Tabloid AVIASI Edisi 79 Februari 2015

Page 1

Bisnis Penerbangan Itu Tidak Menarik Bisnis Aviasi h.6

Garuda Indonesia Jajaki Rute Explore Airline h.8

A V I A T I O N

O F

I N D O N E S I A

Sultan Thaha, Bandar Udara Berkonsep Kebun Binatang Bandar Udara h.18

Rp 20.000,00

Edisi 79 Thn VII – Februari 2015 • www.tabloidaviasi.com

AirAsia QZ8501

Petaka Setelah Ulang Tahun ke-10

Inikah Akhir LCC di Indonesia? Penerbangan murah (LCC) yang kerap mengedepankan tiket murah untuk memancing animo masyarakat terganjal oleh aturan tarif batas nominal yang popular dengan istilah batas bawah tiket kelas ekonomi 40 persen dari tarif batas atas berdasarkan Permenhub No 91/2014.

Menhub Ingin Perbaiki Rapor Merah

h.12

Hikmah Kasus QZ8501

h.14

Romantika Malam di Bumi Serumpun Sebalai

h.34


Lintas Aviasi

Lagi, PSC Disatukan Dalam Tiket

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

M

ULAI 1 Februari 2015, PT Angkasa Pura I (Persero) atau Angkasa Pura Airports menerapkan Passenger Service Charge (PSC) on ticket untuk penggunaan 1 Maret 2015. Pengelola bandar udara di wilayah tengah dan timur Indonesia ini telah mempersiapkan penerapan PSC on ticket bersama airlines sejak Desember 2014. Ketentuan tersebut sebagai tindak

lanjut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 447 Tahun 2014 tentang Pembayaran PSC Disatukan Dengan Tiket Penumpang Pesawat Udara. Selain itu PSC on ticket juga sebagai upaya pengelola airport dan maskapai guna meningkatkan kenyamanan para pengguna pesawat udara. Praktiknya, PSC berbeda-beda di setiap bandar udara. Tim Corporate

Communication Angkasa Pura I menyatakan besaran nilai PSC tiap airport disesuaikan dengan biaya pokok masingmasing bandar udara. Rumusnya, besaran nominal PSC adalah: tarif = Cu x LoS, di mana Cu = cost unit, LoS = Level of Service. Contoh, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali domestik Rp 75.000 dan internasional Rp 200.000, di Banadr Udara Sultan Hasanuddin, Makasar domestik Rp 50.000 dan internasional sebesar Rp 150.000. Sebelumnya, Angkasa Pura I menyatakan pada prinsipnya tidak ada masalah dengan pemisahan PSC dari tiket. Namun selaku pengelola airport, AP I harus mempersiapkan petugas di counter khusus pungutan PSC. Kerja sama dengan airlines untuk menyatukan PSC ke dalam tiket diawali dengan Perjanjian Kerjasama dengan PT Garuda Indonesia tentang Peningkatan Pelayanan, Fasilitas dan Penataan Terminal di Bandar Udara yang dikelola oleh PT AP I Nomor:

PTDI Akan Buat CN235 Istimewa

AVIASI/Anto Zq

I

NDUSTRI penerbangan Indonesia memang berjaya. Selama ini pesawat CN235 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dikenal sebagai pesawat multiguna (multi purpose). Keunggulan CN235 bisa menjadi pesawat udara dengan variasi penumpang kargo, paratroop, VIP/VVIP, medical evacuation, maritime patrol, surveillance, bahkan menjadi rain maker.

2

•

Februari 2015

Pada umumnya pelanggan hanya memilih satu dari beberapa fungsi tersebut. Dalam keterangan resmi PT DI, berdasarkan Kontrak Pengadaan antara PTDI dan Thai Aviation Industries (TAI) yang telah ditandatangani di Bangkok, Thailand, PTDI akan membuat CN235 yang benar-benar multiguna dengan prinsip quick change. Satu pesawat CN235 akan memiliki beberapa paket

konfigurasi, yaitu untuk penumpang, VIP/VVIP, penerjun, kargo, atau menjadi medical evacuation (ambulan udara). Pesawat CN235-220 buatan PTDI pesanan TAI tersebut dilengkapi dengan pintu depan yang dapat dipakai sebagai tangga untuk VIP/ VVIP dan pintu belakang khusus yang dapat dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai saat operasi terjun payung. Sementara ramp door tetap ada sebagai perlengkapan standar untuk keluar masuk barang yang ukurannya cukup besar atau kendaraan kecil. Sekilas harga pesawat ini terlihat lebih mahal dibandingkan CN235 konfigurasi standar untuk penumpang atau kargo. Akan tetapi harga lebih tersebut digunakan untuk melengkapi beberapa paket konfigurasi, yaitu untuk penumpang, VIP/VVIP, penerjun, kargo/track dan medical evacuation, yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan evaluasi TAI, satu pesawat dengan kemampuan untuk berbagai misi dianggap lebih menguntungkan daripada membeli beberapa pesawat yang masingmasing dengan satu atau dua misi saja. PTDI berharap menerima pesanan lebih banyak lagi pesawat multiguna. (Sat)

SP.66/HK.09.01/2012/DU-B dan Nomor: DS/PERJ/DZ-3311/2012 pada 21 Juni 2012, dengan lingkup perjanjian yang disepakati di antaranya adalah pembayaran Passanger Service Charge (PSC) yang merupakan bagian dari komponen tiket penerbangan Garuda. Namun ketika ketentuan itu diterapkan, Garuda Indonesia merugi Rp 2,2 miliar setiap bulan. Sementara dalam hal pemisahan ini, AP I tidak merugi namun lebih kepada terms of payment-nya yang mundur. Dengan adanya kerja sama PSC on Ticket dengan Garuda, pendapatan PSC diterima AP I pada H+5 dari tanggal keberangkatan. Atas kerja sama tersebut AP I mengeluarkan biaya berupa collection fee kepada PT Garuda Indonesia sebesar Rp 300 per penumpang wajib bayar PSC dan hal tersebut merupakan beban biaya AP I. Sementara, pajak bandar udara UPT masuk ke dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus disetor ke dalam kas negara 1 x 24 jam. Saat ini perseroan mengelola bandar udara di I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Adi Soemarmo Solo, Adisutjipto Yogyakarta, Ahmad Yani Semarang, Syamsudin Noor Banjarmasin, El Tari Kupang, Lombok Praya, Sam Ratulangi Manado, Pattimura Ambon dan Frans Kaisiepo Biak. (Sat)

