Warta Jemaat GPIA Immanuel, Minggu, 08 Maret 2009

Page 1

Mencukupkan Diri “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.”Filipi 4:11 Jika ada orang yang mengalami "harihari kacau" — ketika berbagai proyek serta batas waktu penyelesaian bertubi-tubi menimpa — itu adalah Rasul Paulus. Ia menulis kepada jemaat di Korintus bahwa dalam hidupnya ia pernah dipukuli setengah mati dengan cambuk dan besi; dilempari batu dan ditinggalkan setengah mati; kandas kapalnya; terancam bahaya di sungai, oleh para bandit, serta di laut; tidak tidur dan kelaparan; kedinginan dan tanpa pakaian yang memadai; dan dianiaya ke manapun ia pergi. Namun ia dapat mengatakan kepada jemaat di Filipi, yang intinya adalah, "Aku telah belajar merasakan kedamaian, apapun yang terjadi". Paulus telah belajar kunci kecukupan diri. Damai sejahtera itu, yang lahir dari Pada waktu perang Jepang—Tiongkok, banyak orang Jepang yang menyamar menjadi orang Tiongkok. Mereka adalah intel yang akan memata-matai dan mencari kelemahan Tiongkok. Mereka berusaha dengan segala macam cara untuk menyamar, tetapi akhirnya ketahuan juga... dari cara mereka mencuci muka. Kalau orang Jepang mencuci muka, handuk yang dipakainya yang bergerak, sedang orang Tiongkok mukanya yang bergerak, tangannya tetap diam. Cara mencuci muka ini menjadi tanda sehingga dari caranya mencuci, ia dapat dikenali orang. Banyak orang mencoba membersihkan dirinya dengan berpuasa, memberi derma, berbuat baik atau bertapa. Tetapi sebagai orang percaya kita mempunyai tanda tertentu dalam cara membersihkan diri yaitu dengan firman Tuhan. Firman Tuhan dapat membersihkan segala dosa kita dan membuatnya menjadi putih bersih seperti salju.(Yes 1:18) Saat ini kita mau mempelajari firman

Roh di dalam hati kita, haruslah kita pelihara. Jika situasi-situasi yang penuh stres mencoba merampas damai sejahtera kita, kita perlu meminta agar Tuhan memperbaharui kehadiran-Nya di dalam diri kita. Doa Louis Bromfield berikut ini tampaknya ditujukan untuk saat-saat seperti itu: Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas keistimewaan serta karunia hidup di

dunia yang penuh dengan keindahan, kegembiraan serta keragaman. Aku bersyukur atas karunia mengasihi dan dikasihi, atas keramahan serta pengertian dan kecantikan hewan-hewan di peternakan dan di hutan serta di tanah lembab, atas hijaunya pepohonan, suara air terjun, kecantikan ikan trout di sungai. Aku bersyukur atas kegembiraan yang kudapatkan dalam musik dan anak-anak, atas pikiran orang lain dan percakapan serta buku-buku mereka yang dapat kubaca dekat perapian atau di tempat tidur dengan turunnya hujan di atas atap atau hembusan salju di luar jendela". Anda mungkin tidak berada di tempat di mana ada keindahan di sekeliling Anda, namun Anda dapat memejamkan mata dan membayangkan diri berada di tempat seperti itu. Jadikanlah relung hati Anda yang tersembunyi itu tempat doa Anda, tempat Anda merasakan kecukupan diri. Coffee Break with God

BAYANGAN MODERN Tuhan yang menyucikan kita itu dalam Kis 5:12-16. Semua orang percaya pada waktu itu selalu berkumpul di serambi Salomo dan bersekutu. Kedua hal ini sangat berbeda. Banyak orang yang berkumpul tetapi tidak bersekutu. Gereja sering dipakai untuk berkumpul tetapi tidak ada persekutuan. Rumah tangga kita merupakan tempat untuk berkumpul tetapi kadang-kadang tidak ada persekutuan, tetapi justru terjadi percekcokan. Para rasul dan murid-murid Tuhan pada waktu itu selalu berkumpul di serambi Salomo dan bersekutu. Persekutuan yang erat mempunyai tanda, yaitu terjadinya mukjizat. Mungkin kita berpikir bahwa mukjizat itu terjadi bila ada orang mati kemudian dibangkitkan atau orang yang sakit disembuhkan. Tetapi sebenarnya kita semua, orang percaya, sudah mengalami mukjizat, yaitu perubahan hati. Dulu kita semua orang yang berdosa, sekarang diampuni. Dulu kita semua sesat, sekarang balik kembali. Dan mukjizat ini lebih besar daripada mukjizat orang mati dibangkitkan atau air menjadi anggur. Siapakah yang dapat mengubah hati manusia? Orang tuakah? Atau guru, atau pendeta? Tidak, semuanya tidak dapat! Yang dapat merubah hanyalah Roh Kudus. Sekarang apakah tanda yang membuktikan bahwa kita adalah orang yang sudah diubahkan? PERSEKUTUAN! Bila kita sudah dilahirkan kembali dan diubahkan kita selalu mempunyai kerinduan untuk bersekutu dengan saudara yang lain. Ada tanda yang dimiliki orang percaya dan tanda itu dapat dilihat oleh orang lain. Pertama tanda endeixis, yaitu tanda

yang nampak lewat perbuatan kita seharihari. Ada perubahan yang nyata dalam sikap kita. Dulu egois, sekarang mengasihi orang lain. Dulu pemarah, sekarang sabar. Tanda-tanda ini dapat dilihat oleh orang lain. Tanda kedua adalah tanda Semeion yaitu tanda ajaib dalam kehidupan kita. Saudara pasti pernah merasakan satu keajaiban dalam hidup saudara. Misalnya terhindar dari kecelakaan, mengalami kesembuhan dari penyakit yang berat atau ditolong secara ajaib. Itu adalah tanda yang menyertai orang yang percaya. Ada satu tanda lagi, yaitu tanda stigma. Tanda ini dapat dirasakan oleh orangorang lain di sekitar kita, sehingga mereka tidak berani bergabung dengan kita. Pada jaman rasul-rasul, orang Kristen sangat disoroti dan dipojokkan, namun mereka sangat dihormati oleh orang banyak dan setiap hari jumlah mereka makin bertambah dengan orang-orang yang percaya. Mengapa? Karena orang Kristen pada waktu itu bersekutu dengan erat. Kalau orang Kristen sendiri terpecah belah, apakah orang lain dapat menghormati mereka? Tidak! Saat ini justru orang-orang Kristen banyak yang terpecah belah. Masing-masing merasa gerejanya yang paling benar, yang nomor satu di dunia. Itu gereja eveready! Merasa dirinya paling jempol. Saudara tahu? Orang Afrika terkenal sebagai bangsa pemakan orang. Kemudian masuklah missionaris ke sana dan mereka bertobat. Setelah itu missionaris itu bertanya bagian tubuh manakah yang paling enak dari tuBERSAMBUNG KE HLM. 2


Budaya kita mengajarkan, diterima dan disetujui sesama itu sangat penting artinya. Oleh karena itu, kita harus berupaya keras menghilangkan apa saja yang dapat menjadikan diri 'tidak diterima' oleh tetangga atau teman kita. Bersikap 'fanatik' atau 'ekstrem' harus dijauhkan, karena yang begini ini akan membuat kita ditolak oleh sesama. Kita harus dikenal sebagai orang baik oleh tetangga, kalaupun untuk itu kita harus pandai-pandai bersikap basa-basi, ala kadarnya, dan sedikit pura-pura. Ya, apa saja bisa, asalkan umum dilakukan bersama. Kita memang diajar untuk hidup tidak mengambil risiko. Namun hidup itu sarat risiko; sesungguhnya tidak ada yang disebut hidup tanpa risiko. Kita pergi ke warung, mempercayai bahwa yang disuguhkan itu aman dimasukkan ke dalam perut. Pergi ke dokter, kemudian kita meyakini bahwa ramuan yang diberikan oleh apotek pasti akan menyembuhkan penyakit kita. Kita mau naik bis, karena yakin bahwa sopirnya akan mengantarkan ke tempat tujuan dengan selamat. Adakah yang diimani dan diharapkan itu selalu terjadi? Banyak kali demikian, tetapi ada kalanya justru berkebalikan; dan itu kita terima sebagai risiko hidup. Mengikut Kristus itu konsekuensinya tinggi. Namun bukannya sebagai risiko, melainkan sebagai pengorbanan yang harus diputuskan dalam kesadaran. Kenyataannya, yang harus dibuang itu bukan harta berharga, melainkan perkara yang merugikan, entah berupa tindakan,

ucapan, sikap dan kebiasaan, yang bila dipertahankan hanya akan menghalangi hidup kita berguna kepada Tuhan dan sesama. Kepada orang muda yang kaya, yang hendak mengikut-Nya, Kristus bersabda, "Masih tinggal satu lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah aku" (Luk. 18:22). Sesungguhnya, Kristus tidak terlalu tertarik kepada hartanya, tetapi pada pembenahan sikap hati orang muda ini. Seorang pengkhotbah terkenal meninggalkan pelajaran sangat berharga bagi kita, kalaupun hal itu terjadi lewat tragedi yang menimpanya. Ia sangat beruntung, karena lahir dibekali suara merdu, lidah yang fasih bicara, dan kemampuan teatrikal tiada tara. Modal itu telah menjadikannya seorang pengkhotbah KKR terkemuka dan pembicara TV bereputasi internasional. Sayangnya, ia telah membiarkan kobaran nafsunya membakar diri. Diawali dengan hobi baca majalah saru, lalu meningkat menjadi pecandu "film biru", kemudian memuncak pada kesukaan kencan dengan wanita jalanan. Tragisnya, semua itu dilakukan justru ketika ia telah menyerahkan diri sebagai hamba Tuhan, bahkan pada saat ia menjadi penginjil idola di seluruh muka bumi. Namun Tuhan tidak tinggal diam; sebelum kerusakan terhadap pekerjaan-Nya semakin berlarut, Ia dengan drastis memangkas pengkhotbah ini dari singgasana ketenarannya. Seorang percaya, dan pengkhotbah tak terkecuali, mudah tergoda untuk memelihara dosa "piaraan". Mungkin tampak sederhana pada mulanya, tetapi bila dibiarkan akan bertumbuh dan berakhir dengan kehancuran (bnd. Yak. 1:15). Pasti. Karena itu selidiki diri. Masukilah "kamar rahasia" hidup Anda, kalau-kalau masih tersimpan di sana perkara yang harus segera dibereskan dengan Tuhan. Mungkin saja, "amputasi" harus dilakukan. Petrus Maryono

