Edisi 05/Thn V/Maret 2009

Page 1


2 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

Membangkitkan Kreativitas Bangsa Saat ini, semua negara berusaha mengembangkan ekonomi berbasis industri kreatif. Salah satu alasannya, di banyak negara, industri yang menempatkan kreativitas sebagai basis produksi barang dan jasa ini terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Fakta menunjukkan, di pasar internasional sebanyak 50 persen dari belanja masyarakat di negara maju adalah produk industri kreatif. Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman sosio-kultural, Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengembangkan industri kreatif. Kuncinya tinggal bagaimana caranya agar kekayaan tradisi dan budaya yang beraneka ragam itu bisa dipoles dan selanjutnya dimanfaatkan secara maksimal untuk menggerakkan lokomotif industri nasional. Sudah diketahui bahwa industri kreatif sangat tergantung kepada kemampuan bangsa mengoptimalkan pengetahuan untuk menciptakan kreasi dan karya-karya baru yang bernilai ekonomi tinggi. Wajar jika industri kreatif paralel dengan apa yang disebut dengan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledgedriven economic). Dalam konteks ini, peranan sumberdaya manusia andal yang mampu mengintensifkan imajinasi dan kreativitas pada kegiatan ekonomi dan bisnis menjadi sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, pendidikan pada akhirnya akan menjadi tulang penyangga kemapanan industri kreatif di berbagai bidang. Setidaknya ada 14 sektor industri kreatif yang dianggap bisa menjadi bagian dari ekonomi kreatif, yakni periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fashion, film/video dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni, pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, radio dan televisi, serta riset dan pengembangan. Kontribusi 14 sektor ini dalam perkembangan ekonomi nasional mencapai lebih dari 6 persen, dengan total nilai lebih dari Rp100 triliun. Selain itu, sektorsektor ini juga menyerap lebih dari enam persen dari seluruh jumlah tenaga kerja nasional, dan lebih dari 10 persen total ekspor. Persentase paling besar adalah dari sektor fashion, disusul kerajinan, desain dan periklanan. Empat sektor inilah yang menyumbang terbesar ekonomi kreatif Indonesia. Secara umum, Indonesia sejatinya tidak kekurangan modal kreativitas, hanya kekurangan kemampuan untuk mengintegrasikannya. Untuk itu

untuk diinformasikan kepada masyarakat, sebagai motivasi mereka untuk tetap berusaha dan terus berinovasi.

Ucapan Terima Kasih Berkenaan dengan penyampaian Tabloid komunika Edisi 02 Tahun V Februari 2009 dengan ini diucapkan terima kasih dan apresiasi atas tabloid tersebut. Semoga hubungan baik yang telah terjalin antara Departeman Keuangan dan Depatemen Komunikasi dan Informatika dapat terus ditingkatkan. Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Harry Z. Soeratin

Bantuan Penyebaran Informasi

desain: ahas/m foto: bf-m, imagebank

Terimakasih atas dana bantuan dari Departemen Komunikasi sehingga kami dapat melakukan penyebaran informasi melalui dialog interaktif dan Forum tatap muka dengan tema "Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah/Koperasi (UKM) Kota Bengkulu". Kami merasa kegiatan sosialisasi tersebut penting

IVANSORI, S,IP Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Bengkulu

Bantuan Dana UKM Sebagai salah satu pengusaha kecil-kecilan di daerah, saya kesulitan mendapatkan dana pinjaman dari perbankan. Sejauh saya tahu, pemerintah sedang menggalakkan pengembangan ekonomi sektor mikro untuk menopang perekonomian paska krisis dunia kemarin. Sedangkan dari pihak perbankan mengatakan bahwa mereka mempunyai dana tetapi tidak bisa disalurkan. Seakan-akan terjadi ketidak sepakatan bersama, satu pihak mengatakan hal yang berlainan. Yang saya rasakan adalah lebih mudah meminjam pinjaman melalui rentener, tetapi kami kesulitan mengembalikan bunga yang cukup tinggi buat kami. Usman, Pengrajin Kain, Sulawesi Selatan

Indonesia selama ini adalah kurang mampu menjaga langkah-langkah yang dibutuhkan adalah mengenali pencapaian “political will� dalam realisasi yang nyata apa yang telah dimiliki, seperti potensi sumber daya dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Di samping alam dan sumber daya manusia, kemudian menyusun itu, kemampuan untuk berkoordinasi dengan seluruh langkah-langkah konstruktif secara sistematik untuk pemangku kepentingan juga lemah. Padahal ekonomi mewujudkan industri kreatif. kreatif harus dikembangkan secara lintas sektoral Yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan membangun kerjasama dengan seluruh menyusun cetak biru ekonomi kreatif Indonesia yang pihak terkait. melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Setelah Kita tidak bisa mengandalkan satu sektor ekonomi itu mengajukan usulan kebijakan ekonomi kreatif unggulan untuk menarik sektor lainnya, melainkan yang komprehensif dengan menggiatkan inisiatif membutuhkan keterpaduan integratif seluruh sektor kalangan swasta maupun pemerintah untuk menindustri yang ada untuk ciptakan tempat-tempat bersama-sama bergerak pengembangan talenta Kaidah spesialisasi yang memacu kreativitas, industri kreatif didaerahdipegang teguh dalam proses meskipun dengan caranya daerah, misalnya dengan produksi sering menjadi masing-masing, dan menciptakan produk dan kendala serius saat sektors e l a n j u t nya m e l o m p a t jasa kreatif berbasis budaya, sektor industri yang berbeda menuju jenjang ekonomi pariwisata, kerajinan, gaya diseyogyakan untuk bersatu kreatif. Kemampuan seluruh hidup, dan sebagainya. sektor untuk bermain Tak kalah penting adalah p e ra n b e r b e d a d a l a m menciptakan pasar berbasis satu keterpaduan sangat menentukan akselerasi budaya di dalam negeri, karena selama ini kita selalu pencapaian ekonomi kreatif. menjadi target pasar dari negara lain. Perlu disadari bahwa egosektoral dalam bidang Adapun tantangan terbesar industri kreatif industri masih sangat tinggi. Kaidah spesialisasi di Indonesia adalah pada lemahnya sumber yang dipegang teguh dalam proses produksi sering daya manusia yang tersedia. Oleh karena itu, menjadi kendala serius saat sektor-sektor industri ke depan perlu dilakukan spesialisasi di bidangyang berbeda diseyogyakan untuk bersatu. Padahal bidang pendidikan industri kreatif, termasuk mesejatinya, industri kreatif memerlukan koordinasi ngembangkan kurikulum berbasis kompetensi kreatif. antar-sektor yang memungkinkan seluruh industri Karena pendidikan menjadi kunci pokok industri yang berbasis kreativitas menjalankan peran kreatif, maka perlu menumbuhkan semangat inovasi sesuai porsi masing-masing dalam kerangka sistem dan kreativitas dalam dunia pendidikan agar generasi perekonomian kreatif nasional terpadu. Tanpa adanya muda mampu melahirkan gagasan baru berdasarkan keterpaduan ini, mustahil industri kreatif akan tumbuh apa yang sudah dimiliki sejak dulu. Di sisi lain, menjadi tulang punggung ekonomi nasional. transfer teknologi yang konsisten terhadap industri Egosektoral dalam sektor industri akan membuat kreatif berwawasan budaya juga harus dilakukan industri kreatif tumbuh selayaknya industri biasa, setiap saat. namun tak akan berkembang menjadi ekonomi kreatif. Setelah berjalan, pemerintah harus terus berupaya Kita belajar dari banyak negara, bahwa kegagalan meningkatkan pendapatan devisa berbasis kreativitas utama mewujudkan ekonomi kreatif bukan karena atas sektor-sektor tersebut di atas. Caranya tentu miskinnya sumberdaya yang tersedia, melainkan saja melalui promosi potensi alam, warisan budaya karena tidak adanya “political will� untuk menyatukan (herritage) dan budaya, serta melalui sosialisasi, diseminasi dan promosi secara sistematis tentang industri-industri yang ada secara integratif. kekuatan Indonesia dibidang industri kreatif agar Jika itu yang terjadi, maka nasib ekonomi kreatif diperhitungkan di peta kompetensi dunia. akan sama saja dengan model ekonomi-ekonomi Kemampuan mengintegrasikan langkah-langkah yang lain, yang hanya bagus di konsep namun yang disebutkan di atas akan menjadi batu uji tidak memberikan dampak nyata pada peningkatan tercapai-tidaknya cita-cita untuk membangun kemakmuran rakyat karena tidak diterapkan secara industri kreatif di Indonesia. Kelemahan bangsa konsekuen. (g)

NPWP Ganda Ditjen Pajak belum lama ini sedang gencar untuk program NPWP. Kebetulan dari kantor dikoordinasikan untuk pembuatan NPWP bersama. Lama tidak ada kepastian pembuatan NPWP dari kantor dan kebetulan masa sunset policy sudah hampir habis saya putuskan membuat NPWP sendiri. Mudah sekali ternyata untuk pembuatannya. Tidak sampai seminggu NPWP yang saya buatpun jadi. Tapi alangkah kagetnya ternyata selang 3 hari, NPWP dari kantor pun jadi. Singkat kata saya mempunyai 2 NPWP. Yang disayangkan pertama, mengapa pembuatannya tidak online, data yang sama mempunyai 2 NPWP. Kedua, untuk pembatalan salah satu NPWP lebih sulit daripada pembuatannya. Membatalkan NPWP yang saya buat sendiri, pihak pelayanan pajak mengatakan membutuhkan waktu 1-2 bulan untuk bisa dikatakan batal, dengan alasan berkas pendaftaran online sehingga membutuhkan waktu untuk mencari data tersebut. Disarankan untuk membatalkan NPWP yang dibuat

dari kantor, pembatalannya bisa ditunggu 2 jam, tapi dari pihak kantor tidak bisa membatalkannya. Rani, Jakarta

Produk Bermelamin Baru-baru ini Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberitakan tentang 10 produk pangan kemasan yang mengandung melamin. Terkait dengan pemberitaan tersebut (Badan Pengawas Obat dan Makanan) BPOM telah melakukan sampling dan pengujian atas 10 produk tersebut dengan menggunakan alat LC MS/MS. Hasil temuannya adalah produk Kino Bear Coklat Crispy, isi 3 x 3,5 g, F&N Susu Kental manis, isi 390 g, Dutchmill Yoghurt Drink Natural, isi 180 ml, Pura Low Fat UHT Milk Beverage, isi 1 liter dan Crown Lonx Biskuit Rasa Coklat, berat 150 gram, TIDAK TERDETEKSI adanya melamin, dan ke-5 produk tersebut terdaftar di BPOM. Sedangkan 5 produk lainnya Yake Assorted Candies (permen coklat yang berbentuk panjang maupun yang lonjong) dengan berat 500g, keduanya adalah illegal/tidak terdaftar di BPOM dan

pada makanan tersebut di temukan melamin dengan kadar 5,86 ppm. Kemudian Kembang gula Tirol Choco Mix, isi 10pcs, produk tersebut memiliki nomor registrasi namun fiktif. Sedangakan pada Nestle Bear Brand Strerilize Low fat Milk, isi 140 ml dan Fan Fun Sweetheart Biskuit juga tidak terdaftar/illegal. BPOM mengakui adanya perbedaan hasil uji dengan YLKI, karena perbedaan alat uji yang digunakan. BPOM menggunakan alat uji LC MS/MS sementara YLKI mengunakan (HP) LC-UV. Untuk produk yang tidak terdaftar BPOM akan terus melakukan pengamanan di peredaran untuk dimusnahkan. Kepada masyarakat dihimbau untuk tidak mengkonsumsi produk yang tidak terdaftar dan senantiasa memberikan informasi bila menemukan produk tidak terdaftar kepada BOPM melalui unit layanan pengaduan konsumen (ULPK) dengan nomor telepon (021) 4263333, (021) 321 99 000 atau email ulpk@ pomgo.id. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Husnian Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK.

Diterbitkan oleh DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pengarah: Prof. Dr. Moh Nuh, DEA (Menteri Komunikasi dan Informatika). Penanggung jawab: Dr. Suprawoto, SH. M.Si. (Kepala Badan Informasi Publik) Pemimpin Redaksi: Drs. Bambang Wiswalujo, M.P.A.(Kepala Pusat Pengelolaan Pendapat Umum). Wakil Pemimpin Redaksi: Drs. Supomo, M.M. (Sekretaris Badan Informasi Publik); Drs. Ismail Cawidu, M.Si. (Kepala Pusat Informasi Politik Hukum dan Keamanan); Drs. Isa Anshary, M.Sc. (Kepala Pusat Informasi Perekonomian); Dr. Gati Gayatri, MA. (Kepala Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat). Sekretaris Redaksi: Mardianto Soemaryo. Redaktur Pelaksana: M. Taufiq Hidayat. Redaksi: Drs. Lukman Hakim; Drs. Selamatta Sembiring, M.Si.; Drs. M. Abduh Sandiah; Dra. Asnah Sinaga. Reporter: Suminto Yuliarso; Lida Noor Meitania, SH, MH; Fouri Gesang Sholeh, S.Sos; Karina Liestya, S.Sos; Elpira Indasari N, S.Kom; Koresponden Daerah: Nursodik Gunarjo (Jawa Tengah), Supardi Ibrahim (Palu), Yaan Yoku (Jayapura). Fotografer: Leonard Rompas. Desain: D. Ananta Hari Soedibyo. Pracetak: Farida Dewi Maharani, Amd.Graf, S.E. Alamat Redaksi: Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Telp/Faks. (021) 3521538, 3840841 e-mail: komunika@bipnewsroom.info atau bip@depkominfo.go.id. Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutip dan disebarluaskan, sepanjang menyebutkan sumber aslinya.


Jaminan Hak Karya Kreatif

TANYA JAWAB

Pengrajin perak dari Bali, Ketut Deni Aryasa tak menyangka dituduh melanggar hak cipta milik sebuah perusahaan raksasa asing. Dalam milis Sekarjagad dinyatakan bahwa Deni seolah mengalami nasib yang sama seperti Desak Suarti yang telah menjual karyanya kepada seorang konsumen di luar negeri. Beberapa waktu berselang, ketika Desak mengekspor kembali karyanya. Tiba-tiba, ia dituduh melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs). Wanita inipun harus berurusan dengan WTO. Kondisi itu sedikit banyak membuat pekerja seni di Bali resah, menyusul klaim beberapa motif desain asli Bali oleh warga negara asing. Para pekerja seni menjadi takut untuk berkarya. "Sebelumnya, dalam satu bulan saya bisa menghasilkan 30 karya desain perhiasan perak. Karena dihinggapi rasa cemas, sekarang saya tidak bisa menghasilkan satu desain pun," ungkap Anak Agung Anom Pujastawa. Namun Deni tak harus berlarut dalam kesedihan. Pengadilan Negeri Denpasar, Bali membebaskan Ketut Deni Aryasa dari segala dakwaan. Ia tidak terbukti bersalah melakukan pelanggaran atas hak cipta. Kisah Desak Suarti dan Deni menginspirasi berdirinya Indonesian Archipelago Culture Initiatives (IACI). Organisasi yang digagas pekerja kreatif ini menilai, perlindungan hukum tanpa data yang baik tidak akan bekerja secara optimal. "Jadi, jika ada yang memiliki koleksi gambar, lagu atau video tentang budaya Indonesia, mohon upload ke situs Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, dengan alamat http://budaya-indonesia.org."