AirAsia Tak Bermodal Besar PASAR penerbangan berkonsep murah atau LCC dimulai dari AirAsia asal Malaysia. Menjadi perusahaan besar seperti sekarang ini, ternyata bukan bermodal besar. “Kami mulai pada 2001 dengan dua pesawat tua, yang dibeli dari pemiliknya asal Malaysia DRB-Hicom, seharga koin 1 Ringgit Malaysia (0,25 sen dolar AS) yang disertai utang 11 juta dolar AS (40 juta Ringgit Malaysia),� demikian mengutip website AirAsia.com Lahir setelah 11 September saat itu dan mengalami krisis keuangan global, AirAsia telah menghadapi sejumlah masa yang paling sulit. Sekarang, AirAsia Group terdiri dari Malaysia AirAsia (AK), AirAsia Thai (FD), AirAsia Indonesia (QZ), AirAsia X (D7), AirAsia Philippines (PQ), AirAsia Zest (Z2), AirAsia X Thai (XJ) dan AirAsia India (I5). Sayangnya, AirAsia Jepang berpatungan ANA tutup operasi sejak Oktober 2013. Selanjutnya, pada 1 Juli 2014, AirAsia mengumumkan akan bekerja sama dengan Octave Japan Infrastructure Fund I GK (Octave), Rakuten Inc. (Rakuten), Noevir Holdings Co.Ltd. (Noevir) dan Alpen Co.Ltd. (Alpen) untuk kembali mendirikan AirAsia Jepang. (Dnn)


Airline

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

AirAsia vs Lion Air

S

UDAH bukan menjadi rahasia umum lagi, bila AirAsia dari Malaysia ekspansi ke berbagai negara termasuk Indonesia, maka dari Lion Air tak mau kalah. Malindo Air, terus menggandakan jaringan Indonesia selama 4Q2014 dengan tiga rute baru. Maskapai dengan pemegang saham 49 persen dari Lion Group hingga 2014 menghubungkan dari Kuala Lumpur ke Medan, Jakarta, Bali, Batam, Pekanbaru dan Bandung. Malindo juga memperluas jaringan domestik dan akan segera melayani bandar udara lainnya di Semenanjung atau Malaysia Barat. Malindo juga menerbangi Ipoh sebagai tujuan-10,

Malaka serta Kerteh. Menurut Centre For Aviation, terhitung pangsa pasar sekitar 55 persen dan 49 persen dari kursi total kursi termasuk penerbangan yang dioperasikan oleh Wings Air. Kehadiran kuat Lion Group di Sumatera secara signifikan telah menjadikan perluasan rute regional melalui jaringan di Indonesia. Fakta lainnya, bila AirAsia Indonesia dengan Airbus A320 berbasis di Bandung terbang ke Kuala Lumpur, Malindo justru menggunakan Boeing 737-800 karena keterbatasan landas pacu. Bandung-Kuala Lumpur adalah

pasar yang relatif besar dan saat ini telah dilayani 31 penerbangan mingguan oleh AirAsia Indonesia dan AirAsia Malaysia, kemudian disusul Malindo (rute internasional dari Kuala Lumpur), Lion Air dan Wings Air (rute domestik). Bandung adalah salah satu dari beberapa bandar udara di Indonesia di mana awalnya Lion Group bukan pemimpin pasar. Data dari CAPA menyebutkan kelompok Lion dan AirAsia masing-masing saat ini mencapai sekitar pangsa 44 persen dari total kapasitas kursi di Bandung. Peluncuran layanan oleh Malindo dari Kuala Lumpur dapat mengakibatkan Lion Group menjadi raja pasar penerbangan di Bandung. Kuala Lumpur-Bandung adalah pasar Malaysia-Indonesia ketiga

Malindo setelah JakartaKuala Lumpur dan MedanPenang, ini menunjukkan persaingan antara AirAsia dan Lion. Ada beberapa rute AirAsia di pasar ini yang belum dilayani oleh operator Lion Group. Centre For Aviation mengungkapkan AirAsia Grup telah mengurangi kapasitas kursi sekitar 20 persen selama tahun lalu di pasar Malaysia-Indonesia, dapat memberikan celah lebih lanjut bagi Lion Group untuk ekspansi pada beberapa rute internasional maupun domestik. Ekspansi Malindo sepanjang 2014 telah difokuskan pada operasi turboprop (baling-baling) dari basis Kuala Lumpur Subang. Malindo telah mendatangkan delapan ATR 72-600 sejak awal 2014 dan menerima dua pesawat turboprop lainnya pada

akhir 2014. Malindo saat ini mengoperasikan 11 ATR 72-600 untuk 11 domestik dan tiga rute internasional. Ini termasuk delapan domestik dan dua rute internasional (Batam dan Krabi) dari Subang. Tiga dari tujuan ini (Langkawi, Penang dan Kota Bahru) juga diterbangi dari KLIA dengan Boeing 737-900ER. Tapi Malindo beroperasi hanya satu penerbangan setiap hari ke Langkawi, Penang dan Kota Bahru dari KLIA, dengan fokus terutama pada rute internasional, sementara beberapa frekuensi harian dilayani dari Subang. Sebagai perbandingan AirAsia dan Malaysia Airlines mengoperasikan beberapa penerbangan harian ke Langkawi, Penang dan Kota Bahru dari KLIA. (Dnn)

