Warta Jemaat GPIA Immanuel, 07 April 2013

Page 1

“Janganlah kita jemujemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya kita akan menuai....” Galatia 6:9

MINGGU, 07 APRIL 2013

CIPTAAN BARU “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang ” 2 Korintus 5:17 Ketika seorang berdosa datang kepada Kristus, pada saat itu juga dosa-dosanya akan dilepaskan dari dirinya dan jiwanya akan dimerdekakan. Jiwanya dilepaskan dari segala beban dan dibebaskan dari segala keterikatan. Seperti burung yang terlepas dari sangkarnya. Betapa leganya jiwa saat dilepaskan seketika itu juga dari kengerian dan kesusahan yang disebabkan dosa! Hal ini seperti seseorang yang datang ke tempat yang sejuk setelah lelah berjalan di tempat yang kering dan panas dalam sengatan matahari yang membakar. Lalu, Kristus juga membuang dosa dan mencabut akar kepahitan yang menyebabkan kegusaran di dalam pikiran dan menjadikan jiwanya tenang. Ketika perasaan bersalah dilenyapkan dan dosa-dosa dihapus, maka perasaan takut, bersalah, dan sakit juga sirna. Jiwa pun diliputi damai sejahtera dan ketenangan. Kristus memberikan kekuatan dan hidup yang baru kepada setiap orang yang mau datang kepada-Nya. Orang berdosa, sebelum datang kepada Tuhan, adalah seperti orang sakit yang lemah dan tidak berdaya, karena digerogoti oleh penyakit berbahaya. Dirinya kesakitan, begitu lemah sehingga tidak dapat berjalan atau

Kamu adalah Terang Dunia “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16 Dalam setiap situasi dan kesempatan, anak-anak Tuhan selalu menjadi sorotan orang-orang sekelilingnya, di lingkungan sekitar rumah, lingkungan kantor, lingkungan sekolah, lingkungan bisnis dan masyarakat. Ibarat lilin yang sedang menyala di tengah kegelapan malam dan menjadi pusat perhatian karena cahayanya, demikian juga anak-anak Tuhan akan menjadi pusat perhatian dan semua mata tertuju kepadanya. Saudara, kita semua yang percaya kepada Kristus adalah terang di dalam ke-

berdiri. Karena itu, Kristus adalah seperti seorang tabib. “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Matius 9:12). Ketika Dia datang dan berfirman, Dia menaruh hidup yang baru bagi orang yang sekarat. Dia memberikan prinsip hidup yang baru dan permulaan dari kehidupan yang kekal. Dia menyegarkan jiwa melalui persekutuan dengan Roh dan kuasaNya, memperbarui sifat dan menciptakannya kembali dan menjadikan orang berdosa tersebut ciptaan yang baru. Refleksi: Jika Anda seorang percaya, renungkan betapa Tuhan Yesus telah mengubah hidup Anda dan pujilah Dia atas apa yang telah dilakukan dan yang sedang Dia lakukan. Jika Anda seorang yang belum percaya, renungkan janjijanji-Nya dan apa saja yang mau Dia perbuat di dalam hidupmu. Jonathan Edwards

gelapan. Firman Tuhan jelas mengatakan demikian bahwa kita adalah terang dunia (Matius 5:14). Karena kita adalah terang dunia, maka setiap orang akan menatap dan semua mata tertuju kepada kita. Ketika terang yang ada dalam kehidupan kita mulai redup, semua orang akan mulai bertanya: “mengapa?”, “Kenapa?” dan sejumlah pertanyaan lain. Ketika kita melakukan perbuatan yang tidak benar, semua orang akan mencibir. Ketika kita kalah terhadap yang jahat dan tidak mengampuni, maka semua orang akan mengejek. Ketika semangat kerja di kantor menjadi turun, orang akan memandang rendah terhadap kita. Ketika rumah tangga hancur berantakan, semua orang mencemooh. Namun ketika di dalam setiap kesempatan, di dalam setiap kondisi, kita melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan, menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama, melakukan setiap pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, beker-

Kapas dan Bibit Tanaman

Biji bisa tumbuh di atas kapas. Ajaib. Coba kita ambil gelas plastik bekas. Taruh kapas basah dan satu biji kacang polong di dalamnya. Beberapa hari kemudian akan tumbuh tunas kecil dari kacang polong itu. Dari wujud tunas itu akan menjadi sebuah pohon. Namun, ketika kita biarkan tunas tersebut berada dalam gelas, lama-kelamaan tunas tersebut layu dan mati karena kurang lahan dan nutrisi makanan. Tunas tersebut membutuhkan lahan yang lebih luas untuk tumbuh besar dan menghasilkan buah. Demikian pula manusia. Saat mendapatkan satu benih firman Allah dan mulai bertumbuh, perlu suatu lahan yang lebih luas untuk menjadi pohon. Tidak hanya berkubang dalam satu pelayanan, tetapi mengembangkan lebih luas hingga menjangkau banyak jiwa dan menghasilkan buah. Disiram tiap hari dengan renungan harian, dipupuk dengan doa, dan disinari cahaya matahari dengan bersaksi sehingga akan dihasilkan buah yang lebat. “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” Yakobus 1:21 Paulus Lie ja dengan penuh semangat, antusias dan tidak pernah mengeluh, jujur dan bertanggung jawab, maka semua orang akan melihat bahwa anak Tuhan berbeda dengan yang lainnya. Semua orang akan bertanya mengenai keberadaan dan kepercayaan kita? Semua orang akan melihat dan memuji anak-anak Tuhan dan nama Tuhan dipermuliakan. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang menjadi terang dalam pekerjaan mereka, me-nyebabkan Raja Nebukadnezar memuji Tuhan mereka. (Daniel 3:28), demikian pula saat ini, orang akan memuji Tuhan Yesus apabila kehidupan kita bercahaya diantara kegelapan . Oleh karena itu firman Tuhan kali ini mengajak kita untuk menjadi terang itu dan bercahaya di tengah-tengah lingkungan masing-masing sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Missi Kristus


MINGGU, 07 APRIL 2013

Yudas Iskariot Lalu masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Yudas pun pergi kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka,, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. Luk 22:3-4 Yudas dalam bahasa Ibrani berarti memuji. Di dalam Alkitab tercatat enam orang yang menggunakan nama Yudas, namun tokoh yang dibahas di sini adalah Yudas Iskariot, anak Simon Iskariot (Yoh 6:71). Iskariot sendiri berarti seorang lakilaki Keriot. Yudas Iskariot memang berasal dari Keriot, kota suku Yehuda. Dialah satu-satunya murid Yesus yang bukan berasal dari Galilea. Dalam kelompok rasul, Yudas menjabat sebagai bendahara (Yoh 13:29). Dalam Alkitab tidak dicatat kapan Yudas lahir dan berapa umurnya saat Yesus memanggilnya menjadi murid. Sejarah dunia hanya mencatat perkiraan tahun kematiannya yaitu berkisar 29-33 M. Yudas mempunyai sifat yang kurang baik yaitu tidak dapat dipercaya karena suka mencuri (Yoh 12:6), terutama dengan menggelapkan uang yang dipercayakan kepadanya. Sifat buruk lainnya adalah licik, seperti ketika dia mencela tindakan Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal, dan mengatakan sejumlah uang senilai minyak itu lebih baik diberikan kepada orang miskin (Yoh 12:3-5). Hal itu sebenarnya didorong oleh ketamakannya untuk menambah dana rasul-rasul yang berarti juga mengisi kantongnya sendiri. Dalam hal pengusapan minyak tersebut, Yesus memuji tindakan Maria (Mrk 14:6), tapi Yudas Iskariot tidak melihat sikap kristiani dalam tindakan Maria tersebut. Setelah peristiwa minyak narwastu di Betania itu, Yudas Iskariot menghadap imam-imam kepala untuk mengkhianati Tuhan Yesus (Mat 26:14-16; Mrk 14:10-

dengan Sukacita Rockefeller, pada usia 60 tahun menderita kanker di perutnya, dan dokter berkata bahwa tiga bulan lagi ia akan meninggal dunia. Ia lalu berkata, "Buat apa kekayaanku yang bermiliar-miliar, dan buat apa rumah-rumahku yang mewah." Lalu, ia datang kepada Tuhan dan berjanji, "Tuhan, dahulu saya hanya mencari uang, tetapi sekarang saya mau memberi." Kemudian, ia mulai membangun rumah sakit Kristen, memberikan uangnya kepada hamba-hamba Tuhan yang pergi menginjil di Afrika, dan mengirim utusan-utusan Injil. Ia berkata bahwa sebelum meninggal dunia, ia mau memberi dahulu supaya dapat meninggalkan hal-hal yang baik. Tetapi, setelah 3 bulan ia tetap hidup, justru malah ia merasa semakin sehat. Lalu, ia pergi memeriksakan diri pada dokter, dan dokter