tidak berlaku lagi kita coret saja firman Tuhan ini. Tetapi kita percaya bahwa firman Tuhan itu tetap relevan. Bayangan orang percaya dapat menyembuhkan orang sakit. Sebentar saudara masuk TV dan orang yang mendengar pemberitaan firman Tuhan yang saudara bawakan akan sembuh. TV merupakan bayangan saudara dalam abad modern! Tuhan sengaja memperlengkapi manusia dengan akal budi sehingga manusia dapat menemukan TV, Film, Video tape, dan lain-lain untuk menjadi bayangan yang menyembuhkan! Karena itu firman Tuhan masih tetap berlaku sampai saat ini. Banyak orang akan melihat dan merasakan bayangan saudara dan mereka akan sembuh. Dalam ayat 16c dikatakan bahwa semua orang yang sakit itu sembuh. Sakit jasmani itu mudah disembuhkan, tetapi sakit rohani itu sulit sekali disembuhkan. Hasil penelitian di negeri Belanda mengatakan bahwa di antara 10 orang penderita sakit terdapat 11 orang sakit yaitu 10 orang pasien itu ditambah dokternya. Saya kadang-kadang berpikir jangan-jangan kita semua ini sakit, sebab begitu banyak beban mental yang meng-

himpit kita. Karena itu sebelum kita mengalirkan berkat kesembuhan dari Tuhan kepada orang lain, kita perlu mengalami kesembuhan lebih dulu. Roh Tuhan siap beroperasi dalam hidup kita untuk mendatangkan kesembuhan. Orang percaya akan dipakai Tuhan secara luar biasa sehingga bayangannya saja dapat menyembuhkan orang sakit. Karena itu biarlah kita memakai setiap talenta kita; talenta untuk mengajar, talenta untuk bernyanyi, talenta untuk bermain musik, dan lain-lain sebagai satu bayangan modern yang dapat menyembuhkan orang yang sakit. Saat ini begitu banyak orang yang sakit hatinya, kesepian, stress, mengalami kepahitan dan kekecewaan dan mereka perlu mengalami kesembuhan dari Tuhan. Saudara dapat dipakai Tuhan untuk menyalurkan berkat kesembuhan kalau saudara mau menye rahkan hidup saudara untuk dipakai Tuhan bagi kemuliaan-Nya. Bayangan saudara dapat mendatangkan kesembuhan bagi mereka sehingga banyak orang menjadi percaya dan nama Tuhan akan dipermuliakan. Apakah saudara bersedia? Jusuf Roni

MEMANG DRASTIS Bermula dari luka tak seberapa karena sate, buntutnya, teman kita ini mengidap kanker. Setahun kemudian telapak kakinya membesar mengalahkan ukuran pahanya. Dokter berkata, "Satu-satunya cara penyelamatan adalah amputasi, tidak hanya telapak kakinya, tetapi harus dipotong sampai di lutut." Sangat drastis memang; tetapi jika tidak, nyawa menjadi taruhan. Ada tiga orang yang tertarik menjadi murid-Nya (Mat. 8:19-22; Luk. 9:57-62). Ketika menanggapi mereka Tuhan Yesus memberi jawaban yang mengagetkan, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah" (lih. Luk. 9:62). Pasalnya, tekad menjadi murid Kristus tidak imbang dengan kerelaan untuk membayar harga yang dibutuhkannya. Alasan untuk tidak melakukannya memang masuk akal, bahkan memiliki tujuan insani yang sangat tinggi. Namun menjadi murid Kristus yang sejati menuntut kasih dan ketaatan penuh kepada-Nya, dan jika perlu harus rela mengorbankan semua yang lain. Pandangan Kristus sangat berbeda dengan paham seorang ayah berikut ini. Waktu anaknya mulai terlibat kegiatan gereja, ia diam saja. Asal kegiatan itu tidak menghambat pelajaran di sekolah, atau tugasnya di rumah, anaknya dibiarkan saja. Begitu juga waktu anak perempuannya itu dibaptiskan, ia masih juga tak peduli. Tetapi soalnya jadi lain waktu putrinya "matur" bahwa dia ingin masuk Sekolah Alkitab dan bermaksud menyerahkan diri untuk bekerja sepenuh waktu di gereja. Bukan saja ia menolak gagasan itu mentah-mentah, bahkan sang Bapak ini sempat berucap, "Kau jadi Kristen, aku rela. Tetapi niatmu jadi 'kyai', hapuskan dari pikiranmu. Apa pun yag terjadi, jangan harap kau dapat restuku." Bapak ini hanya bersedia mengizinkan putrinya jadi pengikut Kristus yang biasa-biasa saja, tetapi tidak, jika anaknya bermaksud menjadi setia dan penuh dedikasi kepada panggilannya. SAMBUNGAN HLM. 1 - BAYANGAN buh manusia. Orang Afrika itu menjawab, "Jari jempol!" Ketika masih kecil, bayi senang mengedot jempolnya. Setelah besarpun jempol tetap disenangi orang karena jempol adalah bagian tubuh yang paling enak. Jempol inilah yang membuat orang Kristen tidak dapat bersekutu dengan erat karena masing-masing merasa dirinya atau gerejanya yang paling jempol. Kalau kita ingin pekerjaan Tuhan berkembang dengan pesat, kita harus belajar bersekutu. Masing-masing menganggap saudara yang lain lebih utama dari kita. Hanya Yesus saja yang patut kita permuliakan dan kita sanjung. Dan hal inilah yang menarik orang-orang untuk datang kepada Tuhan dan bertobat. Orang-orang membawa saudaranya yang sakit ke jalan raya dan membaringkannya supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Bayangan Petrus. saja dapat menyembuhkan orang sakit. Bayangan pendeta mana yang dapat menyembuhkan orang sakit pada waktu ini. Ini adalah firman Tuhan! Kalau sudah


LAHIR Caroline Theodore Rp 2.000.000,00 Esther K Rp 100.000,00 Joshua Rp 17.000,00 Kantin Mei Lan (1000 $Sin) Rp 7.645.000,00 NN Rp 100.000,00 NN Rp 300.000,00 NN Rp 50.000,00 One Two Six Rp 100.000,00 Stephani C & Jansen Rp 90.000,00 --------------------------------------------------------------Jumlah Persembahan Rp 10.402.000,00

Berkat kasih karunia Tuhan kita Telah Berpulang ke rumah Bapa yang Kekal Yesus Kristus, telah lahir: DAVIN NUGRAHA SATRIA EZRA LIE 18 Tahun 26 Februari 2009 Putra dari Sdr. Lie Wan Chung Meninggal pada hari Jumat, 27 Februari dan telah dimakam& Ny. Elizabeth Chandra kan di TPU Pondok Rangon, Senin, 2 Maret 2009 MATTHEW SAPUTRA 27 Januari 2009 LIANA SUPRANITA Putra dari Sdr. Berry S & Ny. 44 Tahun Doris Suwanto Meninggal pada hari Jumat, 27 Kami mengucapkan selamat Februari dan telah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Senin, 2 berbahagia. Maret 2009

Pada hari Minggu ini, 08 Maret, ibadah kita di Taman Duta Mas akan disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. Demikian untuk diketahui.

ERNIENA 76 Tahun Istri dari Bpk. Abdul Azis Meninggal pada hari Senin, 9 Februari dan telah dimakamkan di Krawang, Rabu, 11 Februari 2009

Tuhan kiranya memberi penghiburan dan pertolongan Sebagai pengucapan syukur bagi keluarga yang berduka atas kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, maka akan diadakan persekutuan doa syukur, yaitu 14 Maret di rumah kel. Fanny Pluit.

VIA BANK Untuk satu kali ibadah Doa Pengerja/hamba-hamba Tuhan, hari Senin, 9 Maret, diliburkan


MINGGU, 08 MARET 2009 harus menghentikan proses kerja dan BAGAIMANA MENGHADAPI KEPUTUSASAAN iamengurus mereka sendiri. Lalu ia mengaMembangun tembok Yerusalem bukanlah hal yang mudah. Rasa putus asa menjadi-jadi. Pastilah, Iblis juga sedang bekerja. Namun, Nehemia tidak mengabaikan rasa putus asa itu. (Anda tidak dapat mengabaikan rasa putus asa. Mengabaikannya layaknya mengabaikan ban kempes. Berdoalah semau Anda; berkendaralah ke mana pun Anda mau; ban kempes itu tidak akan terisi udara. Anda harus membetulkannya. Begitu pula rasa putus asa.) Nehemia menggulung lengan bajunya seperti seorang pemimpin yang baik dan menangani rasa putus asa itu. Saya menemukan lima teknik yang berhasil ia terapkan, yang masih relevan untuk diterapkan pada masa kini. 1. Satukan usaha untuk satu tujuan. Hal pertama yang Nehemia lakukan adalah mempersatukan orang-orang untuk satu tujuan yang sama. "... maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempattempat yang terbuka." (Nehemia 4:13) Hal itu penting. Para pembangun yang ada di seluruh Yerusalem bekerja bersama dengan batu, air, dan semen, namun tidak terpisah dari keluarganya. Nehemia mempersatukan mereka berdasarkan kelompok keluarga dan setiap keluarga diberikan tujuan yang sama -- melindungi diri. Ia mengalihkan perhatian mereka, dari diri sendiri kepada musuh mereka, dari rasa mengasihani diri kepada tujuan menjaga diri. Ia mempersatukan orang-orang dan hal itu membesarkan hati mereka yang sedang patah semangat. Rumah harus menjadi sumber dasar motivasi. Para pekerja Nehemia mengalami patah semangat. Ia berkata, "Ayo, berkumpul menurut keluarga. Kalian di sini; kamu dan keluarga di sana ...." Nehemia membentuk mereka menjadi kesatuankesatuan. Perhatikan apa yang terjadi dalam proses mempersatukan orang-orang itu: Nehemia berhenti bekerja. Terkadang, hal terbaik yang dapat Anda lakukan saat Anda putus asa adalah dengan berdiam diri. Ada sebuah ungkapan Yunani kuno yang mengatakan, "Anda akan mematahkan busur jika Anda terus memakainya." Seberapa kencang lengkungan busur Anda? Kapan terakhir kalinya Anda merenggangkan busur itu dan tidak memakainya selama beberapa hari? Saya rasa kita semua rajin dan tekun dalam bekerja, namun kerja yang berlebihan tidak akan menciptakan pemimpin terbaik. Ambillah waktu untuk berdiam diri sejenak! Nehemia berhenti bekerja dan berkata, "Mari berkumpul sebagai keluarga." Hal tersebut akan memberi banyak manfaat untuk mengatasi rasa putus asa. 2. Arahkan perhatian Anda kepada Tuhan. Kemudian, ia mengalihkan perhatian mereka kepada Tuhan (ayat 14). Mereka melihat kepada sampah. Mereka harus melihat kepada Tuhan. "Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah ke-