Kotabaru, Tidak Perlu Transit di Banjarmasin

B

ERADA di Kalimantan Selatan, nama Bandar Udara Gusti Syamsir Alam (KBU) di Kotabaru sepertinya belum familiar dibandingkan Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor Banjarbaru di Banjarmasin. Namun, nama itu kini mulai muncul dengan adanya penerbangan ke Surabaya dengan frekuensi setiap hari. Menurut Mochamad Zainuddin, Commercial Manager PT Kalstar Aviation kepada AVIASI bahwa Kotabaru sebagai ibukota Kabupaten Kotabaru dengan pulau terpisah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, sehinggga aktivitas bisnis/perdagangan semakin berkembang. “Surabaya sebagai centra bisnis di Jawa Timur merupakan kota yang mempunyai hubungan bisnis cukup kuat dengan Kotabaru di mana saat ini bisa ditempuh melalui dan ganti pesawat di Banjarmasin sehingga cukup menjenuhkan bagi pemakai

jasa,” jelasnya. Sementara itu, Andi Mansyur, CEO Kalstar Aviation menegaskan Pemda Kotabaru sangat mendambakan adanya penerbangan langsung dari Kotabaru-Surabaya PP di mana Kalstar Aviation sebagai pioneer penerbangan di Kalimantan telah menjawab keinginan Pemda tersebut. Zainuddin menambahkan, target pasar rute ini adalah pebisnis, pedagang, tenaga kerja tambang, perkebunan dan keluarga dengan tingkat isian pesawat (load factor) di atas 80 persen. Penerbangan ini dengan ATR 72-500 berkapasitas 70 penumpang. “Dengan dibukanya penerbangan Surabaya-Kotabaru PP dimungkinkan penumpang dari Bandung, Semarang, Yogyakarta maupun dari Nusa Tenggara terkoneksi di Surabaya untuk ke Kotabaru dan sebaliknya,” pungkas Zainuddin. (Sat)

AVIASI/Tom

Informasi Penerbangan Rute

Sumber: Kalstar Aviation

Nomor Penerbangan

Waktu Keberangkatan

Waktu Kedatangan

Surabaya-Kotabaru

KD 714

09.25 WIB

11.55 WITA

Kotabaru-Surabaya

KD 715

13.45 WITA

14.20 WIB

Februari 2015 •

3


Bandar Udara

Pembangunan gedung terminal baru Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi. (Foto-foto: Rico Mapedeceng)

Sultan Thaha, Bandar Udara Berkonsep Kebun Binatang Sejumlah bandar udara belakangan ini tengah gencar-gencarnya mengubah tampilan menjadi lebih oke dalam rangka menuju kelas dunia, salah satunya adalah bandar udara di Jambi.

PT Angkasa Pura II akan terus mengembangkan pintu udara potensial untuk komersialisasi. Salah satunya dengan menggandeng investor, terutama dalam perubahan bandar udara berkonsep aerotropolis (didesain green airport dan kota metropolitan). Anggaran yang disiapkan AMBI terletak di pesisir timur di untuk investasi pengembangan bandara di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah Rp 444 miliar. Sekaligus satu dari tiga provinsi yang Berbagai pihak mengharapkan gerbang ibukotanya bernama sama dengan udara yang berdesain Zoo Airport ini dapat nama provinsinya, selain Bengkulu rampung pada akhir 2015. Sebab, terminal dan Gorontalo. Wilayah ini dikenal berslogan lama kurang diminati penumpang, karena “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah“ sebagai daya tampung yang sudah melebihi kapasitas. penggambaran luasnya wilayah Kesultanan Berdasarkan pantauan AVIASI di bandar Melayu Jambi yang mencakup Sembilan Lurah udara yang dioperasikan sejak Pemerintah di kala pemerintahan Orang Kayo Hitam. Jepang kemudian Djawatan Penerbangan Bandar udara berkode IATA: DJB dan ICAO: Sipil 1950-1970 ini banyak penumpang yang WIPA ini berhadapan dengan Kebun Binatang datang ke airport pada menit-menit terakhir, Taman Rimbo. Jadi, Jambi bakal menjadi karena akses ke bandara mudah dijangkau. provinsi pertama di Indonesia berkonsep Faktor lain banyak penumpang yang kurang Zoo Airport. Pembangunan Zoo Airport ini nyaman berlama-lama di bandar udara. merupakan gagasan dari Dorma Manalu, Tim Project Implementation Unit (PIU) mantan General Manager Bandar Udara menyatakan hingga minggu ketiga Januari Sultan Thaha dan Salahduin Rafi, mantan lalu, terminal baru masih dalam proses Direktur Pengembangan Kebandarudaraan pengembangan. Dan, bila diikuti dari rencana dan Teknologi PT Angkasa Pura II saat itu. awal, baru terealisasi 50 persen. Beberapa Memang kebetulan, sebab kebun binatang bagian yang juga masih dalam pengerjaan, tersebut sudah ada sejak 1973. Kini, sejak 19 yakni apron yang tahun ini ditargetkan Januari lalu, Tamzil ditunjuk sebagai General rampung, parkir kendaraan, dan area Manager baru di gerbang udara terbesar di perkantoran. Sementara untuk tower setinggi Jambi ini. 26 meter sudah jadi. Dengan adanya pembangunan Zoo Selanjutnya, interior gedung terminal Airport ini, diharapkan nantinya masyarakat akan kental bernuansa binatang layaknya di ketika memasuki kawasan bandar udara dapat taman margasatwa. Pengerjaan interior juga menikmati suasana kebun binatang dan telah dilakukan dari terminal keberangkatan, melihat binatang yang dikoleksi. Sehingga, ruang tunggu maupun ruang kedatangan, akan dibuat jalan penghubung antara kebun namun hingga pertengahan Januari lalu, binatang menuju terminal baru. pengerjaanya belum rampung. Motif angsa

J

4

•

Februari 2015

Ornamen khas Jambi pada gedung terminal baru.

duo yang ciri khas Jambi juga menghiasai beberapa dinding gedung baru tersebut. Bagaimanapun kondisi tersebut, adanya bandar udara ini cukup memberikan keuntungan bagi pengguna jasa penerbangan. Secara geografis, terminal lama dan terminal baru letaknya berdekatan, masih dalam satu kawasan. Airport ini berbeda dengan kota lainnya, keduanya berada di jalur strategis Jambi, bisa ditempuh sekitar 10 menit dari pusat kota. Jalan raya kabupaten ke ibukota berada persis di depan bandar udara.