11; Luk 22:3-6) dan para imam berjanji akan memberi sejumlah uang kepadanya. Di sini terlihat bahwa ia lebih mencintai uang ketimbang mencintai Gurunya, sehingga ia memutuskan menyerahkan Yesus kepada musuh-musuh-Nya. Yudas sebenarnya berusaha memperbaiki kesalahannya dengan mengembalikan uang kepada iman-iman kepala. Namun semua sudah terlanjur dan tidak dapat dikoreksi. Alkitab mencatat bahwa ia sangat menyesal atas perbuatannya, lalu mengembalikan uang yang diterimanya ke Bait Suci dan setelah itu dia menggantung diri (Mat 27:3-10). Proses kematiannya itu lebih dirincikan lagi, bahwa Yudas telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tumpah keluar (Kis 1:18). Suatu akhir kehidupan yang sangat tragis. Berdasarkan karakternya, kemungkinan Yudas menerima panggilan agung dari Yesus menjadi murid-Nya karena terdorong motivasi dan persepsi yang salah tentang Kerajaan Surga. Yudas tidak paham bahwa Yesus datang bukan untuk mendirikan kerajaan dunia dengan menghancurkan kekuasaan Romawi, namun untuk mendirikan kerajaan mesianik (Yoh 18:36 bandingkan Mat 10:7). Dengan motivasi yang salah dan tidak pernah diperbaiki, kelihatannya Yudas tidak pernah menemukan Mesias yang sesungguhnya dan misi-Nya di dunia. Pengkhianatannya mengantarkan Yesus ke salib untuk menjamin tersedianya pilihan-pilihan untuk bertobat, pengampunan, harapan, dan hidup kekal. Apa pun motivasi Yudas menyerahkan Tuhan Yesus, ia adalah bagian dari rencana Allah untuk menyalibkan Kristus. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan Yudas Iskariot di antaranya: a) Rencana dan motivasi jahat membuat kita terbuka untuk digunakan Iblis, bahkan kejahatan yang jauh lebih dahsyat bila kita tidak memelihara perseberkata bahwa kanker itu telah lenyap. Puji Tuhan, ia sembuh bukan karena didoakan oleh pendeta, melainkan karena memberi. Dari mana datangnya kanker? Dari sifat yang kikir. Dari mana datangnya kesembuhan? Dari suka memberi. Memberi bukanlah berarti hanya dalam bentuk uang. Banyak orang yang salah paham, dan jika ada seorang pendeta yang berkhotbah mengenai memberi dikatakan ia mata duitan. Memberi tidak hanya berarti memberi uang, tetapi juga bisa berupa kasih, perhatian, waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya. Martin Luther berkata, "Bertobat itu artinya pertama-tama membuka hati, kemudian membuka dompet." "... Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima" Kisah Para Rasul 20:35 Timotius Adi Tan

kutuan yang akrab dengan Kristus, b) Konsekuensi dari kejahatan sangat menghancurkan, termasuk tipu kecilkecilan dan kesalahan kecil memiliki dampak serius, c) Yudas memutuskan mengakhiri hidupnya ketimbang mencari pengampunan Allah. Hal itu dilakukan oleh seorang yang mengikut Yesus namun tidak mengenal-Nya secara pribadi dan memberikan hidupnya sepenuhnya kepada-Nya. Kisah Yudas Iskariot dapat ditemukan di keempat Injil, juga dimuat di Kis 1:1819. Bina Kasih

Siapa yang Memerintah? Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar; dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di surga dan Ia tidak memandang muka. Ef. 6:5-9 Prinsip-prinsip yang diajarkan Paulus kepada para tuan dan budak berlaku pada masa kini terhadap para pegawai dan majikan. Dua kali ia menyatakan bahwa kita tidak boleh menjadi orang-orang yang hanya suka menyenangkan manusia. Kita tidak boleh bekerja sementara orang lain mengawasi, kemudian mundur saat kita sendirian. Kita harus memberikan pelayanan seolah-olah kita sedang bekerja untuk Allah. Allah tidak saja selalu memperhatikan kita, Ia memberikan upah atas pekerjaan baik yang kita lakukan. Orang mungkin melupakan seberapa cepatnya Anda melakukan tugas terakhir Anda, tetapi mereka akan mengingat seberapa baik Anda melakukannya. Akhirnya, kita semua bekerja bagi diri sendiri dan Allah. The Maxwell Leadership Bible


MINGGU, 07 APRIL 2013

· · · · · ·

HALAMAN 3

Persembahan Paskah Ayen GE NN NN NN 928 Rusli Fukri

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

300.000 50.000 100.000 50.000 10.000 200.000

PENGELUARAN untuk Konsumsi:

· Sekolah Minggu Rp 3.056.000 · Tunas Remaja Rp 1.500.000 · Pemuda Rp 1.500.000 · Komisi Wanita Rp 1.200.000 · Komisi Pria Rp 2.800.000 · Umum Rp 26.200.000 --------------------------------------------------Jumlah Rp 36.256.000

TELAH DIGANTI Telah diganti 2 unit AC cassete 5 PK untuk lantai II Perniagaan dengan harga Rp 15.750.000 per unit. Dan telah diganti juga 2 unit AC Ceiling 5 PK untuk lantai 1 Duta Mas dengan harga $ 1600 per unit dan untuk Soundsystem ditambahkan Power amplifier mackie 5500 Rp 17.800.000.

Paskah Departemen Pria Korda 1 & 2 Sinode GPIA Selasa, 2 April 2013

Telah berpulang ke Rumah Bapa yang Kekal HASANAH HASAN 89 tahun Ibu dari Hendra Wijaya & Wawah Meninggal pada hari Selasa, 26 Maret dan telah dikebumikan di Dadap, Kamis, 28 Maret. Tuhan kiranya memberi penghiburan dan pertolongan bagi keluarga yang berduka

Bagi jemaat yang membutuhkan pelayanan atau menginformasikan keluarga/saudara seiman yang sakit, melahirkan atau berdukacita, dll. Anda dapat menghubungi nomor Hot- Dibuka kembali pendaftaran line 24 jam atau SMS ke 0817- kelas baru di bidang pelayanan 980-4844. Dengan sukacita Tambourine. Bagi remaja putri kami melayani Anda. yang berusia min. 15 tahun dan rindu melayani Tuhan dapat mendaftarkan diri pada: Bagi jemaat yang hendak Lisa: 0815-1645639 memberikan persembahan Pauline: 0813-17491177 dapat melalui Bank BCA dengan nomor rekening a/n Gereja Pantekosta Isa Almasih No. 277-300-3424 Akan diadakan kegiatan Sosial dengan mendonorkan darah Minggu, 21 April 2013 Bagi para peserta Baptisan Air Pukul 09.00 - 12.00 wib dapat mengambil fotonya di GPIA Taman Duta Mas dengan Ibu Pdm. Malia Watulingas (Duta Mas) atau Pdm. Kolis (Perniagaan)

TAMBOURINE

Tolong Menolong PT Baselindo Karya Wijaya berdomisili di Kedoya membutuhkan: 1 orang wanita bag. Accounting, pengalaman, mengerti pajak, jujur, teamwork, disiplin. Beberapa orang sales marketing, pengalaman, mempunyai kendaraan sendiri, jujur & bertanggung jawab. Lamaran dikirim ke: Jl. Kedoya Duri Raya No. 22B Jakarta Barat atau email: liliktedy@hotmail.com

PESERTA BAPTISAN AIR

MINGGU, 31 MARET WANITA: 1. Amelia Oktaviana 2. Gabriella Amanda Rusli 3. Jeansisca Kesuma 4. Kezia Aprina 5. Lili 6. Maria Mareta 7. Melina Tjandra 8. Melinda 9. Michelle Chandra 10. Queena 11. Stancey Natania Sandy 12. Stefanie Sulianti 13. Susan 14. Yenni PRIA: 1. Bong Herri 2. Hartono Halim 3. Kenny Karsten Kohari 4. Oey Sudjono Wibowo 5. Tan Herman Sutanto 6. Yosua Budi


MINGGU, 07 APRIL 2013

HALAMAN 4

Tanah Perjanjian yang Penuh Susu dan Madu Dalam Keluaran 3:8 tertulis: "Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir, dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus". Dilanjutkan dengan Ulangan 26:9: "Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya". Tanah Perjanjian hanya bisa direbut setelah melewati proses pembentukan di padang gurun, yaitu setelah bangsa Israel keluar dari Mesir. Allah membawa mereka melewati padang gurun. Di sana mereka dibentuk dan dipersiapkan untuk menikmati berkat-berkat Allah di Tanah Perjanjian itu. Untuk mencapai maksud tersebut, mereka harus melewati beberapa tahap, yaitu: Pertama, mereka harus keluar dari Mesir. Hal ini berbicara tentang harus menerima Tuhan Yesus, hidup dalam terang Tuhan, lepas dari perbudakan kuasa-kuasa kegelapan. Kedua, masuk ke padang gurun. Hal ini berbicara bahwa kita akan menghadapi bermacam-macam tantangan dan ujian yang akan membentuk kepribadian kita. Ketiga, harus menyeberangi Sungai Yordan. Tahap itu melambangkan ego kita yang akan dilenyapkan, sehingga bisa lahir baru. Keempat, memasuki Tanah Perjanjian dengan penuh iman. Jadi, bangsa Israel harus melewati proses Mesir —padang gurun—Sungai Yordan—Tanah Perjanjian. Ini harga mati! Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, supaya bisa memperoleh kemenangan itu adalah: a. Roh kepahitan Mari kita buang segala roh kepahitan, sakit hati, dan kecewa. Semuanya itu menghambat kehidupan rohani kita. Banyak orang menderita karena mengingat-ingat masa lalu. Sehubungan dengan hal tersebut dalam Yesaya 43: 18-21 dikatakan: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun, dan sungai-sungai di padang belantara. Burung hutan akan memuliakan Aku, serigala, dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemahsyuran-Ku." Perhatikan pohon avocad! Kalau akar-

nya adalah akar avocad, maka batangnya pun batang avocad, dan daunnya pun daun avocad, dan nanti buahnya pun buah avocad. Jadi bagaimana akarnya, begitulah buahnya. Kalau hati kita mengandung kepahitan, hidup kita juga menjadi pahit, tidak ada sukacita dan sangat menderita. Tetapi puji Tuhan, kita mempunyai Tuhan yang menghibur kita, seperti seorang ibu yang menghibur anaknya. Hal tersebut seperti tertulis dalam Yesaya 66:13: "Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikian Aku ini akan menghibur kamu, kamu akan dihibur di Yerusalem."