pada Tuhan yang maha besar dan dahsyat ...." Perhatikan, ia mengambil inisiatif. Itu adalah tugas dasar seorang pemimpin! Frasa, "Ingatlah kepada Tuhan," memang bagus, namun bagaimana Anda melakukannya? Anda dapat mulai melakukannya dengan mengingat hal-hal yang pernah Tuhan katakan. Ingat saja beberapa pernyataan yang telah Tuhan nyatakan. Misalnya, "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya ...." (Yesaya 26:3-4) Atau, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7) Anda mengingat Tuhan dengan mengingat apa yang Tuhan telah katakan. Ingatlah sekarang lima atau enam janji yang Tuhan berikan. Saat setan menyerang, apakah Anda sudah siap dengan senjata yang Anda miliki -- pedang Roh, firman Tuhan? Orang Kristen harus tahu apa yang Tuhan telah katakan. Anda dapat mengingat Tuhan dengan mengingat siapa Dia. Kapan terakhir kalinya Anda merenungkan kehebatan Tuhan? Mungkin saat Anda tidur telentang sambil melihat bintang. Apakah Anda pernah pergi ke tempat sepi untuk bersaat teduh? Hal itu sering kali membantu menyingkirkan kabut dan memampukan pikiran untuk memperbaharui pegangannya kepada karakter Tuhan. Yang sama pentingnya adalah persekutuan orang-orang Kristen. Persekutuan adalah tempat untuk berbagi tentang Tuhan, mengungkapkan kehebatan-Nya. Nehemia berkata kepada pengikutnya, "Kalian memandang pada sampah, puingpuing dan proyek individu kalian sendiri. Arahkan pandangan kalian kepada Tuhan." Orang yang berputus asa memikirkan satu hal -- dirinya sendiri. Orang-orang yang membangun tembok Yerusalem itu juga demikian. Jadi, Nehemia menyatukan mereka untuk satu tujuan yang sama. Itu artinya

rahkan perhatian mereka kepada Tuhan. 3. Jaga Keseimbangan Pikiran dan Perbuatan Apa yang selanjutnya Nehemia lakukan dalam usahanya mengatasi rasa putus asa? Ia mendorong orang-orang Yehuda untuk menjaga keseimbangan. Ia mendorong mereka untuk bergerak. "Sekarang kamu harus berperang," perintahnya. "Ada pekerjaan yang harus dilakukan. Hunus pedangmu!" Nehemia 4:14 mengatakan: "... berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu." Lihat ayat 15 dan 16: "Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda." Ayat 17 menambahkan: "... yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata." Saudaraku, itu adalah fakta dasar kehidupan orang Kristen. Saya sangat khawatir dengan orang Kristen yang tidak pernah melakukan apapun selain berperang, begitu juga dengan orang Kristen yang mengatakan bahwa tidak pernah ada alasan untuk berjuang. Saya sungguh setuju dengan filosofi keseimbangan hidup yang mendorong adanya pembangunan dan peperangan. Sebagian besar penutur bahasa Inggris, termasuk saya, memiliki Alkitab bahasa Inggris karena seseorang yang bernama John Wycliffe. Ia dikenal bukan hanya sebagai pembangun, memproduksi Alkitab dalam bahasa Inggris pertama, namun juga seorang pejuang. Sungguh seorang pemimpin yang luar biasa! Saat ia meninggal, lawannya membakar tulangnya dan menghamburkannya di Sungai Thames, London. "Kita menyingkirkan Wycliffe selamanya!" Mungkin begitulah yang musuhnya pikir. Mereka salah. Hasil usahanya -- Alkitab berbahasa Inggris -ada bersama-sama dengan kami sekarang karena ia lebih dari sekadar berjuang. Ia setia melakukan tugasnya. Ingat John Bunyan -- pejuang dan pembangun. Mereka menjebloskannya ke penjara tiga kali, berpikir bahwa hal tersebut dapat membungkamnya. Namun, ia malah menulis "The Pilgrim's Progress", buku yang paling disukai kedua di kalangan orang Kristen. Anda lihat, ia lebih dari sekadar berjuang. Dengan membuat investasi pribadi raksasa, kebenaran "The Pilgrim's Progress" diuraikan secara terperinci untuk mendapatkan keuntungan jutaan dolar selama beberapa generasi. Sungguh merupakan keseimbangan yang sangat indah! BERSAMBUNG KE HLM. 5


MINGGU, 08 MARET 2009 SAMBUNGAN HLM. 4 - BAGAIMANA Berjagalah melawan pengajaran yang tidak kentara, yang menyatakan bahwa Tuhan melakukan segala sesuatu dan Anda tidak perlu ikut campur. Alkitab terus mendesak kita agar berdiri, bertahan dalam iman, kuat dalam peperangan, dan menjadi prajurit yang baik. Namun, kita harus menyeimbangkan iman dan tindakan. 4. Menentukan Tempat Peraduan Hal keempat yang Nehemia lakukan adalah menyediakan tempat peraduan. Akan saya jelaskan maksudnya. Nehemia menulis di ayat 19: "Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain." Lalu di ayat 20 kita dapat melihat sebuah tempat pertemuan. "Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!" Apakah tempat perkumpulan itu? Pertama, itu adalah suatu tempat, namun itu juga menyatakan sebuah prinsip. Tempat di mana suara trompet berasal. Nehemia memerintahkan, "Di mana pun kalian mendengar suara trompet, berkumpullah ke tempat di mana peniup trompet itu berdiri." Prinsipnya: Jangan mencoba berjuang sendiri. Prinsip itu masih benar sampai sekarang; kita membutuhkan tempat peraduan. Kita membutuhkan teman dekat, seseorang yang kepadanya kita bersandar saat serangan datang menyerang. Jangan mencoba memeranginya sendiri. Kita semua tidak boleh berkata, "Saya tidak butuh orang lain." Hal itu menyimpang dari ajaran Kristen. Respons seorang anak Tuhan yang sehat adalah, "Mustahil saya melakukannya sendiri. Tapi, oh Tuhan, jika Engkau memberikanku kekuatan-Mu melalui Roh-Mu dan menghubungkan aku dengan saudara-saudari dalam sebuah keluarga yang dapat mendorongku dan kudorong, aku akan berada dekat dengan Engkau sampai ujian yang terakhir." Apakah ada ayat Alkitab yang mendukung hal ini? Sesungguhnya ada! Saat Elia diburu oleh Izebel, ia berlari di bawah sebuah pohon di hutan belantara dan berkata, "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." Apa yang Tuhan lakukan? Ia membawa makanan, dan Elia diberi makan dan disokong oleh makanan itu selama 40 hari 40 malam. Apa yang terjadi selanjutnya, Tuhan berkata, "Elia, bangunlah. Kamu tidak sendirian, Elia." Dan Ia memberi Elia seorang rekan bernama Elisa. Yang indah dari kisah itu adalah bahwa kejadian ini menandai saat di mana Elia benar-benar mulai melayani. Ia telah menemukan tempat peraduan. Tuhan memberinya seorang teman yang dapat ia percaya (hal ini sangat penting), yang dengannya ia dapat berbagi dan meringankan kesendiriannya. Saat Daud dicemburui Saul, Tuhan memberinya seorang teman. Yonatan dan Daud saling mengasihi karena ikatan yang

luar biasa; jiwa mereka melebur menjadi satu. Rasa putus asa jarang membuat Daud menjadi lemah karena kehadiran sahabatnya itu. Apakah Anda memiliki orang seperti itu? Jika tidak, temukanlah. Carilah dan berdoalah agar Anda memiliki seorang teman seperti itu. Jangan menyerah sampai Anda mampu mengaitkan jiwa Anda dengan seseorang yang memiliki semangat yang sama, yang peduli terhadap jiwa dan kebutuhan Anda. Anda memerlukan seseorang sebagai tempat peraduan Anda. Nehemia mengatakan, "Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami ...." Itulah tempat kekuatan kita. 5. Mengembangkan sikap saling melayani. Hal kelima dan terakhir yang Nehemia lakukan untuk menghilangkan semua tanda putus asa di antara pengikutnya adalah dengan mengembangkan sikap saling melayani. Ayat 21 dan 22 menunjukkannya: "Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orangorang memegang tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang. Pada waktu itu juga aku berikan perintah kepada rakyat: "Setiap orang dengan anak buahnya harus bermalam di Yerusalem, supaya mereka mengadakan penjagaan bagi kami pada malam hari, dan melakukan pekerjaannya pada siang hari." Intinya, Nehemia mengatakan, "Hei, kami perlu bantuan. Saya memintamu untuk saling membantu dan melayani. Kami tidak dapat menangani hal ini sendiri." Pada hari-hari berikutnnya yang semakin penuh dengan tekanan, menurut ayat 23, mereka bahkan tidak memiliki waktu untuk berganti baju! Saat yang lain mandi, yang lainnya bertugas. Mereka saling melayani. Apakah Anda ingin tahu rasanya menderita? Jadilah seperti almarhum Howard Hughes; hidup hanya untuk diri sendiri. Menyimpan semua kasih untuk diri sendiri. Hanya memikirkan kebutuhan, hasrat, keinginan, dan kesenangan diri sendiri. Tidak mau mengasihi dan dikasihi. Sejauh manakah Anda terlibat dalam kehidupan orang lain? Minggu ini, seberapa banyak dari hidup Anda akan Anda

