Edisi 02/Thn V/Februari 2009

Page 1


2 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Menatap Benderang Ekonomi 2009 Mendung krisis keuangan global yang masih menggayut hingga kini, sempat dikhawatirkan oleh beberapa pihak akan menimbulkan putingbeliung ekonomi di Indonesia. Syukurlah, kekhawatiran itu tidak terbukti. Sebaliknya, Indonesia justru mampu melewati tahun 2008 dengan pencapaian prestasi di bidang ekonomi yang cukup mengesankan. Secara umum, keadaan ekonomi Indonesia tahun 2008 lalu memang cukup mantap. Ekonomi makro stabil, pasar tetap bergairah, inflasi berada pada titik terkontrol, sementara perbankan, sektor riil dan UKM—kendati tidak bisa dibilang tumbuh pesat—masih menunjukkan perkembangan signifikan. Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi juga mencapai lebih dari enam persen. Pencapaian pertumbuhan ini merupakan yang terbaik dalam sepuluh tahun terakhir, bahkan disebutsebut sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia. Melihat basis ekonomi yang kukuh tersebut, tidak mengherankan jika para pakar ekonomi memprediksikan prospek ekonomi Indonesia tahun 2009 masih cukup benderang. Kendati pertumbuhan ekonomi diramalkan akan sedikit melambat—sebagai konsekuensi logis dari imbas krisis keuangan global—akan tetapi angka pertumbuhan masih dapat dipertahankan dalam radius yang ‘optimistis’. Salah satu indikator paling nyata dari optimisme tersebut adalah menurunnya target inflasi, yang semula dipatok Bank Indonesia di kisaran 6,5 - 7,5 persen, pada awal tahun 2009 ini dapat ditekan ke level 5 – 7 persen saja. Secara tidak langsung, ini berarti daya beli masyarakat akan ikut terdongkrak. Kestabilan— bahkan penurunan—harga barang-barang dan bahan kebutuhan pokok pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pertengahan Januari lalu, ikut menyokong menukiknya laju iflasi secara signifikan, hingga mencapai titik

BPOM BANTAH SELEBARAN PRODUK OBAT DAN MAKANAN BERBAHAYA

desain: ahas/m foto: bf-m, imagebank

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah selebaran gelap yang mengatasnamakan hasil penelitian Badan POM. \ Selebaran itu berisi tentang pengumuman beberapa produk obat yang mengandung bahan berbahaya. ”Selebaran gelap seperti ini sudah ada sejak lama. Kalau dulu selebarannya terpisah, namun kali ini dijadikan satu selebaran pemanis, makanan dan minuman,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, Mkes, SpFk kepada pers di Jakarta, Jumat (13/2). Seluruh produk pada selebaran gelap tersebut telah dievaluasi BPOM dari aspek keamanan, manfaat dan mutunya. Produk tersebut telah mendapat Nomor Izin Edar. Produk obat, makanan dan minuman yang tersebut pada

selebaran gelap tersebut tidak membahayakan kesehatan. ”Masyarakat tidak perlu takut dan panik untuk mengkonsumsi dalam jumlah wajar,” katanya. Dalam selebaran gelap disebutkan tujuh jenis obat yang dilarang untuk dikonsumsi yaitu Paramex, Contrex dan Contrexin, Inza dan Inzana, Nature E, Supra Tetra, Bodrex dan Bodrexin, serta Stop Cold. Obat yang tertera di atas adalah obat bebas, obat yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat sebagai pertolongan pertama bila mengalami ganguan kesehatan. Dalam selebaran itu juga disebutkan Asparteme atau pemanis buatan dapat menyebabkan otak dan sumsum tulang belakang mengeras, lupus, kecanduan karbohidrat, penyebab koma (berbahaya dalam jangka waktu lama untuk penderita diabetes). Padahal menurut Husniah pemanis buatan Asparteme dan siklamat merupakan pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pembuatan produk ma-

ekuilibriumnya pada pertengahan atau akhir tahun 2009. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diperkirakan akan tetap kuat, yakni pada kisaran 4 - 5 persen. Memang lebih kecil dari pertumbuhan tahun lalu, namun dengan mempertimbangakan penurunan di sisi ekspor dan investasi, pertumbuhan pada kisaran angka tersebut bisa dikatakan sangat rasional. Hebatnya, dengan angka pertumbuhan “kecil’ inipun, Indonesia masih termasuk dalam jajaran negara-negara di dunia yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Ekspor dan investasi memang bakal menurun, seiring dengan kelesuan keuangan global yang berimbas pada menyusutnya permintaan pasar di luar negeri. Oleh karena itu, konsumsi rumah tangga dan swasta serta belanja pemerintah akan menjadi andalan untuk meningkatkan pertumbuhan. Menggenjot gairah pasar domestik merupakan siasat jitu, selagi pasar global sedang lesu. Berkurangnya risiko inflasi yang disertai dengan kestabilan indikator ekonomi lainnya, membuat Bank Indonesia leluasa menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate hingga 50 basis poin (BP) yakni menjadi 8,75 persen. Inilah penurunan BI rate terbesar sejak Desember 2006, yang sudah tentu akan disambut gembira para pengusaha dan sektor swasta lainnya. Untuk mendorong konsumsi swasta, diperlukan pembiayaan, salah satunya adalah dari kredit perbankan. Berdasarkan perhitungan, pembiayaan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 4,5 persen di tahun 2009 adalah sekitar Rp 1.100 triliun. Dari jumlah itu, porsi kredit perbankan sekitar Rp 250 - 300 triliun. Kredit diharapkan bisa dipergunakan rumahtangga untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya. Dengan kucuran

kanan sesuai peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun 1988. Hingga saat ini BPOM suadah mengadakan unit pelayanan konsumen yang selalu menerima keluhan termasuk adanya selebaran gelap yang meresahkan masyarakat. Langkah BPOM dalam menanggapi selebaran gelap adalah membuat siaran pers dan menyebarkannya kepada masyarakat melalui dinas-dinas kesehatan setempat. ”Siaran pers dibuat setiap kali ada selebaran gelap namun biasanya dibuat dan diedarakan di Badan POM, untuk kerjasama dengan Depkominfo baru dimulai kali ini” kata Husniah. Contoh kasus pada tahun 2007, ada surat edaran yang seolah-olah dikeluarlkan oleh marinir, setelah diusut oleh polisi ternyata disebarkan oleh kepala sekuriti RS. Gleneagles. Sayangnya pihak kepolisian hanya memberikan hukuman percobaan dan aktor intelektualnya belum tertangkap. (T.Rn)

kredit yang diikuti penurunan suku bunga, perusahaan juga diharapkan tidak memecat karyawannya, karena produk yang dihasilkan masih bisa diserap masyarakat. Dengan demikian, naiknya angka pengangguran dapat terus dicegah. Rumahtangga pun tidak raguragu untuk berbelanja, karena kemungkinan kehilangan pekerjaan akan semakin kecil. Jika semua harapan bisa terlaksana, bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 ini tak akan berbeda jauh dengan kondisi tahun 2008. Dengan bahasa yang lebih sederhana, kecerahan ekonomi masa depan sudah terbayang di pelupuk mata. Kendati demikian, bangsa Indonesia tidak perlu menepuk dada. Sikap waspada harus senantiasa dikedepankan, karena situasi perekonomian dunia sekarang sedang dalam keadaan chaostis, bisa berubah drastis dalam waktu yang sangat singkat. Kita tidak boleh terpesona pada pijar benderang ekonomi yang sedang mengintip di hadapan, karena bisa saja keadaan kembali temaram hanya dalam hitungan hari. Ekonomi adalah dinamika, dimana postulat keajegan tidak berlaku di dunia yang yang selalu berubah dan berganti rupa ini. Apa yang telah dicapai tahun lalu bisa dijadikan pijakan prakiraan, namun bukan dasar sahih untuk menarik kesimpulan bahwa ke depan semua akan baik-baik saja. Oleh karena itu, segenap komponen masyarakat Indonesia harus bahu-membahu menjaga keberhasilan ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah, agar tetap memiliki ketangguhan untuk menghadapi musim pancaroba yang entah kapan akan berakhir.(g).

"E-Government akan berkembang dengan baik apabila ada yang menggunakan, ada yang mengembangkan (research and development), dan ada yang menjual," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof. DR. Ir. Mohammad Nuh, DEA dalam Forum Pengembangan E-Government se-Sulawesi Selatan di Makassar, (5/2). Forum ini dihadiri oleh pejabat di lingkungan informasi dan komunikasi provinsi dan daerah, masyarakat telematika Indonesia Timur, KPID, Direktur Makassar TV dan masyarakat umum. (yayat d hadiyat)

Utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dipangkas habis pada masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu. Tahun 1998, utang Indonesia kepada IMF sebesar 9.1 miliar dolar AS. Pada tahun 2006, Indonesia berhasil melunasi seluruh utang sebesar 7.8 miliar dolar AS. (www.presidensby.info)

Diterbitkan oleh DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pengarah: Prof. Dr. Moh Nuh, DEA (Menteri Komunikasi dan Informatika). Penanggung jawab: Dr. Suprawoto, SH. M.Si. (Kepala Badan Informasi Publik) Pemimpin Redaksi: Drs. Bambang Wiswalujo, M.P.A.(Kepala Pusat Pengelolaan Pendapat Umum). Wakil Pemimpin Redaksi: Drs. Supomo, M.M. (Sekretaris Badan Informasi Publik); Drs. Ismail Cawidu, M.Si. (Kepala Pusat Informasi Politik Hukum dan Keamanan); H. Agus Salim Hussein, S.E. (Kepala Pusat Informasi Perekonomian); Dr. Gati Gayatri, MA. (Kepala Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat). Sekretaris Redaksi: Drs. Dra. Fauziah. Redaktur Pelaksana: M. Taufiq Hidayat. Redaksi: Drs. Selamatta Sembiring, M.Si.; Drs. M. Abduh Sandiah; Dra. Asnah Sinaga; Lukman Hakim; Mardianto Soemaryo. Reporter: Suminto Yuliarso; Fouri Gesang Sholeh, S.Sos; Lida Noor Meitania, SH, MH; Elpira Indasari N., S.Kom; Koresponden Daerah: Amiruddin (Banda Aceh), Nursodik Gunarjo (Jawa Tengah), Supardi Ibrahim (Palu), Yaan Yoku (Jayapura). Fotografer: Leonard Rompas. Desain: D. Ananta Hari Soedibyo. Pracetak: Farida Dewi Maharani, Amd.Graf, S.E. Alamat Redaksi: Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Telp/Faks. (021) 3521538, 3840841 e-mail: komunika@bipnewsroom.info. Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutip dan disebarluaskan, sepanjang menyebutkan sumber aslinya.


Aksi unjuk rasa brutal massa yang terjadi di gedung DPRD Sumatera Utara, Medan (Selasa, 3/2/09) yang berujung meninggalnya Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat, masih terlukis jelas di benak Fani (23). Bagaimana layar kaca menampilkan gambar menit demi menit hasil bidikan seorang fotografer media cetak yang mengiringi langkah Sang Ketua DPR menerobos kerumunan massa. "Demonstrasi memang wajar dan sah dilakukan. Tetapi kalau sampai terjadi begitu tentu kita layak bertanya mau bagaimana sebenarnya bangsa ini?," tanya Fani. Bagi Fani memang tak peduli korban adalah dari kalangan sipil atau aparat keamanan dan pejabat publik, namun mengutip seorang pemikir demokrasi ia menilai kekerasan bukan bagian dari demokrasi. Tapi kekerasan akan senantiasa menjadi musuh demokrasi. Tragedi Demokrasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat prihatin dengan kejadian di Medan, Sumatera Utara yang mengakibatkan meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara,

Azis Angkat. "Satu jam setelah menerima berita itu, saya langsung berkomunikasi dengan Kapolri dan menteri-menteri terkait untuk melakukan sesuatu dan mencegah terjadinya bentrokan yang lebih serius," kata Presiden. "Demokrasi memang harus mekar di negeri ini. Kebebasan kita berikan tempat, hak asasi kita hormati, tapi bukan anarki," tegas Presiden Yudhoyono. "Ada aturannya. Indonesia itu negara hukum. Rule of law mesti ditegakkan. Di depan kantor saya di Istana, sejak saya jadi Presiden, ratusan ribu berunjuk rasa. Tidak apa-apa, asalkan tertib, sesuai dengan aturan, temanya jelas" lanjutnya. Sepanjang tidak mengganggu, mengoyak, merobek kemanan dan ketertiban publik, menurut Presiden hal-hal seperti itu harus kita hormati. "Kita harus siap hidup dalam alam demokrasi. Tetapi kalau sudah seperti itu, menangis nanti dan menyesal kita, kembali pada era gelap. Dipandang rendah bangsa-bangsa lain, dan kita sendiri merasa hidup tidak tentram," jelasnya.

Buah Demokrasi Permukaan? Bagi pengamat politik Boni Hargens, ada dua fakta yang menonjol di Indonesia. Pertama, demokrasi masih di permukaan. Kedua, masyarakat belum cukup matang untuk menentukan pilihan rasional tanpa pengaruh dominasi dari struktur dominan. "Kondisi ini akibat dari belum optimlanya proses pendidikan politik kepada warga negara. Baik yang dilakukan universitas, parpol, bahkan media. Belum optimal melakukan pencerahan," jelas Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI). Memang proses transisi menuju demokrasi akan membuat kondisi menjadi serba tidak menentu. Celakanya, tidak ada jalan pintas untuk itu dan tidak selamanya bisa dilalui. Trayek yang dilalui bisa membawa negara pada empat posisi: negara tanpa stabilitas (failed state), berstabilitas rendah, berstabilitas moderat, dan berstabilitas tinggi. "Beruntung transisi

politik Indonesia saat ini tidak membuatnya terjerembab ke dalam failed state, yang ditandai dengan ketidakmampuan negara untuk mengimplementasikan dan menegakkan kebijakan," kata pengamat politik Yudi Latief. Selama ini otoritas negara masih diakui dan hingga taraf tertentu masih mampu menegakkan hukum, "Tetapi masih berjuang untuk bisa mengimplementasikan kebijakan efektif dan efisien," imbuh Yudi. Tak Perlu Anarkis Sebuah aksi penyampaian aspirasi seharusnya tidak dijadikan alat untuk memaksakan kehendak apalagi berbuat kerusakan. "Jangan terulang kembali seperti kejadian di Medan. Demokrasi harus dihormati, bukan anarki," ungkap Presiden Yudhoyono. Presiden lalu memapaparkan, hampir setiap hari ada kelompok masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Tapi selama ini tidak ada insiden apa-apa, karena memang massa pengunjuk rasa berlaku tertib dan tidak berbuat anar-

kis. "Unjuk rasa tidak apa-apa asal tertib. Sepanjang tidak melanggar ya tidak apa-apa. Kita siap menghadapi dunia demokrasi," tegasnya. Aksi unjuk rasa di tempat umum memang berpotensi diwarnai emosi massa. Namun hal itu tidak akan terjadi jika semua pihak bisa menahan diri. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kegiatan berunjuk rasa yang bersifat anarkhisme seperti yang terjadi di Medan, bisa membawa kehidupan demokrasi yang telah dibangun selama ini kearah kehancuran. �Indonesia terancam kembali pada era gelap, dimana bangsa dan negara kita, dianggap rendah oleh bangsa lain; sementara kehidupan masyarakat semakin tidak tenteram di negerinya

demokrasi sesungguhnya berbicara soal peran rakyat dalam menciptakan pemerintahan (Schumpeter, 1950: 269)

sendiri�. Untuk itulah Presiden mengajak semua pihak, untuk menjaga kebebasan dan hak asasi manusia karena itu amanat reformasi. "Kita cegah kekerasan, pengrusakan, tindakan yang destruktif, dan anarkis. Sikap saya harus jelas. Sikap saya jelas, hormati demokrasi, tentang anarki. Kasihan saudarasaudara kita yang lain," tegasnya. Unjuk rasa yang berbuntut aksi anarkisme bahkan memakan korban jiwa merupakan tragedi yang harus disesali. Tapi bukan berarti gara-gara tragedi, maka kegiatan unjuk rasa yang merupakan bagian demokrasi lalu dilarang. Melakukan demonstrasi dan menyampaikan aspirasi, adalah hal yang wajar dan sah di negeri ini. Tapi apakah kita harus mengotori kewajaran berdemokrasi itu dengan musuh demokrasi?