Hati-hati dengan yang disebut "roh orang Gipsy", yaitu roh yang suka mengembara untuk menghilangkan kepahitan. Ada seorang ibu muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak. Pada suatu saat tiba-tiba ia ingin sekali bepergian dengan kendaraan. Ia pun menempuh jarak sejauh 1.600 kilometer. Sampai di suatu tempat, ia rebah kelelahan, tidak sadarkan diri. Ia ditolong dan dibawa ke rumah sakit setempat. Kemudian datanglah seorang Kristen untuk mendoakan dan menyelidiki, mengapa ibu ini ingin mengendarai kendaraan tanpa tujuan, dan menempuh jarak yang begitu jauh. Akhirnya, diketahui bahwa si ibu ini memiliki "roh orang Gipsy". Bagaimana ia bisa sampai kerasukan roh tersebut? Ceritanya begini. Ia lahir di Eropa. Saat terjadi perang dunia II, ia baru berumur 6 tahun, orangtuanya yang tidak mampu membesarkannya dalam situasi perang yang kacau-balau itu membuangnya begitu saja. Sejak itu, ia menjalani hidup sendirian dan waktulah yang mengajarkannya bagaimana mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penderitaan demi penderitaan ia alami. Sampai akhirnya beranjak dewasa ia mengikuti kelompok orang Gipsy yang berpindahpindah tempat untuk menyambung hidup. Ia sampai ke Amerika, dan menikah di sana. Keadaannya sebenarnya lumayan baik. Suaminya begitu mengasihinya dan mereka dikaruniai seorang anak. Te-

tapi, impian buruk pada masa lalunya tidak pernah hilang dari ingatannya. Ia selalu merasa tertolak dan terbuang. Perasaan yang demikian itu bisa tiba-tiba muncul, dan membuatnya ingin mengasingkan diri. Sampai suatu hari ia bepergian jauh seorang diri seperti kebiasaan orang-orang Gipsy. Dari cerita di atas kita dapat menyimpulkan bahwa "Roh orang Gipsy" bisa muncul karena faktor-faktor kekecewaan, ketidakpastian, ketidakadilan, dan tekanan batin. Tetapi puji Tuhan, lewat pembinaan yang terus-menerus dari Tim Pembina lewat firman Allah yang hidup dan berkuasa, akhirnya ibu muda ini boleh dipulihkan dan diselamatkan hidupnya. Akhirnya, ia menjadi seorang perawat, yang mengobati orang-orang yang terluka batinnya, seperti yang pernah dialaminya. Yeremia 30:17, "Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikian firman Tuhan. Sebab mereka telah menyebut engkau orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakan". b. Pengampunan Pengampunan adalah menghapus segala hak yang menjadi tuntutan kita atas seseorang! Roma 4:7,8: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya, berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya". Artinya, hak kita untuk menuntut balas itu ditiadakan dengan kerelaan, dengan penuh pengertian, bahwa Tuhan sudah lebih dulu mengampuni kita. Dia tidak menuntut atas kesalahan-kesalahan kita. Atas dasar inilah kita pun tidak ingin menuntut kesalahan-kesalahan orang lain terhadap diri kita. Allah berkata dalam Kitab Yeremia, "Aku akan mengampuni dosa mereka, dan tidak lagi mengingat dosa mereka" (Yer. 31:34). Kalau kita ingin mengampuni kesalahan seseorang hanya lewat disuruh mengampuni atau mencoba "melupakan", itu tidak bisa! Mengapa? Sebab otak kita sanggup menyimpan ingatan kita atas semua peristiwa yang pernah terjadi. Allah tidak mengajar kita untuk melupakan, tetapi untuk tidak membuat perhitungan atau pembalasan atas orang yang bersalah kepada kita. Dengan firman dan kuasa-Nya, Dia akan memampukan kita untuk tidak memperhitungkan kesalahan-kesalahan orang lain. Seseorang bertanya kepada saya, "Mengapa saya tidak bisa melupakan kesalahan-kesalahannya padahal saya telah berusaha melupakannya?" Saya lantas menjawab, "Kamu tidak akan bisa melupakannya karena kamu mempunyai rekaman di dalam otakmu. Kecuali kamu mengenal kebenaran ini: ambil keputusBERSAMBUNG KE HLM. 5


MINGGU, 07 APRIL 2013 SAMBUNGAN HLM. 4 - TANAH an bahwa kamu tidak akan memperhitungkan lagi kesalahannya itu, dan kau relakan apa yang telah terjadi. Pada saat itulah akan ada damai Kristus di dalam hatimu!" Untuk itulah Allah mengajarkan kepada kita pengampunan. Allah lebih dulu mengampuni kita yang diwujudkan dengan kehadiran-Nya di tengah manusia di bumi ini, untuk menebus dosa-dosa manusia. Dengan demikian kita juga sanggup untuk tidak memperhitungkan kesalahan-kesalahan orang lain dan mengampuninya. Allah membayar harga yang mahal untuk mengampuni dosa manusia. Kita pun akan membayar harga tertentu untuk mengampuni sesama kita. Bagi orang yang terluka (dilukai), ingat bahwa harga yang harus dibayar adalah kerelaan untuk tidak membalas dendam, tidak memperhitungkan kesalahan-kesalahan pihak lawan. Sebaliknya, kita harus bersedia mengampuni dan belajar dengan keras dan sungguh-sungguh, serta dengan tekad bulat mau mengampuni. Sedangkan orang yang melukai orang lain (yang bersalah), mereka harus membayar harga dengan segala kerendahan hati, untuk tidak membela diri, tetapi bersedia meminta maaf, serta menerima tanggung jawab penuh atas segala akibat dari tindakannya. Harga sebuah pengampunan memang sangat mahal bagi kedua belah pihak. Namun, itu sebanding dengan sukacita yang diperoleh dari pemulihan. Bila kedua belah pihak betul-betul bersedia mengampuni akan tercipta sebuah harmoni. Yohanes Sutanto Widjaja

Allah Berbicara “Dengarkanlah aku, Hai pulau-pulau, perhatikanlah, Hai bangsa-bangsa yang jauh!” Yesaya 49:1 Jika Anda pernah bertanya-tanya apakah Allah masih berbicara kepada orangorang, izinkanlah Dia memakai ayat hari ini untuk menjawabnya: Allah memanggil orang-orang untuk mendengarkan dan mengindahkan (Yes 49:1). Allah ingin agar orang-orang mendengarkan. Oleh karena itu, Ia pasti sedang berbicara. Meskipun Allah terutama berbicara kepada bangsa Israel di dalam Mazmur 138, Anda boleh yakin bahwa suara-Nya

HALAMAN 5

Cinta Kepada Bangsa “Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.” Matius 27:5 Dalam kisah Ramayana versi India, Rahwana, Raja Alengka, menculik Dewi Sita, istri Rama. Lalu terjadilah perang besar. Kumbakarna dan Wibisana, kedua adik Rahwana, mengambil sikap yang berbeda. Wibisana membujuk kakaknya untuk mengembalikan Sita, tetapi gagal, la pun lalu memutuskan untuk berpihak pada Rama. la tahu, bahwa Rama adalah pihak yang benar. Kumbakarna sebaliknya, ia juga tahu kalau kakaknya yang salah, tetapi ia tetap maju berperang melawan Rama. Bagi Wibisana kebenaran haruslah menembus batas-batas nasionalisme, bahkan saudara kandung. Sedangkan bagi Kumbakarna berlaku prinsip: “Right or wrong my country’. Di akhir kisah, Kumbakarna pun menuai tragedi.

Tariklah Orang-orang yang Menggunakan Kesempatan Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya,, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Kisah Rasul 9:26-27 Banyak orang sanggup mengenali suatu kesempatan setelah kesempatan itu lewat. Itu sangat mudah. Tetapi melihat kesempatan datang adalah masalah lain lagi. Kesempatan jarang diberi tanda. Itulah sebabnya mengapa Anda harus mempelajari rupanya—dan bagaimana tetap memimpin, menegaskan, mendisiplinkan, dan meyakinkan anak-anak-Nya. Biasanya, ada empat alasan mengapa Ia berbicara. Alasan: (1) Allah ingin bersekutu dengan kita, ciptaan-Nya yang paling berharga, dan mengasihi kita sama besarnya seperti Ia mengasihi orang-orang kudus dalam Alkitab; (2) Allah tahu bahwa kita memerlukan arah yang jelas di dunia yang sulit ini; (3) Allah sadar bahwa kita memerlukan penghiburan dan jaminan seperti juga Abraham, Musa, Petras, Paulus, dan yang lainnya; dan (4) Allah ingin agar kita mengenal-Nya. Tetapi bagaimana Anda tahu kapan Allah sedang berbicara kepada kita? Saat ini, Ia memakai empat cara utama untuk

