Dentamedia Volume 28 Nomor 1

Page 1

BANYAK APLIKASI MEMBUAT DOKTER GIGI MUMET

Banyak Aplikasi Buat

Dokter Gigi Pusing

Topik yang saat ini sedang dominan di grup media sosial dokter gigi adalah pertanyaan seputar aplikasi yang wajib diikuti dokter gigi. Tak tanggung-tanggung, pasca pemberlakuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dokter gigi yang sebelumnya hanya memiliki dua aplikasi yaitu e-Sertifikasi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Aplikasi STR dari Konsil Kedokteran Gigi (KKI) kini bertambah dengan tujuh aplikasi tambahan terafiliasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Semua itu menjadi wajib karena dibutuhkan pada saat memperpanjang Surat Izin Praktek (SIP) setiap lima tahun sekali.

Keruwetan timbul karena selama ini para dokter gigi sudah terbiasa mendapat layanan dari PDGI di tingkat Cabang yang notabene mereka kenal. Jadi bila ada permasalahan seputar aplikasi di masa lalu, cukup ditanyakan ke Admin PDGI Cabang di Kota/Kabupaten setempat. Bahkan pada banyak kasus akhirnya bukan hanya sekedar diberikan informasi, tetapi segala urusan dikerjakan oleh Admin PDGI Cabang hingga Surat Izin Praktik (SIP) keluar. Untuk aplikasi yang baru muncul, sayangnya Admin PDGI Cabang sama tidak tahunya dengan para dokter gigi. Akhirnya semua keluhan diarahkan ke call center instansi terkait. Ternyata, ini menimbulkan keluhan baru karena banyak yang merasa tidak ditanggapi.

Setidaknya, ada enam aplikasi yang perlu diikuti oleh dokter gigi, yaitu : e-Sertifikasi dari PDGI, Aplikasi STR dari KKI, e-Rekam Medis dari perusahaan penyedia, kemudian ada Satusehat SDMK, Plataran Sehat, Aplikasi Kecukupan SKP, Registrasi Fasyankes, Aplikasi Indikator Nasional Mutu, serta Mall Pelayanan Publik (MPP).

2
Bahasan

Sebenarnya bila dibandingkan dengan aplikasi kita di Google, jumlah aplikasi di atas relatif normal. Namun pada praktiknya, jika kita menggunakan aplikasi pada Google, hanya satu akun untuk mengakses semua aplikasi karena sudah terintegrasi satu sama lain. Selain itu aplikasi yang sering kita gunakan dalam platform Google lebih ramah pengguna, sehingga tidak perlu ada yang ditanyakan bahkan bisa dioperasikan tanpa petunjuk manual sekalipun.

3 5

Bahasan Aplikasi

Permasalahannya &

Apa saja permasalah yang timbul terkait dengan pemakaian aplikasi? Semuanya dapat dilihat dari perbincangan di grup media sosial dokter gigi. Secara garis besar permasalahan terbagi menjadi dua yaitu akibat kesalahan pada saat pengisian serta akibat kekurang handalan apilkasi itu sendiri.

Sebelum berlaku Undang-Undang Kesehatan yang baru, data dokter gigi tersimpan di Konsil Kedokteran Gigi (KKI), bila kemudian ada juga data di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) isinya pun sama karena adanya interoperabilitas data antar keduanya, bahkan tersambung pula ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PdDikti) milik Kemendikbudristek. Nama dokter gigi pada ketiga aplikasi lama ini berdasarkan yang tertera di ijazah, yang diambil dari Akta Kelahiran.

Aplikasi baru memiliki perbedaan untuk urusan nama dokter gigi. Tidak lagi mengambil nama dari Akta Kelahiran / Ijazah, melainkan dari Data Kependudukan. Hal inilah

yang kerap menimbulkan masalah. Penyebabnya karena dulu nama di Data Kependudukan tidak berdasarkan Akta Kelahiran tetapi berdasarkan keinginan yang bersangkutan.

Akun di aplikasi baru kini menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nama sebagai kunci penyama. Di sinilah masalah muncul, seperti pada Satusehat SDMK, harus ada kecocokan antara Nama dan NIK. Teorinya, dokter gigi tinggal menyalin NIK dan Nama yang terdapat di Kartu Tanda Penduduk (KTP), ternyata nama di KTP entah kenapa ada yang tidak sama dengan nama di Data Kependudukan sehingga proses pembuatan akun gagal.

Masih di Satusehat SDMK yang banyak dikeluhkan adalah proses pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR), ada yang bisa ada pula yang diminta menunggu enam bulan menjelang masa berlaku STR lulus. Kemudian yang banyak dikeluhkan adalah tanggal kelulusan yang tidak sama dengan tanggal sebenarnya.

