunakan produksi dari dalam negeri. Yakinlah bahwa jika kebijakan yang pro domestik ini diterapkan, maka akan banyak pabrikan pesawat, perusahaan perawatan dan spare part dari luar negeri yang menawarkan kerjasama, karena Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Keberadaan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat dunia dengan pertumbuhan trafik penerbangan yang cukup menjanjikan, adalah fakta. Idealnya pembukaan bandar udara yang dapat dimasuki oleh maskapai negara asing didasarkan atas asas reprositas di mana jika negara lain

membuka satu bandar udara, Indonesia juga sama. Mengingat pemerintah mempertimbangkan bahwa sektor pariwisata sangat penting untuk mendorong perolehan devisa, maka pemerintah membuka lima bandar udara untuk Open Sky yaitu MES (Sumatera), CGK, SUB (Jawa), UPG (Sulawesi) dan DPS (Bali), meski hal ini terkesan tanggung. Sebaiknya dibuka juga di pulau lainnya seperti BTH/Batam (Kepri), BPN/Balikpapan (Kalimantan), AMQ/Ambon (Maluku), KOE/ Kupang (NTT) dan BIK/Biak (Papua). Dengan dibukanya penerbangan internasional di setiap pulau, diharapkan pemerataaan ekonomi dapat dinikmati masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. 10. Amanat konstitusi Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Mungkin karena aspek udara tidak secara tegas disebutkan dalam pasal di atas, sehingga menyebabkan perkembangannya sedikit lamban dibanding aspek lainnya. Status quo kontrol ruang udara di atas wilayah Batam dan Natuna yang masih diatur dan dikelola oleh Singapura merupakan bukti. Padahal potensi pendapatan pajak bagi pesawat yang melintas, seharusnya dapat dinikmati oleh Indonesia. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan sebenarnya telah mengamanatkan pengembalian

otoritas pengelolaan ruang udara Batam dan Natuna paling lambat 15 tahun. Namun penguasaan ruang udara oleh NKRI tersebut harus mendapat persetujuan dari Malaysia terkait akses ke Kinabalu atau Serawak. Pada 1946, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menunjuk Singapura sebagai pengelola ruang udara Indonesia di tiga sektor, yakni sektor (A) Batam hingga Singapura, sektor (B) Antara Tanjung Pinang dan Karimun, serta sektor (C) Natuna, dengan alasan minimnya perlengkapan dan teknologi Indonesia. Hingga saat ini, nampaknya belum terlihat upaya nyata pemerintah untuk memulai proses pengambilalihan kendali atas wilayah Indonesia di atas. Berkaitan dengan suksesi pemerintahan dan kepemimpinan baru Indonesia, nampaknya kita perlu menggantungkan harapan atas kesepuluh PR di atas. Dihatapkan ada kemauan dan kesungguhan dari pemerintah selaku regulator serta seluruh masyarakat untuk membenahinya. Sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatkan kepuasan pengguna jasa, menumbuh kembangkan industri penerbangan nasional, mampu mencetak SDM penerbangan dan lapangan kerja, pengembangan perekonomian daerah serta meningkatkan pendapatan negara. Jargon “lebih cepat lebih baik” nampaknya sangat diperlukan, sehingga sektor transportasi udara bisa terhindar dari gagal take off dan diharapkan tidak ada lagi maskapai yang menjadi “tumbal” karena mengalami kebangkrutan usaha. (Galih Rudyto)

Kompetisi Sudah Berlebihan

W

ABAH maskapai “merugi” dan berujung menghentikan operasi, menurut Soy Martua Pardede, Chairman ASEAN Competition Institute disebabkan adanya over competition atau kompetisi yang berlebihan. Mengapa bisa terjadi? “KPPU mulai bekerja pada 2001. Sebelumnya industri penerbangan terbatas dan terjadi monopoli, sementara monopoli membuat persaingan terpasung, jadi semua BUMN dimanjakan oleh negara. Akhirnya, pemerintah membuka peluang usaha dengan memberikan perizinan kepada pihak lain,” kata Soy. Menurut lelaki yang pernah menjadi anggota Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2000-2006 ini, Pelita Air yang pernah bangkrut, akhirnya ditopang Pertamina dengan diberikan pasar khusus. “Karena dibuka pasar, maka terbuka persaingan, sehingga banyak pemain masuk. Akhirnya terjadi kompetisi berlebihan,” tambahnya. Soy yang pernah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Kagawa University di Jepang ini mengungkapkan sebab lain maskapai merugi juga miss management, tidak profesional, terlalu nafsu di penerbangan, namun

nopoli di penerbangan itu, bukan yang merugikan, melainkan monopoli boleh pada strategi bisnis. Dalam situasi seperti sekarang ini, walaupun pesawat yang didatangkan banyak dan belum dioperasikan, maka perlu diantisipasi atau dipersiapkan dengan menyewakannya ke perusahaan lain, dengan demikian pesawat tidak menganggur, karena maskapai itu harus membayar bunga dan pinjaman kepada leasing.

Peran Pemerintah Lemah

Soy Martua Pardede, Chairman ASEAN Competition Institute. (Foto: Danang)

tidak semua pemilik punya jiwa bisnis, mungkin di bidang lain mampu tapi di penerbangan tidak. Kemudian, strategi bisnis yang tidak dapat menyesuaikan dengan pasar, seperti membeli pesawat atau menyewa pesawat dalam jumlah banyak tetapi tidak mampu terserap oleh pasar. Ia mengatakan Garuda Indonesia kenapa bisa merugi? Karena belakangan mendatangkan pesawat banyak, namun

membuka rute yang kurang potensial dan sudah banyak pesaing. “Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak melakukan persaingan sehat. Ini bukan mengekang namun perlu persiapan manajemen yang matang. Untung itu bukan dari monopoli atau persengkongkolan. Sedangkan persaingan sehat itu bermuara pada efisiensi,” jelasnya. Perlu digarisbawahi, tentang mo-

Berkaitan dengan persaingan harga, Soy menyatakan pengusaha tidak mengambil keutungan berlebihan, pelaku bisnis dapat merugi karena tarif rendah sehingga berdampak pada kualitas maintenance dan pelayanan menjadi rendah. Soal tarif, itu disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Jika tidak sesuai, maka masyarakat tidak akan terbang. Dalam kondisi sekarang, Soy mengungkapkan pemerintah perlu menjaga agar tidak over competition melalui perizinan, maksudnya izin diperketat. Soy menyayangkan, peran pemerintah masih kurang dan kebijakannya hanya bersifat makro. (Dnn)


20  Aviasi l September 2014

Profil

Menelusuri Sejarah Leonardo da Vinci

Gianluca Testa, VP Regional Manager Asia, AlitaliaCompagnia Aerea Italiana S.p.A didampingi pramugari

A

Layanan hiburan kelas ekonomi. (Foto: ambwashingtondc)

Embraer ERJ-190LR registrasiEI-RND dioperasikan sebagai Alitalia CityLiner. (Foto: Robert Camp)

NDA tentu tidak asing dengan lukisan Monalisa dan Jamuan Terakhir yang terkenal itu. Karya tersebut dibuat oleh seorang arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai “manusia renaisans” dan sebagai jenius universal, Leonardo da Vinci. Awal mulanya Leonardo sebenarnya tidak ingin membuat sebuah karya, tetapi menciptakan sebuah mahakarya, A Masterpiece, dengan komposisi warna-warni yang begitu indah dengan detail yang nyaris sempurna seperti aslinya, sehingga semua yang melihatnya akan terpesona. Anda tentu tidak sabar ingin tahu seperti apa kiprahnya. Anda tidak cukup hanya membaca melalui buku maupun internet. Namun jika ingin tahu lebih jauh tentang Leonardo, segeralah berkunjung ke Italia. Karyanya tidak hanya ada di museum. Namanya juga menjadi gerbang udara, Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci, Roma Italia. Penerbangan menuju Italia sekarang lebih mudah, walaupun Alitalia,

sebagai operator terkemuka di negeri itu belum terbang ke Indonesia, tetapi Garuda Indonesia dan anggota aliansi lainnya dapat menjembataninya, karena keduanya tergabung dalam SkyTeam.

Nyaris Bangkrut Pada 16 September 2008, tidak ada pilihan lagi untuk menyelamatkan industri aviasi Italia, kecuali Alitalia direstrukturisasi dan bergabung dengan Lufthansa. Hal ini sempat dikemukakan Silvio Berlusconi, Perdana Menteri Italia. Sebelumnya, pemerintah Italia memperingatkan kepada manajemen, bahwa ini adalah kesempatan terakhir Alitalia untuk menyehatkan kinerja perusahaan yang selama ini terkena imbas krisis perekonomian. Etihad Airways dan Alitalia pada 8 Agustus lalu mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian pelaksanaan transaksi yang akan menghasilkan investasi € 1.758 juta untuk membangun Alitalia sebagai bisnis yang kompetitif dan menguntungkan secara berkelanjutan.

Kesepakatan dibuat sesuai dengan saran para penasihat transaksi Etihad Airways: JP Morgan (keuangan); DLAPiper dan Chiomenti (hukum); PricewaterhouseCoopers (due diligence) dan Alitalia: Citi (keuangan); Bonelli Erede Pappalardo (hukum), bahwa investasi Etihad Airways € 560.000.000 akan diberikan melalui kombinasi penyuntikan modal, pembelian aset dan pembiayaan lainnya serta pengaturan pendanaan struktur neraca maskapai. Ini harus dilengkapi dengan investasi ekuitas lebih lanjut sebesar € 300 juta dari Alitalia pemegang saham inti yang sudah ada, termasuk Intesa San Paolo (€ 88 juta), Poste Italiane (€ 75 juta), UniCredit (€ 63.5 juta), Atlantia (€ 51 juta), IMMSI (€ 10 juta), Pirelli (€ 10 juta) dan GAVIO (€ 2,5 juta). Pengambilalihan 49 persen saham oleh Etihad itu sekaligus menunjukkan bahwa Alitalia bisa mempertahankan statusnya sebagai operator yang menguntungkan di Eropa.

Operator Terkemuka Mengutip informasi perusahaan, Alitalia adalah kelompok angkutan penumpang utama di Italia dan di antara pemain terkemuka di transportasi udara Eropa. Gianluca Testa, VP Regional Manager Asia, Alitalia-Compagnia Aerea Italiana S.p.A saat ditemui Aviasi menyatakan grup beroperasi dengan merek Alitalia dengan berbagai layanan premium di dalam negeri, internasional dan antarbenua. Selain itu dengan Air One, khusus menyediakan kualitas penerbangan murah ke tujuan domestik dan internasional. “Perusahaan adalah anggota SkyTeam aliansi dan bagian dari industri penerbangan terkemuka Transatlantic Joint Venture bersama-sama dengan Delta Air Lines, Air France dan KLM,” paparnya. Alitalia mengklaim dalam company


Aviasi l September 2014 21

Profil profilenya, sebagai salah satu maskapai yang paling tepat waktu dan memiliki salah satu armada yang paling modern, sepenuhnya diperbarui dalam empat tahun terakhir.

Program Penerbangan Alitalia telah mengembangkan “Program Voglia di Volare”, yang didedikasikan untuk semua orang yang memiliki rasa takut terbang atau cemas saat perjalanan udara. Melalui kursus pengetahuan teoritis dan eksperimen praktis, memungkinkan setiap penumpang untuk mendapatkan kembali kesenangan terbang. Sejak 1997, lebih dari 2.000 orang memiliki kesempatan untuk berbicara tentang ketakutan mereka, tidak hanya saat di udara, tetapi juga di darat. Setidaknya mereka telah mampu mengenal awak pesawat dengan membiasakan diri sesuai aspek teknis dan psikologis yang kurang dikenal dalam penerbangan. Lebih dari 90 persen dari peserta kursus sekarang terbang secara teratur dan selalu senyum. Jaringan Alitalia memungkinkan koneksi yang mudah antara provinsi Italia, tujuan internasional dan antarbenua utama. “Melalui jaringannya, Alitalia memastikan cakupan luas Italia dan menawarkan penerbangan ke kota utama Eropa, negara-negara Mediterania dan intercontinental dengan tingkat tertinggi dari pengembangan pariwisa-

ta serta bisnis,” jelas Testa.

Penerbangan Musiman dan Peningkatan Frekuensi Mulai April tahun ini, maskapai ini beroperasi dari Roma ke Thessaloniki. Penerbangan musiman dari Rome Fiumicino ke Los Angeles dan Chicago dimulai pada Mei lalu. Kemudian layanan September ini melanjutkan dari Roma dan Milan Linate ke Lampedusa dan Pantelleria; dari Roma ke Ibiza, Palma de Majorca dan Rhodes. Juli hingga September ini menerbangi dari Naples ke Olbia. Selama musim panas 2014, Alitalia memperkuat kehadirannya di Brazil, Jepang dan pasar domestik dengan meningkatkan frekuensi pada rute: • Dari Roma Fiumicino ke Rio De Janeiro untuk 6 penerbangan mingguan. • Milano Malpensa ke Tokyo untuk 5 penerbangan mingguan. • Roma Fiumicino ke Cagliari (layanan meningkat dengan 21 penerbangan mingguan). • Roma Fiumicino ke Pisa (layanan meningkat dengan 4 penerbangan mingguan). • Milan Linate ke Cagliari (layanan meningkat dengan 55 penerbangan mingguan). • Milan Linate ke Alghero (layanan meningkat dengan 21 penerbangan mingguan). (Dnn)

Jakarta Soekarno-Hatta (CGK) - Rome Leonardo da Vinci–Fiumicino (FCO) Berikut pilihan penerbangan pergi pulang untuk periode berangkat 25 September 2014 dan periode kembali 5 Oktober 2014. Berlaku untuk satu orang dewasa. Maskapai Lufthansa Etihad Airways Air France China Southern Emirates Qatar Airways Turkish Airlines

Rute Jakarta-Frankfurt-Rome Fiumicino Jakarta-Abu Dhabi-Rome Fiumicino Jakarta-Paris-Rome Fiumicino Jakarta-Guangzhou-Paris-Rome Fiumicino Jakarta-Dubai-Rome Fiumicino Jakarta-Doha-Rome Fiumicino Jakarta-Istanbul Ataturk-Rome Fiumicino

Kode IATA/ICAO Didirikan Pada Basis Utama (Hub)

Kota Fokus

Jumlah Kota Tujuan Jumlah Negara Tujuan Jumlah Armada Jumlah Penerbangan Mingguan Jumlah Karyawan Jumlah Lounge Sumber: Alitalia dan SkyTeam Fact Sheet Summer 2014

AZ/AZA 1946 sebagai Linee Aeree Italiane Leonardo da Vinci–Fiumicino Airport (Rome) Linate Airport (Milan) Malpensa Airport (Milan) Turin Airport Venice Airport Naples International Airport Catania Airport 123 49 132 pesawat 4.722 13.721 91