Hal yang hampir sama terjadi pada Yudas. Kenapa Yudas mengkhianati Tuhan Yesus? Pasti bukan karena uang. Sebab kalau karena uang, kenapa hanya 30 keping perak? Dan kenapa pula ia kemudian mengembalikan uang itu? Salah satu tafsiran, karena Yudas ingin “memaksa” Gurunya bertindak menurut keinginannya, yaitu mengobarkan gerakan revolusi membebaskan bangsanya dari penjajah Romawi. Jadi kesalahan Yudas yang terbesar adalah, demi mewujudkan rasa cintanya terhadap bangsa dan negaranya, ia telah mengabaikan kebenaran dan menghalalkan segala cara. Cinta kepada bangsa dan negara tentu saja baik. Dan perlu. Namun rasa cinta itu, tetap harus diletakkan dalam koridor kebenaran. Jangan karena rasa cinta, lalu yang hitam menjadi putih, dan yang putih menjadi hitam. Sejarah sudah membuktikan, rasa cinta terhadap bangsa yang diwujudkan dengan cara yang salah, pada akhirnya akan berujung tragedi. Percikan hikmah: Kebenaran tidak mengenal “warna” atau pun kebangsaan Ayub Yahya menangkapnya. Orang terbaik yang harus Anda bawa bersama dalam perjalanan kepemimpinan tidak hanya duduk dan menunggu kesempatan datang kepada mereka. Mereka menjadikan tugas keluar dan mencarinya sebagai tanggung jawab mereka. Orang-orang yang berpotensi baik menjadi pemimpin tidak bergantung pada keuntungan. Seperti yang dikatakan Walter P. Chrysler, “Yang menyebabkan begitu banyak orang tidak pernah sampai ke mana pun dalam kehidupan adalah karena saat kesempatan datang, mereka ada di halaman belakang sedang mencari daun-daun keberuntungan.” Dari orang-orang di sekitar Anda, siapakah yang selalu tampak sanggup mengenali kesempatan-kesempatan dan menangkapnya? Orang-orang dengan kualitas-kualitas itu adalah orang-orang yang Anda mungkin ingin bawa bersama Anda. Your Road Map for Succes menyatakan isi hati-Nya kepada kita: Metode: Allah berbicara (1) melalui Firman-Nya, alat terpenting yang Ia pakai untuk menanamkan kebenaran-Nya; (2) melalui Roh Kudus, yang bersaksi kepada roh kita; (3) melalui orang-orang percaya lain yang juga hidup di dalam Roh-Nya; dan (4) melalui situasi-situasi yang sengaja Ia ciptakan. Mungkin suara-Nya itu kedengaran perlahan, namun menggema keras karena suara itu adalah suara Allah. Tuhan, bicaralah kepadaku hari ini melalui Firman-Mu, Roh-Mu, orangorang percaya lain, dan situasi-situasi dalam kehidupanku. Charles Stanley


MINGGU, 07 APRIL 2013

SENIN, 08 APRIL Amir Amrina Bong Kian Ngo Christianti Cynthia Debora Halim Handoyo Mulyana Hendra Romlah Herlina Winarni Ho Men Hoa Kwik Djin Hok Lie Ay Mie Liliana Wulandari, drg Lily Lim Alex Yahya Maria Yuni Mianti Tan Moy Hoa Tommie Leonardi Vivin Vonny Luis Yulia Lily SELASA, 09 APRIL Chalrudi Tjahyadi Devina Rasselo Eriska Sitohang Ester Franscisca Armagatlie Helena Hettyana Senduk Inge Ariestan Irwan Sofhandy Isac Markus Nicholas Kurniawan Sinta Teys Daryanto Timbul Aritonang Tjiong Hok Sin RABU, 10 APRIL Alinah Anwar HS Hui Ling (Ay Ling) Khouw Keng Liang

HALAMAN 6

Linawati Santoso Loa Ada Made Oka Nani Wijaya Santi Sindiar Hadinata Sri Gunarsih Tanujaya Sumiyati Tjan Tjie Mie (Metty) Yenny Angraeni Yosua Aprianus Gunawan KAMIS, 11 APRIL Jatinah Khouw Hendry Lusianti/ Cong Fi Cu Pieters Hosea Rita Suryadi Sudi Tjendra Tjhiu Ling Iskandar

Chaeriyah Deddy Wiguna Florence Shoviana Indrayani Tjahyadi Leny Loa Yun Fui Lisa Gunawan Na Lusiana Soenarti Sostenes Wiman Widjaja Suherman Widjaja Suinah Lukman Susilawati Widjaya Thomas Tjong Syi Tjhun Yohanes Suryadi Yosua Hadi

MINGGU, 14 APRIL Andrew Apin Apriliea Arta JUMAT, 12 APRIL Asen Akon (Bun Sie Fung) Augus Tanjung Andi Pranata Giarsa Tambunan Devi Yanasari Lesmana Cendana Kurnianto Eva Yovita (Ciu Hok Evie Astria Chin) Fitri Samuel Fannie Harapan Silitonga Fidelia Oey Hengki Subrata Hayati Irwan Heriyati Tjandra Hendra Wirija Lie Wanto Liu Lie Lan Lim Sun Hui Lucy Sanjaya Mery Yuliana Mak Tien San Monica Ilias Natasha Olivia Chandra Pudji Astuti B. Odih Rachmat Ginat Samidi Sarah Jessica Wirawan Tiara Chandra Senia Wijaya Kinantra Tan Hok Nio Teddy SABTU, 13 APRIL Veratina Suwanda Agung Pratama Mulia Vina Sonata Aming Chandra Wawa Andri Anthony Aprillianto

PERPULUHAN FARIATY SUSILO KEL WAHYUDI 080809 FERRY KURNIAWAN KEL. HENDRA 1777 (2) HERMAN A&B FH KHIUN TJIN ACU WONG FID KUSUMA II ACV FIFI JOHAN L AGUS JUSAK GB LALAN AGUSTINA GB/SP LAN ING AJN HANNA (2) LENI L ALFREDO GA HANNA HAMBALI LHT ANDRE & LENNY HANNA TURAMBI LIE FOEK KIONG ANDRI KS (2) HENDRY HALIM J LILIEK H ANGIE IBU TJUNG KELLY LILY ANI TJIOMAS IGNATIUS LIM IE SIONG ANITA THERESIA HENGGORO LIM TIAT HOA ANNI INDRA LISIAWATY ANTHON PRASETYO/37 LKS AY IRMA & KEL LNMK AY MIE ITIONO LSF BRY DJAJADINATA LUSIANA (2) BUDI GUNAWAN J LUSY G CHRISTIANSEN J SURIANTO LYDIA INDAHWATY CHRISTINE NATALIA JAFAR MANUEL CORRY JHONI SURYADI (5) MARGARITA CU/HENDRO JOGS/HI KUSNANDAR DANIEL JOHANNA MARIA S DAVID Y SETIAWATI MARLIANA A DEBORA BUDI JOSUA ARIEF PUTRA MARSELO DK JUJU MARJATI MARTIEN EDWARD KARIANTO MDRS EFFIE ISKANDAR MELINDA C ELVINA AW KEL ANT’S/37 MEYLIANA W EP/ENDANG P KEL RALY JES MONIKA

MS MSA MWA NANY EFFENDY NATALIA NATALIA GUNAWAN NATALYA EGL NAWI SABIDIN NEN YUNG MIN NF NICKY HO NIV NN (3) NN 0081 NN 0083 NN 0087 NN 0137 NN 0157 NN 0188 NN 0189 NN 0201 NN 0245 NN 0246 NN 0263 NN 0279 NN 0291 NN 0357 NN 0415 NN 0422 NN 0462 NN 0463 NN 0501

NN 0538 NN 0543 NN 0553 NN 0623 NN 0626 NN 0661 NN 0668 NN 0681 NN 0825 NN 0882 NN 1056 NN 1058 NN 1065 NN 1170 NN 1237 NN 1260 NN 1262 NN 1290 NN 1292 NN 1293 NN 1340 NN 1352 NN 1418 NN 1420 NN 1432 NN 1434 NN 1448 NN 1448 NN 1466 NN 1471 NN 1476 NN 1479 NN I/23

SENIN

08 APR 2 TAWARIKH 9:1-12 Kunjungan ratu negeri Syeba.

SELASA

09 APR 1 RAJA-RAJA 4:1-20 Para pembesar Salomo dan para kepala daerahnya.

RABU

10 APR 1 RAJA-RAJA 4:21-34 Kebesaran Salomo.

KAMIS

11 APR 1 RAJA-RAJA 10:14-29 Penghasilan Salomo dan kekayaannya.

JUMAT

12 APR 2 TAWARIKH 1:14-17 Harta kekayaan Salomo.

SABTU

13 APR 2 TAWARIKH 9:13-28 Penghasilan Salomo dan kekayaannya.

MINGGU 14 APR MAZMUR 72:1-20 Doa harapan untuk Raja.

