Tabloid aviasi edisi 83 juni 2015

Page 1

Kemenhub Luncurkan Izin Slot Online Lintas Aviasi h.5

Citilink Mendapat Hibah 4 Pesawat dari Garuda Indonesia Airline h.8

A V I A T I O N

I S

O U R

P A S S I O N

Melongok Gerbang Udara di Maluku Utara Bandar Udara h.18

Rp 20.000,00

Edisi 83 Thn VII – Juni 2015 • www.tabloidaviasi.com

Menakar Prospek Taksi Udara

Peluang dan Tantangan Penerbangan Charter Nasional Menjelang ASEAN Open Sky 2015 dan letak geografis Indonesia yang strategis membuat peluang tersendiri bagi bisnis penerbangan charter tanah air. Dengan banyaknya wilayah yang terpencil dan tersebar di berbagai pulau, penerbangan charter memiliki peran yang lebih besar. Apa saja peluang dan tantangannya?

Bergantung Pada Perusahaan Tambang

h.12

Geliat Bisnis MRO Indonesia

h.14

Jelajah Malam Kota Metropolitan

h.34


Lintas Aviasi

Pembangunan Rel Kereta Bandara Dihentikan Sementara PENGELOLA Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan pembangunan grand design dan rel kereta ke arah Bandara SoekarnoHatta ditunda. Adalah Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi yang memastikan pembangunan stasiun beserta rel kereta yang bakal menghubungkan Bandara SoerkarnoHatta dan Tangerang ditunda. Pasalnya, PT Angkasa Pura tengah fokus mengerjakan perbaikan listrik serta jaringan lainnya di Terminal 3. Budi menjelaskan memang kelihatannya pembangunan stasiun beserta rel tersebut tidak terlihat. Meskipun demikian, jelas Budi, saat ini pembangunan rel telah mencapai 75 persen. Budi memaparkan pembangunan rel tersebut akan dilanjutkan pada Oktober 2015 . Meskipun tertunda, rencananya penyelesaian pembangunan stasiun dan rel kereta tersebut akan selesai tepat waktu. Seperti diketahui, pengerjaan pembangunan stasiun di bandara telah dimulai pada 2014 lalu, tepat di pintu M1, yang menyebabkan jalur masuk dan keluar bandara resmi ditutup. Hingga kini pembangunan tersebut terlihat mandek. Lebih jauh Budi mengatakan, proyek pembangunan tersebut rencananya selesai pada Desember 2016. Budi melanjutkan, jalur penghubung Bandara dan Tangerang tersebut siap beroperasi pada 2017 mendatang. Hal itu berbeda dengan pernyataan Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOPS I, Bambang Setyo Prayitno yang mengungkapkan bahwa pembangunan rel tersebut terus berjalan hingga kini. “Semua masih sesuai rencana,” tegas Bambang. Bambang menjelaskan terhambatnya pembagunan rel penghubung akibat pembebasan lahan yang belum teralisasi. Pasalnya, PT KAI masih melakukan sosialisasi terkait pembebasan lahan tersebut. Bambang menjelaskan hingga kini PT KAI masih belum mencapai kesepakatan dengan pemilik lahan. Hal inilah yang membuat pembangunan rel belum terlaksana. (*/Fjn) AVIASI/Fajrin Raharjo

2

Juni 2015

Lagi, Deraya Flying Shcool Luluskan Pilot

Foto: Deraya Fliying School

B

ERHASIL meraih cita-cita merupakan kebanggaan bagi siapa pun, tidak terkecuali para siswa sekolah pilot. Pada 12 Mei 2015 lalu Deraya Fliying School kembali meluluskan siswa-siswa terbaiknya di dunia penerbangan. Bukan rahasia lagi, kebutuhan penerbang setiap tahun sebanyak 400-600 orang. Itu artinya setiap sekolah penerbang dituntut untuk dapat memberikan output yang maksimal.

Sayangnya, lulusan sekolah penerbang dalam negeri banyak yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Oleh karena itu sudah semestinya para operator untuk bisa memberi peluang lebih banyak lagi kepada anak-anak lulusan baru itu. Kita ketahui bersama bahwa tuntutan kualitas seorang pilot sangat tinggi, hal ini dibuktikan bahwa untuk melamar menjadi pilot pada perusahaan penerbangan saringannya begitu ketat. Beberapa tes harus

dilalui, saingan/pelamar cukup banyak, sehingga mereka yang betul-betul mempunyai kualitas tinggi yang berpeluang besar lolos dan diterima sebagai pilot pada perusahaan penerbangan. Tahun ini Deraya Flying School dapat meluluskan angkatan VI dan VII sebanyak 22 orang. Deraya Flying School selalu berusaha memperbaiki dengan sekuat tenaga agar performa lembaga pendidikan pilot ini menjadi lebih baik dan lebih profesional. Langkah yang diambil adalah menambah fasilitas untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, seperti penambahan satu unit pesawat tipe PA-34-220T Piper Seneca III Multi Engine, empat unit tipe PA-28 Piper Warior II, penambahan satellite base di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, penambahan jumlah flight instructor, dan penambahan FTD/ simulator Red Bird. Dengan penambahan 1 (satu) unit pesawat type PA 34-220T Piper Seneca III, Deraya Flying School membuka peluang kepada siapa saja yang ingin mendapat sertifikat pesawat multi engine. (*)