Harga PP US$ 889.10 US$ 1.146.30 US$ 1.199.50 US$ 1.409.50 US$ 1.478.30 US$ 1.374.70 US$ 1.610.70

Sumber: Cheapoair, periode booking pada 13 Agustus 2014

Dari Rupiah ke Euro

E

URO adalah mata uang Andorra (AD, DAN), Austria (AT, AUT), Belgia (BE, BEL), Estonia (EE, EST), Eropa (Uni Eropa, Uni Eropa), Finlandia (FI, FIN), Prancis (FR, FRA), Jerman (DE, DEU), Yunani (GR, GRC), Irlandia (IE, IRL), Italia (TI, ITA), Luksemburg (LU, LUX), Latvia (LV, LVA), Monaco (MC, MCO), Malta (MT, MLT), Belanda (NL, NLD), Portugal (PT, PRT), San Marino (SM, SMR), Slovenia (SI, SVN), Slowakia (Republik Slovakia, SK, SVK), Spanyol (ES, ESP), Kota Vatikan (Takhta Suci, VA, PPN), Guyana Prancis (GF, GUF), Guadeloupe (GP, GLP), Martinique (MQ, MTQ) dan Reuni (RE, Rehu). Nilai tukar untuk Euro (EUR) dan Rupiah (IDR) terakhir diperbaharui pada 12 Agustus 2014 dari Dana Moneter Internasional. (*) EUR ke IDR 0.50 1.00 2.00 5.00 10.00 20.00 50.00 100.000 200.000 Sumber: The Currency Converter

Informasi Perusahaan

Perjalanan 18 jam 10 menit 14 jam 30 menit 19 jam 30 menit 19 jam 55 menit 14 jam 10 menit 14 jam 20 menit 17 jam

7.800 15.575 31.175 77.925 155.850 311.675 779.200 1.558.425 3.116.825

IDR ke EUR 10.000 20.000 50.000 100.000 200.000 500.000 1.000.000 2.000.000 5.000.000

0.64 1.28 3.21 6.42 12.83 32.08 64.17 128.34 320.84


22 ď Ź Aviasi l September 2014

Fokus

Kelangkaan Instruktur Penerbang

(Foto: Dok. JATC)

K

ITA perlu cukup bersyukur atas prestasi kedirgantaraan indonesia. Berbagai maskapai di pelosok negeri ini telah mebukukan ratusan pesanan pesawat terbang. Walaupun belakangan ini ada beberapa maskapai yang terpaksa gulung tikar, terutama karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, pertumbuhan industri penerbangan Indonesia masih sangat menjanjikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pesawat, pilot merupakan aset yang begitu berharga. Ratusan pesanan pesawat tersebut akan sia-sia apabila tidak ada pilot yang menerbangkannya. Demand (permintaan) pilot menunjukkan kurva yang menanjak tinggi, namun tidak diimbangi dengan supply (persediaan) pilot yang sepadan. Maka, menjamurlah sekolah penerbangan di Indonesia untuk memenuhi permintaan profesi pilot. Banyak dari lulusan sekolah penerbangan mendambakan terbang di maskapai, terbang dengan pesawat di ketinggian jelajah menggunakan ‘flight level’, dingin, nyaman, canggih serta berpenghasilan lebih dari cukup. Namun siapa sangka, sedikit dari mereka melirik profesi sebagai flight instructor. Sebagian besar memang akan mempertimbangkan tanggung jawab yang diemban sebagai flight instructor yang cukup berat. Belum lagi, membayangkan gengsi akan pesawat yang dikemudikannya. Hampir semua sekolah penerbangan menggunakan pesawat bermesin piston tunggal. Terbang di ketinggian dan kecepat-

(Foto: Anto)

an yang relatif rendah, tidak memiliki sistem pendingin udara di cabin, serta karena jarak jelajahnya yang pendek, akan sedikit juga kota yang akan dijelajahinya. Padahal, profesi ini sangat baik untuk mendalami ilmu dasar kedirgantaraan serta melatih untuk melakukan proses decision making (pengambilan keputusan) yang baik dan tepat. Pada akhirnya, terjadi kelangkaan pada profesi flight instructor, sebagai tulang punggung institusi pencetak pilot profesional. Keadaan ini cukup menjadi dilema untuk sekolah penerbangan di Indonesia. Seyogyanya, flight instructor memiliki kemampuan yang memadai dan paling tidak memiliki pengalaman terbang di airlines. Ini dibutuhkan terutama untuk

pembentukan paradigma flight instructor sebagai arah dari proses belajar mengajarnya yang akan diberikan ke calon pilot. Karena sebagian besar calon pilot itu akan bekerja di maskapai bukan? Keadaan ini membuat sekolah penerbangan mau tidak mau mengandalkan fresh graduate dari sekolah penerbangan untuk menjadi flight instructor. Akan tetapi, ini bukan hambatan asalkan flight instructor terus melakukan pengayaan terhadap dirinya secara berkesinambungan, guna memberikan bekal yang cukup untuk para calon pilot. Karena maskapai seharusnya tinggal memoles calon pilot dan menyesuaikan dengan SOP (standard operational procedure) perusahan tersebut. Rasio yang ideal antara jumlah in-

struktur dan siswa pilot juga menjadi dilema lainnya. Pada dasarnya, rasio yang ideal antara flight instructor dengan siswa pilot adalah 1:5. Namun pada kenyataannya, jarang kita menemuka rasio ini di sekolah penerbangan, terutama karena kelangkaan profesi ini. Padahal, jika dilihat dari segi pendapatan, profesi flight instructor menawarkan nominal yang terbilang cukup tinggi. Diawali dengan gaji pokok Rp 10.000.000 hingga Rp 40.000.000 serta jam terbang yang beragam antara Rp 250.000 hingga Rp 600.000 per satu jamnya, kemudian belum ditambah dengan tunjangantunjangan lainnya. Walaupun nominal yang telah disebutkan sangat beragam dan mungkin ada perbedaan, tergantung dengan kualifikasi flight instructor, latar belakang sekolah penerbang serta kebijakan sekolah penerbang masingmasing, nominal tersebut cukup tinggi bukan? Lebih lanjut mengenai peraturan penerbangan sipil indonesia tentang flight instructor dapat Anda temukan pada CASR 61 subpart G serta CASR 141. Pada akhirnya, dibutuhkan proses kaderisasi dan sosialiasi mengenai profesi flight instructor ini. Perencanaan jangka panjang yang baik untuk penyediaan profesi ini melalui beberapa cara akan mencegah terjadinya kelangkaan flight instructor atau paling tidak mengurangi dampaknya bagi dunia aviasi Indonesia. (Bintang Rahmanto Sakti)


Aviasi l September 2014 ď Źď€ 23

Q&A

Harga Tiket yang Tidak Sama

M

engapa maskapai low cost carrier (berbiaya murah) tidak semua harga tiketnya murah atau sebaliknya, full service (layanan penuh) terkadang murah? Tarif tiket yang diberikan atau dijual itu merupakan kebijakan masingmasing perusahaan. Murah atau mahal itu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu ada promosi, yang biasanya hanya untuk rute-rute maupun penerbangan tertentu saja, kursi yang dijual pun tidak semuanya, tapi hanya beberapa saja. Kemudian musiman, airlines memberikan harga murah disesuaikan dengan kondisi pasar, apakah peak season (ramai) atau low season (sepi). Faktor penerbangan perdana atau buka rute baru, harga juga rendah. Selain itu ada faktor fleksibilitas harga sesuai permintaan dan penawaran, misalnya maskapai A (full service) Jakarta - Yogyakarta Rp 800.000, berhubung penuh, maka maskapai B (LCC) di rute sama yang seharusnya Rp 500.000, maskapai bisa menaikkan harga.

Mengapa naik maskapai berkonsep LCC terasa tergesa-gesa? Untuk efisiensi biaya, seperti parkir pesawat, landing fee (pendaratan). Selain itu untuk pemberdayaan karyawan, misalnya kru kabin juga merangkap menjadi petugas gate (saat boarding) kebersihan dan sebagainya. Juga untuk mengurangi waktu ground (di darat) dan pengoperasian pesawat. Bahkan, dulu operator LCC itu memberlakukan “rebutan� kursi untuk penumpang, bisa memilih kursi di pesawat, bukan seperti saat ini yang diatur walaupun penumpang sudah bisa membeli kursi sesuai pilihannya.

Mengapa makanan dan minuman di pesawat lebih mahal? Ini merupakan pemecahan komponen dari harga suatu tiket. Maskapai berbiaya penuh sudah termasuk dalam komponen tersebut. Dalam satu tiket pada satu rute terdiri biaya makanan, biaya fuel (bahan bakar), seat (kursi), biaya sewa pesawat, entertainment (hiburan). Dengan demikian, dapat meningkatkan keuntungan (profit) perusahaan. (Danang)

Albert Burhan, Chief Financial Officer Citilink Indonesia. (Foto: Danang)

Tips

Membawa Barang Saat Perjalanan Udara

S

AAT melakukan traveling baik untuk urusan bisnis, wisata maupun keperluan lainnya, Anda pasti membawa barang-barang bawaan. Agar pengalaman bepergian Anda menyenangkan, berikut kiat-kiat untuk mengurus kebutuhan Anda.

numpang membawa barang bawaan), Anda dapat memberikan uang Rp 20.000-Rp 50.000, tentunya tergantung pada barang yang dibawa.

6

Saat Duduk Anda yang kebetulan duduk paling depan (baris satu) atau di samping jendela darurat, sesuai peraturan barang Anda diletakkan di atas kabin (rak kabin) atau dipangku. Anda tidak diperkenankan meletakkan di bawah kursi Anda, karena akan mengganggu proses evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

1

Sesuaikan Waktu Perjalanan Atur barang-barang kebutuhan Anda yang sesuai dengan lama perjalanan. Jangan terlalu membawa banyak atau terlalu sedikit. Perlengkapan maupun peralatan sesuaikan dengan kebutuhan Anda saat berada di tujuan.

7

2

Pilihan Tas atau Kopor Sebaiknya pilih tas atau kopor sesuai dengan barang yang dibawa. Jika barang banyak, sebaiknya dengan tas yang besar. Atur seringkas mungkin, sehingga tidak perlu membawa tas terlalu banyak.

3

Bagasi yang Harus Dibawa Saat memilih suatu airlines, perhatikan berapa ukuran bagasi cuma-cuma yang diberikan. Pasalnya, setiap maskapai mempunyai peraturan berbeda-beda. Misalnya, untuk pesawat jet kelas ekonomi full service 20 kg, sementara maskapai berbiaya murah ada yang memberikan 15 kg untuk kelas ekonomi, ada juga tidak memberlakukan sama sekali, artinya penumpang harus membeli bagasi.

Terminal Bandar Udara Halim Perdanakusuma. (Foto: Dnn)

4

Tas Jinjing Selain kopor, Anda wajib membawa tas jinjing yang dibawa ke kabin. Barang-barang yang dibawa tentunya lebih penting, seperti dompet, laptop, uang, handphone, dokumendokumen penting dan sebagainya. Ingat, jangan pula membawa barang ke

kabin lebih dari dua. Menurut pantauan tim Aviasi, awak kabin akan meminta Anda untuk menurunkan barang Anda yang berlebihan ke bagasi bawah pesawat.

5

Menggunakan Porter Mintalah bantuan porter (petugas yang membantu pe-

Tanda Khusus Berilah tag (tanda) pada tas Anda. Hal ini untuk mengantisipasi jika tertukar dengan barang milik penumpang lain. Memiliki tagline simple, Citilink menawarkan pilihan hemat hingga 50 persen pemesanan ekstra bagasi dari bagasi cuma-cuma 15 kg. Anda dapat membeli di www.citilink.co.id. Berikut perbandingan harga kelebihan bagasi per kilogram. (Dnn)

Durasi Terbang <1 jam 1-1,5 jam >2 jam Sumber: Citilink

Pembelian/kg Counter Check-In Website Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 25.000 Rp 15.000 Rp 30.000 Rp 20.000


24  Aviasi l September 2014

On The Spot

14 Maskapai Ditembak Jatuh

I

NTERNATIOAL Air Travel Association menyatakan bahwa Malaysia Airlines MH 17 dengan Boeing 777-200 ER rute Amsterdam - Kuala Lumpur ditembak jatuh pada 17 Juli lalu, walaupun melewati rute yang aman. Organisasi penerbangan internasional Europe Eurocontrol menganggap jalur penerbangan MH17 itu aman. Menurut Vox News, kejadian ini menewaskan warga negara Belanda (193 orang, termasuk 1 kebangsaan Amerika Serikat), Malaysia (43 orang, termasuk 15 kru dan 2 bayi), Australia (27 orang), Indonesia (12 orang, termasuk 1 bayi), Inggris (10 orang, termasuk 1 kebangsaan Afrika Selatan), Jerman (4 orang), Belgia (4 orang), Filipina (3 orang), Kanada (1 orang) dan Selandia Baru (1 orang). Selain kejadian MH 17, berikut kejadian serius pesawat yang jatuh akibat ditembak menurut South China Morning Post World, BBC (British Broadcasting Corporation) Asia dan CNN (Cable News Network) International.

1

Cathay Pacific C-54, 1954 Pada 23 Juli 1954 Cathay Pacific C-54 Skymaster membawa 19 penumpang dan kru terbang dari Bangkok ke Hong Kong ditembak jatuh oleh pesawat tempur Tentara China daratan di lepas pantai Hainan. Tercatat sepuluh orang tewas dari pesawat beregistrasi VR-HEU ini. Pemerintah China mengatakan telah terjadi keliru penembakan dari pesawat militer pada misi serangan.

2

El Al, 1955 Pada 27 Juli 1955 Bulgarian Mig jets menembak jatuh sebuah pesawat El Al dari Wina ke Tel Aviv via Istanbul. Kejadian ini diketahui setelah propliner tersasar ke wilayah udara Bulgaria dan menolak untuk mendarat. Pesawat Lockheed L-049 Constellation dengan nomor penerbangan 402 membawa 58 penumpang termasuk awak dinyatakan tewas.

3

Libyan Arab Airlines, 1973 Boeing 727-200 Libyan Airlines ditembak jatuh oleh tentara Israel di Sinai Mesir Desert pada 21 Februari 1973. Penerbangan 114 itu dipercaya bahwa pilot tersesat karena cuaca buruk dan kegagalan peralatan di atas Mesir Utara, mengakibatkan pesawat memasuki wilayah udara Israel. Setelah ada tembakan peringatan dan memberikan sinyal untuk mendarat, dua jet tempur Israel menembak jatuh pesawat. Dari 113 orang di dalamnya, hanya lima orang termasuk copilot selamat.

4

Korean Air, 1978 Penerbangan 902 pada 20 April 1978 ditembak jatuh oleh jet tempur Rusia. Korean Air dengan Boeing 707-321B terbang dari Paris ke

Boeing 777-200ER beregistrasi 9M-MRD, adalah pesawat dengan nomor penerbangan MH17 yang ditembak jatuh saat penerbangan Amsterdam - Kuala Lumpur di wilayah perbatasan Ukraina-Rusia. (Foto: travair.jp)

Seoul setelah memasuki wilayah udara Soviet dan gagal untuk menanggapi komunikasi Rusia. Pesawat melakukan pendaratan darurat di danau beku (frozen lake). Tercatat 107 penumpang dan awak selamat, dua penumpang tewas.