Apa yang seharusnya kami lakukan seandainya melihat pelanggaran pada proses pemilu? Kami lapor ke Panwaslu, sebagaimana jalurnya, tetapi Panwaslu tidak mengindahkan dan kami tidak merasa puas. Cuma orang nekat yang melakukan pelanggaran dalam Pemilu. Agar tidak melanggar, perlu dipahami peraturan dna Undang-undang yang berkaitan dengan Pemilu. Perlu diketahui, yang bisa melaporkan adalah masyarakat pemilih, pemantau pemilu, dan peserta pemilu. Bagaimana? Bagi yang mengetahui pelanggaran bisa melaporkan ke Panwaslu provinsi, kabupaten, kecamatan. Mereka akan memilahmilah, apakah pelanggaran administrasi atau pidana. Kalau pidana akan dikirim ke polisi untuk ditingkatkan ke penyidikan dan penyelidikan.

Perlindungan Itu Pasti Tak berlebihan jika banyak pihak menyatakan industri kreatif Indonesia membutuhkan perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang lebih kuat. Kerangka hukum HAKI yang kuat akan melindungi dan mendorong inovator Indonesia untuk mengembangkan ide baru, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. “Adalah penting bagi pemerintah, wirausahawan kreatif, dan seluruh pihak yang terkait untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya perlindungan hak atas kekayaan intelektual," ungkap Sekretaris Umum Perhimpunan Masyarakat HAKI Indonesia atau Indonesian Intellectual Property Society (IIPS) Henry Soelistyo Budi, di Jakarta, beberapa waktu lalu Menurut Henry, yang dibutuhkan adalah penegakan hukum yang lebih konsisten, transparansi dalam proses hukum, peningkatan kapasitas para penegak hukum, percepatan proses yudisial yang selanjutnya akan mendorong masyarakat Indonesia untuk mencipta dan berinovasi. "Ju-ga akan lebih berguna jika dibentuk sebuah pengadilan kekayaan intelektual di tingkat provinsi atau minimal di kota-kota besar," tambahnya. Mulai Dari Pemahaman Persoalan ekonomi kreatif memang tak bisa dipisahkan dari Sistem Hak Kekayaan Intelektual. “Pemahaman yang baik tentang HKI, akan dihasilkan pula suatu kreativitas dan inovasi yang baik pula�, jelas Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta dalam Rapat Kerja Nasional XX IWAPI di Pekanbaru, Riau Februari lalu. Menurut Menkumham IWAPI sebagai salah satu pelaku usaha memiliki peran strategis dalam pengembangan sistem HKI. "Diharapkan dapat mendorong pelaku usaha dan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan tentang HKI, sehingga memberikan manfaat secara ekonomi baik bagi dirinya maupun bagi bangsa dan negara," ungkapnya. Dirjen hak kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM, Andy N Sommeng, menambahkan kerangka hukum HKI yang kuat akan

melindungi dan mendorong inovator Indonesia untuk mengembangkan ide baru, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian. Butuh Kerjasama Perkembangan sistem HKI, dalam dasawarsa terakhir mengalami kemajuan pesat. Isu-isu tersebut seolah mengiringi dinamika perkembangan ekonomi gelombang ke empat. Menurut Henry, penting bagi pemerintah, wirausahawan kreatif dan seluruh pihak yang terkait untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya arti perlindungan HKI. Dirjen HKI, Andy mengakui bahwa upaya memberikan jaminan kepastian hukum membutuhkan kerjasama semua pihak.Saat ini Indonesia masuk dalam kategori watch list (dalam pengawasan), dan tingkatan yang lebih buruk dari itu adalah priority watch list (prioritas diawasi). "Kalau bisa harus lebih baik dari kondisi saat ini (watch list) , yaitu keluar dari daftar pengawasan," katanya. Dia mengemukakan dalam setiap periode tertentu sebuah lembaga internasional memberikan penilaian terhadap komitmen negara-negara dalam hal perlindungan terhadap HKI, terutama terkait dengan jumlah kasus pembajakan karya cipta di negara bersangkutan. Untuk menekan angka pembajakan karya cipta, menurut Andy dengan melakukan penegakan hukum terhadap kasus pembajakan, serta untuk langkah pencegahannya antara lain menyurati mal-mal untuk tidak memberikan tempat bagi penjual produk bajakan. "Pemerintah juga telah membentuk Tim Penanggulangan Pelanggaran HKI," kata Andy, yang juga Sekretaris Tim Penanggulangan Pelanggaran HKI. Percepat Proses Satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan HKI di Indonesia saat ini adalah pihak Direktorat Jenderal HKI, sementara di daerah ditangani oleh Kantor Wilayah Hukum dan HAM. Namun demikian, kesadaran untuk mempatenkan produk di Indonesia masih terbilang rendah. Saat ini baru 6-7% jumlah produk yang dipatenkan, padahal target idealnya 10%. "Jumlah aplikasi paten saat ini baru mencapai 6-7% sedangkan idealnya mencapai 10%," kata Dirjen HKI, Andy N Sommeng. Andy menduga, minimnya jumlah barang yang dipatenkan karena lamanya proses mematenkan barang. "Untuk proses paten suatu barang mencapai 5 tahun," ujarnya. Proses ini jelas beda dengan pendaftaran merek dagang, hak cipta, dan desain industri. Apalagi karya budaya Indonesia. "Untuk karya budaya anak bangsa proses akan kita permudah yang penting sekarang adalah inventarisasi dan bagi masyarakat yang mempunyai karya budaya segera daftarkan ke kami," kata Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta. Upaya mempatenkan karya budaya merupakan bentuk perlindungan HKI sekaligus penghargaan terhadap penciptanya. "Selain itu upaya itu juga dapat merangsang tumbuhnya karya budaya baru sebab kita tahu bahwa tidak ada bangsa yang maju tanpa penemuanpenemuan baru," katanya. Meski upaya itu dinilainya terlambat tetapi tetap perlu dilakukan untuk melindungi warisan budaya dan penemuan bangsa. Menteri mengatakan perlindungan terhadap HAKI tidak hanya berdimensi budaya dan seni tetapi juga politik, peradaban, serta juga berdimensi ekonomi. "Jangan hanya melihat dari sisi seni dan budayanya saja tetapi buatlah menjadi sumber mata uang baru," katanya. (m/berbagai sumber)

SUKSESKAN PEMILIHAN UMUM 2009

Sejak SD diajarkan bahwa negara Indonesia ini adalah negara demokrasi. Kalau sampai sekarang belum pintar berdemokrasi, lalu sampai kapan kita pintar berdemokrasi? Bangsa kita memang lahir dari sebuah perjuangan yang sangat heroik. Menempatkan kata-kata demokrasi menjadi sila keempat dalam Pancasila yang menjadi dasar negara ini. Artinya ada mainstream yang ingin dibangun oleh founding father bangsa kita, pemberdayaan publik dalam struktur negara ini. Ada yang ingin dicapai. Dalam proses perjalanan sejarah bangsa ini, demokrasi telah sekian lama mendapatkan ujian dan mengalami pasang surut, ada Demokrasi Parlementer, Demokrasi Pancasila, dan seterusnya. Beberapa indikator yang menunjukkan belum masuknya kita dalam sebuah tahap yang disebut dengan kultur demokrasi atau inti demokrasi salah satunya adalah parpol sebagai sebuah lembaga yang terlibat secara langsung dalam proses demokrasi belum mengedepankan kapabilitas kompetensi dalam rekruitmen calon legislatif yang bisa diketahui oleh publik. Seharusnya masyarakat harus diberi peluang yang cukup untuk mengenal calon pemimpinnya. Tidak hanya sekadar nama dan gambar saja tetapi mengenal curricullum vitae saja. Kalau kompetensi pemimpin kita tidak bisa dipertanggungjawabkan maka kita tidak bisa berharap memasuki inti demokrasi. Jika ini tercapai maka insya Allah masyarakat kuat, negara kuat, dan kita sejahtera. MUI telah mengharamkan golput. Memilih itu wajib, tapi kita harus mempertimbangkan masyarakat yang heterogen dan dinamis. Ada masyarakat yang mempertimbangkan ekonomi, mayoritas (tidak semua) tidak tahu siapa yng terbaik, yang bisa dipilih. Bagaimana dengan hal ini? Golput atau golongan putih memang sebuah fenomena yang lazim terjadi dalam negara demokrasi. Tetapi yang harus dipahami adalah risiko

pilihan golput. Ketika seseorang tidak memilih maka ia tidak boleh menuntut haknya dalam negara dan demokrasi yang tengah berlangsung. Oleh karena itu, barang siapa menjadi Golput, jangan meminta kepada pemimpin, jangan berharap pada pembangunan dan meminta jatah pembangunan karena ia tidak memilih. Kalau ia tidak memilih, mestinya ia harus tahu diri bahwa di dalam proses pembangunan setelah 2009 ia tidak bisa ikut berpartisipasi. Seperti bermain sepak bola, hanya 11 orang yang boleh menendang bola. Kalau tidak terdaftar maka tidak bisa ikut bertanding sepak bola. Siapa pun yang mengkampanyekan untuk tidak memilih itu termasuk tindak pidana. Menyerukan kepada orang lain untuk tidak memilih itu ada aturannya yang melarang. Oleh karena itu, pilihan terbaik adalah mari kita gunakan hak kita. Kalau ada kekurangan, yang terjadi hari ini kita harus menerima bahwa itulah kemampuan negara memproses d e m o k ra s i . B a r u t a h a p i t u l a h peradaban demokrasi yang kita miliki hari ini. Kita harus mensyukuri.

Pemilu kemarin menggunakan sistem coblos, sedangkan sekarang dengan dicentang. Pengalaman kemarin masih banyak surat suara yang tidak sah. Bagaimana dengan sekarang? Baru saja Perpu kemarin (tanggal 27 Februari), yang membenarkan cara memilih dengan memberi tanda, ditandatangani Presiden. Tanda itu bisa saja coblos, bisa saja contreng. Lalu bisa saja partainya saja, bisa partai dan satu orangnya. Yang penting jangan partainya pilih Partai A, orangnya di Partai B. Inilah pendidikan politik, inilah sebuah proses. Bagaimana dengan "serangan fajar"? Panwas sudah memaksimalkan kinerja, apakah sanksi bagi pelaku? Menurut UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD Pasal 274, unsur dengan sengaja, menjanjikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.. memberikan uang, dari agama dilihat dari niatnya, ikhlas atau tidak. Manfaatnya, jumlahnya. Menjanjikan atau tidak ... memilih... secara langsung atau tidak langsung menggunakan hakhak pilihnya atau tidak menggunakan hak-hak pilihnya untuk memilih partai politik tertentu ancaman pidananya paling sedikit 6 bulan dan paling lama 24 bulan. Mari kita bantu polisi. Siapa yang melakukan serangan fajar kita laporkan. Memang ada parpol yang mengandalkan hal itu yang mempengaruhi perilaku politik orang dengan uang dan sembako. Silahkan laporkan ke Panwaslu, Panwaslu nanti yang akan memilah-milah. (Disarikan oleh Lida dari Forum Dialog Interaktif "Penegakan Hak Asasi Manusia Dalam Rangka Mendukung Sukses Pemilihan Umum 2009, Sabtu 28 Februari 2009 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan)

Mari Bersama Sukseskan Pemilihan Umum 2009! Kita Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu Legislatif Kamis, 9 April 2009

s a t u k a t a i n d o n e s i a

3

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009


www.bipnewsroom.info

4

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

Mendulang Fulus dari Bonggol Bambu Jika anda naik kendaraan dari Solo menuju Yogya, setelah melewati Sub Terminal Penggung, Klaten, rajin-rajinlah menengok ke kiri jalan. Anda akan menjumpai pemandangan unik: ratusan patung bebek dipajang rapi di pinggir jalan. Berbeda dengan patung bebek di Bali yang kebanyakan terbuat dari kayu, bebek-bebek di sini terbuat dari bonggol (akar) bambu. Di tangan Didik (23), bonggol bambu yang tak berguna bisa disulap menjadi pajangan rumah nan eksotis. Harganya tentu berbanding terbalik dengan harga bahan yang boleh dikatakan nyaris gratis, karena saking murahnya. Satu bonggol bambu harganya cuma Rp1.500-3.000, namun setelah “disulap” jadi patung bebek harganya bisa melambung Rp 25 – 200 ribu, tergantung besar-kecil dan teknik pewarnaannya. “Yang tidak diwarnai lebih murah, tapi justru jenis inilah yang paling laris,” ujar Didik. Dalam sehari, dari “gerai” patung bebek miliknya yang ia dirikan di pinggir jalan Solo-Yogya, tepatnya di kilometer 26, Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, ia bisa menjual patung 10-30 buah. “Kalau hari libur, penjualan bisa meningkat hingga 100 persen. Pembelinya kebanyakan orang luar daerah yang sedang liburan ke S o l o atau

Yogya,” katanya. Dibuang Sayang Kerajinan patung bebek bambu pada awalnya berkembang di Penggung setelah Didik melihat ayahnya membongkar rumpun bambu ori (Bambusa arundinacea) di belakang rumah. Bonggol bambu ori yang bentuknya besar menggelembung itu ditumpuk begitu saja oleh ayahnya, lalu dibakar. Didik yang waktu itu bekerja sebagai tukang tambal ban lantas berpikir, bagaimana caranya agar bonggol-bonggol itu tidak terbuang percuma. Terinspirasi patung bebek dari kayu yang pernah ia lihat di Bali, Didik pun mencoba memahat bonggol bambu yang tersisa menjadi bentuk bebek. Ternyata hasilnya mengejutkan, selain indah juga u n i k , karena tekstur bonggol bambu sangat khas. Lebih mengejutkan lagi, baru selesai bagian kepala dan sebagian badannya, sudah ada tetangganya yang tertarik dan langsung

membeli patung setengah jadi itu Rp25.000. “Mau saya selesaikan tidak boleh, katanya malah lebih indah kalau sisa bonggol orinya dibiarkan utuh menjadi badan si bebek, he he he,” kenang Didik sambil tertawa lepas. Khas dan Menarik Didik lantas menjual alat-alat tambal ban miliknya untuk membeli peralatan sederhana seperti pahat, gergaji dan ketam, kemudian mengajak teman-temannya memproduksi patung sejenis (yang hanya setengah jadi itu) dalam jumlah besar. Hasil produksinya ia pajang di pinggir jalan Solo-Yogya. “Alhamdulillah cepat laku, bahkan lebih dari yang saya harapkan. Para pembeli menganggap, patung bebek setengah badan ini khas dan ‘nyeni’ karena berbeda dengan patung bebek lainnya yang ada di pasaran,” kata Didik. Kini, sedikitnya ada 20 warga Penggung yang mengikuti jejak Didik menjadi pengrajin patung bebek dari bonggol bambu. Sebagian besar membuka kios di pinggir jalan Solo-Yogya Desa Jambu Kulon, namun bengkel kerja mereka ada di Penggung. Hanya Didik yang membuka bengkel kerja di pinggir jalan. Ini memang salah satu strategi pemasaran, agar proses pembuatan patung bebek diketahui orang yang lalu-lalang. “Untuk menarik perhatian pengguna jalan. Kalau di dalam kampung kan tidak ter-

lihat,” kata lelaki yang hanya lulusan SMP Karanganom Klaten ini. Seiring perkembangan permintaan, hasil produksinya kini tak lagi terbatas pada patung bebek ukuran besar, tapi juga yang ukuran mini, midi dan maksi. “Mulai yang 20 cm hingga setengah meter ada di sini. Selain itu modelnya juga bervariasi, mulai yang setengah jadi, jadi, sampai yang dicat dengan warna yang mirip bebek sungguhan semua ada, konsumen tinggal pilih,” kata Didik setengah berpromosi. Sukses Manajemen Kini, setelah sembilan tahun menekuni usahanya, Didik mampu membangun rumah yang cukup megah, persis di seberang jalan tempat ia berkarya. Peralatan kerja yang digunakan di bengkelnya pun sudah tergolong modern, seperti pahat, bor, gergaji, ketam dan penghalus yang semuanya digerakkan dengan tenaga listrik. Tidak hanya itu, ia juga mampu menggaji lima orang karyawan yang sehari-hari memproduksi 10-20 patung bebek. Sebagai manajer, tugas Didik sekarang memang jauh lebih ringan. Ia hanya bertugas memilih bonggol yang didatangkan dari Gunung Kidul Yogyakarta. Selebihnya, pekerjaan membuat patung mulai dari memotong, membentuk, hingga finishing semua dilakukan oleh lima orang karyawannya. “Tidak perlu gambar, mereka sudah hafal,” kata Didik yang lebih suka berada di

Kibar Animasi Anak Negeri ribu per keping, belum diskon" kata ibu dua anak ini berbuncah. Kini hampir setiap hari, buah hatinya dapa dipastikan ditemani VCD berisi pendidikan dan budi pekerti.

