Endorfin : Peduli Menenangkan Hati

Page 1

END R F N Peduli untuk Menenangkan Hati

RABU, 22 JUNI 2016

TERBIT 8 HALAMAN

NOMOR 1 TAHUN 1

Rp 3.500,-

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Sila Ke - Lima PANCASILA

Paragraf 4 pembukaan UUD : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada rakyat”

Peraturan daerah kabupaten Tangerang nomor 13 tahun 2011:

Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tangerang tahun 2011-2031 dengan UU no.6 tahun 2014 tentang desa. Terdapat nilai-nilai kontradiktif, antara lain di pasal 26 ayat 2 huruf h “membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besanya kemakmuran masyarakat desa Pasal 78 ayat 1 “Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber data alam dan lingkungan secara berkelanjutan. “ Pasal 4 UU desa huruf i “Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.” Pasal 83 ayat 3 huruf d “P emberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan ekonomi”. Peraturan Kab. Tangerang, Pasal 1 ayat 20 “Kawasan permukiman adalah kawasan yang diarahkan dan diperuntukan bagi pengembangan permukiman atau tempat tinggal/hunian beserta prasarana dan sarana lingkungan yang terstruktur.” Pasal 46 menyembutkan bahwa kecamatan kelapa dua merupakan kawasan resapan air.

PERUMAHAN UNTUK WARGA DESA BUKAN KOMERSIAL

Tidak tertulis bahwa perusahaan swasta harus bekerja sama dengan desa untuk membangun wilayah dan manusianya.

Prototipe Bisnis Digital Pendidikan >> Hlm. 6

ASUPAN GIZI DI BULAN PUASA OLKES >> Hlm. 6

PENCAKER MENJADI TKI Ekonomi >> Hlm. 4

Kota Tua BANTEN

Jalan-Jalan >> Hlm. 8


UTAMA

2

Rabu, 22 Juni 2016

DESA, MASIHKAH PUNYA ASA? Kabupaten Tangerang terdiri atas 29 kecamatan. Salah satunya adalah kecamatan Kelapa Dua. Laiknya sebuah kabupaten, tidak ada wilayah administratif yang dinamakan kelurahan. Kecamatan di kabupaten tidak membawahkan kelurahan melainkan desa. Menurut UU no.6 tahun 2014 tentang desa, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu desa di Kecamatan Kelapa Dua yaitu Desa Curug Sangereng dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat atas nama pihak swasta. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan sampai rumah toko/ruko dikuasai oleh dua pengembang swasta yaitu PT Summarecon Agung dan PT Paramount Enterprise. Kedua perusahaan memberi nama wilayah pembangunan mereka dengan “Gading Serpong”. Modernitas dari desa Curug Sangereng mungkin terwakili dengan bangunan bertingkat. Namun apakah pembangunan itu telah memenuhi asas pengaturan desa? Pada pasal 3 UU no.6 tahun 2014 tentang desa menuliskan 13 asas pengaturan desa. 13 asas itu adalah rekognisi, subsidiaritas, keberagaman, kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, musyawarah, demokrasi, kemandirian, partisipasi, kesetaraan, pemberdayaan, dan keberlanjutan. Kepala Desa Curug Sangereng, Sukron, ketika ditemui untuk menjelaskan keadaan desa pada Maret lalu malah menunjuk Sekretaris Desanya untuk memberi penjelasan. “Wah saya baru 7 bulan nih di sini, coba ke sekdes ya,” ujarnya. Sekretaris Desa, Aryani, Ramli saat Paradoks Pertumbuhan Ekonomi Gading Serpong disebut sebagail kompleks. Kompleks kategori kelas menengah ke atas tersebut dulunya adalah rawa-rawa dan permukiman warga Desa yang salah satunya warga Desa Curug Sangereng. Sarana kelas urban yang ditawarkan PT Summarecon Serpong dan PT Paramount Enterprise menarik banyak pihak. Bahkan sejumlah warga menganggap Gading Serpong lebih unggul dan ‘modern’ dibandingkan kelurahan Kelapa Gading di Jakarta Utara, proyek pertama Summarecon Agung. Namun dibalik pujian dan dukungan masyarakat bahkan pemerintah terhadap industri properti, terdapat hal esensi yang terlupakan atau mungkin sengaja dilupakan. Industri properti dianggap berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Suatu kutipan menarik diberikan oleh LIPI pada buku “Merancang Model Pengembangan Masyarakat Pedesaan dengan Pendekatan System Dynamics” : “Dorongan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya sering kali mengakibatkan terabaikannya upaya pembinaan kelembagaan dan pembinaan kapasitas. Pembangunan nasional.... yang dirumuskan oleh teknokrat dan alokasi sumber pembangunan yang sentralis cenderung mengecilkan potensi masyarakat.” Pendekatan pembangunan proyek swasta kebanyakan menganut sistem top-down. Sistem itu

ditemui keesokan harinya di kantor Desa mengungkapkan bahwa tidak terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbadan hukum atas nama warga Desa Curug Sangereng. Hal itu berbanding terbalik dengan data papan informasi t terkait mata pencaharian warga Desa Curug Sangereng. Data April 2015 menuliskan ada 242 pengusaha kecil dan menengah. 70,4% warga Desa Curug Sangerenga adalah karyawan perusahaan swasta. Maka dari itu asas kemandirian menjadi asas yang diragukan implementasinya. Wakil ketua PKK Desa Curug Sangereng, Ai Sumarsih mengonfirmasi bahwa warga desa memang mayoritas bekerja pada orang lain. Tanaman endemik yaitu singkong sudah jarang dibudidayakan untuk dikomersialisasi. Makanan yang terbuat dari singkong yaitu getuk dan opak hanya dikonsumsi sendiri. Kedatangan Perwakilan Lembaga Pendidikan Swasta “Surya Research pernah beberapa ke sini mengadakan pelatihan wirausaha. Kami ibu-ibu diajarkan membuat abon dari kaki ayam,” ujar Ai. Menurut pengakuannya, tiga lembaga pendidikan tinggi yang ada di Desa Curug Sangereng kerap berkomunikasi dengan aparatur desa. Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Winarno, mengatakan kunjungan ke desa Curug Sangereng merupakan upaya untuk memenuhi salah satu tridharma perguruan tinggi. UU no.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi menuliskan bahwa satu kewajiban perguruan tinggi selain melakukan kegiatan pendidikan dan penelitian adalah pengabdian kepada masyarakat. UMN diketahui kerap datang untuk melakukan pelatihan teknologi informatika dan

komunikasi di siswa-siswi SMP dan aparatur desa. Sedangkan Surya Research dan Universitas Surya datang untuk melakukan kunjungan ke Sekolah Dasar Cihuni II, pelatihan pembuatan abon dari kaki ayam, melakukan pendidikan paket C, dan pelatihan daur ulang sampah. Walaupun kerap ada pelatihan, warga desa tidak meneruskan pengetahuan tentang daur ulang sampah dan pembuatan abon dari kaki ayam. “Di sini ibu-ibunya pilih masak, jaga anak,” ucap Ai. Hal senada dikatakan oleh Iin, guru SMA Tarakanita Gading Serpong saat ditemui Mei lalu. “Sulit warga desa itu. Ketika kami melakukan pelatihan mereka semangat. Ketika sudah selesai, ditinggal begitu saja ilmu yang kami berikan,” ucapnya. Iin pernah mengajak murid-muridnya untuk menyosialisasikan pentingnya wirausaha dan mengadakan pelatihan tanaman hidroponik. “Kami berharap mereka dapat meneruskan menanam dengan teknik hidroponik yang lebih mudah dan tidak memakan biaya banyak,” lanjutnya. Kemana Tanggung Jawab Pengembang Properti? Berbeda dengan lembaga pendidikan swasta, perusahaan pengembang properti swasta yang membangun perumahan mewah tidak melakukan pelatihan apapun. Menurut pengakuan Aryani dan Ai, PT Summarecon Agung dan PT Paramount Enterprise hanya berkontribusi dalam membangun jalan yang menyambungkan desa dengan jalan raya. Konfirmasi dari kedua perusahaan masih diusahakan karena permohonan wawancara belum mendapat tanggapan. PT Summarecon Serpong telah melakukan pembangunan sejak tahun 2004. Proyek pembangunan mereka akan menguasai 1.500 hektare dari kabupaten Tangerang. Pembangunan peruma-

han itu termasuk ‘menggusur’ pemukiman desa. Tertulis pada situs summareconserpong.com, 48 cluster akan dibangun. PT Paramount Enterprise sendiri seperti yang dilansir dari situs resminya, mempunyai wilayah ‘kekuasaan’ sebesar 1.200 hektare. Perusahaan yang didirikan tahun 2006 tersebut menyelesaikan perumahan premium bernama Serenade Lake di Gading Serpong. Sebagai badan hukum yaitu perseroan terbatas, kedua perusahaan mempunyai kewajiban. Sayangnya, Peraturan Pemerintah RI no. 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas tidak spesifik menguraikan aktivitas atau tindakan apa yang wajib dilakukan. Peraturan itu menggunakan kata-kata yang terlalu luas seperti yang tertera penjelasan pasal 2 yaitu “Perseroan sebagai wujud kegiatan manusia dalam bidang usaha, secara moral mempunyai komitmen untuk bertanggung jawab atas terciptanya hubungan perseoran yang serasi dan seimbang dengan lingkungan dan masyarakat setempat sesuai dengan nilai, norma, dan budaya masyarakat tersebut. Masyarakat desa seharusnya merupakan subyek pembangunan bukan hanya tentang industri permukiman/perumahan yang dipercaya dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian negara. Jelas tertera pada UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa, pasal 4 huruf i bahwa pengaturan desa dilakukan untuk “memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan”. Pembangunan hunian komersial oleh PT Summarecon Agung dan PT Paramount Serpong harus dipertanyakan karena kontradiktif dengan antara Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang nomor 13 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tangerang tahun 2011-2031. Pasal 46 menuliskan bahwa Kecamatan Kelapa Dua merupakan kawasan resapan air.