Menyatu Dengan Wahana Lain Bandar udara ini juga dekat dengan rumah adat Jambi dari berbagai kabupaten yang merupakan sarana-prasarana MTQ Tingkat Nasional pada 1997. Ke depan, pengelolaan bandar udara ini menjadi satu kesatuan dengan kebun binatang, taman MTQ. Keunggulannya saat ini, sudah dekat dengan beberapa hotel maupun rumah sakit. Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan bunker yang dibangun pada


Safety

AVIASI/Tom

Mempertanyakan Keselamatan Maskapai Murah

K

ECELAKAAN AirAsia Indonesia QZ8501 di Laut Jawa mengusik banyak pihak, terutama menyangkut soal keselamatan dan keamanan penerbangan. Banyak orang menyimpulkan jika maskapai menerapkan low cost carrier (LCC), maka kompensasinya faktor keselamatan (safety) harus digadaikan. Artinya tingkat keselamatan penumpang dirancang seminim mungkin? Tidak bisa dipungkiri jika maskapai menerapkan konsep LCC, maka ada komponen biaya yang harus ditekan. Saat pesawat ground time (transit) misalnya harus diupakan hanya 25 menit. Awak kabin yang bertugas sebagai safety untuk kabin dan penumpang, terpaksa turun tangan jadi petugas kebersihan (cleaning service). Artinya, biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk cleaning service, biaya ground handling akhirnya dipangkas. Maskapai berlayanan minimum lazimnya tidak ada antar jemput bagi awak pesawat yang akan bertugas. Mereka ke bandara dengan transportasi sendiri. Berdasarkan pantauan AVIASI, ada kru yang naik bus dan angkutan umum lainnya. Ini membuktikan bahwa layanan untuk kru yang identik dengan safety memang dikurangi. Edwin Soedarmo, CSE Aviation, tak menampik bahwa kebijakan penghematan yang dilakukan maskapai kadang-kadang menyerempet ke persoalan safety. Sebagai contoh untuk efisiensi fuel, maka diberlakukan zero fuel reserve atau pilot hanya diperbolehkan terbang dalam kurun waktu tertentu. Hal ini tentu menjadi beban pilot

yang menerbangkan pesawat ketika dia berhadapan dengan situasi yang mengharuskan penerbangannya diperpanjang (prolonged flight). Kebijakan-kebijakan semacam ini tidak dikenal dalam konsep LCC. “Konsep LCC merupakan strategi ekonomi untuk menurunkan biaya operasional dengan fokus pada elemen-elemen komersial dan bisnis perusahaan. Konsep ekonomi dilihat dari aspek safety adalah biaya yang dibutuhkan untuk memastikan pemenuhan (compliance) terhadap regulasi, berapapun itu wajib dipenuhi oleh perusahaan,” tambah Edwin. Apakah juga minim anggaran lagi untuk safety, sehingga ada kebijakan penetapan tarif batas bawah 40 persen pada tiket? Bayu Sutanto, Ketua INACA Berjadwal menegaskan kebijakan 40 persen diberlakukan sebagai upaya atau mekanisme untuk memperbaiki safety level dan juga membantu maskapai memperbaiki struktur biaya operasinya dengan adanya perubahan kondisi ekonomi makro seperti melemahanya nilai tukar rupiah, sementara 70 persen komponen biaya operasi dipengaruhi nilai dolar AS. Namun Soy Pardede, Ketua Pembina ASEAN Competition Institute menyatakan bisnis LCC sama sekali tidak mempunyai dampak terhadap safety, kecuali quality dan service. Safety mengikuti standar di mana pesawat juga dibuat mengikuti standar internasional yang demikian ketat. Standar yang sama juga berlaku untuk para penerbang dan awak pesawat. Adalah sangat tidak masuk akal apabila manajemen perusahaan penerbangan berani mengambil risiko menurunkan kadar keselamatan, karena berdampak terhadap

penumpang, termasuk kru pesawat.

Perlu FOO atau Tidak? Temuan lain di lapangan, setelah AirAsia Indonesia QZ8501 dinyatakan hilang, Satya Eka, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyurati Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan bahwa flight operation baru mengambil data prakiraan cuaca pada 07.00 WIB, sementara QZ8501 mengudara pada 05.36 WIB. Saat Ignasius melakukan inspeksi, ditemukan bahwa ada salah satu kelalaian dalam proses penerbangan di AirAsia Indonesia, yaitu tanpa dilakukan briefing dari petugas Flight Operation Officer (FOO). Dalam Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Nomor 121, forecasting BMKG, lazimnya pesawat udara sebelum take off, kru wajib paham dinamika cuaca dari

bandar udara asal ke tujuan. BMKG memberikan peta cuaca seperti flight document, juga bisa dapat info dari website atau datang ke BMKG dengan update data cuaca setiap enam jam. Seorang FOO yang enggan disebutkan namanya menceritakan bahwa jumlah personel FOO yang dibatasi dalam rangka menghemat biaya (gaji). Selama ini perseroan hanya mendapatkan data cuaca cukup dengan mengunduh dari situs BMKG. Capt. Novi Isnurianto, General Manager Merpati Pilot School kepada AVIASI menegaskan peranan FOO di perusahaannya sangat penting, karena di peraturan Opeational Manual Perusahaan, FOO wajib melakukan dispatch dengan mengumpulkan seluruh informasi berhubungan dengan penerbangan. Dari keseluruhan informasi yang FOO dapatkan, intisarinya diberikan kepada pilot. Yang tidak ada hubungannya dengan rute (yang akan dilaksanakan), tidak perlu disampaikan. “Setelah seluruh data diterima lalu didiskusikan jika ada hal-hal yang berpotensi bahaya. Setelah pilot dan FOO setuju, barulah FOO merilis penerbangan yang akan dilaksanakan itu,” tegasnya. Capt. Daniel Rumani menyatakan betapa pentingnya FOO. “Pilot sendiri sudah banyak beban kerjanya, sehingga jangan ditambah lagi dengan urusan-urusan yang menjadi pekerjaan FOO.” Pada hari H pelaksanaan terbang, FOO sudah memastikan kru yang bertugas, pesawat yang tersedia, status pesawat, prakiraan cuaca, jumlah penumpang dan banyaknya kargo serta bahan bakar yang akan disiapkan pada rute-rute sesuai perencanaan, menyiapkan rencana penerbangan sampai memonitor jemputan semua kru yang bertugas pada hari itu. Seorang praktisi penerbangan kepada AVIASI menyatakan prakiraan cuaca dari internet itu sama saja dengan yang diperoleh FOO. Tugas FOO yang disebutkan dalam CASR itu tidak mem-briefing, tetapi menyediakan data penerbangan dan data lainnya yang terkait penerbangan. Kalau pilot kurang jelas, petugas FOO wajib menjelaskan. Setelah itu pilot dan FOO wajib menandatangani dokumen dispatch release karena harus ada joint responsibility dari keduanya. (Sat) AVIASI/Tom