habiskan untuk melayani orang lain? Atau Anda hanya melayani diri sendiri? Setiap kita seharusya merenungkan kehidupan kita yang singkat, mencatat investasi pribadi kita dalam kehidupan orang lain. Apakah Anda ingin tahu bagaimana caranya agar Anda tidak merasa tidak berguna setelah Anda pensiun? Tetap perhatikan kebutuhan orang lain. Ada seorang wanita di kantor kami yang mengabdikan dirinya untuk melayani sesama. Ia kehilangan suaminya pada tahun 1946, dan sejak itu ia menjadi wanita paling sibuk yang pernah saya lihat. Pelayanannya bagi gereja dan komunitas luar biasa besarnya. Bahkan pada masa tuanya, ia bekerja sebagai tenaga sukarela bagi komunitas penderita kanker, bekerja di lembaga bantuan wanita, melakukan kegiatan masyarakat, membantu rumah sakit lokal, dan masih banyak lagi. Ia terlibat dalam kehidupan orang lain. Dan ia tidak pernah tua. Saya tidak pernah melihatnya patah semangat. Masa pensiun di Amerika berarti: "Jangan ganggu aku. Aku tidak punya waktu untuk orang lain." Saya usulkan sebuah alternatif. Pikirkan pelayanan seperti apa yang Tuhan dapat berikan kepada Anda setelah Ia membebaskan (melalui pensiun) Anda dari pekerjaan rutin dunia dan menggunakan Anda sebagai pelayan. Nehemia berkata, "Jangan duduk-duduk saja dan mementingkan diri sendiri. Kita semua butuh pertolongan. Mari saling menolong dan melayani." Bukankah itu esensi kekristenanan? Akankah saya mengesampingkan kepentingan pribadi saya? Keputusasaan sesungguhnya adalah suatu penyakit dalam. Penyakit ini mulai menjangkit dari bakteri keraguan diri. Melalui rasa takut dan pikiran negatif yang berlebihan, bakteri itu mulai tumbuh dan berkembang biak. Segera kita kehilangan arah, kita menjadi lemah, dan kita lari dan sembunyi. Saat hal itu berlanjut, kita menjadi benar-benar menjadi tidak berguna dan benar-benar kalah. Kita menjadi mangsa yang empuk bagi musuh jiwa kita, yang mengambil otoritas atas jiwa kita dan menghapus semua usaha kita. Hal ini dapat terjadi hanya dalam waktu semalam. Lihat kembali lima teknik yang Nehemia pakai untuk memerangi keputusasaan di kamp Yerusalem kuno. Metodenya tidak akan pernah ketinggalan zaman. Rasa putus asa mungkin sulit diatasi, namun bukannya tidak mungkin untuk diatasi. Ingat, keputusasaan bukanlah penyakit yang mematikan. (t/Dian) Charles R. Swindoll SUMBER UANG Seorang dokter tua di kota kecil akhirnya berlibur. Ia menugasi anak laki-lakinya, yang baru saja lulus sekolah kedokteran, untuk menjaga pasiennya. Saat sang ayah pulang, ia bertanya pada anaknya apakah terjadi sesuatu yang tidak biasa. "Aku menyembuhkan penyakit Nyonya Ida yang sudah dideritanya selama 30 tahun," jawab sang anak dengan bangga. Ayahnya marah, "Penyakit Nyonya itu yang membuatmu bisa sekolah selama ini sampai lulus sekolah kedokteran! Kok malah kamu sembuhkan itu bagaimana?"


SENIN, 9 MARET Antonius T. Cuncun Wijaya Fenny Kurniawan Lies Djuraidah Lily Maria Lily Kasmini Tjahjadi Lusiana Nikko Suparman Tjong Sutiana Wuryantini Y. Yusup Yo Giok Sun Yo Sen Lin

Liesanti Widjaja Ricky Watulingas Sonny Budiman Suhermanto Tan Hong Hong Yanchi

SELASA, 10 MARET Budi Mulya Heryana Jenny Maryati Wijaya Liong Ieyu Loa Yan Nio Mardi Martius Amarta Meilani Nina Hartini Wijaya Phang Sioe Fong Phang Sioe Mey Silvia Soekamto Tjokrowinoto/Abun Surjati Tjung Tji Khiong Yacob Iskandar RABU, 11 MARET Andi Herman Christian Bernard Cien Cien Friska Oey Fei Ling Halimin Purnama Herawaty Kartawinata Irwan Tanama Leny Mariani Liang Hardi Boentario PERPULUHAN 0307 EST 120581502 1605 211085 279/L-GPIA/2006 3V 453N AAR (3) ABUN ACHAI & LISHIA AGUSITNUS & KEL AL ALI & KEL ALI SUDARMIN/GAPUA ALIN ALVIN TISNA AMELIA AMICO PRIMARASA ANDI KURNIAWAN ANDREAS HP ANDREY ANDREYANTO ANES & FENNY ANG GUAT NIO ANGELINA ANI TJIOMAS ANITA THERESSIA ANP ANSIL ANSUZ ANTHONIUS S ANTIONY HASAN ARDIAN AS ASKM 2 AVC

KAMIS, 12 MARET Andy Choules Emiliana Ferry Runtunuwu Helen Susanti Janny Lie Fei Tjen Lim Mi Fong Mariana Marjati Kosasih Martovanny Japutra Megawati Mey Lie Siu Ay Lan Sumiyati Syahrial Tjhai Hian Kin

Endang Susanti/Gouw Swat Nio Etjih Evie Yulita Fariati Lie Mie Rie Liliek Hermawan Margaret Meryska Ng Vivika Robben Wijaya Suci Erni Sukanti Yohanes Tjhia Giok Tjeng Tjoei Hoa Tommy Gunawan Viona Wong Kwok Ing Yen Mie Yunatan

MINGGU, 15 MARET Bastiar Simanjuntak Chenny Dharmawan Cherry Appono JUMAT, 13 MARET Fredy Chan Boe (Moe) Giok Lan Han Jon Hauw Chandra Wijaya Ivan Kainama Freddy Chandra Janes Shendri Henky Setiawan Kusmawati Khoe Djing Tung Lili Marli Liana Marully Tanujaya Maria Giovanni Matius Mariono Gunawan Mei Ing Maria Magdalena Halim Raenhart Hartato Merry Widjaja Siska Natalia Pinarto Sutanto Suryana Hariyanto Rachel Thio Elina Tjong Sien Khian Thio Leoni Tri Santo Titin Dwi Ningsih Tjung Pui Sun (Elias SABTU, 14 MARET Elyanty) Andrian Yeni Elisa Tinea Yenny Yahya

AYLIN BANDENG LAJUNAK BEI-HT BEN AUNA BENNY LINOME BENNY SURJANA BICUNG + FITRI BIE LIE BUDI GUNAWAN CANDY CAROLINE THEODORE CHANDRA & WIE WIE CHARLENE/AYIN CHRISTABELLA CHRISTIAN H CHU HU HENDHA CICIN CLINT CORRY CORRY SULUH CR CU DAESY MULYANI DANIEL & VONNY DANIEL ANTONI DANIEL SETIAWAN DAVID BJ2 DB DEBORA SUNG DENNY – LOINDA DESSY SOUW DEWI & KEL DEWI ANDRYANI DH DHN TRD DIANNE PANGKARGO DIDIT LAKSANA (2)

DINA DJAN FELICIA DJENI TASMAN DJONG SIAT CHIN DJUWITA H DONNY H E EVITA W EDY TAN (2) EER EFFENDY EJPT ELIANA ELISTIN T ELIZABETH SARAHI ELVINA S ENSO TITIN EP ERIK ERR ESTER Y ESTERH K EUNIKE SOUW EVI EYS FARIATY SUSILO FEBE FERLITA FHL FHM & HYS FIKA BOLTARI FREDDY & FANNY FREDDY CHANDRA FRJJ FRONIK FS FUNG YEN G KWAI NIO

SENIN

09 MAR MARKUS 8:27-30 Pengakuan Petrus SELASA 10 MAR LUKAS 9:18-21 Pengakuan trus RABU 11 MAR MATIUS 18:1-5 Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. KAMIS 12 MAR MATIUS 18:6-11 Siapa yang menyesatkan orang. JUMAT 13 MAR MATIUS 18:12-14 Perumpamaan tenang domba yang hilang. SABTU 14 MAR MATIUS 18:15-20 Tentang menasihati sesama Saudara. MINGGU 15 MAR MATIUS 8:21-35 Perumpamaan tentang pengampunan

· · · · · · · · · ·

Ani Tjiomas Chu Chu Hendha Hosea Tandrama Hogi Chandra Ibu Darma JIS JOGS/HI Kantin Mega NN

· NN 529 · Rahmat · Rosylia

PADUAN SUARA PERNIAGAAN I PERNIAGAAN II PERNIAGAAN III DUTA MAS I DUTA MAS II DUTA MAS III

GAB GALI GOD IS GOOD GRACE N GS GS HADI CHRISTIANTO & KEL HADIYANTO & PSF HASAN & MINARTI HASAN CHANDRA & KEL HDR CHR HELEN HELEN A HEN/JO HENDRA FERDHINO HENKI, LUCI & BELLA HERMAN & TAN LENA HERMANTO SARAHI HESKA HK HKME IBU SUPARTI IDNRIANY KARISMA ILJSB IMELDA A IN NIO INDRIANY KARISMA IRWAN SURYANATA ISHAK DW ITJ BOM ITJE JASIM JAYANTI & RUDY JC JEMMY JEREMY AMADEUS

: PS MARANATHA II : VG JOYFUL : VG GIHON : PS IMMANUEL JR : PS IMMANUEL JR : VG GIHON

JERRY JH JMS JN JO KIM TU JO SIAN IM JOGS/HI JOHAN JOHANNA SETIAWATI JOHEN JOHNY JONG DJOK LAN JOSES FARREL JSP JUAN & SAMUEL DP JULIAWATI H KATRINA/DAVINA BOENTARA KBJ KEL LAY TET TIAM KEL RONAL/WAY KEYZIA LIE KEZIA DELITA KHO GIOK HIANG KISS ME KLSK 25A KM KMS KOLLIS NAPITUPULU KRISWATI KTL 12 KWO TJIN ING L L KHIUK TJIN LAN ING LANI W LDW (2)

LH LIANA HALIM LIE FOEK KIONG LIE PH LIE SIU PIN LIE TEK TJOAN LIE TJOEN SOE LIEM ANDI WIDJAYA LIEM SWIE KING LILY LILY LIM ELDINO LEONAR LIM KIM THAY LIM KOK KIONG LINAWATI LING LIONG DJAN NGO LIONG MIE HIONG LISA GUNAWAN LIZA OKTAVIA LL LOE LUKITO T & YULIANA LSC/ACR LSF LSM LTII A3/42 LUKAS 999 LUKITO BUDIANTO LUSY G LYDIA KURNIA LYDIA S KANDOU SE M NICKY MALVATHEA MARIA S MB MDRS