· · · ·

· · · ·

Agus Jusak JIS Kantin Lim Ie Siong

NN 1407 NN 1468 Tri Suyanto Zhen Ai

TUGAS PADUAN SUARA PERNIAGAAN I PERNIAGAAN II PERNIAGAAN III DUTA MAS I DUTA MAS II DUTA MAS III NURHADI ON YANG SUHERMAN PAULUS SUDIRGO PD DUTA GARDEN PRICILLIA CHANDRA REDIANA REIVY WEENAS & NY ROBY DJAJALY RUTY SDYNZ SHELLA SHING SHING SIA SIOK CU SITI FATIMAH SRDT SUHERMAN & TAN LENA SUMANTRI SUSAN CHANDRA SUSANTI WANG TAN HONG GIE TAN KIEM HOA TAN SUSI TCP TEDDY S TEK SUN – ERNA L TJHIN SAN SAN TJONG LAN FS TK DEWI PLASTIK TONY LEE V20E VAL VIEN VINCENT WANG YENTY WELLY WID & SAM WKT WP WRCC YEN2 YK YOHANES CHANDRA YONATHAN YOSANTA YSF & RIAS YUDI SURYADI (2) YULIA K

YUNITA ZHEN AI ZIFORA

: PS MARANATHA II : PS MARANATHA II : PS MARANATHA I : PS IMMANUEL SR : PS IMMANUEL SR : VG JOYFUL

APRIANTO SIMON ARIEF SANJAYA ASWIN WINATA AYEN SYUKUR BIE PHING @ND CHICK MART ALUK & ANNA CHRIS FRANSISKA ANDY CHRISTY (2) ANG GWAT NIO DAISY LIMAN BAPTISAN AIR DS BONG HERRI EDDIE JONATHAN BONG KHIAN HIN (3) ERFINA CHRISTABELLA ERIDAH SURJANAH CHRISTY FANNY KOSASIH DIANA FEMMY WIRYANTO ELISTIN T FNW FANNY L GRACE JONATHAN (2) FRANSISCA WAHAB HALIM JEREMY AMADEUS HANNY SETIA W JOKO WYNE HARYONO N DHIANA KEL ALM. VENTY TAN HENDRA ADI KEL ANDRE W HERMAN SUNAGA T KEZIA INDIRA NUGROHO LILI IVAN TRISNO LUSIANA IVONE MARCO & MARTHA JANTI BELEENFENTY NAOMI CB JESSICA PAULINE NATALIA JIS NN 0287 JULIA DJAP (2) NN 0461 KA YEN NN 0663 KEL LIONG RUDI OBT KEL TONO PETER AR ON KORNELIUS SUTADI SUHARLIE KRISTIN SISTER PRISKILA LENASARI TANUJAYA SUDIN & LEONI LENNY MARIANA SUSAN & CHANDRA LILY LUCIANA TJIA KIM NIO LIM RONY VC LINDA KARTIKAWTAI VIKTOR SOFIAN LINDY MALINGKAS VIRA AGUSTINA LINGGA CHRISTIANTH LUKAS TEGUH P DIAKONIA LUKTINA GUNAWAN DEWI UTAMI LUSIANA MARIANA VIA BANK NATALIA SANJAYA (2) ANIS SETYOWATI NATALIE SANDRA ANITA THERESSIA NG VIVIKA ANTON GOZALI NILAWATY HOESAINI


MINGGU, 07 APRIL 2013

HALAMAN 7

IBADAH UMUM I PKL. 07.00 WIB Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Bpk. Anjar Siswadi Tim Pemuji : Asyer Doa Firman : Bpk. Wijaya Persembahan : Lantai II : Sdr. Krisman Kosasih & Ny. Sdr. Suherman Ali & Ny. Sdr. Fredy Halim & Ny. Sdr. Lim Swie King & Ny. Penyambutan: Sdr. Krisman Kosasih & Ny. Lantai III : Sdr. Lie Tek Tjoan & Ny. Sdr. Iwan S. & Ny. Sdr. Lauw Kim San & Ny. Penyambutan: Sdr. Iwan S. & Ny. Lantai IV : Sdr. Nio Tek Soen & Ny. Usher di lt. I: Ny. Suryani Magdalena & Ny. Lie

IBADAH UMUM II PKL. 10.00 WIB Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Bpk. Anjar Siswadi Tim Pemuji : Naftali Doa Firman : Ny. Ita Nursanty Persembahan : Lantai II : Sdr. Afang & Ny. Sdr. Daniel Antoni & Ny. Sdr. Toni Ang & Ny. Sdr. Setiahadi & Ny. Penyambutan: Sdr. Toni Ang & Ny. Lantai III : Sdr. Daniel K. & Ny. Sdr. Soewito & Ny. Sdr. Hendrawan Buntara & Ny. Penyambutan: Sdr. Soewito & Ny. Lantai IV : Sdr. Andri KS & Ny. Usher di lt. I: Ny. Lina & Ny. Lidia Yanto

IBADAH KOMISI WANITA PERNIAGAAN Selasa, 9 April 2013 pkl. 15.00 WIB Koordinator/WL : Erry Tan Singers : Wing King & Vina S. Doa Firman : Lidia J. Firman Tuhan : Pdt. Jo Hanna Penyambutan : Kurniati & Liani & Persembahan : She Pauw & Kwin Nio

IBADAH KOMISI PRIA (GMC) Selasa, 9 April 2013 pkl. 19.00 WIB Koordinator: Armagatlie Kosasih Worshipleader: Budi Haryanto Singers: Daniel Tikno, Amin, Nyam Cong, Hendrik Doa Firman: Nyam Cong Firman Tuhan: T a m u Persembahan: Sugiharto M., Yohanes Tjandra, Agus S., Abednego, Onyang S, Bung Hong Penyambutan: Sugiharto M. & Yohanes Tj.

IBADAH UMUM I PKL. 08.00 WIB Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Ny. Pudji Astuti Tim Pemuji : Galilea Doa Firman : Bpk. Frans Theodore Persembahan di aula lt. III: Sdr. Sudi Tjendra & Ny. Sdr. Oey Sioen Hie & Ny. Sdr. Daniel Tikno & Ny. Sdr. Kosasih Armagatlie & Ny. Sdr. Tri Suyanto & Ny. Sdr. Suherman & Ny. Sdr. Kwok Bun Tjin & Ny. Sdr. Thio Siek Kim & Ny. Sdr. Budianto S. & Sdr. Ricky Jingga Sdr. Wong Wie Tjong & Ny. Sdr. Mandandi & Ny. Sdri. Elvi Kezia & Sdri. Caroline C. Sdri. Anita Setiani & Sdri. Deborah P. Sdri. Elvina Wiradjaja & Sdri. Jessica W. Ny. Corry Suluh & Ny. Sinta Lukgito Penyambutan di aula: Sdr. Sudi Tjendra & Ny. Sdr. Oey Sion Hie & Ny. Sdr. Daniel Tikno & Ny. Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Setiawan Rusly & Ny. Sdr. Hermanto & Ny. Sdri. Titin & Sdri. Christine S. Sdri. Vivi N. & Sdri. Deliana Sdr. Amelia K. & Ny. Shintawati Ny. Lindawati B. & Ny. Yohanes Kitty Ny. Mimi Lim & Ny. Elianty Maria Ny. Djan Felisia & Ny. Anna Debora Sdr. The Tjin Lung & Ny. Sdri. Fe Erlina & Sdri. Eryanti Sdr. Teo A Hian & Ny. Sdr. Endy Winston & Sdr. Rudy Tjiong Penyambutan di aula lt. IV: Sdr. Setiawan Rusli & Ny. Sdri. Amelia K. & Ny. Shintawati

IBADAH UMUM II PKL. 10.00 WIB Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Ny. Pudji Astuti Tim Pemuji : Glory Doa Firman : Bpk. Hendra Herman Persembahan di aula lt. III: Sdr. Lo Sian Fung & Ny. Sdr. Hendry Halim & Ny. Sdr. Nael Winata & Ny. Sdri. Hanna Hambali & Sdri. Linda K. Sdr. Rusli Fukri & Ny. Ny. Wong Sin Hi & Sdri. Megayanti Sdri. Rika & Sdri. Monica Sdr. Aprianto Simon & Ny. Sdr. Jemmi Martanus & Ny. Sdri. Mila Sagita & Ny. Yulan Sdri. Jessica Surya & Sdri. Silvia Lo Sdri. Seriana & Sdri. Regina Sdr. Yohanes Heri Teja & Ny. Sdr. Sun Sun & Ny. Penyambutan di aula lt. III: Sdr. Lo Sian Fung & Ny. Sdr. Hendry Halim & Ny. Sdr. Nael Winata & Ny. Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Thomas OK & Ny. Sdr. Acun Tamsuri & Ny. Sdr. Freddy Sunarta & Ny. Sdri. Warni & Sdri. Murni Ny. Silvia Lie & Ny. Temmy Mulyana Sdr. Jo Giok Sin & Ny.

TIM USHER: KELOMPOK 4 – CHRISTIAN TIM DOA Sdr. Budiyanto Sarahi Sdr. Anton Chow Sdr. Herman Tjung San Sdr. Ayung

TIM USHER: KELOMPOK 8 – HANNA HAMBALI TIM DOA Ny. Lim Sin Fong Ny. Lim Lan Fong Ny. Sinta H. Ny. Ivi Yanty IBADAH HUT KE-3 KOMISI DEWASA MUDA Jumat, 12 April 2013 Pkl. 18.30 WIB Worshipleader : Magdalena Budhi Singers : Hendri Tionardo, John Evelyn, Lolo Doa Firman : hendri Tionardo Firman Tuhan : Pdt. Hanna Budhi Multimedia : Robby TS Persembahan : Joe Wiman & Sunandar Wong Sin Hie & Annie & Penyambutan : Hendra D. & Wandy