Daerah Antusias Selenggarakan Air Show

S

EJUMLAH daerah sejak beberapa tahun belakangan ini rutin menggelar kegiatan yang bertemakan udara, seperti yang barubaru ini digelar di Palembang dan Medan. Di Palembang, beberapa waktu lalu menggelar kegiatan Sriwijaya Air Show 2015 yang merupakan acara kedirgantaraan akbar pertama di Sumatera Selatan (Sumsel). Acara ini resmi dibuka, Kamis (30/4/2015) lalu oleh Wagub Sumatera Selatan, Ir. H. Ishak Mekki, Danlanud Sapuan S.Sos., serta ada Sekjen FASI Nil Handri. Pada acara Sriwijaya Air Show digelar beragam kegiatan seperti lomba paramotor, lomba fotografi, lomba band, dan pameran sekolah penerbangan. Selain itu di pamerkan juga sejumlah Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) dan Akrobatik oleh Marsda (Purn) TNI Eris Heryanto. Antusias masyarakat menyaksikan kegiatan yang kerap dilaksanakan oleh PT Arfa Kreasi Expotama tersebut sangat tinggi. Doni salah seorang warga mengaku senang bisa menyaksikan kegiatan dirgantara ini yang memang kali pertama digelar di Palembang. “Saya senang dan bangga acara ini digelar di Sumatera Selatan,” katanya. Tujuan dilangsungkannya acara ini untuk menggali potensi dirgantara di Indonesia, khususnya Palembang, dan menjadikan Palembang sebagai tempat pariwisata air show. Selain itu, sebagai bagian dari peringatan HUT TNI yg ke-70, dan menyambut HUT Palembang ke-68 pada tanggal 15 Mei

AVIASI/Laurensius Arys

2015. “Kita harap ini menjadi awal yang baik bagi Sumsel, agar dapat dikenal oleh dunia internasional,” tutur Ishak Mekki kepada Tabloid AVIASI saat diwawancarai. Tak lama berselang, di Medan juga digelar Medan Air Show 2015 merupakan yang pertama di Kota Medan. Kepala Staf Angkatan Udara yang juga Ketua Federasi Aerosport Indonesia diwakili Danlanud Soewondo, Kamis (7/5) mengatakan, kegiatan dirgantara yang berlangsung 7-10 Mei di Lanud Soewondo eks Bandara Polonia ini merupakan kegiatan penting untuk mengembangkan wisata di Kota Medan. “Kegiatan dirgantara semakin

banyak, kecintaan kepada dirgantara juga tumbuh dan pariwisata alam, ekologi, budaya, kuliner, kota, desa, olahraga dan wisata terpadu terus berkembang beriringan,” sebutnya. Danlanud menegaskan, pihaknya mendukung penuh Medan Air Show karena memberi kontribusi positif bagi Kota Medan. “Dipilihnya Sumut karena strategis, fasilitas lebih lengkap dan objek wisata lebih banyak,” terangya. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan dihibur tarian delapan etnis di Medan, terjun payung, atraksi aerobatik udara, joy flight bagi masyarakat dan banyak lagi. Ada sembilan negara yang terdaftar ikut dengan 14 pesawat seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Amerika, Jerman, Rusia dan lainnya. (Ars/Fjn)


Laporan Utama

Peluang dan Tantangan Penerbangan Charter Nasional Menjelang ASEAN Open Sky 2015 dan letak geografis Indonesia yang strategis membuat peluang tersendiri bagi bisnis penerbangan charter tanah air. Dengan banyaknya wilayah yang terpencil dan tersebar di berbagai pulau, penerbangan charter memiliki peran yang lebih besar. Apa saja peluang dan tantangannya?

charter Indonesia juga masih di bawah 100 jam. Berbeda dengan di Eropa yang rata-rata sudah di atas 100 jam, bahkan di Timur Tengah sudah di atas 200 jam. Jumlah armadanya juga masih minim khususnya untuk penerbangan charter komersial yang hanya sekitar 11 persen atau sebanayak 65 pesawat (di luar helikopter) dari seluruh armada perusahaan penerbangan komersial yang berjumlah sekitar 575 pesawat (diluar helikopter). Namun secara total, baik pesawat charter yang komersial maupun non-komersial, menurut data INACA, seluruhnya berjumlah 253 pesawat, artinya kisaran jumlah pesawat Oleh Galih Rudyto charter non-komersial dan pribadi lebih banyak atau sekitar 70 persen di EMAKIN dekatnya era banding pesawat charter komersial. Masyarakat Ekonomi ASEAN Kelebihan Indonesia yang letaknya (MEA) termasuk di dalamnya sangat strategis dan memiliki wilayah implementasi kebijakan geografis yang terdiri atas 17.508 ASEAN Open Sky di bidang pulau, tentunya memiliki potensi penerbangan pada akhir 2015, dan peluang yang sangat besar di diharapkan pemerintah dan seluruh bidang transportasi khususnya lalu pelaku bisnis aviasi segera mengambil lintas perpindahan orang maupun ancang-ancang dan bersiap barang dan jasa. Idealnya, dengan mendorong bisnis aviasi agar dapat banyaknya wilayah-wilayah yang bersaing di tingkat regional ASEAN, terpencil dan tersebar di berbagai tak terkecuali di bidang penerbangan pulau, penerbangan charter memiliki charter. peran yang lebih besar, di mana arus Potensi pasar penerbangan charter penumpang dan barang dari hub ke masih cukup luas karena, menurut sub-hub dapat diteruskan ke bandaraINACA, kontribusinya baru mencapai 5 bandara yang lebih kecil. Terkait hal persen dari total seluruh nilai penjualan ini, peran penting pemerintah selaku penerbangan nasional. Dari sisi utilisasi regulator sangat dibutuhkan untuk atau rata-rata jam terbang pesawat mengatur sedemikian rupa, sehingga