Pilihan yang Mendatangkan Sukacita Paulus yang dipenjara karena iman dan mendedikasikan hidupnya pada Injil, mengajarkan dan meneladankan hal indah yang penting: Menyadari adanya pilihan bersikap dalam menjalani situasi hidup, khususnya yang pahit dan sulit, bisa menghasilkan dampak yang berbeda. Paulus bisa saja memilih untuk marah, kecewa dan menjadi penuh kebencian, kepahitan dan putus asa dengan hidupnya yang jadi morat-marit dan kehilangan segalanya di penjara Roma karena INJIL. Tetapi Paulus, dalam anugerah Tuhan, MEMILIH untuk bersikap lain. Ia memilih untuk meneladani Kristus—memiliki pola pikir dan reaksi perasaan seperti yang diteladankan Kristus Yesus, Tuhannya. Yang walaupun Pemilik dari segala sesuatu, namun rela menanggalkan segalanya. Yang walaupun kudus dan tak bersalah apa pun, namun rela menanggung hukuman dosa dan kesalahan semua manusia. Jikalau Kristus yang memilih memberi diri demi kasih-Nya akan manusia mendatangkan keselamatan bagi manusia dan kemuliaan bagi nama Allah, maka Paulus yang meneladani Kristus, ternyata mengalami kuasa bersukacita di tengah penjara dan kesulitan hidup. Ia menemukan bahwa ternyata pemenjaraan MEGA MELDA MELINAWATI S MELY FILEMON MILKA MIMI HARYATI MM MN MONIKA MONIKA MEYANDA MSA MULIANA C MY NATHANAEL I NAWI SABIDIN NELSON HARIS NES/JO NESSA NGAUW LIE PHIN NN (12) NN 0018 NN 0045 NN 0067 NN 0068 NN 0071 NN 0154 NN 0196 NN 0221 NN 0230 NN 0235 NN 0252 NN 0256 NN 0260 NN 0274 NN 0282 NN 0290 NN 0293 NN 0306 NN 0314 NN 0316 NN 0335 NN 0337 NN 0339 NN 0340 NN 0341 NN 0347 NN 0350 NN 0352 NN 0361 NN 0387 NN 0390 NN 0390 NN 0410 NN 0411 NN 0412 NN 0415

NN 0426 NN 0440 NN 0443 NN 0447 NN 0449 NN 0482 NN 0501 NN 0512 NN 0522 NN 0522 NN 0528 NN 0545 NN 0558 NN 0562 NN 0567 NN 0575 NN 0576 NN 0580 NN 0582 NN 0608 NN 0625 NN 0628 NN 0638 NN 0642 NN 0658 NN 0666 NN 0673 NN 0676 NN 0676 NN 0716 NN 0786 NN 0801 NN 0802 NN 0818 NN 0829 NN 0894 NN 0894 NN 0896 NN 0905 NN 0913 NN 0914 NN 0920 NN 0934 NN 0942 NN 0947 NN 0965 NN 0968 NN 0969 NN 1049 NN 1115 NN 1121 NN 1137 NN 1137 NN 1185 NN 1378 NN 1382

dirinya tidak "membelenggu" kebebasannya mengabarkan Injil, juga tidak bisa menghambat pekerjaan Allah (1:12-14). Hal ini membuat Paulus dikuatkan dan bisa bersukacita (1:18). Hal yang serupa juga bisa terjadi pada setiap orang percaya. Victor Frankl, ketika ia menjalani masa sulit di kamp konsentrasi Nazi yang kejam, semua milik dan kebebasan pribadinya dirampas. Tetapi ia berkata bahwa ada satu hal yang tak bisa dirampas orang lain dari dirinya, yaitu kebebasannya menentukan SIKAP dalam merespons semua yang dihadapi. Dan ia MEMILIH untuk menghadapi semuanya dengan sikap POSITIF. Corrie Ten Boom, yang juga mengalami penawanan di kamp konsentrasi Nazi, MEMILIH untuk menghadapinya dengan PENGAMPUNAN. Arthur Ashe, pemain tenis legendaris, juara pertama Wimbledon terjangkit AIDS ketika operasi lever (tahun 1983). Daripada kecewa pada Allah dan hidupnya menjadi pahit karena ia terjangkit AIDS, ia MEMILIH meyakini KEMURAHAN ALLAH yang telah "memilih" (mengizinkan) dirinya (1 orang dari 5 miliar penduduk bumi) menjadi juara Wimbledon. SIKAP untuk menentukan pilihan positif itulah yang membuat mereka NN 1480 NNW NOVIANA NY NY DANIEL S OBT ONA P&H PAULA PAULUS B PETRUS T PHILIP FERDINAND PNIEL PO LAN POS PI ALAM SUTRA POS PI MLAND PR RATNA HALIM REIVY & LIANA RIA RIANA SR RIO RISNA CHEN RITA ROBY DJAJALY ROMMY & KEL ROSMAWATI H ROSYLIA RUTH S TOBING SAMUEL NAFTALI SAN SAN K SANDI HERMANDI WIJAYA SANNY KOMALA TANUJAYA SANTI SANJAYA SETIYAN SH (3) SHELA SHING SHING SHINTA SIAN CHEN & HWIE HOK SILVIA S SIOK IN SISCA T SISWANDI & YENY SLTRI G SLY SM SS EDHI STEPHANIE & JANSEN STSK SUGIHTO/LENNY LAUW SUGIMAN SUGITO GUNAWAN

SUKANTA T SUNARDI SUR HA SURYANTO SUSILO SUSAN SUSANA SHANTY SUWARTI LEGIMIN (2) T&K TAN KIM HUA TAN MING SIOE TAN TJHAI PI TATA TEDDY S TEJA G TEK SOEN & ERNA L TER I TER II TERA TH 64 THIO SIOE ING THIO TJIN NIO TIO TJ TJEUW HENDRA TJHIN ANDREAS TJHIN YULIANA TJIA KIM NIO TJIA LING SIONG TJIE MEI LAN TJIE MEY TK CAHAYA BARU TOMMY YOSHUA TONY ANG (2) TSKN TUGIUN H TV UNTUNG SANJAYA SH UTS & RNS WANG YENTY WN WONG SIN HI WRCC YACOB ISKANDAR YAKUB WIJAYA YC YENA YENNY KRISTINAWATI YETI YETTI YETTY (2) YFW+LT YG YKSBGAS YNN YO YOH

tetap bertahan hidup dengan baik. Kesaksian mereka menyentuh hati, dan menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Apa pilihan pertimbangan dan keputusan sikap Anda dalam merespons sikon dan pengalaman hidup selama ini? Seberapa jauh pikiran dan perasaan Kristus sudah menjadi model dan kontrol pertimbangan dan sikap Anda? Lilyi Efferin

YOLINA YONKI YR YULI CH YULLY ZEINI & KEL VIA BANK AGUS AGUS YUSAK & KEL ALBETH ALDO KALIM AMIN ANDREAS ANTON ASWIN WINATA BINTANGNA BANGUN CENDIRYANI LIM CHRISTINE NYAUW DJOHAN SUNARWAN DNL VNY SUTOS ERIDAH SURJANAH ERINAWATI ISKANDAR ERNI HOESIEN FEMMY WIRYANTO FERY KURNIAWAN GITA WINARTA GOUW NOVI ARYANTI HALIM HANNY HALIM HANNY SW HARY YAHYA HARYANTO SUTANTO (2) JOHAN JOHAN SETIAWAN JULIAH KEL FRENKY KU MAYA TANIA LIE RAGGIE LIE UTAMI KARTIKA LIM MEGAH SUKMAWATI LIM TJIAN NIO LINDA KARTIKAWATI LINGGA CHRISTANTH MEILIANAWATI NARI NATALIA SANJAYA NATALIE SANDRA NATANAEL KURNIAWAN NN (6) OEY SU JEN/YEYEN ONGGO LIPUTRA PRINSES RACHEL (M3R) RIA MARHANEI RUSLI RIFKA VONELI RUSLI

ROBBY TIRTOSURYO RONNY KURNIAWAN RUDY TERA SANTOSO SH & KEL SHINTA GUNAWAN SHINTAWATI SIEM SIN WANG SILVIANA SALIM SU DJIN SUHARYONO SUMIJATI SURCIADI SURYANI SUYENTINI TAN VIVIN TANESHA THIO CAROLINS THIO HOK LIANG TIKNO EDDY S TISSAN NANDA TJEN RIENA TONNY KARTADJAJA & KEL VINA MELLIANA VIVI TANADAI YAHYA BINANTO YASA NANDA YENVI SUCIADY YOHANES R YULI TJONG YULIANTY SYUKUR AE AI LING ALDO KALIM ALIN BONG KHIAN HIN (2) BUDI ROBINSON S CHRISTIAN H EDDY S HENNY PUSPITA SARI MATTEW SAPUTRA NN NN 0432 NOVIANA PRINSES RUSLIA MANURUNG SANDI H WIJAYA TJAN YEK TJUN YETI YUSUF & MARIANA


Lima Kunci untuk Mengalami Berkat Allah Saya percaya, Allah yang kita sembah adalah Allah yang baik. Dia mau memberkati kita secara luar biasa sebab Ia berjanji dalam Ulangan 28:1, "Jika engkau baikbaik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi." Allah yang mengangkat dan mempromosikan kita akan memberikan segala berkat yang besar bagi kita. Saya yakin peninggian itu berasal dari Allah, bukan rekayasa manusia. Firman Allah berkata, "Rendahkanlah dirimu di dalam tangan Allah yang kuat supaya Allah meninggikanmu pada waktunya." (Walaupun) promosi itu berasal dari Allah, tetapi tanggung jawab kita sangat penting. Mari kita lihat tiga kunci penting supaya kita mendapat berkat dan peninggian dari Allah. 1. Setia dalam perkara kecil Dalam Lukas 16:10, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkaraperkara besar." Perkara besar selalu dimulai dari perkara kecil. Keberhasilan dan kemenangan yang besar pun dimulai dari keberhasilan yang kecil. Kebakaran hutan yang besar dimulai dari kebakaran kecil. Perjalanan puluhan kilometer selalu dimulai dengan satu langkah (langkah pertama). Karena itu, mari kita berani mulai dari hal-hal yang kecil karena keberhasilan yang besar dimulai dari yang kecil. Ketika Daud akan berhadapan dengan raksasa bangsa Filistin, dia menghadap Saul dan berkata dalam 1 Samuel 17:37, "Pula kata Daud: 'Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu'. Kata Saul kepada Daud: 'Pergilah! Tuhan menyertai engkau.'" Daud telah mengalahkan singa dan beruang. Karena dia telah memperoleh kemenangan dalam skala yang kecil, sekarang dia diperhadapkan dalam pergumulan yang lebih besar, yaitu menghadapi Goliat. Itu sebabnya jika Anda diberi tugas yang menurut Anda adalah tugas remeh, jangan anggap remeh. Mari kita bekerja ulet dan tekun karena justru itu ujian dari Allah apakah kita bisa diberi tanggung jawab untuk perkara yang lebih besar. 2 Samuel 23:11-12 mencantumkan nama pahlawan Daud, "Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi—di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah— dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan Tuhan kemenangan yang besar." Pahlawan Daud yang pertama dicatat pada ayat 8, yaitu bernama Isybaal. Dia mengalahkan 800 orang dalam satu pertempuran. Pahlawan kedua dicatat dalam ayat 9, Eleazar namanya. Dia bertempur

secara luar biasa, sampai dia terlalu lelah untuk melepaskan pedang dan Tuhan telah memberinya kemenangan yang luar biasa. Pahlawan ketiga adalah Sama (ayat 11). Ketika Filistin menyerang dia, anak buahnya melarikan diri karena mereka berkata, "Ayo kita lari sebab kalau kita diberi tugas menjaga istana dan kita mati, kita akan disebut pahlawan nasional. Dan bila kita mati karena menjaga Tabut perjanjian, kita akan dikenal sebagai martir karena mati syahid untuk membela pekerjaan Tuhan. Namun saat ini, tugas yang diberikan kepada kita sangat sepele, menjaga tanah ladang penuh kacang merah! Jadi, kalau mati, nama kita tidak akan dituliskan di