5

Air Rhodesia, 1978 Vickers Viscount 782D dengan nomor penerbangan RH 825 dari Kariba ke Salisbury, Rhodesia (sekarang Harare, Zimbabwe) pada 3 September 1978 ditembak jatuh oleh gerilyawan Tentara Revolusi Rakyat Zimbabwe. Delapan belas dari 56 penumpang selamat, tetapi sepuluh dari korban dibunuh oleh gerilyawan di lokasi kecelakaan.

6

Air Rhodesia, 1979 Kejadian kedua kalinya, Air Rhodesia dengan nomor penerbangan RH 827 pada 12 Februari 1979 dalam perjalanan dari Kariba ke Salisbury ditembak jatuh oleh gerilyawan Tentara Revolusi Rakyat Zimbabwe. Pesawat Vickers Viscount dengan 59 penumpang dan awak tewas.

7

Aerolinee Itavia, 1980 DC-9 milik Itavia pada 20 Juni 1980 terbang dari Bologna ke Palermo yang membawa 81 orang di dalamnya, meledak pada pertengahan penerbangan dekat Pulau Ustica, Sisilia. Dugaan bahwa pesawat dengan penerbangan 870 terkena rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Amerika atau Prancis.

8

Korean Air, 1983 Korean Airlines ketika dalam penerbangan ke Seoul, Korea Selatan dari New York, ditembak jatuh oleh pesawat tempur Soviet pada 1 September 1983, menewaskan 269 penumpang dan awak pesawat. Pesawat Boeing 747 ditembak ketika berbelok dan akhirnya masuk ke wilayah Pemimpin Soviet awalnya menyangkal mengetahui kejadian itu tetapi kemudian mengakui peran negara, mengklaim bahwa pesawat itu berada di sebuah misi mata-mata.

9

Iran Air, 1988 Airbus A300 Iran Air yang menuju Dubai ditembak jatuh di wilayah udara di atas Teluk Dubai pada 3 Juli 1988 oleh F-14 pesawat tempur yang telah dijual ke Iran sebelum revolusi 1979. Sebuah cruiser Amerika, USS Vincennes meluncurkan dua rudal di pesawat, yang akhirnya menewaskan 290 penumpang dan kru. Iran mengklaim kejadian itu, sebagai “tindakan kriminal”, sebuah “kekejaman” dan “pembantaian”, sedangkan AS bersikeras itu adalah kesalahpahaman.

10

Transair Georgian Airline, 1993 Pada September 1993 tiga pesawat milik Transair Georgia ditembak jatuh oleh rudal di dekat Bandar Udara Sukhumi di Abkhazia, Georgia. Sebanyak 136 penumpang dan awak tewas. Pesawat pertama, T-134 yang terbang dari Rusia pada 21 September jatuh ke Laut Hitam, yang menewaskan semua lima anggota awak dan 22 penumpang. Hari berikutnya, T-154 ditembak jatuh saat mencoba mendarat di Bandar Udara Sukhumi. Serangan itu menewaskan 108 dari 132 orang di dalamnya. Dan pada 23 September, penumpang saat naik ke pesawat di Sukhumi seketika terbakar, meninggalkan satu anggota kru tewas.

11

LionAir, 1998 Penerbangan LionAir LN 602, pada 29 September 1998 pada pesawat Antonov An-24RV jatuh ke laut di lepas pantai utara barat Sri Lanka setelah berangkat dari Jaffna-Palaly Air Force Base pada penerbangan ke Colombo. Semua 55 orang di dalamnya tewas. Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh pemberontak Tamil Tigers.

12

Siberia Airlines, 2001 Pada 4 Oktober 2001, Tupolev Tu-154 dengan nomor penerbangan 1812 dari Tel Aviv ke Novosibirsk di Rusia jatuh ke Laut Hitam, menewaskan 66 penumpang dan 12 awak pesawat. Hal ini diduga sudah terkena rudal S-200 yang ditembakkan dari semenanjung Crimea selama latihan militer Ukraina.

13

Balad Air, 2007 Antonov An-26 yang disewa oleh perusahaan konstruksi Turki membawa kargo dan penumpang jatuh saat mencoba mendarat di Pangkalan Udara Balad di Irak pada 9 Januari 2007. Saksi mengklaim mereka melihat pesawat ditembak jatuh oleh kelompok teroris, Tentara Islam di Irak. Kelompok tersebut mengaku bertanggungjawab. 34 dari 35 penumpang tewas.

14

Transaviaexport Airlines, 2007 Pada 23 Maret 2007 pesawat Il-76 jatuh di pinggiran Mogadishu, Somalia, menewaskan 11 warga sipil Belarusia. Saksi menyatakan melihat pesawat ditembak jatuh. Sementara pihak pemerintah Somalia menegaskan itu kecelakaan. (Dnn)


Aviasi l September 2014 25

Iptek TEKNOLOGI BANDAR UDARA

SmartPath Sistem Pendaratan Pesawat Berbasis Satelit

P

ADA 2 Juli lalu, SmartPath telah dicoba ke dalam layanan Bandar Udara Internasional Sydney yang pertama di belahan bumi selatan. The SmartPath Technology atau Ground Based Augmentation System (GBAS) adalah pendekatan pendaratan dengan sistem yang dilengkapi lahan satu meter dari garis tengah landasan pacu dalam kondisi jarak pandang rendah. Chief Executive Officer Airservices Acting Mark Rodwell mengatakan bahwa teknologi ini digunakan untuk meningkatkan keakuratan penentuan posisi pesawat dan dipercaya bisa memandu pesawat sepanjang pendaratan dengan tepat dan bisa diprediksi dengan mengoreksi Global Positioning System (GPS) berdasarkan kesalahan dan transmisi data langsung ke sistem manajemen penerbangan pesawat udara. “Dengan mengintegrasikan SmartPath dan operasi berbasis GPS lainnya dengan manajemen lalu lintas udara, Airservices difokuskan memberikan

Boeing 737-800 milik Qantas saat akan mendarat yang dipandu dengan SmarthPath. (Foto: Dok. Airservice Australia)

sistem navigasi udara berbasis satelit baru untuk abad 21,” kata Rodwell. Jika diperlukan, SmartPath mampu menyediakan hingga 26 instrumen simultan pendekatan dalam radius 42 km dari bandar udara. Sistem ini juga akan mengurangi perawatan dan menyediakan kalibrasi lebih efisien daripada sistem instrumen pendaratan tradisional yaitu Instrument Landing Systems.

Airservices menggunakan teknologi navigasi satelit yang bermitra dengan Honeywell Aerospace dalam mengembangkan sistem SmartPath. Honeywell adalah pemasok GBAS pertama dunia telah mendapatkan persetujuan desain sistem dari US Federal Aviation Administration. Dalam hubungannya dengan Qantas, Airservices mulai tes operasional

dan evaluasi Honeywell SLS-4000 GBAS pada Desemn ber 2012, dan sudah ditempatkan di Boeing 737-800 dan Airbus A380 dengan awak pesawat yang memenuhi syarat untuk terbang dengapendekatan SmartPath. Sebagai bagian dari uji coba, Qantas melakukan lebih dari pendekatan GBAS di atas lebih dari 2.000. Percobaan ini dilakukan antara 2006 dan 2010 di Sydney. Chief Executive Officer Sydney Airport Sydney Airport Kerrie Mather menyatakan teknologi revolusioner ini menggunakan cara kerja yang canggih dengan memanfaatkan enam unit sistem instrumen pendaratan yang terpisah. Sistem keamanannya dibuat berlapis menggunakan instrumen tambahan. Cocok digunakan pada pesawat udara baru seperti Airbus A380 dan Boeing 787 Dreamliner. Berkaca dari Sydney, diharapkan industri penerbangan tanah air dapat menerapkan teknologi ini. Di negara lain bisa, Indonesia juga harus bisa. (Dnn)

TEKNOLOGI BIOMETRIK

Cara Jitu Melacak Penumpang

(Foto: hinttech.nl)

N

ILAI teknologi biometrik dalam membantu menyederhanakan pengalaman penumpang saat di airport telah terlihat selama beberapa waktu terakhir, tetapi munculnya teknologi baru, seperti smartphone, tablet dan sekarang iBeacons, telah menyebabkan beberapa orang bertanya apakah perangkat mobile bisa menjadi lebih efektif? Karena alternatif biometrik sukses untuk pelacakan pe-

numpang. Belakangan ini, penumpang menyimpan boarding pass di smartphone itu sudah biasa, orang-orang sekarang melalui perangkat pribadi mereka lebih mudah melacak dan menemukan keperluan penerbangan juga sudah lumrah. Artinya perangkat elektronik dapat memegang kunci untuk menciptakan pengalaman lebih saat melakukan perjalanan udara.

Namun, biometrik - hal-hal seperti teknologi pengenalan wajah, pemindaian iris dan identifikasi berbasis sidik jari - jelas masih menawarkan potensi besar. Manuel van Lijf, Manager Product Innovation, Air France-KLM, menjelaskan kepada FTE (Future Travel Experience), bahwa beberapa bulan lalu pihaknya memulai percobaan berbasis biometrik di Aruba yang menempatkan konsep penumpang tunggal. Teknologi biometrik ini telah diberi label ‘Happy Flow’. Bagaimana teknologi ini bekerja? Singkatnya, ketika penumpang check-in, e-paspor akan divalidasi, baik foto wajah, scan iris, atau sidik jari mereka, atau kombinasi dari dua atau lebih akan dikumpulkan. Informasi ini kemudian akan digunakan sebagai pengenal di pos pemeriksaan (checkpoints) lain, mulai dari tas yang akan dibawa ke ruang tunggu yang selanjutnya dibawa ke kabin pesawat atau ke

bagasi pesawat. Ini berarti penumpang tidak perlu menunjukkan boarding pass atau paspor pada berbagai langkah dalam perjalanan berikutnya. Jim Slevin, Aviation Managing Director at Human Recognition Systems menyatakan “teknologi agnostik” (teknologi pengenalan wajah) menawarkan keuntungan menarik atas pendekatan lain ketika pelacakan penumpang. Akurasi (ketepatan) adalah nomor satu, artinya tidak perlu memperkirakan pergerakan penumpang (seperti dari menghitung masuk dan keluar). Layanan ini bisa Anda rasakan saat berkunjung ke London Gatwick. Jika pelacakan biometrik berbasis penumpang mencapai serapan luas, maka bisa menjadi teknologi yang benar-benar mampu mengubah pengalaman perjalanan masa depan. Lalu, kapan ada di Indonesia?. (Sat)


26  Aviasi l September 2014

New Fleet

Cessna Citation Latitude Generasi Terbaru untuk Perjalanan Bisnis

I

(Foto-foto: Cessna Aircraft Company)

NILAH proyek baru pesawat bisnis dari pabrikan pesawat Cessna Aircraft Company. Citation Latitude namanya. Proyek jet ini terbilang gress karena prototipenya saja baru terbang perdana pada 18 Februari lalu. Proyek Latitude digulirkan pada Oktober 2011 dalam konvensi tahunan National Business Aviation Association (NBAA) di Las Vegas, AS. Sementara sertifikasinya direncanakan pada 2015. Chris Hearne, Vice President, Business Jets menyatakan awal Mei lalu, pertama unit produksi Citation Latitude bergabung dengan program pengujian kinerja penuh. Semua sistem telah disesuaikan pada prototipe Citation Latitude. “Kami ingin melanjutkan kemajuan dalam berikutnya tahap uji penerbangan,” katanya. Latitude masuk dalam kelas mid-size bizjet atau pesawat jet bisnis berukuran sedang. Tampilannya relatif masih sama dengan famili Cessna Citation lainnya dengan ciri khas dua mesin yang mengapit fuselage bagian belakang. Pengembangannya tak lain untuk menutup celah pasar yang tidak bisa diisi oleh Citation XLS+ maupun Citation Sovereign. Maka tidak mengherankan bila jet ini punya keunggulan

kecepatan, jangkauan terbang, dan ruang kabin yang lebih besar ketimbang Citation XLS+, tapi dari sisi harga lebih murah ketimbang Citation Sovereign.

Teknologi yang Dimiliki Dalam ruang kokpit, tertanam avionik Garmin G5000 dengan fitur tiga layar LCD resolusi tinggi yang terdiri dari dua Primary Flight Display (PFD) dan satu Multi-Function Display (MFD). Ketiga layar ini tampil paling mencolok karena ukurannya yang terbilang besar seukuran layar TV 14 inchi. Perangkat avionik lainnya yang tak kalah penting adalah empat layar fullcolor Touchscreen LCD Control Panel yang berukuran mungil. Empat layar sentuh ini memungkinkan pilot dan kopilot untuk memanfaatkan beberapa hal penting seperti intercom, flight planning, radio tuning, transponders, dan lain sebagainya. Sumber tenaga penggerak mengandalkan dua buah mesin Pratt & Whitney PW306D. Mesin ini sudah dilengkapi perangkat sistem kontrol digital penuh atau FADEC (Full Authority Digital Engine Control) yang berfungsi mengontrol kinerja dan kesehatan mesin. Sistem tersebut juga dipercaya


Aviasi l September 2014 ď Źď€ 27

New Fleet

Ruang kemudi.

Rak penyimpanan mini.

mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar pesawat sehingga tingkat konsumsi bahan bakar mampu ditekan seminimal mungkin. Untuk suplai bahan bakar ke mesin, Latitude mengandalkan pasokan bahan bakar dari dua tangki bahan bakar yang masingmasing berada di sayap pesawat.