S

arus penerbangan nasional bisa terdistribusi secara merata dan lancar ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun, upaya untuk menumbuhkembangkan penerbangan charter agar bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pada

No

Airline

Foto: Whitesky Aviation

acara Indonesia Business Charter Aviation Summit (IBCAS) pada 2014 lalu di Jakarta, terdapat sebuah kesimpulan bahwa penerbangan charter nasional masih memiliki banyak PR yang harus diselesaikan. Disampaikan juga bahwa para pelaku bisnis penerbangan charter nasional sangat membutuhkan dukungan antara lain masalah regulasi,

Fleets

Avg Age

Fleets Ref UU 1/2009

1

Airfast Indonesia

7

24,9

7

2

Deraya

2

24,6

3

3

Enggang Air

1

7,4

3

4

Gatari Air Service

2

14,7

3

5

Indonesia Air Transport

7

21,1

7

6

Jhonlin Air Transport

1

2,2

3

7

Manunggal Air

2

29,6

3

8

Nusantara Air

6

17,1

6

9

Pelita Air Service

5

16,9

5

10

Premiair

8

12,0

8

11

Transwisata Airlines

1

23,7

3

12

Travira Air

6

13,6

6

13

New Jatayu Air

3

21,7

3

14

Dimonim Air

5

7,1

5

15

Asialink (Cargo)

1

27,0

3

16

Cardig Air (Cargo)

4

28,6

4

17

RPX (Cargo)

1

40,0

3

18

Tri-MG (Cargo)

2

31,1

3

19

My Indo Airlines (Cargo)

1

29,2

3

Total Maskapai Charter (Diluar Helikopter)

65

20,7

81

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Juni 2015 •

3


Laporan Utama kesiapan infrastruktur dan fasilitas pemeliharaan, sehingga memiliki daya saing dan mampu melakukan ekspansi bisnis di kawasan regional ASEAN. Yang tak kalah pentingnya adalah masalah ketersediaan suku cadang, karena seiring dengan bertambahnya usia pesawat, biaya pemeliharaan semakin mahal dan semakin banyak membutuhkan suku cadang untuk perbaikan. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata umur pesawat untuk penerbangan charter nasional sudah di atas 20 tahun. Kondisi uzurnya pesawat-pesawat charter yang beroperasi tentunya sangat mempengaruhi faktor keamanan dan keselamatan penerbangan.

Perlu Reformasi Total Di era reformasi seperti sekarang ini dan dengan semakin liberalnya

bisnis angkutan udara yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan penerbangan dan semakin terbukanya langit Indonesia dengan masuknya maskapai-maskapai penerbangan regional dan manca negara ke Indonesia, seluruh pelaku penerbangan nasional butuh kerja ekstra keras agar mampu bersaing, jika tidak ingin perusahaannya gulung tikar. Pengalaman membuktikan bahwa pada era 2000-an atau yang lebih dikenal dengan era penerbangan berbiaya murah (low cost) pertama kali muncul di Indonesia dan pemerintah menerapkan kebijakan relaksasi angkutan udara yang cenderung liberal, telah mengakibatkan menjamurnya maskapai-maskapai penerbangan pendatang baru. Saat itu, seluruh maskapai