mengingkari salah satu asas pengaturan desa yaitu partisipasi warga desa. Perusahaan pengembang diketahui menawarkan ganti rugi atas lahan warga saja tanpa mengajak warga desa berdiskusi, apa jadinya desa mereka. Masih dikutip dari sumber yang sama : “Model pembangunan yang demikian pada hakikatnya merupakan gaya pembangunan yang diberikan dari atas. Implikasi dari gaya pembangunan yang demikian cenderung menumbuhkan hubungan dependensi antara rakyat dan proyek pembangunan atau antara rakyat dan birokrat. Karenanya, sifatnya menekan kemampuan masyarakat untuk mengaktualisasikan potensinya.” Pertanyaan penting lainnya muncul, kemanakah implementasi UU no.6 tahun 2014 tentang Desa pasal 78 ayat 1 “Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber data alam dan lingkungan secara berkelanjutan?” Bila landasan operasional dan konstitusional sudah dilanggar, apa kabar nasib dari implementasi landasan ideologi Indonesia yaitu Pancasila? Masihkah “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” diresapi dalam kehidupan, khususnya pembangunan ekonomi? (RK/ AP)

Pemerataan Bojong Nangka Segera Dilanjutkan Gading Serpong yang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki 29 Kecamatan. Kecamatan terdiri dari banyak desa, salah satu desanya bernama desa Bojong Nangka. Desa Bojong Nangka terdiri dari 2 RW. Diantara desa-desa yang ada di Gading Serpong, ada juga bangunan tinggi yang dimiliki oleh pengembang swasta PT Summarecon Agung dan PT Paramount Enterprise. PT Summarecon Agung dan PT Paramount Enterprise ini mempunyai rencana membangun perumahan elite di kawasan desa Bojong Nangka, letaknya tepat dipinggir desa tersebut. Adanya kesepakatan yang dibangun antara pihak pengembang swasta ini dengan pihak desa yang ada di sekitar yaitu dengan cara tidak menggusur desa mereka secara tiba-tiba. “Tidak ada paksaan kok dari Summareconnya, kami diminta pindah secara baik-baik dengan syarat yang sudah disepakati bersama,” ujar Pak Deden RT 02 desa Bojong Nangka.Pemerataan rumah di desa Bojong Nangka yang sudah berjalan sejak awal tahun 2016 ini. Rumah-rumah yang diratakan yang dimintai oleh pihak Summarecon rata-rata kaum Duafa dan janda yang ada di desa tersebut. RT 04 sudah sangat rata, terlihat dari kejauhan hanya ada tanah kuning yang membentangi jalanan. Dari hasil wawancara bersama RT Bojong Nangka ia mengatakan bahwa apabila yang digusur hanya satu atau dua rumah saja, selaku ketua RT tidak akan mengizinkannya. Tetapi apabila satu desa yang akan pindah, ia akan bersedia. Dengan alasan satu sama lain sudah dianggap kerabat dekat yang sudah bertahun-tahun kenal. Hanya ada satu tempat ibadah yaitu Musholla yang belum diratakan di desa tersebut. Alasannya adalah pemilik Musholla dan pihak Summarecon belum ada kesepakatan bersama sehingga belum terjadinya pemerataan. (AP/ RK)


EDITORIAL

Rabu, 22 Juni 2016

TAJUK RENCANA DINAMIKA DUNIA PENDIDIKAN Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Seiring perkembangan zaman yang sangat cepat dan modern membuat dunia pendidikan semakin penuh dengan dinamika. Di Indonesia sendiri dinamika itu tampak dari tidak henti-hentinya sejumlah masalah yang melingkupi dunia pendidikan. Mutu pendidikan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah proses pendidikan yang bisa dirasakan oleh masyarakat mulai dari input (masukan), proses pendidikan yang terjadi, hingga output (produk keluaran) dari sebuah proses pendidikan. Dalam rangka peningkatan pendidikan maka peningkatan materi perlu sekali mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu akan menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta didik dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan baik dan benar. Materi yang disampaikan pendidik harus mampu menjabarkan sesuai yang tercantum dalam kurikulum. Upaya meningkatkan mutu pendidikan, Guru sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi para peserta didik di jenjang pendidikan tinggi. Dalam persfektif makro banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar, aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern, metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai, manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman dan profesional. Pada era teknologi dan informasi, guru bukan satu-satunya sumber informasi dan ilmu Pengetahuan . Tapi peran telah berubah menjadi fasilitor , motivator dan dinamisator bagi peserta didik. Mutu pendidikan berlatar belakang antara kemauan dari anak, cara mendidik serta fasilisator yang memadai.

ENDORFIN http://endorfinews.com

Barcode for iOS and Play Store

t

@endorfinnews.id

endorfinews.id

END R F N Peduli untuk Menenangkan Hati

Pemimpin Utama Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana Sekretaris Redaksi

Rika Kurniawati Ayu Pratiwi Siti Sarah Medina Christine Yapman

3

OPINI

Peran Orang Tua Dalam Membimbing Tumbuh Kembang Anak Oleh AYU PRATIWI

Hukuman mati atau kebiri, dua pilihan yang menjadi perdebatan rakyat Indonesia saat ini. Maraknya kasus pemerkosaan yang melibatkan anak dibawah umur dapat meresahkan warga. Tidak hanya anak-anak saja, kaum wanita dari muda hingga tua juga menjadi takut akan hal ini. Kasus yang terjadi baru-baru ini adalah Yuyun yang diperkosa 14 orang hingga meninggal di kota Bengkulu. Enam dari 14 pemerkosa ternyata berstatus anak dibawah umur. Tidak heran kemarahan terus berdatangan, karena kasus pelecehan ini tidaklah dilakukan satu atau dua orang saja, tapi beramai-ramai. Masalah kemanusiaan sang pelaku pun dipertanyakan. Dimana letak moral mereka. Rasa kesakitan orang lain, dianggap sebagai rasa kemenangan pelaku untuk melakukannya lebih kejam lagi. Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dan remaja tentu membuat semakin was-was. Kekerasan seksual tidak memandang status, orientasi seksual, jenis kelamin dan usia anak. Kasus bagi anak merupakan kasus luar biasa, sebab setelah kejadian pada anak. Maka secara psikologis anak mempunyai mental yang kurang, dan menyangkut masa depan cemerlang. Pasalnya kekerasan seksual yang menimpa perempuan dan anak-anak tiap tahun terus meningkat. Fakta kasus Yuyun ini adalah kencangnya internet di lokasi pemerkosaan Yuyun. Warga sekitar mengatakan lokasi tersebut sering dijadikan tempat berkumpulnya para pemuda desa. Teknologi informasi memang sangat terbuka sehingga

banyak orang bisa melihat tontonan yang belum semestinya dengan bebas. Namun itu sebenarnya netral asalkan dapat di kontrol pengguna dapat diatur. Kencangnya internet di lokasi pemerkosaan, membuat pelaku semakin ingin melakukan hal yang tidak diinginkan seperti apa yang ia tonton. Rasa keingintahuan yang mendalam meluputkan rasa kemanusiaan mereka. Meskipun teknologi informasi sedemikian terbuka, namun jika pembekalan nilai sosial budaya dalam keluarga dan masyarakat kuat maka fenomena tersebut bisa diminimalisir. Namun kontrol sosial dalam keluarga maupun masyarakat saat ini sangat rendah. Keluarga sibuk dengan urusan masing-masing sehingga kontrol sosial terhadap anggota keluarga lemah. Begitu juga dimasyarakat. Dibutuhkan langkah konkret untuk antisipasi merebaknya gejala sosial ini. Salah satunya adalah menguatkan kembali kontrol sosial mengintegrasikan lima lembaga sosial dalam dalam masyarakat. Kelima lembaga ini adalah pertama lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga ekonomi, dan lembaga politik. Misalnya lembaga keluarga. Jangan menganggap bahwa anak dapat mengerti tanpa ada pemberitahuan yang jelas. Anak perlu dibimbing dari hal yang boleh ia kerjakan sampai hal yang sama sekali tidak boleh. Kasus pelecahan ini sering dianggap bahwa anaknya saja yang dianggap salah. Pernakah berpikir bahwa mereka mempunyai orang tua yang

memiliki peran didalam kehidupannya. Orang tua menjadi panutan utama sang anak. Apabila orang tua melakukan hal jelek, maka anak tidak jauh beda bertingkah layaknya orang tua. Peran orang tua adalah mengajarkan anaknya apa yang tidak dapat di sekolah dan lingkungan sekitar. Kasus ini mendesak pelaku untuk mendapat hukuman. Pernakah terpikir kemana orang tuanya. Kenapa tidak diberitau mana yang baik mana yang buruk. Pelaku dipaksa untuk mengakui kesalahannya, kesalahan yang dilatar belakangi dari cara didikan orang tua. Contoh yang paling baru adalah saat remaja 13 tahun dicabuli oleh delapan remaja yang semuanya masih di bawah umur, di Surabaya. Salah satu dari pencabul itu adalah anak laki-laki berusia sembilan tahun yang mengaku hanya ingin tahu dengan bagian atas (dada) wanita. Kesenangannya itu pun didapat karena orangtuanya adalah pencandu seks dan pekerja seks. Dari sekian banyak kasus yang terjadi, peran orang tualah sangat dibutuhkan untuk anaknya bisa terdidik dan mempunyai moral yang baik. Jangan karena ada lembaga-lembaga yang memberikan didikan kepada anak, orang tua jadi lepas tangan. Semua kasus yang terjadi pasti ada kaitannya dengan peran orang tua. Karena anak selalu berkaitan dengan orang tuanya masing-masing. AYU PRATIWI Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