Februari 2015 •

5


Q&A

Prosedur Terbang dan Aktualisasi Cuaca Oleh Capt. Dr. Toto Soebandoro (Quality, Safety and Security Director Sriwijaya Air)

I

ndustri penerbangan merupakan salah satu bisnis yang sarat dengan keselamatan dan tidak adanya keraguan, tak heran bila ada kepatuhan safety first. Seluruh alur maupun prosedur kerja harus diikuti sesuai divisi dan kemampuan sumber daya manusia, salah satunya bagi penerbang.

(RPL), berupa daftar penerbangan yang diwakilkan oleh perusahaan kepada flight dispatcher (F/D) yang mempunyai FOO licence, kemudian mereka menyampaikan kepada pilot di ruang flight dispatch di masing-masing airline.

Mengapa ada pilot yang mengandalkan aktualisasi cuaca dari internet? Bolehkah? Bagaimana semestinya prosedur Seiring dengan perkembangan pilot sebelum terbang? teknologi, sekarang ini cuaca sudah Setiap akan terbang, pilot harus dapat di-download (unduh) dari mengisi flight clearance (flight plan) di internet, berwarna dan kualitasnya brieing office, biasanya berlokasi dekat sama dengan cuaca yang tersedia ATC Tower yang ada tulisannya C warna di briefing office. Bahkan tidak hanya hitam dengan latar belakang kuning. dari Badan Meteorologi, Klimatologi Maksudnya adalah “PILOT REPORT dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca HERE”. terbaru juga bisa diperoleh dari Pilot harus melapor atau institusi internasional. memberitahu rencana penerbangan Flight Dispatcher dalam dan mendapatkan izin terbang. pemahaman teori (ilmu) sama dengan Di sana pilot akan dibriefing atau pilot, tetapi pilot lebih unggul dalam ditunjukkan tentang ramalan cuaca, menghadapi cuaca aktual. Oleh konidisi cuaca terbaru di bandar udara sebab itu, dibriefing atau tidak, pilot keberangkatan, tujuan, alternatif dan dapat membaca dari dokumen yang rute perjalanan. dibawa oleh F/D dari briefing office. Pada maskapai dengan jadwal Tetapi semua itu terpulang kembali penerbangan banyak, biasanya sudah pada Standard Operational Procedure diganti dengan repetitive flight plan (SOP) masing-masing maskapai.

Ilustrasi: AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Yang pasti semua itu harus dilakukan untuk kepentingan keselamatan penerbangan.

selamat), pilot tidak boleh ragu, karena semuanya didasari oleh perhitungan atau kalkulasi ilmiah, safety, kompetensi, dan regulasi yang Mengapa di penerbangan pilot tidak dituangkan dalam perencanaan boleh ragu? penerbangan atau skenario yang Bahwa seluruh pergerakan sudah disiapkan. (Dnn) penerbangan harus safe (pasti

Tips

Ketika Pesawat Mendarat Darurat di Air

D

ITCHING adalah pendaratan darurat di air dan sifatnya segera. Pasalnya, jika tidak segera dilakukan, risiko lebih besar akan ditanggung pesawat yang akan melakukan pendaratan di air. Ditching dilakukan tentu bertujuan demi keselamatan penumpang. Dalam kondisi seperti itu, bisa jadi pesawat masih mempunyai tenaga mesin, bisa juga sebaliknya karena pesawat sudah tidak bertenaga (mesin mati). “Tindakan keselamatan harus segera dilakukan, karena tidak ada pilihan tempat lain yang lebih baik atau lebih safe,” kata Capt. Dr. Toto Soebandoro, Quality, Safety and Security Director Sriwijaya Air. Dalam keadaan darurat tersebut, menurut dia, harus dilakukan prosedurprosedur evakuasi yang sifatnya segera. Apa yang harus dilakukan penumpang jika terjadi ditching?

1

Perhatikan Peragaan Keselamatan Penerbangan Sebelum terbang, awak kabin selalu memberikan briefing (arahan) bagi penumpang yang duduk di jendela darurat serta safety demo (peragaan keselamatan penerbangan). Untuk itu penumpang wajib menyimak dengan baik. Jangan sesekali Anda mengabaikannya. Anda harus tahu bagaimana

6

Februari 2015

menggunakan baju pelampung, mengalungkan, kapan harus mengembangkan, cara-cara mengembangkan dan sebagainya.

2

Baca Buku Petunjuk Keselamatan Setiap kantung kursi Anda tesedia safety card (kartu petunjuk keselamatan). Oleh karena itu, silakan baca dengan seksama dan perhatikan sesuai tahapan dalam gambar di kartu tersebut. Bila ada yang belum jelas, silakan tanya ke awak kabin.

3

Perhatikan Baju Pelampung Life vest (baju pelampung) berada di bawah kursi Anda dan hanya digunakan bila terjadi

pendaratan darurat di air. Dengan demikian, saat mulai duduk, harap cek kembali apakah ada baju pelampung atau tidak. Bila tidak ada segera menghubungi awak kabin.

4

Bepergian dengan Anak/Bayi Seperti penumpang dewasa, anak-anak juga harus mengenakan baju pelampung. Petunjuk rincinya juga tersedia dalam kartu keselamatan. Anak-anak maupun balita dan penumpang dewasa wajib meminta kepada awak kabin bila belum mendapatkan baju pelampung.

5

Kenakan Sabuk Pengaman Selama penerbangan, saat terjadi guncangan (cuaca buruk) dan Ilustrasi: AVIASI/Danang Prihantoro

bila ada instruksi akan melakukan pendaratan darurat di air, mohon segera mengenakan seat belt (sabuk keselamatan). Pada saat situasi tersebut, Anda harap tetap duduk.