MAU DEMO AMAN? BACA ATURANNYA

Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945. Unjuk rasa atau demonstrasi, di muka umum juga memiliki aturan. Demikian pula dengan pawai, rapat umum, pertemuan terbuka dengan tema tertentu, atau mimbar bebas yang digelar secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu telah diatur untuk memastikan jaminan perlindungan hukum atas peserta dan bukan peserta. Apa itu kemerdekaan menyampaikan pendapat? Hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan se-bagainya secara bebas dan ber-tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengapa harus ada UU No 9/1998? Selain mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Aturan dperlukan untuk (1) memberikan perlindungan hukum dalam menjamin kemerdekaan m e nya m p a i k a n p e n d a p a t ; ( 2 ) mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara; (3) menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok. Adakah syarat dasar penyampaian pendapat? Penyampaian pendapat di muka umum harus menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain untuk hidup aman, tertib, dan damai; aturan-aturan moral, norma agama, kesusilaan, dan kesopanan dalam kehidupan masyarakat. Penyampaian pendapat juga harus sesuai hukum dan ketentuan peraturan perundang-undang-an yang berlaku dan menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dengan mencegah timbulnya bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum, baik yang menyangkut orang, barang maupun kesehatan. Hal penting yang perlu diperhatikan bahwa peyampaian pendapat juga harus menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa, artinya mencegah timbulnya permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suku, agama, ras dan antargolongan dalam masyarakat. Bagaimana tanggung jawab aparat pemerintah? Selain melindungi HAM, aparat juga wajib menghargai asas legalitas, prinsip praduga tak bersalah, dan menyelenggarakan pengamanan untuk menciptakan kondisi aman, tertib dan damai, termasuk mencegah timbulnya gangguan atau tekanan, baik fisik maupun psikis yang berasal dari manapun juga. Apa peran masyarakat? Masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab agar penyampaian pendapat di muka umum berlangsung aman, tertib, dan damai. Masyarakat berhak memberi dan memperoleh informasi atau konfirmasi kepada/dari aparatur pemerintah agar terjamin keaman-an dan ketertiban lingkungannya, tanpa menghalangi terlaksananya penyampaian pendapat di muka umum. Apakah ada pengecualian? Kegiatan tidak boleh dilakukan

di lingkungan kepresidenan (istana presiden dan istana wakil presiden dengan radius 100 meter dari pagar luar), tempat ibadah, instalansi militer (meliputi radius 150 meter daripagar luar), rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional (meliputi radius 500 meter daripagar luar) serta pada hari besar nasional. Ketentuan lain? Peserta demonstrasi tidak boleh membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum. Selain itu, peserta demonstrasi, pemimpin, atau penanggung jawab kelompok wajib memberitahukan secara tertulis kepada kepolisian s etempat selambat-lambatnya 3x24 jam sebelum kegiatan dimulai. Apa saja isi surat tersebut? Maksud dan tujuan, tempat peserta berkumpul dan berangkat ke lokasi, lokasi penyampaian pendapat umum, dan rute atau jalan yang dilalui oleh peserta dari tempat berkumpul dan berangkat sampai di lokasi yang dituju dan atau sebaliknya. Selain itu waktu dan lama, bentuk penyampaian, penanggung jawab (orang yang memimpin atau menyelengarakan pelaksanaan penyampaian pendapat yang bertanggung jawab agar pelaksanaan berlangsung dengan aman, tertib, dan damai), nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan, alat peraga yang digunakan dan jumlah peserta. Bagaimana perbandingan peserta dan penanggung jawab? Setiap sampai 100 orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai harus ada seorang sampai dengan 5 orang penanggung jawab. Apa kewajiban aparat setelah menerima surat pemberitahuan? Pertama surat tanda terima segera diberikan. Setelah itu aparat kepolisian setempat berkoordinasi dengan penanggung jawab kegiatan dan pimpinan instansi/lembaga yang akan menjadi tujuan penyampaian pendapat. Terakhir mempersiapkan pengamanan tempat, lokasi dan rute. Bagaimana jika demonstrasi batal dilaksanakan? Pembatalan disampaikan secara tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada kepolisian setempat selambat-lambatnya 24 jam sebelum waktu pelaksanaan. Bagaimana jika pelaksanaan demonstrasi tersebut tidak sesuai peraturan yang berlaku? Demonstrasi tersebut dapat dibubarkan. Apa sanksi bagi peserta demonstrasi yang melanggar hukum? Sanksi dapat berupa hukum pidana, perdata, atau sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi. Bagi penanggung jawab demonstrasi yang melakukan tindak pidana dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku ditambah dengan 1/3 dari pidana pokok. Disarikan oleh Lida Noor dari UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

s a t u k a t a i n d o n e s i a

3

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009


4 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Pengalaman berbagai negara dan landasan teoretis yang ada memperlihatkan pentingnya pemerintah tetap membangun infrastruktur di tengah perlambatan ekonomi dunia. Oleh karena itu kementerian dan lembaga yang menangani infrastruktur diharapkan dapat melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi imbas perlambatan ekonomi global pada tahun 2009. Beberapa langkah yang akan diambil untuk proyek-proyek pemerintah diantaranya adalah (1) mempercepat proses pelelangan anggaran 2009 melalui misalnya

memulai pengumuman pelelangan pada akhir tahun 2008, dan (2) mempercepat proses pencairan anggaran proyek sehingga para pelaku pasar dapat lebih leluasa dalam mengelola arus kasnya; (3) mempercepat pelaksanaan proyek-proyek yang bersumberkan dana pinjaman luar negeri. Untuk memperbesar efek penciptaan tenaga kerja, maka pada tahun 2009 pemerintah telah memprogramkan anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur senilai tidak kurang dari Rp 72 Triliun di berbagai kementerian dan lembaga negara. Demikian pula peranan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan produk dalam negeri. Dalam kaitan dengan hal tersebut, perlu direncanakan pembangunan infrastruktur yang mampu untuk menyerap tenaga kerja yang banyak (pola padat karya) yang tentunya tanpa mengorbankan kualitasnya. Untuk itu

Jumlah Pengangguran Terbuka dan Angkatan Kerja 2004

2005 (Feb)

2005 (Nov

Angkatan Kerja

93.722.036

94.948.118

93.958.387

Tingkat Pengangguran

9.86 %

10.26 %

11.24 %

cara efisien dan konsisten. Untuk melaksanakan proyekproyek infrastruktur dengan efisien, efektif, akuntabel, dan transparan harus dimulai dari proses pengadaan yang telah diatur prosedurnya. Pemerintah akan memperluas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa bidang infrastruktur dengan penggunaan Teknologi Informasi, permasalahan harga tanah yang perlu dilakukan pendampingan yang dikenal dengan isitlah Eberfluktuasi, pemerintah telah dan pelatihan di lapangan agar Procurement. menyediakan dana sebesar Rp kualitas pembangunannya akan Berdasarkan APBN 2009, tetap terjaga. Demikian pula 4,89 Triliun sehingga diharapkan dana transfer pemerintah Pusat pembangunan jalan tol di pulau untuk mendorong industri dake Daerah cukup besar baik yang Jawa dapat segera terealisasilam negeri, maka pemanfaatan berupa DAK senilai Rp 24.819 kan. Demikian pula pemerintah teknologi lokal dan bahan baku Triliun dan Dana Otonomi Khusus telah menyediakan dana bergulir yang berasal dari dalam negeri senilai Rp 8.856 Triliun. Sebagian untuk pertanahan (Land Fund) perlu digalakkan. dari dana tersebut digunakan Pembangunan proyek-proyek yang dapat dimanfaatkan oleh untuk membiayai program pempara investor untuk membebasinfrastruktur baru, hampir sebangunan infrastruktur. Untuk kan tanah. lalu memerlukan pengadaan menjaga agar pemanfaatan dana Di dalam upaya untuk mentanah. Pada saat ini pengadaan tersebut sesuai dengan sasarandorong dan mempercepat pemtanah untuk pembangunan innya, maka pemerintah akan mebangunan infrastruktur baik yang frastruktur mengalami banyak nyiapkan mekanisme pengendadidanai melalui APBN maupun hambatan. Walaupun pemerinlian terhadap pemanfaatan dana yang dikerjasamakan dengan petah telah mempunyai perangkat transfer tersebut agar sejalan merintah, maka berbagai strategi hukum yang relatif lengkap dan dengan program pembangunan akan ditempuh oleh pemerintah telah direvisi beberapa kali untuk infrastruktur yang telah ditetapdiantaranya mempercepat pelakmengakomodir prinsip-prinsip kan di tingkat nasional. sanaan pengadaan tanah yang keadilan dan menjaga hak setiap Presiden Susilo Bambang saat ini sering menjadi momok warga negara, namun demikian Yudhoyono mengklaim, pemuatas keterlambatan pembangumasih ditemukan banyak kentusan hubungan kerja (PHK) senan infrastruktur terutama di dala. bagai dampak krisis keuangan Kendala utama yang masih sektor transportasi. Dalam kaitan global hingga kini baru menggadengan hal tersebut, berbagai belum ditemukan mekanisme pai angka 250.000 jiwa. instansi terkait akan melakukan penyelesaian yang efisien dan "Sekarang catatan yang kena perbaikan dan penyempurnaan efektif adalah pada saat tidak PHK mencapai 250.000. Mereka dalam tataran operasional sehterjadinya kesepakatan harini tidak semua langsung pulang ingga peraturan yang telah ada ga antara pemerintah dengan ke rumah, tapi beralih ke sekpemililk tanah. Untuk mengatasi selama ini dapat dilakukan setor informal," kata Presiden Yudhoyono di Bekasi, Kamis (5/2). 2006 (Feb) 2006 (Agt) 2007 (Feb) 2007 (Agt) 2008 (Feb) Menurut SBY, angka PHK 95.177.102 95.456.935 97.583.141 99.930.217 102.049.857 tersebut tentu saja kecil bila dibandingkan dengan China. 10.45 % 10.28 % 9.75 % 9.11 % 8.46 % (S-ring)

Sumber:BPS, 2008

Pemerintah menulis rencana melakukan ekspor beras tahun 2009 ini. Adalah Wapres Jusuf Kalla yang optimistis Indonesia bisa menjadi negara eksportir beras. Optimisme yang sama juga disampaikan Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi. Menurut Bayu, ekspor beras bisa dilakukan tahun ini jika pasokan dalam negeri sudah aman. "Ini adalah peluang, kalau tidak ekspor nanti harga dalam negeri jatuh. Namun itu harus dilihat dari situasi pasokan beras dalam negeri," tegas Bayu. Produksi Naik Food and Agriculture Organization (FAO) memberitakan pada 2008/2009, produksi beras dunia mencapai 433,2 juta ton atau naik 0,7% dibanding 2007/2008 yang sebanyak 430,1 juta ton. Sementara konsumsi beras dunia pada tahun 2008/2009 naik 2,9 juta ton dari tahun 2007/2008 sebanyak 427,4 juta ton. Dengan kondisi itu, stok akhir beras dunia pada tahun 2008/2009 diperkirakan sebesar 80,5 juta ton atau naik 77,6% dibanding tahun 2007/2008. Dilihat dari produksi beras dunia Tahun 2008, Indonesia diperkirakan menyumbang stok beras pasar dunia sebanyak 1,1 juta ton. Peluang ekspor beras memang sangat dimungkinkan melihat produksi beras Indonesia dalam 2 tahun terakhir ini sangat baik. Tercatat hasil produksi tum-

buh rata-rata 5 persen. Di tahun 2009, diprediksikan angka itu tidak turun. Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, target produksi petani pada 2009 sebanyak 63 juta ton gabah atau mendekati 40 juta ton beras. Sementara kebutuhan beras dalam negeri 33 juta ton per tahun. "Artinya kita masih bisa mengekspor 1 juta hingga 1,5 juta ton beras," kata Abubakar. Komitmen: Penting! Perum Bulog memperkirakan ekspor baru bisa dilakukan pada Kuartal III tahun ini untuk memastikan stabilitas pangan. Rencana ekspor memang sempat menuai kritik dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Anggota Komite Pangan HKTI, Rachmad Badjuri, tahun lalu menilai di tengah meroketnya harga pangan di luar negeri, pengamanan cadangan pangan nasional adalah pilihan terbaik. Ia mengutip riset BPS, sekitar 65 persen produksi beras nasional berasal dari masa musim panen raya yang berlangsung Maret-Mei. Kemudian menurun ketika memasuki Juni-Agustus hingga puncak paceklik mulai Oktober hingga Januari. Hal senada disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI, Sarjan Taher. "Kalau mau ekspor syaratnya amankan dulu stok pangan dan harga beli ditingkat petani. Agar petani tidak sengsara," ungkapnya. Akan tetapi, sikap proteksio-

nis bisa menjadi bumerang bagi perekonomian nasional. Indonesia, bagaimanapun membutuhkan interaksi dan memiliki komitmen kerja sama internasional dengan negara-negara sahabat. Bagi Menteri Keuangan/Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, justru dengan menutup pintu perdagangan internasional pada gilirannya semua negara akan terkena dampaknya. "Paling tidak upaya peningkatan ekspor Indonesia akan menghadapi adanya kecenderungan proteksionis dari masing-masing negara," jelas Sri Mulyani. Lindungi Petani Meskipun mulai Februari 2009 Indonesia akan dapat mengekspor beras berkualitas tinggi, namun Menteri Pertanian Anton Apriyantono memastikan bahwa pemerintah tidak akan bertindak gegabah. "Meski sejumlah negara tujuan ekspor sudah siap menerima antara lain, Timor Timur, Malaysia, dan Filipina. Tapi ekspor menjadi pilihan terakhir jika ketahanan pangan nasional aman dan terjadi kelebihan pasokan pangan. Ini dilakukan agar harga di tingkat petani tidak jatuh," jelas Menteri. Kepastian akan perlindungan terhadap petani juga disampaikan Mustafa Abubakar bahwa pemerintah dan Panitia Anggaran (Panggar) DPR telah menyepakati harga pokok pembelian (HPP) beras pada 2009 sebesar Rp4.600 per kilogram dan harga pembelian