Jerusalem Post. Namun, Sama berkata bahwa kebun kacang tersebut milik Tuhan. Kalau raja sudah memberikan perintah padaku, aku harus melakukannya. Dan inilah sebabnya nama Sama dicantumkan sebagai salah seorang pahlawan Daud. Apakah Anda merasa diberi pelayan kecil atau pelayanan "ladang kacang"? Tetaplah setia dalam pelayanan itu karena pelayanan itu adalah milik Tuhan dan Tuhan ingin kita setia dalam perkara kecil, agar Dia bisa memberi tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar. Ada toko yang menjual perabot rumah tangga di Amerika Serikat. Suatu hari hujan turun sehingga pengunjung sedikit. Para penjaga toko tersebut berbincangbincang karena tidak ada pekerjaan. Tibatiba seorang penjaga toko yang masih muda melihat seorang ibu mondar-mandir di depan toko. Dia kemudian mendatangi ibu itu dan bertanya, "Ada yang bisa saya bantu, Bu?" Ibu itu berkata, "Saya lagi menunggu mobil yang akan menjemput saya." Si penjaga toko kembali berkata, "Ibu, karena hujan turun, masuklah ke dalam, biar saya yang berdiri di depan. Kalau ada mobil yang datang menjemput, Ibu akan saya panggil. Saya khawatir Ibu nanti sakit." Ibu itu kemudian masuk, sementara si penjaga toko menunggu di luar. Ketika mobil jemputan datang, si ibu masuk ke mobil dan mengucapkan terima kasih. Beberapa waktu kemudian si penjaga toko menerima kartu ucapan terima kasih dari seorang yang bernama Andrew pemilik perusahaan The American Steel Company, yaitu pabrik baja terkenal dan terbesar di Amerika Serikat. Ternyata dia adalah anak dari ibu yang ditolongnya. Ketika perusahaan Andrew sedang membangun proyek besar di Skotlandia, si Ibu mendesak anaknya untuk membeli perabot-perabot dari toko tersebut se-

hingga toko itu mendapat keuntungan dan si pemilik toko senang. Ketika si pemilik mengetahui bahwa si penjaga toko itulah yang berjasa, dia mengangkat penjaga toko itu sebagai manajer. Karena dia bekerja dengan baik meskipun hanya sebagai penjaga toko, saat menjabat manajer pun dia berhasil dan menjadi pengusaha yang sukses. Kalau kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan memberi perkara yang besar kepada kita. 2. Jujur dalam keuangan Tuhan ingin kita setia dan jujur dalam keuangan. Lukas 16:11 menyebutkan, "Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" Mammon bicara mengenai harta dan uang. Dalam Yesaya 33:1516 ditulis, "Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin." Inilah janji Allah bagi orang yang setia dan jujur. Orang itu akan tinggal di tempat tinggi bahkan dia aman di tempat tinggi itu. Tuhan akan memproteksi dia bahkan Tuhan menjadi jehowah jireh yang mencukupi segala kebutuhannya. Ada satu tokoh dalam Alkitab, namanya Daniel. Daniel menjadi menteri ketika ada empat raja yang memerintah, bahkan Daniel menjadi menteri dari 2 kerajaan yang berbeda, yaitu Kerajaan Babel dan Media Persia. Babel dikalahkan oleh Media Persia. Biasanya, apabila suatu kerajaan dikalahkan, seluruh orang dalam pemerintahan yang lama dibunuh. Namun, Daniel tidak dibunuh, malah diangkat menjadi menteri. Mengapa? Karena dia jujur, dapat dipercaya, dan memiliki karakter yang baik. Karisma membuat kita jaya sesaat, sedangkan karakter membuat kejayaan langgeng selamalamanya. Mengapa Daniel dipakai sedemikian? Daniel 6:5-6 berkata demikian, "Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu: 'Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!'" Orang-orang mencari-cari kesalahan Daniel, tetapi mereka tidak bisa menemukan kesalahannya karena dia hidup benar. Sebagai pegawai pemerintah yang berada di tempat yang "basah", dia bisa saja melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hebatnya, Daniel tidak demikian. Dia tetap berbuat adil dan benar. Dalam hal keuangan pun, dia jujur. Ada kisah lain yang serupa. Seorang ibu tua secara tak sengaja meninggalkan dompetnya di sebuah restoran di Amerika BERSAMBUNG KE HLM. 10


SAMBUNGAN HLM. 9 - LIMA KUNCI Serikat, ketika ibu itu hendak pulang ke rumahnya. Pelayan restoran yang kebetulan menemukan dompet tersebut, membukanya dan menemukan uang $15.000 di dalamnya. Akhirnya, sepulang kerja, pelayan restoran ini mencari rumah si ibu berdasarkan alamat pada kartu identitas yang ada di dalam dompet tersebut. Dia naik kendaraan dan membayar ongkosnya sendiri. Sesampainya di rumah pemilik dompet, dia berkata pada ibu tersebut, "Dompet Ibu ketinggalan di restoran tempat saya bekerja. Saya datang kemari bermaksud menyerahkan dompet ini. Silakan periksa uang ibu." Ibu tersebut sangat senang karena dia lupa di mana dompetnya tertinggal dan sedang mencari-carinya. Dia lalu berkata kepada pelayan restoran, "Oh, saya hampir saja kehilangan $15.000. Ini untukmu." Ibu itu menyodorkan uang $5. Jumlah yang sangat kecil, bahkan untuk transpornya pun tidak cukup. Namun, pelayan restoran itu tidak menggerutu, bahkan berkata, "Tidak apa-apa Bu. Walaupun engkau tidak memberi aku uang, saya tetap akan mengembalikan dompet Ibu karena ini adalah milik Ibu." Beberapa hari kemudian ibu itu bercerita kepada seorang wartawan. Wartawan tersebut tertarik lalu memberitakan nama dan restoran tempat pelayan itu bekerja di koran. Rupanya pelayan restoran itu termasuk "manusia langka" yang perlu dilestarikan. Orang-orang membaca koran perihal pelayan yang jujur itu. Beberapa hari kemudian si pelayan mendapat surat dari berbagai kota yang memuji-muji perbuatannya. Bahkan beberapa orang memasukkan cek ke dalam surat-surat mereka dan akhirnya si pelayan mendapatkan banyak uang. Orang jujur akan mendapatkan banyak berkat. Jika kita menipu, mungkin kita bisa mendapat keuntungan. Namun keuntungan itu sifatnya hanya sementara, kemudian hari, kita sudah tidak dipercayai orang lagi. Kalau Anda seorang istri yang diminta suami untuk mengelola keuangan keluarga, apakah Anda mengelolanya dengan baik? Kalau Anda seorang pengusaha, apakah Anda berdagang dengan jujur dan tidak menipu orang? Kalau Anda mengutang barang dari orang lain, apakah dilunasi pada waktunya? Ada seorang pengusaha yang belum mengenal Tuhan Yesus. Ketika orang mengajak ke gereja, dia berkata, "Buat apa saya ke gereja? Toh saya sudah kaya meskipun tidak ke gereja? Saya tidak kekurangan uang." Namun, karena krismon, usahanya hancur, dia bangkrut dan utangnya yang menumpuk tak sanggup dibayarnya. Dia kemudian datang kepada Tuhan, minta ampun, minta disucikan dan diberkati. Tuhan sungguh amat baik. Dia memperbarui kehidupan orang itu. Orang itu kemudian melayani di gereja. Beberapa saat kemudian, ada yang menagih hutang kepadanya. Namun dia berkata, "Alkitab mengatakan bahwa siapa yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Sejauh timur dari barat, Tuhan telah menghapus utang dosa saya. Jadi, hutang? Sudah tidak ingat tuch!" Apakah benar sikap demikian? Tentu saja tidak. Mes-

kipun sudah bertobat dan hidupnya diperbarui oleh Tuhan, dia harus tetap mengembalikan sesuatu yang bukan haknya. Itulah ciri pertobatan sejati seperti Zakheus yang mengembalikan 4 kali lipat kepada orang yang pernah diperasnya. Sebagai orang Kristen, apakah Anda jujur dalam mengembalikan persepuluhan milik Tuhan? Maleakhi 3:8-10 mengatakan, Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." Kalau Anda mendapat uang Rp 100. 000, - Rp 10.000,-nya adalah milik Tuhan yang harus dikembalikan. Allah berjanji akan memberkati dengan berlimpah-limpah, membukakan tingkap langit kalau kita jujur mengembalikan persepuluhan milik Tuhan. Jika Anda merasa kerohanian Anda tidak bertumbuh, mengalami stagnasi atau kemandekan, coba cek diri Anda apakah sudah jujur dalam hal keuangan, yakni mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan. Alkitab berkata bahwa di mana harta kita berada, di situlah hati kita berada. Apakah hati Anda lebih melekat kepada Kristus dibandingkan dengan harta duniawi yang sementara? Jadikan Kristus sebagai harta terbesar dan kembalikan persepuluhan sebagai milik Allah! 3. Bertanggung jawab terhadap milik orang lain Lukas 16:12 menyebutkan, "Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?" Saya melihat ada orang yang memulai karirnya dengan bekerja di bawah pimpinan orang lain. Jika bisa diandalkan, Tuhan akan memberinya jalan untuk memperoleh pekerjaan, di mana dia bertanggung jawab untuk mengelola sendiri miliknya. Saya percaya kalau kita bisa menjadi penatalayan, pengelola yang baik atas milik orang lain, Tuhan akan memercayakan harta kepada kita sendiri. Saya kadang-kadang melihat orang yang bekerja kurang serius karena gajinya kecil, misalnya Rp.500 ribu. Dia berkata, "Coba kalau gaji saya Rp. 1 juta, saya akan bekerja lebih rajin. Namun, bosnya akan berkata, "Orang ini digaji Rp.500 ribu saja, malas bekerja, apalagi satu juta. Ah sudahlah, gajinya tidak perlu kunaikkan." Berbeda dengan orang yang rajin walau-