LGBT Minoritas Terdiskriminasi Oleh AYU PRATIWI

Permasalahan sosial semakin pelik dan beragam. Mulai dari kemiskinan yang umum terjadi hingga permasalahan seksualitas yang sangat pribadi. Setiap permasalahan ini diangkat ke permukaan oleh berbagai media. Tujuan dari tiap pemberitan berbagai media awalnya adalah memberi informasi kepada khalayak umum. Semakin hari media semakin berkembang dan tidak hanya sebagai pusat informasi namun juga sebagai sarana hiburan dan sebagainya. Lesbian Gay Biseksual and Transgender kerap disingkat LGBT ini sudah mewabah di seluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak mewabah, isu dan topik ini melibatkan negara dan institusi internasional. LGBT kerap dinamakan orientasi seksual yang merupakan pilihan atau ketertarikan dengan tujuan ingin menjalin hubungan secara fisik, seksual, emosional, serta bersifat romantis terhadap orang lain. Orang lain yang dimaksud berhubungan dengan gender serta cara ia berkembang. Gender terbagi menjadi dua, laki-laki dan perempuan. Cara ia berkembang juga termasuk cara ia ingin menjalin hubungan dengan orang lain. Tetapi hal ini berbeda dengan pada umumnya yaitu laki-laki menjalin hubungan dengan perempuan sedangkan lesbian (perempuan dengan perempuan), gay (laki-laki dengan laki-laki), biseksual (menjalin hubungan dengan laki-laki maupun perempuan) sarta transgender (seseorang yang mengubah dirinya keluar dari kodrat yang diciptakan). Perilaku seperti ini malah menimbulkan pro dan kontra dari berbagai aspek. Setuju dan Tidak Setuju Masyarakat Indonesia masih memegang teguh pada norma dan tradisi agama. Sangat wajar kalau mereka menentang hal itu. Hubungan sesama jenis dilarang oleh agama dan tergolong dosa besar. Hal ini telah diatur dalam kitab semua agama. Orang yang tergolong dalam LBGT dianggap melakukan penyimpangan dan upaya perlawanan terhadap kodrat Tuhan. LGBT juga digolongkan sebagai penyakit dan gaya hidup yang tidak sehat. Lingkungan berpengaruh terhadap perilaku seseorang menjadi baik ataupun buruknya mereka yang mempengaruhi pertumbuhan remaja termasuk dalam proses pencarian indentitas diri, sehingga akan mengiring mereka ke gaya hidup yang dianggap menyalahi kepantasan sosial dan adat istiadat. Kaum ini secara terang-terangan ditolak oleh masyarakat luas. Penolakan terhadap kaum ini mempengaruhi pola hidup kaum LGBT, terlebih dalam hal mencari pekerjaan dan bersosialisasi. Minimnya kesadaran masyarakat untuk menggali lebih dalam mengenai LGBT membuat berita yang

simpang siur menjadi pedoman dalam menyikapi LGBT yang menjangkit dalam masyarakat. Alhasil perilaku semena-mena dan tidak menyenangkan menjadi makanan sehari-hari kaum LGBT. Tanpa disadari oleh masyarakat, tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap kaum LGBT sedikit banyak akan mempengaruhi pola hidup kaum ini. Tindakan merendahkan sekecil apapun akan berdampak pada psikologi korban. Tak jarang kaum LGBT membentuk sebuah kelompok agar dapat saling menguatkan dan menunjukkan kepada masyarakat secara umum bahwa mereka seperti halnya manusia pada umumnya. Beberapa masyarakat yang dapat menghargai keberadaan LGBT ini didasari atas rasa kemanusiaan sebagaimana menghargai perbedaan yang ada di sekitar. LBGT merupakan sekelompok orang yang mempunya hak menjalani kehidupan dan meraih masa depannya. Setiap orang berhak mencintai ataupun dicintai dengan semestinya dan tidak bisa dipisahkan. Tetapi, seseorang tidak dapat memilih kepada siapa ia jatuh cinta. Laki-laki dengan laki-laki, wanita dengan wanita, ataupun seperti normal laki-laki dengan wanita. Hal ini telah diatur dalam gen manusia ketika ia dilahirkan secara ilmiah dan memasuki masa pubertas. Orientasi seksual inilah yang tidak dapat diubah. Dikutip dari tribunnews.com ahli Neurologi, dr. Ryu Hasan menjelaskan bahwa orientasi seksual yang dihadapi oleh kaum Lesbian, Gay, Biseksual and Transgender (LGBT) bukanlah sebuah penyakit menular yang harus dijauhi. Dilegalkannya pernikahan sejenis di Amerika pada 2015 lalu, menjadikan LGBT semakin terbuka dengan kehadirannya. Penyandang status LGBT berani mengeksplorasikan dirinya ke publik bahwa ia dapat diterima dengan keadaan yang berbeda sekalipun. Media Sosial Penggunaan fasilitas media sosial di Indonesia sangat aktif diketahui dari berjuta-juta jumlah akun yang terdaftar. Para minoritas yang menganggap dirinya dikucilkan dapat mengapresiasikan dirinya lewat media sosial. Kaum LGBT ini memanfaatkan media sosial dengan cara memperkenalkan siapa dirinya, mencari teman yang seideologi serta ada pula yang menjalin hubungan lebih jauh. Ada media tersendiri yang mampu mendukung para kaum LGBT ini seperti aplikasi Grindr, Jack’D, Scruff, GROWLr, Hornet, BoyAhoy, Gaydar, Gay Kmasutra Litle, Gay Chat, Blued, Moovz dan Dattch. Sepuluh yang pertama dikhususkan untuk para gay saja. Moovz untuk gay dan lesbian. Sedangkan Dattch diperuntukkan bagi yang lesbian.

Aplikasi ini sangat mudah diakses melalui Google Play Store. Maka, begitu banyak LGBT yang merasa bahwa dia tidak lagi merasa sendiri. Aplikasi ini menyediakan layanan chatting dan pengguna juga bisa bisa melihat profil secara fisik seperti ukuran tinggi badan, berat badan dsb. Hal ini akan mempermudah kaum LGBT untuk merajalela melakukan sesuatu yang menyimpang terhadap seks. LGBT menganggap aplikasi ini sebuah wadah untuk ia mengalokasikan dirinya dengan apa yang tertanam dari keganjalan baik dari segi sifat, perilaku, serta fisik. Hadirnya media sosial berbasis internet, dunia memang terasa sangat transparant terhadap kejadian yang terjadi di sekitar. Media sosial mampu menghadirkan sedikit rasa aman bagi mereka yang ingin berkomunikasi. Sarana media sosial inilah yang dianggap sebagai alternatif mereka yang ingin berkomunikasi terhadap satu sama lainnya. Diskriminasi Mengahadapi fenomena LGBT ini membuat mata semakin terbuka, semakin luas terhadap isu-isu yang seharusnya diulas lebih matang. Serangkaian stigma, diskriminasi, penolakan bahkan penyerangan oleh oknum tertentu terkait gerakan LGBT semakin memperbesar tekanan yang dihadapi oleh penyandang status LGBT itu sendiri. Keadaan ini mengakibatkan keresahan. Diskriminasi yang tak jarang disertai tindakan kekerasan, pelabelan dosa dengan membawa dalil agama, membuat mereka tidak mempunyai rasa aman dalam hidup bermasyarakat. Dalam UUD 1945 yang amandemen pada tahun 2000 telah mencantumkan pasal anti diskriminasi dan Indonesia telah memiliki UU penghapusan diskriminasi ras dan etnis (UU 40/2008), diskriminasi pada kelompok-kelompok tertentu khususnya kelompok minoritas masih dianggap sah; dan tidak bisa ditindak secara hukum. Yang paling bisa dilakukan adalah memberi penyadaran kepada yang bersangkutan. Sebagian besar pembela hak asasi manusia, LGBT berhak dihargai. Tak heran muncul sikap diskriminasi yang kontra terhadapnya, serta yang pro akan cukup menghargai atas apa yang sudah menjadi keinginan seorang LGBT. Jika menjadi LGBT sebagai pilihan dan gaya hidup seseorang karena berbagai alasan yang melatarbelakanginya, maka pihak pro dan kontra harus lebih bersikap objektif dengan keadaan. AYU PRATIWI Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara


EKONOMI

4

Rabu, 22 Juni 2016

PEKERJAAN

PEMKOT AKOMODASI PENCAKER Akhir bulan kelima tahun 2016, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) diramaikan dengan bursa kerja atau job fair. Bursa kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan (disnaker) Kota Tangerang bertempat di Pusat Perbelanjaan Tangcity pada 24-26 Mei 2016. Sedangkan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan mengadakan bursa kerja di Lapangan ITC BSD dari 25 sampai 26 Mei 2016. Kedua pemkot memang menginginkan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari kota setempat. Namun penyelenggara tidak ingin menutup peluang pencari kerja (pencaker) yang berasal dari daerah lain. Tangerang Sebanyak 43 perusahaan memberikan peluang kerja pada pencaker di bursa kerja Kota Tangerang. Hingga hari kedua tengah hari, tercatat 2.506 pencaker yang datang. “Tetapi angka itu tidak pasti ya... karena banyak kita lihat pencaker yang tidak ke loket pendaftaran. Mereka langsung menuju stan-stan perusahaan,” ujar Pelaksana Acara (Fungsional Umum) disnaker Kota Tangerang Siti Aminah. Pencaker memenuhi lantai dasar pusat perbelanjaan itu. Susi yang berasal dari Medan, Sumatera Utara misalnya. Ia datang bersama teman satu daerah asalnya. “Saya sudah kerja, ini mau cari tempat kerja lain saja. Menemani dia yang baru pertama kali melamar,” ungkapnya sambil menunjuk seorang perempuan lulusan D3 Universitas Sumatera Utara yang sedang sibuk mengisi formulir. Selain kedua perempuan itu, masih ada lagi pencaker yang berasal dari luar Kota Tangerang. “Saya mau mendaftarkan adik saya, asal Balikpapan. Dia lulusan kebidanan,” ujar seorang pria berkaus merah tersebut. Selain mempertemukan pencaker dan perusahaan di bursa kerja hari itu, pemkot Tangerang serta merta mempromosikan penggunaan bursa kerja dalam jaringan (daring/online). Bursa kerja daring dapat diakses di disnaker.tangerangkota. go.id. Pada situs tersebut, pemkot menjadi