IBADAH UMUM III PKL. 17.00 wib Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Pdm. Kollis Napitupulu Tim Pemuji : Yusuf Doa Firman : Pdm. Kollis Napitupulu Persembahan : Sdri. Meta & Sdri. Metty Sdr. B. Yanto & Ny. Sdr. Agung & Ny. Penyambutan : Sdri. Meta & Sdri. Metty MALAM KESAKSIAN & SABDA Kamis, 11 April 2013 Pkl. 18.30 WIB Pimp. Pujian : Bpk. Frank Maita Tim Pemuji : Benyamin Doa Firman : Ny. Christine Firman Tuhan : T a m u Persembahan : Sdr. Hendry & Ny. Sdr. Hendra F. & Ny. Sdr. Daniel S. W. & Ny. Sdr. Yusuf & Ny. Penyambutan : Sdr. Daniel S. W. & Ny. IBADAH DOA MALAM Kamis, 11 April 2013 Pkl. 22.00 WIB Koordinator : Pdm. Natanael Budhi Firman Tuhan: Session I :Tamu Session I : Pdm. Mukti IBADAH PEMUDA & REMAJA (GYM) Sabtu, 13 April 2013 pkl. 18.00 WIB Worshipleader: Arief Singers: Evelyn & Yohanes Musik: Hendik, Irawan, Martien Firman Tuhan: Tony Ang Usher: Terry, Lia, Elisabeth Multimedia: Frasca Tamborin: Devi & Lisa Sound: Daniel IBADAH UMUM III PKL. 17.00 WIB Minggu, 14 April 2013 Pimp. Pujian : Ny. Vonny Kusnadi Tim Pemuji : Haleluya Doa Firman : Bpk. Nyam Tjong Persembahan : Sdri. Devi Cynthia & Sdri. Sulastri Sdr. Hordasin & Ny. Penyambutan : Sdri. Devi Cynthia & Sdri. Sulastri IBADAH DOA PUASA Rabu, 10 April 2013, pkl. 10.00 WIB Koordinator : Bpk. Frank Maita P U J I A N : Ny. Erry Tan Firman Tuhan: Session I :Tamu Session II : Pdm. Eddy IBADAH KOMISI WANITA DUTA MAS Rabu, 10 April 2013 pkl. 16.00 wib Koordinator/WL : Teffanie Singers : Shirley & Lilywati Doa Firman : Melly Firman Tuhan : Pdt. Jo Hanna Penyambutan : Lydiana B. & Tjang Nio & Persembahan : Mei Hoa & Lien Hoa IBADAH DOA PUASA Sabtu, 13 April 2013 pkl. 10.00 WIB Koordinator : Pdm. Kollis Napitupulu Firman Tuhan : T a m u IBADAH PEMUDA & REMAJA (GYM) Sabtu, 13 April 2013 pkl. 18.30 WIB Worshipleader: Lindy Singers: Aben, Harun Firman Tuhan: Grace Budhi. Kolektan: Devina, Vanessa, Yoel Usher: Abednego & Silvia Musik: Willy, Haris, Tintin


MINGGU, 07 APRIL 2013

Salib - Efesus 3:18-19 Ketika ilmu pengetahuan telah begitu maju dan berkembang, tidak mungkin lagi orang memahami semua hal. Yang disebut ’ahli’ adalah seorang spesialis: orang yang tahu banyak tapi mengenai hal yang semakin terbatas. To know more and more about less and less. Jadi Anda tidak mungkin memahami semua hal. Tetapi, kata Paulus, ada satu hal yang tidak boleh tidak harus Anda pahami. Apa itu? Kasih Kristus! ”Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus”. Dan tentang kasih Kristus itulah saya mau jelaskan berikut ini. Mungkin tidak lagi kita sadari, tetapi sebenarnya aneh kalau orang Kristen memilih salib sebagai lambang. Mengapa? Sebab biasanya kalau orang memilih lambang, tentu ia akan memilih yang gagah, yang hebat, yang mengagumkan. Apa misalnya? Indonesia memilih burung garuda, Amerika memilih burung elang, Singapura memilih singa. Tidak ada yang memilih cacing, atau kecoa, atau bekicot. Tetapi orang Kristen memilih salib. Salib, yang oleh Rasul Paulus sendiri dalam 1 Korintus 1:23 dikatakan sebagai batu sandungan bagi orang-orang Yahudi dan kebodohan bagi orang-orang yang bukan Yahudi. Apa sebetulnya yang mau digambarkan oleh lambang salib itu? Billy Graham mengatakan dua hal. Pertama, lambang salib mengingatkan bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang hanya pantas untuk dibinasakan oleh Allah. Semua kita, tidak ada yang terkecuali. Di hadapan manusia, o, saya mungkin dilihat sebagai orang yang baik, yang hebat. Tetapi di hadapan Allah? Nol! Setiap kali saya melihat salib itu, saya sadar, sayalah yang mestinya digantung di situ! Eka yang mestinya digantung di situ! Ferdy yang mestinya tergantung di situ! Ayub yang mestinya mati di situ! Tetapi kedua, kata Billy Graham, dan ini yang jauh lebih penting, salib mengingatkan kita akan kasih Kristus. Setiap kali saya menyadari betapa kotor, cemar, najis, dan berdosanya saya, dan saya menatap ke salib itu, saya mendengar Tuhan berkata, ”Eka, benar engkau najis, engkau kotor, engkau pantas untuk binasa - tetapi Aku mencintaimu!” Salib adalah ibarat surat dari sorga yang isinya tiga kata itu: I love you. God loves you! Allah mencintaimu! Kristus mencintaimu! Saya mungkin bukan orang sekolahan, saya tidak tahu banyak. Tidak apaapa, asal Anda tahu: Kristus mencintaimu! Saya mungkin bukan orang kaya, saya tidak punya banyak. Tidak apa-apa, asal Anda punya yang satu itu: kasih Kris-

HALAMAN 8 tus! Saya tidak punya siapa-siapa di dunia ini, suami, istri, anak-anak, teman-teman semua meninggalkan saya. Tidak apaapa, asal Anda tahu, Kristus mencintaimu! Saya mengalami banyak pencobaan, pergumulan, penderitaan dalam hidup saya. Saya tidak tahu apakah saya bisa bertahan lebih lama! Bisa!, karena Kristus mencintaimu! Saya menderita penyakit yang sudah tidak mungkin disembuhkan, saya hanya menanti saat Tuhan memanggil saya. Jangan takut, Kristus mencintaimu!

Ini yang Paulus minta agar kita pahami betul! Cinta memang tidak ada artinya, kalau ia cuma kata-kata saja, yang kita dengar, yang kita baca. Tetapi kalau kita sudah mengalami dan merasakannya sendiri secara langsung, o kita tahu betapa berartinya cinta itu. Betapa cinta itu berkuasa mengubah seluruh hidup saya! Coba ingat pengalaman kita, ketika kita jatuh cinta! Kita dibakarnya! Kita tidak perlu yang lain, kecuali yang satu itu! Nah, itu yang mesti terjadi! Memahami betapa lebarnya, panjangnya, tingginya dan dalamnya kasih atau cinta Kristus itu! Kasih Kristus itu, kata Paulus, punya empat dimensi. Dimensi pertama, adalah lebarnya! Kasih Kristus yang dinyatakan di kayu salib itu merangkul semua orang, di segala tempat, di semua benua, tak ada yang terkecuali Bangsa apa pun Anda, Kristus mencintaimu! Agama apa pun Anda, Kristus mencintaimu! Apakah Anda tinggal di istana atau di penjara, di Menteng, Pondok Indah, atau di kolong jembatan, di barak-barak militer atau di rumah-rumah sakit, Kristus mencintaimu! Kedua, panjangnya. Kasih Kristus itu begitu panjang, ia tidak dapat diukur. Bahtera Nuh pasti amat besar, tetapi ada ukurannya. Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo juga amat luas, tetapi ada ukurannya. Setiap negara mempunyai tapal batasnya. Tetapi kasih Kristus tidak terbatas! Efesus 3:19 mengatakan kasih Kristus itu ”... melampaui segala pengetahuan ...”. Tidak ada yang terlalu kecil yang luput dari kasih Kristus dan tidak ada yang terlampau besar yang tidak dapat dicakup oleh kasih Kristus! Anda punya penyakit yang begitu berat sehingga Anda bertanya apakah kasih Kristus ma-

sih bisa Anda rasakan? Apakah Anda mempunyai persoalan yang begitu banyak sehingga Anda bertanya apakah kasih Kristus dapat mengatasinya? Apakah Anda menyimpan dosa yang begitu hebatnya sehingga Anda bertanya apakah kasih Kristus dapat mengampuninya? Jawaban Firman Tuhan: ”Tak ada yang dapat melampaui kasih Kristus!” Ketiga, tingginya! Kasih Kristus itu begitu tinggi, ia mencapai sorga, ia menggapai takhta Allah. Para astronout dan kosmonout berhasil terbang begitu tinggi, tapi toh mereka tidak dapat mencapai sorga! Manusia dapat menumpuk amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan setinggi-tingginya, tapi tetap tidak mungkin mencapai takhta Allah. Hanya ada satu jalan untuk mencapai Allah: kasih Kristus! Ialah satu-satunya yang mampu membuka pintu sorga dan hati Allah. Persoalannya: apakah Ia juga telah membuka pintu hati kita? Keempat, dalamnya. Itu telah saya katakan tadi. Kita bisa tenggelam begitu dalam ke jurang dosa. Kita bisa jatuh begitu dalam terpuruk oleh pelbagai kesulitan dan penderitaan. Dengan tergagapgagap kita bertanya: apakah ada yang mungkin bisa mencapaiku? Jawabnya adalah: Kasih Kristus begitu dalam, sehingga tidak ada yang begitu dalam yang tidak dapat dicapainya! Dari sudut pemikiran manusia memang tidak mungkin - tetapi baca Roma 11:33. O alangkah dalam-Nya kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya. Itulah jalan yang ditempuh oleh kasih Kristus: jalan salib! Tidak dapat dipahami dan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Tapi coba kita renungkan sejenak: apa yang tidak mungkin dikerjakan oleh cinta? Apa yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang sedang jatuh cinta bagi orang yang dicintainya? Anda ingat cerita Romeo and Juliet atau Sampek Engtay? Padahal di sini kita bicara tentang cinta yang jauh melebihi itu - kasih Kristus! Baik! Saya sudah menjelaskan apa yang harus kita pahami. Lalu apa? Seperti yang saya jelaskan tadi, itu tidak banyak BERSAMBUNG KE HLM. 10 NN NURTJE SOENDARI ONG LIANNAWATI (2) PAULINE QUEENIWATY PAULUS B & FAMILY POS PI YOGYA RIA MARHAENI R (2) RIFKA VONELI R RIJANTO ALIANTO RIRI ROBBY TIRTOSURJO ROMI RIANTO RONNY KURNIAWAN RUBECA GUNAWAN S TJITRO SAKKA NANDA SANTO SANTOSO SH & KEL SERAFINA ANGELINA SHINTA WATI SIAT LANG SISKA TJANDRA STEFANUS HIMAWAN STEPHANIE SUHARYONO SUMIJATI