g a b a h Produksi-Konsumsi Beras Dunia kering p a n e n KETERANGAN TAHUN JUMLAH (JUTA TON) sebesar 2007/2008 430,1 Rp2.400 Produksi 2008/2009 433,2 per kg, u n t u k 2007/2008 427,4 menjaga Konsumsi 2008/2009 430,3 keseimbangan harga ko- Sumber: FAO, 2008 moditas terpaksa tidak dapat sepenuhnya utama tersebut. dimanfaatkan, karena pabriknya terlalu kecil," tegas Sumarno. Cetak Lahan Produksi Data luas lahan potensial Peluang menjadi eksportir untuk pertanian sawah menurut beras memang terbuka lebar Balai Besar Sumberdaya Lahan bagi Indonesia. Bukankah padi Pertanian (d/h Pusat Penelitian merupakan tanaman asli wilayah dan Pengembangan Tanah dan tropis yang dapat diproduksi Agroklimat) tersedia 10 juta ha. sepanjang tahun di Indonesia? "Potensi tersebut harus diSumarno, dari Pusat Penelimanfaatkan agar rakyat Indonetian dan Pengembangan Tanasia tidak lagi menderita busung man Pangan optimistis, jalan lapar dan negara disibukkan oleh bagi Indonesia untuk menuju urusan impor beras," ungkapswasembada beras secara nya. berkelanjutan dan bahkan untuk Memproduksi beras bagi kemenjadi pengekspor beras sanbutuhan pangan untuk 223 juta gat terbuka lebar. orang memang tidak cukup hanya Menurut Sumarno, Indonesia dengan perdebatan, tetapi perlu memiliki petani padi yang metindakan nyata, termasuk teruwarisi budaya kerja tinggi, tekun tama gerakan mencetak sawah dan rajin. "Dapat dikatakan bahbaru. Untuk itu Sumarno menilai wa menanam padi bagi petani penyediaan lahan garapan baru merupakan bagian dari ibadah, yang cukup menjadi solusi pendan hampir belum pernah terjadi ting. petani menanam padi lantas dibi"Andai saja petani padi Indoarkan tanpa perawatan intensif," nesia disediakan lahan sawah ungkapnya. seluas lahan garapan petani Namun sangat disayangkan Thailand atau Vietnam, dapat bahwa keahlian petani dalam dipastikan Indonesia akan menteknik menanam padi belum diguasai pasar beras internasiondayagunakan maksimal. "Ibaratal," tegasnya optimis. (Yuliarso) nya sangat banyak insinyur ahli


5 s a t u k a t a i n d o n e s i a

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Hindari Bencana Akibat Kelalaian Bukan hanya banjir atau longsor yang harus diwaspadai di musim hujan kali ini. Ada ancaman penyakit yang juga bisa mematikan. Ya, demam berdarah dengue (DBD). Sudah tak terhitung peringatan dan informasi disampaikan. Namun, perilaku menganggap remeh dan abai jelas kawan akrab bagi mereka yang ingin terkena dampak bencana. Jumlah penderita demam berdarah dangue (DBD) di sejumlah daerah, diberitakan terus mengalami peningkatan. Bahkan puncak wabah penyakit yang ditularkan nyamuk tersebut menurut laporan sejumlah rumah sakit, diperkirakan masih akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang. Wabah penyakit ini dilaporkan terjadi antara lain di DKI Jakarta, Bekasi, Bandung , Kuningan dan Lampung. Masih Mewabah? Kecenderungan penyebaran penyakit ini makin mengkhawatirkan, hal ini terlihat banyaknya kasus demam berdarah yang terus bermunculan di sejumlah daerah di tanah air. Sebut saja di DKI Jakarta, Purbalingga, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Sulawesi Selatan, Indramayu, Jawa Barart, Bandar Lampung, sampai di Maumere, NTT. Jumlah pasien demam berdarah yang dibawa ke rumah sakit setempat cenderung meningkat selama satu pekan ini. Bahkan sudah banyak penderita yang meninggal dunia karenanya. Diperkirakan seiring masih tingginya curah hujan dan banyaknya genangan air penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aides Aegypti ini masih berlangsung hingga peralihan beberapa bulan mendatang. Peningkatan jumlah pasien demam berdarah diduga karena selama musim hujan banyak sisa air hujan yang tergenang di sekitar tempat tinggal. Bahkan semua mahfum jika genangan air tempat yang cocok bagi nyamuk Aides Aegypti untuk berkembang biak. Di samping itu minimnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah menjadi penyebab penderita sering terlambat mendapat pertolongan medis. Waspada Dua Bersaudara Selain DBD ada juga ancaman saudara kandungnya chikungunya. Penyakit yang dibawa nyamuk yang sama ini memiliki gejala awal sangat mirip dengan DBD. Penderita akan diserang demam tinggi, tumbuh bercakbercak merah pada kulit, serta pegal pada persendian. Biasanya gejala ini diikuti pembengkakan pada sendi tangan dan kaki, yang juga terasa kaku, bahkan mengalami kelumpuhan sementara. Berbeda dengan demam berdarah, chikungunya tidak berujung pada kematian. Juga tak terjadi perdarahan hebat ataupun rejatan. Hanya, penyakit yang masa inkubasinya sekitar 4 hari ini akan menerbitkan rasa nyeri hebat hingga 10 hari.

Tak Cukup Fogging Sebenarnya, pemerintah melalui Dinas Kesehatan setempat telah melakukan langkahlangkah pengasapan/fogging di sejumlah daerah yang rawan demam berdarah. Namun upaya ini ternyata tidak bisa sepenuhnya menghilangkan. Dengan gaya yang meledak diselingi humor, Bupati Sragen, Untung Wiyono memaparkan bagaimana daerahnya bisa menangkis dan menurunkan wabah penyakit. "Kita ciptakan vektor alami untuk sumber penyebaran itu, jangan melulu gunakan obat," cetusnya Masih menurut Untung, jika ingin menggunakan obat apakah kita bisa menjamin, sumber penularang penyakit tidak bisa menjadi lebih kebal. Pilihan untuk mencari pemangsa alami memang san-

gat beralasan. Namun berbagai upaya pantas dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Sosialisasi mengenai penyakit demam berdarah memang perlu terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit berbahaya ini. Sehingga tidak terlambat mendapat pertolongan medis. Namun masyarakat pun harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah DBD ini dengan menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Informasi Penting Beragam upaya pencegahan maupun penanggulangan baik dari segi ketersediaan obat-obatan, sarana dan prasarana medis, maupun kesiapan para dokter dan petugas kesehatan lainnya, perlu dilakukan koordinasi secara efektif, sehingga wabah tersebut dapat dicegah dengan cepat.

Menangkis Ulah Dua Bersaudara Awal tahun ini, selain kasus demam berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit Chikungunya dinilai tidak mematikan. Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat. Nyeri sendi itu terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Penyakit yang berasal dari daratan Afrika ini mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973. Demam Chikungunya dilaporkan pertama kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba -tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Berikut tanya jawab seputar penyakit yang dikutip dari situs resmi Departemen Kesehatan. Apa beda chikungunya dengan DBD? Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis Virus Chikungunya. Gejala yang dialami mirip dengan infeksi virus DBD dengan sedikit perbedaan pada hal-hal tertentu. Virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Pada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. Perbedaan dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.

Penting juga dilakukan upaya mendorong peran serta segenap elemen masyarakat mulai di tingkat kecamatan dan kelurahan hingga RT/RW, untuk ikut berperan serta aktif mendukung upaya pemerintah khususnya jajaran Dinas-dinas kesehatan setempat dalam mengatasi penyakit yang mematikan ini. Selain masyarakat didorong untuk aktif membersihkan lingkungan dari berbagai hal yang memicu terjadinya pembiakan nyamuk, memberikan penyuluhan tentang cara-cara pencegahan dan penanggulanganya, juga perlu diberikan informasi yang memadai tentang cara-cara memberikan pertolongan darurat kepada penderita yang terkena wabah. Bagaimana dan kemana mereka harus berobat dan melakukan berbagai hal dalam pengurusan dokumen-dokumen; seperti dana bantuan kesehatan untuk masyarakat miskin (MASKIN),

tempat-tempat pelayanan kesehatan dan lain-lain, kiranya perlu disebarluaskan secara intensif. Sehingga manakala terjadi puncak wabah sebagaimana yang diprediksikan pihak/ dinas kesehatan setempat, wabah tersebut dapat diprediksi, diatasi atau setidaknya mampu diminimalisasi dengan baik. Kepala Dinas Kesehatan Sragen Joko Irnugroho mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pihaknya berencana untuk mengefektifkan dan membuka posko siaga Chikungunya. Selain itu, cara lain dengan fogging di berbagai wilayah endemis Chikungunya. "Memang virus ini mudah menyebar. Untuk itu, kami akan terus melakukan pengawasan dan melaksanakan foging," ujar Joko Irnugroho. (m)

Dengan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari. Benarkah berbahaya dan mematikan? Masih banyak anggapan di kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya atau flu tulang sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga membuat panik. Tidak jarang pula orang meyakini bahwa penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Memang, sewaktu virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang-tulangnya terutama di seputar persendian sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh. Namun, bukan berarti terjadi kelumpuhan. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung. Yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi. Jadi, jangan panik apabila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, sebab tidak sampai menyebabkan kematian. Ngilu pada persendian itu tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada persendian cepat hilang. Minum banyak air putih juga disarankan untuk menghilangkan gejala demam Bagaimana cara menghindari penyakit ini? Satu-satunya cara adalah membasmi nyamuk pembawa virus, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini, senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air bersih. Serangga ini juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap. Mengingat penyebar penyakit ini adalah maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali. Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari bendabenda yang memungkinkan menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bag i nyamuk tersebut. Bisakah seseorang terserang penyakit ini berkali-kali? Penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. Tubuh penderita akan membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah penyakit ini di kemudian hari. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi mereka untuk kena lagi.


6 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Meski dampak krisis keuangan global dirasakan semakin kuat, namun Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5 persen pada tahun 2009 ini. “Sekalipun harus menghadapi dampak krisis keuangan global, perekonomian Indonesia tahun 2009 akan dapat tumbuh dengan 5 persen," ungkap Sri Mulyani. Tentu prediksi didasarkan pada evaluasi kinerja perekonomian Indonesia selama 5 tahun terakhir dan realisasi APBN tahun 2008. "Defisit APBN 2008 yang

hanya mencapai 0,1 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari rencana semula sebesar 2,1 persen dari PDB, memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi Pemerintah melaksanakan program-program mendorong pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan," ungkap Sri Mulyani. Sementara itu masih terdapat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) APBN 2008 sebesar Rp51,3 triliun. "Ini merupakan blessing in disguised (rejeki nomplok, red) di tengah-tengah krisis global saat ini, karena Pemerintah dapat menggunakan sebagian dari jumlah itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah-tengan kelesuan global,” tukas Menko Sri Mulyani pada pertemuan awal tahun dengan para editor media massa dan pakar ekonomi di Jakarta. Lebih jauh Sri Mulyani menjelaskan bahwa krisis ekonomi 1998 -- 10 tahun silam -- telah meninggalkan trauma yang cukup dalam, sehingga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap

perekonomian nasional. Meski demikian, berbagai kebijakan ekonomi yang tidak populer, seperti kebijakan penyesuaian harga BBM tahun 2005 dan awal tahun 2008 telah berhasil digulirkan. Kebijakan ini ternyata berhasil menstabilkan dan menggerakkan kembali perekono-

Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2009 (dalam persen) Lembaga

Tahun 2008 6.0

4.4

World Bank

6.0

4.5

IMF

6.0

4.5

Economist

6.0

3.3

Deutsche Bank

6.0

4.5

Danamon

6.2

5.0

Danareksa Investasi

6.2

5.8

Bank Indonesia

6.2

4.9

Pemerintah

6.2

4.5 – 5.5

Sorot matanya tajam, menyiratkan kecerdasan pikirannya. Tutur katanya santun dan teratur, menandakan kematangan pribadi di usianya yang masih sangat belia. Reza Pahlevi, lulusan SMA 3 Jogjakarta tahun 2007 ini, memang tidak hanya sopan, namun juga pintar. Di SMA ia peringkat tiga sejak kelas satu hingga lulus. Sayang remaja cerdas ini tak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang ia idamkan karena alasan klasik, tak punya uang.

Dua minggu belakangan ini wajah Felix (47) tampak murung. Bagaimana tidak? Order ratusan unit mebel kayu jati yang November 2008 lalu sudah disepakati oleh seorang importer dari Amerika Serikat, tiba-tiba dibatalkan secara sepihak. Alasan pembatalan karena krisis keuangan di negara Paman Sam telah merontokkan usaha sang importer. Tak pelak, pembatalan mendadak membuat pengusaha yang tinggal di kawasan Ngemplak Surakarta ini kelimpungan. Maklum, ia telanjur membeli bahan baku dalam jumlah besar, bahkan sebagian sudah mulai digarap oleh tukangtukang kayu terbaik yang ia datangkan secara khusus ke bengkel kerjanya. “Meskipun sudah dikasih uang muka, saya tetap rugi besar,” kata bapak dua anak ini. Krisis keuangan global rupanya sangat berpengaruh terhadap kiprah para eksporter, k h u s u s nya ya n g m e n j a l i n hubungan bisnis dengan warga negara AS, Kanada, dan negaranegara Eropa Barat. Selain Felix, sebut saja nama Nurdin (55), pengrajin kulit asal Kota Gudeg Jogjakarta, yang juga merasakan dampak langsung