Masalah lain yang dikeluhkan adalah login Kecukupan SKP yang menggunakan nama profesi dan NIK sebagai pemanggil. Beberapa dokter gigi mengeluhkan gagal padahal sudah mengisi nama profesi dan NIK dengan benar.

Terakhir adalah masalah integrasi rekam medik elektronik dan Satusehat. Banyak yang tidak tahu harus didahului oleh pendaftaran Fasyankes. Selain itu prosesnya tidak sederhana, bahkan yang menggunakan aplikasi dari vendor berbayar, proses integrasi ke Satusehat harus dilakukan user sendiri.

Kunci dari permasalahan ini adalah layanan pengaduan yang tersentralisasi di Kemenkes yang sepertinya memiliki keterbatasan sumber daya manusia, sehingga tidak bisa langsung dijawab. Padahal, para dokter gigi sudah terbiasa dimanjakan PDGI, bertanya cukup ke cabang yang relatif mereka kenal bahkan kalau perlu dibantu dikerjakan prosesnya oleh para Admin Cabang PDGI yang baik hati. [Fathin V]

4

Mahkamah Konsistusi

RESMI TOLAK UJI FORMIL UNDANG UNDANG KESEHATAN

Jakarta (29/2/2024), Uji Formil Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2023

yang diajukan oleh lima organisasi profesi yang terdiri dari Pengurus Besar Ikatan

Dokter Indonesia (PB IDI), Pengurus Besar Persatuan

Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), dan Pengurus Pusat Apoteker Indonesia (PP IAI) resmi ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan ini tertuang dalam Putusan Nomor 130/PUU-XXI/2023.

“Mengadili, menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya”, ujar Suhartoyo selaku Hakim MK yang membacakan putusan tersebut di Ruang Sidang Pleno Gedung MK. Putusan ini dibuat setelah memepertimbangkan empat hal, pertama, Organisasi Profesi selaku pemohon telah diundang melakukan public hearing dalam penyusunan undang-undang. Kedua, Kemenkes RI telah melakukan public hearing, Forum

Group Discussion (FGD), dan sosialisasi dalam pemenuhan hak masyarakat dan menyertakan pendapat ahli dalam pembentukan undang-undang. Ketiga, saksi yang diajukan dalam persidangan mengaku diundang dalam kegiatan public hearing oleh Kemenkes. Keempat, masyarakat telah diberikan naskah akademik dan rancangan Undang-Undang melalui Kementrian Kesehatan. Kemenkes juga telah memberikan wadah penyampaian pendapat bagi masyarakat dalam laman https://partisipasisehat.kemkes.go.id/

Sebelumnya, lima Organisasi Profesi menyatakan dalam dalil permohonan bahwa UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan cacat formil karena dalam perencanaan, pembahasan dan pembuatannya tidak menyertakan partisipasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam penyusunan dan pembahasan RUU. Namun, menurut MK, UU ini tidak menjadi cacat formil dan tetap memiliki kekuatan hukum walaupun

tidak menyertakan DPD dalam pembahasannya. Oleh karena itu, UU No 17 Tahun 2023 tidaklah bertentangan dengan UUD 1945.

Terkait putusan ini, terdapat empat hakim MK yang menyatakan pendapat berbeda (dissenting opinion), yaitu Hakim Konstitusi Suhartoyo, Saldi Isra, Enny Nurbaningsih dan Ridwan Mansyur. Substansi dissenting opinion dari empat hakim tersebut pun juga dianggap telah dibacakan.

Menanggapi hasil putus-

an ini, Ketua PB IDI, dr. Adib Khumaidi menyatakan menghormati proses hukum yang berlaku dan putusan MK tersebut. Mewakili lima Organisasi Profesi, pihaknya mengapresiasi keempat hakim yang menyatakan dissenting opinion. Dr. Adib juga menambahkan, pihaknya akan mengajukan kembali uji materi terhadap UU no 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Namun, tetap akan dilakukan pengkajian pasal demi pasal terlebih dahulu sebelum uji materi diajukan. [Messya R]

Cara berlangganan :

1. Snap QR Code dengan HP atau buka http://bit.ly/3irknZ3

2. Isi data pembeli, klik berlangganan

3. Lakukan pembayaran sebesar sesuai instruksi

Biaya sudah termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia

Berita
5

Pengukuhan Guru Besar Universitas Gadjah Mada

Kamis (4/1) di Balai Senat Universitas Gadjah Mada telah mengukuhkan Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes sebagai Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial

Berita

Komposit Kedokteran Gigi. Dalam upacara pengukuhan sebagai Guru Besar, Siti Sunarintyas Memaparkan perkembangan Material Resin Komposit, yang merupakan material yang cukup banyak digunakan dikarenakan memiliki nilai estetis tinggi, kemampuan untuk restorasi langsung, dan memiliki sifat mekanis fisik dan biokompatibilitas yang baik.