PAJAK

Tangerang Selatan Tenda putih di lapangan ITC BSD pada 25-27 Mei 2016 menandakan bursa kerja Kota Tangerang Selatan. Bagian ticketing bursa kerja memdata sebanyak 2.558 pekerja telah mendaftar sampai 26 Mei siang hari. Kali ini terdapat 50 perusahaan yang memberikan peluang kerja di bursa kerja setelah Juni 2015 terdapat 40 peru-

sekitar 1.200 orang. Sedangkan bursa kerja November 2015 hanya menyerap 1.023 dari sekitar 6.200 pencaker. Dukungan untuk mengurangi angka pengangguran dilakukan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). BNP2TKI mempunyai satu stan di bursa kerja Kota Tangsel dan juga Kota Tangerang. “Kami ingin mendorong warga untuk tahu bahwa TKI bukan hanya pelaksana rumah tangga. Pekerja-pekerja formal di luar negeri juga disebut TKI. Sri Mulyani (mantan menteri keuangan RI yang sekarang bekerja di Bank Dunia) misalnya juga dapat disebut sebagai TKI,” ujar Suyatman-

sahaan dan 56 perusahaan di November 2015. Bursa kerja merupakan salah satu cara untuk mengurangi pengangguran meskipun dinilai belum maksimal dalam penyerapan tenaga kerja. Kepala Bidang Penetapan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangsel Suyatman Ahmad keefektifan bursa kerja terkendala di masalah penyebaran informasi mengenai diadakannya bursa kerja juga kerap tidak bertemunya kemampuan pencaker dengan apa yang diinginkan perusahaan-perusahaan. Tercatat bursa kerja Kota Tangsel pada Juni 2015 mengumpulkan sekitar 7.000 pencaker tetapi yang diserap hanya

Tenaga Kerja Indonesia Instruksi presiden RI Joko Widodo untuk “zero TKI informal” pada tahun 2017 diharapkan terealisasi. Warga Negara Indonesia yang bekerja pada badan non-hukum diharapkan menurun sampai akhirnya menggapai angka nol di 2017. TKI yang bekerja pada sektor formal diupayakan meningkat. Sampai sekarang banyak orang yang salah kaprah ketika mendengar frasa TKI formal. Kata ‘formal’ kerap diidentikan dengan gelar sarjana. Padahal yang dimaksud TKI formal adalah mereka yang bekerja pada lembaga berbadan hukum dan kompetensi yang dipunyai tidak harus didapat

perantara. Data pencaker dan perusahan pencari tenaga kerja ada di dalamnya. Ketika perusahaan tertarik dengan pencaker yang menjadi anggota bursa kerja daring, maka pencaker akan langsung dihubungi oleh perusahaan yang bersangkutan.

dari perguruan tinggi. Berbagai badan negara yang mengurus seluk-beluk ketenagakerjaan luar negeri mencoba mengharmonisasikan instruksi presiden. Salah satu badan itu adalah Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI). P4TKI berada di kawasan administratif kota/kabupaten. Fungsi utama P4TKI adalah pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Seiring dengan disnaker Kota Tangerang, P4TKI Kota Tangerang tidak membatasi pembuatan KTKLN berdasarkan domisili yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Seluruh masyarakat boleh membuat KTKLN di P4TKI Kota Tangerang walau domisili yang tertera pada KTP mereka bukan masuk daerah administrasi Kota Tangerang. Meskipun begitu, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi. “Misalnya mereka tercatat sebagai penduduk Kota Karawang, mereka harus mendapat rekomendasi perekrutan dari Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonsia Swasta (PPTKIS) atau sumber perekrutan lain dan disnaker Kota Karawang,” ujar salah satu staff penempatan P4TKI Kota Tangerang, Hari Priyono saat ditemui 6 Juni lalu. Ada sempat skema pemberangkatan TKI. Skema-skema tersebut adalah Government to Governement (G to G), Government to Private (G to P), Private to Private (P to P), dan Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri (UKPS). Menurut keterangan Hari, jumlah TKI yang menggunakan pihak private/swasta (agensi swasta TKI) masih paling banyak. Kedua terbanyak yaitu yang menggunakan UKPS. Contohnya perusahaan Toyota di Hokkaido Jepang yang mengambil pekerja dari cabang perusahaan Toyota di Karawang Indonesia. Kemudahan izin kerja diakomodasi negara dengan diadakannya sistem aplikasi e-ktkln yang dapat diakses di ktkln.bnp2tki.go.id. Pengisian data diri dan penggunggahan surat-surat resmi sebagai syarat pembuatan KTKLN dapat dilakukan secara digital dan terjaring langsung dengan internet. (RK)

Menjawab Himbauan Wapres RI Terkait Penyerapan Pajak

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghimbau semua lini untuk bersinergi meningkatkan penyerapan pajak negara. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tigaraksa, wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten misalnya, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya sinergi. Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi (waskon) KPP Pratama Tigaraksa, Dwi Anjar Abimanyu (7/3/2016)

mengutarakan ada dua jenis kepatuhan wajib pajak (WP). Kepatuhan formal dilihat dari pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) oleh WP sendiri yang berisi perhitungan wajib pajak. Kepatuhan material dilihat dari jumlah objek pajak yang dilaporkan, apakah sesuai dengan undang-undang. “Sinergi dengan KPP lain juga dilakukan dengan bertukar data, bila ada data yang seharusnya masuk ke wilayah kami maka akan kami tindak lanjuti,” ujar Dwi. Peningkatan penyerapan pajak berasal dari WP baru dan WP yang mengemplang pajak. Dwi menambahkan bahwa WP baru pasti terus meningkat karena sosialisasi terus dilakukan KPP, tetapi yang perlu perhatian khusus adalah para pengemplang pajak. Hal itu senada dikatakan oleh Endo, salah satu WP DJP Banten. “Saya berdasarkan kesadaran bahwa ini (membayar pajak) adalah kewajiban. Bahkan waktu itu saya lihat PKL-PKL (pedagang kali lima) pada bikin NPWP, saya tidak tahu kenapa. Yang biasa menghidar dari pajak kan mereka perusahaan-perusahaan besar,” ujarnya. Dilihat dari kenyataannya, kesadaran untuk membayar pajak tidak dimiliki semua kalangan. Untuk mengantisipasinya, KPP Pratama Tigaraksa ikut serta dalam pelati-

han di lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Menurut Dwi, pihak KPP bekerja sama dengan pendidikan tinggi dengan perantara tax centre yang ada di lembaga pendidikan tinggi. Salah satu universitas di Banten, Universitas Multimedia Nusantara misalnya. Pihak universitas itu menyediakan accounting and tax centre. Dilansir dari situs resmi UMN, pusat akuntansi dan perpajakan itu menjalankan berbagai kegiatan. Bagian akuntansi menyediakan pelatihan dan jasa pelayanan penyusunan laporan keuangan. Bagian pajak memberikan konsultasi gratis untuk pengisian e-SPT dan hal-hal lain terkait perpajakan. Pembukaan tax centre dan aplikasi perpajakan daring diharapkan dapat membantu wajib pajak atau calon wajib pajak yang kesulitan dalam hal mobilisasi. Dalam kata lain, KPP bukan menjadi satu-satunya tempat untuk mencari informasi atau memproses data yang berkaitan dengan pajak negara. Aplikasi perpajakan daring yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan adalah e-SPT. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) berisi data wajib pajak dan objek pajak per tahun yang dikenakan pajak. Layanan dapat dibuka di beberapa situs daring antara lain pajakku.com, spt.co.id, onlinepajak.com, djponline. pajak.go.id, dan eform.bri.co.id/efiling. Wajib pajak dapat menggunggah surat-surat yang diperlukan tanpa datang ke KPP. (RK)


Rabu, 22 Juni 2016

PENDIDIKAN

5

Setengah Masyarakat Indonesia Tidak Siap Menghadapi MEA

Tangerang – Indonesia dengan kualitas tenaga kerja dan mutu pendidikan yang lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, membuat masyarakat dan para ahli meragukan kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada awal tahun 2016. “Secara umum pemerintah mengatakan kesiapannya hanya 50 persen oleh orangorang profesional bisnis, tidak hanya dengan kalangan ASEAN tetapi juga kalangan luar,” ujar pengamat ekonomi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Muhammad Taufiqur Rahman saat diwawancarai di STAN pada Kamis (07/01/2016). Menurutnya hanya kalangan regional saja yang siap menghadapi MEA, padahal sebagian besar masyarakat, terutama yang tidak berkecimpung di dunia bisnis belum siap menghadapi persaingan yang ketat. Free Trade Agreement itu sendiri sudah mulai diketahui semenjak sepuluh tahun yang lalu, jadi ketidaksiapan Indonesia ini sebenarnya dipengaruhi oleh kesibukan mengatasi kisruh-kisruh politik. Jika Indonesia terus seperti ini, maka Indonesia tidak akan pernah siap menghadapi MEA. “Jadi tergantung pada political will atau kemauan pemerintah untuk menjadikan masyarakat ini siap atau tidak,” ujar Taufiqur. Dia juga mengatakan bahwa rendahnya mutu pendidikan dan kualitas tenaga kerja di Indonesia jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya juga mempengaruhi kesiapan Indonesia menghadapi MEA. Banyaknya perguruan tinggi yang membuka jurusan yang tidak sesuai dengan dunia usaha, membuat masyarakat yang ingin membantu di dunia usaha tidak dapat menyalurkan minat mereka. Wakil kepala sekolah SMK Waskito, Drs. Ipong, juga beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia masih belum siap untuk menghadapi MEA. Hal ini dapat dilihat dari kurikulum pendidikan yang terus berubah. “Kurikulumnya juga masih berubah, rencana kita jalan ke 2013, ternyata balik lagi ke kurikulum 2006. Tapi insya Allah, Kemendikbud kurikulumnya sudah diperbaiki dan tahun 2017 balik ke kurikulum 2013 dengan adanya penyempurnaan di sana-sini,” ujar Ipong saat di wawancarai pada Rabu (13/01/2016). Setelah sebelumnya pemerintah menjalankan program wajib belajar 9 tahun, rencananya program tersebut akan ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun, setingkat SLTA. Selain itu, pemerintah juga mengadakan dana BOS bagi siswa SMP dan SLTA. Hal tersebut diharapkan dapat membantu anak-anak yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi pada praktiknya, 20 persen APBN yang dialokasikan kepada bidang pendidikan tidak turun sepenuhnya, sehingga kuantitas dan kualitas pendidikan di Indonesia masih belum