6

Menunduk Pada kondisi darurat, sandaran kursi harus ditegakkan. Untuk posisi duduk, setiap penumpang dianjurkan membungkuk untuk kepentingan keselamatan.

7

Ikuti Petunjuk Awak Kabin Awak pesawat harus mengikuti standar prosedur operasional dengan disiplin, sementara penumpang wajib mengikuti perintah, petunjuk, aba-aba yang diberikan oleh awak pesawat dan tidak terburu-buru serta jangan saling berebut.

8

Jangan Panik Pada saat kondisi darurat (pendaratan di air), awak pesawat dan penumpang diharapkan tidak panik, berupayalah tetap tenang dan mengikuti prosedur keselamatan.

9

Prosedur Ditching Prosedur ditching sama dengan pendaratan darurat di daratan yang permukaannya tidak rata atau kurang keras. Bedanya tanpa menggunakan roda pendaratan dan persiapan dilakukan sebelum ditching dan setelah ditching oleh masing masing awak pesawat. (Dnn)


Kupas

A320 Dalam Angka Kecelakaan

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Produksi pesawat udara pada dasarnya tidak mengesampingkan aspek keselamatan dalam pembuatan, melalui berbagai tahapan uji saat di darat maupun di udara. Faktanya, berbagai jenis pesawat mengalami kejadian maupun kecelakaan disebabkan beberapa faktor, seperti halnya Airbus A320 yang dioperasikan AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya - Singapura yang jatuh di perairan Laut Jawa pada 28 Desember 2014.

T

AHUKAH Anda, keluarga Airbus A320 menerima pesanan lebih dari 11.163 pesawat dan lebih dari 6.331 dikirimkan ke lebih dari 319 maskapai di seluruh dunia? A320 Family terdiri Airbus A318 (mulai beroperasi Juli 2003), A319 (pertama kali dikirimkan April 1996), A320 dan A321 (mulai beroperasi Januari 1994). Kini pesawat jenis itu sebagai jet lorong tunggal (single aisle) terlaris yang disukai airlines maupun penumpang. Tak heran bila pasar penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier LCC) juga menggemari keluarga jet ini, sebab berkapasitas 150 kursi penumpang dalam dua kelas, atau hingga 180 penumpang dalam tata kabin yang padat baik sewa atau LCC. A320 mulai dioperasikan pada Maret 1988, terbang perdana pada 22 Februari 1987. Sertifikasi JAA (Joint Aviation Authorities) diterima pada 26 Februari 1988. Sebulan kemudian A320 pertama dikirimkan ke Air France. Bila dibedah, A320 memang dibuat dengan inovasi tinggi, canggih, modern dan mengedepankan

keselamatan. Pesawat Eropa ini menjadi pertama dengan model kontrol kemudi samping (side-stick) di dalam kokpitnya, untuk mesinnya IAE V2500 buatan International Aero Engines atau CFM International CFM 56-5. Mengutip dari Aircraft Family Air bus, teknologi navigasi canggihnya berkontribusi untuk fleksibilitas operasional A320. Ini termasuk

kemampuan Required Navigation Performance (RNP), mengurangi jarak pendekatan untuk mendarat sekaligus mengurangi emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar. Juga ditawarkan Microwave Landing System (MLS) untuk meningkatkan kemampuan pendekatan dalam kondisi visibilitas rendah dan Future Air Navigation System (FANS) untuk mengoptimalkan jalur penerbangan dan mengurangi jarak pesawat. Ternyata bobot A320 termasuk ringan karena menggunakan material ringan antara lain aramid fibre (AFRP), glass fibre (GFRP) dan plastik serat karbon (carbon fibre reinforced plastics/ CFRP). Namun, sepanjang kiprahnya, pesawat ini pernah mengalami beberapa kejadian maupun kecelakaan. Menurut Aviation Safety, data yang diperbarui 3

Statistik Kecelakaan Fatal Airbus A320 Waktu

Tipe

Januari 2015 menyebutkan statistik Airbus A320, kerusakan badan: 27 pesawat, kerusakan total: 18 pesawat dengan 799 korban jiwa, kriminal kecuali pembajakan: tiga pesawat, pembajakan: enam pesawat dengan satu korban jiwa, dengan 3,25 persen dari semua penumpang selamat dan kecelakaan fatal. Salah satunya AirAsia Indonesia QZ8501. Berdasarkan keterangan Airbus Communications Director - Asia, Sean Lee, Airbus telah dan masih terus memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi terkait guna menentukan penyebab kecelakaan. Selama proses investigasi berlangsung, Airbus tidak ingin berspekulasi mengenai faktor-faktor penyebab maupun sistem dalam penerbangan (on-board). (Dnn)

Sumber: Aviation Safety Network, data diperbaharui 10 Januari 2015

Registrasi/Umur Pesawat

Operator

Lokasi

Korban Jiwa

Minggu, 26 Juni 1988

Airbus A320-111

F-GFKC (6 bulan)

Air France

Mulhouse-Habsheim Airport, Prancis

3 orang

Rabu, 14 Februari 1990

Airbus A320-231

VT-EPN (1 tahun)

Indian Airlines

Dekat Bangalore-Hindustan Airport (BLR), India

92 orang

Minggu, 20 Januari 1992

Airbus A320-111

F-GGED (4 tahun)

Air Inter

Strasbourg-Entzheim Airport (SXB), Prancis

87 orang

Rabu, 14 September 1993

Airbus A320-211

D-AIPN (3 tahun)

Lufthansa

Warszawa-Okecie Airport (WAW), Polandia

2 orang

Minggu, 22 Maret 1998

Airbus A320-214

RP-C3222 (1 tahun)

Philippine Air Lines

Bacolod Airport (BCD), Filipina

3 orang

Rabu, 23 Agustus 2000

Airbus A320-212

A4O-EK (6 tahun 3 bulan)

Gulf Air

Dekat Bahrain International Airport (BAH), Bahrain

143 orang

Rabu, 3 Mei 2006

Airbus A320-211

EK32009 (10 tahun 10 bulan)

Armavia

Adler/Sochi Airport (AER), Rusia

113 orang

Selasa, 17 Juli 2007

Airbus A320-233

PR-MBK (9 tahun 3 bulan)