Perbandingan Pangsa Ekspor

keseluruhan aktivitas perusahaan Nurdin yang berada di Projomartani Bantul nyaris kolaps. Laba perusahaannya tahun ini dipastikan anjlok, karena produk ekspor yang dijadikan andalan tidak bisa diserap pasar. “Kalau dulu dalam trimester pertama saya bisa mengantongi laba bersih minimal Rp 150 juta, sekarang hingga bulan Februari saya masih merugi puluhan juta rupiah,” ujar lelaki berewokan ini. Tak ada kiat lebih baik selain mengubah orientasi pasar ke

mempengaruhi penjualan produk asli,” jelasnya. Hal lain yang menjadi penyebab adalah rendahnya penghargaan masyarakat terhadap karya seni. Jika di negara lain produk kerajinan bisa dihargai sangat mahal karena unsur seninya, yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya. “Di sini seni tidak dihargai. Setinggi apapun sentuhan artistik karya yang dihasilkan, kalau harganya mahal ya sulit lakunya. Itulah sebabnya, para Indonesia dan Negara-Negara Tetangga pengrajin lebih suka menjual karyanya ke luar negeri karena di sana mereka bisa mendapatkan harga yang pantas. Sayang, krisis keuangan membuat e k s p o r j a d i m a c e t ,” k e l u h penjualan sedikit,” tutur Felix yang Nurdin. jebolan Fakultas Sastra Universitas Melihat badai krisis keuangan Sebelas Maret ini. global yang belum juga mereda, Sedangkan Nurdin menyatakan, kendala utama mengubah penderitaan yang dialami para pasar ke dalam negeri adalah eksporter tampaknya masih akan banyaknya barang “tembakan” berlanjut. Karena itu, mau tak mau, pasar dalam negeri ha-rus (palsu) yang dijual di pasar dengan dilirik. Beberapa pengrajin menharga sangat murah. “Dompet dan ikat pinggang yang desainnya coba menerobos pasar lokal demirip atau bahkan sama dengan ngan produk ekspor yang sudah produksi saya misalnya, dapat disesuaikan dengan karakteristik pasar setempat. ditemukan dengan mudah di Ada yang hanya menurunkan pinggir-pinggir jalan dengan harga Rp 5 – 50 ribu. Ini tentu sangat kualitas dan harga, seperti yang dalam negeri, namun itupun tak bisa dilakukan dengan mudah. Salah satu penyebabnya, pasar dalam negeri sudah terlalu jenuh oleh produk-produk sejenis. “Bisa saja mebel produksi saya, saya lempar ke pasar lokal, tapi harganya tentu tak bisa bersaing dengan produk setempat yang jauh lebih murah. Sementara di Indonesia, khususnya pulau Jawa, pasar mebel bisa dikatakan sudah jenuh. Produksi banyak, tapi

2009 (Prediksi)

ADB

Badai (Belum) Pasti Berlalu krisis global terhadap kinerja perusahaannya. “Mulai awal 2009 ini, tak satupun order masuk, baik dari Amerika maupun Eropa. Maka sejak pertengahan Januari lalu, saya terpaksa mengistirahatkan karyawan saya yang berjumlah 40 orang,” tutur Nurdin saat ditemui komunika di rumahnya Jl Magelang Jogjakarta. Kendati tak bisa dibilang mati, karena penjualan di dalam negeri masih berjalan, akan tetapi secara

mian Indonesia. Menurut Sri Mulyani, dalam perspektif jangka menengah dan panjang, Indonesia tetap membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam dekade mendatang mengingat, pertama, perubahan dalam teknologi telah menurunkan elastisitas pen-

dilakukan Rachmawati (50), wiraswastawati asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang memproduksi sepatu dan tas. Namun ada juga yang secara drastis mengganti produk yang dihasilkan dengan produk lain yang pangsa pasarnya di tingkat lokal/nasional masih terbuka. Sebuah pabrik garmen di Karanganyar Jawa Tengah misalnya, banting stir dari semula memproduksi baju batik untuk pasaran Eropa, menjadi pabrik yang memproduksi busana muslim untuk kebutuhan pasar lokal. “Manajemen bilang, perubahan ini terpaksa dilakukan karena penjualan baju batik di Eropa merosot drastis,” kata Rohmat (42), warga Jaten Sukoharjo, karyawan di pabrik garmen tersebut. Semua upaya dilakukan agar perusahaan tidak telanjur jatuh pailit, dan yang lebih penting agar karyawan bisa terus bekerja. “Segala upaya akan saya lakukan agar pabrik terus berproduksi dan karyawan saya bisa terus bekerja. Bagaimanapun, saya memiliki tanggungjawab moral jika karyawan saya sampai menganggur, karena mereka punya keluarga yang harus dihidupi,” ujar Rachmawati di rumahnya di Jl Jagir Sidomukti Surabaya. Ia berharap, pemerintah mau membantu para eksporter yang sedang jatuh-bangun meretas jalan di pasar dalam negeri. “Dulu masukan kita untuk negara cukup besar, sekarang saatnya pemerintah membantu kita yang sedang susah. Bentuknya bisa berupa kemudahan kredit, subsidi, atau apalah, yang penting bisa membuat kita tetap eksis,” kata perempuan berjilbab ini. (g)


ciptaan lapangan kerja per 1 persen pertumbuhan ekonomi. Artinya jika kita ingin menurunkan tingkat pengangguran menuju sekitar 4-5 persen, maka dalam dekade mendatang sektor non migas Indonesia harus selalu mampu tumbuh di atas 7 persen. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia dan memaksa banyak negara melakukan reorientasi strategi pembangunan ekonominya. Kedua, Tingkat kemiskinan Indonesia juga masih tergolong tinggi. Sebagian besar keluarga Indonesia masih hidup sedikit di atas garis kemiskinan. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi dalam beberapa dekade mendatang akan kita butuhkan bukan hanya untuk mengentaskan kemiskinan absolut (dewasa ini sekitar 6 persen) namun juga untuk mengurangi penduduk yang tergolong nyaris miskin (near poor) yang jumlahnya hampir separuh rakyat Indonesia. Kelompok rumah tangga yang nyaris miskin ini tergolong rentan terhadap gejolak baik yang sifatnya individual maupun global atau sistemik. Penguatan kelompok ini merupakan bagian yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian domestik dan proses transisi demokrasi mengingat kelompok ini merupakan bagian penting dari kelas menengah. Kita juga perlu mengembalikan kinerja sektor penghasil barang (tradables) yang tertinggal dalam proses percepatan pertumbuhan ekonomi 5 tahun terakhir. Pertumbuhan sektor tradables yang cepat, sangat dibutuhkan untuk membiayai investasi dan pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri di masa mendatang. Prospek Tahun 2009 Menko Sri Mulyani menilai, kondisi ekonomi global yang tertekan dan penuh ketidakpastian saat ini menyebabkan prakiraan keadaan ekonomi khususnya dalam jangka pendek menjadi jauh lebih sukar. Namun pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2009 adalah berkisar antara 4,55,5 persen. Hal tersebut beda tipis dengan perkiraan berbagai lembaga internasional dan bank investasi dunia sebagaimana ditunjukkan pada tabel. “Berdasarkan asumsi dan argumentasi di atas serta policy responses yang dilakukan pemerintah sejak pertengahan 2008 dan sepanjang 2009 mendatang, Pemerintah cukup optimis, ekonomi Indonesia akan tumbuh antara 4,5 s/d 5,5 persen dalam tahun 2009 dengan base case 5 persen dan diharapkan kembali ke kisa-

ran 5,5-6 persen pada tahun Peningkatan perlindungan pembenahan ekonomi secara 2010�, jelas Menko. Penanganan Dampak terhadap pemegang polis asurmenyeluruh agar bisa menduSebagaimana tampak pada Krisis Global ansi ; Penguatan perusahaan kung pembangunan yang lebih tabel yang dipaparkan , sumber Berkaitan dengan antisipasi modal ventura ; Penguatan penbaik dalam menghadapi krisis utama pertumbuhan ekonomi dampak krisis keuangan global, gawasan dana pensiun dan peekonomi global. adalah konsumsi domestik dan Menko Sri Mulyani menjelaskan rusahaan pembiayaan; PengemLima poin itu adainvestasi. Pemerintah membahwa Pemerintah telah melakubangan perusahaan penjaminan lah adanya pembangunan seperkirakan perlambatan perkan respon yang cepat bukan kredit termasuk penjaminan unmesta yang mencakup seluruh tumbuhan ekonomi akan terjadi hanya untuk meredam dampak tuk Usaha Kecil Menengah; dan kepulauan di Tanah Air. Kedua selama semester I/2009 dan berkrisis global, tetapi juga memperPengembangan perdagangan mengembangkan pengetahuan tahap pulih kembali memasuki siapkan fondasi yang lebih kuat produk syariah di pasar modal. sumber daya alam untuk mensemester II/2009. untuk mempercepat laju pertumUntuk mendorong pertumbudongkrak sektor ekonomi bangsa. Pola pertumbuhan ini sesuai buhan ekonomi yang berkelanhan, penciptaan lapangan kerja Ketiga, pemerataan pertumbudengan perkiraan siklus global jutan dalam jangka menengah. dan penurunan kemiskinan, maka han ekonomi dalam segala sekdan pola pengeluaran pemerinOleh karena itu kebijakan peAPBN 2009 direncanakan dengan tor. Keempat, perlunya meningtah. Untuk Indonesia, tahun 2009 merintah tahun 2008 dan 2009 fokus menciptakan stimulus fiskal katkan ketahanan bangsa dalam adalah tahun pemilu. Kegiatan bukan hanya sekedar mengatasi yang terarah pada pembangunan menyukseskan pembangunan kampanye partai akan mencapai masalah jangka pendek tetapi infrastruktur, pembiayaan sektor ke depan. Terakhir, melibatkan puncaknya pada akhir triwulan juga bertujuan meletakkan pendidikan dan kesehatan untuk seluruh simpul-simpul elemen I dan awal triwulan II. Kegiatan dasar-dasar yang lebih kuat dan mencapai Millenium Development masyarakat. ini kemudian akan diikuti dengan memperkokoh sendi-sendi perGoals (MDGs) serta penciptaan Dalam satu tahun teraPemilu Presiden. Siklus pemilu ini ekonomian nasional. lapangan kerja dan penurunan khir masa pemerintahan Kabinet akan menambah permintaan dan Kebijakan Utama dalam kemiskinan. Indonesia Bersatu periode 2004kegiatan ekonomi. merespon krisis terletak pada Stimulus pajak juga akan 2009 telah memiliki pandangan Secara sektoral, diperkirakan elemen-elemen penting yaitu diberikan untuk pangan, pertake depan akan kondisi yang ada hanya beberapa sektor saja yang memperkuat ketahanan sektor nian, dan industri manufaktur dengan menyiapkan sejumlah memiliki kandungan ekspor dan finansial dan stimulus fiskal unantara lain dalam bentuk pemkebijakan untuk menyikapinya, ketergantungan impor yang tingtuk pembangunan infrastruktur, berian Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan capaian pada 2004gi. Secara teoritis dengan tingkat penciptaan lapangan kerja dan Ditanggung Pemerintah (PPN 2008. keterbukaan ekonomi yang modpenurunan kemiskinan. DTP) dan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah bertekad erat, kebijakan fiskal menjadi Untuk meningkatkan daya Pemerintah (BM DTP) untuk minuntuk terus melakukan upaya efektif. Beberapa sektor tradable tahan sektor finansial menghyak goreng curah dan kemasan untuk mencegah pengangguran pun diperkirakan akan menurun adapi krisis global, Pemerintah sederhana yang dijual di dalam serta pemutusan hubungan kertetapi tidak sebesar yang diceakan terus memprioritaskan upnegeri, untuk bahan bakar nabati ja. Selain itu pemerintah Indomaskan banyak pihak. aya menjaga stabilitas keuangan non-subsidi, untuk bahan baku nesia juga akan terus melakukan Misalnya batubara. Pesanan disamping melanjutkan kebijakan rotan industri mebel, bahan baku berbagai upaya untuk memberiuntuk perusahaan besar sudah reformasi sektor keuangan. Langcrumb-rubber untuk industri hilir kan stimulus terhadap pertumpenuh hingga tahun 2011, bePerkiraan Dampak Pengangguran Terbuka 2005 - 2009 lum termasuk tambahan yang akan digunakan oleh PLN berkaitan dengan selesainya 12.00 secara bertahap proyek- 11.50 proyek listrik 10 ribu MW. Hal yang sama terjadi pada in- 11.00 dustri tekstil dan pakaian jadi, 10.50 siklus pemilu diperkirakan 10.00 akan dapat mengkompensasi 9.50 penurunan permintaan dari pasar global walaupun dengan 9.00 8.87 marjin yang lebih rendah. 8.50 Siklus pemilu juga akan 8.34 8.00 menahan penurunan dalam permintaan pada sektor tersi7.50 er seperti perdagangan, hotel, 7.44 7.00 restoran, transportasi dan komunikasi. Sektor-sektor terseFeb Nov Feb Agust Feb Agust Feb Agt Feb Agt but diperkirakan akan menghambat pertumbuhannya tetapi tidak akan sampai stag2005 2006 2007 2008 2009 nan. Dengan demikian diperkirakan dampak pemutusan hubungan kerja akan relatif Tanpa Krisis Krisis Tanpa Kebijakan Krisis Dengan Kebijakan moderat dibandingkan yang dialami oleh negara lain. Lebih jauh Sri Mulyani menkah memperkuat mekanisme terutama ban kendaraan, dan buhan perekonomian. Tak hanya gatakan prospek pertanian tahun koordinasi sektor keuangan akan bagi bahan baku pakan perikaitu, pemerintah juga akan terus 2009 akan masih baik, walaupun dituntaskan antara lain dengan: nan budidaya, industri elektronmemastikan bahwa harga panakan sedikit di bawah 2008. KegMenyelesaikan pembahasan Ranika, peralatan dan mesin-mesin, gan dan energi harus dapat diiatan usaha pertanian yang lebih cangan Undang-Undang tentang otomotif, komponen kapal dan jangkau oleh masyarakat luas. mengandalkan pasar domestik Jaring Pengaman Sistem Keuanpesawat udara, garmen. Pemerintah sangat seperti tanaman pangan dan pegan dengan ditolaknya Perpu Pemerintah memahami bahmengharapkan dukungan rakyat ternakan bahkan akan tumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tentang wa untuk membantu menghinIndonesia untuk menyukseskan lebih tinggi atau sama dengan Jaring Pengaman Sistem Keuandari dampak krisis keuangan rencana pembangunan yang rata-rata pertumbuhan 10 tahun gan (JPSK) oleh DPR; dan Meglobal adalah fiscal driven counakan direalisasikan di tahun 2009 terakhir. Tanaman pangan dipernyelesaikan penyusunan Protokol ter policy ataupun yang bersamaini. Marilah kita tetap optimis dekirakan akan tumbuh 4,0 -- 4,5 Manajemen Krisis Keuangan dan sama dengan dunia usaha public ngan keyakinan bahwa semua persen dan peternakan akan memulai penerapannya. private partnership dalam menpersoalan dan tantangan datumbuh 1,7-- 2,1 persen. TeSementara itu reformasi sekgatasi resesi perekonomian. pat kita atasi. Mari kita sambut kanan pertumbuhan akan lebih tor keuangan akan terus didorSecara khusus, Presiperekonomian tahun ini dengan dirasakan pada sektor perkebuong antara lain melalui : den Susilo Bambang Yudhoyono penuh optimisme. (S-ring) nan dan perikanan. menyampaikan lima poin untuk

s a t u k a t a i n d o n e s i a

7

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009


www.bipnewsroom.info

8

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Bagaimana Pranata Humas Sikapi Keterbukaan Informasi Publik? Penulis:

Penerapan Undang-Undang Azwar Nomor 14 Tahun Pranata Humas 2008 tentang KetTingkat Ahli erbukaan Informasi Publik (KIP) membuat Badan Informasi Publik sudah tinggal hitungan bulan. Banyak peran yang bisa dimainkan oleh pejabat fungsional pranata humas (PH) sebagai garda terdepan pemberi informasi. UU KIP menurut beberapa kalangan dinilai tidak akan mengancam otoritas yang dimiliki oleh pejabat publik. Sebelum UU disahkan keterbukaan informasi sudah dilakukan oleh beberapa instansi pemerintahan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Ada yang dalam bentuk website, SMS Center. Call Center hingga komputer touch screen. Justru dengan kehadiran UU KIP memperjelas pemisahan antara informasi yang berhak didapatkan oleh masyarakat dengan informasi yang bersifat rahasia.