“Material resin komposit di bidang kedokteran gigi saat ini banyak digunakan antara lain untuk perawatan penutup kavitas, restorasi intra dan ekstra-korona, restorasi sementara, vinir, elemen gigi tiruan, semen, pasak gigi, dan lain lain” ujarnya dalam pidato berjudulul Material Resin Komposit Untuk Perawatan Kedokteran Gigi: dari Masa Lampau ke Era Baru”. Siti menambahkan bahwa terdapat Matriks Resin Kompo-

PT. Cobra Dental Indonesia, sebuah perusahan alat dan bahan kedokteran gigi menghibahkan Function Hall untuk Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad).

Serah terima hibah dari dr. Adrian Susanto, MHA selaku CEO PT Cobra Dental Indonesia kepada Direktur Utama RSGM Unpad Dr. Kosterman Usri, drg., MM. berlangsung pada hari Senin 19 Februari 2024 bertempat di Function Hall yang terletak di Lantai 4 Gedung Utama rumah sakit tersebut. Turut hadir dalam serah terima, Prof. Diana Sari, SE, M.MGT, PhD selaku Direktur Badan Pengelola Usaha Komersial dan Investasi Unpad; Edward Hendry, S.IP, MM selaku Direktur Sarana, Prasarana, dan Manajemen Aset Unpad; serta Dr. Dudi Aripin, drg, Sp.KG(K) selaku Ketua Dewan Pengawas RSGM Unpad.

sit yang banyak digunakan saat ini yaitu Bisphenol A Glycidil Methacrylate (bisGMA). Matriks bis-GMA memiliki rantai monomer difungsional panjang dan kuat, cincin bensen, dan polimer berikatan silang, sehingga memiliki kekentalan tinggi.

Siti menilai material ini tetap bisa di kembangkan di masa depan baik dalam segi ketahanan lamanya, secara fungsional maupun keamanannya. Saat ini material resin komposti sudah bersifat bio-innert dan dapat menggantikan struktur gigi, akan tetapi terdapat peluang dimana dapat dikembangkan sehingga memiliki sifat bioaktif, terapetik dalam menghambat karies, kompromis terhadap biofilm, dan memproteksi struktur gigi demi meningkatkan ketahanan restorasi dan keharmonisan lingkungan rongga mulut. [fkg.ugm.ac.id; M. Syauqi]

Hibah Cobra Dental untuk RSGM Unpad

Dr. drg. Kosterman Usri, MM, selaku Direktur Rumah Sakit Mulut dan Gigi Universitas Padjadjaran mengatakan hadirnya Function hall di RSGM Unpad akan memberikan dampak positif bagi proses pendidikan. "Kami sangat berterima kasih atas komitmen Cobra Dental dalam mendukung misi pendidikan kami, Function Hall ini akan menjadi fasilitas penting dalam proses pendidikan di RSGM Unpad serta menjadi bukti adanya kolaborasi antara rumah sakit dan pelaku industri." ujarnya.

dr. Adrian Susanto, MHA, Direktur PT Cobra Dental, menambahkan, "Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan adalah investasi untuk masa depan. Melalui hibah Function Hall ini, kami berharap dapat mendorong pertukaran ide, peneli-

tian bersama, dan pengembangan terus-menerus dalam praktek klinis di sektor kesehatan gigi." Ucapnya.

Sementara itu Prof. Diana Sari, SE, M.MGT, PhD selaku Direktur Badan Pengelola Usaha Komersial dan Investasi Unpad dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Cobra Dental Indonesia, beliau berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan tridharma perguruan tinggi. Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pengawas RSGM Unpad Dr. Dudi Aripin, drg, Sp.KG(K), beliau menambahkan selain untuk keperluan pendidikan mahasiswa, Function Hall ini juga dapat digunakan untuk pendidikan berkelanjutan para dokter gigi. [Berita, Foto : Instalasi Promkes & Humas RSGM Unpad]

6 Berita

Apron Timbal Tidak Lagi Diperlukan untuk Prosedur Radiologi

Panel Ahli American Dental Association (ADA) mengeluarkan rekomendasi baru terkait peningkatan keamanan prosedur radiograf. Rekomendasi ini mengemukakan bahwa penggunaan apron timbal dan pelindung tiroid tidak lagi direkomendasikan. Rekomendasi ini diterbitkan dalam The Journal of the American Dental Association pada tanggal 1 Febuari 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan proteksi radiasi pada radiografi dental dan CBCT.