Tanti (31) cukup terbantu dalam mengasuh anak. Betapa tidak. Kini setiap hari ibu rumah tangga yang tengah merintis karir itu tak perlu khawatir dengan ragam tayangan televisi yang dinilainya tak pantas untuk anak. "Ketika saya tinggal kerja, saya sudah merasa tenang. Anak-anak di rumah bisa menonton VCD tentang adab dan perilaku. Bukan tayangan televisi yang lebih banyak berisi gosip dan sinetron," ungkapnya kepada komunika. Beberapa waktu lalu, ketika pameran buku dan produk animasi di Istora Senayan Jakarta, ia sempat memborong beberapa VCD pendidikan untuk anak. "Sebagian ada karya anak negeri. Itupun dijual murah, hanya Rp25

Kian Fenomenal Di layar lebar, para animator Indonesia telah menghasilkan "Janus Prajurit Terakhir" dan "Homeland". Sebelumnya di tahun 1955 ada film "Si Doel Memilih" karya Dukut Hendronoto telah menancapkan tonggak dimulainya sejarah animasi modern. Dilanjutkan TVRI yang menampilkan program animasi di beberapa segmen siaran. Hingga tahun 1970-an, film animasi semakin bermunculan, ditandai oleh film "Si Huma" yang cukup fenomenal. Banyak juga animator lokal yang menjual secara terbatas beragam VCD dan DVD yang memiliki pangsa pasar tersendiri. Namun jika dicermati sesungguhnya pangsa pasar itu tidak terlalu banyak berkembang pesat. Bagi M. Asrori, pengamat animasi di Indonesia, upaya mengerek kegairahan film animasi lokal bukanlah perkara sepele, "Bisa jadi faktor yang melatarbelakangi kurangnya produksi film animasi kita adalah sisi bandrol produksi yang nyatanya tidak bersaing dengan menggarap film non-animasi,"

ungkapnya. Ditambah minimnya teknologi dan SDM, sempurnalah hambatan-hambatan itu. Antara Peluang dan Modal Akan tetapi masalah animasi bukan lantaran kemampuan SDM yang terbatas. "Banyak yang berpikir bahwa masalah animasi Indonesia adalah keterbatasan kemampuan para animatornya. Sebenarnya masalah terbesar adalah keterbatasan modal untuk mengembangkan pasar," kata Chandra Endroputro, sutradara film Janus Prajurit terakhir. Keterbatasan modal juga dialami oleh Studio Kasatmata. Menurut Kelik Wicaksono, animator dan salah seorang pendiri Studio Kasatmata, permasalahan inilah yang menjadi alasan mengapa pihaknya belum berencana membuat proyek film animasi layar lebar kedua, setelah "Homeland". Namun, "Jika ada kesempatan dan tantangan yang sama bagi animator Indonesia seperti animator di negara yang sudah maju industri animasinya, saya percaya bahwa kita juga mampu ikut berkiprah dan nantinya bersaing dengan mereka," ungkap Kelik optimistis. Tampaknya optimisme ini akan menuai tantangan besar. Sebab di Indonesia dunia animasi justru didominasi dengan produkproduk animasi dari luar terutama

Jepang, Korea dan Amerika Serikat. Akan tetapi alih-alih khawatir dengan kondisi ini, sikap optimistis yang tinggi ditunjukkan oleh Peni Cameron. Ia menilai potensi dunia animasi di Indonesia begitu besar. Begitu banyak anak-anak Indonesia sangat berbakat dalam membuat animasi. Belum lagi menyebut perkembangan dunia digital dan grafis di Indonesia yang selalu update dan bisa dijangkau, sebagai kombinasi yang bisa mendukung pembuatan sebuah produk animasi. Bersama Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia pada 2004, perempuan kelahiran Surabaya 13 September 1966 ini, intens mengeksplore dunia animasi di Indonesia. Dia pun menemukan kenyataan bahwa tidak mungkin dunia animasi Indonesia bisa tumbuh dan berkembang jika tidak disertai tumbuhnya industri animasi itu sendiri. Klop dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan animasi sebagai industri kreatif. Para animator Indonesia kini memiliki beberapa wadah inkubator. Salah satunya adalah inkubator industri yang digagas oleh Peni dan kawan-kawannya. Lulusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung bersama perusahaannya juga telah mendorong pengembangan

bengkel ketimbang bersantai di rumahnya yang mentereng. Semua itu ia lakukan karena belakangan patung bebeknya sudah merambah pangsa pasar luar negeri, sehingga ia harus menguras tenaga lebih besar untuk memenuhi order yang jumlahnya terbilang sangat banyak. “Kalau dulu bengkel kita sebulan paling hanya membuat puluhan hingga ratusan (patung bebek—Red), sekarang sebulan kita target harus bisa bikin seribu patung. Itu belum termasuk patung bikinan teman-teman yang pemasarannya saya jadikan satu dengan patung dari bengkel saya,” ujar Didik. Diakuinya, krisis keuangan global memang sedikit mempengaruhi usahanya, akan tetapi hingga detik ini pesanan dari luar negeri masih lancar mengalir. “Tiga bulan sekali saya masih bisa mengekspor 3.000 patung bebek berbagai ukuran ke Amerika dan Jerman dengan nilai rata-rata Rp 300 juta sekali kirim,” imbuhnya. Sedaaap! Siapa sangka, bonggol bambu yang tak berharga, yang biasanya hanya dijadikan bahan bakar tungku, ternyata bisa mendatangkan fulus ratusan juta rupiah. Siapa tidak tergiur? Tapi, yang mahal memang bukan bahannya, tapi kreativitas yang dite-rapkan pada bahan itu. “Apapun yang ada di alam ini sejatinya bisa dijadikan uang, asal kita kreatif mengubahnya agar memiliki nilai tambah,” pungkasnya. (gun)

industri animasi dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dunia animasi. Mulai dari road show di beberapa kota hingga kerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Pada Oktober 2007 dia atas nama PT CAM mendapat penghargaan dalam ICT Award. Padat Karya Produk animasi di Indonesia seolah berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Padahal membuat film animasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Betapa tidak, untuk membuat iklan televisi berdurasi 30 detik saja bisa memakan waktu 2-3 minggu. "Animator harus bersusah payah hanya untuk menghasilkan 2 detik gerakan per hari. Proses animasi menjadi lebih sulit karena seorang tokoh dalam film harus dianimasikan," kata Donny, seorang animator pemula asal Kota Malang, Jawa Timur. Menurutnya, untuk membuat produk animasi paling tidak harus dikerjakan oleh tim dengan anggota minimal 5 orang. Ia lantas mencontohkan perusahaan animasi seperti Pixar bisa mempekerjakan karyawan dari 600 hingga 1500 orang. Tak pelak, kondisi ini membuat film animasi sebagai pekerjaan yang padat modal, waktu dan karya. Potensi dan peluang animasi sebagai industri memang terbuka lebar. Tinggal bagaimana memanfaatkan dukungan pemerintah dan bertarung di dunia animasi. (m/dari berbagai sumber)


Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang

Tali Merah Kesadaran.... P erdagangan orang. Kata itu terdengar asing di telinga Saptariyah (19), seorang mahasiswa PTS di Sengkang, Sulawesi Selatan. Ia mengaku baru mendengar istilah trafficking in person saat mengikuti Forum Dialog Publik "Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang" di Wajo, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Sambil tersenyum ia berkata, “Kalau acara sosialisasi tentang perdagangan orang baru pertama kali, kalau sosialisasi yang flu burung dan HIV/AIDS sudah banyak ikut.” Mungkin hal itu yang menjadi penyebab minimnya pengetahuan banyak orang tentang perdagangan orang. Gugah Kesadaran Riyah, seolah terkesima melihat cuplikan film berisi adegan eksploitasi terhadap anak. Prolog yang disampaikan Dewi Huges seolah makin menghenyak benak ketika melihat beragam bentuk perdagangan orang. Mulai dari pelacuran, yang didominasi perempuan muda dari kalangan ekonomi lemah, hingga eksploitasi terhadap anak yang berpotensi menimbulkan trauma berkelanjutan. Bayangkan saja ketika anak dimanfaatkan untuk mengemis maupun menjadi buruh jermal, penangkapan ikan di tengah laut. “Dari tayangan tersebut dapat kita lihat bentuk perdagangan orang dan efeknya,” tandas Kapolres Wajo AKBP Taufik Putra Jaya. Taufik mengakui bahwa persoalan pengangguran dan kemiskinan bisa menjadi pemicu

perdagangan orang. “Banyak orang ingin bekerja apa saja, meski mereka kurang memiliki skill, kurang pengetahuan, terjerat bujuk rayu calo untuk bekerja di luar negeri dengan iming-iming yang menjanjikan,” kata Taufik menegaskan. Hal senada disampaikan Kabag Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Wajo, Irawati Perkesi. “Pendidikan rendah, mengakibatkan kurangnya pengetahuan dan sempitnya lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan pengangguran,“ tegas Ira. Faktor lain juga bisa mendorong aktivitas ilegal perdagangan orang, antara lain ketahanan keluarga yang rapuh, ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan, peningkatan permintaan di bisnis haram ini, tulisan dan tayangan media massa yang kurang tepat, penegakan hukum terhadap pelaku masih belum membuat jera pelakunya, serta kesadaran akan dampak trafficking in person yang belum memadai. Setelah mengikuti acara forum tersebut Saptariyah menyadari bahwa perdagangan orang amat berbahaya, dapat terjadi kapan saja, pada siapa saja, dan di mana saja. Tinggal bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan korban ketika hal itu terjadi.

Rentan di Daerah Wisata Direktur Regional Representative Terre Des Hommes (TDH) Belanda, Frans van Dijk, menyatakan, praktek perdagangan orang, khusunya eksploitasi seksual pada anak-anak di daerah wisata Bali, Lombok, dan Batam cukup mengkhawatirkan. Meski sesungguhnya menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata, Depbudpar, I Gusti Putu Laksaguna, mengatakan seharusnya di Indonesia tidak

ada pariwisata seks. "Pemerintah akan melakukan sosialisasi untuk mengatasi isu pariwisata seks tersebut ke berbagai provinsi, termasuk Bali, Lombok, dan Batam, yang kondisinya dinilai mengkhawatirkan," tegas Laksaguna. Ditambahkan bahwa dari hasil kajian singkat, tidak semua perusahaan atau industri wisata memahami aturan main atau ketentuan menentang pariwisata seks sehingga perlu langkah-langkah sosialisasi. Bahkan di ASEAN su-

dah ada Human Resources Development Task Force yang mengatasi masalah pariwisata seks. Tak Sekadar Perlindungan Menurut Frans van Dijk, salah satu faktor pendorong terjadinya prostitusi anak adalah kondisi kemiskinan dan keinginan untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Oleh karena itu TDH memberikan bantuan advokasi pada korban. "Sedangkan untuk pencegahan terhadap anak-anak yang berpotensi diperdagangkan dengan cara mengembalikan anak-anak itu ke sekolah," kata Frans dalam Konferensi Perlindungan Anak di daerah wisata dari eksploitasi seksua di Bali beberapa waktu lalu. Fokus program pencegahan ini dilakukan dengan memfasilitasi pendidikan untuk anak-anak, seperti yang telah dilakukan di daerah Indramayu. "Perlindungan yang terbaik adalah dengan disekolahkan kembali. Fokusnya pendidikan untuk anak-anak," tambah Frans van Dijk. Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Surjadi Suparman, memaparkan berbagai aturan perlindungan anak sudah kuat, seperti UU 23/2003 tentang Perlindungan Anak, UU Pornografi, UU PTPPO. Dalam konteks global, Indonesia sejak tahun 1996 juga

telah mengikuti Konferensi Penghapusan Pariwisata Anak (CST). Akan tetapi aktivitas ilegal masih saja terjadi meski pemerintah dan berbagai komunitas berupaya mencegahnya. Selain bentuk pencegahan menurut Makmur Sunusi dari Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Departemen Sosial, upaya penanganan juga dilakukan terhadap korban seperti melalui rehabilitasi. Pemerintah pun telah membuat model penanganan korban untuk anak melalui "Child Protection Home" (RPSA) yang tersebar di Pontianak, Jambi, Pati, Jakarta, dan daerah lainnya. Hingga kini total kasus yang ditangani mencapai 734 korban dan RPSA juga bekerja sama dengan Menneg Pemberdayaan Perempuan serta pusat informasi. "Untuk rehabilitasi, kami melakukan penilaian bagi korban. Ada gugus tugas (task force) yang terdiri dari 400 orang terlatih di tujuh kota.Telah ada program peningkatan kesadaran masyarakat, rehabilitasi, dan reintegrasi korban," tambahnya. Bisa Dicegah Dalam setiap aktivitas yang berdampak buruk, pencegahan adalah hal yang utama untuk dilakukan. Dalam trafficking in person hal iru dapat dilakukan melalui penyadaran masyarakat, advokasi kebijakan, penguatan jaring pengaman sosial. Namun bila trafficking sudah terjadi dapat ditangani integratif dan komprehensif kepada korban (medis, psikososial, hukum) baik pada proses pemulangan, rehabilitasi dan reintegrasi. “Kita juga dapat memberi penguatan kepada koban agar tidak kembali menjadi korban dan penguatan kepada kelompok korban (self support group),” kata Irawat menandakan. (Rn/m)