Kepala Pusat Informasi Kesra Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Gati Gayatri mengatakan, seorang pranata humas harus mampu melakukan beberapa fungsi kehumasan. Fungsi-fungsi kehumasan tersebut diantaranya relasi media, relasi komunitas, relasi konsumen, relasi industri, relasi pemerintah, relasi kampanye politik, relasi representasi kelompok kepentingan, relasi mediasi konflik, relasi karyawan, relasi investor dan relasi lainnya. “Pranata humas harus melakukan relasi media. Harus dekat dengan media, karena tanpa dukungan media, maka pekerjaan sebagai pranata humas tidak akan terlaksana dengan mudah,” kata Gayatri kepada peserta rakor pejabat fungsional pranata humas Pusat Informasi Kesra, BIP. Depkominfo, di Cisarua, Jum’at (30/1). Untuk relasi komunitas, pranata humas harus mengembangkan hubungan baik dengan berbagai komunitas seperti dengan komunitas perguruan tinggi, pelajar, profesi, masyarakat biasa. Hubungan dengan relasi konsumen seperti perusahaan. Dengan industri seperti stake holder atau pemangku kepentingan, serta dengan relasi-relasi lainnya. “Jadi landasan perubahan kebijakan Kesra itu karena ini”, ujarnya. Sebagaimana diketahui Depkominfo diberi tugas untuk menjalankan fungsi government public relations atau fungsi kehumasan pemerintah. Oleh karenanya, selain menyediakan dan memberikan layanan informasi, maka Depkominfo harus menjalankan fungsi kehumasan pemerintah atau disebut humas pemerintah. Dalam rangka mempersiapkan diri mengantisipasi implementasi berlakunya UU No 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Gayatri telah memberikan tugas kepada pranata humas Pusat Informasi Kesra BIP sebagai satker yang tupoksinya melaksanakan pengumpulan informasi dan dokumentasi. “Sehingga pada saatnya nanti ketika BIP yang merupakan petugas front liner atau petugas lini terdepan atau ujung tombak Depkominfo, satu-satunya satker yang tupoksinya memungkinkan adalah Badan Informasi Publik dalam hal pelayanan infomasi dan kehumasan pemerintah,” katanya. Sebagai pejabat fungsional pranata humas, tentunya pranata humas Pusat Informasi Kesra mempunyai tanggung jawab

khusus dan harus terus menerus belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Sehingga tidak ada alasan bagi yang sudah mau pensiun kok baru sekarang belajarnya. Itu persepsi yang tidak benar. Justru karena menjelang pensiun semoga kita harus belajar sesuatu sehingga bisa meninggalkan sesuatu yang berharga pada instansi ini. Paling tidak dimana kita selama puluhan tahun mendapatkan penghasilan dan sumber kehidupan dari kantor kita ini, katanya. Seorang pranata humas, menurutnya, harus memiliki kemampuan riset atau penelitian. Paling tidak riset opini publik tentang organisasi Depkominfo. Kemudian kemampuan merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program. “Bagaimana bisa tahu program pertunjukan rakyat seperti wayang itu berhasil secara efektif mencapai tujuan penyebarluasan informasi”, katanya kepada peserta rakor. Padahal harus, karena menurutnya kemampuan riset ini merupakan kemampuan dengan bobot tertinggi kompetensi, yakni sebesar 30 persen. Sementara itu, Kapus Litbang Profesi Komunikasi an Informatika Depkominfo Udi Rusadi menjelaskan, pemaketan jenjang kualifikasi pekerjaan/jabatan/profesi kehumasan paket Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Humas. “ Ada empat paket jenjang kualifikasi pekerjaan/jabatan/profesi kehumasan paket SKKNI. Humas Junior, Madya, Ahli dan Humas Menejerial”, kata Udi dalam paparannya yang bertopik SKKNI kehumasan. Untuk humas junior jenjang KKNI sertifikat III (humas junior) kelompok kompetensi umum, membuat dan mengakses dokumen di komputer serta pertukaran informasi lisan dalam bahasa Inggris. Kelompok kompetensi inti meliputi membuat kliping, membuat dokumentasi kegiatan, melaksanakan kegiatan open house, melaksanakan kegiatan internal gathering. Humas Sertifikat IV (humas madya) kelompok kompetensi umum. merancang dan mengembangkan dokumen, laporan dan lembar kerja dengan komputer, dan menulis dalam bahasan Inggris. Humas sertifikat V (humas ahli) kelompok kompetensi umum, menyampaikan presentasi lisan dalam bahasa Inggris, merencanakan penggunaan TI di bagian humas, dan melaksanakan koordinasi lintas fungsi dalam organisasi, serta Humas sertifikat VI (humas manajerial) kelompok kompetensi umum, menerapkan kepemimpinan (Leadership), dan melaksanakan prinsip-prinsip tata kelolal organisasi yang baik (good governance). Sementara itu, pakar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Henny SW, M.Si mengatakan, humas pemerintah adalah aktivitas lembaga dan atau individu, yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi kepada publik pemangku kepentingan dan sebaliknya. Menurutnya, pranata humas sebagai garda terdepan wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik. “Untuk itu pranata humas di Badan

Informasi Publik (BIP) nantinya kedepan tugasnya sangat banyak dan berat sekali. Harus bisa menjadi badan informasi publik yang nanti menjadi badan publik yang harus menyampaikan informasi ke seluruh pengguna informasi”, kata Hanny dalam paparannya didepan peserta rakor pejabat fungsional pranata humas yang bertajuk Humas Pemerintah : Idealisme dan Kenyataan di Cisarua, Jum’at (30/1). Sebagai government PR, sebagai humasnya pemerintah, pranata humas sebagai ujung tombak pemberi informasi dari Indonesia . Sebagai pemberi informasi nasional yang dampaknya secara internasional. “Jadi nanti, sejak April 2010, sesuai pasal 7 UU KIP, pranata humas sebagai garda terdepan wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik”, ujarnya. Hal ini adalah momentum perubahan mindset tata kelola pemerintahan dari yang memerintah dan dilayani menjadi “melayani” Henny, yang juga Dosen Ilmu Komunikasi UU, Ka. Bidang Kerjasama DPP Perhumas dan Anggota Pengurus Bakohumas dan juga mantan Ka. Humas dan Protokol UI selama 8 tahun mengingatkan, seorang humas yang bertugas sebagai ujung tombak tidak ada siang, tidak ada malam. Setiap saat adalah pagi. Maksudnya semangatnya. “Yang ada adalah yang professional. Mengapa saya selalu menyebut humas. Karena, apapun namanya baik di BIP atau di pusat informasi adalah melakukan fungsi-fungsi kehumasan semuanya” tambahnya. Henny menyebutkan, pranata humas merupakan tempat yang sangat strategis, yang sangat terhormat, yang sangat betulbetul posisinya adalah posisi yang paling bagus. “April 2010 nanti, semua pihak yang menyelenggarakan informasi harus professional” ujarnya. Dia menceritakan bahwa pada tahun 2007 di Bali ditandatangani SKB tiga menteri, Menkominfo, Mendagri dan Menpan yang ingin mengangkat kehumasan di Indonesia, terutama yang ada di Departemen. Pada saat itu dirinya masih belum tahu, karena kesepakatan tersebut masih di awang-awang, karena belum tahu RUU ini akan keluar kapan. Tapi, begitu RUU ini pada tahun 2008 menjadi UU dan pada tahun 2010 semua badan publik itu wajib melakukan beberapa hal, maka tidak ada lagi idealisme dan kenyataan. “Kita harus ketemu di titik tengah. Tidak ada lagi alasan kalau saya bicara kehumasan. Kita tidak begitu. Kita Humas Pemerintah, begini, begitu. Yang ada adalah yang professional. Mengapa saya selalu menyebut humas. Karena, apapun namanya baik di BIP atau di pusat informasi adalah melakukan fungsi-fungsi kehumasan semuanya”, paparnya seraya memahami bahwa kita pada masa yang sangat kritis.

Di negara lain misalnya di Inggris saja, UU keterbukaan informasi publik disebutkannya kegiatannya empat tahun untuk benar-benar diberlakukan. “Kita, dari April 2008 akan diberlakukan dan sudah harus diatur pada 2010. Jadi punya waktu dua tahun. Siap atau tidak. Tidak ada alasan apapun. Setiap orang yang ingin mencari informasi tidak dapat, maka dia akan mengajukan pihak yang tidak memberikan itu. Jadi UU ini adalah titik poin kita. Ini adalah pemberdayaan di bidang kehumasan, di bidang pengelola informasi pada masa ini”, ujarnya. Henny menambahkan, informasi itu bersifat terbuka dimana pengecualiannya sangat kecil sekali. Kalau presentasinya dibuat mungkin 10 persen pun tidak ada. Jadi, harus disampaikan secara terbuka. “Terbuka, dapat diakses cepat, tepat waktu, biaya ringan dan sederhana. Itu adalah ciri-ciri professional”, katanya seraya menambahkan pranata humas di BIP nantinya kedepan tugasnya sangat banyak dan berat sekali. Disamping harus bisa menjadi badan informasi publik yang nanti menjadi badan publik juga harus menyampaikan informasi ke seluruh pengguna informasi. Sebagai government PR, sebagai humasnya pemerintah, pranata humas sebagai ujung tombak pemberi informasi dari Indonesia dan juga sebagai pemberi informasi nasional yang dampaknya secara internasional. Jadi nanti, tambahnya, sejak April 2010, sesuai pasal 7 UU KIP, pranata humas sebagai garda terdepan wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik. Pemohon informasi publik itu siapa saja, tanpa terkecuali. Apakah itu mahasiswa yang sedang membuat skripsi, jangan sampai ada pemohon informasi yang mengalami hambatan, karena hal itu telah menyalahi hak asasi manusia untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya. Selain itu, dalam pasal 7 UU KIP, wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan, serta membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien “Informasi yang akurat adalah informasi yang secara Indonesia , bukan informasi secara Departemen. Artinya, informasi itu langsung dari Departemen, tapi informasi tersebut harus diolah dan dipegang untuk dijadikan sebgai informasi Indonesia yang akurat”, tegasnya. Jadi, menurutnya bisa dibayangkan bagaimana beratnya tugas humas untuk memberikan informasi yang benar, akurat dan tidak menyesatkan sama sekali. “ Ada kira-kira 22 lembaga terkait yang nantinya akan diolah oleh BIP untuk dikeluarkan”, katanya. Di dalam kewajibannya, Badan Publik bisa membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. Pertimbangan tersebut bisa memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keaman negara. Selain itu, Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan noneletronik. Sementara itu, Aminsar sebagai moderator dari Depkominfo menjelaskan UU KIP ini efektif berlaku pada bulan April 2010. UU KIP ini dikatakannya menurut sejarah Indonesia merupakan salah satu UU yang spektakuler dan revolusioner, karena ini berkaitan dengan informasi publik. “Jadi, nanti pada bulan April 2010,


STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKIDrs. Triyono Pihatyanto PemPranata Humas Madya banguPusat Informasi Kehutanan

nan kehutanan mengamanatkan bahwa tercapainya kelestarian pengelolaan sumberdaya hutan harus disertai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat (HMS Kaban, 2008). Maka kebijakan pembangunan kehutanan tertuang dalam visi pembangunan tersebut, yaitu �Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan Untuk Menjamin Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kemakmuran Rakyat � .Dan untuk mengatasi hal tersebut antara lain melalui rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan, dengan strategi antara lain memberikan informasi kepada masyarakat untuk menjaga dan memelihara keutuhan ekosistem hutan beserta fugsinya, merehabilitasi lahan kritis. Melalui berbagai media informasi, baik cetak maupun elektronik dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, agar bermanfaat bagi kehidupan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat di dalam dan di sekitar hutan tentunya bermaksud agar masyarakat tersebut dapat mengerti tentang pentingnya pembangunan kehutanan bagi kehidupan, bahwa alam perlu untuk dijaga dan dilestarikan Oleh karena itu perlu membangun kerjasama berbagai pihak terkait dalam penyebarluasan informasi tentang rehabilitasi dan konservasi tanah. Bahwa pada dasarnya lahan di sekitarnya dapat dikelola secara maksimal, serta memberikan manfaat yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Disamping informasi, tentunya pendekatan dapat dilakukan kepada masyarakat guna terjalinnya komunikasi yang ideal. Sementara sarana dan prasarana yang diperlukan dalam mendukung suatu kegiatan dapat diwujudkan. Pembinaan oleh petugas atau pihak terkait dapat dilakukan secara periodik, agar masyarakat lebih mengerti tentang pentingnya pembangunan kehutanan bagi kesejahteraan, dan peningkatan pendapatan. Diseminasi informasi tentang pembangunan hutan rakyat, guna mendorong partisipasi masyarakat mengolah lahannya agar lebih produktif, dan bermanfaat. Dan masyarakat telah memberikan komitmen terhadap kelestarian hutan yang dibangunnya sebagai sumber penghidupan dalam jangka panjang melalui pengelolaan hutan rakyat. Penyebarluasan informasi secara maksimal dan dapat memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat, apabila suatu hutan berbasis masyarakat telah dapat memenuhi kriteria kelestarian produksi, kelestarian lingkungan dan sekaligus akan memberikan kontribusi terhadap kelestarian sosial (kesejahteraan masyarakat). Disini telah terjadi komunikasi yang diinginkan, telah terjadi interaksi, dimana informasi yang disebarluaskan telah sampai dan dimengerti oleh masyarakat. Untuk itu sebuah informasi dalam suatu kegiatan perlu dikelola secara profesional. Sehingga misi maupun visi yang telah men-

jadi kebijakan prioritas dapat disampaikan. Dan tentunya sarana dan prasarana yang memadai diperlukan dalam membentuk dan mengemas sebuah informasi. Dalam hal ini informasi tentang pembangunan hutan rakyat yang dikemas untuk kepentingan masyarakat. Baik informasi melalui media cetak maupun media elektronik. Dan program rehabilitasi, serta konservasi tanah melalui sebuah bentuk informasi dapat memberikan kontribusi dalam mendukung program prioritas Dephut, yaitu kelestarian lingkungan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

kemarau tiba kawasan tersebut tak ubahnya lereng terjal yang gersang. Sebaliknya jika musim hujan datang lahan berlereng berubah menjadi padang ilalang, merupakan lahan tidak produktif. Masyarakat di sekitarnya pada umumnya bermata pencaharian sebagai buruh, petani diladang atau penggarap dengan pendapatan yang bisa dibilang minim untuk kehidupan seperti saat ini. Lahan yang berbukit dan berbatu tidak banyak membantu kehidupan masyarakat di sekitarnya. Ilalang dan kegersangan sulit untuk dikelola, dan mejadikan lahan-lahan kosong tampak terlantar tidak produktif.