Kenyamanan Perjalanan Sebagai pesawat bisnis, Latitude memiliki kapasitas hingga 9 penumpang dengan jangkauan terbang hingga 2.500 mil (sekitar 4.630 km). Ukuran kabinnya tergolong lapang, panjang kabin 6,6 meter dan lebar 1,95 meter, sehingga memungkinkan penumpang memiliki banyak ruang untuk duduk dan berbaring. Kursi-kursi penumpang termasuk ergonomis, karena mampu memberikan tambahan kenyamanan utamanya saat proses take-off dan landing. Bagi penumpang bertubuh jangkung pun tak perlu khawatir, kabin jet ini dirancang memiliki tinggi 1,8 meter yang memungkinkan penumpang untuk berdiri bebas tanpa perlu khawatir kepala terbentur langit-langit. Satu lagi kelebihannya yakni pihak pabrikan meracik sekujur kokpit dan

Konfigurasi dan interior di kabin.

kabin dari material tahan api (burn-resistant material) berkualitas tinggi yang sudah bersertifikasi. Untuk kabin ini, Cessna diketahui mencangkokkan Clairity™ cabin-technology system. Sistem yang tergolong maju ini mampu menghubungkan ke pusat avionik pesawat untuk memberikan akses Internet dan hiburan lewat monitor layar sentuh (touch-screen) yang terpasang pada tiap kursi penumpang ataupun melalui perangkat elektronik pribadi. Secara garis besar, ruang kabin ini tidak berbeda dengan kabin-kabin pada pesawat bizjet lainnya. Bahkan yang cukup menarik adalah toilet yang berada di belakang kabin. Bila penumpang memakai fasilitas ini, penumpang ting-

gal menarik pintu geser untuk menutup toilet. Dalam ruang toilet ini terdapat fasilitas sebuah wastafel besar dan juga sebuah kursi lengkap dengan seat-belt yang bisa ditempati penumpang apabila pesawat sedang dalam kondisi takeoff dan landing. Untuk lebih memanjakan penumpang, Latitude menyediakan dua lemari penyimpanan. Satu berada di dalam kabin depan dan satu lagi di ruang toilet. Lemari penyimpanan ini bisa mengakomodasi barang-barang bawaan penumpang kategori ringan seperti mantel. Untuk barang bawaan berukuran besar, tersedia ruang bagasi yang cukup luas berkapasitas hingga 454 kg yang memungkinkan penumpang bebas dari

Lorong antara kabin dan kokpit.

tentengan barang-barang bagasi. Terakhir, ada satu keunikan yang disukai awak pesawat, yakni sistem pencahayaan pada ruang bagasi. Sebagai contoh, seumpama secara tidak sengaja ruang bagasi ditinggalkan dalam posisi lampu menyala, lampu akan mati secara otomatis ketika pintu bagasi ditutup. Rahasiannya ternyata sederhana, Cessna memasang saklar lampu tersembunyi pada frame/kusen pintu untuk “mengontrol� hidup matinya lampu ini. (Yudi Supriyono)


28  Aviasi l September 2014

Classic

(Foto: wikimedia.org)

Sikumbang, dari Tangan Besi Anak Negeri

S

Nurtanio Pringgoadisuryo. (Foto: wikimedia.org)

Nurtanio merancang NU 200 ini sebagai pesawat intai bersenjata yang dapat dioperasikan dari lapangan terbang tanah atau landasan rumput sepanjang 350 meter untuk take off dan 150 meter untuk landing. Ia menerapkan sistem roda model tetap (fixed) pada pesawat yang tujuannya adalah agar pesawat dapat mendarat pada lapangan udara yang serba terbatas.

IKUMBANG merupakan pesawat rancangan putera Indonesia, yaitu Nurtanio Pringgoadisuryo, yang merupakan cikal bakal kelahiran Industri Pesawat Dalam Negeri (IPTN, sekarang PT Dirgantara Indonesia. Cikal bakal kelahiran Sikumbang bermula setelah Nurtanio menimba ilmu teknik penerbangan di FEATI (Far Eastern Aero Technical Institute) dan memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dalam aeronautical engineering. Kemudian ia mempraktikkan ilmu yang telah dia dapatkan dengan merancang pesawat tempur bersenjata dengan material all metal, yaitu semuanya dari logam. Sikumbang dengan desain low wing monoplane dibuat di Depo Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan di Lanud Andir (sekarang Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara) Bandung. Pesawat ini mulai dirancang pada 1953 oleh Nurtanio beserta timnya yang berjumlah 15 orang. Akan tetapi, tim ini mengalami kendala berupa keterbatasan material yang akan digunakan, sehingga sebagian kecil bagian pesawat masih menggunakan material kayu, seperti pada sayap belakang. Akibatnya, pesawat prototype ini mengalami pembengkakan bobot yang mencapai 200 lbs. Mesin yang digunakan ialah de Havilland Gipsy Six I berdaya 200 hp. Pesawat ini diberi nama NU-200 Sikumbang.

Penerbangan Perdana Uji coba perdana pesawat pertama Sikumbang dilaksanakan pada 1

Agustus 1954, pada saat itu pesawat ini menggunakan kode registrasi X-01. Sebagai pilot uji adalah Capt. Powers, yang merupakan pilot uji dari Amerika Serikat yang pada saat itu bekerja untuk Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI, sekarang TNI AU). Pesawat ini diterbangkan selama 15 menit di langit kota Bandung dengan hasil yang memuaskan. Sikumbang ini nantinya dioperasikan oleh AURI. Pesawat ini juga dirancang sebagai pesawat serang antri gerilya (COIN, counter-insurgency). Senjata utama pesawat direncanakan akan dipasang dua senapan mesin di sayap dan satu dudukan khusus (cantelan) pada masing-masing sayap untuk membawa satu bom napalm atau empat roket tanpa kendali dengan caliber 5 inci. Namun realisasinya baru terpasang mesin caliber 7,7 mm dan pernah diuji dengan hasil yang memuaskan. Akan tetapi, NU-200 memiliki sejumlah kelemahan. Pertama adalah daya mesin (power) dari mesin Gipsy yang terlalu rendah, dan kedua bobotnya yang terlalu berat. Karena itu, pada prototipe kedua yaitu NU-225 menggunakan mesin Continental O-47A berdaya 225 hp. NU-225 ini disiapkan akan dijadikan sebagai rujukan untuk tipe produksi selanjutnya. Secara keseluruhan, wujud prototipe ke-2 Sikumbang ini serupa, yaitu menerapkan sayap dengan desain low wing, roda model fixed, dan kokpit dengan desain bubble. Bedanya, fisik pesawat secara keseluruhan telah menggunakan metal. Pesawat dengan kode registrasi X-02

ini terbang perdana pada 25 September 1957 yang diterbangkan oleh Nurtanio sendiri. Rencananya, NU-225 diproduksi secara terbatas untuk mengisi skadron intai ringan AURI. Akan tetapi, produksi Sikumbang tak pernah direalisasikan. Kemungkinan besar penyebabnya adalah keterbatasan anggaran di mana pemerintah pada saat itu tidak memberikan anggaran untuk proses produksi. Selain itu, situasi negara yang belum stabil pada saat itu juga ikut berperan dalam proses terhambatnya produksi Sikumbang. AURI pada masa itu sibuk mengatasi berbagai pemberontakan yang terjadi di dalam negeri. Berikut spesifikasi NU-200 Sikumbang menurut data dari Jane’s All The World’s Aircraft 1955–56 (dikutip dari http://arc.web.id/artikel) • Kru: 1 orang • Panjang: 8.16 meter (26 ft 9 in) • Tinggi: 3.35 meter (11 ft 0 in) • Berat Kosong: 795 kg (1,753 lb) • Berat Isi: 1,090 kg (2,403 lb) • Kapasitas Bahan Bakar: 205 liter (54 US gal; 45 imp gal) • Mesin: 1 × de Havilland Gipsy Six air-cooled inverted six-cyliner inline engine, 150 kW (200 hp) • Propellers (Baling-Baling): 2-bladed fixed pitch • Kecepatan Maksimum: 256 km/jam (159 mph; 138 kn) • Kecepatan Jelajah: 224 km/jam (139 mph; 121 kn) • Jangkauan: 960 km (597 mi; 518 nmi) • Ketinggian Jelajah: 5.030 meter (16,503 kaki). (Gusti Fikri Noor)


Aviasi l September 2014 29

Tokoh Penerbangan

Prakarsa dari Henry Royce dan Charles Stewart Rolls Mereka berdua sepakat untuk mendirikan perusahaan mesin FH Royce & Co, yang pertama kali memproduksi saklar dan sabuk pengaman.

Charles Stewart Rolls, Keluarga Bangsawan

Beberapa teknisi dalam perakitan mesin Rolls Royce Trent XWB-97. (Foto: Dok. Rolls Royce)

Pertemuan antara Rolls dan Royce terjadi di Hotel Midland, Manchester pada 4 Mei 1904 atas jasa Ernest Albert Claremont (rekan kerja mereka berdua). Dari pertemuan ini, diperoleh persetujuan untuk menjalankan usaha secara mitra (partnership) di mana Royce memproduksi mobil, sedangkan Rolls bertugas untuk menjualnya. CS Roll. Bagaimanakah kedua figur ini memulai usaha bisnisnya?

Henry Royce, Keluarga Pengusaha Tepung

Henry Royce. (Foto: Istimewa)

P

ARA pencinta mobil mewah tidak asing lagi dengan mobil sporty mewah dengan desain yang elegan plus banderol harga yang fantastis. Kualitas mesin buatan Rolls Royce memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Terbukti, mobil ini laris terjual, baik di Amerika maupun Eropa. Awalnya, mereka hanya fokus mengembangkan mesin untuk mobil. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka juga ikut terjun dalam pembuatan mesin untuk pesawat jet Boeing ataupun Airbus. Kesuksesan perusahaan ini tak lepas dari dua sosok yang sekaligus menjadi pendiri perusahaan, Henry Royce dan

Laki-laki berkebangsaan Inggris ini lahir dengan nama lengkap Frederick Henry Royce (27 Maret 1863 – 22 April 1933). Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara keluarga yang memiliki usaha tepung. Henry Royce yang masih berusia 9 tahun bekerja sebagai juru telegram dan penjual koran. Ia hanya sempat mengenyam pendidikan formal selama setahun. Pada saat usianya 14 tahun, bibinya mengarahkan Henry kecil untuk magang di Great Northern Railway Company, perusahaan kereta api yang bisnis utamanya memproduksi lokomotif. Di sini ia menemukan minatnya pada bidang permesinan setelah bekerja selama tiga tahun. Pada 1882, ia pindah ke London Electric Light and Power Company, bekerja sebagai pembuat lampu untuk seni dan umum. Di sela-sela kesibukannya, Royce masih menyempatkan diri untuk mengikuti kuliah sore yang diselenggarakan di City and Guilds Institute. Sang bos yang kemudian terkesan dengan dedikasi dan keseriusan Royce, menunjuknya sebagai kepala divisi mesin elektrik di Lancashire Maxim and Western Electric Company, perusahaan yang merupakan cabang dari London Electric Light. Royce diberi mandat untuk memperkenalkan penerangan listrik di Liverpool, namun kekecewaan mendalam harus kembali dirasakan

setelah perusahaan ini dinyatakan bangkrut dan dilkuidasi, membuat ia harus kembali kehilangan pekerjaannya. Kota Manchester menjadi tujuan berikutnya bagi Royce saat ia memutuskan pindah pada 1884. Ia bertemu kembali dengan Ernest Albert Claremont yang pernah ditemuinya di Liverpool.

Berbeda dengan Royce, pada masa mudanya Rolls (27 Agustus 1877 – 12 July 1910) mempelajari mekanik dan elektonik. Ia jatuh cinta kepada dunia mesin setelah melihat pesatnya perkembangan dari industri ini. Ia sendiri yang turun tangan mengurus segala macam kelistrikan di rumahnya dan senang apabila badannya penuh dengan oli. Rolls memiliki kecenderungan untuk mengutak-atik segala sesuatunya dan inilah yang menjadi kesamaan utama antara dirinya dengan Royce. Ia juga memiliki hobi balapan dan dikenal tidak memiliki rasa takut. Di samping kelebihannya itu, Rolls juga memiliki jiwa pebisnis yang andal. Ia mengerti betul pentingnya peranan marketing dan public relations (kehumasan) dalam suatu perusahaan. Setelah pertemuannya dengan Royce pada 1904, ia ikut andil dalam mendirikan Rolls Royce dan menjabat sebagai direktur teknik. Pada 1907, setelah cukup lama berkutat dengan mesin mobil, Rolls memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya kepada transportasi udara. Keseriusannya dibuktikan dengan menjadi salah satu pendiri Aero Club dan berkutat dengan balon udara dan kapal udara. (Johanes Pramudita)

Prestasi Roll Royce

P

ADA 1919, sebuah sayembara diadakan dengan hadiah sebesar 10.000 poundsterling untuk pesawat pertama yang berhasil terbang nonstop melintasi Atlantik. Rolls Royce menyuplai mesin kepada enam dari tujuh kontestan yang mengikuti perlombaan ini. Hasilnya, Vickers Vimy berhasil memenangkan pertandingan dengan menggunakan 2 mesin Eagles racikan Rolls Royce. Jarak 1890 mil ditempuh dalam waktu kurang dari 16 jam. Inggris memenangkan penghargaan ini melalui Supermarine S5 yang dilengkapi dengan mesin Napier Lion. Pada 1934 menjadi momen berseCharles Rolls. (Foto: Istimewa) jarah bagi Rolls Royce di mana mereka mengakuisisi sebuah perusahaan rival yang juga bergerak dalam bidang mobil mewah. Bentley yang sudah dalam pengawasan ketat oleh kurator semenjak tahun 1931 akhirnya diakuisisi oleh Rolls Royce dan selanjutnya mobil Bentley diproduksi di pabrik Derby. Tipe mesin Trent menjadi produk andalan Rolls Royce yaitu RB211-524 yang mayoritas digunakan oleh Boeing 747-400 dan Boeing 767-300, Trent 700 di Airbus A330. Berturut-turut, Trent 800 diperkenalkan pada 1996 untuk Boeing B777, Trent 500 untuk Airbus A340 di 2002, Trent 900 untuk Airbus A380, Trent 1000 untuk Boeing 787 dan Trent XWB untuk Airbus A350. (*)


30  Aviasi l September 2014

Kupas

CN-235 Berjaya di Negeri Sendiri pada Zamannya Kerja sama PT Dirgantara Indonesia dengan CASA dari Spanyol membuahkan hasil pesawat angkut Turboprop CN-235 sejak 1980-an, pertama terbang pada 11 Desember 1983. Produksi perdananya adalah CN-235 seri 10, dan kemudian ditingkatkan lagi menjadi CN-235 seri 100/110 yang sudah menggunakan mesin General Electric CT7-9C. Sampai saat ini CN235 juga menjadi salah satu pesawat angkut jarak sedang dengan mesin turboprop yang terus dikembangkan sehingga sudah Full Glass Cockpit dengan teknologi Airbus.

Capt. Novi Isnurianto, General Manager Merpati Pilot School. (Foto: Danang)

H

UT kemerdekaan bangsa ini pada 17 Agustus lalu menjadi momentum yang luar biasa, karena dalam usianya yang 69 tahun, Indonesia telah mampu membuat pesawat terbang. Negeri ini melalui PT DI (dulu IPTN) sukses membuat CN-235, yang pernah dioperasikan Merpati Nusantara Airlines. Capt. Novi Isnurianto, penerbang di Merpati Nusantara mengatakan, pada 1992, CN-235 mulai bagus-bagusnya, karena pesawat yang diproduksi PT DI sudah melewati lima tahun awal pengoperasiannya. Masa baby sickness (munculnya problem-problem pada pesawat produksi baru) sudah dilewati, artinya dalam lima tahun sudah dipelajari problem umumnya, sehingga menjadi prima pada tahun keenam. Merpati Nusantara sendiri pernah mengoperasikan 14 CN-235 sejak 1985. Pengakuan Capt. Novi tentang pesawat ini dimulai ketika ia menjadi copilot CN235 pada 1992. “Tingkat keandalan (reliability) CN235 lebih tinggi dibandingkan dengan British Aerospace ATP (Advanced Turboprop), pesawat baling-baling sekelasnya buatan Inggris. Saat itu, empat tahun terbang dengan pesawat ini aman-aman saja tanpa problem teknis,” paparnya. Sayangnya, CN-235 sekarang tampak kalah bersaing dengan produksi pabrikan dari luar negeri, khususnya untuk penerbangan sipil. “Berakhirnya pengoperasian pesawat ini karena masalah ketidakmampuan manajemen PT MNA, pembelian sparepart tertunda

karena perusahaan tidak mampu beli, sehingga pesawat yang rusak hanya didiamkan saja, atau malah dicopotkan sparepart dari pesawat serupa (kanibal),” katanya.