Untung Ada Taman Pintar

foto: humas kota yogya

Arif tampak serius mengamati monitor komputer, jari mungilnya sibuk memencet tetikus dalam genggaman tangannya. Tak menghiraukan tingkah temannya yang lain, siswa TK ini seolah tenggelam dalam pembelajaran interaktif multimedia. Meski kelelahan memburat pada wajah-wajah kecil rombongan TK An Nuur 1 Yogyakarta namun rasa ingin tahu untuk mencoba berbagai media pembelajaran di Zona Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seolah menyingkirkan kelelahan itu. Arif dan teman-temannya berjumlah 42 orang tengah mengunjungi Taman Pintar yang terletak di Jalan Panembahan Senopati 1-3 Yogyakarta. Empat orang guru tampak turut menyertai rombongan yang berangkat sejak pukul tujuh dari sekolah menuju Taman Pintar dengan bis TransJogja. “Kami ingin mengenalkan kepada anak-anak

tentang penggunaan transportasi umum” ujar Sri, salah satu guru pendamping. Media Belajar Publik Tawaran bereksperimen dengan alat peraga adalah suguhan utama Taman Pintar yang dikembangkan mulai tahun 2003 ini. Bagi pengunjung umum, ada pula peragaan sains dan teknologi diantaranya Bayangan Berwarna, Sumur Gravitasi, dan Gaya Tak Tampak. Semua seolah menjadi penyegar ingatan tentang materi-materi yang pernah dipelajari di bangku sekolah dulu, bahkan tak mungkin menjadi pengetahuan baru. Taman Pintar kerap dijadikan tujuan rombongan siswa sekolah. "Selain menyediakan berbagai sarana pembelajaran bidang sains dan teknologi yang bersifat interaktif bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari usia pra TK, TK, siswa sekolah dasar hingga menengah, para pendidik, maupun masyarakat umum," tegas Sri. Arif bersama teman–temannya berusaha mencoba setiap wahan yang ada di PAUD. Mulai dari Computer Kids, puzzle, ruang profesi, dan ruang

pertunjukan. Maksimal usia anak yang bisa memasuki zona ini adalah tujuh tahun. Bagi orangtua atau pendamping tidak diperkenankan ikut masuk ke dalam, "Ini dimaksudkan sebagai pembelajaran untuk melatih anak agar berani melakukan sesuatu tanpa selalu didampingi orangtuanya atau guru," kata Ka Erni Februaria, Humas dan Pemasaran Taman Pintar. Lain Arif, lain pula Retno, siswi salah satu SLTP negeri di Klaten tertawa menyaksikan helaihelai rambut di kepala menjadi t e g a k ke t i k a m e n e m p e l k a n kedua telapak tangannya di bola generator Van De Graff. “Kalo di sekolah praktikumnya sedikit sekali, jadi ga semua teori bisa kami pahami” ujar Retno, yang datang ke taman ini bersama rombongan sekolahnya. Tumbuhkan Minat Jangan khawatir, peragaan yang ada di Taman Pintar tak hanya menyangkut satu bidang saja. Teknologi modern dan populer juga bisa dicoba di Taman Pintar. Ada otomotif, pesawat, hologram, dan robotik, yang cukup menarik antusiasme pengunjung. Ta m a n P i n t a r d i b a n g u n di kawasan seluas 1,2 hektar ini, memang dirancang untuk menumbuhkan minat anak dan

ge-nerasi muda terhadap sains melalui imajinasi, percobaan dan permainan. J a s o n , mahasiswa sebuah universitas swasta yang menjadi partimer sebagai penjaga wahana mengatakan bahwa banyak pengunjung lebih tertarik dengan wahana modern dan popular. “Pengunjung lebih antusias dengan robot, program multimedia dan games, apalagi anak sekolah” ujar pria yang berkampung halaman di NTB ini. Dari pengamatan komunika, banyak pengunjung dari kalangan siswa tidak terlalu memperhatikan teks yang ada di setiap alat peraga, mereka lebih tertarik dengan peragaan visual dan interaktif, seperti permainan menginstruksikan robot untuk membuang sampah pada tempat yang diinginkan. Ikon Baru Kota Pendidikan "Kami berusaha mengemas secara mudah dan menyenangkan sehingga belajar sains dan teknologi bukanlah sesuatu yang menyeramkan dan membosankan, seperti anggapan kita selama ini” ujar Erni. Secara khusus Erni menambahkan bahwa taman pintar ini

berbeda dengan science park lainnya yang ada di Indonesia, “Biasanya sebuah science park hanya fokus pada satu bidang saja, yakni fisika. Tapi di taman pintar mencakup semua bidang, tidak hanya fisika, tetapi juga biologi, matematika dan kimia. Bahkan terdapat Gedung Memorabilia yang mengandung ilmu pengetahuan sejarah yang bisa jadi tidak ditemui di tempat yang lain. Terdapat sejarah Kraton Ngayogyakarta, Pura Pakualaman, dan otobiografi Presiden-Presiden RI, dari Presiden RI yang pertama hingga saat ini,” jelas wanita yang akrab dipanggil Bunda ini. Kehadiran taman yang diresmikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono tanggal 16 Desember tahun lalu diharapkan menambah citra sebagai Kota Pendidikan yang telah melekat dengan Yogyakarta. Gagasannya mungkin bisa jadi sederhana, "Ini wujud kepedulian Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap dunia pendidikan," ujar Erni mengutip pidato Presiden Yudhoyono saat peresmian Taman Pintar. (Vira/m)

s a t u k a t a i n d o n e s i a

5

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009


6

foto: leo

www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

Di tengah tsunami krisis keuangan global, kekhawatiran terbesar adalah goyahnya sektor perdagangan dan industri. Memang krisis berpotensi meluluhlantakkan banyak industri. Sektor industri diperkirakan cepat atau lambat terkena dampak krisis. Apalagi tujuan ekspor industri utama Indonesia memang Amerika Serikat, negara pusat tsunami krisis keuangan global. Namun ada satu sektor industri yang justru lebih dapat bertahan. Ya, industri kreatif. Sebut saja kisah Ambas, seorang perajin sekaligus pemilik kios gerabah di Pusat Kerajinan Gerabah, Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Awal krisis sekitar Desember 2008 memang ada sedikit penurunan permintaan tetapi sekarang ini permintaan sudah normal kembali, “Cuma pasarnya sedikit dialihkan ke negara-negara Asia” ujar lelaki separuh baya yang sudah berkecimpung belasan tahun di industri gerabah ini. Senada dengan Ambas, Ahmad Noor Arief pemilik usaha kaos plesetan Dagadu mengakui mengatakan bahwa permintaan produknya tidak terpengaruh krisis global. “Sampai saat ini kami belum merasakan efek dari krisis yang mulai terjadi sekitar akhir tahun 2008 ini, malah Dagadu menghadapi peak season akhir tahun lalu, hal ini karena banyaknya hari libur dan tersebar di beberapa momen,” ujarnya. Optimisme Abas dan Arief mungkin hanya sebagian kecil dari ekspresi para pegiat industri kreatif. Akan tetapi dalam menghadapi ancaman krisis tentu ada strategi yang dipersiapkan. Menurut Arief, kini Dagadu berupaya tetap fokus pada pertumbuhan. “Strategi kami antara lain berusaha tidak hanya fokus kepada Dagadu yang ada di Jogja, tetapi kami mencoba merambah daerah lain yang potensial seperti Jawa Timur. Mulai awal tahun ini kami mencoba Bali, sejauh ini sambutannya bagus,

space. Begitu keadaan membaik, korupsi dimana kewenangan kami mengharapkan Bali dapat kami digeser lagi ke posisi pinggir penuh berada di tangan KPK,” menjadi salah satu andalan kami. walaupun penjualan sebenarnya ujar pria yang kerap sedih sekali Sedangkan 12 titik yang tersebar bagus,” ujar Poppy. melihat karyanya dibajak, hanya di tempat Wisata Ancol juga Lain lagi dengan kendala dengan Rp20.000 kaos Dagadu menjadi andalan kami untuk yang dihadapi Arief, pemerintah bajakan sudah bisa didapatkan Jakarta,” urainya. menurutnya dapat berperan di pedagang kaki lima sepanjang Mengalihkan daerah tujuan banyak pada industri kreatif. malioboro. pemasaran atau memperluas pasar "Kaitan industri kreatif sebenarnya “Lebih kasihan jika melihat merupakan salah satu andalan base of intellectual property right. hasil karya teman-teman di kaki industri mengurangi dampak Jadi yang diperlukan adalah lima yang sebenarnya memiliki krisis. “Kami yakin meskipun perlakuan dan perlindungan value yang tinggi tapi hanya tengah krisis, orang akan tetap terhadap kekayaan intelektual “jatuh” pada ranah produksi misal berwisata, hanya saja tujuan (HKI) karena hal ini merupakan sehingga hasil karya tersebut wisatanya saja yang direlokasi, hal yang paling rentan untuk dicuri hanya dihargai dari sisi nilai bahan mereka mencari alternatif lain atau dibajak, berbeda dengan bakunya saja ditambah margin yang lebih hemat. Mungkin aset-aset yang bersifat fisik," bagi kreatornya.” sedianya orang yang berasal dari ungkap Arief pada komunika. Namun diakui Arief, selama Sumatera akan berwisata ke Bali, ini Dagadu juga terbantu tetapi karena krisis mereka dengan upaya pemerintah memindahkan tujuannya Selama ini sebagian besar dalam penyediaan fasilitas ke Jogja atau Bandung” pekerja di industri kreatif tambah Arief optimistis. tidak bisa berkembang karena dan informasi event-event seperti travel dialogue , terjebak pada mekanisme pameran dan road show ke Bukan Tanpa Kendala tukang beberapa daerah. Tak dapat dipungkiri, perkembangan industri “Ide bisa saja aman jika Butuh Pengelolaan kreatif bukan tanpa masalah, kita belum keluarkan tapi jika Menteri Perindustrian Fahmi terlebih lagi yang berbasis demikian ide tidak akan bernilai Idris menyatakan, saat ini peluang kultural. ekonomis. Ide itu tetap saja pasar kerajinan semakin terbuka Erwin Aksa, ketua BPP akhirnya harus diimplementasikan lebar, seiring berkembangnya gaya Himpunan Pengusaha Muda menjadi sesuatu yang real, dan hidup masyarakat baik di dalam Indonesia (HIPMI), menandaskan ketika implementasinya sudah maupun luar negeri yang kembali bahwa sektor ini membutuhkan bisa dilihat orang dan tak ada ke alam dengan memanfaatkan kreativitas yang tinggi, oleh karena perlindungan. Di sanalah letak kreasi seni tradisional. itu menurut Erwin, “Industri kelemahan industri kreatif. "Industri kerajinan di Indonesia kreatif lebih didominasi oleh Jika memang presiden sudah dapat tumbuh pesat dan memberi pengusaha muda karena memang mencanangkan 2009 sebagai kontribusi besar bagi pertumbuhan trennya kreatifitas pengusaha tahun industri kreatif, saat ini perekonomian, maupun dalam muda jauh lebih tinggi, inovasi merupakan momen untuk memulai penyerapan lapangan kerja dan dan keberanian untuk mengambil perlindungan terhadap HKI, lebih pengurangan angka kemiskinan," new concept, “ katanya. baik terlambat atau tidak sama ungkapnya. Sementara Poppy Dharsono, sekali” jelasnya. Namun, hal itu bisa terjadi pendiri Asosiasi Perancang Arief menilai, selama ini ketika industri kreatif dikelola Pengusaha Mode Indonesia sistem kurang komprehensif, dengan baik dan terorganisir. (APPMI), mengatakan, kampanye dimana instansi yang bertugas Fahmi Idris menegaskan, produk industri kreatif memang mencatat dan menindak dilakukan produksi memang penting, tetapi mesti didukung. Namun, banyak oleh instansi yang berbeda dan pasar di mana produksi itu bisa persoalan riil yang belum tersentuh terpisah. Dirjen HKI hanya diterima juga sangat penting. ketika pemerintah sibuk dengan bertugas mencatat, sedangkan Karena itu, ia mengingatkan agar penyusunan konsep. untuk menindak dilakukan oleh para perajin juga memperhatikan ” Department store selama instansi yang lain. “Jika tahun ini masalah isu perdagangan ini selalu memprioritaskan industri kreatif memang menjadi internasional seperti produk pengalokasian tempat untuk fokus, tidak ada salahnya jika ramah lingkungan dan kesehatan, produk luar negeri. Kalau sedang perlindungan terhadap HKI serta masalah hak atas kekayaan masa krisis, produsen dalam dilakukan seperti penindakan intelektual. negeri diminta mengisi prime

Pemerintah pun, tandas Menperin, sangat mengandalkan industri kreatif termasuk di dalamnya kerajinan agar bisa tumbuh pesat. Sebab, industri kreatif merupakan sumber ekonomi baru di masa depan atau sering disebut sebagai ekonomi gelombang keempat. Memang prospek pasar dan termasuk hasil industri kreatif yang dihasilkan di Indonesia masih cukup besar sehingga bisa dimanfaatkan semua kalangan. “Produk kreatif bisa dihasilkan dari berbagai bidang dan hasilnya terbukti lebih memberikan nilai lebih dan pasarnya juga masih cukup luas hingga di ekspor,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, di Medan, belum lama ini. Sebagai contoh soal penggunaan bahan batik untuk gaun atau apa saja yang didesain oleh desainer membuat harga jualnya bisa lebih mahal. Juga kayu yang diolah menjadi ukiran menjadi bernilai lebih mahal. “Fakta sudah membuktikan, produk dan potensi pasar industri kreatif masih sangat berpotensi besar. Itu akan semakin dirasakan kalau saja semua kalangan benar-benar menjalankan atau menerapkan cinta produk dalam negeri,” katanya. Merek dan Kolaborasi Selama ini sebagian besar pekerja di industri kreatif tidak bisa berkembang karena terjebak pada mekanisme tukang. "Mereka tidak memiliki brand, mereka seolah – olah produktif dengan order yang membanjir hingga harus mempekerjakan seluruh warga di kampungnya untuk mengerjakan order. Mereka lembur hingga malam, mengecat dan memahat tapi sesungguhnya mereka tidak mendapatkan value dari yang mereka hasilkan. Mereka tidak tahu bahwa setelah karya mereka dibeli, oleh pihak lain akan dilabeli dan dikemas lalu dijual kembali


7

Peluang Bagi Kreatifitas Dengan konsep kolaboratif seperti ini menurutnya akan memungkinkan bagi perajin dapat

langsung bertransaksi dengan pembeli. Meskipun mendapat tantangan dari para pemilik toko. “Maksud saya tidak untuk mengalahkan toko-toko tersebut tapi hanya agar ada permainan yang fair. Mereka (perajin-pen) senang sekali. Selama ini nilai rupiah karya mereka hanya ditentukan oleh angka yang tertera di timbangan. Contohnya harga sebuah cincin, pemilik toko hanya menghargai dari berapa gram berat cicncin tersebut. Tidak peduli dengan ide yang tertuang untuk menghasilkan desain dan tingkat kesulitan untuk membuatnya,� ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Donny Kris. Pemilik merek simply interactive yang m e n y e d i a k a n C D Tu t o r i a l Komputer dan layanan teknologi informasi ini menilai kebutuhan

pengemasan produk dan tampilan informasi adalah hal penting dalam pemasaran industri kreatif. "Saya melihat peluang industri kreatif memang besar, namun jarang ada yang bisa mengemasnya dengan baik. Belum lagi untuk perluasan pasar. Padahal saat ini ada internet yang memungkinkan pemasaran dengan biaya murah," jelasnya pada komunika. Ia m e n e k a n k a n ke m b a l i perlunya jaringan dan kolaborasi untuk mengembangkan pasar dan meningkatkan kualitas produk industri kreatif. "Selain itu dengan model toko online , kita bisa buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Meskipun pemiliknya sedang liburan, toko online tetap buka untuk melayani para pembeli," kata penggagas situs bikintokoonline.com ini.