AVIASI/Tom

Bergantung pada Perusahaan Tambang dan kemudian logistik, medical transport, dan pariwisata. “Main bisnis yang masih besar saat ini memang masih di oil and gas, disusul lainnya seperti foto udara, dan tourisme,” tambah Denon. Direktur Konsultan Penerbangan CSE Aviation, Edwin Sudarmo sepaham dengan Denon bahwa secara umum penerbangan charter di Indonesia melayani jasa transportasi personel perusahaan migas, VIP, ambulans udara dan survei udara serta spot charter (turis). Jumlah armada pesawatnya pun kurang lebih berkisar 50% jika dibanding dengan jumlah armada pesawat terbang penerbangan berjadwal. Saat ini dengan turunnya harga minyak dunia yang menyebabkan Oil and Gas Producer (OGP) dunia juga mengurangi kegiatannya, berdampak pada jasa transportasi personel perusahaan-perusahaan migas. Di Indonesia hal ini dapat terlihat dengan turunnya frekuensi (jumlah penerbangan) dari penerbangan charter di beberapa perusahaan migas yang menerapkan kebijakan efisiensi akibat penurunan harga minyak dunia tersebut. Sementara itu, untuk jasa transportasi charter lainnya (di luar AVIASI/Tom penerbangan charter OGP) sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan Penghasilan pasar penerbangan tidak berjadwal di Indonesia hampir setengahnya didapatkan ekonomi (pembangunan infrastruktur), stabilitas politik dan keamanan dalam dari sektor minyak dan gas (migas). Dengan menurunnya kegiatan perusahaan-perusahaan negeri Indonesia. migas karena harga minyak dunia yang menurun, bagaimana prospek pasar penerbangan Denon melanjutkan, penerbangan tidak berjadwal Indonesia di masa datang? charter banyak lini bisnisnya. Indonesia sendiri sebenarnya masih memiliki potensi bisnis penerbangan charter ARU-BARU ini Kementerian Saat ini industri penerbangan yang patut dikembangkan, salah yang besar, karena belum banyak Perindustrian menyatakan nasional memiliki 61 maskapai satunya dunia penerbangan tidak industri yang bermain di sektor ini. industri penerbangan penerbangan niaga, baik yang berjadwal. Tahun 2014 lalu perputaran Indonesia merupakan negara nasional diperkirakan beroperasi terjadwal maupun tidak uang di industri penerbangan tak penghasil kekayaan alam. Banyak akan berkembang dan lalu terjadwal. Populasi pesawat pada berjadwal ini mencapai 530 juta dolar perusahaan yang bergerak di sektor lintas udara semakin padat di masa tahun 2014 sebanyak 750 pesawat dan AS. Uang sebanyak itu, menurut Ketua ini. Mereka pasti membutuhkan depan. Asosiasi Pengangkutan Udara diperkirakan akan melonjak mencapai Penerbangan Tidak Berjadwal INACA transportasi udara. Ini peluang Internasional (IATA) memperkirakan 1.030 pesawat pada 2017. Denon Prawiraatmadja, sekitar 40 sekaligus tantangan bisnis charter. Indonesia akan masuk 10 besar pasar Dunia penerbangan nasional persen didapatkan dari sektor minyak Edwin mengatakan, “Kendala penerbangan dunia pada 2020. Indonesia memiliki banyak potensi dan gas (migas), disusul pertambangan utamanya adalah demand pasar yang

B 4

Juni 2015


Bandar Udara

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Melongok Gerbang Udara Maluku Utara Momaso maso Pulau Ternate... terliat sudah Pulau Hiri... di ujung sana paser putih... sio kona nama yang hilang di Pulau Halmahera Momaso maso Pulau Ternate So dapa lia gunung Gamalama... kapal mo sandar di pelabuhan di situ lah torang dilahirkan Slamat datang... Slamat datang di Kota Ternate torang datang dari rantau so rindu mo baku dapa torang orang basudara sio... Oleh Danang Prihantoro

S

ELAMAT Datang di Kota Ternate.� Anda ingin ke sana? Naik pesawat, penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Ternate memakan waktu kurang lebih 5 jam 10 menit. Pesawat lepas landas pukul 02.00 dini hari. Ke Ternate, saya ingat uang kertas Rp 1.000 yang di dalamnya ada gambar kota yang mengelilingi Gunung Gamalama. Selain gunung itu, panorama yang terkenal adalah pemandangan Gunung Tidore dan Maitara serta Pantai Ternate. Sekitar pukul 07.00 WIT, menjelang pesawat mendarat, terlihat Gunung Gamalama dan birunya laut mengelilingi Kota Ternate. Dari atas terlihat pulau-pulau kecil yang tampak menawan, entah pemandangan luar biasa. Beberapa menit kemudian pesawat yang saya tumpangi mendarat mulus. “Bapak dan Ibu yang terhormat, kita telah mendarat di Bandar Udara Sultan

Babullah, selamat datang di Ternate. Terdapat perbedaan waktu antara Jakarta dan Ternate, di mana waktu di Ternate lebih cepat 2 jam dari Jakarta.� Pemandangan tak biasa terlihat di pintu udara kebanggaan orang Ternate ini. Cuaca yang cerah semakin mempercantik bandara. Mayoritas landas pacu di banyak bandara sejajar dengan terminal, namun di gerbang udara Maluku Utara (Malut) ini berbeda. Menuju terminal lama harus naik tangga dulu serasa manjat gunung.