memadai. “Apalagi dana anggaran kita oleh pemerintah menurut UU kan harusnya 20 persen dari APBN, kita belum 20 persen. Paling mentoknya 10 persen itu sudah alhamdulilah. Biasanya 10 persen itu pun dibagi-bagi,” tambah Ipong. Menurutnya lulusan SMK akan lebih mampu menghadapi MEA, karena 70 persen dari lulusan SMK diharapkan siap kerja, sedangkan siswa SMA lebih diarahkan untuk menlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dosen Universitas Multimedia Nusantara, Edi Riyadi, mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia sangat tidak bisa diharapkan, bukan hanya dari segi kualitas tetapi juga dari hak untuk menikmati pendidikan yang tidak dimiliki oleh semua rakyat Indonesia, karena hanya orangorang yang memiliki akses –seperti uang– yang dapat menikmati pendidikan. Hal itu berarti, pendidikan bukan lagi sebagai hak setiap orang melainkan sebuah komoditi. Pelajar bukan lagi berperan sebagai right holder –pemegang hak– tetapi menjadi seorang konsumen. Padahal, pendidikan merupakan tujuan atau tugas negara, untuk mencerdaskan bangsa seperti dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945. “Sekarang pendidikan itu bukan urusan hak masyarakat dan kewajiban negara, tapi tentang soal bisnis,” ujar Edi. Menurutnya, pemerintah seharusnya mengutamakan orang-orang yang kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan yang layak, karena itulah fokus pemerintah. “Mestinya dalam bidang pendidikan harus ada preferential option for the poor, harus ada pilihan keberpihakan pada kaum miskin, jadi yang miskin dan yang terkebelakang yang termarginalisasi ini yang harus lebih menjadi fokus perhatian pemerintah,” ujarnya. Pemerintah seharusnya melepas masyarakat yang mampu menikmati pendidikan yang tinggi dan memfokuskan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Harusnya pemerintah membentuk institusi pendidikan yang memiliki kualitas seperti institusi bonafit lain. Upaya lainnya adalah penyediaan fasilitas-fasilitas scholarship yang bekerja sama dengan perusahaan swasta, bagi orang-orang yang membutuhkan atau pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang memiliki bakat dan minat lain. Selain upaya dari pemerintah, masyarakat juga harus bisa mengembangkan diri dan kemampuan untuk dapat bertahan di era MEA ini. “Orang harus bertanggung jawab terhadap apa yang dia punya, dan apa yang ingin dia kerjakan. Jadi dia harus mengembangkan diri untuk kepentingan hidupnya dan kepentingan hidup orang lain,” katanya. (AP)

SAMPAH JADI BERKAH

TEKNOLOGI

Mahasiwa UMN Buat Prototipe Bisnis Digital

Kamis 9 Juni 2016 adalah hari terakhir diadakan UMN Studentbiz Exhibition 2016. Bertempat di Mall Alam Sutera, Tangerang Selatan, 25 prototipe bisnis digital karya mahasiswa/i Universitas Multimedia Nusantara dipamerkan. Prototipe bisnis digital dibuat para mahasiswa sebagai penilaian Ujian Akhir Semester mata kuliah E-business. “Kami yang mengikuti ekshibisi adalah mahasiswa-mahasiswi jurusan Sistem Informasi angkatan 2013,” ujar ketua pameran, Bella. Pameran yang dilaksanakan selama dua hari tersebut mempunyai tema ‘Explore the possibilities create the opportunities’. “Kami ingin kami sebagai mahasiswa eksplorasi bidang-bidang yang ada, dari pengalaman eksplorasi itu diharapkan kami dapat menciptakaan atau memanfaatkan kesempatan yang ada. Kesempatan itu salah satunya adalah UMN Studentbiz Exhibition ini”, ujar koordinator panitia seksi acara, Faza. Selain pameran, diadakan pula presentasi prototipe bisnis digital per kelompok, perlombaan, gelar wicara bertopik bisnis, dan suguhan live music. Presentasi kelompok merupakan salah satu saluran penilaian dosen pengampu mata kuliah yaitu Friska Natalia. “Yang utama adalah mahasiswa dapat mengenal dan mengaktualisasikan one-stop shopping,” ucapnya. One-stop shopping yang dimaksud adalah pengguna internet/netizen dapat melihat katalog barang , melakukan pemesanan, dan pembayaran secara daring. Cara pembayaran COD (Cash on Delivery) adalah hal yang ingin dihilangkan karena proses jual-beli tidak sepenuhnya digital bila pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan pembayaran.

Sudah banyak aplikasi sistem pembayaran daring, contohnya adalah dokuwallet dan paypal. Namun sistem pembayaran daring dari beberapa prototipe bisnis digital di UMN studentbiz exhibition ini dibuat sendiri oleh para mahasiswa. Mereka sebagai mahasiswa jurusan Sistem Informasi diberikan pembelajaran agar mempunyai kompetensi tersebut sebelumnya. Sedangkan di mata kuliah e-business, peserta didik diasah kemampuan mengembangkan ide sehingga menghasilkan inovasi. Dari keseluruhan prototipe, Friska mempunyai tiga unggulan. Lipstology, Cake Bake It, dan Inboxnesia adalah prototipe yang dinilai ide, inovasi, totalitas situs, dan sistem pembayaran daringnya sudah baik dan berpotensi direalisasikan. Lipstology mempunyai situs yang dinilai mempermudah calon pembeli memilih warna lipstik. Calon pembeli dapat memilih warna kulit di katalog, kemudian sistem akan memadukan dengan warna-warna lipstik yang tersedia. Cake Bake it dinilai mempermudah calon pembeli dalam mendesain dekorasi kue. Selain itu Cake Bake It mempunyai sistem pembayaran daring yang dibuat sendiri. Dari segi ide, Inboxnesia dinilai kreatif karena menyediakan sebuah kotak yang di dalamnya

terdapat barang-barang bernuansa Indonesia. Barang-barang tersebut tidak diketahui pembeli karena mengusung konsep kejutan. Calon pembeli hanya diberi-tahu bila barang-barang tersebut bernuansa salah satu budaya atau provinsi di Indonesia. Jonathan selaku salah satu pembuat prototipe Lipstology merasa cukup puas dengan hasilnya. “Kami sempat ditawarkan oleh SkyStar untuk mengembangkan prototipe bisnis digital kami ini,” ucapnya. SkyStar merupakan inkubator bisnis dari Universitas Multimedia Nusantara yang mendukung acara UMN Studentbiz Exhibition 2016. Tim inkubator bisnis SkyStar menyediakan fasilitas ruang kantor, pemberian pelatihan, dan bantuan modal bagi pebisnis pemula. Menurut koordinator panitia seksi publikasi, Stefanny, pameran menarik perhatian pengunjung pusat perbelanjaan, “pengunjung mall banyak yang bertanya, mereka tertarik. Selain itu, untuk meramaikan pameran ini kami dari bagian publikasi kerja sama dengan media-media kampus”. Pameran tersebut diakhiri dengan gelar wicara dari pihak SkyStar pada Kamis 9 Juni 2016 pukul 19.30. (RK)

Jika Anda tahu Komunitas Anak Langit, maka Anda harus mengenal Semangi. Dulunya para pendiri Rumah Semanggi ini yang terdiri dari Mukafin Solihin, Jamil Sobirin, Agustaf Bartomoleus Saperius dan Meri bergabung di Anak Langit Tangerang. Namun, mereka memilih untuk membuat rumah singgah sendiri yaitu Rumah Semanggi di Tangerang. Rumah Semanggi beridiri di bangunan Pemerintah Daerah Kab. Tangerang, yang dipinjamkan untuk membangun rumah singgah hingga waktu tertentu. Motivasi terbentuk Rumah Semanggi ini atas dasar ingin bersenang-senang dengan berkreativitas. Seperti pembuatan bross dari kain perca bernyanyi, membuat robot dari barang bekas maupun elektronik bekas (lampu, kabel, pulpen, sendok, kaleng dll). Tak hanya belajar dan bermain dengan anakanak, para pendiri Rumah Semanggi juga meproduksi barang berupa topi dan baju, stiker dan totebag. Bukan cuma berbagi ilmu di rumah singgah saja, tetapi para pendiri Rumah Semanggi juga mengadakan workshop di luar dengan tema “Sampah” untuk mengedukasi anak-anak tentang manfaat sampah. Sampah bukan hanya sekedar sampah saja, ternyata bisa diubah oleh anak-anak semanggi dengan bermanfaat. Bersahabat dengan sampah dapat menjadi sesuatu yang menarik serta memiliki nilai edukasi dan wawasan lingkungan yang luas.