Sisi Terbang Menurut penerbang yang pada 2000 menjadi kapten di CN-235, selama tujuh tahun ia merasakan bahwa menerbangkan pesawat ini sangat nyaman, mudah dikendalikan dan tentu ada rasa kebanggaan tersendiri menerbangkan pesawat buatan anak bangsa. Dia menjelaskan, ergonomical CN235 sangat bagus, yaitu posisi duduk kru kokpit terhadap tombol-tombol (panel) di kokpit lebih bagus dibandingkan misalnya dengan MA-60. “Interaksi manusia terhadap panelpanel mudah dijangkau. Instrumennya sudah menggunakan EFIS (Electronic Flight Instrument) dari Collins. Mau masuk kokpit juga gampang, lebih lega dibandingkan dengan kokpit Boeing,” jelasnya. Keunggulannya terdapat pada struktur roda yang dikenal “Tandem” (depan belakang) sehingga membuat pendaratan lebih empuk, dengan demikian penumpang merasa nyaman karena tidak ada guncangan. “Selain itu, pada saat terbang roda bukan dilipat dan dimasukkan ke ruang roda, melainkan hanya naik sedikit saja, sehingga jika terjadi belly landing (mendarat darurat karena roda tidak keluar), roda tetap menyentuh landasan. Oleh karena itu, sangat efektif, menjadikan pesawat tidak rusak berat,”

papar Capt. Novi yang saat ini menjabat sebagai General Manager Merpati Pilot School. Baginya, prosedur terbang di CN235 tidak ribet, tidak banyak hafalanhafalan misalnya untuk emergency (keadaan darurat) di macam-macam kondisi, karena secara sistem lebih simpel, baik listrik, avionic, maupun hidrolik (roda dan flaps). Selain mudah dioperasikan, juga mudah dimengerti. Khusus System Flight Control, pesawat ini punya sistem back up yang unik karena dapat memisahkan kerja Contol Coloumb (setir pesawat) antara pilot di kiri dan di kanan untuk mengantisipasi kegagalan (failure) di satu sisi.

Sisi Kenyamanan “Suara pesawat ini tidak berisik bila dibandingkan dengan Casa 212 produk awal PT DI. Selain itu, dilengkapi preasurized cabin (tekanan udara kabin bisa dimanipulasi), misalnya jika pesawat terbang di 18.000 kaki, tekanan udara di kabin hanya 4.000 kaki. CN-235 sistem AC-nya juga sudah canggih,” paparnya. Akses penumpang dan barang lebih mudah. Kata Capt. Novi, penumpang bisa boarding (masuk ke pesawat) melalui pintu sebelah kanan. Disisi lain, keunggulannya, penumpang yang keluar dapat melewati pintu belakang, sementara yang masuk lewat pintu depan yang membuat proses boarding menjadi lebih cepat. Pesawat lain sejenis hanya mempunyai satu pintu penumpang. Adanya ramp door di be-

lakang (seperti milik pesawat Hercules) memudahkan loading barang. Pesawat ini dirancang untuk runway (landas pacu) minimum 1.200 meter baik beraspal, rumput maupun kerikil. Namun jika ingin dioperasikan dengan beban maksimum membutuhkan 1.400 meter landas pacu. Saat masih menjadi andalan Merpati, CN-235 sangat populer dengan rute Denpasar - Ampenan 12 kali sehari dan Jakarta Halim Perdanakusuma - Bandung 8-12 kali per hari.

Indonesia Airshow dan Simulator CN-235 pernah turut andil dalam pameran penerbangan 1996 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. “Pesawat ini kala itu membawa tamutamu mancanegara Pak Habibie dari Halim Perdanakusuma ke Cengkareng, sekaligus menunjukkan keandalan. Kebanggaan bagi saya, callsign (kode panggil) pesawat 001, karena saat itu statusnya VVIP flight,” katanya. “Saat ini Simulator CN-235 milik Merpati tetap beroperasi di Surabaya, penggunanya justru dari luar negeri terutama dari militer. Jadi kalau tidak andal, pesawat ini tidak mungkin jadi pesawat pendukung kepentingan pertahanan,” pungkasnya. Kini, di penerbangan komersial, nama CN-235 telah meredup, bahkan Merpati pun sementara stop beroperasi. Akankah CN-235 mampu terbang lagi untuk menghidupi Merpati menjadi jembatan udara Nusantara dan menjadi kebanggaan bangsa? (Marthunis)


Aviasi l September 2014 ď Źď€ 31

Pilot Lounge

Seni Menjadi Instruktur Penerbang

P

Pilihan Anda untuk menjadi Flight Instructor apa adanya atau yang berusaha menjadi yang lebih baik. Karena ketika Anda mengajar, jarang sekali diri Anda akan dievaluasi oleh orang lain.

(Foto: Dok. Bintang R. Sakti)

ILOT adalah inti dari rantai yang berkesinambungan dalam mendukung operasional sebuah pesawat udara. Ketika salah satu dari bagian ini tidak ada, operasional pesawat udara akan pincang bahkan lumpuh. Pada saat seorang pilot melakukan penerbangan single pilot operation atau solo flight dan sang pilot terbang sendiri pun, banyak orang atau bagian yang terlibat. Menjadikan seseorang bisa menerbangkan pesawat bukanlah hal yang sulit. Bahkan sering diumpamakan, ‘even monkey can fly’. Namun, menjadi seorang pilot bukan perkara hanya take off, cruising dan landing, tetapi lebih dari itu. Seorang pilot harus memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan penerbangan yang aman serta efisien. Sang Flight Instructor-lah yang mengambil andil besar mendidik calon pilot untuk fly well and know well. Flight instructor memiliki tanggung jawab profesi dan moral untuk bukan hanya sekadar menambah jam terbang calon penerbang, namun menambah pengetahuan serta membentuk calon pilot memiliki karakter pilot yang baik. Mengajar seorang calon pilot adalah seperti halnya seni. Flight Instructor harus dapat menyesuaikan cara mengajarnya tergantung pada sifat, mood hingga background yang begitu beragam dari calon pilot. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi seorang FI untuk menjelajahi hal baru yang mungkin belum ia tahu. Seperti halnya bayi yang baru lahir,

seorang calon pilot akan melihat dan mencontoh kebiasaan terbang dari Flight Instructor-nya. Flight Instructor seharusnya memberikan contoh terbang yang disiplin dan aman. Flight Instructor yang baik harus berhati-hati dalam mengambil keputusan berkenaan dengan regulasi dan aspek keselamatan dalam penerbangan di setiap fase pengoperasian pesawat udara, karena sadar atau tidak, murid atau calon pilot akan mengikuti gaya terbang atau kebiasaan dari Flight Instructor-nya. Flight Instructor dituntut untuk menjadi mediator, motivator dan konsultan yang mampu membantu mencari jalan keluar dari setiap masalah dan hambatan yang dimiliki calon pilot. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan dalam proses pengajaran calon pilot, terutama pada saat ada masalah. Ketentuan mengenai lisensi Flight Instructor di Indonesia dapat Anda temukan di Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 61 subpart G. Tertulis bahwa untuk menjadi Flight Instructor, Anda paling tidak pemegang lisensi Commercial Pilot License (CPL) atau apabila juga ingin menerbangan calon pilot untuk terbang instrument, Anda harus memiliki lisensi Instrument Rating (IR). Pemegang lisensi Flight Instructor diperbolehkan mengajar terbang maksimal delapan jam dalam 24 jam berturut-turut atau satu hari penuh. Anda dapat mendapatkan lisensi FI melalui hampir semua

sekolah penerbangan di Indonesia. Sebelumnya, Anda harus memiliki sertifikat General Instructor yang bisa Anda dapatkan di beberapa aviation training center di Indonesia. Menjadi Flight Instructor merupakan pilihan yang baik untuk mendalami ilmu kedirgantaraan secara mendasar. Flight Instructor seyogyanya dimulai dari praktik terbang dan proses pengambilan keputusan yang baik sehingga menjadi sebuah rutinitas yang disiplin dalam setiap penerbangan serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Ketika Anda sudah menjadi Flight Intructor, merupakan pilihan Anda untuk menjadi Flight Instructor apa adanya atau yang berusaha menjadi yang lebih baik. Karena ketika Anda mengajar, jarang sekali diri Anda akan dievaluasi oleh orang lain. Sehingga Anda harus terus aktif mengevaluasi diri, menjelajahi ilmu baru dan berbagi pengalaman dengan siapa pun. Seiring dengan bertambahnya jam terbang, kemampuan Anda sebagai Flight Instructor akan terus meningkat, tentunya dengan komitmen yang kuat untuk berkembang terus menerus dengan baik, sehingga dapat menjadi individu yang dapat membentuk calon pilot yang memiliki kompetensi tinggi. Ketika Anda melihat hasil yang begitu baik dari calon pilot didikan Anda, percayalah bahwa akan ada rasa kepuasan tersendiri atas pencapaian tersebut. See you departure! (Bintang Rahmanto Sakti)


32 ď Ź Aviasi l September 2014

Hukum & Regulasi

Kenaikan Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi (6)

Mekanisme Penetapan Tarif

Prof. DR. H. K. Martono, SH, LL. McSc

Situasi ruang tunggu di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman. (Foto: Eky Fajrin)

S

Dr Ariawan Gunadi SH MH

Jika Anda berminat silakan hubungi: Sugiarto (085695583553)

ESUAI dengan kebijakan ideologi neo-liberal, pemerintah turut campur tangan penentuan tarif penumpang angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi. Namun dalam penentuan tarif tersebut tetap melibatkan pengguna jasa angkutan, khususnya asosiasi perusahaan angkutan udara, perusahaan angkutan udara dan pengguna jasa angkutan udara. Dalam mekanisme penetapan tarif, Direktur Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan besaran tarif dasar dan tarif jarak disertai lampiran perhitungan biaya operasi pesawat udara, justifikasi penyesuaian tarif dasar dan/atau tarif jarak, dan hasil pembahasan dengan masyarakat angkutan udara. Berdasarkan usulan besaran tarif dasar dan/atau tarif jarak yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, kepada Menteri Perhubungan, kemudian Menteri Perhubungan menetapkan besaran tarif dasar dan/atau tarif jarak setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi, sosial dan politik yang merupakan tarif batas atas. Direktur Jenderal Perhubungan Udara lalu menyosialisasikan kepada masyarakat luas, besaran tarif dasar dan atau tarif jarak yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan melalui media cetak dan media elektronik sedikitnya 15 (lima belas) hari kerja sebelum tarif diberlakukan. Besaran tarif dasar dan/atau tarif jarak yang telah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan dievaluasi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara secara berkala setiap 6 (enam) bulan atau apabila terjadi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar, harga bahan bakar, atau harga komponen biaya lainnya, yang menyebabkan perubahan total biaya operasi pesawat udara hingga minimal 20% dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut. Perusahaan angkutan udara wajib

menetapkan besaran tarif normal, namun demikian besaran tarif normal tersebut tidak boleh melebihi tarif batas atas yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Tarif normal tersebut wajib dilaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sebelum diberlakukan oleh perusahaan angkutan udara yang bersangkutan dan diinformasikan kepada pengguna jasa melalui media cetak dan media elektronika paling lambat 15 (lima belas) hari kalender sebelum diberlakukan. Formula perhitungan tarif angkutan udara niaga berjadwal kelas ekonomi juga diatur dalam keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2002. Menurut keputusan Menteri Perhubungan tersebut tarif dasar diperoleh dari hasil perhitungan biaya pokok rata-rata ditambah dengan keuntungan dengan komponen biaya langsung yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang terdiri atas biaya organisasi dan biaya pemasaran. Rincian komponen biaya tarif dasar dilampirkan di dalam keputusan Menteri Perhubungan tersebut. Dasar perhitungan tarif dasar adalah biaya per unit (cost per unit) per pax/ km yang diperoleh dari biaya total operasi pesawat udara dengan faktor muat sebesar 60%, biaya total operasi pesawat udara dihitung berdasarkan biaya penuh (fully costing) termasuk tingkat keuntungan (margin) maksimal sebesar 10%, data komponen biaya yang digunakan dalam perhitungan, data keuangan perusahaan angkutan udara pada saat penyusunan tarif dengan memperhatikan tingkat akurasi, kewajaran dan efisiensi biaya serta dapat dipertanggung jawabkan, biaya operasi pesawat udara yang akan digunakan sebagai dasar penetapan tarif dasar dan/atau tarif jarak adalah rata-rata biaya operasi pesawat udara seluruh tipe pesawat udara yang dioperasiokan oleh masing-masing perusahaan angkutan

udara. Cara perhitungan tarif dasar tersebut secara lengkap dilampirkan dalam keputusan Menteri Perhubungan di atas, sehingga secara transparan setiap orang dapat mempelajari. Di samping mekanisme dan formula perhitungan tarif juga diatur berbagai penjualan tiket untuk bayi (infant), anak-anak (child), pelajar (student), orang cacat dan/atau veteran, lanjut usia, tandu (stretcher), jenasah (human remain) masing-masing 10%, 75%,75%, 70%, 75%, 300%, 200% dari harga normal. Yang termasuk bayi berumur kurang dari 2 (dua) tahun, anak-anak berumur 2 (dua) sampai 12 (dua belas) tahun, pelajar setinggi-tingginya berumur 25 (dua puluh lima) tahun yang harus dibuktikan dengan menunjukkan kartu tanda pelajar, lanjut usia 60 (enam puluh) tahun. Dalam pemberian pelayanan, perusahaan angkutan udara niaga berjadwal wajib menyediakan minimal 60% dari kapasitas tempat duduk sesuai jenis/tipe pesawat udara yang digunakan atau minimal 60% dari kapasitas prekuensi per minggu untuk rute penerbangan yang dilayani dengan pesawat udara yang secara teknis sulit dilakukan pemisahan antara penumpang ekonomi dan non-ekonomi. Berdasarkan uraian tersebut jelas bahwa perusahaan penerbangan berhak menjual tiket 40% kelas nonekonomi yang bersaing sesuai dengan hukum pasar (supply and demand). Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengawasan pelaksanaan tarif angkutan udara niaga berjadwal. Pengawasan tersebut dapat menggunakan harga jual yang tercantum di dalam tiket dan/atau bukti pembayaran lain, pemberitaan agen (agent news) atau iklan dalam media cetak dan/atau elektronika sebagai alat bukti adanya pelanggaran. (Bersambung)