pun gajinya kecil, bosnya akan berkata, "Oh, tidak pantas dia mendapat gaji sedemikian, saya akan mempromosikan dia supaya bisa mendapatkan gaji yang lebih besar lagi." Kolose 3:22-24 berkata, "Hai hambahamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu ham-ba-Nya." Alkitab menyebutkan bahwa Tuhanlah sumber segala berkat kita. Jadi jika Anda bekerja di suatu tempat, janganlah Anda berkata bahwa perusahaan itu adalah sumber berkat Anda. Perusahaan Anda hanya salah satu saluran. Sumber satusatunya adalah Tuhan Allah yang melihat perbuatan kita dan memberkati kita secara luar biasa kalau kita bertanggung jawab terhadap milik orang lain. Ada seorang pengusaha real estate yang selalu menggunakan dua kontraktor untuk membangun rumah-rumah yang akan dijualnya. Kontraktor yang satu jujur, sedangkan yang lain suka mencuri bahanbahan bangunan. Ketika pengusaha ini sudah tua, dia berkata kepada dua kontraktornya, "Tolong, buatkan satu rumah yang besar dan ini pesanan yang terakhir karena saya tidak akan bekerja lagi di dunia real estate." Kontraktor yang jujur berpikir, "Saya akan membangun rumah yang sebagus-bagusnya untuk dia yang telah memberi pekerjaan kepada saya". Namun kontraktor yang tidak jujur berpikir, "Wah ini pesanan terakhir. Aku harus mencuri bahan sebanyak-banyaknya. Kalau tidak, tidak akan ada kesempatan lagi." Beberapa waktu kemudian, pengusaha itu mengadakan pesta perpisahan. Pengusaha itu berterima kasih kepada kedua kontraktor untuk rumah besar yang telah mereka bangun. Katanya, "Saya mau memberitahukan Anda bahwa saya akan memberikan hadiah untuk Anda masingmasing. Dan hadiahnya adalah rumah terakhir yang Anda bangun itu. Rumah itu bukan untuk saya, melainkan untuk Anda. Silakan ambil dan pakai." Kontraktor yang jujur akan berpikir, "Puji Tuhan, untung saya membangun rumah itu dengan sebaik-baiknya dan dengan kualitas yang bagus. Rumah itu sangat indah bagi saya." Sementara yang tidak jujur berpikir, "Wah, celaka saya sudah mencuri banyak bahan. Saya khawatir rumahnya akan ambruk dalam beberapa bulan." Kontraktor pertama bersyukur karena kejujurannya dan tanggung jawabnya terhadap milik orang lain. Sementara, kontraktor kedua menyesali apa yang dia lakukan. Ingatlah, untuk setiap hal yang kita kerjakan, akibatnya tidak akan ditanggung oleh orang lain, tetapi oleh diri kita sendiri. Saya yakin kalau kita setia dalam perkara kecil, kalau kita jujur dalam keuangan, dan kalau kita bertanggung jawab atas milik orang lain, Tuhan akan memberkati kita. Rubin Adi


Cara Menjadi Perlindungan bagi Anak-anak Anda Dalam takut akan TUHAN, ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anaknya. Kalau ayah takut, kepada siapakah seorang anak kecil dapat berharap? Para ayah seharusnya memiliki ketentraman. Seharusnya mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana menyelesaikan masalah dan membereskan semuanya dan, yang terpenting, bagaimana melindungi anak-anak dari bahaya.Tetapi apa jadinya bila seorang anak melihat ketakutan di wajah Ayahnya? Bagaimana jika Ayah sama takutnya dengan anaknya dan tidak tahu harus berbuat apa? Maka anak tersebut menjadi benar-benar bingung dan merasa panik. Ia merasa bahwa satusatunya tempat perlindungannya yang kuat dan baik dan dapat diandalkan kini tidak lagi aman. Tetapi bila Ayah memiliki keyakinan, maka anak-anak mendapatkan tempat perlindungan. Jika Ayah tidak panik, melainkan tenang dan teguh, seluruh tembok boleh saja runtuh, dan semua gelombang boleh saja menghantam, dan semua ular mendesis dan singa-singa mengaum dan angin bertiup kencang, namun tetap akan ada tempat perlindungan dalam pelukan Ayah. Itulah sebabnya Amsal 14:26 berkata bahwa "anak-anaknya akan mendapat tempat perlindungan," jika Ayah memiliki "ketentraman (keyakinan) yang besar." Keyakinan ayah merupakan tempat perlindungan bagi anak-anaknya. Wahai, para ayah, perjuangan untuk memiliki keyakinan tidak hanya menyangkut diri kita, melainkan juga diri anak-anak kita. Itu berkaitan dengan rasa aman dan bahagia. Itu menyangkut soal apakah mereka akan bertumbuh dalam ketakutan atau bertambah teguh dalam iman. Sebelum anak-anak kita bisa mengenal Allah secara pribadi dan mendalam, kita adalah gambar dan personifikasi Allah dalam hidup mereka. Jika kita memiliki ketentraman dan bisa diandalkan dan memberikan perlindungan kepada mereka, mereka kemungkinan besar akan melekat kepada Allah sebagai tempat perlindungan mereka ketika badai menghantam hidup mereka di kemudian hari. Jadi, bagaimana kita bisa memiliki "ketentraman yang besar" (strong conjidence)? Bagaimanapun, kita juga adalah anak-anak kecil; bejana-bejana tanah liat, lemah, tidak sempurna, bergumul dengan kegelisahan dan keraguan. Apakah solusinya adalah dengan berusaha berakting sebaik mungkin dan menyembunyikan keberadaan diri kita yang sebenarnya? Hasil terbaiknya akan berupa luka-luka, dan hasil terburuknya akan berupa penipuan yang mempermalukan Allah dan membuat anak remaja kita merasa jijik terhadap kita. Itu bukanlah jawabannya. Amsal 14:26 memberikan jawaban lainnya: "Dalam takut akan TUHAN ada ketentraman/keyakinan yang besar." Ini aneh sekali. Dikatakan bahwa solusi untuk ketakutan adalah ketakutan. Solusi untuk sifat pengecut adalah ketakutan. Solusi untuk ketidakpastian adalah ketakutan. Solusi untuk keraguan adalah ketakutan. Bagaimana mungkin? Salah satu jawabannya adalah bahwa

"takut akan TUHAN" berarti takut menghina Tuhan. Artinya adalah takut tidak mempercayai Tuhan. Artinya takut untuk menakuti apapun yang Tuhan janjikan bisa kita atasi dengan pertolongan-Nya. Dengan kata lain, takut akan Tuhan merupakan pengusir ketakutan yang ampuh. Jika Tuhan berkata, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu" (Yesaya 41:10), maka sungguh mengerikan jika kita tetap khawatir sekalipun Ia telah berjanji bahwa Ia akan menolong kita. Takut pada masalah itu, sekalipun Ia berkata, "Jangan takut, Aku akan menolong engkau," merupakan keputusan untuk tidak mempercayai Firman Allah, dan itu benarbenar adalah penghinaan yang serius terhadap Allah. Dan takut akan Tuhan menghasilkan kegentaran terhadap sikap menghina Allah seperti itu. Tuhan berkata, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekalikali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu kita dengan yakin dapat berkata: 'Tuhan adalah Penolongku; aku tidak akan takut; apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?'" (Ibrani 13:5-6). Jika Tuhan mengatakan hal itu kepada Anda, maka ketidakpercayaan terhadap kehadiran-Nya dan pertolongan yang dijanjikannya menjadi semacam kesombongan. Itu berarti membiarkan Penilaian kita terhadap masalah itu mendikte penilaian Allah. Itu sebabnya kita membaca kata-kata yang luar biasa dari Tuhan dalam Yesaya 51:12, "Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuat seperti rumput?" Siapakah Anda yang takut kepada manusia, padahal Allah telah berjanji untuk menolong Anda? Jadi takut pada manusia merupakan kesombongan. Dan kesombongan adalah lawan yang pasti

dari takut akan Allah. Jadi, ya, Amsal itu benar dan sangat menolong kita. Takutlah akan Allah, hai para ayah. Takutlah akan Allah. Anda harus takut untuk menghina Dia. Anda harus takut untuk tidak mempercayai Dia. Takut untuk membiarkan penilaian Anda terhadap masalah mendikte penilaian-Nya. Ia berkata Ia sanggup menolong. Ia lebih berhikmat. Ia lebih kuat. Ia lebih murah hati. Percayalah kepada-Nya. Anda harus takut untuk tidak mempercayai-Nya. Mengapa? Ia bertindak bagi orangorang yang menanti-nantikan Dia (Yesaya 64:4). Ia akan menyelesaikan masalahnya. Ia akan menyelamatkan keluarga tersebut. Ia akan memelihara anak-anak kecil itu. Ia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan Anda. Yang harus Anda takuti adalah ketidakpercayaan terhadap janji itu. Maka anak-anak Anda akan memiliki tempat perlindungan. Mereka akan mempunyai seorang ayah yang "memiliki ketentraman/keyakinan yang besar"—bukan karena dirinya, melainkan karena janji-janji Allah, yang membuatnya gentar jika ia tidak mempercayainya. Ya Bapa, kami pada dasarnya adalah orang-orang yang lemah Dan demi anakanak kami, kami harus menjadi kuat. Jadikanlah kami kuat di dalam Tuhan Kiranya Engkau menjadi kekuatan dalam hidup kami Berikan kepada kami ketentraman dan kekuatan yang kokoh yang berakar di dalam Engkau. Kiranya anak-anak merasakannya dan menjadi aman. Tunjukkanlah kepada mereka, oleh iman kami yang sederhana, bahwa keselamatan ini ditemukan di dalam diri Allah, dan bukan di dalam diri para ayah yang terhebat. Karena itu, tumbuhkanlah mereka agar menjadi kuat di dalam Engkau dari generasi ke generasi. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. John Piper