Penghubung Utama Ternate kini sedang membangun sektor transportasi, khususnya bandara. Secara geografis, ibukota lama Maluku Utara ini memiliki potensi yang menguntungkan untuk menjadi pusat distribusi barang yang akan disalurkan dari dan ke Kota Ternate. Secara fisik Kota Ternate yang berbentuk pulau mengharuskan

pemerintah untuk mengembangkan transportasi laut dan udara. Kota Ternate dikenal sebagai satu-satunya kota perdagangan di Maluku Utara yang dalam tahap pembangunan ini memberikan daya tarik bagi investor-investor dari luar untuk mengembangkan usahanya di kota tersebut. Bandar Udara Babullah Ternate merupakan bandara yang cukup tinggi tingkat pelayanan terhadap arus penumpang dan barang. Kebijaksanaan Pemerintah mengenai

Statistik Penerbangan Tahun

Informasi Pesawat Penumpang

2015

Datang

78.944

86.161

776.035

572.139

Kargo

662.893

473.799

Pesawat Penumpang

0

0

1.158

1.158

62.610

69.039

Bagasi

657.247

583.432

Kargo

514.744

318.647

Pos Pesawat Penumpang 2012

0

0

306

306

21.268

21.780

Bagasi

195.209

174.091

Kargo

5.534

0

0

0

Pos

Transit

1.767

Bagasi Pos

2014

Berangkat

1.767

3.018

1.281

0

Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Juni 2015 •

5


Profil

Foto: Whitesky Aviation

Whitesky Aviation,

Efektif dan Efisien di Pasar Air Charter Terjebak kemacetan lalu lintas saat melakukan perjalanan darat di Jakarta? Tentunya sangat membosankan. Lalu Anda ingin menempuh perjalanan dalam waktu singkat? Ingin bepergian antar pulau secara cepat dan aman?

6

•

Juni 2015

T

RANSPORTASI udara menjadi jawabannya! Kini beragam maskapai di Indonesia hadir untuk melayani kebutuhan tersebut, namun dari sedemikian banyaknya maskapai yang ada, apa sudah sesuai dengan kemauan, baik ketepatan waktu ataupun fasilitasnya? Whitesky Aviation hadir menjadi salah satu operator terkemuka yang melayani penerbangan air charter di Indonesia. Selain individu eksekutif pelaku bisnis, perusahaan tambang dan perkebunan juga merupakan pelanggan utama. Tidak perlu khawatir dengan ketepatan waktu, sudah pasti menyesuaikan kebutuhan konsumen. Bahkan tingkat keamanan pun juga tidak diragukan semuanya tetap menjadi prioritas utama dalam air charter. Air charter menjadi primadona transportasi udara bagi sejumlah kalangan, terutama bagi industri minyak dan gas (migas), dengan air charter biasanya sejumlah konsumen memiliki pilihan, untuk kelas VIP mereka terkadang menggunakan jet yang paling sering dipakai seperti Gulfstream dan Embraer, kemudian untuk kelas baling-baling, pesawat tipe ATR hingga Cassa yang biasa dipakai para penyewa, baru kemudian kelas helikopter, tipe Bell 407, Bell 429, Eurocopter EC 135, dan EC 145

merupakan yang paling umum disewa oleh perusahaaan tambang, migas, atau perorangan. Sebagian orang memilih helikopter karena sangat efektif untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi lainnya, terlebih yang tidak dapat dijangkau dengan pesawat yang berbadan besar. Whitesky Aviation saat ini memiliki dua pesawat jenis Cessna 402 B, satu Grand Caravan C 208 BEX dan enam buah helikopter yang terdiri dari dua jenis helikopter berbeda, yaitu tiga Bell 429 dan tiga Bell 407 buatan Amerika siap melayani konsumen. Helikopter tersebut saat ini standby di beberapa

lokasi strategis yakni di daerah Halim Perdana Kusuma Jakarta, Balikpapan dan Kendari guna memenuhi kebutuhan para pelanggan yang terutama pertambangan, perkebunan dan evakuasi medis (medivac).

Berdirinya Whitesky Aviation Whitesky Aviation pertama kali terbang pada tahun 2002 sebagai sebuah perusahaan penerbangan kecil yang bernama Kura Kura Aviation, dimana menawarkan layanan khusus bagi wisatawan yang hendak bepergian ke pulau-pulau di Karimun Jawa, yang letaknya sekitar 80 kilometer barat laut dari Jepara, Jawa AVIASI/Fajrin Raharjo


Safety

AVIASI/Tom

Apakah Pesawat Charter Cukup Aman? Bagaimana pengawasan terhadap pesawat charter yang ada di negara kita? Apakah pesawat charter sudah benar-benar aman? Oleh Wakijan Pardi

T

IDAK seperti penerbangan komersil berjadwal, segmen penerbangan charter tanah air kurang mendapat perhatian publik. Tetapi bukan berarti tak luput dari pengawasan regulator. Seperti apa pengawasannya?