Pembangunan Hutan Rakyat Dewasa ini hutan rakyat sangat berkembang khususnya di beberapa wilayah Pulau Jawa. Nilai dari hasil hutan rakyat ini cukup signifikan untuk memberikan jaminan hidup bagi masyarakat (HMS Kaban, 2008). Dan jenis-jenis yang dikembangkan pada umumnya jenis tanaman yang cepat tumbuh (fast growing species), walaupun ada juga yang menanam jenis jati. Khusus untuk jenis cepat tumbuh, misalnya sengon (Paraserianthes falcataria), telah cukup memberikan andil terhadap pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu industri perkayuan. Dan pada saat ini sudah banyak kegiatan pembangunan industri kecil, misalnya industri veneer dari bahan baku kayu sengon. Hal ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan sebagai bahan pembentuk plywood. Kegiatan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari (Eco label) untuk hutan rakyat yang sudah berjalan di beberapa daerah misalnya Wonogiri. Artinya masyarakat telah memberikan komitmen terhadap kelestarian hutan yang dibangunnya sebagai sumber penghidupan dalam jangka panjang. Hal ini tidak saja memberikan harapan berkurangnya tekanan terhadap hutan alam negara, tetapi juga dengan teknik pemanenan yang terkendali, akan memperbaiki kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai suatu ekosistem, sehingga akan berpengaruh terhadap aspek lingkungan. Secara umum pembangunan hutan berbasis masyarakat telah dapat memenuhi kriteria kelestarian produksi, kelestarian linkungan dan sekaligus akan memberikan kontribusi terhadap kelestarian sosial (kesejahteraan masyarakat) Pembangunan hutan rakyat pada lahan milik dalam tulisan ini merupakan hutan rakyat yang dikelola oleh masyarakat dengan tanaman jati yang telah memberikan kelestarain lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat

e. Kelompok tani Adapun kelompok tani yang berkecimpung dalam kegiatan hutan rakyat di Kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kelompok dengan masing-masing 20 anggota dalam setiap kelompoknya. Sedangkan luas hutan rakyat yang dikelola mencapai 13 ha lebih. Adapun tanaman tumpangsari sebagai budidayanya adalah temulawak. Untuk Kabupaten Semarang hutan rakyat dengan tanaman jati seluas 65 ha dikelola oleh 60 orang petani. Dan lahan pengembangan hutan rakyat merupakan lahan milik petani dengan luasan yang bervariatif.

Kasus Jawa Tengah Kegiatan pengelolaan hutan rakyat dengan tanaman jati oleh petani dilakukan pada lahan milik. Adapun lokasi kegiatan tersebut dilakukan di Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, dan Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Secara umum lokasi sebelum dilaksanakan pembangunan hutan rakyat oleh petani merupakan daerah tandus berbatu . Bila

f. Lahan pengembangan hutan rakyat Lahan milik pada awalnya merupakan unit percontohan yang dikelola oleh Balai Teknologi Pengelolaan DAS, Solo dan Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, Semarang. Lahan tersebut seluas 5 ha ditanami dengan pohon jati, yang merupakan lahan percontohan dan binaan kepada petani sekitar, agar dapat meniru teknik-teknik rehabilitasi dan konservasi tanah dalam menanggulangi serta memanfaatkan lahan terlantar menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat. Pembinaan pada petani dalam pengelolaan hutan rakyat tersebut dimulai pada tahun 1988/1999 melalui anggaran keproyekan dalam bidang rehabilitasi dan konservasi tanah di Daerah Aliran Sungai. Yang diharapkan dapat menimbulkan dampak positif pada masyarakat di sekitar unit percontohan. Dan pembinaan bukan hanya penanaman pohon jati, tetapi juga dilaksanakan penanaman tanaman semusim pada lahan sela di bawah tegakan jati. Dan tumpangsari di bawah naungan jati tersebut antara lain berupa tanaman padi, jagung, temulawak dan lain-lain. Tujuan dilaksanakannya tanaman tumpangsari adalah agar lahan bermanfaat secara optimal, dapat memberikan hasil kepada masyarakat saat menanti panen tanaman pokok (jati). Dimana hal tersebut membantu meningkatkan pendapatan bagi kelompok tani hutan rakyat. Kiranya pengembangan hutan rakyat pada lahan milik membawa hasil positif, kini masyarakat di sekitarnya mengikuti jejak kelompok binaan, mereka menanam pohon jati pada lahannya yang rata-rata seluas 1,2 ha yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan terlantar. Di Desa Juwangi, Boyolali areal dampak usaha hutan rakyat telah

mencapai luas 11,85 ha, sedangkan di Desa Gogodalem, Semarang seluas 62,5 ha. Hutan rakyat dengan luas hampir 80 ha milik petani tersebut kini memiliki tanaman jati dengan diameter yang bervariasi. Lingkungan yang dulu berbukit dan berbatu, kini tampak menghijau dengan tanaman tumpangsari yang tampak subur. g. Pemberdayaan Masyarakat Dalam pemberdayaan masyarakat, diperlukan upaya yang dapat memadukan pembangunan masyarakat di sekitarnya dengan program pembangunan yang lebih luas (HMS. Kaban, 2008). Untuk itu peningkatan kesejahteraan di sektor kehutanan difokuskan pada masyarakat yang hidupnya tergantung pada sumberdaya hutan, dalam kerangka peningkatan kelestarian hutan di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara optimal. Dan dalam hal ini pengembangan hutan rakyat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat selaku pemilik lahan sekaligus pengelola hutan tersebut. Hasil kayu jati dari hutan rakyat tersebut, kini telah dapat membantu menyuplay bahan baku kepada industri perkayuan dan atau meubel di berbagai tempat. Dan kayu-kayu tersebut kini telah dapat memberikan tambahan penghasilan bagi petani secara rutin. Kehidupan yang dulu dalam kemiskinan, telah merubahnya dalam kehidupan yang lebih layak. Bahkan beberapa petani dapat menjalani hidupnya dalam kategori lebih dari cukup. Mereka dapat memberikan pendidikan kepada anak-anaknya yang cukup, bahkan tidak sedikit dari mereka yang dapat memberi fasilitas kepada anaknya ke tingkat perguruan tinggi. Kiranya komunikasi yang dibangun melalui penyebar luasan informasi serta pembinaan tentang hutan rakyat, sampai kepada masyarakat. Masyarakat telah mengerti dan merasakan manfaat dari semua itu. Program rehabilitasi dan konservasi membawa dampak positif, baik kepada lingkungan maupun masyarakat yang berada di sekitarnya. Dan pemberdayaan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat berjalan secara berkesinambungan hingga masa-masa mendatang bersama lestarinya lingkungan. Kayu jati dari hutan rakyat di Desa Juwangi dan Gogodalem telah memberikan sumbangsih tersendiri bagi industri perkayuan dan meubel di Jawa Tengah. Kayu bernilai ekonomi tinggi tersebut telah dapat meningkatkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, tanaman temulawak yang telah dibudidayakan di bawah tegakan jati oleh kelompok tani di Desa Juwangi, menambah kemandirian kelompok tani wanita. Temulawak tersebut diolah dan dimanfaatkan dalam kemasan jamu tradisional, yang kini mulai dikenal di kota-kota sekitarnya.

Bahkan telah memasuki proses izin pengakuan mutu dan label dari Badan POM setempat, agar produksi jamu temulawak tersebut dapat disebarluaskan ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang kini semakin meningkat permintaannya. Produksi tanaman temulawak dari hutan rakyat memberikan tambahan penghasilan bagi kelompok tani wanita dalam rangka membantu suami mencari nafkah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Maka pengembangan hutan rakyat sejak tahun 1998/1999 di Desa Juwangi dan Gogodalem merupakan sebuah contoh keberhasilan program pemerintah, yang salah satu pendukungnya melalui penyebarluasan informasi sebagai langkah strategi komunikasi dalam upaya kelestarian alam, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Dan keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari pendukung, sarana, dan prasarana lainnya. Seperti peran Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, LSM, dan atau para pihak terkait lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Hutan Indonesia telah mengalami degradasi dan deforestasi, yang mencapai angka 2,8 juta ha per tahun. Menimbulkan kerusakan di sana sini, dan telah menimbulkan berbagai bencana alam longsor maupun banjir. Juga rusaknya beberapa ekosistem yang merupakan rantai kehidupan mahluk di dalamnya. Flora dan fauna telah terganggu habitat dan kehidupannya, hingga spesies tertentu mendekati kepunahan. Kebijakan pembangunan kehutanan melalui visi dan misi Departemen Kehutanan telah melaksanakan program prioritas guna menanggulangi apa yang telah terjadi selama ini. Diantara program prioritas tersebut adalah Program Rehabilitasi dan Konservasi, serta pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Dimana masyarakat miskin tang hiduonya menggantungkan sumberdaya hutan telah mencapai angka lebih dari 10 juta orang. Untuk mewujudkan program, kiranya bukan hanya melulu memberikan teknis kepada masyarakat, diperlukan sarana dan prasarana lainnya. Dan penyebarluasan informasi tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan mempunyai peran yang tidak kecil. Strategi komunikasi dalam penyebarluasan informasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai bentuk dan media. Dan salah satu bentuk sederhana yang mudah dimengerti oleh masyarakat penyebarluasan informasi melalui media cetak dan elektronik. Publikasi pembangunan kehutanan dalam bentuk informasi tentang kegiatan hutan rakyat telah sampai kepada masyarakat di berbagai tempat. Dengan kesadaran tinggi akan arti dan pentingnya kelestarain lingkungan bagi kehidupan kini dan akan datang, kelompok tani telah mengubah lahan miliknya yang sebelumnya terlantar menjadi lahan produktif dan memberi manfaat bagi aspek lingkungan,

s a t u k a t a i n d o n e s i a

9

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009


www.bipnewsroom.info

10

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

LINTAS DAERAH Sumatera Utara Dinkes Sediakan 11 Klinik untuk Penderita HIV “Klinik VCT itu berada di Medan dan Deli Serdang, dan direncanakan akan dibangun juga di kabupaten lainnya,” kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2ML) Dinkes Sumut, Sukarni, Kamis (12/02). Pembangunan klinik VCT sebagai langkah untuk menghadapi penyebaran virus HIV/AIDS di Sumut yang tergolong cepat dan punya kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Menurutnya, kasus HIV/ AIDS di Sumut layaknya fenomena gunung es, artinya yang tampak di permukaan sedikit, padahal fakta sebenarnya bisa 10 kali lipat. Sesuai data nasional pada tahun 2006 diperkirakan terdapat sekitar 10.730 kasus HIV, namun yang terdaftar baru sekitar 1.548 orang. Data tahun 2007 menunjukkan pada kelompok populasi wanita pekerja seks terdapat peningkatan prevalensi sekitar delapan sampai sembilan persen dan untuk kelompok intra drug user (pengguna narkoba) sekitar 40-50 persen.(www.pemkomedan.go.id) Lampung Prospek Ekspor Lada Hitam Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Agus Salim, mengatakan pangsa pasar ekspor lada hitam Lampung ke tujuh negara cukup cerah. Negara tujuan ekspor lada hitam Lampung adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Korea Selatan, India, Vietnam, dan Pakistan. Data Dinas Perkebunan Provinsi Lampung menunjukkan, produksi lada di provinsi itu hingga November 2008 mencapai 21.575 ton, hampir sama dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 21.000 ton. Pusat produksi lada di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat, Lampung Timur dan Kabupaten Tulang Bawang. (gita-Infokom Lampung) Jawa Barat Pengelolaan Parkir Akan Diswastakan “Pengelolaan parkir di Kota Bogor rencananya akan kita serahkan ke pihak swasta, karena sejauh ini penerimaan dari parkir belum memenuhi harapan,“ kata Walikota Bogor H. Diani Budiarto di Gedung Kemuning Gading Bogor, Selasa (12/2). Rencana penyerahan kepada pihak swasta itu didasari pemikiran bahwa Pemkot Bogor akan menerima hasil bersih, dan juru parkir akan menjadi tangungan pihak swasta termasuk fasilitas parkir. Kalau sekarang, kata Diani, dengan hasil penerimaan yang diperoleh sebesar Rp1,5 miliar, juru parkir yang bertugas sebagai pemungut parkir menjadi tanggungan pemerintah Kota Bogor termasuk fasilitas pakaian dinasnya. Ketika Pemerintah Kota Bogor beberapa waktu lalu pernah menyerahkan pengelolaan parkir kepada pihak swasta dan hasilnya cukup mengembirakan, bahkan retribusi parkir pernah menyumbang ke PAD sebesar Rp2,5 miliar. (www.kotabogor.go.id) Jawa Tengah 10 Desa Bebas BAB Sembarangan Sebanyak 10 desa di 7 Kecamatan di Kabupaten Kebumen dinyatakan Desa Bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Deklarasi itu diresmikan Bupati kebumen KH Nashiruddin Al Mansyur, di Desa Kali Wungu, Kecamatan Klirong, (5/2). Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian hasil kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Penghargaan ini menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kebumen Dra Alfiah Anggriani, diberikan sebagai wujud penghargaan pemerintah kepada masyarakat, "Selain itu diharapkan bisa menjadi modal untuk memutuskan mata rantai penyakit yang berbasis lingkungan." (infokom jateng) Kalimantan Timur Runway Tujuh Bandara Diperpanjang Dinas Perhubungan Kalimantan Timur berencana memperpanjang landasan pacu (runway) tujuh bandara yang ada di daerah tersebut. Tujuh bandara yang akan diperpanjang landasannya antara lain Bandara Sepinggan (Balikpapan), Kalimarau (Berau), Sungai Siring (Samarinda), Long Bawan dan Long Apung (Malinau), Bandara Data Dawai dan Bandara di Kabupaten Nunukan. “Perpanjangan runway itu tidak hanya dilakukan tahun ini saja. Namun sesuai peruntukkan dan kelayakan sesuai master plan yang dimiliki,” kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kaltim Tunas Partono di Samarinda, Rabu (11/2). Nusa Tenggara Barat Sumbang 70 Ribu Ton GKG Pulau Lombok sebagai lumbung pangan nasional menyumbang 70 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 40 ribu ton beras untuk kebutuhan pangan nasional.”Hal itu merupakan prestasi bagi pulau Lombok, kawasan yang dinilai kurang air dengan cuaca jarang hujan,modal petani terbatas, tenaga penyuluh lapangan yang langka dan dan adanya berbagai serangan hama,” kata pakar pertanian dan dosen Universitas Mataram, Khalil di Jakarta, Kamis (12/2). Pemerintah daerah di pulau Lombok menurut dia, terus berupaya meningkatkan lahan pertanian dan diversifikasi pangan. Luas lahan pertanian naik dari tahun 2002 yang tercatat 209 ribu ha menjadi 227 ribu ha pada 2007 dengan panen 2-3 kali/tahun.Keberhasilan ini menurut Khalil berkat dijalankannya program aksi masyarakat agrobisnis dan palawija serta kerjasama penelitian serta aplikasi antara lembaga perguruan tinggi dan BPPT. Khalil optimistis Pulau Lombok tidak hanya mampu swasembada beras, tapi juga menjadi lumbung beras nasional. (mf)