TAM Brasil

SĂŁo Paulo-Congonhas Airport, SP (CGH), Brazil

187 orang

Jumat, 30 Mei 2008

Airbus A320-233

EI-TAF (3 tahun 6 bulan)

TACA

Tegucigalpa-Toncontin Airport (TGU), Honduras

3 orang

Kamis, 27 November 2008

Airbus A320-232

D-AXLA (3 tahun 6 bulan)

XL Airways Germany

Canet-Plage, Prancis

7 orang

Minggu, 28 Desember 2014

Airbus A320-216

PK-AXC (6 tahun 3 bulan)

AirAsia Indonesia

Laut Jawa - Selat Karimata

162 orang

Februari 2015 •

7


Destinasi

Romantika Malam di Bumi Serumpun Sebalai Timah dan martabak Bangka, itu yang terlintas di benak saat pertama kali mendapatkan tugas ke ibukota Kepulauan Bangka Belitung. Terlihat jelas dari udara banyak tambang-tambang timah yang terbengkalai, meninggalkan cekungan-cekungan saat pesawat bersiap melakukan pendaratan. Ternyata bukan hanya Timah. Pangkalpinang menyimpan banyak cerita yang menunggu untuk disampaikan. Teks & Foto Joe Roland S. Bokau

I

ni kali pertama saya menginjakkan kaki di kota yang terletak di pantai timur Pulau Bangka itu. “Selamat Datang di Bumi Serumpun Sebalai,� begitu tertulis tepat diatas pintu masuk gedung terminal kedatangan Bandar Udara Depati Amir yang belakangan saya tahu bahwa itu adalah slogan dari Provinsi ini. Pekerjaan menanti dan segera ingin saya tuntaskan agar mempunyai waktu yang cukup untuk menjelajah kota. Kota Pangkalpinang memang identik dengan timah, barang tambang yang digunakan bahan baku logam pelapis, solder, cindera mata atau sebagai lapisan anti korosi. 90 persen pasokan timah Indonesia berasal dari Pulau Bangka dan Pulau Belitung, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor timah nomor dua terbesar dunia. Jalan-jalan di kota Pangkalpinang, saya agak kesulitan menamui kendaraan umum seperti angkutan perkotaan (angkot), taksi, bahkan ojek. Menurut warga setempat, hampir seluruh penduduk terutama di kota Pangkalpinang mempunyai kendaraan

8

•

Februari 2015

bermotor. Hal ini yang menyebabkan jarangnya angkutan umum di kota ini. Banyak hal menarik yang saya dapatkan dari kegiatan nyetrit alias street photography, menjelajah kota dengan berjalan kaki. Masyarakat Pangkalpinang tergolong ramah terhadap pendatang, interaksi pun dengan mudah terjalin walaupun hanya sebatas senyuman dan tegur sapa. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah, kebiasaan di kota yang menjadikan malam Kamis seperti layaknya malam Minggu, dimana banyak orang berkumpul dan berinteraksi khususnya kaum muda. Suasana ramai persis seperti malam Minggu atau malam liburan yang hampir seluruh kegiatan tersebut bisa dibilang terpusat di alun-alun Taman Merdeka, titik nol kota Pangkalpinang. Tak lama setelah matahari terbenam, alun-alun Taman Merdeka mulai menunjukkan geliatnya. Sebagai salah satu pusat hiburan, alun-alun itu sudah seperti pasar malam. Pedagang makanan, pakaian, jasa permainan anak dan lainnya, sehingga tak

heran dangan mudah dipadati oleh masyarakat sekitar yang sebagian besar dari meraka merupakan satu keluarga. Mereka datang ke alun-alun tak lain untuk mengajak anak-anak mereka untuk bermain, atau untuk sekedar bercengkerama. Malam mulai larut, geliat kegiatan di alun-alun Taman Merdeka belum usai. Saat pedagang dan persewaan mainan anak mulai merapihkan dagangan mereka diikuti dengan

pengunjung yang satu-persatu meninggalkan tempat itu, giliran anak-anak muda berdatangan. Sebagian besar dari mereka datang berpasangan, tak sedikit pula yang beramai-ramai. Mereka mulai mencari tempat yang PW (posisi wuenak) untuk menghabiskan malam. Ada yang nongkrong di warung kopi sekitar alun-alun, ada yang ngobrol berduaan, ada yang sekedar nongkrong sesama komunitas otomotif.


Destinasi

1

2

Berkah Tahun Kambing di Petak Sembilan Teks & Foto Joe Roland S. Bokau

B

ULAN Februari ini ada hari kejepit yang bertepatan dengan Hari Raya Imlek. Kemanakah Anda akan berwisata? Dalam suasana Imlek, tak ada salahnya jika Anda melancong ke Petak Sembilan yang bernuansa budaya dan religi. Tanggal 19 Februari 2015 ini merupakan Tahun Imlek 2566. Dalam tradisi Tionghoa, kalender Gregorian (2015) dikenal dengan “Tahun Kambing”. Shio ini juga pernah terjadi pada 1 Februari 2003. Di Jakarta, meskipun terdapat ratusan vihara, perayaan Imlek seperti tahun-tahun sebelumnya berpusat di beberapa vihara Petak Sembilan, salah satunya Vihara Dharma Bakti. Vihara yang dibangun pada 1650 ini adalah tempat ibadah orang-orang Tionghoa, tertua di Jakarta. Bangunan ini sempat dihancurkan pemerintahan kolonial Belanda, tetapi tetap berdiri kokoh hingga hari ini. Ribuan masyarakat keturunan Tionghoa memadati vihara ini saat perayaan Imlek. Mereka memanjatkan doa kepada Sang Pencipta dan leluhur dengan membakar dupa untuk meminta berkah kemakmuran di tahun yang baru. Imlek sangat identik dengan angpau. Tak heran, bila yang merayakan membagikan rezeki kepada para peminta (pengemis) yang hadir sejak beberapa hari sebelumnya di sekitar vihara itu. Ketika hari “H” perayaan, pintu masuk Vihara Dharma Bakti dipadati warga Tionghoa yang akan bersembahyang, mengelus patung dewa untuk mendapatkan berkah dan keberuntungan, ada juga yang menambah minyak sebagai lambang penerangan di tempat lampu minyak

yang berarti jalan hidup bagi warga Tionghoa. Lilin berukuran besar berwarna merah ada pada setiap perayaan Imlek yang melambangkan cahaya dan terang. Maknanya adalah menebarkan kebaikan, walaupun diri sendiri harus meleleh berkorban untuk banyak hal. Selain Vihara Dharma Bhakti, masih di kawasan ini, terdapat juga Vihara Tanda Bhakti dan Vihara Dharma Jaya (Toasebio). Lokasinya tidak terlalu berjauhan, sehingga dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