Industri kreatif meski sudah ada embrionya beberapa waktu sebelumnya tapi masih tergolong industri baru di negara Indonesia. Peluangnya besar karena basisnya human resources atau creativity artinya sangat sulit akan berakhir. "Jadi resistensi industri ini tinggi sekali terhadap produk impor, jarang barang-barang kreatif yang kita impor, karena akan berbeda taste-nya, culturenya, biasanya orang-orang dlam negeri yang tahu apa yang dibutuhkan market dalam negeri," ungkap Erwin. Mendag menyebutkan, pemerintah sendiri mendukung penuh pengembangan dan pemakaian hasil industri kreatif itu, dimana tahun ini juga dijadikan sebagai Tahun Industri Kreatif. Menyukseskan program ini

memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tentunya Mari Pangestu bersama team worknya harus kerja keras, tekun dan penuh kesabaran dan harus merangkul semua pihak termasuk stake holder. “Kita akan kerjasama dengan pihak retail dan mereka juga bersedia untuk misalkan menyediakan stand khusus untuk produk lokal. Ini upaya kita berikan stimulus agar produk kita cerpat berkembang,� ungkap Mari Elka. Industri kreatif memang bak pepatah � Tak ada talirotan pun jadi�. Tak berlebihan jika pemerintahan berupaya menggarap pasar ini secara serius. Menggarap secara profesional industri kreatif guna mendorong pertumbuhan ekonomi dalam membendung terpaan gelombang �tsunami� perekonomian global. (Vira/m dari berbagai sumber)

$EFINISI )NDUSTRI +REATIF h)NDUSTRI YANG BERASAL DARI PEMANFAATAN KREATIFITAS KETRAMPILAN SERTA BAKAT INDIVIDU UNTUK MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN SERTA LAPANGAN PEKERJAAN DENGAN MENGHASILKAN DAN MENGEKSPLOITASI DAYA KREASI DAN DAYA CIPTA INDIVIDU TERSEBUT h

+ELOMPOK )NDUSTRI +REATIF 0ERIKLANAN !RSITEKTUR 0ASAR SENI DAN BARANG ANTIK +ERAJINAN $ESAIN $ESAIN &ESYEN 6IDEO &ILM DAN &OTOGRAFI 0ERMAINAN INTERAKTIF -USIK 3ENI 0ERTUNJUKAN 0ENERBITAN 0ERCETAKAN ,AYANAN +OMPUTER DAN PIRANTI LUNAK 4ELEVISI RADIO 2ISET DAN 0ENGEMBANGAN

"Inilah para tokoh pencinta, pelestari, dan pengembang kain Nusantara warisan budaya bangsa yang selalu mengenakan kain Nusantara di berbagai kesempatan. Ini juga menandai kebangkitan ekonomi kreatif Indonesia." Komentar itu disampaikan pembawa acara Tiya Maryadi, usai Wakil Presiden Jusuf Kalla memakaikan kain berupa selendang grinsing tradisional (kuno) dari Bali yang berwarna marun kepada Mendagri Mardyanto. Selendang itu dipadu baju berbahan tenun warna coklat

Berkembang Karena Cinta dan Kebanggaan muda. Selanjutnya, Wapres mengenakan selendang jenis rangrang dari Nusa Penida yang dipadu dengan batik kudus berwarna merak dengan latar krecek yang dikenakan Ari Lasso. Sementara, Ny Mufidah Jusuf Kalla yang ikut mendampingi mengenakan selendang motif grinsing dari Karang Asem, Bali, yang dipadu dengan kain songket Karang Asem yang dikenakan Mari Elka Pangestu. Juga mengenakan selendang berwarna keemasan, yaitu

-ENCIPTAKAN PASAR BAGI USAHA LAIN -ENDUKUNG SEKTOR ENDUKUNG SE ENDUK UNG SEKK LAIN N

,APANGAN +ERJA +EMAKMURAN 0ENDAPATAN .ILAI 4UKAR 2UPIAH

) D E NTITA S 7ARISAN "UDAYA YA -EMBANGUN "UDAYA -ENJAGA .ILAI NILAI h+EBERMAKNAANv

)NDIKATOR +ONTRIBUSI %KONOMI )NDUSTRI +REATIF

" ISN IS

+ONTRIBUSI %KONOMI

$AMPAK 3OSIAL 0EMBANGUNAN -ANUSIA +UALITAS (IDUP

-ENGAPA %KONOMI +REATIF 0ENTING UNTUK )NDONESIA

)NOVASI DAN KREATIFITAS TIFI FIITAS TAS 0ENCIPTAAN .ILAI 0EMECAHAN -ASALAH +REATIFITAS

+O M U N I K A S I ))DE DAN 'AGASAN &ORUM $ISKUSI )DEOLOGI

songket kontemporer modern atau songket pembaruan, dengan motif Sumatera Barat yang terbuat dari bahan sutera. Rangkaian kegiatan tadi adalah pencanangan pemakaian kain nasional saat acara peresmian Gelar Produk Kerajinan Indonesia di Jakarta Convention Centre, Jakarta, pertengahan Maret lalu. Mengusung tema 'Bangga Kriya Kreatif Indonesia' Salah Arti Masyarakat sering salah kaprah dalam mengartikan kerajinan. "Selama ini kita terasosiasi kerajinan berarti seni. Padahal, kerajinan berasal dari kata rajin, yang berarti kerajinan adalah produk dari orang-orang yang rajin," kata Wapres Jusuf Kalla saat pembukaan Gelar Produk Indonesia di Jakarta, Rabu (18/3). Menurut Wapres, produk kerajinan akan lebih bermakna jika selain ada nilai seni juga ada nilai komersial. "Nilai komersial juga harus sesuai dengan pasar," ujarnya. Oleh karena itu pengrajin dapat menggunakan teknologi, "Dengan adanya keterlibatan dari ahli seni, teknologi, maka finishing akan lebih baik. Selain itu, harus ada acuan standar mutu, jadi bila diekspor sudah ada acuan mutu yang baik dari dalam negeri, " ujarnya. Potensi Besar Di Indonesia, Departemen Perdagangan menggolongkan industri kreatif menjadi 14 kelompok yaitu periklanan, arsitektur, seni rupa, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, percetakan, penerbitan, riset dan pengembangan, peranti lunak, penyiaran dan permainan kreatif. Departemen Perdagangan menggolongkan industri kreatif menjadi 14 kelompok, antara lain, periklanan, arsitektur, seni rupa, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, percetakan dan penerbitan, serta riset dan pengembangan, peranti lunak, penyiaran, dan permainan interaktif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan tahun 2007, produktivitas pekerja industri kreatif selama tahun 2002 sampai 2006 mencapai Rp 19,5

#ITRA 0EMASARAN 4URISME )KON .ASIONAL

"ERBASIS .ILAI 0$" .ILAI 4AMBAH "RUTO )NDUSTRI +REATIF 0ERSENTASE 4ERHADAP 0$" 0ERTUMBUHAN 4AHUNAN .ILAI 4AMBAH "RUTO "ERBASIS +ETENAGAKERJAAN *UMLAH 4ENAGA +ERJA 0ERSENTASE *UMLAH 4ENAGA KERJA 0ERTUMBUHAN *UMLAH 4ENAGA +ERJA 0RODUKTIVITAS 4ENAGA +ERJA "ERBASIS !KTIVITAS 0ERUSAHAAN *UMLAH 0ERUSAHAAN .ILAI %KSPOR

juta. Besaran ini melebihi produktivitas nasional rata-rata, yang hanya mencapai kurang dari Rp 18 juta. Industri fashion dan kerajinan tangan memiliki kontribusi paling besar. Industri kreatif juga menyumbang rata-rata 6,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama tahun 2002 sampai 2006. Bangkitkan Kebanggaan Wapres memberi pesan kepada perajin untuk bangga pada produk mereka sendiri. Ia mencontohkan industri kerajinan di Korea maju karena mereka bangga memakai merek dalam negeri. "Kita masih dalam tahap itu, masih raguragu. Masih menyukai memakai produk dalam negeri yang ditempel merek Italia," terang Wapres. Di kesempatan lain, Wapres Jusuf Kalla meminta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) memiliki standar mutu bagi setiap produk kerajinannya sehingga dapat dijadikan acuan mutu untuk ekspor. "Harus ada acuan standar mutu yang ditetapkan, supaya bila diekspor sudah ada acuan mutu yang baik dari dalam negeri," kata Wapres. Panitia Gelar Produk Kerajinan Indonesia sendiri menargetkan transaksi selama pameran sebesar Rp30 miliar. Ketua Panitia yang juga Dirjen Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Fauzi Aziz mengatakan pihaknya berani menargetkan Rp30 miliar meskipun saat ini dalam masa resesi. “Setiap pameran selalu ramai, industri kerajinan seperti tahan krisis, jadi kami berani menargetkan Rp 30 miliar," kata Fauzi. Gelar produk kerajinan ini akan digelar mulai 18 hingga 22 Maret 2009 di JCC dalam rangka HUT ke-29 Dekranas, diikuti 480 perajin kecil dari seluruh Indonesia.Pada saat yang bersamaan juga diluncurkan buku kerajinan Indonesia berjudul Exquisite Indonesia: The Finest Crafts of The Archipelago. Wapres Jusuf Kalla pada kesempatan itu menyematkan hasil kerajinan berupa kain kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Dalam Negeri Mardianto, Ary Lasso, dan Krisdayanti sebagai simbol pencanangan pemakaian kain nasional. ***

ilustrasi: danang

dengan sebagai sebuah karya seni bernilai tinggi,� kata Arief yang sukses membesut merek Dagadu. Arief kemudian mencontohkan perajin perak di kawasan Kotagede. Perajin diakui adalah pihak yang mendapatkan margin paling kecil. Pemilik toko mendapatkan margin yang lebih besar dengan alasan mereka harus mengeluarkan modal yang lebih besar untuk sewa tempat, membayar penjaga toko dan guide yang membawa wisatawan. Sehingga kita bisa melihat pemilik toko kehidupannya lebih mewah, sementara jika kita menengok ke gang-gang kecil dimana perajin berada. Kehidupan mereka selama ini hanya begitubegitu saja, mereka tidak pernah terangkat kehidupannya melalui karya-karya yang mereka ciptakan. “Saya dan teman-teman merintis suatu kegiatan yang disebut Living Museum Kotagede. Konsepnya adalah Kotagede sebagai museum hidup dimana salah satunya orang masih bisa menyaksikan kehidupan perajin perak secara langsung. Saya mengupayakan agar perajin mendapat kesempatan yang seluas-luasnya agar dapat diakses oleh pembeli secara langsung, kendati mereka berada di dalam gang,� katanya antusias.

s a t u k a t a i n d o n e s i a

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009


www.bipnewsroom.info

8

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

Melirik Potensi Yang Serba Alami

D

i tengah tengara lesunya perekonomian, namun permintaan produk kerajinan berbasis budaya lokal yang berkualitas tinggi tidak mengalami penurunan. Peluang ekspor di pasar utama produk tersebut, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa masih terbuka. "Di tengah kecenderungan gaya hidup modern yang kembali melirik kreasi seni tradisional, kembali ke alam, kerajinan yang berciri etnis dengan budaya lokal sangat diminati. Saya melihat kemampuan perajin untuk meningkatkan peranannya itu ada,” ujar Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Bak gayung bersambut dengan pencanangan Tahun Indonesia Kreatif oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada

Industri, Teknologi, dan Kelautan, Rachmat Gobel salah satu kelebihan industri kreatif berbasis budaya adalah adanya keuntungan berganda, selain terjadi pendalaman struktur industri, akan tercapai pula ketahanan ekonomi nasional yang mampu meredam krisis global,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu. Apalagi, industri berbasis budaya merupakan potensi orisinal yang dimiliki industri nasional. Produk seperti itu biasanya bisa menciptakan pasar sendiri, dari segmennya maupun wilayah, dan produk yang dihasilkan adalah barang-barang premium yang harganya juga bagus. "Bahkan mampu mengalami peningkatan penjualan, sehingga diperkirakan akan mampu bertahan menghadapi dampak

spor, guna menekan dampak krisis global terhadap perekonomian nasional secara menyeluruh. “Karena itu, industri kerajinan harus mulai meningkatkan daya saing produknya dengan sertifikasi standar dunia sehingga produknya bisa lebih mudah dijual ke negara manapun,” ujarnya. Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Cahyono. Ia menyatakan tidak semua pasar di Amerika Serikat dan Eropa mengurangi pesanan produk mebel dan kerajinan dari Indonesia. "Memang permintaan produk-produk yang dibuat secara massal mengalami penurunan signifikan. Namun bagi produk-

puncak Peringatan Hari Ibu ke-80 di Jakarta, akhir tahun lalu. Kebijakan ini seolah menjadi obat penawar nyeri akibat krisis keuangan global. Pasalnya, Presiden meyakini industri kreatif merupakan salah satu kekuatan ekonomi utama yang dimiliki Indonesia. Karena itu, dia mendorong dilakukannya peningkatan kegiatan ekonomi kreatif yang umumnya dimotori oleh kaum perempuan. "Industri kreatif membantu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan dan menjadi salah satu solusi dari upaya kita menjaga keselamatan perekonomian kita," jelas Presiden. Menurut Presiden, industri kreatif merupakan sumber ekonomi baru, di samping pertanian, perindustrian dan jasa. Bagi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang

krisis global," kata Rachmat

produk premium, permintaannya tetap ada. “Pasar produk premium menuntut produk yang spesifik, tergantung pada kreativitas industri dan memiliki kelebihan lain seperti nilai budaya, sehingga memiliki daya saing lebih kuat,” katanya.

Peluang Industri Ramah Lingkungan Sepanjang pengamatan komunika di sentra industri baik di Sumatera Barat, Yogyakarta, dan beberapa tempat lain, industri berbasis budaya dan berkualitas tinggi yang mengincar segmen pasar premium (kelas atas) mampu meningkatkan penjualan mereka di tengah melemahnya ekonomi dunia. “Hal itu membuktikan kalau kalangan industri lebih jeli menentukan produksi dan memilih target pasar, permintaan ekspor masih cukup tinggi,” ujar Rachmat. Oleh karena itu, ia menilai industri kreatif berbasis budaya yang mengincar pasar premium bisa menjadi salah satu strategi Indonesia mempertahankan kinerja ek-

Potensi Produk Herbal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga melihat potensi lain yang bisa dikembangkan. Tak heran jika kemudian ia meminta penelitian dan pengembangan obat herbal terus dilakukan karena dapat memberi sumbangsih bagi bangsa Indonesia dan dunia internasional. Indonesia ditargetkan mencapai swasembada bahan baku obat paling lambat tahun 2011. ”Ada tanaman yang bisa meningkatkan imunitas, kekebalan tubuh. Dikembang-

kan, apakah bisa menjadi obat untuk AIDS yang juga menyerang kekebalan tubuh,” kata Presiden saat mengunjungi Kebun Riset Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Departemen Kesehatan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, awal Maret lalu. Menurut Presiden, jika ada tanaman strategis berhasil dikembangkan, harus bisa disambungkan dengan industri. Masyarakat sekitar juga dilibatkan, dituntun para ahli. Apabila ada terobosan, bisa dibuat proyek khusus dengan pendanaan pemerintah. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang mendampingi Presiden mengutarakan, Indonesia memiliki potensi herbal yang besar karena memiliki kekayaan hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil, bahkan nomor satu untuk kekayaan hayati laut. ”Ini dalam rangka swasembada obat. Mudah-mudahan tahun 2010 atau 2011 itu tercapai. Yang sangat siap artemisinin, obat malaria,” kata Fadilah. Di Indonesia, rantai kegiatan dan perdagangan produk tanaman herbal menyerap tenaga kerja formal hingga 3 juta orang. Nilai perdagangan jamu hingga Rp 4 triliun per tahun. Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan dan Perindustrian Edy Putra Irawady menuturkan secara umum perlambatan ekspor tidak dapat dihindari tahun depan. Kendati demikian, industri kreatif justru akan tetap tumbuh hingga 68% sebagai alternatif dari pelemahan sektor industri lainnya. "Industri kreatif diproyeksi akan tumbuh 68% dan khusus untuk software dan animasi bisa sampai 300%," ungkapnya. Menurutnya, industri kreatif seperti jasa, software, fashion, kerajinan, pengolahan biodiesel dan barang-barang yang berbasis alam akan menjadi bintangnya untuk tahun depan. (m/berbagai sumber)

KADIN menilai industri kreatif berbasis budaya yang mengincar pasar premium bisa menjadi salah satu strategi Indonesia mempertahankan kinerja ekspor, guna menekan dampak krisis global terhadap perekonomian nasional secara menyeluruh.