LINTAS LEMBAGA Departemen Sosial Perlu Pendekatan Manusiawi Dalam Relokasi Penduduk Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengemukakan setiap upaya relokasi idealnya didahului dengan pembicaraan yang sejajar, dan harus manusiawi yang mengedepankan penghormatan akan martabat manusia. “Relokasi yang manusiawi menjadi jawaban terhadap upaya menyelesaikan masalah sosial di perkotaan khususnya menyangkut dengan masalah penataan kota,” kata Mensos di Jakarta, Kamis (12/2). Mensos mengakui bahwa pemindahan suatu komunitas masyarakat bukanlah hal yang sederhana karena bukan sekadar pindah rumah, namun akan membawa konsekuensi perubahan sosial, ekonomi, budaya dan psikologis. Konsep yang ditawarkan Mensos mengadopsi prinsip pekerjaan sosial yaitu menghargai klien (yang ditolong). Dengan demikian, model relokasi yang humanis perlu terus dikembangkan dan bila perlu dijadikan model dalam penanganan masalah sosial.(Gs) Departemen Pertanian Pemerintah Tak Bisa Paksakan Penggunaan Benih Pemerintah tidak bisa memaksakan penggunaan benih kepada petani, meski menurut perhitungan pakar benih itu memiliki keunggulan. "Permasalahannya mungkin ada bagian yang belum tentu dimengerti petani. Untuk itu harus ada pendekatan dan sosialisasi yang lebih sering lagi, sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai, termasuk target pangan nasional dan pengunaan bibit hemat air,” kata Kepala Badan Litbang Pertanian Gatot Irianto di Jakarta, Kamis (12/2). Pemerintah, menurut Gatot juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat. "Pada 2008 kami memberikan bantuan pada petani senilai Rp1 triliun untuk pembelian benih," katanya. Akan tetapi berkaitan dengan bantuan ini perlu ada pengarahan pada petani agar jangan salah dalam memilih benih dan disesuaikan dengan kondisi perubahan iklim. "Jangan sampai uang digunakan untuk menanam, tapi salah dalam memprediksi musim tanam, sehingga bantuan tersebut sia-sia," ujarnya. Sementara itu Kepala Balai Besar Sumber Daya lahan Litbang Pertanian Irsar Las mengatakan, masalah pengunaan benih memang diserahkan kepada petani bersama dengan kelompok taninya yang dianggap cocok bagi lahan pertanian mereka.(mf) Badan Koordinasi Berencana Nasional Ajak Seluruh Anggota Keluarga Ikut Program KB Kepala BKKBN Sugiri Syarief kembali mengajak semua keluarga untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. "Saya yakin ke depan tidak ada lagi istilah membiayai kegagalan karena semua usulan pembiayaan berdasarkan strategi map yang dibuat dengan perencanaan yang matang dan memecahkan masalah-masalah strategis," katanya. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, BKKBN tetap terus melakukan peningkatan kesetaraan KB baru bagi keluarga pra sejahteraa (KPS) dan keluarga sejahtera I (KS I) sebanyak 2,9 juta peserta dari total peserta KB baru mencapi 6 juta. Selain itu, BKKBN juga akan meningkatkan kesetaraan KB Pria menjadi 3,6 persen peserta KB aktif dan mengembangkan PIK KRR sebagai tempat rujukan informasi bagi remaja perempuan yang ditargetkan pada tahun 2009 dapat mendewasakan usia perkawinan pertamanya menjadi 21 tahun. (Yr) Departemen Luar Negeri Tangkap Peluang Bisnis di Uzbekistan Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda berharap pengusaha dan investor Indonesia dapat menangkap dan memanfaatkan peluang bisnis dan investasi yang cukup besar di Uzbekistan. “Di tengah krisis finansial global, ekonomi Uzbekistan masih mampu tumbuh sebesar 7 persen dari sebesar 9 persen yang dinikmati negara itu tahun lalu,” kata Menlu seusai bertemu dengan Menlu Uzbekistan, Vladimir Norov, di Kantor Deplu, Jakarta, Kamis (12/2). Kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama bilateral di bidang kepabeanan, perdagangan dan investasi, kerjasama dan kemitraan kota bersaudara (sister city) Banda Aceh dan Samarqand, standarisasi, kesehatan, pariwisata, informasi dan komunikasi, perbankan, kerjasama teknik, penanggulangan terorisme dan TOC, transportasi dan energi.(Kus)

BBJ, Kiat Pemkab Jember Gaet Wisatawan Kalau Indonesia punya cara menggaet wisatawan dengan slogan Visit Indonesia Year atau Tahun Kunjungan Indonesia. Pemkab Jember, Jawa Timur, punya kiat juga dalam menggenjot potensi wisata lokal. Potensi wisata di Jember memang besar, terutama wisata bahari. Deretan tempat wisata tersebut terbentang di sepanjang kawasan Pantai Selatan Jember. Mulai dari Pantai Bande Alit di Kecamatan Tempurejo, Rowo Cangak di Kecamatan Ambulu, Watu Ulo dan Tanjung Papuma di Kecamatan Ambulu, Pantai Puger dan Pancer di Kecamatan Puger hingga Pantai Paseban di Kecamatan Kencong. “Semua tempat wisata bisa dikembangkan dengan sentuhan kreativitas dan dukungan semua pihak,” kata Kepala Kantor Pariwisata Kabupaten Jember, Arif Dwi Cahyono. Menurut Cahyono, selain pembenahan sarana, prasarana, dan promosi juga diperlukan kegiatan untuk mengubah mindset masyarakat bahwa pariwisata bisa dikembangkan, “Pasalnya, untuk mengemasnya menjadi daerah industri pariwisata tidak bisa

ditawarkan hanya dalam bentuk apa adanya. Yang jelas pengembangannya memerlukan beberapa syarat diantaranya menciptakan keamanan dan kenyamanan wisatawan,” cetusnya. Oleh karena itu, Kantor Pariwisata mendorong peningkatan kualitas jalan dan transportasi yang memadai, kebersihan dan keindahan lokasi, dan mendorong berkembangnya keramahan masyarakat sekaligus melakukan promosi. “Kita akan memasukkan dalam agenda-agenda pariwisata tahunan agar masyarakat Jember maupun luar Jember bisa mengetahuinya dan tertarik untuk datang, ”ungkapnya. Bulan Berkunjung ke Jember Promosi yang dilakukan Kantor Pariwisata Jember terbilang lengkap. Ada kerjasama dengan travel agency, layanan city tour,

serta pengelola hotel. Sedangkan promosi yang lebih luas juga dikembangkan melalui website dan majalah Hallo Jember yang disajikan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Jepang. Untuk mengembangkan kesadaran masyarakat akan wisata, Pemkab Jember juga menggagas Program "Bulan Berkunjung ke Jember" (BBJ). “Diharapkan akan ada peningkatan wisatawan domestik dan mancanegara agar masyarakat dapat melihat dan merasakan manfaat pengembangan wisata yang ada,” tegas Cahyono. Selain itu Pemkab Jember juga rajin mengikuti tourism expo yang dilaksanakan di berbagai daerah diantaraya Kuta Beach Festival, Legian Beach Festival, Majapahit Travel Fair, hingga kegiatan promosi wisata di Jakarta dan Yogyakarta. (mc-humas/jbr)


Daur Ulang Apa yang terlintas jika disebut kata halte? Ya, tentu dengan mudah akan ada ingatan halte bus, yang diperuntukkan sebagai tempat berteduh sejenak sembari menunggu kendaraan umum di pinggir jalan. Tapi di Kolaka, ada halte yang dibuat khusus oleh komunitas anak muda sebagai tempat kongkow. Di masa kampanye pilkada, ada pula halte yang dibuat tim sukses untuk pemenangan Pilkada. Halte Pilkada, orang Kolaka menyebutnya. Tapi sayangnya, halte yang dibangun untuk menarik simpati dan dukungan massa terpaksa dibiarkan terbengkalai dan hancur ketika kampanye usai. Nah, di Desa Tikonu, Kecamatan Wundulako, sekitar 15km dari pusat Kota Kolaka, Safaruddin Nakir (20), justru punya kreatifitas memanfaatkan Halte Pilkada agar lebih bermanfaat. Dibantu saudaranya Sulfahri dan Sawal, Safar --panggilan akrab Safaruddin-- menyulap halte yang telah ditinggalkan usai Pilkada Kolaka beberapa waktu lalu. Safar yang kini masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan sistem informasi Universitas 19 November Kolaka, berinisiatif memanfaatkan warisan Halte Pilkada tersebut

agar lebih bernilai dan berharap bisa berumur panjang. Letak halte seluas 3x2 meter yang terbuat dari lembaran papan seadanya memang cukup strategis. Tepat di pusat keramaian Desa Tikonu, Simpang Empat orang menyebutnya. Setiap menjelang sore hingga malam, simpang empat menjadi tujuan tempat anak-anak desa kongkow. Di depannya halte ada satu-satunya masjid di desa itu. Halte itu berdiri di atas tanah Muh. Arsyad, salah seorang tokoh masyarakat Desa Tikonu. Safar yang juga aktifis remaja masjid ini berfikir bagaimana halte tersebut tidak hanya sekedar tempat kumpul yang tidak membawa manfaat. Oleh Safar bersaudara kini telah diubah menjadi perpustakaan mini. P i k i ra n s e d e r h a n a S a fa r mengatakan, perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan. “Orang bijak adalah orang yang mengetahui ilmu pengetahuan, untuk berilmu harus gemar membaca dan perpustakaan itu kuncinya,” kata anak kedua dari pasangan Nakir dan Rukaya ini. Untuk menyulap halte menjadi perpustakaan mini, Safar mengaku memanfaatkan beberapa lembar papan dan triplek bekas untuk menutupi ruang halte yang terbuka. Setelah kelar, Safar lalu memboyong koleksi buku pribadinya ke perpustakaan.

Kini di halte yang berjarak hanya 20 meter dari Safar, tiap menjelang petang, beberapa anak desa terlihat berkumpul. Ada yang sekadar duduk-duduk, tapi ada juga sibuk membolak-balik buku. Buku yang ada di perpustakaan m i n i S a fa r m e m a n g b e l u m seberapa banyak, kira-kira baru ada puluhan. Ada buku Lentera Hati karya Prof Qurais Shihab, hikayat nabi-nabi hingga buku pelajaran untuk SD hingga SMA. Juga ada majalah dan koran. “Untuk sementara saya belum bisa pinjamkan, saya hanya ijinkan mereka membaca disini,” katanya. Menurut Safar, pengelolaan perpustakaan mininya untuk sementara masih ditangani sendiri dibantu saudaranya. Jam buka perpustakaan mininya pun hanya pada jam sore atau malam hari hingga pukul 21.00 WITA. “Jam bukanya masih bergantung pada saya, kalau masih disini saya buka, tapi kalau saya ada urusan keluar atau saya kuliah terpaksa tutup dulu,” katanya. Kedepan, Safar bertekad untuk terus menghidupkan perpustakaan mininya dan berobsesi membuat perpustakaannya menjadi pusat informasi desa. “Kalau saya punya uang, saya akan lengkapi dengan komputer dan internet, biar wawasan orang desa lebih kaya lagi,” katanya.

mengapa engkau masuk ke gua yang gelap dan dingin ini?” “Kurasa tempat ini tidak gelap, hanya tidak ada cahaya sehingga tidak terang. Kamar ini juga tidak dingin, hanya tidak ada api sehingga tidak hangat.” “ M a a f, a p a y a n g k a m u maksudkan, Pak Tua?” “Aku hanya ingin bilang, gelap itu sesungguhnya tidak ada. Gelap terjadi karena tidak adanya terang. Dingin sesungguhnya juga tidak ada. Dingin terjadi karena tidak adanya kehangatan. Sama seperti tidak adanya sakit saat semua orang sehat dan tidak adanya lapar saat semua orang kenyang.” Ia bangkit, menatap Pak Tua dengan pandangan takjub. Semangatnya untuk berpikir sekonyong-konyong kembali pulih. “Pak Tua, aku ingin bertanya, bagaimana pendapatmu tentang kejahatan?” potongnya tak sabar. Pak Tua menghela nafas, lalu menjawab, “Kejahatan sejatinya

juga tidak ada. Kejahatan muncul karena tidak adanya kebaikan.” “Jadi, Tuhan tidak menciptakan kejahatan?" Pak Tua menggeleng. “Tak sekalipun Tuhan menciptakan halhal buruk, tidak pula kejahatan. Kejahatan timbul karena manusia tidak memelihara kebaikan yang dititipkan Tuhan kepadanya.” “Tapi mengapa dunia ini penuh dengan kejahatan?” “Itu karena terlalu banyak o ra n g m e n g a n g g a p b a h w a kebaikan bukanlah sesuatu yang harus diupayakan. Mereka berpikir, dengan diam kebaikan akan tumbuh dengan sendirinya. Pemikiran semacam itu sangat keliru, Nak. Seperti halnya para pelaku kejahatan yang begitu agresif menjalankan aksinya, para pendekar kebaikan pun seharusnya agresif menanamkan kebaikan. Ke t a h u i l a h , m e r a j a l e l a n y a kejahatan di antaranya adalah karena banyak orang-orang sepertimu, yang hanya duduk diam, berpikir berkepanjangan bahwa kejahatan harus diberantas,

namun tidak berbuat apa-apa untuk menegakkan kebaikan,” kata Pak Tua sambil berlalu. Ia tertunduk, menekuri diri sendiri. Pak Tua yang memberinya pencerahan sudah pergi entah ke mana. Sejenak kemudian ia bangkit, melangkah keluar dan memandang sekeliling. Ia tersenyum. Kali ini ia memandang dunia dengan cara pandang yang sangat berbeda! (gun)

Halte Pilkada

Grameen Bank Cabang Indonesia Bukan Muhammad Yunus, sang penerima penghargaan Nobel Perdamaian, yang membuka Bank Gakin. Meskipun nasabahnya kebanyakan adalah masyarakat ekonomi sangat lemah (miskin). Tapi bank satu ini adalah Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM) dibawah binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kabupaten Jember. Selama tiga tahun terakhir, prestasi Bank Gakin meningkat pesat. Lembaga ini mampu memutar keuangan awal Rp1,4 miliar menjadi Rp14,4 miliar. Di tahun 2005, nasabah Bank Gakin semula berjumlah 100 orang di dua dusun. Setelah berjalan 3 tahun, menjadi 4.500 orang yang tersebar di 34 dusun dalam desa yang berbeda. Kepala Seksi (Kasi) Usaha Mikro Dinkop dan UKM Kabupaten Jember, Agus Edhi Susanto mengatakan prinsip yang dijalankan pada sistem Bank Gakin ini adalah tanggung renteng, kedisiplinan dan solidaritas antar sesama nasabah. Bank Gakin memang membidik usaha mikro masyarakat. Pinjaman diberikan kepada kelompok masyarakat yang terdiri atas 6 orang. “Anggotanya terdiri atas pokmas yang dibentuk di dusun-dusun masingmasing desa, ”ungkapnya. Menurut Agus, pola tanggung renteng yang diterapkan

membawa konsekuensi setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menanggung resiko. Jika salah satu dari anggota pokmas tak mampu melunasi tunggakan uang yang dipinjamnya dalam seminggu, maka 5 orang lainnya harus berusaha melunasi utang. “Angsuran selama seminggu bisa dicicil selama 10 kali. Hal inilah yang membuat Bank Gakin Jember bertahan, karena semua anggotanya berkomitmen terhadap kesuksesan usaha kelompoknya, ”jelasnya. Selain itu, Bank Gakin juga menarik karena kredit diberikan dengan mudah tanpa agunan. Meski demikian, hingga kini Bank Gakin tidak kenal kredit macet, karena pola tanggung renteng tadi. Bahkan nasabahnya selalu bertambah dari tahun ke tahun. “Itu semua juga didukung penguatan kelembagaan, serta kemudahan dalam proses peminjaman, ”terang Agus. Penguatan kelembagaan memang menjadi titik perhatian utama. Agus menjelaskan, pengembangan Pokmas sebagai nasabah Bank Gakin disetting per dusun atau kampung. Hal itu dikarenakan pertimbangan teknis, bahwa sentimen emosional masyarakat kampung pada umumnya terjalin kuat. Dengan begitu, berbagai pengaruh ekternal yang cenderung merusak bisa diminimalisir. “Tugas Dinkop UKM hanya mengawal pendanaannya dari permodalan yang berasal dari Bagian Keuangan dan Bagian Ekonomi,” pungkasnya.