Security & Safety  Dari sisi keamanan, pesawat charter memang lebih aman karena selain diawasi oleh regulator, para operator charter juga di audit oleh pencharter secara rutin/berkala mulai dari setiap bulan, tiga bulan, enam bulan hingga per tahun/annual. Selain dari sisi regulator dan pencharter, dari sisi asosiasi, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) juga mengawasi dan turut mengontrol terhadap safety dan security. Customer Audit Dari sisi yang lain lagi apabila pencharternya adalah perusahaan oil and gas, juga ada sertifikasi yang harus dipenuhi dari instansi BP Migas, sehingga pengawasan yang berlapis tersebut membuat dan mengharuskan pesawat charter menjadi lebih safe

melalui vendor resmi yang traceable serta memiliki sertifikat sebagai vendor spare parts penerbangan yang dikeluarkan oleh regulasi lokal (DGCA) atau regulasi dunia (FAA/EASA) atau memiliki sertifikat ASA-100 sebagai supplier spare part pesawat udara. Tidak hanya spare part dan vendornya, bengkel perbaikan pesawat yang dicharter pun diaudit oleh pencharter, Era AFTA/MEA 2015 apakah bengkel tempat pemeliharaan Ke depan, dengan mulai berlakunya pesawat yang dicharter tersebut AFTA/MEA pada tahun 2015 ini, maka memiliki sertifikat AMO-145 serta para operator pesawat charter juga memiliki capability list sesuai dengan harus lebih meningkatkan mutu peraturan yang berlaku atau tidak, keamanan dan keselamatan agar sehingga sekecil apa pun, auditor bisnis penerbangan carter Indonesia dapat cepat menemukan apabila tidak didominasi oleh operator asing operator pesawat charter menjalankan yang sudah memiliki sistem yang mungkin lebih bagus dari sisi keamanan dan keselamatan serta mendapat sertifikasi regulasi penerbangan dunia. Harus ditingkatkan kualitas bisnisnya agar mampu bersaing. Â Â Spare Part dan Sistem Perawatan Customer audit yang dilakukan oleh para pencharter juga tidak hanya pada pesawat layak terbang dan safe, namun juga audit dilakukan hingga prosedur pengadaan spare parts, apakah pembelian dilakukan mulai dari manajemen, personel dan lainnya, karena sering juga para pencharter mewajibkan operator untuk recurrent/training ulang para pilotnya di Amerika atau Kanada untuk flight simulator pada perusahaan yang memiliki multi simulator serta diapprove oleh penerbangan dunia, yaitu Flight Safety.

dan mengoperasikan pesawatnya tidak sesuai dengan referensi-referensi peraturan di atas dan menyimpang dari peraturan yang berlaku. Â Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa operator pesawat charter lebih ketat peraturan yang harus diikuti karena ada beberapa peraturan selain dari regulasi pemerintah, dari instansi lain dan dari pencharter atau konsumen, sehingga dapat disimpulkan bahwa pesawat charter sangat safe atau memiliki tingkat safety yang lebih tinggi dibanding pesawat lainnya atau pesawat komersial regular/berjadwal. |

Juni 2015 •

7


On The Spot

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Enam Cara Memilih Maskapai yang Aman Oleh Chandra D. F. Sutrisno

Aman atau tidaknya maskapai yang Anda pilih bisa dilihat dari data kecelakaan yang pernah terjadi. Di Indonesia dapat dikatakan cukup AAT bepergian dengan sering terjadi kecelakaan pesawat, baik pesawat terbang, baik di yang fatal maupun kecelakaan kecil dalam negeri maupun di yang tidak memakan korban jiwa. luar negeri, Anda akan Namun demi amannya, lebih baik menemukan banyaknya Anda mengecek daftar yang dibuat pilihan maskapai penerbangan. Ada oleh Airsafe.com mengenai daftar yang menawarkan harga promosi kecelakaan yang pernah terjadi dari dengan servis seadanya, ada pula setiap maskapai penerbangan di yang menjual tiket dengan harga seluruh dunia. Daftar ini akan berguna relatif mahal, tapi pelayanan di dalam sekali ketika Anda berada di luar negeri pesawat memuaskan. dan akan menggunakan transportasi Lalu, bagaimana cara memilih maskapai penerbangan yang tepat dari pesawat bertarif murah. sekian banyak pilihan yang tersedia? Award yang Pernah Diterima Untuk pilihan penerbangan Ketepatan Waktu dalam negeri mungkin tidak Keberangkatan terlalu sulit karena sumber informasi Salah satu hal utama dalam dapat Anda temui dengan mudah. Tapi mencari dan memilih maskapai ketika berada di negeri asing dan Anda penerbangan adalah mengenai butuh penerbangan yang terjangkau ketepatan waktu keberangkatan. namun tetap aman, Anda harus pintarDilansir dari bisnis.liputan6.com, pintar mencari informasi. Salah satu data On Time Performance (OTP) dan keterlambatan badan usaha angkutan cara mengukur kredibilitas sebuah maskapai penerbangan adalah dengan udara niaga berjadwal dalam negeri melihat award/penghargaan yang ini menempatkan maskapai Travira pernah diterima. Misalnya, Garuda Air sebagai penerbangan paling tepat waktu dengan ketepatan waktu hingga Indonesia yang pernah mendapatkan 100 persen. Bahkan maskapai ini sama award World’s Best Cabin Crew pada sekali tak pernah mengalami delay dari tahun 2014. 47 penerbangan yang dilakukannya. Harga Selanjutnya diikuti maskapai Harga biasanya menjadi Nam Air 92,9 persen dengan 3.477 faktor utama juga dalam penerbangan, Batik Air 90,78 persen memilih maskapai penerbangan, dengan jumlah penerbangan 13.536, maka sebaiknya jangan berharap dan Garuda Indonesia 88,52 persen dengan jumlah penerbangan 164.623. menggunakan pesawat yang memiliki kenyamanan apabila harganya lebih murah. Karena maskapai penerbangan Catatan Kecelakaan Pesawat yang biayanya rendah (Low Cost Saat Anda terbang menuju Carrier/LCC) sering mengurangi fasilitas lokasi tujuan, tentu Anda ingin kenyamanan untuk menekan biaya tiba dengan selamat. Karena itu penerbangan. Beberapa maskapai keselamatan penerbangan menjadi faktor utama ketika memilih maskapai. penerbangan yang dapat dijadikan