Dalam rekomendasi ini, panel ahli meninjau beberapa publikasi terhadap radiograf, dimana penggunaan apron dan pelindung tiroid tidak lagi diperlukan untuk mleindungi pasien dari paparan radiasi. Rekomendasi ini berlaku bagi seluruh pasien dengan tidak memandang umur dan status kesehatan seperti kehamilan.

Dari beberapa bukti yang dikumpulkan, peralatan radiografi modern saat ini sudah dibekali kemampuan utnuk membatasi ukuran sinar X terbatas hanya pada area yang diinginkan untuk pencitraan yang baik serta melindungi bagian tubuh lain dari paparan radiasi. Dari bukti ilmiah tersebut disebutkan bahwa penggunaan apron dan pelindung tiroid menghalangi sinar X primer sehingga hasil pencitraan yang dibutuhkan menjadi kurang baik. Jika hal ini terjadi, maka diperlukan pengambilan radiografi ulang sehingga menambah paparan sinar radiasi yang seharusnya tidak diperlukan.

Kepala bagian Departemen Periodontology dan Oral Medicine University of Michigan School of Dentistry , Dr. Purnima Kumar, D.D.S., Ph.D dan Panel Ahli ADA mengatakan, rekomendasi ini menjadi imbauan bagi klinisi dalam melakukan tindakan radiografi yang terukur dan tidak terlalu banyak untuk meminimalisir paparan radiasi pada pasien, dokter, serta perawat gigi.

ADA juga mengeluarkan rekomendasi untuk menghindari paparan radiasi dengan beberapa cara, yaitu :

1. Melakukan tindakan radiografi dengan tujuan untuk mengoptimalkan informasi diagnostik dan meningkatkan hasil perawatan pasien serta sebisa mungkin menggunakan gambar radiograf pada pemeriksaan gigi sebelumnya

2. Menggunakan mesin radiografi digital dibandignkan mesin radiografi konvensional

3. Membatasi area paparan sinar X hanya pada daerah yang perlu dilihat

4. Memposisikan pasien dengan benar sehingga meminimalisir kesalahan pengambilan gambar atau gambar yang kurang tepat

5. Menambah opsi penggunaan CBCT hanya jika opsi radiograf lain dengan paparan rendah tidak dapat memberikan informasi diagnostik yang diperlukan

6. Mematuhi peraturan terkait radiasi yang berlaku di daerah setempat.

Hingga saat ini, rekomendasi ini masih belum dapat di terapkan di Indonesia karena belum adanya perubahan peraturan sehingga penggunaan apron dalam praktik radiologi masih diperlukan [medicalxpress.com, M.Syauqi]

Berita

Dana Pendidikan Dibayarkan Pinjol, Student Loan Jadi Solusi?

Dunia pendidikan tinggi di Indonesia ramai akibat beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerja sama dengan Danacita, sebuah platform pinjaman online untuk dana pendidikan. Rupanya tak hanya ITB, salah satu Fakultas Kedokteran Gigi pun juga turut bekerjasama dengan platform pinjaman online tersebut. Masyarakat geger karena melihat tingginya bunga yang dibebakan pada peminjam dalam setiap cicilan yang dibayarkan. Tidak tanggung-tanggung, bunga yang dipatok oleh perusahaan fintech tersebut mencapat 1,75 persen.

Isu ini memicu Kementerian Keuangan Indonesia mengkaji skema student loan untuk diterapkan di Indonesia. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, menyampaikan dalam konferensi pers Januari lalu bahwa skema tersebut akan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama dengan pihak perbankan. Ide penerapan student loan ini memicu pro dan kontra di masyarakat, mengingat penerapannya di Amerika Serikat justru menimbulkan banyak masalah dan dianggap memberatkan bagi kebanyakan siswa yang meminjam.

Apa itu student loan?

Melansir USA Today, student loan adalah bantuan dana yang dipinjamkan untuk membayar biaya pendidikan di perguruan tinggi. Bantuan dana ini disediakan dalam bentuk lumsum dan dikembalikan dalam bentuk cicilan beserta bunga yang dibayarkan pada waktu yang sudah disepakati.

Pada praktiknya di Amerika Serikat, terdapat dua jenis student loan, yaitu student loan dari pemerintah dan dari pihak swasta. Pemerintah Amerika Serikat sudah menyelenggarakan program ini sejak tahun 1965 untuk membantu warganya yang ingin berkuliah atau masuk ke dalam sekolah profesi. Departemen Pendidikan Amerika Serikat sendiri sebagai penyedia student loan terbesar di Amerika Serikat menyediakan US$112 Milyar per tahun untuk membayarkan biaya kuliah lebih dari 10 juta mahasiwa.

Bagaimana mekanisme student loan?