Aviasi l September 2014 33

Safety

Pentingnya Early Warning System dan Risk Security Assessment

(Foto: Flightradar24)

D

Capt. Novianto Herupratomo EVP. Operation PT Garuda Indonesia (Persero)

ALAM setiap operasional penerbangan, seluruh petugas darat dan awak pesawat berperan penting untuk melindungi penumpang dari tindakan atau gangguan yang melawan hukum. Setiap maskapai akan melangsungkan penerbangan yang aman dengan menjalani berbagai prosedur, salah satunya mematuhi notifikasi tingkat ancaman yang dikeluarkan oleh pihak authority dan “early warning system” berupa peringatan dini yang dibuat oleh unit keamanan penerbangan bersumber dari pengelolaan risk security assessment. Sebetulnya prosesnya hampir sama dengan kejadian gunung meletus, ketika terdapat gunung meletus yang bersinggungan dengan rute penerbangan, maka akan dilakukan assessment untuk kemudian menentukan tingkat keselamatan penerbangan. Sementara untuk kejadian yang me-

nyangkut peperangan, maka hal tersebut menjadi bagian dari keamanan penerbangan untuk menilai ancaman yang terjadi. Informasi dari intelejen nasional dan internasional, kepolisian dan militer, operation report, media massa, kedutaan atau konsulat, personal contact, notifikasi dari authority akan dinilai oleh pihak keamanan penerbangan untuk selanjutnya dibuat “early warning system” berdasarkan tingkat ancamannya. Itulah gambaran sederhana risk security assessment yang prosesnya dilakukan secara terus menerus dengan cara identifikasi, analisis, evaluasi, monitor dan review. Hasil dari risk security assesment disampaikan kepada PIC (Pilot In Command) pada saat breifing oleh Flight Dispatcher. Zona terbang di daerah yang sedang bergejolak karena peperangan dengan alasan keamanan pasti dihindari oleh penerbangan komersil wa-

laupun rute tersebut akan memangkas konsumsi bahan bakar. Pada prinsipnya risiko bahaya sekecil apa pun yang berdampak pada keamanan penerbangan akan menjadi pertimbangan bagi maskapai dan pihak-pihak yang terkait dengan operasional penerbangan. Pihak pihak tersebut akan melakukan pemetaan di aspek keamanan terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dan menentukan tingkat ancamannya. Hal ini sudah menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab unit Aviation Security di sebuah perusahaan penerbangan. Berdasarkan fungsi pentingnya aspek keamanan penerbangan, maka unit Aviation Security di sebuah maskapai itu menjadi mandatory. Keamanan penerbangan sama pentingnya dengan keselamatan penerbangan dan menjadi pertimbangan utama dari sebuah operasional penerbangan. (*)


34 ď Ź Aviasi l September 2014

MRO

Perawatan Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet 2

Boeing 737-800 BBJ. (Foto: jawapos.com)

S

ETIAP pesawat yang akan dioperasikan pasti memerlukan perawatan, tak terkecuali pesawat baru kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2. Tujuan perawatan pesawat terbang adalah untuk menjaga kelaikan terbang pesawat yang bersangkutan. Menurut CASR part 43 perawatan pesawat terbang adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan pesawat udara dan komponen perlengkapannya dalam keadaan laik udara (airworthy) termasuk inspeksi, reparasi, service, overhaul dan penggantian suku cadang. Setiap pesawat udara selama beroperasi juga memerlukan perawatan rutin yang terjadwal. Bodi pesawat dan mesin secara rutin perlu dilakukan perawatan. Perawatan ini dilakukan karena setiap komponen mempunyai batas usia tertentu sehingga komponen tersebut harus diganti. Selain itu, komponen juga harus diperbaiki bila ditemukan telah mengalami kerusakan. Perawatan pesawat terbagi atas perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif adalah perawatan untuk mencegah terjadinya kegagalan komponen sebelum komponen tersebut rusak. Sedangkan perawatan korektif adalah perawatan untuk memperbaiki komponen yang rusak kembali ke kondisi normal. Proses perawatan dengan interval dikelompokkan dalam satu paket yang disebut dengan istilah clustering. Umumnya paket tersebut meliputi A-check, Bcheck, C-check dan D-check. Besaran interval tiap letter check secara umum tergantung tipe pesawat.

Perawatan Pesawat Kepresidenan Pada 10 April lalu pesawat kepresidenan “Indone-

sian One� dengan kode registrasi RI-001, berjenis BBJ 2 buatan pabrik Boeing Company di Wichita, Kansas, Amerika Serikat telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pesawat BBJ 2, airframe-nya dikembangkan dari seri Boeing 737-700, sayap yang lebih panjang dan memiliki tangki bahan bakar cadangan (auxiliary fuel tanks), sehingga mampu terbang lebih jauh (terbang nonstop di atas 10 jam). Pesawat milik Negara Republik Indonesia ini akan dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan dirawat oleh Garuda Maintenance Facility (GMF) yang sudah mendapat approval dari FAA dan EASA. GMF sudah berpengalaman merawat pesawat tipe B737, karena Garuda sudah mengoperasikan lebih dari 70 pesawat sejenis. Sebelum memiliki pesawat sendiri, presiden dan wakil presiden biasanya menyewa pesawat komersial biasa milik maskapai penerbangan atau menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara. Dari segi operasional, pesawat jenis ini dinilai lebih familiar untuk digunakan para pilot dalam negeri karena pesawat ini banyak digunakan oleh maskapai penerbangan di Indonesia dan MRO nasional memiliki kapabilitas yang memadai untuk merawat pesawatnya. Perawatan pesawat Kepresidenan yang akan dilakukan oleh GMF mencakup semua aspek antara lain kapabilitas, kapasitas dan sumber daya manusia. Untuk perawatan pesawat mulai dari line maintenance handling, perawatan ringan sampai perawatan besar. Selain itu, GMF juga memberikan dukungan suku cadang, komponen, perawatan kabin, training serta painting. Berdasarkan data Aircraft Cost Calculator Conklin &

de Decker, biaya variabel (variable cost) pesawat jenis ini adalah sekitar USD 6.118,49 per jam terbang. Biaya ini tentunya belum termasuk biaya tetap (fixed cost). Jika diasumsikan biaya tetap sekitar 30 persen, maka biaya operasional (TOC) pesawat kepresidenan ini Maintenance Labour

324,85

Parts, Airframe, Engines, Avionic

133,74

Engine Restoration

224,00

APU Overhoul

137,82

Total Maintenance Cost/Hour

820,41

Other Variable cost (Fuel,Landing, Handling, Crew, etc)

5.298,08

Estimate Fixed Cost (30%)

1.835,55

Total Operating Cost/Hour

7.954,04

Sumber: Aircraft Cost Calculator Conklin & de Decker, Fixed Cost estimated

sekitar USD 7.954,04 per jam. Program perawatan pesawat komersial jenis Boeing 737 umumnya setiap 3.000 jam terbang per tahun. Namun untuk pesawat kepresidenan sekitar 300 jam terbang per tahun. Untuk pesawat kelas Boeing 737, perawatan A-check pada interval 250 jam terbang, C-check sekitar 3.600 jam terbang dan D-check sekitar 12.000 jam terbang. Dengan asumsi jam terbang rata-rata 300 jam per tahun, maka biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan pesawat BBJ 2 ini adalah = 300 jam x USD. 820,41 = USD 246.123 atau setara Rp 2,83 miliar per tahun (kurs 1 USD=11.500). Sedangkan untuk total biaya operasional sekitar Rp 27,44 miliar per tahun. (RGR)


Aviasi l September 2014 35

Medika

Keracunan Udara dalam Penerbangan

(Foto: leeabbamonte.com)

S

Dr. Wendri W.P Pelupessy, MKK, DKK, AME Praktisi Kesehatan Kerja & Kesehatan Dirgantara Owner - Occupational Health Advisor Dr. Pelupessy and Associates Ph. + 62 813 2270 1326 PIN 75079C2A

EMAKIN tinggi kita terbang, semakin sulit kita bernapas, karena persediaan oksigen pada ketinggian semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan hidup saat terbang di ketinggian 35.000 kaki menggunakan pesawat udara, di kabin perlu diberi tekanan udara yang kurang lebih sama dengan tekanan udara di darat supaya orang mampu bernapas normal. Selama perjalanan udara, seluruh awak dan penumpang pasti menghirup udara dengan tekanan tertentu. Jika tekanan di kabin berkurang tiba-tiba, maka tersedia masker oksigen. “Kenakan sabuk pengaman” serta “menarik dan pasang masker oksigen menutupi hidung dan mulut” adalah tindakan yang harus segera diambil bagi setiap penumpang dan awak kabin pada saat terjadinya dekompresi. Berkaitan dengan hal tersebut, dari kacamata medis ada orang yang mengalami keracunan udara atau sindroma keracunan udara, sebuah istilah yang dinyatakan untuk kondisi penyakit dikarenakan menghirup udara yang terkontaminasi (sebuah atau suatu benda yang tercemar benda asing) dalam pesawat. Siapa saja yang berada dalam kabin pesawat yang dapat terkena? Bisa pilot, awak kabin maupun penumpang pesawat. Keluhan yang timbul akibat kondisi tersebut dapat bervariasi dari kondisi yang mendadak atau kondisi yang berlangsung lama. Beberapa keluhan yang dapat timbul akibat kondisi tersebut adalah iritasi mata – hidung – saluran napas, kelelahan, penglihatan kabur, mual-muntah, badan gemetar, kehilangan keseimbangan, kejang, hilang kesadaran, gangguan ingatan, sakit kepala, telinga berdenging, gangguan jalan pikiran, merasa dalam kondisi keracunan, men-

cret, dada berdebar, batuk, kesulitan bernapas, rasa kencang di dada serta gagal napas. Keluhan-keluhan seperti contoh dalam tulisan ini dapat berlangsung singkat ataupun berlangsung lama, namun dengan pajanan (peristiwa yang menimbulkan risiko penularan) berulang hal tersebut dapat menjadi lebih berat dan berlangsung lama.

Mendapatkan Lingkungan Nyaman Untuk memperoleh kondisi lingkungan yang nyaman dan tekanan udara yang cukup untuk bernapas di dalam kabin pesawat pada ketinggian

(Foto: abcnews.com)

tertentu, diperlukan. penyaluran udara hangat terkompresi. Cara kerjanya, penyaluran ini dilakukan dari mesin pesawat secara langsung dan hal ini dikenal dengan “bleed air”. Udara ini dicampurkan di dalam pesawat dengan udara kabin resirkulasi dengan rasio 50/50. Walaupun beberapa zat gas diedarkan ulang, seluruh komponen udara berasal dari mesin pesawat. “Bleed air” muncul dari bagian kompresor mesin pesawat yang telah dilubrikasi. Mesin pesawat memiliki “wet seals” yang dibuat untuk menjaga oli dan udara terpisah. Namun segel ini, seperti komponen mesin lainnya, dapat mengalami kerusakan. Segel tersebut tidak dapat 100 persen efektif, dapat gagal dan dapat menyebabkan kebocoran oli ke dalam “bleed air”. Jika sejumlah besar oli bercampur dengan udara panas kompresi, hasilnya akan menimbulkan asap atau kabut yang masuk ke dalam kabin pesawat. Kejadian tersebut dikenal dengan “fume event”. Tidak ada saringan dalam suplai “bleed air” yang dapat menghentikan kejadian tersebut. Asap atau kabut kebiruan atau asap dalam kabin pesawat dapat terlihat atau secara normal dapat diketahui dari aroma yang timbul. Sensasi seperti “bau kaos kaki berkeringat”, “bau keringat anjing”, “bau muntahan”, “bau minyak manis” seringkali diutarakan oleh beberapa orang. Beberapa pemerintah dan pengatur kebijakan telah melakukan penelitian bersama, namun sejauh ini belum dapat menegakkan keterkaitan antara polusi udara dalam kabin dengan masalah kesehatan kronis meskipun banyak studi penelitian independen menunjukkan bukti keterkaitan yang jelas. (*)


36 ď Ź Aviasi l September 2014

Destinasi

Ngarai Sianok dengan latar Gunung Singgalang, terdapat pemukiman Koto Gadang. (Foto-foto: Eky Fajrin)

Sehari Menjelajahi Nagari Bukittinggi

Taman Jam Gadang.

Lobang Jepang.

S

nung Singgalang, membawa kita melihat Ngarai Sianok dengan kedalaman 100 meter yang berdinding curam dan dasar jurang yang datar. Ngarai Sianok dengan kemiringan 800 – 900 meter adalah salah satu daya tarik kota yang memiliki nama lain yaitu Tri Arga (tiga pegunungan agung yang memberikan keberuntungan). Keagungan Gunung Merapi, Gunung Singgalan dan Gunung Sago turut mempercantik kota Jam Gadang ini. Keindahan Ngarai Sianok dapat dilihat dari Taman Panorama di Bukittinggi atau Anda bisa juga pergi langsung ke Ngarai, yang merupakan area permukiman dan ladang padi. Para pengunjung cukup membayar biaya masuk Rp 5.000 per orang. Masih berada di Taman Panorama,

ENJA di Sumatera Barat saat itu sedikit berbeda dari biasanya. Cuaca lebih cerah dengan campuran embun dan cahaya matahari. Tak sabar, Aviasi ingin segera tiba di kota Padang yang terkenal dengan ketinggian 904941 meter di atas permukaan laut menjadikan udara terasa sejuk. Setibanya di Padang, perjalanan menggunakan mobil dalam waktu dua jam, tim Aviasi, bertolak ke Bukittinggi. Jika Anda hendak ke Bukittinggi dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Anda dapat menggunakan taksi, menyewa mobil atau dengan Tranex (bus dan minibus). Berada di barat daya Bukittinggi, Ngarai Sianok menawarkan keajaiban geografis yang unik. Saat pagi hari, nampak kabut turun dari puncak Gu-

kami berkesempatan melihat bunker Jepang yang menurut sejarahnya dibangun oleh rakyat Indonesia melalui kerja paksa di bawah tentara Jepang dari 1942 sampai 1945. Bunker bawah tanah ini memiliki panjang 1.470 meter dan berjarak 40 meter di bawah Ngarai Sianok. Terdapat 21 terowongan di dalamnya yang difungsikan sebagai tempat tinggal, ruang pertemuan, ruang tahanan, ruang makan, dapur, ruang sidang, ruang penyiksaan, ruang mata-mata, ruang penyergapan, untuk menyimpan amunisi dan pintu gerbang untuk melarikan diri. Di lokasi terpisah, ketenaran Jam Gadang memang tidak diragukan lagi, inilah landmark Bukittinggi. Ada hal menjadi daya tarik kami, jam di atas bangunan angkanya Romawi, namun pada angka keempat seharusnya IV tetapi di jam tersebut IIII. Di sinilah pengunjung disiapkan untuk bersantai menikmati udara sejuk dipadu pemandangan kota. Jam Gadang berarti jam besar dan memang besar. Tingginya 26 meter dibangun pada 1826 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada sekretaris kota, Rook Maker. Di area Taman Jam Gadang, banyak kios-kios. Di sini juga terdapat pasar atas. Anda wajib mencicipi nasi kapau, sate Padang dan berbagai jenis makanan, kerupuk pedas serta sekantong

bubuk cabai merah, yang merupakan kuliner khas Bukittinggi. Roza, warga asli Bukittinggi saat menemani rekannya dari Qatar yang tengah berlibur kepada Aviasi menyatakan ragam wisata di Bukittinggi sangat banyak, namun sayang sekali kurang penataan dan agak kotor.

