Surya Digitalpaper 18 April 2013

Page 1

Jennifer Aniston Nikmati Peran Jadi Produser

DIGITAL NE WS PA PER

hal

Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2 | KAMIS, 18 APRIL 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

Hadiah 50.000 US$

untuk Informasi Penangkap SerAngan SURABAYA, SURYA-Para penyidik FBI sedang memeriksa bagian-bagian yang ditemukan di tempat kejadian, dan berupaya untuk mencari tahu bagaimana terjadinya serangan tersebut. Pihak berwenang belum memiliki tersangka, dan meminta masyarakat agar mengirimkan foto-foto atau video yang diambil di sepanjang rute maraton itu untuk membantu menemukan pelaku pengeboman. Wartawan VOA Carolyn Presutti, melaporkan dari Boston, mengatakan polisi juga meminta warga untuk mengirimkan informasi. Polisi dan serikat pemadam kebakaran di Boston juga telah menawarkan hadiah $50.000 atas informasi untuk menangkap pelaku serangan. Agen FBI yang memimpin kasus ini mengatakan pihak berwenang akan melacak hingga ke manapun guna mencari pelaku. Anggota Kongres dari Maryland, Dutch Ruppersberger, mengatakan setelah briefing keamanan hari Selasa, tampaknya tidak mungkin al-Qaida atau pemerintah asing terlibat karena kurangnya join facebook.com/suryaonline

informasi intelijen. Dua bom meledak dalam selang waktu beberapa detik menewaskan tiga orang dekat garis finish lomba Marathon Boston, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Seratus tujuh puluh enam orang dilaporkan cedera dalam insiden tersebut. New York Siaga

Walikota New York Michael Bloomberg mengatakan kota itu telah memobilisasi secara penuh seluruh sumber daya untuk melindungi warga dari ancaman apapun yang mungkin terjadi, terkait serangan di Boston. “Selama 11 tahun terakhir ini, kami telah membangun operasi kontra-teroris lokal yang paling besar dan paling canggih. Kami mengerahkan seribu anggota Kepolisian New York City yang melakukan tugas-tugas kontra-teroris dan kami memberi mereka perangkat dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka,” kata Bloomberg. Berbicara dalam sebuah konfer-

ensi pers – dengan bendera Amerika, bendera kota New York dan Boston di belakangnya Politikus milyarder yang tidak mau diantar supirnya itu mengatakan, Selasa pagi ia naik kereta api ke kantornya sebagaimana biasanya. Polisi New York melakukan pemeriksaan tas yang dibawa penumpang di stasiun kereta bawah tanah Times Square (16/4). Sistem kereta api transit di New York digunakan oleh lima juta pengguna setiap hari. Komisioner Polisi Raymond Kelly mengatakan kehadiran polisi di jaringan kereta api bawah tanah itu telah ditingkatkan, demikian pula dengan gedung-gedung yang banyak dikunjungi turis seperti Empire State Building. Polisi memeriksa truk-truk dan kendaraan lain yang melintasi jembatan dan terowongan di kota itu, sementara kekuatan polisi dan aparat keamanan di pusat-pusat perjalanan utama juga ditambah. Di platform kereta-kereta api bawah tanah, tempat-tempat sampah berukuran besar ditutupi kantong plastik yang menandakan, tempat sampah

itu tidak berfungsi. Setelah melewati serangan teror 11 September 200, banyak warga Amerika mengatakan mereka bersimpati dengan warga kota Boston. Seorang perempuan warga New York menunjukkan keprihatinannya karena insiden seperti ini menjadi lebih sering terjadi di Amerika. Ia mengatakan, “Saya sangat kaget. Amerika sepertinya tidak lagi seperti dulu. Ini apa yang kita dengar terjadi Palestina dan Baghdad, seluruh pemboman bunuh diri dan pemboman di pinggir jalan, tapi tiba-tiba semua terjadi di sini, di halaman belakang rumah kita.” Dalam waktu beberapa hari New York bersiap menyelenggarakan dua lomba lari. Pertama, lomba lari di Central Park dan kedua di Lower-Manhattan – yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan Memorial 911. Walikota New York Michael Bloomberg dan Komisioner Polisi Ray Kelly mengatakan mereka akan mengevaluasi kembali acara-acara ini terkait serangan terhadap “Boston-Marathon.” (*) follow @portalsurya


2

KAMIS, 18 APRIL 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Sidang Kasus Payudara Implant PIP Digelar SURABAYA, SURYA-Ratusan ribu perempuan dengan payudara implant sejak 2010 ketakutan. Karena untuk produksinya digunakan plastik terlarang, tidak tertutup kemungkinan adanya risiko kesehatan. 17/4/2012 dimulai proses pengadilan. Hampir tidak ada yang memicu ketakutan dan kekhawatiran begitu banyak perempuan belakangan ini seperti Jean-Claude Mas. Dengan perusahaan Poly Implant Prothese (PIP) warga Perancis itu bertahun-tahun secara ilegal memproduksi payudara implant dari silikon industri yang murah. Rabu (17/4) bersama dengan empat mantan pekerjanya, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan pengadilan.