HIKMAT BAGI PRIA

“Kedewasaan seorang pria tidak diukur dari usia, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab”. Ayub 38 : 3 berkata : “Bersiaplah engkau sebagai laki-laki ! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku”. Tuhan sangat menyukai tanggung jawab. Tiap kali Tuhan meminta pertanggung jawaban dari kita, dan Dia selalu menghendaki kita bersikap seperti laki-laki, karena bertanggung jawab itu adalah ciri utama dari kepriaan. Karena tanggung jawab inilah, maka Tuhan memberikan kepemimpinan kepada pria. Pria adalah kepala/sumber. Ester 1 : 22 : “Dikirimkanlah oleh Baginda surat-surat ke segenap daerah menurut tulisannya dan tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, bunyinya : ”setiap laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangganya dan berbicara menurut bahasa bangsanya”. Kebanyakan masalah terjadi karena pria tidak mau menerima tanggung jawab yang seharusnya mereka terima. Masalah pria bukanlah karena mereka melakukan sesuatu, tetapi karena mereka tidak melakukan sesuatu. Apakah ada masalah dengan tidak melakukan sesuatu itu ? Apabila pria tidak mau menerima dan melakukan tanggung jawab yang Tuhan taruh dalam kehidupannya, dan jika pria tidak mau bertanggung jawab sebagai kepala di dalam keluarganya, maka keluarganya akan mengalami kehancuran. Kalau seorang pria menolak untuk bertanggung jawab dalam pekerjaannya, maka perusahaan dimana dia bekerja akan mengalami masalah. Salah satu ciri dari seorang kanak-kanak adalah mereka tidak dapat menerima tanggung jawab. Itulah sebabnya, berapapun umur anda, tidaklah berpengaruh pada kedewasaan anda. Misalnya walaupun umur kita sudah lima puluh tahun, tetapi jika kita tidak melakukan tanggung jawab kita, maka kita tetap merupakan kanak-kanak di hadapan Tuhan. Karena itu, bertumbuhlah di dalam Tuhan lewat penerimaan akan Tanggung Jawab yang Tuhan sudah Tuhan berikan pada kita, para Pria ! - Tim Pelayanan Pria Sejati (CMN) -


Dunia mengenal Alexander Graham Bell sebagai orang yang menemukan telpon. Namun sebenarnya yang lebih pantas disebut sebagai penemu telpon adalah Philipp Reis, dialah yang pertama kali membuat alat yang dapat mengirim not dan nada musik melalui dawai. Pada saat alat tersebut dibawa ke Mahkamah Agung Amerika Serikat, diputuskan bahwa alat itu hanyalah mengirimkan not dan nada musik, bukan suara. Reis putus asa dan menghentikan penelitiannya dan memilih untuk menyerah. Seandainya dia lebih tekun sedikit waktu lagi saja, mencari penyelesaian dan mencoba lagi, pasti namanyalah yang terukir dalam sejarah sebagai penemu telpon. Karena sebenarnya yang dilakukan oleh Alexander Graham Bell hanya memindahkan sebuah “sekrup” yang menukar nada menjadi suara. Paulus dalam II Tesalonika 3 : 13 menulis :“Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik”. Paulus menasehati supaya kita jangan jemu-jemu untuk berbuat apa yang baik. Kata “jangan jemu-jemu” menunjukkan kepada kita agar tidak stop ditengah jalan, atau supaya kita jangan berhenti untuk mencoba tetapi terus berusaha untuk melakukannya. Dari cerita mengenai penemu telpon di atas, sebenarnya kita juga dapat

Dua Kapal Perlahan dan anggun sebuah kapal raksasa penjelajah samudera mendekati dermaga. Itu adalah kapal yang terbesar dan terkenal paling mewah di dunia, namanya Queen Elizabeth 2, disingkat QE2. Begitu saya menginjakkan kaki di atas lantai istana yang mengapung ini, langsung perasaan saya diliputi kebanggaan. Ada tujuh buah restoran di dalamnya yang menyuguhkah masakan yang luar biasa enaknya. Ada juga ruangan disko, teater besar, dan deretan gang berupa toko-toko tempat berjualan barang-barang istimewa. Ada juga sebuah bar, kasino dan ruang kebugaran lengkap dengan tempat mandi saunanya. Kolam renangnya mengundang setiap orang untuk bersantai dan tampaknya sering dijadikan terminal awal bagi hubungan yang tidak bermoral. Menaiki elevator, saya sampai ke geladak paling atas, begitu tinggi jaraknya dari atas permukaan laut, sehingga membuat saya merasa mual. Ada sekitar 1.000 awak kapal yang melayani 1.800 penumpang dengan manja, yang semuanya memancarkan wajah penuh bahagia. Oh tidak, tidak semua. Ternyata ada juga wajah-wajah murung di kapal itu. Padahal mereka adalah kaum miliuner dan kaya raya. Sorot mata mereka tampak kosong, mereka seperti sedang dilanda rasa bersalah dan rasa jenuh. "Maaf, jangan mendekati tempat itu," tegur seorang pramuwisata kepada saya dengan ketakutan, ketika saya melongok sejenak ke sebuah kamar yang super mewah. Ruang kamarnya luas sekali. Setelah saya tanya alasannya, ternyata penumpang kaya raya yang menempati kamar itu takut kalau sampai barang-barang miliknya dicuri orang. Sungguh menyedihkan! Saya pun keluar dari kapal mewah itu, dan menyeberang ke kapal kami, yang

HANYA SEDIKIT LAGI SAJA mengambil suatu pelajaran, bahwa kalau saja Philipp Reis tidak jemu untuk melakukan percobaan sedikit lagi saja, maka dia akan tercatat di dunia sebagai penemu telpon, sangat sayang sekali, dengan hanya sedikit langkah di depannya saja, dia berhenti. Dalam kehidupan kita, banyak hal yang dapat kita lakukan. Banyak hal yang dapat kita ciptakan dan wujudkan. Firman Tuhan dari Kitab II Tesalonika di atas mengajar kepada kita untuk tidak jemu-jemu berbuat apa yang baik. Kadang-kadang sesuatu apa yang baik menurut kita, belum tentu “dianggap” baik oleh orang lain. Sering kali perbuatan baik kia dianggap “lain” oleh orang lain, tetapi prinsipnya, kalau apa yang baik menurut kita telah kita lakukan, teruslah lakukan itu dengan tidak jemu-jemu seolah-olah perbuatan itu kita perseembahan kepada Tuhan Yesus sebagai pelayanan kita kepada Nya. Jadi walaupun banyak halangan untuk berbuat apa yang baik, seperti : kemalasan diri, ketidak percayaan diri, perasaan ketidakmampuan diri, cemoohan orang lain, halangan-halangan dan rintanganrintangan dari sekitar, kerikil-kerikil kecil

yang merintangi, dll, teruslah dan jangan jemu-jemu berbuat apa yang baik menurut kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Banyak hal yang masih dapat kita wujudkan dan ciptakan bagi Gereja, bagi sekitar dan lingkungan dimana kita berada, terus kerjakan, jangan jemu-jemu dan jangan sampai orang berkata “hanya sedikit lagi saja” kenapa dia berhenti ya, sayang sekali.... Selamat berbuat apa yang baik. I.R

juga sedang tertambat di dermaga yang sama. Di kapal ini kami berlayar sebagai satu keluarga besar, terdiri dari 300 orang dari 30 negara, hidup dalam suasana yang penuh keselarasan, melanglang buana mengarungi lautan luas, tetapi bukan untuk bersenang-senang atau berfoya-foya, melainkan untuk melayani Tuhan. Suasana surgawi sungguh terasa di sini, meski tidak ada makanan mewah. Lagi pula saya lebih senang mengunyah wortel dan selada di lingkungan keluarga anak-anak Tuhan di kapal "Anastasis" milik "Youth With A Mission" ini, ketimbang berada di atas kapal serba mewah QE2 yang memusingkan kepala. Bukankah Alkitab berkata, "Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian"? (Amsal 15:17). Di kapal kami juga terdapat gang-gang beratap untuk pertokoan, namun berbeda sekali dengan yang terdapat di kapal QE2, yang menjual minyak-minyak wangi dan intan permata yang serba mahal untuk keperluan tubuh jasmani yang fana. Di sini kami menjual Alkitab dan buku-buku Kristen yang dapat memberi makanan rohani yang kekal bagi penumpangnya. Kami juga dapat mandi sauna di atas kapal kami. Bahkan kawasan mandi sauna itu sangat luas: seluruh kapal! Karena ti-

dak cukup dana untuk memasang perlengkapan pendingin udara, kami menjadi terbiasa pada saat kami harus melakukan pelayanan di daerah beriklim panas. Memang Tuhan tidak pernah menjanjikan kepada kita jalan yang mulus untuk menjadi pengikut-Nya. Ruang tidur kami kecil saja, tetapi tidak apa-apa. Bukankah Yesus sendiri bahkan tidak punya tempat untuk meletakkan kepala-Nya? Kami juga memiliki ruang teater, tetapi bukan untuk pertunjukan amoral, melainkan untuk menjelaskan berita Injil, sehingga di ruang teater itu sering bergema puji-pujiandan penyembahan kepada Tuhan oleh ratusan pria dan wanita, yang memuja sang Pencipta dengan penuh sukacita. Tidak ada hal yang menjijikkan di sekeliling kolam renang kami, sebab kolam kami adalah tempat "penguburan", yaitu matinya manusia lama. Di sini kami membaptiskan orang-orang yang bertobat dan memasuki kehidupan mereka yang baru di dalam Kristus. Kedua kapal ini bagaikan terang dan gelap. Saudaraku, kita tidak perlu merasa iri hati terhadap orang-orang yang hidupnya tampak serba menyenangkan, namun tidak mengenal Kristus. Meskipun keadaan Anda sekarang ini memicu hasrat untuk memiliki ruangan yang lebih luas lagi, atau taraf hidup yang lebih baik lagi, janganlah kecewa. Berserah dirilah sepenuhnya kepada Tuhan dan layanilah Dia dengan penuh sukacita. Kepuasan hati dan kebahagiaan Anda akan datang dari dalam hati Anda dan bukan dari barang-barang yang serba mewah. Terima kasih Tuhan Yesus, karena aku telah Kaujadikan anak-Mu. Terima kasih atas kepuasan hati dan kebahagiaan yang Kauberikan kepadaku, yang datangnya dari kesadaran bahwa Engkau hidup di dalamku. Izinkanlah aku ya Tuhan untuk tetap melayani-Mu seumur hidupku. Rudi Lack


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.