Harap Tidak Mengecewakan Pengunjung Pusat kota di Bukittinggi lebih kecil. Jadi segala aktivitas perjalanan untuk mengelilingi lebih mudah. Anda dapat berjalan kaki, menyewa mobil, naik angkot, mengendarai mobil pribadi atau ado/andong (kereta tradisional dengan kuda). Anda akan berjumpa dengan anak nagari (orang pribumi). Di Bukittinggi terdapat beragam pilihan untuk bermalam, mulai dari wisma hingga hotel berbintang empat. Menurut beberapa petugas hotel, Bukittinggi adalah kota wisata yang padat, apalagi saat akhir pekan dan liburan, hotel-hotel cepat penuh. Untuk itu jika Anda akan ke sana, booking-lah kamar jauh-jauh hari. Bertualang ke Nagari Bukittinggi, Anda sebaiknya juga menyiapkan dana lebih saat akan naik taksi, sebab taksi di sini tanpa argo dan pengemudinya kerap minta tambahan ongkos di luar kesepakatan. (Dnn)


Aviasi l September 2014 37

Destinasi

Lebih Dekat dengan Kelimutu Danau Tiga Warna

(Foto: wordpress.com)

S

AATNYA kita bertualang yang spektakuler ke Nusa Tenggara Timur. Deretan provinsi ini memiliki keindahan alam, budaya unik, sajian kuliner khas, masyarakat yang ramah, ragam biota laut serta peninggalan purbakala. Salah satunya Danau Kelimutu. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau di tengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untukjiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Danau paling timur dinamakan Tiwu Ata Polo atau ‘danau untuk jiwa-jiwa untuk orang yang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah. Fenomena alam ini telah menarik perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama. Uniknya, tidak ada yang dapat memperkirakan perubahan warna danau. Terkadang air menjadi biru, hijau, hitam dan pernah juga berubah berubah putih, merah serta coklat tua. Jika ditelaah secara ilmiah, ilmuwan berpendapat bahwa perubahan warna danau dikarenakan faktor kandungan mineral, batu-batuan, lumut yang ada di dalam kawah dan pengaruh cahaya matahari Festival Danau Kelimutu 2014 digelar pada 11-14 Agustus lalu di Desa Moni, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya, seni serta pameran produk dan jasa dari seluruh

Danau Kelimutu dipopulerkan pada 1915 oleh seorang warga Belanda Van Such Telen. Keberadaannya semakin dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam tulisannya di era 1929. kabupaten di NTT. Selain itu, ada kompetisi trekking dari Bungalow Sa’o Ria dan berakhir di puncak Danau Kelimutu. Kemudian pada 14 Agustus, tradisi ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata dari Lio Etnis yang diperlihatkan untuk pengunjung. Orang Lio meyakini bahwa Danau Kelimutu adalah peristirahatan terakhir jiwa-jiwa yang sudah pergi, atau tempat di mana jiwa kembali setelah menuntaskan perjalanan hidup di dunia. Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata bermakna sebagai wujud rasa syukur di tahun yang telah terlewati, serta memanjatkan doa terakhir demi kemakmuran hidup, kesehatan dan kehidupan yang menyenangkan di tahun mendatang. Danau tersebut adalah bagian Taman Nasional Kelimutu dengan titik tertinggi 5.679 kaki yang terletak di Gunung Kelibara (1.731 meter) dan Gunung Kelimutu 5.544 kaki atau (1.690 meter). Di sini, Anda dapat menjumpai sekitar 19 jenis burung yang terancam punah di antaranya elang Flores (Spizaetus floris), punai flores (Treron floris),

(Foto: wordpress.com)

(Foto: blogspot.com)

burung madu matari (Nectarinia solaris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), tesia Timor (Tesia everetti), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), cabai emas (Dicaeum annae), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei) serta kehicap flores (Monarcha sacerdotum).

bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau telah berbuat jahat dan meninggal. Transportasi darat yang tersedia antara lain ojek, mobil atau moda angkutan umum yang mengantarkan Anda ke area parkir sebelum menuju puncak Gunung Kelimutu. Terdapat bus ke Ende dari Maumere yang melewati Moni, yang terkenal dengan bis kayu atau oto kol. Selanjutnya Anda harus bejalan sekitar 15 km menuju lokasi danau. Dari kota Anda, silakan transit di Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Kupang untuk melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Frans Seda, Maumere serta Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman, Ende. (Sat)

Informasi Perjalanan Kelimutu berada di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere. Anda dapat memulai perjalanan dari Moni, kota yang paling dekat, terletak di kaki Gunung Kelimutu. Masyarakat lokal di Moni, percaya


38  Aviasi l September 2014

Hotel HOTEL BARU

Q Grand Dafam Berkonsep Syariah di Banjarbaru

(Foto: Dok. Dafam Hotel)

D

I bawah jaringan Dafam Hotels, Q Grand Dafam Banjarbaru adalah hotel ke-13 yang siap meramaikan bisnis perhotelan di Kalimantan Selatan, khususnya kota Banjarbaru. Hotel dengan konsep syariah ini menyatu dengan Q Mall, tersambung

langsung dengan pusat perbelanjaan termegah dan terlengkap di Banjarbaru. Berlokasi di Jl Ahmad Yani KM 36,8 Banjarbaru ini pada 7 Agustus lalu, pihak manajemen melakukan “Trial Opening” (menguji semua fasilitas, produk serta pelayanan). Acara pemotongan

pita dilakukan oleh Nurhin selaku pemilik, didampingi Andhy Irawan selaku Managing Director Dafam Hotels, Walikota Banjarbaru H.M Ruzaidin Noor dan Benny Harlan, General Manager Q Grand Dafam Banjarbaru. Hotel megah berbintang 4 ini terdiri tujuh lantai memiliki 148 kamar, terdiri 90 kamar Deluxe, 28 kamar Executive, 11 kamar Executive Premium, 10 kamar Executive Balconi, lima kamar Junior Suite, dua kamar Royal Suite dan dua kamar President Suite, serta dilengkapi dengan fasilitas lainnya. Jaraknya hanya 10 menit dari Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor dan 5 menit menuju Martapura yang terkenal dengan intan dan batu mulia. Keberadaan hotel ini diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi kepariwisataan dan kebutuhan akomodasi pebisnis yang akan datang di Banjarbaru. (Danang)

GROUND BREAKING

Hotel Kila Widodaren akan Hadir di Surabaya

P

T Aerowisata pada 15 Agustus lalu melakukan upacara peletakan batu pertama guna menandai awal diresmikannya pekerjaan pembangunan konstruksi Hotel Kila Widodaren Surabaya. Acara ini dihadiri oleh direksi dan perwakilan dari PT Aerowisata, relasi serta dari manajemen perusahaan PT Aero Hotel Management, anak perusahaan PT Aerowisata. Berlokasi di Jalan Widodaren yang dikenal sebagai kawasan bisnis dan daerah komersial di Surabaya, Hotel Kila Widodaren yang berkatagori skala menengah akan memiliki 161 kamar tamu yang luas, terdiri dari Deluxe, Executive dan Suites.

Di lahan seluas 2.500 m2 tersebut akan dibangun lima belas lantai dengan desain bangunan modern dan sentuhan tradisional Jawa. Akan pula dilengkapi dengan restoran, bar dan sky lounge, kolam renang, pusat kebugaran dan spa, area parkir yang luas, serta ruang serba guna yang dapat menampung hingga 500 orang dan tiga ruang pertemuan berkapasitas hingga 50 orang. Kila Wododaren letaknya sangat strategis, hanya 10 menit berjalan kaki dari Tunjungan Plaza, 45 menit berkendara dari Bandara Internasional Djuanda. Kila juga dekat dengan Stasiun Pasar Turi, Stasiun Gubeng dan Tugu Pahlawan yang semuanya dapat dicapai hanya kurang dari 10 menit. Lokasi Kila

(Foto: goldentulipgalaxy.com)

G

OLDEN Tulip meluncurkan Golden Tulip Hospitality Group di Indonesia melalui pembukaan Hotel Golden Tulip Galaxy di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ini merupakan pertama kalinya Golden mengembangkan bisnis di tanah air. Akomodasi ini didesain modern superior di pusat kota Banjarmasin. Menawarkan 138 kamar dengan tipe deluxe dan suite. Fasilitas lainnya terdapat lobby luas dengan fasilitas Galaxy Lobby Lounge, The Branche restoran serta The Duck King dan Opio Lounge yang berada di lantai paling atas. Hotel ini juga dilengkapi “The Peak International Executive Club” untuk hiburan dan karaoke. Sudah saatnya Anda mememanjakan diri di “Dedari Spa” untuk perawatan spa, fitness serta salon. (*)

Hotel NEO Candi Semarang cukup sempurna untuk menjelajahi Surabaya dan sekitarnya. Pembangunan Kila Widodaren direncanakan akan selesai akhir tahun 2015 dan akan menjadi hotel ke-8 milik Aerowisata Hotels & Resorts. Aerowisata telah melakukan rebranding masingmasing segmentasi hotel yang dikelolanya dengan nama Prama, Kila dan Asana. Prama untuk kelas atas, Kila untuk skala menengah dan Asana untuk skala ekonomi. Nama-nama ini berasal dari bahasa Sansekerta Indonesia dan memberikan keunikan tersendiri karena merupakan gabungan dari panca indra manusia, yaitu pendengaran, penciuman, penglihatan, sentuhan dan rasa. (RGR)

(Foto-foto: Istimewa)

Pertama Beroperasi di Indonesia

(Foto: tripadvisor.com)

P

ILIHAN akomodasi ini telah resmi dibuka pada 4 September 2013. Hotel NEO Candi Semarang merupakan hotel berkonsep bebas asap rokok dengan pelayanan prima di Semarang dengan menampilkan 105 kamar, tiga ruangan pertemuan dan ballroom. Berada di lokasi ideal Jalan S. Parman di jantung kota Semarang, Hotel NEO yang baru ini menjadikannya sebagai tempat yang ideal bagi para pebisnis dan wisatawan, karena letaknya yang sangat strategis hanya 15 menit dari Stasiun Kereta Tawang Semarang dan hanya 10 menit menuju gedung bersejarah Lawang Sewu dan kota lama. Fasilitas yang ditawarkan oleh Hotel NEO berbeda dari hotel lainnya, yaitu memberikan kenyamanan dan kemudahanan seperti Restoran “Noodles Now” yang mengkhususkan hidangan mie yang dibuat secara fresh, lahan parkir yang luas, mini market, toko-toko ritel serta ruang pertemuan untuk keperluan perusahaan. (*)


Aviasi l September 2014 39

Tour & Travel

Aerotravel Fokus di Tour & Travel serta MICE

P

T Aero Globe Indonesia yang menggunakan “Aerotravel”, sebagai brand identity adalah unit usaha yang erat bersinergi dengan semua perusahaan dalam kelompok Garuda Indonesia, seperti Aerotrans, Aerowisata Hotels & Resorts, Aerofood

ACS, dan lain-lain. Aerotravel bergerak dalam bidang usaha agen perjalanan, melayani Tour Independen Asing (FIT), pertemuan kelompok & insentif, dan berbagai paket wisata, baik inbound maupn outbound, paket wisata, transfer, wisata darat, pa-

Dwidaya Tour, Perjalanan Lebih Mudah ket Haji Plus dan Umroh (Ziarah) serta jasa ticketing, reservasi hotel, pengurusan dokumen visa/passport, asuransi perjalanan dan sebagainya. Di samping itu juga ditunjuk sebagai operator tur inbound untuk Garuda Indonesia Holidays program dan Garuda Orient Holidays, yang menawarkan paket untuk pasar inbound yang mencakup tiket pesawat dan akomodasi di aliansi dengan hotel-hotel terkemuka di tujuan wisata utama di seluruh Indonesia. Sebagai anggota IATA dan ASITA (Association of Indonesian Travel Agent), Aerotravel juga bergerak dalam bidang penyelenggeraan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) & acara lainnya seperti Garuda Indonesia Travel Fair (GATF), Internasional Tour & Travel Fair (ITTF) dan event lainnya, baik sebagai Professional Conference Organizer (PCO) ataupun Event Organizer (EO). Perusahaan yang berkantor pusat di AeroWisata Building, Jl. Prapatan N0. 32 Jakarta ini, juga memiliki cabang antara lain di Karawaci, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok dan Balikpapan. (Galih)

Traveloka Luncurkan Aplikasi Mobile App Store

S

ETELAH meluncurkan layanan pemesanan hotel pada Juli lalu, Traveloka.com meluncurkan aplikasi mobile untuk para penggunanya di Indonesia. Aplikasi mobile ini hadir untuk dua platform sistem operasi yakni versi iOS dan Android. Dengan menggunakan aplikasi ini langsung dari smartphone, konsumen dapat menghemat lebih banyak waktu saat mencari tiket pesawat terbang. Tampilan antarmuka yang praktis dengan warna biru khas Traveloka.com menjadi daya tarik pengguna untuk mengunduh aplikasi ini.