Tidak Cukup Dikenal, Tapi Perlu Inovasi Siang itu, beberapa orang ibu tampak mulai datang di Gerai Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jambi. Sri Tanjung. "Mau menunggu ada pelatihan desain," kata Aminah (41) pengusaha kain songket mantap. Memang, tak henti-hentinya Dekranasda Jambi berupaya memperkenalkan hasil kerajinan daerah Jambi, mulai dari memberikan pelatihan, mengikuti berbagai pameran, baik dalam maupun luar negeri. Di tahun 2009 ini telah diagendakan oleh Dekranasda untuk mengundang designer nasional yang terdiri dari Sabastian Gunawan dan Charmita, yang dikoordinir oleh Camsidar Isa, guna memberikan binaan bagi para perajin batik maupun songket khas Jambi. Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Ratu Munawwaroh Zulkifli, menyatakan saat ini pihaknya mengundang para designer untuk memberikan pembekalan dan masukkan bagi para perajin batik, songket dan perhiasan emas dan perak binaan Dekranasda Provinsi Jambi dan Dekranasda Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

Dekranasda Provinsi Jambi mengundang Designer untuk memberikan arahan dan sentuhan para perajin, seperti apa produk yang diminati pasar, sehingga produk yang dihasilkan bisa memenuhi selera pasar.

"Kegiatan ini merupakan tahapan-tahapan dari tujuan Dekranasda Provinsi Jambi agar produk yang dihasilkan para perajin bisa mencapai kualitas yang lebih baik," kata Ratu Munawwaroh. Sebenarnya persoalan mendasar menurut Ketua Dekranasda Jambi adalah, "Jambi memiliki sumberdaya, namun jika tidak mendapat sentuhan tehnologi dan berbagai hal yang bisa meningkatkan kualitas produk, maka produk yang dihasilkan tidak pernah mengalami perkembangan dan bergerak apa adanya, dan tidak bisa bersaing dengan daerah lain,” ungkapnya. Atas dasar itulah maka Dekranasda Provinsi Jambi telah mengundang berbagai pakar dibidang kerajinan, termasuk designer ini, namun dalam hal ini tambah Ratu, tidak menghilangkan ciri khas aslinya, tetapi produk kerajian yang dihasilkan termasuk batik dan songket khas daerah jika mendapat sentuhan dari ahlinya ternyata sangat diminati oleh konsumen, dan inilah yang menjadi tujuan diundangnya para designer ini, jelas Ratu Munawwaroh.

Dekranasda menargetkan batik dan songket khas Jambi akan lebih dikenal oleh bangsa ini, karena Indonesia merupakan pangsa pasar yang menjanjikan, "Jambi berusaha agar bisa memanfaatkan peluang yang ada ini, dan bagaimana upaya untuk produk Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta bagaimana bangsa Indonesia bisa lebih mencintai produksi dalam negeri, tentunya melalui peningkatan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan produk dari daerah lain," ujarnya. Mengenai harga yang selalu menjadi alasan sehingga batik dan songket produk Jambi agak sulit dipasarkan dijelaskan Ketua Dekranasda, sesungguhnya jika produk dan desainya bisa memenuhi selesa pasar, maka harga tidaklah menjadi masalah, seperti docontohkan beberapa motif batik dan songket khas Jambi, setelah mendapat sentuhan dari ahlinya ternyata sangat diminati oleh para konsumen kelas menengah keatas dan harga tidak pernah dipermasalahkan. Untuk itulah maka Dekranasda Provinsi Jambi mengundang Designer untuk memberikan arahan dan sentuhan para perajin, seperti apa produk yang diminati pasar, sehingga produk yang dihasilkan bisa memenuhi selera pasar. (m/berbagai sumber)


ONE MAN ONE TREE UPAYA MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL

Dalam beberapa dekade terakhir hutan Indonesia memang mengalami berbagai musibah. Kerusakkan terjadi di berbagai wilayah karena berbagai kepentingan yang kurang memperhatikan kaidah dan kurang bijaksana dalam memperlakukan alam. Bayangkan, degradasi dan deforestasi pada beberapa tahun terakhir mencapai angka 2,8 juta hektar per tahun. Hal tersebut dapat menyebabkan bencana alam berupa longsor dan banjir, yang banyak menimbulkan kerugian materi hingga korban manusia itu sendiri. Belum lagi kerusakan pada lingkungan sebagai habitat flora dan fauna. Sejak konferensi global warning di Bali, pemerintah telah bertekad untuk mengatasi segala kerusakkan yang terjadi pada lingkungan alam negeri ini. Program rehabilitasi dan konservasi menjadi prioritas dalam membentuk ruang hijau di berbagai wilayah. Upaya kerjasama dengan para pihak di berbagai sektor dan lapisan masyarakat untuk mendukung program-program prioritas tersebut melalui pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan.

Program "One Man One Tree" (OMOT). Melalui program ini diharapkan pada tahun 2009 dapat ditanam sebanyak 230 juta pohon sesuai jumlah penduduk Indonesia.

Indonesia Menanam Gerakan Indonesia Menanam telah dicanangkan pada tahun 2006 di Kemayoran, Jakarta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada akhir tahun 2008 di Cibinong dalam peresmian Hari dan Bulan Menanam Nasional, Presiden menganjurkan penanaman tetap terus dilakukan, dan dapat dilakukan oleh setiap warganegara di manapun berada. Program ini lantas dikenal sebagai setiap orang menanam satu pohon, yang dikenal dengan

Membumikan OMOT Diseminasi informasi "One Man One Tree" dilakukan secara simultan dan lintas wilayah. Pusat Informasi Kehutanan dengan unit pelaksana teknis, instansi pemerintah, pemda, tokoh masyarakat, LSM, pemuda, pelajar dan pihak terkait lainnya. Tujuannya satu, melakukan penanaman bersama dengan berbagai jenis tanaman guna memanfaatkan ruang yang ada menjadi ruang hijau dan lestari di kemudian hari. Pusat Informasi Kehutanan melakukan berbagai upaya diseminasi informasi kepada publik di berbagai wilayah. Melalui media cetak maupun media elektronik agar program tersebut dapat sampai kepada publik. Pada awal Pebruari 2009 bersama pihak RRI Menteri Kehutanan melakukan sosialisasi di Wonogiri sekaligus awal Program "One Man One Tree" bersama masyarakat dan pihak terkait lain. Kegiatan itu berlanjut di Sumatera Utara, Banten bersama pondok pesantren, dan pemda setempat. Pada tanggal 12 dan 13 Maret dilakukan sosialisasi serta penanaman di Sampang Madura, sedangkan di Tarakan Kalimantan Timur sosialisasi diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 2009, yang dilanjutkan di Purwakarta tanggal 19 Maret 2009, dan pada awal April 2009 di Sumatera Barat, Batam dan Palu, kemudian di daerah lain sesuai rencana. Untuk menunjang Sosialisasi tersebut juga diberikan souvenir yang berupa materi pin, sticker, poster, tas, dan kaos yang bertu-

Tak disangkal, pemilu menPemerhati jadi pemicu Masalah Sosial ekonomi dahsyat pula, bukan cuma di Indonesia tapi juga di negara-negara maju. Pakar ekonomi Univ. Indonesia Pos M. Hutabarat, PhD menyebutkan, di tengah kesulitan yang dihadapi, yaitu naiknya harga pangan dan minyak dunia, perlu dicari peluang-peluang untuk tetap menunjang ekonomi nasional. Siklus pemilu lima tahunan dapat menjadi pendorong gerak ekonomi. Dijelaskan, fenomena di negara-negara maju menunjukkan, jika pemenang pemilu adalah pihak yang dikehendaki masyarakat, maka ekonomi akan tumbuh pesat sesudahnya, hingga empat tahun berikutnya, di mana setahun kemudian akan mengalami stagnasi kembali guna menunggu hasil pemilu selanjutnya. Bila yang memenangkan pemilu tidak dikehendaki, atau hasil dari satu kecurangan, maka ekonomi pun tidak akan mendukung dan mengalami kelesuan pula. Apabila ekonomi kita kuat

maka tidak akan ada lagi warga yang mencari penghidupan ke luar negeri, direkrut oleh negara lain untuk menjadi anggota satuan pengamanan yang dipersenjatai di negara tersebut, ujar staf ahli bidang ekonomi Menhan ini. Kita lihat saat ini, ketika proses pemilu baru pada tahap kampanye lunak, gerak ekonomi mulai nampak. Apalagi dengan banyaknya pilkada di berbagai daerah, denyut kehidupan semakin terasa sejak beberapa waktu lalu. Bayangkan, berapa banyak dana yang digelontorkan ke masyarakat untuk keperluan kampanye. Sektor percetakan, periklanan, hubungan masyarakat, transportasi, dan produk tekstil tiba-tiba berdenting dan akan mencapai dentangan nyaring pada saat mendekati pemilu lima tahunan kita. Layar kaca kita mulai dihiasi iklan-iklan kandidat gubernur dan presiden. Para kandidat presiden sudah mulai memukul genta ekonomi. Diperkirakan trilyunan rupiah akan mengucur selama proses pemilu lima tahunan kita. Satu kali tayangan iklan saja memerlukan biaya belasan juta rupiah.

Penulis

Aji Subela

Indonesia dituding sebagai salah satu negara penyebab terjadinya pemanasan global yang kini sedang melanda dunia. Yaitu terjadinya kerusakkan hutan dan lingkungan di berbagai wilayah, yang menyebabkan degradasi dan deforestasi baik karena alam itu sendiri maupun ulah manusia yang kurang bertranggung jawab akan kelestarian alam di Indonesia. Untuk itu pemerintah bersama masyarakat melakukan penanaman untuk membuat ruang hijau di dalam maupun di luar kawasan hutan.

foto: dok.deptan

Pranata Humas Madya, Pusat Informasi Kehutanan

liskan "One Man One Tree". Dalam kegiatan tersebut Pusat Informasi Kehutanan mengikutsertakan wartawan dari berbagai media cetak pusat maupun daerah, reporter RRI serta stasiun TV guna meliput dan turut menyebar luaskan informasi tentang program tersebut sehingga mudah sampai kepada publik di seluruh wilayah Indonesia. Pusat informasi Kehutanan juga melakukan pemasangan spanduk, umbul-umbul, banner dan poster tentang OMOT baik di lingkungan Departemen Kehutanan maupun di berbagai daerah sebagai tempat diselenggarakannya sosialisasi dan atau dilakukannya penanaman berbagai jenis pohon. Dan pada tanggal 16 Maret 2009 yang merupakan puncak Hari Bhakti Departemen Kehutanan ke 26 disediakan ribuan bibit dari berbagai jenis pohon untuk para karyawan agar melakukan penanaman di lingkungan tempat tinggalnya, sebagai konsekuensi Program OMOT, bahwa diseminasi informasi juga dilaksanakan

secara internal sebagai tanggung jawab seorang rimbawan terhadap lingkungan agar tetap selalu hijau dan lestari. Komitmen Bersama Sosialisasi Program "One Man One Tree" merupakan salah satu bentuk strategi dalam melakukan diseminasi kepada publik guna mendukung pembangunan kehutanan. Menyampaikan kepada publik tentang komitmen Bangsa dan Negara Indoesia dalam menanggulangi lingkungan. Dalam upaya memperbaiki citra dimata dunia akan pemanasan global yang kini semakin terasa dan dapat mengganggu dalam kehidupan di berbagai belahan dunia. Menurunnya kualitas lingkungan oleh berbagai kepentingan yang kurang bijaksana dalam beberapa dekade terakhir. Maka sudah sewajarnya apabila kita sebagai bangsa yang telah dianugrahi alam begitu kaya dapat berbuat yang lebih baik guna kepentingan di masa depan. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui ber-

bagai program dan penanaman dan pemeliharaan pohon telah membawa hasil awal yang dapat dipergunakan sebagai langkah selanjutnya. Badan Dunia telah memberikan penghargaan kepada bangsa Indonesia melalui Ibu Presiden dan Menteri Kehutanan untuk upaya perbaikan lingkungan dengan melakukan penanaman secara cepat di berbagai wilayah. Baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan yang memang perlu untuk dimanfaatkan sebagai ruang hijau. Penghargaan Badan Dunia tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintah bersama masyarakat serta pihak terkait lain dalam mengatasi isu pemanasan global. Tentunya langkah awal yang cerah dalam meneruskan Program OMOT di kemudian hari dalam mewujudkan 230 juta pohon dapat ditanam pada tahun 2009 ini. Program "One Man One Tree" memang sedang digalakkan dalam rangka membangun individu warga negara Indonesia agar mengerti akan arti dan pentingnya pohon bagi kehidupan baik kini maupun nanti. Dimana pohon dapat menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan, memberikan kesejukkan, kenyamanan, dan dapat menahan laju erosi lahan di sekitarnya serta dapat menyerap dan menyimpan air hujan menjadi air tanah yang sangat berguna bagi kelangsungan kehidupan di alam ini.***

Berkah Lain Pemilu

Putaran Ekonomi Temporer Dari efek satu ke efek lainnya, maka gema ekonomi kita makin nyaring. Saat ini ‘panen gadu’ dinikmati pengusaha percetakan serta produk teskstil seperti kaos, sablon, bendera, umbul-umbul. Bila harga selembar bendera ‘hanya’ seribu, maka sudah ratusan juta ongkos pembuatannya diraup penjual kain, penjahit, dan tukang sablon. Stiker plus cetak digital spanduk yang bertebaran dan nilainya ratusan milyar rupiah, diraup sektor percetakan. Sektor transportasi menikmati ‘panen gogo rancah’ pula, demikian juga pengusaha makanan-minuman ikut terciprati rejeki politik ini. Melihat potensi seperti itu, tentunya pilkada dan pemilu jadi pembesar hati, bukan malah bikin ciut nyali. Beberapa bentrokan di daerah –berkaitan dengan proses pemungutan suara dan penghitungan– seyogyanya tidak perlu terjadi, kalau saja warga menangkap peluang ekonomi

ilustrasi: dw

Drs. Triyono Prihatyanto

yang ada dan bukan bencana politiknya. Ekses tentu ada, tapi pilihan kita juga yang menentukan apakah pemilu atau pilkada itu menjadi racun atau madu. Ia adalah pedang Sophocles, yang kedua sisinya dapat memperkuat pondasi kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya, bukan untuk membinasakan satu sama lain-

nya. Kekerasan tidak menghasilkan apa-apa kecuali bencana dan ‘bonyok-bonyok’ politik yang tak berguna. Tapi madu ekonominya dapat kita nikmati bersama sambil menanti hasil pesta besar demokrasi itu dengan tenang dan aman. La Dolce Vita! Beautiful Life! Hidup itu indah! (Bila tidak dihiasi kekerasan-kekerasan). ***