Student loan tidak sesederhana “pinjaman” pada umumnya. Niat dari program ini sejatinya baik karena ingin memfasilitasi orang-orang yang tidak mampu membayar biaya pendidikan yang mahal agar tetap bisa mendapatkan pendidikan yang cukup agar siap bekerja. Perbedaan latar belakang dan kondisi penerima pinjaman tentu menjadikan program ini memiliki beberapa skema.

PemerintahAmerika Serikat akan membayarkan biaya studi seseorang sampai lulus dan setelah lulus, peminjam memiliki masa tunggu kerja hingga enam bulan. Setelah itu, setiap peminjam harus mulai membayar cicilan dana pinjamannya.

Namun, ada skema yang berbeda tergantung jenis skema yang diambil. Contohnya pinjaman bersubsidi yang diberikan untuk mahasiswa yang memenuhi syarat, baik secara administratif serta membutuhkan bantuan secara finansial. Bunga pada skema ini akan dibayar oleh pemerintah selama masa pendidikan dan masa tunggu kerja. Sedangkan contoh lainnya adalah pinjaman tanpa subsidi yang diberikan untuk mahasiswa yang memenuhi syarat secara administratif, namun bukan berdasarkan kebutuhan secara finansial. Bunga pinjaman dalam skema ini tetap harus dibayarkan oleh mahasiswa sejak selama masa studi hingga pinjaman lunas.

Student loan menyebabkan krisis ekonomi

Walau sudah berjalan puluhan tahun, student loan di Amerika Serikat justru menimbulkan masalah besar. Melansir laman Council on Foreign Relations, total pinjaman dana pendidikan di Amerika Serikat telah mencapat US$1,77 trilyun, melebihi pinjaman untuk dana transportasi dan pinjaman pribadi, seperti kartu kredit. Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa program ini tetap harus dipertahankan karena meningkatkan kemampuan masyarakat untuk tetap bersaing di tingkat global. Namun, di sisi lain, beberapa ahli meyakini bahwa dana pinjaman ini justru menghambat perkembangan generasi muda karena ketika mereka bekerja, sebagian besar uang mereka justru habis

untuk membayar cicilan pendidikan. Berbeda dengan kondisi pada generasi sebelumnya, membayar cicilan ini tidak terlalu sulit karena biaya pendidikan juga cukup terjangkau. Saat ini, Amerika memiliki biaya pendidikan paling mahal diantara negara-negara maju. Konsekuensinya, cicilan student loan pun membengkak.

Masalah lain yang timbul adalah lebih dari seperempat masyarakat Amerika Serikat memiliki hutang dana pendidikan antara US$10.000 hingga US$100.000. Dampaknya terhadap ekonomi Amerika Serikat adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi karena menurunnya daya beli masyarakat. Para ahli percaya jika ini terus terjadi, maka akan mengarah kepada resesi dan gagalnya pemulihan ekonomi setelah pandemi.

Pemerintah Amerika Serikat juga tengah mengupayakan perbaikan krisis ini melalui program terbaru Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yaitu save plan. Program ini menghilangkan atau memberikan amnesti pada peminjam yang sudah mencicil student loan selama lebih dari 20 tahun atau meminjam kurang daru US$12.000. Program ini direncanakan mulai berlaku sejak Februari 2024.

Apakah student loan di Indonesia bisa menjadi solusi?

Student loan adalah program yang sangat rumit dan berdampak secara signifikan terhadap perekonomian negara. Tentu pemerintah perlu mengadakan kajian secara detail dan mendalam, sebagaimana disampaikan oleh Sri Mulyani. Program ini bisa jadi cocok atau bahkan tidak cocok sama sekali diterapkan di Indonesia. Namun, dengan kebutuhan yang tinggi akan biaya pendidikan yang kian membengkak, bisa jadi pemerintah memiliki solusi yang lebih baik daripada student loan Namun yang pasti, apapun solusi yang ditawarkan pemerintah, pemerintah perlu kembali ke tujuan awal munculnya ide student loan ini. Tujuan awalnya adalah untuk membantu setiap masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, dan ini sejalan dengan mimpi Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

8 Opini

Lulusan Kedokteran Gigi Pilih Gabung dengan Jaringan Klinik Gigi Dibandingkan Buat Klinik Sendiri

Beberapa tahun lalu, mungkin lebih banyak lulusan kedokteran gigi yang memilih untuk berpraktek secara mandiri namun trend ini semakin bergeser dengan hadirnya pilihan untuk bergabung dengan jaringan klinik gigi.

