1 minute read

Gigi 3 Pasien Ini Meledak, Apa yang Terjadi?

Tahukah anda, pada abad 19, pernah dilaporkan adanya kasus gigi yang pernah meledak. WH Atkinson, seorang dokter gigi di Pennsylvania melaporkan tiga orang pasiennya mengalami sakit gigi luar biasa dan kemudian meledak. Terdengar tidak masuk akal? Mari kita lihat lebih dalam kasusnya.

Kronologi kasus

Advertisement

Kasus pertama terjadi pada pasien asal Springfield, tahun 1817. Seorang pria merasakan sakit yang luar biasa pada gigi premolar pertama kanan atas. Ia merasakan nyeri hebat hingga melakukan hal yang tidak wajar, seperti membenturkan kepalanya ke tembok berulang kali. Keesokan paginya, ia merasakan giginya seperti meledak di dalam mulut seperti tembakan api kemudian terbelah menjadi beberapa bagian. Tepat setelah ledakan tersebut, tiba-tiba sakit giginya hilang sama sekali.

Kasus kedua terjadi pada seorang wanita tahun 1855. Wanita ini melaporkan gigi taringnya terbelah setelah sakit gigi yang ia alami dalam periode yang panjang. Setelah giginya tiba-tiba terbelah, sakit gigi yang ia alami hilang begitu saja. Kasus ketiga terjadi pada tahun 1871. Kali ini, kasusnya terjadi pada gigi molar seorang wanita. Ia menceritakan bahwa ledakan pada giginya sangat kencang hingga ia hampir pingsan dan menderita ketulian hingga beberapa hari setelah kejadian tersebut.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Ketiga kasus ini terjadi pada awal abad ke-19 dimana ilmu kedokteran gigi belum semaju sekarang. Ternyata, terdapat tiga kasus lainnya dilaporkan pada abad yang sama. Uniknya, setelah tahun 1920-an tidak ada kasus serupa yang dilaporkan. Beberapa spekulasi datang untuk menjelaskan fenomena gigi meledak ini. Atkinson menduga pe- nyebabnya adalah menumpuknya sebuah zat pada gigi yang menghasilkan tekanan luar biasa dan menyebabkan nyeri pada gigi. Namun, Andrea Sella, seorang profesor dari University of College London di bidang kimia anorganik, memiliki dugaan yang lebih masuk akal. Beliau menjelaskan tekanan tersebut bisa jadi merupakan hasil dari penambalan gigi menggunakan logam. Pada era tersebut, logam seperti amalgam lazim digunakan sebagai bahan tambal. Campuran yang kurang tepat bisa menimbulkan reaksi elektrolisis dan menyebabkan akumulasi pembentukan hidrogen dalam rongga gigi. Inilah yang memicu gigi tersebut meledak. Sayangnya, walaupun spekulasi Profesor Andrea lebih mudah diterima, penyebab sebenarnya ledakan gigi pada ketiga kasus di atas tidak pernah terungkap karena kurangnya bukti yang kuat dari masing-masing kasus karena keterbatasan data yang tersedia. [BBC, Nadia Foto : Pexel]