S

3

1

4

2 8

•

Juni 2015

AVIASI/Fajrin Raharjo

pilihan dengan berbiaya rendah antara lain Sriwijaya Air, Batik Air, Air Asia, dan Lion Air.

5

Tingkat Pelayanan dan Kenyamanan Masing-masing maskapai penerbangan memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda-beda. Beberapa faktor kenyamanan yang acapkali menjadi poin penting dalam memilih maskapai penerbangan, di antaranya jarak antartempat duduk, bagasi gratis yang tersedia, in-flight meals, kecepatan layanan customer serive, dan lain sebagainya. Kecepatan dalam pelayanan kini juga menjadi faktor dalam

memilih maskapai penerbangan. Beberapa maskapai penerbangan yang mengutamakan pelayanan dan kenyaman penumpang antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, dan Sriwijaya Air.

6

Testimoni Penumpang Lain Ada baiknya Anda melihat-lihat dulu testimonial atau review para penumpang pesawat yang pernah menggunakan maskapai penerbangan yang akan Anda pilih. Informasi ini dapat dengan mudah Anda lihat melalui internet atau melalui sumber terpercaya seperti teman, keluarga atau rekan kerja yang pernah terbang dengan maskapai tersebut. |


Destinasi

Nostalgia di Kota Tua

K

OTA tua adalah bagian dari sejarah kota Jakarta. Dari sinilah gemerlap denyut Jakarta diawali. Kota tua yang memiliki luas sekitar 1,3 km persegi ini tetap berdenyut di tengah hiruk pikuk perkembangan kota Jakarta. Jejak-jejak sejarah perkembangan kota Jakarta masih bisa kita temukan dengan menyusuri kota tua ini. Menghadapi musim liburan bulan ini, mari kita telusuri kota tua Jakarta yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan sejarah. Berada di kota tua, kita seakan kembali ke masa lampau. Akses menuju ke kota tua cukup mudah. Anda bisa menggunakan bus Transjakarta dan turun di halte Stasiun Jakarta Kota, atau naik kereta commuter. Turun dari starting point tadi, entah dari halte Transjakarta atau Stasiun Kota, Anda tetap akan melewati sebuah lorong bawah tanah dengan pintu keluar persis di dekat Museum Bank Mandiri. Museum Bank Mandiri bisa menjadi pilihan pertama untuk menikmati wisata kota tua Jakarta. Letaknya paling dekat dengan akses masuk menuju kawasan kota tua. Di dalamnya kita dapat melihat beragam koleksi museum yang terkait dengan aktivitas perbankan tempo dulu dan perkembangannya, seperti perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno, dan brankas. Perlengkapan operasional bank, antara lain peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, dan safe deposit box. Tak jauh dari situ, kita juga bisa mendatangi museum Bank Indonesia. Museum ini menyajikan informasi mengenai peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa asing di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953.

Museum Fatahillah Di kota tua, tempat yang menjadi favorit pelancong ada di depan balai kota atau di depan Museum Fatahillah. Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No 2, Jakarta Barat. Di dalam museum, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi mengenai sejarah Jakarta. Museum ini terbagi atas beberapa ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin. Di depan museum itu, anak–anak dan orang tua berbaur menikmati bangunan tua dan pemandangan sekitar, bahkan tak jarang orang asing terlihat di sana. Setelah puas menikmati Museum Fatahillah, jangan lupa untuk menjajal sepeda onthel yang disewakan para pengojek.

Foto-foto: AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Ke Jakarta Jakarta menjadi home base maskapai besar di Indonesia, jadi untuk ke Jakarta relatif mudah. Frekuensi penerbangan pun cukup banyak pilihannya. Apalagi sekarang ini ke Jakarta bisa melalui Bandar Udara Halim Perdanan Kusuma sebagai alternatif Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Kanan - Sebagian kecil dari koleksi-koleksi bersejarah yang ada di Museum Sejarah Jakarta. Pedang sepanjang lebih dari 1,5 meter itu digunakan untuk mengeksekusi tahanan. Eksekusinya pun dilakukan di halaman gedung dengan disaksikan banyak orang. Sementara di halaman belakang museum terdapat patung Dewa Hermes. Patung ini awalnya ditempatkan di jembatan perempatan Harmoni, Jakarta Pusat sejak zaman kolonial, namun patung yang asli kini tersimpan disini, sementara yang di jembatan perempatan Harmoni adalah replikanya.