SUPODI EFFENDI SURYANI SUSAN ISMAYA H SUSANTI WONG SUTINI SUSANTO THD & FAMILY THIO CAROLINS TIKNO ER OR L UTA TIO RONYHENDRA TITHE TJEE STEVEN TJEN RIENA TJONG DEVID LUKMAN TJONG TJIN SHEN TOMMY KERTADJAJA TONY ANG TONY HENDARMIN TRI WAHYUNI YADI YAHYA BINANTO YG YULI TJONG YULIANA IRMAWATI YULIANA SANGER YULIANTY


MINGGU, 07 APRIL 2013

Sadar Sendiri, Kenal Diri PERCAYA atau tidak, kebanyakan orang tidak sadar diri, dan akhirnya tidak tahu diri. Orang seperti ini selalu gagal menempatkan diri dengan tepat, bahkan seringkali menjadi titik masalah. Lihat saja perilaku orang miskin yang sombong. Atau sebaliknya, orang kaya yang kehilangan percaya diri sehingga selalu bersikap aneh. Belum lagi berbagai sikap yang menjengkelkan, yang muncul sebagai bentuk konpensasi. Manusia seringkali berperilaku aneh, tak menyadari hakekat diri, dan akibatnya tak pernah mampu mengenal dirinya sendiri. Seringkali orang lain menilai dirinya lebih tepat, daripada dia sendiri menilai dirinya. Ironis, tetapi itulah kenyataannya. Realita di atas tidak melulu soal psikologis, tetapi juga teologis. Ya, masalah ketika seseorang tidak menyadari, dan tidak mampu menempatkan dirinya secara tepat di hadapan Tuhan. Ada yang merasa tidak pernah layak, sehingga tidak pernah mau melayani Tuhan, dalam hal apapun. Sebaliknya ada yang merasa sangat layak, sehingga cenderung tak santun dalam menghadap Tuhan yang terasa dalam bunyi doanya. Lagi-lagi ironis, karena ranah agama ternyata penuh dengan polusi tidak sadar diri. Tulisan ini tak hendak merambah arena psikolis dengan berbagai teorinya, melainkan menjelajah areal teologis yang jarang tersentuh. Harus diakui bahwa jauh lebih mudah menemukan tulisan tentang kondisi psikis manusia yang tak kenal diri dengan baik dalam perspektif psikologi. Sementara dalam perspektif teologis lebih banyak mendiskusikan keunggulan keimanan, namun kurang menyentuh areal kepongahan dalam Keberimanan itu. Adalah Petrus yang terbilang murid utama dalam pelayanan Yesus, yang menyadari dirinya, sehingga dengan tepat dia menempatkan diri di hadapan Tuhannya. Dalam Injil Lukas 5:1-11, dikisahkan pertemuan Petrus dengan Tuhan Yesus. Bermula dari kegagalan mereka menangkap ikan, setelah berusaha semalaman, pertemuan dengan Tuhan Yesus menyadarkan Patrus dengan siapa dia berhadapan. Perintah Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam, diwaktu hari semakin siang, guna menangkap ikan, sungguh tak lazim. Malam adalah waktu terbaik, dan mereka telah gagal. Siang hari sungguh tak bisa dipahami, jika berharap mereka akan mendapatkan ikan. Namun karena perintah sang Guru, didasari rasa hormat terhadap seorang Rabbi, Petrus memenuhi permintaan Yesus. Kejutan besar terjadi jala mereka penuh dengan ikan, bahkan hampir koyak. Sebuah peristiwa besar bagi Petrus. Yang menarik, Petrus tak tenggelam dalam keasyikan mendapatkan hasil yang besar setelah

HALAMAN 9 semalaman gagal. Petrus langsung tersadar dengan Siapa dia berurusan. Tersungkur di depan Tuhan Yesus sebagai wujud hormat sangatlah tepat. Petrus sadar, sesadar-sadarnya, bahwa dia berhadapan dengan Guru Agung, dan Petrus tahu bagaimana menempatkan dirinya, yaitu tersungkur hormat. Bukan saja menghormat kepada Tuhan Yesus, Petrus juga merasa tak layak, dia merasa diri sebagai pendosa. Sebuah pengenalan diri yang sangat baik, dan pengenalan Tuhan yang sangat tepat.

Dalam perjalanan pelayanannya, Petrus memang pernah menyangkal Tuhan Yesus, ketika Yesus menjalani salib. Petrus tergoncang hebat dan kehilangan jati diri. Tapi itu tak berlangsung lama, dia kembali menemukan diri yang terhilang, dan kembali ke jalan Tuhan. Menutup perjalanan hidupnya, tradisi gereja menceritakan Petrus yang mati disalibkan dengan kepala ke bawah, dan kaki ke atas. Petrus tak menyesal, bahkan berkata, bahwa dia tidak layak mati seperti itu. Petrus mengingat Gurunya, Tuhannya, yang mati tersalib untuk dirinya. Dia sadar diri, dan sangat tahu diri. Kisah Petrus sungguh sebuah kemenangan dalam pengenalan diri. Semangat Kristen mengajarkan ajaran Yesus Kristus, agar dalam memohon apapun, hendaklah mengembalikan seluruh permohonan doa ke dalam kedaulatan Allah. Bukan kehendakku tapi kehendak-Mu lah ya Bapa yang terjadi, ini adalah citra diri seorang Kristiani. Disini pula berakar seluruh integritas orang percaya. Dengan integritas seperti ini setiap orang Kristen tahu diri, mengenal diri dengan baik dan tahu menempatkan dirinya seturut panggilan hidupnya. Betapa terbaliknya di situasi kekinian umat Kristiani, dengan mudahnya kita akan menemukan orang Kristen yang berdoa dengan sikap seakan memerintah Allah untuk melakukan apa yang diinginkannya. Dengan dalih iman mereka memohon dengan keyakinan penuh tanpa harus bertanya apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan. Yang ada, adalah apa yang diinginkan umat. Bahkan doa yang menyebut bukan kehendakku tetapi kehendakmulah yang jadi, dipandang sebagai doa yang kurang beriman. Power of mind, positive thinking, telah menjadi

sugesti kuat menggantikan iman. Semua tentang anda, apa yang anda inginkan, apa yang anda percaya, Tuhan akan melakukannya. Jangan takut meminta, mintalah karena Tuhan akan memberi. Semua kalimat ini menjadi dasar yang tampaknya benar, padahal jauh dari konteks dimana ayat itu berdiri. Misal saja, dalam soal mintalah kepadamu akan diberi, jelas disana, dalam perikop lengkapnya, bahwa ada orang yang meminta, memperoleh tetapi ditolak Tuhan di surga mulia (Mat. 7:21-23). Karena ternyata yang menjadi poin utama dalam konteks itu adalah bagaiman hidup sesuai kehendak Allah. Pohon dikenal dari buahnya kata Alkitab. Pemerkosaan terhadap ayat-ayat Alkitab yang dilepaskan dari konteksnya, telah menjadi trend penyesatan masa kini. Manusia kini berlaku sebagai power yang mengendalikan kehidupan ini, dengan meminta Tuhan melakukan apa yang mereka inginkan. Tak lagi pernah bertanya apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan untuk mereka lakukan. Hidup terus bergulir, umat Kristen tergerus dengan berbagal pola pikir dan semangat jaman yang menodai kemurnian iman Kristen. Terjadi sinkretisme yang sangat deras (pencampuran keyakinan atau pemahaman lain dengan iman Kristen, sehingga melahirkan paham yang melenceng dari ajaran Alkitab yang sesungguhnya). Orang Kristen tak lagi tahu diri di hadapan Tuhannya. Koq Tuhan diatur oleh doa umat? Seberapa hebatnya iman umat sehingga bisa menggerakkan Tuhan yang maha hebat. Karena jika Tuhan sampai tergerak dan berubah pikir karena doa seseorang, itu hanya menunjukkan betapa Tuhan tergantung pada kekuatan doa manusia. Tuhan tak lagi independen, tidak lagi maha kuasa, atau maha sempurna, karena dia bisa berubah. Apa yang dikatakan Alkitab bahwa Tuhan tidak berubah dulu sekarang sampai selamanya, ternyata berubah dititik tertentu, tergantung iman umat waktu berdoa. Ah, sebuah ironi dari gambaran Tuhan yang inkosisten. Umat Kristiani banyak yang telah ternoda oleh polusi keyakinan lain, yang yakin semuanya tergantung sikap kita, persembahan kita, ritual kita. Padahal Alkitab mengajarkan tentang kedaulatan Allah, kemurahan Allah dalam memberi. Bahkan Yesus Kristus sendiri mengajarkan kita mengembalikan seluruh permohonan kepada ketetapan kehendak Allah yang tak tersentuh manusia. Berintegritas dalam beriman, membutuhkan kesadaran diri yang penuh di hadapan Tuhan. Sadar diri, tahu menempatkan diri sebagai pemohon bukan pengatur mengenal siapa Allah dengan benar menjadi tuntutan yang tak bisa diabaikan. Banyaknya kesalahan yang muncul, terutama disebabkan oleh ketidak-tahuan yang utuh akan hakekat AlBERSAMBUNG KE HLM. 10