Dalam kurun waktu kurang dari seminggu setelah peluncurannya pada 31 Juli 2014, aplikasi Traveloka menduduki peringkat nomor satu pada kategori Travel (Free/aplikasi gratis) di App Store. Saat ini tercatat jumlah unduhan di App Store telah mencapai lebih dari 17.000 pengguna. Keunggulan yang ditawarkan oleh aplikasi ini adalah fitur “Tiket Saya”, yaitu tiket yang telah dipesan akan langsung ditampilkan di aplikasi ini tanpa perlu membuka email atau mencetak e-tiket. Dengan adanya fitur baru ini, proses check-in di bandar udara bisa

B

ERDIRI sejak 19 Juli 1967, PT Dwidaya World Wide dipercaya sebagai salah satu travel agent terbesar di Indonesia. Di bawah nama brand Dwidayatour, perusahaan ini memiliki lebih dari 60 cabang yang tersebar kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dwidaya Corporate Travel Management (CTM) memiliki dedicated team yang mampu menjadi konsultan dalam membantu kebutuhan travel suatu perusahaan, mulai dari konsultasi pembuatan travel policy, mengkontrol travel spending, sampai mengevaluasi dan memberi rekomendasi solusi yang sesuai dengan kebutuhan travel perusahaan. Product and services yang ditawarkan layanan tiket penerbangan, paket wisata domestik, mancanegara, dan wisata kapal pesiar, corporate travel services, reservasi hotel, dokumen perjalanan, MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Events), airport assistance, asuransi perjalanan, foreign exchange serta online booking tool. (*)

Panorama Pilihan untuk Leisure dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Fitur pemesanan hotel pun diharapkan akan segera ditambahkan dalam waktu dekat. “Peluncuran aplikasi mobile memang merupakan salah satu strategi kami untuk pasar Indonesia. Kami menargetkan kontribusi sebesar 10 persen untuk pemesanan tiket melalui aplikasi ini,” kata Ferry Unardi, Managing Director Traveloka.com. Menurut data dari McKinsey & Co. dan Asymco.com, pada 2012 terdapat sekitar 220 juta pengguna telepon selular di Indonesia. Angka tersebut meningkat menjadi lebih dari 236 juta pada 2013, dan sekitar 14 persennya adalah pengguna aktif smartphone, ini merupakan yang terbesar kelima di dunia. Konsumen Indonesia rata-rata menghabiskan 2 jam 30 menit untuk layanan internet melalui ponsel (sesuai data dari wearesocial.sg), lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 2 jam 6 menit per hari. Sebelumnya, Traveloka.com juga melaporkan pertumbuhan per bulan (month-on-month) 17,7 persen untuk jumlah tiket yang terjual dari Januari hingga Juni lalu, dan peningkatan jumlah tiket yang dipesan sebesar 16,2 persen untuk periode yang sama. (Sat)

L

EISURE Tour Management menawarkan paket wisata group bagi Anda. Panorama dengan variasi produk yang luas, menawarkan lebih banyak pilihan lamanya perjalanan, destinasi, tanggal keberangkatan, rencana perjalanan dan pemilihan penerbangan. Dengan berbagai kategori paket wisata, Leisure Tour Management berusaha untuk menyajikan tawaran kepada pelanggan berbagai rentang usia. Shocking Offers, memberikan penawaran terbaik dengan harga yang paling kompetitif di pasar. Selain itu, Leisure Tour Management menawarkan ragam berbagai produk seperti Cruise, Moslem, Ziarah (Kristen dan Katholik) dan Exotic bagi yang menginginkan sentuhan mewah di perjalanan mereka, produk khusus menyoroti destinasi baru dan unik dengan pengalaman yang luar biasa seperti tinggal di glass-igloo, desert hut, gua hotel dan banyak lagi. Pilihan dari Panorama ini juga melayani Kelompok tur pribadi yang ingin dibuatkan tur khusus. (*)


40  Aviasi l September 2014

Hobi

(Foto-foto: Danang)

Basket, Sembari Menyelam Minum Air

D

ALAM dunia olahraga dunia, basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari penduduk Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania juga di Indonesia. Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga asal Kanada pada 1891, Dr. James Naismith di Springfield, Massachusetts. Ia harus membuat suatu permainan di ruang tertutup guna mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Sekarang, tidak hanya siswa maupun atlet yang melakukannya, namun kumpulan profesi di penerbangan juga menggemari olahraga ini. Khusus di industri aviasi, komunitas olahraga basket awalnya dimulai dari penerbang di Merpati Nusantara Airlines pada 1998, kemudian terbuka bagi profesi lainnya juga dari berbagai perusahaan. Capt. Indra Satrianto, yang saat ini bekerja di AirAsia Indonesia menyatakan, “kami terbuka bagi siapa saja, yang terpenting dari penerbangan.” “Cara kami menarik rekan-rekan di penerbangan dengan pesan singkat atau mulut ke mulut. Untuk penentuan jadwal main kami sesuaikan dari jadwal bulanan, jadi ketahuan kapan liburnya. Karena jadwal libur yang tidak sama, maka pada umumnya ditentukan waktu

day off terbanyak. Biasanya saat weekday (hari biasa) yang lebih banyak liburnya,” paparnya saat ditemui Aviasi di kawasan Senayan pada minggu kedua Agustus lalu. Menurutnya, agenda ini merupakan suatu hal penting guna mendukung profesi dan menyalurkan hobi. Keunikannya, selain membuat badan sehat juga ajang komunikasi, diskusi maupun bertukar pikiran soal pekerjaan. “Awal pertama dibentuk, sudah ditegaskan bahwa ini sebagai fun and enjoy, bukan kompetisi, jadi tetap menjaga emosi. Harapannya, saat main tidak ada yang cidera,” jelasnya. Indra menjelaskan, tim dibagi menurut warna baju: terang dan gelap serta diatur sesuai komposisi umur antara tua dan muda agar lebih berimbang. Setiap pertemuan masing-masing anggota iuran Rp 10.000, dari uang yang terkumpul digunakan untuk sewa arena, pengadaan bola dan untuk kas. Bagi Akbar Widiyatmo, copilot di Garuda Indonesia, adanya komunitas basket menjadi suatu keuntungan, pasalnya sebelum terjun sebagai penerbang ia adalah atlet basket Kalila yang kemudian berubah menjadi Pelita Jaya serta Stadium. “Kita saat berkumpul, main atau usai main tetap berbagi informasi tentang basket. Saya ya turut andil main, dengan demikian ilmu saya langsung

diterapkan, dapat juga menjadi pembelajaran/latihan bagi teman-teman,” jelas Akbar yang terbang di Boeing 747-400. Capt. Rizky Budimansyah dari Batik Air mengungkapkan ikut komunitas ini sejak dari home base di Biak kemudian pindah di Jakarta pada 1999. Bermain dengan adik-adiknya, menurut dia, perkumpulan ini menjadi wadah berbagi ilmu maupun pengalaman terbang. “Usai main biasanya kita duduk bareng sambil makan dan minum, nah di sinilah menurut kami keunikannya,

karena anggotanya terdiri dari segala usia. Tentunya, kami menjunjung sportivitas dan kerja sama,” jelas Rizky. Sementara Adrio Fanetta, pramugara Lion Air ikut komunitas ini karena diajak teman, akhirnya tertarik karena suka olahraganya. “Walaupun saya bukan pilot, ajang ini menurut saya ibarat sembari menyelam minum air, menjaga kesehatan sambil punya rekanan yang banyak dari berbagai kalangan,” kata Adrio. (Dnn)


Aviasi l September 2014 ď Źď€ 41

Gallery

Etihad Airways Airbus A330-243, registrasi A6-EYE Lokasi: Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng Camera: Canon Rebel T3 By: Fauzan Rasyadi

Philippines Airline Airbus A319, registrasi RP-C8602 Lokasi: Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng Camera: Nikon D7000 By: Haryadi

Garuda Indonesia Boeing 737-8U3, registrasi PK-GFX Lokasi: Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng Camera: Canon EOS 60D By: Shasya Santoso

Kirimkan hasil karya foto dirgantara Anda! Sertakan keterangan lengkap foto dan data diri ke: gallery@tabloidaviasi.com Setiap edisi, Aviasi akan menampilkan hasil foto terbaik.


42  Aviasi l September 2014

Day Off

Endah Sri Suparti

Berjuang Mencerdaskan Tunas Bangsa (Foto-foto: Anto)

P

RAMUGARI kerap diidentikkan dengan profesi bergengsi. Ada juga yang mengidentikkannya sebagai lifestyle yang keren dan mewah. Namun, bukan bagi awak kabin satu ini, Endah Sri Suparti. Ia tidak menjadikan profesinya itu sebagai sesuatu yang berada di awan-awan. Apa yang diperolehnya sebagai pramugari justru digunakan untuk membuka LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Di LSM inilah dia mengisi waktu liburnya (day off ) untuk melakukan aksi sosial. Kepada Aviasi, Endah sapaan akrabnya menyatakan setiap libur digunakan untuk mengajar anak didiknya. Sejak 2005 hingga Agustus tahun ini, ia

memiliki 300 siswa yang terdiri 12 anak di Cijantung, Jakarta Timur; 16 anak di Jakarta Pusat dan sisanya di Bandung. “Saat day off, saya fokuskan beberapa agenda, selain memberikan pengajaran, saya juga melakukan kunjungan ke tempat LSM saya di Bandung maupun Jakarta Pusat,” paparnya. “Setiap hari, ketika saya ada di rumah atau saat tugas, ada jadwal khusus mulai subuh, kemudian 08.0009.00 mengajar kosakata Bahasa Arab dan Inggris, 09.00-10.30: gali ilmu dan potensi diri, 12.30-13.30: materi Islam, kepemimpinan dan ekonomi kreatif, 18.30-19.00: muhadoroh dan 19.30-20.00: tadarus,”

tegasnya. Khusus untuk pendalaman materi ia berkolaborasi dengan sang suami yang tengah berkecimpung di dunia politik. “Materinya yang kami ajarkan seperti kewarganegaraan dan sosial,” katanya. “Ketika saat libur maupun saat terbang, saya tetap memantau kegiatan anak-anak. Salah satunya, mereka saya tugasi dengan pokok topik tertentu, kemudian didiskusikan kepada saya. Dalam hal ini, saya membentuk team leader dari anak-anak tersebut yang bertanggungjawab,” paparnya. Wanita kelahiran Bandung ini memiliki program khusus rapat berikut diskusi seminggu sekali guna evaluasi kegiatan. Ini dilakukan untuk melatih kejujuran dan keterbukaan. Endah yang bekerja di perusahaan penerbangan swasta ini juga memberikan pembelajaran melalui internet. Jam tertentu saat belajar di rumah disediakan Wi-Fi, namun terbatas. Artinya, setelah proses belajar selesai Wi-Fi dimatikan. Mengapa Endah menekuni kegiatan ini? “Saya awalnya prihatin dengan anak-anak yang ngaji harus bayar. Saya dan suami memutuskan untuk memberikan materi sesuai kemampuan kami. Kami memulai pada 2005, saat itu baru ada lima anak,” jelasnya. Wanita penyuka merah ini menambahkan, pada 2010, saat pulang kampung pun ada keprihatinan, di sana anak lulus SMP sudah menikah, karena faktor ekonomi. “Hal-hal tersebut menjadi PR besar dan tantangan saya, karena harus mengubah pola pikir orang tua dan anak-anak tersebut, bahwa pendidikan, pelatihan itu sangat penting buat bekal masa depan. Saya tetap mengimbau kepada mereka agar saling mendukung satu sama lain,” paparnya. Neng geulis yang bekerja sebagai pramugari sejak 2002 ini mengungkapkan perjuangan seperti ini tidak mudah, karena tetangga dan pihak-pihak memusuhi upayanya karena gratis. Endah juga menanamkan jiwa wirausaha, melalui pembelajaran ekonomi kreatif kepada anak didiknya dengan membuka usaha seblak setan (camilan khas Bandung). “Setiap hari, mereka buka stand di rumah saya pukul 19.00-21.00, kami juga membuka pesanan,” katanya di sela-sela ia memberikan pengajaran. Anak-anak didiknya yang di Jakarta Timur sudah duduk di bangku kuliah, ada yang semester tiga dan lima. Lantas, bagaimana Endah membiayai mereka? “Saya bekerja sama dengan beberapa universitas di Jakarta untuk keperluan kuliahnya. Sementara untuk biaya hidup, saya dan suami harus mengeluarkan Rp 20.000.000 setiap bulan untuk mereka,” pungkasnya. (Dnn)


tengah (kiri-kanan): Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan Chief Executive Officer Skytrax, Edward Plaisted. (Foto-foto: Dok. Garuda Indonesia)

Awak Kabin Garuda Indonesia Terbaik di Dunia Garuda Indonesia Raih “The World’s Best Cabin Crew” Award dari Skytrax di Farnborough International Airshow

S

etelah berhasil meraih penghargaan “The World’s Best Regional Airline 2012” dan “The World’s Best Economy Class 2013”, pada hari ini, Selasa (15/7), Garuda Indonesia kembali berhasil meraih penghargaan internasional dan dinobatkan sebagai airline dengan “The World’s Best Cabin Crew 2014” dari Skytrax lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berkedudukan di London, mengalahkan nominasi lainnya, yaitu Singapore Airlines dan Cathay Pacific Airways. Kinerja Garuda Indonesia semakin diakui di tingkat internasional sejalan dengan keberhasilan Garuda Indonesia melaksanakan program transformasi perusahaan “Quantum Leap 2011 – 2015”. Penyerahan penghargaan “The World’s Best Cabin Crew 2014” tersebut dilaksanakan dalam acara “The World Airline Awards 2014” yang berlangsung di tengah-tengah pameran dirgantara “Farnborough International Airshow” di London, Inggris, oleh CEO Skytrax, Edward Plaisted kepada Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Penetapan Garuda Indonesia sebagai “The World’s Best Cabin Crew 2014” tersebut didasarkan pada “customer satisfaction survey” yang dilaksanakan secara global yang melibatkan lebih dari 18 juta penumpang. Survei dilaksanakan terhadap lebih dari 245 perusahaan penerbangan internasional terbesar hingga penerbangan tingkat domestik mulai Agustus 2013 hingga Mei 2014, dengan mengukur 41 aspek kunci terkait produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan penerbangan.

tengah (kiri-kanan): Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi; Kedutaan Besar Indonesia Untuk Inggris dan Republik Irlandia, Teuku Mohammad Hamzah Thaye.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi salah satu milestone penting bagi perusahaan karena merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap konsep layanan “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan Indonesia dan menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para pengguna jasa. “Keberhasilan Garuda Indonesia meraih “The World’s Best Cabin Crew 2014” merupakan komitmen dan hasil kerja keras seluruh karyawan Garuda Indonesia, khususnya awak kabin kami, dalam memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pengguna jasa sehingga Garuda Indonesia meraih kepercayaan dan penghargaan berskala

internasional yang kesekian kalinya ini,” ujar Emirsyah. Berkat komitmen manajemen dan karyawan Garuda Indonesia untuk terus memberikan hal yang terbaik, kinerja Garuda Indonesia secara bertahap terus diakui di tingkat internasional. Pada tahun 2012, dalam pameran kerdirgantaraan “Farnborough Airshow 2012” di London, Garuda terpilih sebagai “The World’s Best Regional Airline”. Selanjutnya, pada pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2013 yang dilaksanakan Juni 2013 lalu, Garuda Indonesia meraih predikat “The World’s Best Economy Class” dari Skytrax, dan saat ini Garuda menduduki posisi ke-8 dalam “The World’s Best Airlines”. Pengakuan dunia terhadap Garuda Indonesia semakin mendorong perusahaan untuk terus melanjutkan program transformasi dan ekspansi “Quantum Leap 2011 - 2015”. Melalui program tersebut, Garuda Indonesia akan menjadi maskapai bintang lima, dan pada tahun 2015 Garuda akan mengoperasikan 194 pesawat dengan usia rata-rata pesawat di bawah 5 tahun. Sejak bergabung menjadi salah satu anggota aliansi global SkyTeam pada bulan Maret 2014 lalu, Garuda Indonesia bersama dengan 19 anggota SkyTeam yang lain melayani penerbangan ke 1,052 kota tujuan di 177 negara, dengan total penerbangan mencapai 16,323 penerbangan setiap hari. Di samping itu, para pengguna jasa Garuda Indonesia juga dapat memanfaatkan 516 lounges anggota SkyTeam di seluruh dunia.



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.