Jalan-jalan Jakarta memiliki banyak pilihan transportasi selain berkendara dengan mobil pribadi atau taksi. Untuk daerah jalan protokol, bus Transjakarta adalah pilihan tepat. Jika jaraknya tak terlalu jauh, angkutan ikonik Bajaj atau Bemo bisa dicoba. Hati-hati dengan barang bawaan jika bepergian dengan bus Patas, Metromini atau mikrolet.

Atas kiri - Anak-anak sedang memperhatikan pakaian tentara zaman kolonial di salah satu bagian Museum Bank Indonesia. Atas kanan - Kaca patri di rongga tangga salah satu sudut Museum Bank Indonesia yang menggambarkan Dewa Hermes yang dalam mitologi Yunani merupakan dewa perlindungan perdagangan. Dibawahnya tertera tulisan “De Javasche Bank Opgericht Anno 1828” yang artinya De Javasche Bank, didirikan pada 1828. Kiri - Bagian tengah gedung Museum Bank Indonesia yang terdapat ruangan terbuka.

Terlatak tidak jauh dari pelataran Museum Fatahillah, ada juga Museum Wayang. Museum ini dulunya bekas sebuah gereja Belanda. Sesuai namanya museum ini memiliki banyak koleksi wayang. Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahanbahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri, juga ada di sini, misalnya dari China dan Kamboja. Ada juga museum keramik. Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1.800-an hingga sekarang.

Berwisata ke tempat ini, pengunjung bisa melihat aneka keramik dan kerajinan seni, seperti lukisan. Sedikit beranjak dari kawasan balai kota, kita dapat mengunjungi sebuah pelabuhan yang berisi puluhan kapal pinisi. Pelabuhan itu adalah pelabuhan Sunda Kelapa. Di dalamnya berjajar rapi puluhan kapal phinisi yang digunakan untuk mengangkut barang antarpulau. Melalui pelabuhan ini, pada zamannya orang-orang Eropa dan Arab berdatangan ke Batavia untuk berdagang dan mengambil rempahrempah Indonesia untuk dibawa ke Eropa. (Eky)

Makan Perlu sedikit effort untuk mendapatkan panganan khas asli Jakarta seperti Soto Betawi yang terkenal. Kalau sedang berada di Kota Tua, bisa cari gerobak yang berjualan Es Selendang Mayang, es ini cukup sulit ditemui di Jakarta. Ada lagi yang namanya Bir Pletok yang cocok diminum saat sedang lelah. Jangan salah, minuman langka ini tidak mengandung alkohol dan menjadi minuman penyegar tradisional Betawi serta berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah. Penginapan Banyak hotel di Jakarta yang fasilitasnya sudah standar dan mirip satu dengan lainnya. Tak perlu bingung, sesuaikan saja dengan tujuan dan budget saat bepergian ke Jakarta. Ada yang jadi satu dengan mall seperti hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat atau yang lengkap seperti apartemen untuk keluarga di Aston Marina Ancol, Jakarta Utara. Atau mungkin ingin merasakan hotel mewah seperti Hotel Indonesia Kempinsky, JW Marriott, atau The Ritz-Carlton? Jika budget ada, kenapa tidak. (Jrs) Juni 2015 •

9


Galeri Kirimkan hasil karya foto dirgantara Anda melalui email ke gallery@tabloidaviasi.com, dengan ukuran sisi terpanjang minimal 2000 pixel, resolusi 300 dpi. Sertakan keterangan lengkap foto; lokasi, kamera dan data diri. Setiap edisi, Tabloid AVIASI akan menampilkan hasil foto terbaik dan salah satu akan dipilih sebagai Foto Pilihan Editor! Garuda Indonesia Boeing 737-800 PK-GFM

IT OR

Lokasi: Bandar Udara Internasional Adisucipto, Yogyakarta Kamera: Canon EOS 550 D Fotografer: Th. Aji Baruno

Garuda Indonesia Boeing 737-800 “Sky Team Livery” PK-GMH Lokasi: Bandara udara International Soekarno-Hatta, Cengkareng Kamera: Canon 5D Mark II Fotografer: Jeffry Surianto

ED

Fortune Air Boeing 727-200 ZS-PVX

FO TO

PI

LI

HA

N

Lokasi: Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung Kamera: Nikon D7000 Fotografer: David Halim

Garuda Indonesia Boeing 737-800 PK-GFS

Lokasi: Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung Kamera: Canon EOS 60D Fotografer: Shasya A. Santoso

AirAsia Malaysia Airbus A320-200 9M-AQN

Lokasi: Bandar Udara Internasional Adisucipto, Yogyakarta Kamera: Canon EOS100D Fotografer: Lucky Anthonny Setiawan

TIPS

Foto “pesawat langka” yang jarang terlihat baik itu jenis pesawat ataupun livery-nya mempunyai nilai lebih pada fotografi pesawat udara (aviation photography). Apalagi jika foto tersebut mengandung makna yang dalam atau melambangkan sebuah sejarah. Tetap lakukan riset sebelum melakukan kegiatan plane spotting. Tetap sigap dengan jika ada “pesawat langka” atau momen-momen penting penuh makna lainnya. Keep spotting!

10

Juni 2015


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.