(Saba & Arnan, Kolaka)

(mc-humas/jbr)

Kejahatan Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Mengapa dunia i n i p e n u h d e n g a n o ra n g orang jahat? Kalau Tuhan tidak menciptakan kejahatan, mengapa kejahatan ada di mana-mana? Pertanyaan itu menggema berulang-ulang, memenuhi rongga kepalanya, dan membuatnya tak bisa nyenyak tidur selama berhari-hari. Ia bukan filsuf, bukan pula pemikir. Ia hanya manusia biasa yang gusar dengan realitas yang ada di hadapannya: kejahatan yang sangat kasat mata, terjadi nyaris di semua sudut dunia, semua orang tahu itu melawan hukum, namun tak seorangpun mau dan mampu menghentikannya. Bahkan, karena begitu sering terjadi, banyak orang menganggap kejahatan sebagai sebuah kewajaran belaka. Ia memeras otak, mencoba mencari jawab atas segala tanya. Namun yang muncul justru pertanyaan-pertanyaan baru yang makin membuatnya

sakit kepala: Mengapa harus ada kejahatan? Bukankah dunia akan lebih baik tanpa kejahatan? Apakah Tuhan sengaja menciptakan kejahatan dan membiarkannya merajalela di tengah kehidupan manusia? Kebuntuan berpikir membuatnya putus asa. Ia pun pergi ke tempat sepi dan terpencil, mengurung diri di sebuah gua yang gelap dan dingin selama berhari-hari. Ia berharap, dengan berkontemplasi, ia dapat menemukan pencerahan atas kerisauan hatinya selama ini. Tapi nihil, pencerahan itu tak kunjung tiba. Sampai suatu ketika, seorang tua berjenggot dan bercambang putih memasuki gua dan menemukan tubuhnya yang terbaring lunglai tanpa daya. Setengah mengigau, antara sadar dan tidak, ia bertanya kepada orang tua yang ada di hadapannya. “Pak Tua, siapakah engkau?” “Aku adalah dirimu sendiri.” “Diriku sendiri? Ah, tapi

s a t u k a t a i n d o n e s i a

11

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009


12 www.bipnewsroom.info

komunika Edisi 2/Tahun V/Februari 2009

Dinihari pukul 03.30 WIB. Sepagi itu, rintik hujan sudah membasah bumi. Toh tangis langit tak menyurutkan langkah Kamidjan (57) yang sedang bergegas menuju “Pasar Setan”. Lelaki dua cucu warga Kaliabu, Kec Salam, Kab Magelang, Jateng, ini tampak bersemangat memanggul sekarung besar petai hasil panen dari kebunnya. Ia tak terlalu mempedulikan tubuhnya yang kedinginan dan basah kuyup. Keinginannya hanya satu, segera sampai di pasar Kaliabu dan ketemu dengan orang-orang yang akan membeli petainya. “Mumpung harga lagi bagus!” serunya kepada komunika dengan nafas tersengal.

Selingget (satu ikat), berisi sepuluh lonjor petai ukuran sedang, awal bulan lalu hanya ia jual Rp4.500. Tapi kini konon harganya melambung nyaris dua kali lipat menjadi Rp 9.000. Kabar kenaikan harga petai itulah yang membuat Kamidjan nekat menerobos gerimis menuju satu-satunya pasar tradisional di desanya yang dijuluki sebagai “Pasar Setan” karena aktivitasnya hanya ramai pada pukul tiga hingga tujuh pagi. “Yah, dingin gak apa-apa, yang penting hasilnya cucuk (cocok dengan jerih payahnya),” katanya. Benar saja, baru sepuluh menit menggelar dagangannya dekat pintu pasar, 25 lingget petai yang dibawanya sudah amblas tak bersisa. “Alhamdulillah, ternyata para penggemar petai tak kenal krisis ekonomi dunia,” kata lelaki yang dua gigi depannya sudah tanggal ini sambil tersenyum lebar. Sepagi itu, di tengah gerimis yang terus menderai, Samidjan sudah menangguk fulus Rp225 ribu, jumlah yang cukup besar untuk ukuran kantong warga desa. Kalau semua uang untuk beli tempe, satu kol pick-up bisa diborongnya. Tapi tampaknya Samidjan pagi itu sedang tak berminat makan tempe. Saat ditanya mau diapakan uang sebanyak itu, dengan pasti Samidjan menjawab, “Untuk beli seragam sekolah anak, sisanya untuk belanja kebutuhan seharihari dan ditabung.” Di seluruh bagian pasar yang becek dan kusam, ratusan penduduk berbaur dalam suasana tawar-menawar nan riuh ditingkah rinai hujan. Sangat ramai, sampai sulit dipercaya bahwa pagi yang ingar-bingar itu belum lagi pukul

empat. “Beginilah suasana khas ‘Pasar Setan’, ramai pada jam-jam ‘setan gentayangan’ dan sepi pada saat manusia mulai bekerja,” imbuh Samidjan terkekeh. Tapi jangan salah, kendati beroperasi di pagi buta, kelengkapan isi pasar itu tak kalah dengan toko serba ada, pokoknya “3A” alias apaapa ada. Seperti yang komunika lihat, di tengah pasar, puluhan ibu

tampak sibuk memilih sayuran, buah-buahan dan juga bumbu dapur. Di dekatnya, di lapak yang menjual sembilan bahan pokok, seorang pelayan tampak kuwalahan melayani pelanggan yang minta didahulukan. Sementara di lapak yang lain, para penjual daging ayam, daging kambing dan daging sapi, juga ramai diantre pembeli. Ada juga

Mentari mulai terik. Kesibukan pagi itu makin terasa di sepanjang jalur Kupang-Soe. Meski tak seramai ibukota, namun lalu lalang orang di pasar yang ada di pinggir jalan. Riuhnya tawar menawar dan pemilihan barang seolah menjadi penanda geliat ekonomi masyarakat. "Ini pasar seribu," cetus Wilson, pegawai pemerintah daerah setempat yang ikut menjadi teman perjalanan menyusuri Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tentu ungkapan yang menggelitik, kenapa harus disebut pasar seribu? Tak menunggu lama, Wilson seolah mengerti wajah penuh tanya, langsung membuka suara, "Jika anda beli apapun disini, harga akan sama, seribu semua," lanjutnya. Saya tak tahu harus bilang apa saat mendengar penuturan Wilson, namun ketika mencoba menelisik mengapa mereka melakukan hal itu. Wilson kembali bercerita, "Coba dilihat, semua barang yang diperjualbelikan disini, kebanyakan adalah hasil alam. Untuk keperluan makan penduduk sehari-hari. Di sini mereka mengambil dari tanah untuk semua itu. Apa yang mereka ual adalah bagian dari apa yang mereka makan sehari-hari," jelas Wilson panjang lebar. Pasar seribu, yang disebut Wilson, memang sebuah pasar sederhana. Tak lebih luas dari lapangan volley. Letaknya pun berjajar sepanjangan jalan. Mungkin ada yang menyebutnya pasar tempel atau pasar tumpah. Bisa jadi angka rupiah yang berputar disini tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan ekonomi nasional, namun ia memberikan makna bagi kebutuhan dan roda ekonomi di tingkat lokal dan yang paling penting bisa memenuhi kehidupan keseharian. "Dorang (kita) bisa beli kebutuhan untuk makan dan ikut membantu tetangga lain yang membutuhkan uang untuk beli kebutuhan lain. Entah itu beras, gula, minyak atau yang lainnya," kisah Elli, salah seorang pengunjung pasar yang membawa sekeranjang penuh sayuran segar.

lapak-lapak kecil beralaskan karung plastik yang berfungsi laksana toko besi, toko kelontong, toko kayu, toko pakaian, toko perhiasan, tak ketinggalan warung makanan dan minuman. Pokoknya lengkap-kapkap! Di bagian lain, persis di tepi jalan aspal, di bawah naungan terpal, para bapak sedang memilah dan menumpuk kelapa, jagung, beras, singkong, ketela, kopi, gula jawa, dan “komoditas perdesaan” lainnya. Sementara para pedagang yang datang dengan mobil bak terbuka dari Magelang, Muntilan, Purworejo dan Jogjakarta, juga sibuk menurunkan alat-alat rumahtangga, barang-barang plastik, barang pecah-belah, barang elektronik, dan barang-barang “produksi kota” lainnya. “Pasar Setan merupakan tempat bertransaksi orang kota dan orang desa. Mereka saling tukar barang kebutuhan di sini. Orang desa beli barang-barang pabrikan yang gak ada di desa, sementara orang kota beli hasil bumi produksi masyarakat sini, jadi klop lah!” kata Gatul Pramudiyono, warga setempat yang mengantarkan komunika ke pasar yang nyatanya tidak dihuni setan ini. Awalnya komunika agak under estimated , alias menyepelekan, melihat kondisi pasar yang kumuh dan orang-orang yang bertransaksi rata-rata penampilannya kusam, jauh dari kesan mentereng. Tapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri, ternyata di balik kekumuhan itu tersimpan kekuatan ekonomi luar biasa. “Meski hanya berlangsung selama kurang lebih empat jam, namun saya pernah meneliti, omset sekali pasaran di sini bisa mencapai miliaran rupiah,” tutur Gatul, lulusan Fakultas Ekonomi sebuah universitas di Jogja yang juga guru SMK ini. Selain omset yang besar, kekuatan di pasar ini, menurut Gatul, adalah masih terjaganya demokrasi jual-beli. Berbeda dengan di mal atau pasar swalayan modern yang ‘memaksa’ pembeli untuk membayar harga barang yang telah ditetapkan secara sepihak oleh penjual, di ‘Pasar Setan’ harga ditetapkan secara musyawarah-mufakat. “Tak ada harga mati, semua bisa

di-nego. Jadi pembeli membayar sesuai dengan harga yang telah ia setujui,” terangnya. Siti (35), misalnya, berhasil membawa pulang satu set piring makan setelah melalui tawar-menawar yang cukup ‘alot’ dengan penjualnya. “Semula penjual mematok harga Rp 15.000 satu lusin, tapi setelah saya nyang (tawar—red), bisa kena Rp 11.500,” ujarnya malu-malu. Di sebelahnya, Sutar (55) ketawa lebar sambil menenteng rantang plastik pesanan istrinya yang baru saja ia beli dengan harga Rp 12.000. “Di toko kelontong Magelang sana harganya Rp 15.500. Di sini lebih murah karena tidak kena pajak dan bisa ditawar,” urainya. Toh ‘kerewelan’ para pembeli dalam menawar tak membuat para pedagang jera. Mereka bahkan bersyukur karena bisa menjalin komunikasi lebih akrab dengan pelangannya. Saking seringnya tawar-menawar, kadang kala an-tara pembeli dan penjual sampai kenal secara pribadi. “Sering saya diundang khajatan oleh pelanggan,” ujar Wasilah (24), penjual barang-barang plastik asal Muntilan. Perempuan berputera dua ini mengaku tak terlalu risau dagangannya dijual dengan harga hanya sedikit lebih tinggi dari harga pokoknya. Karena secara keseluruhan tetap saja keuntungan yang ia kumpulkan cukup besar, lantaran jumlah pelanggannya banyak. “Tuno satak bati sanak, mas. Rugi sedikit tapi tambah saudara,” ujarnya menukil pepatah Jawa kuno yang sudah nyaris tak terdengar. Inilah demokrasi jual-beli yang kini sudah semakin langka di tengah merajanya sistem ekonomi pasar modern. Penghargaan atas manusia kini seolah mulai ditinggalkan dengan model transaksi baru yang kaku dan dipandu dengan mesin. Apa mau dikata, interaksi di jagad ekonomi memang telah bergeser dari interaksi personal menjadi interaksi material. Saat mal, hipermarket, supermarket, dan retail bermunculan, demokrasi jual-beli ala pasar tradisional yang kental dengan dimensi manusia pun tersisih ke pelosok-pelosok perkampungan. (g)

Pasar, selain tempat bertemunya para penjual dan pembeli, masih dinilai menjadi pusat ekonomi masyarakat yang cukup kuat. Bahkan dalam sejarahnya, sebuah pasar akan menjadi pemicu bagi perkembangan pemukiman-pemukiman warga sehingga kemudian menjadi pusat pemerintahan. Mungkin Pasar Seribu, dimana semua barang dinilai dengan satu harga menginspirasi kemunculan konter atau toko yang menawarkan barang seharga Rp5 ribu atau Rp9 ribu rupiah. Namun satu hal yang pasti, kebutuhan keseharian pengunjung pasar seribu ini bisa terpenuhi. Dan pedagannya yang kebanyakan adalah orang kampung biasa juga bisa membeli aneka kebutuhan dari uang yang dikumpulkan dari hasil penjualan. Sebuah simfoni yang sangat indah. Namun pasar seribu memiliki ancaman serius. Sama halnya dengan pasar tradisional. Meski di kawasan Indonesia Timur, pasar tradisional juga telah mulai ditinggalkan sedikit demi sedikit. "Orang sudah mulai berpikir tentang gengsi dan gaya hidup. Di NTT, kalau orang dari kabupaten lain tidak menginjakkan kaki di Flabora Mall (supermarket di Kupang, red) terasa belum mantap. Padahal mereka bisa jadi cuma beli mie dua bungkus dan air mineral," jelas Profesor Alo Liliweri, pengamat komunikasi budaya dari Universitas Nusa Cendana seolah mengesahkan adanya pergeseran budaya belanja di pasar tradisional. Pasar memang merefleksikan berbagai perilaku atau budaya sebagian masyarakat dimana pasar itu berada. Meski gengsi belanja ke pasar modern sudah mulai menguat, namun masih banyak orang menrindukan kembali nuansa pasar tradisional. (m)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.