bagus. TÜV membantah semua tuduhan dan melihat dirinya sebagai korban. TÜV Rheinland dalam proses pengadilan baru-baru ini di pengadilan Frankenthal negara bagian Jerman Rheinland-Pfalz berhasil memenangkan proses pengadilan dalam kasus tuntutan uang ganti rugi yang diajukan oleh seorang korban payudara implant asal Jerman. Jean-Claude Mas

Pihak terdakwa dalam proses pengadilan raksasa yang melibatkan 300 pengacara didakwa membohongi konsumen dan terancam hukuman berat.

Akhir tahun 2011 menyusul berita yang benar-benar mengerikan. Pihak kesehatan Perancis menyarankan kepada perempuan yang terlanjur operasi payudara menggunakan agar mengambil tindakan pengamanan dengan melakukan operasi pencabutan payudara implant PIP.

Bagi ribuan perempuan di dunia, proses itu menyangkut rasa keadilan. Maret 2010 mereka mengetahui kenyataan mengerikan, bahwa Implant PIP amat mudah robek dan oleh karenanya ditarik dari pasaran.

Pekerja PIP di depan implant payudara yang dibuang di La Seyne sur Mer, Perancis (10/4/2010) Di Jerman dan sejumlah negara lainnya tidak lama kemudian dikeluarkan pula anjuran serupa. Meskipun tidak terjadi

robek, bisa muncul ancaman kesehatan berbahaya akibat silikon, demikian peringatan Institut Jerman untuk Obat-obatan dan Produk Medis (BfArM). Dampak yang mungkin terjadi adalah radang berat dan pembengkakan kelenjar limpa. “Sebuah mimpi buruk.” Demikian komentar perempuan yang menggunakan implant PIP. Lebih dari 5000 perempuan telah mengajukan gugatan. Jumlah korban yang rinci tidak diketahui. Diperkirakan di dunia jumlahnya sampai setengah juta perempuan. Banyak korban terutama mempertanyakan, bagaimana

skandal itu bisa tidak terungkap sebegitu lama. Sekitar 1600 dari perempuan itu bersama-sama dengan perantara, tidak hanya menggugat PIP melainkan juga mengajukan gugatan sipil terhadap TÜV Rheinland. Mereka menuduh TÜV Rheinland yang mengeluarkan sertifikasi pengujian untuk implant itu melakukan kecerobohan dan mengajukan gugatan lewat pengadilan Perancis biaya ganti rugi 50 juta Euro. Mas Juga Kelabui TÜV

Peluang untuk menang dalam proses itu tidak cukup

Hakim dalam pengadilan itu menyimpulkan bahwa TÜV Rheinland tidak berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan mendadak atau menguji sendiri produk itu. Tugas TÜV adalah mengkaji dokumen produk serta sistem kualitas manajemen perusahaan produsen. Perusahaan pengkaji Jerman itu juga teringankan dengan keterangan pendiri PIP Mas yang saat ini berusia 73 tahun. Saat memberikan keterangan kepada penyidik, Mas mengakui bahwa ia bertahun-tahun dengan sadar memanipulasi TÜV. Untuk menutupi penipuan itu, ia secara rutin menyembunyikan dokumen dan kontainer mencurigakan dari pihak penguji. Ini tidak sulit, karena TÜV selalu menginformasikan kedatangannya 10 hari sebelum waktu pengkajian.(*)

Jennifer Aniston Nikmati Peran Jadi Produser SURABAYA, SURYAIa berperan sebagai atasan yang menyebalkan dalam film komedi keluaran 2011 “Horrible Bosses”, namun aktris Jennifer Aniston mengatakan bahwa ia seorang produser yang sangat “penurut.” Aniston menjadi produser eksekutif film televisi berjudul “Call Me Crazy: A Five Film,” sebuah kompilasi film pendek mengenai gangguan jiwa yang ditayangkan 20 April pada saluran televisi Lifetime di Amerika. Pada penayangan perdana film tersebut Selasa (16/4) di Los Angeles, Aniston mengatakan ia atasan join facebook.com/suryaonline

yang bekerja keras dan tanpa tedeng aling-aling yang senang melihat sebuah film tercipta dari awal. Meski para penonton terbiasa melihat aktris serial populer “Friends” itu dalam film berbiaya tinggi, Aniston mendapati proyek idealis seperti “Call Me Crazy” paling memuaskan “Hal-hal seperti ini membuat Anda bangun dari tidur dengan bersemangat,” ujarnya. Film tersebut bertabur bintang seperti para pemenang piala Oscar Jennifer Hudson, Melissa Leo dan Octavia Spencer serta Ashley Judd. (AP/Nicole Evatt/VOA) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.