Dengan bergabung ke jaringan klinik, dokter gigi tidak perlu investasi alat yang sangat mahal, investasi tempat, serta tidak menanggung resiko besar apabila klinik yang dibangun sepi pasien. General Manager dari FDC Dental Clinic, Muhammad Mursyidi mengatakan, dengan bergabung ke klinik gigi, dokter gigi diposisikan sebagai mitra sehingga sisi entrepreneurship-nya tetap."Dengan bergabung ke jaringan klinik, dokter gigi memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan membuat klinik

sendiri karena tidak perlu investasi alat yang sangat mahal, investasi tempat," kata Muhammad Mursyidi dalam keterangannya, Sabtu (14/10/2023).

Namun demikian, sebaiknya dalam memilih jaringan klinik gigi juga memperhatikan upaya klinik itu dalam berinvestasi dalam teknologi untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik yang tersedia. "Ini termasuk penggunaan peralatan canggih untuk diagnosis dan perawatan, serta penggunaan bahan berkualitas tinggi untuk hasil yang tahan lama," katanya.

Lantas bagaimana agar bisa bergabung dalam jaringan klinik gigi ini? Muhammad Mursyidi mengungkapkan, selain uji keterampilan teknis, karakter menjadi hal utama yang akan dinilai. "Seorang dokter gigi

hanya bisa menyelesaikan masalah pasien kalau komunikasi dan karakternya benar-benar baik. Terutama karakter tulus mau bekerja keras untuk membantu pasien," katanya.

Ia mencontohkan FDC Dental telah menjadi pilihan lulusan berbagai kampus ternama seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti.

Alfian human capital dari FDC Dental Clinic mengatakan, ada 400 dokter gigi umum & spesialis yang telah memilih untuk bergabung dengan keluarga FDC Dental Clinic,” ujar Alfian human capital dari FDC Dental Clinic. "Biasanya mereka tertarik karena melihat sendiri keberhasilan kakak kelas mereka yang berkarir di sana," katanya. [Tribunnews]

PDGI Berikan Rekam Medik

Elektronik Gratis

Kewajiban menggunakan rekam medik elektronik sesuai amanat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 telah menimbulkan permasalahan tersendiri di kalangan dokter gigi pada saat praktik mandiri.

Walaupun diperkenankan membuat rekam medik elektronik sendiri, dokter gigi terpaksa harus menggunakan aplikasi berbayar yang ditawarkan perusahaan penyedia rekam medik elektronik karena bukan kompetensinya. Masalahnya membayar langganan aplikasi rekam medik elektronik telah menimbulkan beban biaya baru yang pada akhirnya akan menjadi tanggungan pasien. Hal ini menjadi kesulitan bagi dokter gigi yang baru merintis praktik atau berpraktik di daerah dengan kemampuan ekonomi masyarakat tidak memadai. Berangkat dari keprihatinan terse-

but, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) sebagai organisasi profesi dokter gigi satu-satunya di Indonesia berinisiatif untuk membuat e-RM PDGI, rekam medik elektronik gratis untuk praktik mandiri dokter gigi. Aplikasi tersebut diluncurkan oleh Pengurus Besar PDGI bertepatan dengan peringatan ulang tahun PDGI Ke-74 pada tanggal 22 Januari 2024 di Grha PDGI Jakarta. e-RM PDGI saat ini sudah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Kementerian Komunikasi dan Informasi serta telah terintegrasi dengan Satusehat Kementerian Kesehatan, sehingga menjadi aplikasi legal yang diakui pemerintah.

Pada kesempatan tersebut selain meluncurkan e-RM, PB PDGI juga meresmikan pendirian PDGI Training Center sebagai lembaga pelatihan tenaga kesehatan yang diproyeksikan

terakreditasi Kementerian Kesehatan. PDGI Training Center merupakan jawaban dari PDGI terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang hanya memperkenankan lembaga pelatihan terakreditasi sebagai penyelenggara kegiatan pelatihan ataupun peningkatan kompetensi untuk tenaga kesehatan.

Ketua Pengurus Besar PDGI, Usman Sumantri menyatakan peluncuran e-RM PDGI serta peresmian PDGI Training Center merupakan upaya untuk menunjang kelancaran tugas anggota PDGI yang saat ini berjumlah 49.483 dokter gigi dalam melayani masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Dokter gigi anggota PDGI saat ini sudah bisa mengakses e-RM PDGI secara gratis di laman www. pdgi.or.id untuk dapat digunakan langsung dalam praktik mandiri sehari-hari. [Berita, Foto : Humasdatin PB PDGI]

9 Berita Berita

Identifikasi Biometrik dalam Kedokteran Gigi

Pernahkah anda membuka ponsel dengan pengenalan wajah atau atau menempelkan sidik jari saat absensi pergi dan pulang kerja? Ternyata hal yang kita lakukan sehari-hari ini termasuk dalam pemanfaatan teknologi biometrik. Pernahkah teknologi biometrik dalam bidang kedokteran gigi?