s a t u k a t a i n d o n e s i a

9

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009


www.bipnewsroom.info

10

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

LINTAS LEMBAGA

LINTAS DAERAH Sumatera Utara Dubes Kanada Tawarkan Kerjasama Ekonomi Duta Besar Kanada untuk Indonesia John T Holmes bersama sejumlah pengusaha negara itu menemui Gubernur Sumatera Utara H. Syamsul Arifin SE di Medan, Rabu (18/3), untuk menawarkan kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Bidang-bidang yang mendapat perhatian antara lain infrastruktur dan tatakota, pembangunan listrik tenaga uap dan geothermal serta jaringan listrik, peralatan pemadam kebakaran hutan, pengeboran minyak, dan pembuatan atap kualitas terbaik, termasuk bidang pendidikan. Gubernur Syamsul Arifin menyambut gembira atas tawaran itu, dan sekaligus menyatakan akan membahasnya lebih lanjut dengan dinas terkait untuk persiapaan yang lebih matang. "Kedatangan Dubes Kanada beserta rombongan merupakan bukti keseriusan mereka untuk mengadakan kerjasama dengan Sumut dalam berbagai bidang, termasuk di bidang infrastruktur, listrik dan pertambangan minyak," kata Gubernur seraya mengharapkan rencana ini dapat terwujud guna meningkatkan investasi dan lapangan pekerjaan di daerah ini. (rZ) Jawa Timur Distribusi Raskin Mulai Dilakukan Pendistribusian beras untuk warga miskin (Raskin) di Kabupaten Sidoarjo untuk tahun 2009 mulai terealisasikan. Pendistribusian raskin yang dialokasikan dari dana APBN dan APBD Kabupaten Sidoarjo 2009 dilaunching di Balai Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo. Kabag Administrasi Kesra dan Kesmas Moh. Sya’roni, SH mengatakan, pembagian raskin untuk 2009 diberikan kepada 67.459 Kepala Keluarga (KK) atau Rumah Tangga Sasaran (RTS). "Bantuan raskin dari APBN itu tidak semuanya bisa mengkover warga miskin yang ada di Sidoarjo. Untuk itu, lewat APBD, pemkab mengkover kekurangannya dari dana APBD II tahun 2009 sebesar Rp. 3,3 milyar," kata Sya’roni. (www.sidoarjokab.go.id) Kalimantan Timur Alokasi KUR Meningkat Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan hingga Desember 2008, Kaltim mampu mendapatkan 12.982 debitur atau menyerap dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 94,04 persen. Sedangkan di bidang perumahan, Awang mengatakan terdapat 12,24 persen rumah tidak layak huni di Kaltim. ”Dari 12,24 persen itu, Samarinda menempati urutan pertama, disusul oleh Kutai Kertanegara dan Kutai Timur.” katanya Menanggapi hal itu, Menko Kesra Aburizal Bakri mengungkapkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tahun 2009 ini meningkat menjadi Rp20 Triliun dan Provinsi Kalimantan Timur diusahakan memperoleh Rp600 miliar. ”Saya percaya dana itu bisa ditambah untuk Kaltim, karenanya salah satu dinas harus ditunjuk gubernur untuk mengurus prosedurnya dan memberitahukan kepada masyarakat cara menyusun proposal guna mendapatkan kredit tersebut," kata Aburizal ketika menerima rombongan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Jakarta, Senin, (16/03). Khusus untuk bidang perumahan, Aburizal mengatakan bahwa dana pembangunannya dapat diambil melalui Program Nasional Permodalan Mandiri (PNPM). Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain harus diusulkan desa setempat melalui Musyawarah Pembangunan Desa atau perkotaan. (agus) Kalimantan Barat Mudahkan Layanan dengan Satu Atap Kepala BP2T Kota Pontianak, Ir. Raihan, Kamis (19/3) mengatakan, pihaknya mengembangkan layanan terpadu dalam satu atap oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Pontianak untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama perizinan dalam mendorong perekonomian. Dalam memproses permohonan izin, BP2T menjalankan kewenangan administrasi sedangkan dinas teknis menjalankan kewenangan teknisnya. “Jadi dalam proses pelayanan perizinan di Kota Pontianak ada dua peran yaitu peran BP2T sebagai kewenangan administrasi dan peran dinas teknis sebagai kewenangan teknisnya,” terangnya. Layanan yang diberikan BP2T dirancang untuk memberikan proses perizinan lebih cepat, efisien, terpadu dan transparan sekaligus memudahkan masyarakat dalam izin seperti SITU, HO, IMB, Izin Reklame, STIU, SIUP, TDP, TDG, SIAU, dan lainnya. (www.pemkot. pontianak.go.id)

foto: pemkabcilacap.go.id

Menikmati "Ancol"-nya Jambi Jambi. Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar nama salah satu provinsi di Sumatera ini disebut. Sungai Batanghari. Ya, Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di Sumatera. Bahkan Sungai Batanghari ini juga menjadi maskot Provinsi Jambi. Jelang sore menikmati Kota Jambi akan lebih terasa suasananya. Di sebuah sisi Sungai Batanghari terdapat sebuah tem-

pat bernama Ancol. Ketika senja mulai merangkak, kawasan ini semakin indah. Tak berapa lama berselang beberapa sudut mulai dipadati penjaja makanan ringan. Hampir setiap hari Kawasan Ancol Jambi selalu ramai dikunjungi masyarakat terutama pada malam hari. Dan lebih ramai lagi saat malam minggu tiba, Kawasan Ancol Jambi menjadi salah satu tempat nongkrong

Kementerian Koperasi dan UKM Fasilitasi Kios Bagi Usahawan Baru Kementerian Koperasi dan UKM akan memfasilitasi dan memberikan peluang kepada caloncalon wirausaha baru untuk memiliki kios dan berjualan di sejumlah pasar. Menteri Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali mengatakan, pada dasarnya masyarakat Indonesia memiliki semangat untuk menumbuhkan wirausaha baru, namun tidak tertatanya aturan tentang tata ruang lokasi usaha mengakibatkan terhambatnya upaya menumbuhkan wirausaha baru. "Tata ruang pembangunan wilayah selama ini terbukti kurang menunjang tumbuhnya wirausaha baru. Karena itu pemerintah hanya perlu mendukung dan memfasilitasi hal itu dengan menyediakan wadah atau tempat usaha yang memadai,” kata Menteri di Jakarta, Senin (16/3). Lokasi pasar yang telah dilakukan dalam program penumbuhan wirausahawan baru itu di antaranya Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Jakarta Timur. Bahkan, lanjut menteri, Kemenkop bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat juga telah memfasilitasi pedagang skala mikro di Pasar Sijunjung untuk merehabilitasi total pasar tradisional bersama Pemda setempat. (Dw/ ysoel)

Departemen Pertanian Peluang Tanaman Pangan Masih Bagus Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemasok pangan dunia karena produksi tanaman pangan dari sembilan komoditi utama masih bisa dipacu lebih tinggi lagi. “Apalagi, suplai dalam negeri sudah bisa dipenuhi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga pasokan berlebih bisa diekspor ke luar negeri,” kata Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian Anggoro, di Cisarua, Bogor, Minggu (15/3). Saat ini, komoditas jagung sudah diekspor ke sejumlah negara tetangga, Philipina, Malaysia dan Korea Selatan (Korsel). Kemudian, produksi padi sudah mencapai target produksi dengan pertumbuhan hingga 5 persen, dan rencananya pemerintah akan mengambil kebijakan ekspor sekitar 100.000 ton. Sementara, lima komoditas lainnya saat ini ditargetkan bisa mencapai swasembada pada tahun 2010 hingga 2011. “Meski terjadi penurunan harga, namun dari segi volume, permintaan masih stabil,'' kata Anggoro. (Bhr) Departemen Keuangan Terapkan Sistem Pajak Modern Pemerintah sudah menerapkan sistem administrasi perpajakan modern mulai awal 2009 melalui reformasi perpajakan. "Penerapan struktur baru telah diselesaikan pada akhir 2008 sehingga seluruh kantor pelayanan pajak (KPP) telah menerapkan sistem administrasi perpajakan modern," kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/3). Menkeu menyebutkan, dalam lima tahun terakhir Ditjen Pajak secara sungguh-sungguh melaksanakan penyempurnaan peraturan perpajakan agar sesuai dengan perkembangan, perbaikan proses bisnis dan prosedur kerja, penerapan teknologi informasi dalam mengurangi interaksi langsung WP dengan fiskus, perbaikan kompetensi SDM termasuk remunerasi, dan perbaikan struktur organisasi dari tingkat pusat hingga tingkat bawah. Menurut Menkeu, modernisasi administrasi perpajakan telah memberikan hasil yang menggembirakan yang ditunjukkan sejumlah indikator. Misalnya, jumlah WP pribadi meningkat dari 1,32 juta pada 1999 menjadi 2,64 juta pada 2004 dan 11,02 juta pada 2009. (Antara News) Departemen Komunikasi dan Informatika Penurunan Tarif Harus Diikuti Peningkatan Kualitas Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh mengatakan, kebijakan pemerintah menurunkan tarif internet harus diikuti oleh peningkatan kualitas bandwith yang cukup baik oleh penyelenggara internet (provider). ”Dengan penurunan tarif telepon seluler seperti yang dinikmati masyarakat saat ini dan hasil studi oleh Deutsch Bank, maka tarif telpon di Indonesia sekarang adalah yang termurah di Asia, bila dibandingkan dengan tarif tahun 2005 yang justru merupakan termahal di Asia dan mulai April akan diikuti penurunan tarif internet," kata Menkominfo pada pembukaan Munas VI Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Jakarta, Rabu (11/3). Tarif internet sebenarnya telah mulai turun jika dibandingkan tarif 2007 dan 2008, namun pada 2009 tarif internet akan lebih diturunkan dan semakin terjangkau karena memakai Wimax yang mampu memberi pelayanan lebih baik, ujarnya. Dalam dunia maya atau cyber space juga berlaku etika seperti dalam dunia riil, itu diatur dalam UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Karena itu masyarakat perlu belajar agar terbiasa menggunakan etika-etika yang berlaku dalam kehidupan realitas di dunia maya. Pada dunia maya sering terjadi tindak kriminalitas , untuk itulah perlu diatur melalui UU ITE yang telah ada agar kebebasan dalam dunia maya misal pencemaran nama baik, bisa dipertanggungjawabkan. (Rmg) Departemen Perdagangan Insentif Penggunaan Produk Lokal Departemen Perdagangan tengah mempersiapkan pemberian insentif bagi perusahaan swasta yang menggunakan produk lokal dalam kegiatan usahanya. "Masih sedang dipikirkan persisnya (insentifnya) seperti apa? Nantinya, akan diwajibkan dengan pola insentif bukan dengan hukuman," ujar Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu di Jakarta Selasa (10/3). Menurut Mendag, program peningkatan penggunaan produk dalam negeri diharapkan tidak hanya dilakukan oleh instansi pemerintah dan BUMN sesuai Kepres no.80/2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa oleh pemerintah. "Kami mulai dengan kampanye (Aku Cinta Indonesia), lalau ada pengenalan pada kualitas produk dalam negeri. Kami akan luncurkan bulan depan," jelas Mendag. Dia mengatakan, promosi mencintai produk dalam negeri ini akan melibatkan instansi-instansi pemerintah dan BUMN untuk mengubah pola pikir mengenai produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk impor. Depdag berencana melakukan promosi enam produk unggulan yang memiliki pangsa pasar besar yaitu makanan dan minuman, busana, sepatu, asesoris serta bidang jasa seperti film dan musik. (Ve) terutama bagi muda-mudi yang ingin menghabiskan waktu bersama malam mingguan di tepian Sungai Batanghari. Dan menikmati semilirnya angin malam sambil menyantap makanan dan minuman yang banyak dijajakan di sepanjang Kawasan Ancol Jambi. Suguhan Jagung Bakar Ada yang khas di Ancolnya Jambi ini: jagung bakar. Tumpukan jagung muda kuning mengkilat seakan menyilaukan pandangan mata. Di sela-sela pembakaran jagung terdengar suara mesin peng-

giling Es Tebu. Es Tebu memang menjadi teman pengiring menyantap jagung bakar yang lezat. Sambil menunggu jagung bakar, pengunjung bisa menikmati suasana Ancol Jambi yang menyejukkan pikiran. Cukup menarik untuk melepas penat akibat kerja seharian. Di pinggiran Sungai Batang-

hari terdapat turap pengurang erosi sungai. Kebanyakan pengunjung Ancol memanjakan diri dengan sekadar duduk dan memandang luasnya Sungai Batanghari. (m)


Tradisi Tahunan Gelar tradisi turun temurun tersebut, diadakan setahun sekali pada Hari Kliwon pertama Bulan Sura yang jatuh pada Jumat. Hampir semua pejabat daerah yang hadir pada waktu itu. Bupati Cilacap H. Probo Yulastoro, Wabup H Tato Suwarto Pamuji, Sekda Drs Soeprihono, Ketua DPRD Cilacap H Fran Lukman, serta tamu undangan dari 12 kabupaten se-Jawa Tengah. Bupati dan Ketua DPRD mengenakan pakaian khas nelayan. Berbaur dengan nelayan berjoget menaiki Sisingaan salah satu kesenian dari Cirebon. Puncak Gelar Sedekah Laut membuat Kota Cilacap berubah menjadi lautan manusia. Ratusan ribu orang datang untuk menyak-

sikan puncak perayaan tersebut. Sebagian besar mereka merupakan pendatang dari luar Cilacap. Kuntardi, warga Purbalingga, mengaku datang bersama keluarga dan tetangga sejak malam. Mereka memilih pinggiran Pantai Teluk Penyu untuk tempat menginap. Agenda Wisata Tahunan Sehari sebelum acara prosesi larung, diawali dengan nyekar di Pantai Karang Bandung, Nusakambangan. Di lokasi tersebut terdapat dua pulau berdekatan, Majeti dan Wijayakusuma yang dipercaya masyarakat sebagai tempat tumbuhnya lambang Cilacap yaitu Bunga Wijayakusuma. Malam harinya, dilanjutkan dengan tirakatan di Pendopo Kabupaten. Tirakatan juga digelar di setiap kelompok nelayan. “Sebagai penutup rangkaian prosesi, ditutup dengan pagelaran wayang kulit dan hiburan lainnya, tutur Sidharta, Wakil Ketua Panitia Sedekah Laut tahun ini. Sidharta menjelaskan prosesi

Kreatif Sepotong dada ayam goreng di warung Yu Siti hanya laku Rp 3.500, namun di sebuah waralaba ayam goreng asal luar negeri harga sepotong dada ayam bisa empat kali lipat lebih mahal. Sepotong tempe goreng di warteg bisa dibeli dengan selembar uang seribuan, namun setelah “disulap” menjadi burger tempe baru bisa dibeli dengan dua lembar uang sepuluh ribuan. Bonggol bambu biasanya dijadikan “makanan” tungku api, akan tetapi setelah dipahat menjadi patung bebek harganya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu rupiah. Kanvas kosong mungkin sangat murah harganya, tapi kanvas yang diblok cat hitam dan ditandatangani Claude Monet harganya di Balai Lelang Christie mencapai ratusan ribu dolar! D a d a a ya m g o r e n g d i warung Yu Siti dan ayam goreng bikinan waralaba asal luar negeri

bahannya sama, sama-sama ayam lokal. Rasanya juga tak berbeda jauh. Yang membikin harga dada ayam di waralaba membubung adalah kecerdikan pemilik waralaba untuk membuat orang bisa menikmatinya dalam suasana santai, nyaman dan bersih, serta citra bahwa produk waralaba itu “bergengsi”. Tempe goreng di warteg dan tempe goreng yang terselip dalam burger sejatinya sama saja, sama-sama tempe. Tapi akal tukang burger untuk memodifikasi makanan rakyat itu menjadi “berstandar Amerika”—apalagi dengan diembel-embeli label ‘rendah kolesterol”—membuat harganya mahal bukan kepalang. Lucunya orang mau beli juga! Memahat bonggol bambu menjadi patung bebek sebenarnya tidak sulit-sulit amat, tapi kegiatan itu mampu mendongkrak barang yang semula tak ada harganya menjadi bernilai jual tinggi. Siapa bilang membuat lukisan blok hitam dalam kanvas berukuran 40 X 40 cm susah? Anak kecil saja

sedekah laut tahun ini menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar, berasal dari pihak ketiga, Pemkab (Rp110 juta) dan swadaya masyarakat nelayan. Event akbar sedekah laut tahun ini secara umum sukses, karena lebih tertib dan nyaman, sebab panitia juga mengerahkan personil keamanan dalam jumlah besar dibanding tahun lalu, "Sehingga meski sekitar 300 ribu pengunjung memadati Pantai Teluk Penyu, namun tetap tertib dan aman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Indro Cahyono yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia. (Arin Nastuti Kab.Cilacap)