OLKES

6 OLAHRAGA

Olahraga Panahanan Tangerang

KESEHATAN

ASUPAN GIZI SELAMA PUASA

Aksi para pemanah professional dari Tangerang Tangerang – Star Archery Club (SAC) yang berlokasi di pondok serut, graha raya Serpong, Tangerang ini adalah club panahan dibawah naungan INASP. Meskipun club ini baru berjalan satu tahun lebih, yaitu pada tepatnya Februari 2015, namun animo masyarakat terhadap olahraga panahan ini cukup memuaskan. Terbukti banyak yang mengikuti club ini dari anak – anak sampai orang dewasa. Meskipun terbilang baru, namun SAC sudah pernah mengikuti perlombaan. Winsu selaku ketua SAC, ingin mempromosikan olahraga panahan ini di Tangerang, bahwa olahraga panahan ini juga seru, sama seperti olahraga yang lainnya. Meskipun SAC imi bukan club panahan pertama di tangerang, sebelumnya juga ada club panahan yang di tangerang, hal itu tidak membuat wisnu merasa ada saingan, karena pada dasarnya ia ingin membuat Tangerang mempunya atlet professional yang akan membagakan kota Tangerang. Selain itu, Wisnu ingin menyiarkan atau memberitahukan bahwa sesuhunggnya olahraga panahan itu di anjurkan oleh agama islam dan baik untuk tubuh dan keseimbangan tubuh kita. Pada dasarnya semua olaraga itu menyehatkan dan membugarkan tubuh namun kita harus tahu porsinya. Tubuh kita jangan terlalu di porsir. Olahraga ini dapat meningkatkan ketilitian dan fokus. Karena olahraga ini sangat membutuhkan ketelitian dan fokus luar biasa. Disini baik untuk melatih anak agar menjadi gampang fokus. Lalu selain itu juga baik untuk keseimbangan badan, dan untuk otot tangan dan dada. Maka dari itu lebih baik jika olahraga panahan ini dari kecil, namun orang dewasa yang baru mulai juga baik. Pesertanya juga dari berbagai macam kalangan, dan ada juga yang sebenarnya lokasinya jauh namun tetap bergabung dengan SAC. Aktifitas yang dilakukan di SAC, adalah latihan rutin mingguan, biasanya juga ada lomba internal, ada lomba eksternal, dan di sini juga terdapat pelatihannya. Lalu para peserta juga akan mendapatkan serfitikat keahlian memanah dari level satu sampai dengan level empat. Waktu latihannya setiap hari minggu jam delapan sampai dengan jam sepuluh siang. Untuk mendaftar di club ini dikenai biaya lima puluh ribu rupiah untuk mendaftar. Untuk iuran perbulannya seratus ribu rupiah untuk emat kali pertemua. Disini juga ada paket level satu seharga lima ratus ribu rupiah, dalam 12 kali pertemuan. Kita tinggal memilih mau paket atau hanya latihan biasa saja. Disini juga di sediakan penyewaan alat, sehingga jika ingin mengikuti olahraga pananhan ini tetapi tidak mempunyai alat, maka bisa menyawa di tempat. Star Archery Club (SAC) juga dapat bergabung di ekstrakulikuler sekolah, club ini jug adapt bekarja sama dengan sekolah – sekolah di Tangerang. Seperti saat bulan puasa seperti ini SAC tidak melakukan latihan rutin seperti biasanya. Club ini liburkan, tetapi SAC tetap mempunyai aktifitas yaitu melakukan kegiatan pesantren kilat. Jadi Wisnu dan teman – teman yang lainnya berkeliling ke pesantren – pesantren atau remaja mesjid untuk memperkenalkan SAC olahraga panahanan ini, kepada santri – santri atau remaja masjid di pesantren. Seperti pada tanggal 12 juni lalu, SAC pergi ke masjid yang berlokasi di ciputat, pada tanggal 15 juni mereka pergi ke daerah Ciater, lalu 18 Juni, mereka pergi ke daerah puspitek. Hal ini untuk menanamkan d an mengajak remaja masjid agar belajar olahraga panahan, dan me mberitahukan bahwa olahraga panah itu dianjurkan dalam agama islam. Wisnu ingin olahraga panahan dikenal banyak masyarakat, jadi masyarakat tidak hanya tahu olahraga sepak bola atau renang saja, namun ingin menanamkan di benak masyarakat bahwa olahraga panahan ini patut diperhitungkan. Selain banyak manfaat bagi otak dan tubuh, olaharga ini juga menyenagkan. Dan selain itu SAC para anggota SAC sudah seperti keluarga baginya. Maka dari itu ia harus gencar mempromosikan olahraga ini. Agar olahraga ini lebih banyak lagi peminatnya dan ia perharap anak didiknya banyak yang menjadi professional. Sehabis bulan puasa SAC akan menyiapkan lomba besar untuk tahun ini. (SSM)

Rabu, 22 Juni 2016

Nurlingga Sari Ahli gizi RS. An-Nisa, Tangerang Tangerang - Berpuasa adalah kegiatan wajib bagi umat muslim. Saat puasa kita tidak boleh makan makan dan minum lebih dari 13 jam lamanya, yang membuat kita harus menahan lapar dan haus di siang hari. Banyak orang yang menjadi lemas ketika bulan puasa, terlebih lagi jika orang itu bekerja di bidang yang mengeluarkan energy banyak. Lemas selama bulan puasa adalah hal yang wajar karena asupan makan dan minum hanya saat sahur dan buka puasa. Tetapi jika asupan gizi kita benar hal ini bukan jadi alasan lagi kita menjadi lemas saat menjalankan ibadah puasa. Menurut Nurlingga Sari selaku Ahli gizi RS. An-Nisa Tangerang, puasa itu jika dilihat dari kesehatan tidak membuat kita sakit, atau membuat kita tidak punya energi. Hanya saja memang jika puasa dianjurkan tidak terlalu melakukan olahraga berat. Namun kita tetap bisa menjalankan aktifitas sehari – hari seperti biasa. Kunci saat menjalan ibadah puasa tapi tetap berenergi adalah dengan memperhatikan asupan makan saat sahur dan buka puasa. Pada saat puasa asupannya harus lebih diperhatikan, karena untuk mempersiapkan pada siang harinya. Menurutnya, masih banyak orang yang keliru atau salah cara sahur dan buka. Kebanyakan orang sahur maupun berbuka dengan porsi yang banyak tanpa memperdulikan keseimbangan gizinya. Padahal tidak

masalah porsi sedikit namun yang penting keseimbangan gizinya terpenuhi semua maka kita akan siap puasa sampai sore nanti. Seperti sahur dengan nasi dan indomie saja. Padahal dua komposisi itu adalah hanya untuk karbohidrat, tidak ada protein dan serat didalmnya. Setiap sahur maupun berbuka harus terdapat empat sehat lima sempurna. Lima sempurnanya ini biasanya susu, jika memang tidak biasa mengkonsumsi susu tidak masalah emat sehat sudah cukup. Karena saat puasa kita tidak makan siang, maka cara menanggulangi agar kita tetap fit dalam menjalankan ibadah puasa di siang hari dengan cara menitik fokuskan ketika pada saat sahur Kita harus mengkonsumi makananan yang diprosesnya lama oleh tubuh kita sehingga membuat daya tahan atau kenyang kita lebih lama, sehingga kita tidak cepat lapar saat puasa. Contohnya serat, serat lama diproses dalam tubuh sehingga saat sahur perbanyaklah makan serat. Serat terdapat pada buah dan sayur – sayuran. Sangat dianjurkan perbanyak sayur-sayuran saat sahur. Lalu sebaiknya ketika sahur kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi, yaitu gorengan. Karna makanan yang mengandung lemak tinggi cepat diproses dalam tubuh, sehingga efeknya kita jadi cepat lapar dan loyo di siang hari. Jika kita memakan porsi cukup tapi kandungan gizinya seimbang yaitu terdapat karbohidrat, protein hewani, nabati, dan serat. Porsi sayur atau buah lebih banyak dari yang lain. Saat puasa juga cairan tubuh kita kurang, maka dari itu jika puasa dan aktifitas kita banyak maka sangat dianjurkan minum susu, karena susu membuat kita tidak cepat haus, karena dapat menggantikan cairan yang keluar saat puasa. Selain sahur kita juga harus memperhatikan saat buka. Kebanyakan orang berbuka dengan minum air dingin dan makanan yang pedas. Hal ini sangat membahayakan lambung kita. Hindari hal-hal seperti tadi. Berbukalah dengan mengonsumsi yang hangat seperti air hangat atau teh manis hangat, dan makanan yang tidak keras untuk prose kerja lambung Bagi penderita jangan lup untuk mengonsumsi obat yang dokter anjurkanDan bagi yang diet, secara tidak langsung puasa juga merupakan proses diet, hanya saja bagi yang sedang melakukan diet, saat puasa jangan melakukan olahraga berat, bisa diganti dengan olahraga jogging santai. (SSM)

PENTING SARAPAN SEBELUM PUKUL 09.00 Tangerang - Sarapan merupakan kegiatan yang penting untuk memulai hari, terutama bagi mereka yang memiliki kegiatan pada seharian penuh. Makan pagi juga bermanfaaat guna memulihkan stamina, setelah metabolism tubuh menurun saat tidur pada malam hari. Untuk itu, Ketua UmumPergizian Pangan Indonesia, Hardinsyah, mengungkapkan sebaiknya sarapan dilakukan sebelum pukul 09.00. Mengapa demikian? Karena kebanyakan dari diri kita bangun pagi hari dan melakukan serangkaian kegiatan sebelum pukul 09.00. “Maka sebaiknya, sebelum beraktifitas, kita wajib memenuhi kebutuhan sarapan tersebut,” katanya di Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Selain itu, kata dia, alasan lain sarapan harus dilakukan sebelum waktu

tersebut, yakni hampir 8-10 jam tubuh kita berpuasa. Sementara itu, kegiatan metabolisme tubuh terus berlangsung. Sehingga, ketika bangun tidur pada pagi hari, perut menjadi kosong. Disitulah, lanjut Hardiansyah, p e n t ingnya peranan sarapan g u n a mengembalikan metabolism yang tur un

pada saat bangun tidur dan sebelum beraktifitas. Sarapan juga tidak boleh sekedar kenyang, Karena menurut spesialis gizi klinis, Samuel Oetoro, sarapan bergizi juga harus berkaitan dengan pemahaman gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral. Semua komponen gizi tersebut berguna mengembalikan metabo-

lism tubuh. “Pada orang tua sebaiknya membiasakan anak untuk sarapan bergizi, tidak hanya telur, nasi, dan kecap. Sarapan dan makanan yang dikonsumsi anak setiap pagi sangat menentukan prestasi mereka di sekolah,” kata Samuel. Menurut beberapa penelitian, sarapan sebelum pukul 09.00 terbukti membantu anak-anak fokus belajar dan berprestasi. Selain itu, sarapan juga dapat meninkatkan konsentrasi pada orang dewasa ketika bekerja. “Sarapan juga tidak membuat tubuh menjadi gemuk, sarapan justru sangat penting dilakukan bagi para pelaku diet. Untuk itu, mulai sekarang usahakan jangan pernah mengabaikan sarapan,” katanya berpesan. (CY)


SOSOK

Rabu, 22 Juni 2016

7 KEHIDUPAN

BERSANDAR PADA KETENANGAN DAN MEDIA CETAK

“Awal-awal pernah disuruh ikutan nagih. Aduh ga tega. Ga tenang saya.”