Sebelumnya, kita perlu mengenal dulu apa itu Identifikasi Biometrik (IB). Identifikasi Biometrik merupakan teknologi yang dapat mengambarkan ciriciri tubuh manusia, diukur dan dihitung mengunakan kecerdasan buatan sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasi seseorang. Beberapa contoh dari Indentifikasi Biometrik antara lain sidik jari, urat telapak tangan, pengenalan wajah, pengenalan iris mata, pengenalan retina dan bentuk telinga. Lalu bagaimana biometrik dapat berguna saat diaplikasikan di dunia kedokteran gigi?

Beberapa tahun ini, masalah keamanan dan perlindungan data menjadi pembicaraan hangat. Hal ini juga ikut dituangkan dalam UU Perlindungan data Pribadi no 27 tahun 2022 yang membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan data pasien. Kemungkinan di masa mendatang akan semakin banyak klinik gigi yang menggunakan Identifikasi Biometrik dengan karakteristik

khas manusia seperti sidik jari, pengenalan wajah, dan iris pada mata untuk melakukan akses rekam medis elektronik dan dokumentasi riwayat kesehatan. Selain itu, Identifikasi Biometrik juga telah digunakan dalam radiografi serta telah membantu dokter gigi forensik untuk melakukan identifikasi korban menggunakan bitemark, susunan gigi, sidik bibir, hingga sidik rugae palatina.

Kecanggihan Identifikasi Biometrik juga diikuti dengan kekhawatiran dalam aplikasinya. Teknologi baru ini masih dipertanyakan untuk detail mekanisme dalam menanggulangi keamanan. Belum lagi soal biaya yang harus dikeluarkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan gigi cukup besar. Beberapa dokter gigi juga ternyata masih skeptis dengan penggunaan teknologi baru ini dan tetap masih nyaman dengan metode konvensional dalam hal pengelolaan pelayanan kesehatan gigi. [dentistryiq. com; M. Syauqi, Messya R]

Sekilas

PIN IDGAI Ke-17 Soroti Peningkatan Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus

Mengusung

tema “Improving special health care need children's quality of life with updated research and innovation in Pediatric Dentistry”, Pengda IDGAI DKI Jakarta menggelar seminar Pertemuan Ilmiah Nasional IDGAI ke17 di Jakarta Convention Center, Jakarta. Acara ini digelar pada 1-3 Febuari 2024 dengan menghadirkan pembicara dari mancanegara, seperti Indonesia, Malaysia, Korea, dan Jepang. Pertemuan ilmiah ini menekankan pentingnya kesehatan gigi dan mulut tak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada individu berkebutuhan khusus. diharapkan para dokter gigi anak dapat meningkatkan kemampuannya dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Tak hanya kegiatan ilmiah, acara ini dimeriahkan dengan acara hiburan, pameran, dan bakti sosial pemeriksaan gigi gratis bagi anak berkebutuhan khusus. [Dentamedia]

Sambut Ramadhan, FKG USK

Berikan Layanan Gigi Gratis di Banda Aceh

BANDA

ACEH, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala (FKG USK) memberikan pelayanan kesehatan gigi gratis bagi warga Banda Aceh dalam rangka menyambut Ramadan 1445 H. Kegiatan sosial bertemakan "Senyum Sehat Indonesia Menyambut Ramadan 1445 H" itu dilaksanakan dua hari, 6 - 7 Februari 2024, di beberapa titik di Kota Banda Aceh. "Kegiatan Senyum Sehat Indonesia ini merupakan bentuk dukungan USK terhadap upaya pemerintah mewujudkan Indonesia Bebas Karies Tahun 2030," kata Dekan FKG USK Dr drg Cut Soraya di Banda Aceh, Selasa (6/2/2023).

Dalam kegiatan ini, FKG USK memberikan perawatan gigi gratis seperti pencabutan gigi sederhana, scaling, penambalan sederhana dan preventive dentistry kepada 500 santri dan edukasi kesehatan gigi kepada 1000 santri/ siswa di Banda Aceh. [Readers.ID]

10 Berita

Transplantasi Mata dan Wajah: Revolusi Kedokteran Bedah Modern

Tim bedah berisi 140 orang dari

New York University Langone Health telah berhasil melakukan transplantasi pertama satu mata penuh serta setengah Wajah kepada seorang veteran perang berumur 46 tahun yang selamat dari kecelakaan listrik tingkat tinggi. Transplantasi ini meliputi satu buah mata kiri dan sebagian wajah dari seorang donor.