Gerakan Sejuta Pohon Guna mengantisipasi terjadinya banjir di tahun-tahun mendatang Kantor Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Aksi Penanaman Sejuta bisa. Tapi pekerjaan sepele itu dihargai luar biasa oleh komunitas seni dan bahkan menjadi rebutan kolektor! Empat contoh di atas menjadi bukti, bahwa kreativitas mampu meningkatkan harga barang melonjak jauh di atas harga

normalnya. Tidak penting apa jenis barangnya, tetapi bagaimana orang menerapkan ide-ide dan gagasannya secara kreatif pada barang itulah yang membuat jadi berharga. Ayam, tempe, bonggol bambu, kanvas adalah benda biasa. Tapi ayam goreng

kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup . Bupati Jember Ir. MZA Djalal dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekkab Jember Drs. Ec Djoewito menyatakan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan terselenggaranya kegiatan Aksi Penanaman sejuta Pohon. Bupati berharap pada tahuntahun mendatang tangkis Kali Tanggul tidak jebol lagi, sehingga dua desa yang berada di sekitar kali tidak terendam lagi. Kegiatan ini diwarnai antusiasme masyarakat yang cukup besar. seluruh perangkat desa di Kecamatan Kencong, tokoh masyarakat kedua desa, kelompok PKK, karang taruna, pramuka/pelajar/Kelompok HIPA Deswaq Paseban, turun bekerja keras untuk menanam pohon. "Keseluruhan hari ini ditanam Pohon Ketepeng 1000 pohon, Mahoni 5500 pohon, Trembesi 1000 pohon, Sawo Kecik 1000 pohon, dan Mangga 800 pohon," pungkas Hariyadi. (mc-humas/jbr)

foto: mediacenter jember

Tujuh jolen sesaji itu diarak dari Pendapa kantor Bupati Cilacap melalui upacara khusus. Ketujuh Kelompok Nelayan yang ikut terdiri dari kelompok nelayan Sentolokawat, Lengkong, Donan, Pandanaran, Kemiren dan Tegalkatilayu serta PPSC turut mengikuti prosesi itu. Arak-arakan kemudian bergerak menuju alun-alun dan Pantai Teluk Penyu Cilacap. Prosesi itu menyebabkan jalan menuju Pantai Teluk Penyu macet total. Sedekah Laut. Orang Cilacap menyebut hal itu. Seperti prosesi tahun sebelumnya, arak-arakan jolen sesaji juga diramaikan kesenian tradisional dari grup kentongan, Sisingaan hingga musik tarling, gitar suling. Tak ketinggalan barongsai ikut menyemarakan suasana. Sampai di pantai, ratusan kapal ikan dan perahu motor mengantar larungan jolen sesaji ke Laut Selatan Nusakambangan, Cilacap. Tujuh jolen sesaji persembahan tujuh kelompok nelayan di Kota Cilacap masih terbungkus rapi. Ada yang dalam bentuk rumah-rumahan hingga udang, naga laut dan berbagai biota laut lainnya.

foto: www.cilacapkab.go.id

Sedekah Laut Cilacap

pohon di Desa Kraton, dan Desa Paseban, Kecamatan Kencong. Dua desa yang terlanda banjir beberapa bulan lalu akibat luapan air Sungai Tanggul. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jember Drs. H. Achmad Hariyadi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan, dan telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, telah memberikan arah bahwa proses dan pelaksanaan pembangunan hendaknya selalu memikirkan dampak lingkungan. "Kondisi tanah gembur yang didukung banyaknya sungai maupun anak sungai di Kabupaten Jember sangat riskan. Apalagi di saat musim hujan sering terjadi bencana alam. Entah itu tanah longsor maupun banjir yang merusak bangunan-bangunan milik masyarakat, pemerintah maupun swasta," jelas Hariyadi. Untuk hal itulah pihaknya mengambil langkah awal penanganan dampak bencana alam dengan Gerakan Sejuta Pohon ini. Selain menjaga kelestarian lingkungan hidup, kegiatan itu dimaksudkan pula untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup, dan menciptakan l i n g k u n g a n ya n g sehat, asri dan sejuk. "Kami juga berupaya mengembangkan tanaman langka dan tanaman khas daerah. Diharapkan tanaman ini dapat meningkatkan pendapatan mas ya ra k a t , " t e g a s Hariyadi. Dalam pand a n g a n H a r i ya d i hal itu penting dilakukan agar dapat meningkatkan

Jika anda melihat, mendengar dan memiliki kisah unik dari seluruh nusantara untuk dituliskan dan ingin berbagi dalam rubrik keliling nusantara, silahkan kirimkan naskah kepada redaksi komunika melalui surat ke alamat redaksi atau melalui e-mail: komunika@bipnewsroom.info atau bip@depkominfo.go.id

waralaba, burger tempe, patung bebek dari bonggol bambu, dan lukisan blok hitam, adalah buah dari kreativitas manusia. Inti dari kreativitas adalah membuat sesuatu yang semula biasa-biasa saja menjadi luar biasa, sehingga mendorong orang lain untuk menghargai lebih tinggi. Penghargaan ini tidak terbatas pada yang tangible atau berujud, namun bisa juga yang bersifat intangible alias kasat mata. Siapakah yang bisa melihat “Windows”, program komputer karya Bill Gates? Ia tak terindera, kecuali gambar tampilannya di layar komputer. Tapi hampir semua komputer di dunia ini memakai program itu dan pemiliknya membayar royalti pada penemunya, sampai-sampai Bill Gates tak sanggup menghitung uang yang dimilikinya sendiri! Dulu manusia memang cenderung memanfaatkan sumber daya alam secara apa adanya. Tapi belakangan orang tahu, apa yang semula tak berharga bisa diubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi. Air bersih dulu hanya direbus dan diminum begitu saja, sampai ada orang bernama Tirto Utomo yang secara kreatif mengemasnya dalam botol dan menjualnya

s a t u k a t a i n d o n e s i a

11

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

dengan harga mahal. B a t u - b a t u a l a m h a nya dipakai untuk lempar-lemparan, sampai ada yang menggosoknya menjadi mata cincin yang indah dan mahal. Kayu dijual gelondongan ke luar negeri, sampai ada yang mengolahnya menjadi mebel untuk diekspor yang harganya juga mahal. Jika kita mau membuka mata lebar-lebar, di sekitar kita masih tersedia milyaran item barang yang membutuhkan sentuhan kreativitas untuk diubah menjadi barang berharga. Itu belum termasuk gagasan, pikiran, ide, prakarsa, keahlian, bakat, kemampuan khas, hobi, gerak, suara, dan berbagai hal dari tubuh kita yang jumlahnya tak terhingga, yang semua bisa dijual dengan harga sangat mahal asal kita mampu mengekspresikannya secara kreatif. Maka kreatiflah! Jangan manfaatkan sumber daya alam yang beraneka rupa, jenis dan warna ini secara apa adanya, tapi terapkanlah kreasi terhadapnya agar memiliki nilai tambah! Kita diberi kemampuan pikiran, tapi kita lebih sering menyia-nyiakan ketimbang memanfaatkannya! (gun)


12 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 5/Tahun V/Maret 2009

dikasih Rp 400 ribu, kalau tidak tukang bikin koran! Menguntungkan Bisnis jasa desain koran—atau biar tidak terlalu keren—sebut saja “tukang bikin koran” memang menjanjikan keuntungan menggiurkan. Dengan modal cekak, laba yang bisa diraup dalam sebulan bisa mencapai jutaan rupiah. “Modal awalnya (cuma sekali) tidak sampai Rp 7 juta. Hitung saja, satu unit komputer PC paling mahal Rp 4 juta-an, scanner Rp 1 juta dan printer Rp 2 juta. Modal lain paling sedikit bakat seni dan keterampilan mengoperasikan program layout semisal PageMaker, Quarxpress, atau Indesign, serta program pengolah foto sebangsa Photoshop,” kata Bambang yang sudah menjalani profesi sebagai tukang bikin koran selama sebelas tahun ini. Keuntungannya? Mari kita kalkulasi. Ongkos bikin koran 12 halaman sekitar Rp 350 ribu, tabloid Rp 200 ribu, majalah antara Rp 300-500 ribu tergantung ketebalannya. Jika sehari ada satu saja order desain masuk, dalam satu bulan rupiah yang bisa ditangguk bisa mencapai Rp 6 jutaan. Dipotong biaya produksi yakni bayar listrik, beli toner printer, dan bayar tenaga (jika layout tidak dikerjakan sendiri) sekitar Rp 2 juta, masih ada sisa penghasilan bersih Rp 4 juta di kantong. Bahkan tukang bikin koran seperti Bambang yang layout-nya dikerjakan sendiri dan ordernya sudah lumayan ramai, dalam sebulan bisa meraup penghasilan bersih Rp 6 jutaan. “Pintar-pintar saja kita mencari order, karena kunci bisnis ini adalah hubungan baik dengan klien,” ujar

Bambang. Satu hal yang membuat bisnis ini ringan di ongkos adalah biaya perawatan perangkat produksinya terbilang sangat murah, bahkan nyaris gratis. “Selama satu setengah tahun saya pakai layout, komputer, scanner dan printer belum sekalipun ngadat. Jadi paling saya memanggil tukang servis untuk perawatan berkala dengan biaya Rp 50 ribu sekali panggil,” kata lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai redaktur di sebuah majalah berbahasa daerah di Surabaya. Banjir Order Bisnis bikin koran mulai marak di Kota Buaya sejak reformasi tahun 1998. Setelah Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dicabut, koran-koran lokal bermunculan laksana cendawan di musim hujan. Seiring dengan itu, tukang bikin koran pun bermunculan di manamana. Toh, ketersediaan tukang bikin koran tetap saja tak mampu mengimbangi ledakan pertumbuhan pers yang begitu gegap-gempita. Walhasil, tukang bikin koran pun kebanjiran order, sampai kuwalahan melayani klien. “Waktu itu saya sampai jarang tidur. Tapi ya senang saja, karena kantong tambah tebal. Saya bahkan sampai bisa beli mobil,” kata lelaki yang setiap minggu pulang ke Ponorogo dengan sedan Corolla yang ia beli dari laba usahanya ini. Pasca reformasi, jumlah koran lokal yang terbit menyusut drastis hingga tinggal separuhnya, namun bukan berarti tukang bikin koran gulung tikar. Order masih terus berdatangan meskipun jumlahnya jauh berkurang. “Kalau dulu sehari bisa mengerjakan 3-4 order, sekarang paling banter 2 order. Ke-

foto: imagebank

Bambang seperti biasa cuma manggut-manggut mengiyakan. Ibarat penjahit, ia memang tak perlu ikut ambil pusing, produk yang digarapnya itu akan dipakai sendiri, dijual lagi, atau dibuang, terserah si pemilik bahan. Dia tahunya bekerja sesuai order, dan kemudian menerima ongkos atas jerih payahnya. Setelah begadang semalam suntuk, keesokan harinya tepat pukul 08.00, tabloid sudah di-print, termasuk separasi warnanya, bukan di atas film tapi di atas kertas kalkir. Ini juga atas permintaan si pemilik dengan alasan penghematan. Sebenarnya jika di-print di atas film, hasil cetakannya akan lebih bagus, akan tetapi jatuh harganya untuk tabloid yang tanpa iklan dan tirasnya hanya 1.000 eksemplar, terhitung mahal sekali. Bisa jadi biaya produksinya habis hanya untuk separasi dan membeli film saja! Pukul 09.00, hasil print dibawa ke percetakan milik kenalan Bambang di bilangan Bubutan Surabaya. Dua jam kemudian, tabloid yang diberi banderol Rp 4.500 per eksemplar itu pun selesai sudah. Setelah membayar ke percetakan sebesar Rp 1 juta dan menyelipkan amplop ke saku Bambang, si redaktur langsung menaikkan tabloid baru itu ke mobil pikapnya. Selanjutnya tancap gas untuk mengejar acara launching yang katanya akan digelar pukul 12.00, hari itu juga! Tinggal Bambang tersenyum lebar di kamar kostnya sambil mengelus-elus empat lembar uang seratus ribuan honor kerjanya semalam, eh, tepatnya kerjanya selama tujuh jam. Enak benar, mana ada orang lembur tujuh jam

banyakan adalah pelanggan setia,” ujarnya. Diakui Bambang, tren penerbitan koran belakangan ini terus menyusut, dan itu diakui sangat mempengaruhi pendapatan tukang bikin koran seperti dirinya. Kendati demikian ia punya keyakinan, bisnis jasa bikin koran tidak akan mati tertelan zaman. “Sepanjang masih ada masalah di dunia ini, orang masih perlu berita. Dan sepanjang masih ada orang yang perlu berita, koran masih dibutuhkan, sehingga tukang membuat koran pun tetap bisa mengais rezeki,” kata bapak tiga anak ini. Ia berani membuat logika demikian, karena hingga kini, sudah sebelas tahun berselang, uang jutaan rupiah masih mau saja menggelontor ke dalam kantungnya. Fakta itu sekaligus membuktikan, ekonomi yang muncul dari kreativitas tak mudah rontok dihantam perubahan atau krisis sekalipun. “Bahkan kalau ada krisis, harga bahan-bahan cetak naik, tarif desain juga ikut naik sehingga saya terima duit lebih banyak,” pungkasnya sambil nyengir. (g)

foto: www,kompas.com

Bambang, penghuni rumah kos yang di lingkungannya dikenal sebagai ‘tukang membuat koran’ itu tidak terkejut. Hal semacam itu memang sering terjadi dalam pekerjaan yang digelutinya. Namun yang datangnya pagi-pagi buta dan minta dilayani segera, mungkin baru “redaktur” dari calon tabloid yang alamat redaksinya di kawasan Rungkut, Surabaya, Jatim, ini. Setelah negosiasi harga dan minum kopi campur garam untuk persiapan melekan, lelaki asal Ponorogo Jateng ini langsung mengaktifkan perkakas kerjanya: sebuah personal komputer berprosesor Pentium 4, scanner dan printer laser, yang semuanya dibeli dengan sistem kredit. Sementara si tamu mengeluarkan dummy (rancangan) lay-out untuk halaman tabloid perdananya, kemudian menyiapkan flash disk data dan foto-foto. Sambil “dilayani” menyusun tata letak, si redaktur nyerocos ngalor-ngidul tentang tabloid yang akan diterbitkan, yang konon bukan miliknya itu. Ia bilang, rencananya akan terbit seminggu sekali, 12 halaman dengan dua halaman (cover dan belakang) berwarna, dan mengambil tema sentral tentang masalah sosial-politik yang sedang hangat di tanah air. Oya, tirasnya—jangan terkejut— hanya 1.000 eksemplar, dan terbit samasekali tanpa iklan! Ketika ditanya, bagaimana pemilik bisa mengambil untung dari tiras yang amat sangat sedikit itu, si redaktur menjawab, “Sudahlah, pokoknya sekarang bisa terbit dulu. Soal untung urusan belakangan,” ujarnya sambil nyengir.

Lonceng jam baru saja berdentang satu kali, ketika pintu rumah kontrakan di kampung Ketandan Surabaya, diketuk orang dengan suara keras. Begitu dibuka, tampak seorang lelaki dengan wajah kusut setengah cemas. Memakai rompi, bertopi, di pinggangya tergantung handphone, dan tangan kanannya menggenggam map tembus pandang berisi lembaran kertas, flash disk dan foto-foto. Melihat tongkrongannya, bisa ditebak kalau dia ‘orang media’. “Tolong, Mas. Besok sore koran saya harus terbit, namun hingga dini hari begini saya belum menemukan desainer dan percetakan,” ujar tamu itu dengan nada cemas.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.