Lola menjaga kiosnya di Gading Serpong pada siang hingga sore hari, bergantian dengan suaminya yang menjaga pada pagi dan malam hari, seperti yang terekam kamera pada 14 April 2016 pukul 14:41 Ibu jarinya mungkin adalah jari yang tak pernah bosan ia gunakan. Telepon genggam pintarnya seakan tak pernah lepas dari hadapannya. Kecanggihan media elektronik mungkin dapat menghiburnya. Namun media cetak konvensional-lah yang menghidupinya. Dimulai tahun 2010, Flora Minda Evelyne Hutabarat dan suaminya membuka kios majalah, tabloid, dan surat kabar pertamanya di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Tahun pertama penjualan sangat memuaskan sehingga Lola, panggilan akrabnya, bersama suaminya memutuskan untuk membuka tiga cabang kios. Daerah Bumi Serpong Damai (BSD), Pinangsia, dan Islamic Village yang masih di wilayah Kabupaten Tangerang menjadi pilihan pembukaan kios baru. Sayangnya, tidak

semua kios itu dapat dikatakan menguntungkan. “Zamannya internet sih ya...jadi kita jualan juga makin berkurang,” ujar Lola sambil merapihkan tas yang setia terselempang di tubuhnya, menemaninya saat menjaga kios. Perjalannya sampai ke salah satu daerah penyokong ibu kota DKI Jakarta yaitu Tangerang dimulai dari Jambi. Lulus SMA, Lola tidak mengemban pendidikan di perguruan tinggi negeri seperti yang ayahnya impikan. Akademi Sekretaris dan Manajemen/ASM Jambi akhirnya yang memberikan Lola gelar Diploma tiga/ D3. Selulus ASM Jambi pada tahun 1992, perempuan yang kerap kali menggunakan pakaian warna cerah itu hijrah ke Bogor, Jawa Barat. Pengalaman merantau pertama kali mungkin mempunyai banyak memori

tak terlupakan baginya. Pengalaman kerja pertama kali dan bertemu dengan pasangan hidup ia dapatkan di Bogor. “Dulu saya kerja mangkal gitu terus dikejar satpol PP,” “Saya ketemu suami pas nunggu bis umum...kaya di sinetron gitu,” ujarnya bercerita sambil tertawa. Perempuan berdarah batak itu memang kerap melempar canda. Mata pencaharian sebenarnya dahulu adalah sebagai staff Human Resource Department (HRD) di pabrik sepatu. Ia bertemu dengan lelaki yang kini menjadi suaminya di perkumpulan pemuda-pemudi oikumene. “Bapak yang ngusulin, dia ga betah kerja sama orang, udah gitu dulu dia ga naik-naik status karyawannya, tetep aja karyawan honorer,” ucapnya. Menurut pengkuannya, suaminya yang berasal dari Medan, Sumatera Utara itu dahulu bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Ciawi, Bogor. Saat itu BPPT dikepalai oleh Bacharuddin Jusuf Habibie. Setelah 11 tahun menetap di Bogor, mereka memutuskan pindah ke Tangerang, tinggal berdekatan dengan keluarga besar. Keluarga dari sisi suaminya telah lebih dahulu menetap di kabupaten yang terletak di provinsi Banten itu, membangun suatu jaringan penagih hutang. “Pas awal-awal pernah disuruh ikutan nagih. Aduh ga tega.

Ga tenang saya,” ceritanya sambil mengelus dada. Ia pun berjanji pada diri sendiri untuk tidak ikut campur di urusan tagih-menagih hutang yang dikelola keluarga besar suaminya. Seperti realita pebisnis pada umumnya, ada jatuh bangun di usaha dagang penjualan media cetak Lola dan suaminya. Di awal pembukaan kios, keluarga besar suami Lola sempat menolak dan memaksa Lola dan suami untuk menutup kios penjualan majalah, tabloid, dan surat kabar mereka agar dapat fokus di tagih-menagih hutang. Namun Lola dan suami tetap bersandar pada kios majalah, tabloid, dan surat kabar pertama mereka di Gading Serpong. Kini pasangan suami istri ini telah menjadi agen majalah, tabloid, dan surat kabar. Para penjual eceran kerap mendatangi kios utama mereka di Gading Serpong Namun tahun 2015 menjadi tahun penutupan dua kios cabangnya, dua kios yang bertahan sampai sekarang adalah kios Gading Serpong dan kios cabang Islamic Village “Di sini (Gading Serpong) minat bacanya tinggi, koran, majalah laku. Kalau di Islamic sih banyakan koran sama tabloid aja yang laku,” terang ibu yang mempunyai tiga anak yang dua diantaranya kembar. (RK)

KOMUNITAS

Aku Anak Punk “Kiri balas! Mundur-mundur! Masih jauh.. Stop-stop.. oke sip!” teriak seorang pria yang sedang memberi arahan pada si pengemudi mobil. Baju si pria ini sedikit lusuh dan kebesaran untuk tubuhnya yang kurus, serta celana jeans panjang dengan sobekan kecil di dengkul, rambutnya gondrong, bentuk wajah persegi ditambah dengan garis kerutan di dahi, memperkuat karakternya yang serius dan cuek. Kadang kala ia dianggap galak oleh orang baru. Namanya adalah Robi Saputra, atau sering dipanggil dengan Bang Robin. Ia tergabung dalam komunitas Punk daerah Curug, Kab. Tangerang. Cara berpakaian dia yang berbeda dari temannya yang memai baju ala Punk. Dari pengakuannya, atribut yang dipakai anak Punk menandakan dirinya merdeka atau bebas. “Seandainya, kebebasan saya merengut kebebasan orang lain, itu namanya merampas,” ujar Robin sambil menikmati kopi. Kemerdekaan yang dimaksud Punk, bukanlah untuk menentang peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, ada ketidaksetujuan ketika peraturan yang dibuat malah merugikan masyarakat dan menguntungkan pihak tertentu. Pria yang lahir di tahun 1988 juga bergabung dalam geng motor vespa. Motor yang didukinya baru berumur dua tahun, menjadi kesayangan Bang Robin. Ia memiliki tiga motor vespa dirumah, tapi yang selalu ia pakai adalah Vespa 125cc keluaran 1970 , yang di foto. Merek motor yang telah ada sejak tahun 40an memiliki spepart (mesin) yang simpel. “Gak sulit untuk mempelajari mesinnya” Alasan lainnya karena faktor temanteman, yang masih mengandalkan vespa. La-

Bang Robin & Teman nya Bersama Vespa 125cc, tahun 1970 gipula ia dan teman-temannya sering barter barang untuk memodif vespa. Bang Robin juga masuk kedalam komunitas vespa. Sifat kekeluargaan anggotanya yang erat menjadi daya tarik bagi Bang Robin Walaupun tidak semua anggotanya saling kenal, mereka akan saling sapa di jalan ‘din din’. “Jadi yang pake vespa gak ragu kalau ada yang masalah di jalan. Vespa lain pasti berhenti, walaupun yang berhenti tidak mengerti tapi tetap akan temenin,” ceritanya sambil senyum. Kreatifitas anak Punk dalam bidang seni tidak diragukan lagi. Sudah banyak lagu yang mereka ciptakan dari hasil kreasi mereka sendiri dengan peralatan yang seadanya. Lirik lagu yang mereka ciptakan bukan sep-

erti lagu-lagu anak muda sekarang, tentang percintaan. Melainkan, menyuarakan rakyat kecil. Kritikan Punk mengenai kehidupan dikemas dalam musik atau karya seni lainnya, “Apa yang kita tidak sukai, kita utarakan dengan demo aksi.” ‘Do It Yourself ’ atau DIY juga menjadi slogan khas anak Punk. Slogan itu menandakan bahwa ada karakter kemandirian dalam diri mereka. Berbagai macam pekerjaan mereka lakukan. Awalnya Punk lebih menjual seni musiknya, tetapi CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tattoo,

serta tidak ketinggalan aksesoris Punk lainnya. ‘Do It Yourself ’ atau DIY adalah slogan khas anak Punk. Slogan itu menandakan bahwa ada karakter kemandirian dalam diri mereka. Punk hidup di jalanan tentu butuh biaya untuk kehidupan mereka. Berbagai macam pekerjaan hingga ngamen mereka lakukan. Awalnya Punk lebih menjual seni musiknya, tetapi CD dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tattoo, serta tidak ketinggalan aksesoris Punk lainnya. Cara berdagang mereka yang seadanya dengan membuka lapak di lapangan-lapangan terbuka, membuat seluruh produk dijual dengan harga terjangkau dan edisinya terbatas. Tidak hanya sekedar berdagang biasa, mereka juga melakukan perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda masa kini yang lebih memilih barang bermerek luar negeri, seperti Nike, Adidas, Calvin Klein, dsb Banyak hal yang tidak diketahui masyarakat tentang anak Punk. Ada kesalahan paradigma yang media sampaikan ke publik. Punk selalu dicap melakukan hal anarkis, krimal dan bertindak sesuka hati. Padahal bebas yang dilakuin oleh Punk adalah bebas yang bertanggung jawab dan tidak berniat mengganggu orang lain. “Mengahargai dan menghormati

norma yang ada di lingkungan. Gak bisa bertindak sebebas-bebasnya. Kalau mau sebebas-bebasnya jadi orang gila,” tegas Bang Robin dengan ketawa kecil. (CY)


JALAN-JALAN

8

Pelosok Banten

Rabu, 22 Juni 2016

Penikmat Lidah dari Tangerang

Siapa bilang Kota Tua hanya ada di Jakarta? Di sekitar Jakarta, traveler bisa berkeliling Kota Tua Banten Lama, yang tidak kalah keren dari Kota Tua Jakarta! Sebagai provinsi paling barat di Pulau Jawa, dahulu Banten adalah tempat bersandarnya kapal dari berbagai negara. Oleh karena itu, Banten juga memiliki kawasan Kota Tua, lengkap dengan bangunan bersejarah. Kota Tua Banten Lama adalah situs yang merupakan sisa kejayaan Kerajaan Islam Banten Letaknya relatif tidak jauh dari kota Jakarta hanya membutuh waktu 2 jam. Sehingga perjalanan dapat dilakukan sehari penuh tanpa perlu menginap. Keluar dari pintu tol Serang Timur, belok kanan, sekitar 11 km kemudian kita akan mencapai Banten Lama. Setelah memarkir mobil di area parkir yang dikelilingi warung-warung kecil, perjalanan menuju ke sebuah situs yang bernama Benteng Surosowan. Dinding benteng dengan konstruksi batu bata merah dengan campuran kapur itu terlihat megah. Rupanya ia masih menyimpan sisa-sisa kejayaan masa lampau. Situs ini dikelilingi oleh pasar yang dikelola oleh penduduk sehingga wisatawan harus berputar-putar dahulu untuk mencari gerbang masuk ke dalam benteng tersebut. Setelah itu wisatawan akan menemukan gerbang besi di dalam benteng tersebut dan terkunci. Warga biasanya memanjat dinding benteng tersebut dan wisatawan juga hrus turut memanjat agar bisa masuk. Tepat di depan Benteng Surosowo terdapat Museum Kepurbakalan Banten Lama, para wisatawan dapat mencari pemandu yang mungkin dapat membantu dalam menjelaskan sejarah peninggalan Kerajaan Islam Banten tersebut.