Prosedur awal transplantasi mata kiri telah dilakukan pada Mei 2023. Walaupun belum ada tanda-tanda penglihatan namun ditemukan aliran darah yang masuk ke retina dan menunjukkan hasil positif. Dengan adanya hasil ini maka memungkinkan untuk merekonstruksi bagian lain wajah lain seperti hidung, kelopak mata kiri atas dan bawah, alis kiri, bibir segmen tulang wajah seperti pipi, hidung, dagu disertai jaringan otot, saraf, dan pembuluh darah di bawahnya.

Dalam pelaksanaannya, Tim Dokter NYU Langone beserta keluarga korban menyetujui untuk melakukan operasi mata secara penuh dengan kombinasi wajah pertama kali di dunia. Tim dokter yang dipimpin oleh Eduardo D. Rodriguez, MD, DDS mendapatkan donor hanya dalam waktu tiga bulan. Dalam operasi ini didukung dengan perencanaan pra bedah dan pem-

bedahan menggunakan komputer

3D sebagai panduan dalam penyelarasan tulang di lokasi yang tepat.

Setelah lima bulan, perkembangan yang didapatkan setelah operasi terlihat luar biasa. Perkembangan pada pasien menunjukan adanya aliran darah yang baik, pengembalian beberapa kemampuan pengecapan, penciuman, bahkan pasien juga sudah dapat makan makanan padat dengan baik. Tim dokter juga telah merencanakan untuk mengoptimalkan rehabilitasi gigi dan orthodonti dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini, tim multidisiplin NYU masih terus mendiskusikan cara untuk memulihkan penglihatan pasien. Akan tetapi, dengan adanya tanda-tanda kesehatan, bukan tidak mungkin terjadi kemungkinan yang mengejutkan di masa depan baik untuk untuk pasien maupun dunia transplantasi organ. [nyulangone.org; M.Syauqi]

Susanti PEMIMPIN REDAKSI Messya Rachmani REDAKSI Fathin Vania Rahmadina, Nadia Faradiba, Rizna Salsadila Shofwa, M. Syauqi Syafiq KORESPONDEN Dhona Afriza (Padang), Amanda Kristiani Matondang (Medan), Bertha Aulia (Palembang), Alfini Octavia (Yogyakarta), Ronny Baehaqi (Surabaya), Muhammad Andhyka Fitrianto (Malang), Putra Qodri Fath (Pontianak), Irma Chaerani Halim (Samarinda), Muhamad Ruslin (Makassar), Michael Andrea Leman (Manado), Anak Agung Istri Devi Wulandari Putra (Denpasar), Septia Indriasari (Mataram)

DIREKTUR BISNIS Maryanne Susanti PEMASARAN Felycia Evangeli Andi Arnold (Manajer), Alia Intan Kusuma Ramadhani, Blandina Tsanarayya Amarantha ACARA Dian Islamiyati (Manajer) Mulia

11 Wawasan
Dentamedia tiap triwulan diterbitkan oleh Lembaga Studi Kesehatan Indonesia (LSKI) Yayasan Bale Cijulang sejak tahun 1997 ISSN 1410-4768 ALAMAT: Office & Beyond Building Jl. CImanuk 6 Bandung 40115, Kotak Pos 7785 Bandung 40122, TELEPON: 0896628366161, FAKS: (022)2502807, EMAIL: dentalmedia@gmail.com SITUS: www.dentamedia.id PENDIRI Kosterman Usri PEMIMPIN UMUM Maryanne
ISI DENTAMEDIA
Ayu Hanifa, Varisati Nalina Vara, Sangga Tirakat, Muhammad Syahid Abdilah, Abigail Thanya Gracesheila, Andrian Fadhillah Ramadhan, Maya Adriati Pramestiningrum, Raisya Aurellia Putri Lesmana, Adira Khansa Mahdiya, Gabriella Tasha, Vita Ekaviasta Putri KEUANGAN Latifah Kaniadewi , Siti Kusdiarti DESAIN GRAFIS Benazir Amriza Dini, Irmayanti Meitrieka, Yuda Haditia Putra, Aulia Dewi PRODUKSI Agus Sono TEKNOLOGI INFORMASI Anzarudin, Anggit Wirasto BIRO JAKARTA Sandy Pamadya (Kepala), Affi Listriani, Ina Sarah Addawiah, Putu Ayu Pradnya BIRO SEMARANG Hayyu Failasufa (Kepala), Ade Ismail Berita/artikel/siaran pers/foto/surat pembaca/iklan/penawaran kerjasama untuk Dentamedia kirimkan ke e-mail ke dentamedia@gmail.com
APABILA KEBERATAN DENGAN
SILAHKAN KIRIMKAN HAK KOREKSI/JAWAB ANDA KE ALAMAT DENTAMEDIA
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.