3

Menuju ke Petak Sembilan Penerbangan dari berbagai kota ke Jakarta dapat melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta. Setibanya di bandara itu Anda dapat melanjutkan perjalanan menggunakan taksi atau menyewa mobil (rental car). Bila naik Transjakarta (busway), 4

Maknanya adalah menebarkan kebaikan, walaupun diri sendiri harus meleleh berkorban untuk banyak hal.

kereta api atau bus, Anda dapat turun di Stasiun Kota Jakarta, selanjutnya dapat menggunakan angkutan kota (angkot), metromini, ojek, bus Transjakarta, dan bajaj. Jika berangkat dari Stasiun Kota (Stasiun Beos), wisatawan bisa menggunakan angkutan kota menuju arah Pasar Tanah Abang. Dari stasiun pemberhentian Glodok, Anda cukup menyeberang ke arah Pasar Pancoran atau Pasar Asemka. Sampai di sini, Anda dapat berkeliling kawasan Pecinan, dimulai dari Jalan Kemenangan. Setelah itu nikmati suasana Imlek di Petak Sembilan.

Foto 1 – Memasuki ruangan utama vihara, ramai dan penuh dengan asap hio membuat mata perih dan berair. Foto 2 – Akses menuju altar yang berada diluar bangunan utama. Foto 3 – Lilin berukuran besar berwarna merah yang harus ada pada setiap perayaan Imlek yang melambangkan cahaya dan terang. Maknanya adalah menebarkan kebaikan, meskipun diri sendiri harus berkorban banyak hal. Foto 4 – Menambah minyak di tempat lampu minyak bermakna menambah penerangan jalan hidup bagi warga Tionghoa.

Februari 2015 •

9


Day Off

Rara Paramitha

Tidak Takut Terbang Pasca Kecelakaan

Premiere Lounge

The Square Restaurant. (Foto-foto: AVIASI/Anto Zq)

S

IAPA yang tak kenal pramugari ini? Jiwa penerbangannya sangatlah kuat. Langit sudah menjadi bagian hidupnya. Rara Paramitha adalah salah satu awak kabin kebanggan XpressAir. Kini, selain masih menyandang profesinya, Rara sudah mengantongi Private Pilot License (PPL). Menurut dara kelahiran Padang ini, XpressAir merupakan rumah keduanya, dan berkat dukungan manajemen maskapai ini, dirinya mampu

mewujudkan cita-cita menjadi pilot. “Saya sekarang juga aktif sebagai pramugari XpressAir, saya diberikan kesempatan terbang weekend (Sabtu, Minggu) sementara saya kemarinkemarin menyelesesaikan Commercial Pilot Lincense - Intrument Rating (CPL-IR) di weekday (Senin-Jumat). Ini semua menjadi kebanggaan saya dalam proses karier saya. XpressAir sangat mendukung ini,” tegasnya saat dijumpai di Novotel Tangerang City. Rara yang berulang tahun pada

5 Februari menuturkan keinginan menjadi pilot ketika ia mulai masuk kokpit pertama kalinya. Baginya, kalau pramugari itu sentuhan personal, sementara pilot lebih ke teknis. Inilah gambaran Kartini masa kini, walaupun sempat jatuh saat latihan terbang dan pengalaman dekompresi (tekanan udara berkurang di kabin) ketika bertugas dalam penerbangan sehingga pesawat harus kembali ke bandar udara asal (Return to Base), justru tidak menyurutkan langkahnya berkiprah. Ia mengatakan, “saya tidak trauma”. “Pengalaman besar terjadi pada 2 Juli 2012 ketika latihan terbang. “Pesawat yang kami naiki jatuh, instruktur saya meninggal. Pasca kecelakaan, yang membuat saya tetap bertahan adalah semangat diri untuk tetap bisa terbang, rasa sakit tidak begitu saya rasakan,” papar Rara yang juga memiliki hobi sekaligus bisnis reptil ini. Jebolan program studi Biologi MIPA Universitas Andalas ini menambahkan dalam masa pemulihan setelah kecelakaan itu, ia melakukan cek kesehatan selama 30 hari dengan beberapa lembaga dan rumah sakit rujukan. “Saat itu saya heran, bahkan saya dites tingkat stres sampai gila. Karena

Digital Magazine Baca Tabloid AVIASI edisi digital di laptop, PC, tablet, atau smartphone kesayangan. Download edisi digital-nya di gadget kesayangan melalui aplikasi SCOOP, Wayang Force dan myedisi.com

10

Februari 2015

menurut dokter, pasca kecelakaan biasanya membuat psikologi orang terganggu. Alhamdulillah, saya berhasil melewatinya dan bisa terbang hingga sekarang. Terpenting dari suatu kecelakaan adalah ke mental diri sendiri, kita harus mendorong diri untuk tetap bisa,” tegas penggemar kota Solo dan Venesia ini. Tentang maskapainya yang dijadikan tempat berkarier, Rara mengatakan, “XpressAir merupakan icon Papua, saya senang menjadi garis depan di perusahaan ini dalam penerbangan. Saya juga suka dengan orang sana yang tanpa basa basi. Bila ada keluhan, mereka segera menyampaikannya,” tambah dari penyuka wisata alam ini. Satu hal lagi yang menarik dari Rara adalah ia bukan berasal dari keluarga penerbang. Keluarganya berlatar belakang wartawan. (Dnn)

Lokasi Pemotretan Novotel Tangerang Jl. Jendral Sudirman No. 1 Tangerang Telp: +62 21 2967 9999 Fax: +62 21 2903 8899


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.