peperangan antara Kerajaan Banten dan Belanda pada saat itu. Wihara Avalokitesvara Tujuan selanjutnya adalah ke Wihara Avalokitesvara. Wihara ini merupakan salah satu wihara tertua di Indonesia. Keberadaan wihara ini diyakini merupakan bukti bahwa pada saat itu penganut agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai tanpa konflik yang berarti. Kondisi di dalam wihara ini sendiri sejuk karena banyak pepohonan rindang dan terdapat tempat duduk yang nyaman untuk beristirahat. Pak Slamet bercerita bahwa di selasar koridor wihara yang menghubungkan bangunan satu dengan yang lainnya ini terdapat relief cerita hikayat Ular Putih, yang dilukis dengan berwarna-warni sebagai elemen estetis. Benteng Spellwijk

Puas berkeliling di dalam wihara, saatnya menuju Benteng Spellwijk yang terletak tepat di depan wihara ini. Dahulu benteng Spellwijk digunakan sebagai menara pemantau yang berhadapan langsung ke Selat Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai penyimpanan meriam-meriam dan alat pertahanan lainnya. Namun, tempat tersebut saat ini hanya digunakan sebagai lapangan bola oleh para penduduk. Di sana Pak Slamet mengajak tim untuk masuk dan mengamati sebuah terowongan yang katanya terhubung dengan Keraton Surosowan. Di dalam kawasan benteng ini wisaMuseum Kepurbakalaan Banten Lama tawan perlu berjalan dengan hati-hati karena terdapat banyak “peninggalan” dari kambing-kambing ternak Tarif masuk ke dalam museum hanya Rp yang dibiarkan bebas merumput di sana. (CY) 1.000 per orang. Tim Endorfin bertemu dengan Pak Slamet, yang selanjutnya menjadi teman perjalanan untuk menyusuri jejak sejarah Kerajaan Islam Banten. Pak Slamet dengan sabar menjelaskan secara rinci sejarah Kerajaan Islam Banten dengan menunjukkan foto-foto dan alat peraga yang terdapat di dalam museum. Dari beberapa sumber sejarah Kerajaan Islam Banten sejak abad ke-16 hingga abad ke-19 belum terkuak secara detail hingga saat ini. Potongan-potongan sejarah Kerajaan Islam Banten masih ditelusuri dan dikumpulkan oleh para sejarawan sampai detik ini. Namun secara keseluruhan, setidaknya museum tersebut telah memberikan gambaran Museum Kepurbakalaan Banten Lama secara garis besar terhadap sejarah dan kehidupan sehari-hari penduduk Kerajaan Islam Banten pada masa silam. Situs Keraton Surosowan Setelah perjalanan museum berakhir, wisatawan baru akan merasakan tur yang sesungguhnya. Keluar dari museum, secara refleks wisatawan langsung bisa mengarahkan pandang ke arah langit. Rasa takjub mendapati awan kelabu mulai bergerak ke arah barat. Disini, wisatawan dapat melihat sisa reruntuhan Keraton Surosowan di dalam benteng. Walaupun berupa reruntuhan, tumpukan batu bata merah dan batu karang tersebut masih tampak membentuk sebuah bangunan keraton. Disebutkan dalam salah sumber bahwa reruntuhan keraton seluas sekitar 3,5 hektar ini dibangun pada tahun 1552 dan dulunya merupakan tempat tinggal para sultan Banten. Benteng ini kemudian dihancurkan Belanda pada saat Kerajaan Islam Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1680 berperang melawan penjajah Belanda. Keraton ini sempat diperbaiki, tetapi kemudian dihancurkan kembali pada tahun 1813 karena pada saat itu sultan terakhir Kerajaan Islam Banten, Sultan Rafiudin, tak mau tunduk kepada Belanda. Menurut Pak Slamet, dulu situs ini hanya tertutup gundukan tanah hingga kemudian mulai digali dan dipugar kembali pada sekitar tahun 1970-an hingga kemudian perlahan-lahan tampak sisa-sisa reruntuhan keraton tersebut.

Keraton Surosowon

Keraton Koibon, Kamar Aisyah

Keraton Kaibon Dari Masjid Agung Banten, pergilah ke sisa peninggalan Keraton Kaibon, tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda Sultan Syaifudin. Reruntuhan ini masih terlihat (agak) lengkap membentuk sebuah istana keraton. Di samping istana ini terdapat kanal dan pepohonan besar. Namun lagi-lagi, istana ini pun dihancurkan oleh Belanda pada tahun 1832 akibat

Wihara Avalokitesvara

Laksa Topping Ayam

4 Tempat Pakir Taman Laksa

“ Bersaudara ”

Gurih Khas Tangerang

Laksa

Tangerang - Nikmat dan gurihnya kuah berwarna kekuningan sudah lama dikenal. Makanan khas Tangerang ini merupakan salah satu warisan kuliner yang perlu dilestarika adalah laksa Tangerang. Mi berbahan tepung beras yang berendam dalam kuah merah nan hangat, palagi disertai daging ayam, atau telur, dan taburan kucai diatasnya. Kawasan Kuliner Taman Laksa Tangerang ini, letaknya di Jalan Moh. Yamin, Kota

Tangerang. Sederetan dengan Taman Lembaga Permasayrakatan (Lapas) Kelas IIA. Wanita Tangerang. Awalnya para penjual laksa berjualan di pinggir jalan dekat lapas. Lalu, pada 2010 Pemerintah Kota Tangerang memindahkan mereka ke bagungan menyerupai saung sepanjang 40m. Menrut Sri, admin Pusat Informasi Wisata Kota Tangerang, taman laksa ini sengaja dibangun agar para penjual laksa tidak lagi menghambat jalur pejalan kaki dan lalu lintas. “Lagi pula, Laksa yang dijual berasal dari Tangerang. Jadi tidak ada salahnya Laksa Tangerang juga unjuk gigi,” tambahnya. Disebelah saung tersedia lapangan parkir untuk pengendara mobil dan motor. Berjalan beberapa setelah parkiran, Anda akan menemukan taman bermain untuk anakanak. Dapat dikatakan Kawasan Kuliner Laksa Tangerang ini cocok untuk keluarga. “Penjual disini hanya ada 8 teh, gak boleh lebih, gak boleh kurang juga,” ujar Wawan, salah satu penjual laksa. Menurut pengakuannya, tidak ada kecemburuan diantara para penjual, karena delapan penjual laksa adalah saudara. Fakta unik lainnya, bumbu laksa dibuat oleh salah satu penjugalnya. Untuk membayar biaya listrik dan air, kedelapan penjual tersebut membayarnya dengan berpatungan. Penjual yang menjadi favorit pengunjung adalah Laksa Tangerang Bang Kumis Bewok. Para penjual Laksa buka dari jam 07.00 – 22.00 WIB. Namun, sewaktu lebaran mereka mulai berjualan dari jam tiga sore. Begitu Anda memesan, tangan para penjual laksa ini dengan lincah menarik mie laksa dari dalam bakul bambu. Pengunjung tidak perlu takut mengenai mie yang dimakan dapat membuat gendut.. Mie yang disajikan terbuat dari adonan beras putih. Bentuknya seperti mie karena makanan ini sebelumnya dibuat melalui proses pencetakan hingga akhirnya berbentuk mie. Setelah menarik mie, gentong yang berada di samping bakul berisikan kuah laksa pun dibuka. Kuahnya akan selalu panas lantaran api kompor gas di bawah gentong terus menyala. Makanan khas Tangerang ini sudah sangat legendaris dikalangan masyarakat kota Tangerang yang terkenal enak dengan khas kuah kuningnya dan ditambah racikan bumbu rempah-rempah. Kalau bicara rasa, bumbu kuah Laksa Tangerang ini sangat terasa rempahannya. Bagi lidah yang tidak terbiasa, dan tidak terlalu suka bumbu rempah akan merasa bumbu ini pahit dan tidak enak dilidah. Padahal bagi penikmat Laksa yang sudah menjadi langganan, berwisata kuliner disini merupakan hobi yang mereka sukai. Kuah laksanya cukup halus dan ringan. Cuma, kehadiran kacang ijo dan kentang yang cukup banyak membuat kuah lebih terasa kental dan berat. Begitu diseruput, tekstur kacang ijo dan kentang yang terasa kasar menjadi kenikmatan tersendiri. Apalagi, setelah ikut lumer bersatu dengan kuah dan tertelan dalam tenggorokan. Rasanya mantap. Kuah yang beraroma segar daun kucai pun makin ciamik karena tekstur mie tepung beras putih yang kenyal, tak seperti mi gandum yang lebih lembek. Hal ini yang membuat Laksa Tangerang terlihat sederhana soal isi, namun rasa gurih santannya sangat menendang lidah. Sebagai pelengkap, masing – masing pembeli laksa bisa memilih campuran dalamnya dengan menambahkan telor ataupun sepotong ayam dan lontong. Lebih khasnya, daging ayam dan telur pada laksa Tangerang ini telah dibakar terlebih dahulu.Tak hanya aromanya saja yang bikin enak, bumbu yang meresap dan daging yang empuk cocok sekali dengan laksanya. Harga satu porsi Laksa ini cukup terjangkau bagi mahasiswa ataupun pelajar. Seporsi laksa Tangerang menggunakan ayam seharga Rp 18.000, jika memakai telur harganya Rp 11.000 . Untuk yang komplit ayam ditambah telur Rp 21.000,-. Sedangkan untuk laksa polos seharga Rp. 8000. Jika Anda tidak ingin terlalu kenyang bisa memesan setengah porsi dengan harga Rp 4000. (CY)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.