MINGGU, 07 APRIL 2013

Pengenalan dari Hati “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Filipi 3:10-11 Para sarjana bahasa Yunani mengatakan kepada kita bahwa ketika rasul Paulus menulis tentang pengetahuan mengenai Kristus, dia sering menjabarkan sebuah pengetahuan atau pemahaman intelektual. Tetapi di dalam Filipi 3:10 saat Paulus menulis, “Yang kukehendaki adalah mengenal Dia [Kristus],” dia menggunakan sebuah kata lain untuk “mengenal.” Yang dia maksudkan adalah pengenalan dari hati, yaitu sebuah persekutuan yang intim yang diperoleh melalui pengalaman bersama-Nya. Saat Paulus menulis Filipi 3:10, dia menggunakan kata “mengenal” yang dipakai di dalam Perjanjian Lama di dalam ayat Adam “mengenal” Hawa atau Abraham “mengenal” Sara. Sebagai sepasang suami istri yang begitu intim dan saling mengenal satu dengan yang lainnya dengan begitu baik, demikian juga Paulus ingin mengenal Tuhannya secara rohani. Keinginannya adalah untuk bersekutu dengan Tuhan melalui pengalaman lang-

Penjaga Umat "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.” Yehezkiel 3:17 Kepada siapa seorang hamba Tuhan bertanggung jawab? Kepada umat yang dia layani atau kepada Tuhan yang mengutus dia? Tentu kepada Tuhan karena Dialah yang empunya umat. Tuhan telah memercayakan tugas penggembalaan umat kepada hamba-Nya, maka kewajiban hamba Tuhan sudah jelas memberitakan firman Tuhan kepada mereka dan memastikan mereka taat kepada-Nya. Tuhan menguraikan tugas Yehezkiel dengan memakai ilustrasi seorang penjaga kota yang bertugas menyerukan siaga kepada penduduk kota tersebut bilamana musuh datang untuk menyerang (ayat 17). Seorang penjaga benteng harus waspada, tidak boleh lengah. Akan konyol bila penjaga kota berdiam diri tatkala musuh mendekat untuk menyerbu kota tersebut, dengan dalih jangan sampai penduduk panik atau jangan sampai mengganggu istirahat mereka. Kenyataannya banyak hamba Tuhan yang justru berlaku konyol. Mereka bukan menyerukan "bertobat!" ketika pedang Tuhan teracung atas umat-Nya

HALAMAN 10 sung, bukan melalui pengenalan akal budi. Rasul Paulus menggemakan kerinduannya ini di dalam 2 Petrus 1:4 di mana orang-orang percaya diminta untuk “mengambil bagian dalam kodrat Ilahi.” Dengan kata lain, orang-orang percaya memiliki bagian di dalam diri dan kehidupan Tuhan Yesus. Inilah seberapa dekat dan pribadinya persekutuan rohani Anda dengan Tuhan. Bukan sebuah pengenalan berdasarkan akal budi... tetapi sebuah pengenalan dari hati. Sediakan waktu untuk ambil bagian di dalam kehidupan yang Yesus jalani di dunia ini. Kecaplah Roti Sorgawi. Minumlah Air Kehidupan. Jadilah cabang yang menempel di dalam Dia, Sang Pokok Anggur. Kenalilah Dia melalui pengalaman langsung bukan hanya melalui pemahaman intelektual. Tuhan yang mengatur hidupku, Engkau sudah mencurahkan darah-Mu bagiku, mati di atas kayu salib supaya kita memiliki sebuah persekutuan yang intim Ampuni aku jika aku hanya menunjukkan sebuah kerinduan untuk mengetahui tentang Engkau, dan bukannya sungguh-sungguh mengenal-Mu. Aku menggantikan apa yang dikatakan rasul Paulus saat hari ini aku berkata bahwa aku rindu untuk dapat menikmati sebuah persekutuan yang sangat erat dan pribadi dengan-Mu. Joni Eareckson Tada yang berdosa, malah meninabobokan mereka dengan janji-janji berkat dan sejahtera. Jangan-jangan para hamba Tuhan seperti ini sebenarnya hambahamba uang. Mereka takut tidak dibayar apalagi sampai dipecat oleh jemaat kalau berkhotbah terlalu keras atau menyinggung perasaan jemaat. Tugas menjadi penjaga umat memang berat. Potensi untuk disalahmengerti umat besar. Namun kita harus ingat bahwa, tanggung jawab kita pertamatama bukan kepada umat melainkan kepada Tuhan. Tuan kita adalah Tuhan, bukan jemaat, bukan pula diri kita sendiri. Juga kita harus menyadari bahwa teguran keras firman Tuhan atas dosa umat bertujuan penyelamatan, bukan pemusnahan. Oleh karena itu, mari, jangan korting kebenaran firman Tuhan dengan janji-janji manis yang palsu. Berita Injil yang menyelamatkan dimulai dengan berita Salib yang menentang dan menaklukkan dosa, baru kebangkitan-Nya yang memberi hidup baru dalam kasih! Santapan Harian

SAMBUNGAN HLM. 8 - SALIB artinya, kalau cuma kita pahami. Karena itu, Rasul Paulus mengatakan, kasih Kristus itu bukan hanya kita pahami, melainkan kita kenali! Kita alami! Kita rasakan! Kita hayati! Biarkan kasih Kristus menguasai hati kita, pikiran kita, perasaan kita! Pada waktu kita bangun, pada waktu kita tidur. Pada waktu kita berpikir, pada waktu kita berbicara, pada waktu kita melakukan apa saja. Biarkan kasih Kristus saja yang menguasai kita! Jangan pernah kita berpikir bahwa hanya karena kita sudah dekat dengan salib Kristus, dengan sendirinya kita mengalami kasih Kristus. Anda ingat dua penyamun yang disalibkan bersamasama dengan Yesus? Yang satu mengejek dia, karena tidak mengalami kasih Kristus. Yang lain, menyerahkan diri kepada-Nya. Akhirnya memang sama-sama mati. Tetapi ada perbedaan yang amat besar antara keduanya! Kepada yang mau menerima dan mengalami kasih Kristus, Yesus berkata ”... hari ini juga engkau akan ada bersama- sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43). Tidak ada orang lain yang begitu pasti masuk sorga, kecuali si penjahat ini. Seluruh belang belonteng dari masa lampaunya yang hitam lenyap seketika, ketika ia memahami, mengenali, menerima dan mau hidup dalam kasih Kristus! Apa kita tidak kepingin begitu? Eka Darmaputera SAMBUNGAN HLM. 9 - SADAR lah, tetapi sudah terlalu banyak bicara, bahkan mengajar. Patutlah Yakobus memperingatkan agar tak semua orang ingin menjadi guru, karena guru akan dituntut lebih berat. Tapi tampaknya, lagilagi soal inipun banyak orang yang berbicara tidak memahaminya. Petrus tahu betul siapa dirinya hingga kesudahan hidupnya. Dia tak pernah merasa hebat, bahkan tak layak di hadapan Tuhannya, termasuk ketika mati tersalib. Petrus tak pernah pusing dengan kehidupannya dengan memperkaya diri, tetapi sebaliknya mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ah, lagi-lagi beda sekali dengan masa kini. Yang menjadi pertanyaan, sudahkah Anda sadar diri, mengenal diri, dan tahu menempatkan diri dihadapan-Nya. Sebuah perenungan penting. Semoga anda dan saya menemukan jawaban yang benar-benar, benar. Bukan sekedar merasa benar. Bigman Sirait


MINGGU, 07 APRIL 2013

HALAMAN 11

PILIHLAH! (I Raja-raja 18:21-24) Pilihlah! Pilihlah! Tetapi sulit untuk memilih sembarangan. Semua wanita sudah tahu betapa sulit untuk memilih sebuah baju atau sepasang sepatu. Ini atau itukah? Setiap pilihan memerlukan pertimbangan. Kadang-kadang lebih mudah untuk mengatakan, Tidak apaapa. Saya belum tahu. Terserah. Saya tidak peduli.” Nah. Kalau kita bicara tentang teh atau kopi, memang lidak begitu penting, sehingga tidak menjadi masalah. Tetapi jika kita bersikap demikian terhadap hidup kita, atau Tuhan Allah, atau ibadat, bisa sangat berbahaya akibatnya. Di sini kita harus memilih. Kita harus membulatkan hati kita. Berulang kali kita diperhadapkan dengan Kristus. Sama seperti Pontius Pilatus, kita harus bertanya, ’’Apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus?” Yesus sendiri menanyakan kepada murid-murid-Nya, ”Apa katamu, siapakah Aku ini? Untuk itu kita juga harus menjawab pertanyaan demikian. Jadi, ’’Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah!” Nabi Elia, menantang bangsa Israel, ’’Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” Bangsa Israel sudah mendatangkan imam-imam baal dan sudah berpaling kepada dewa-dewa lain. Kini Elia menantang mereka. Mereka harus memilih antara Tuhan Allah dengan Baal. Karena kita sudah diperhadapkan dengan dewa-dewa lain, maka kita juga harus menjawab tantangan itu. Kita digoda untuk meninggalkan Tuhan Allah dan Nama-Nya. Banyak ide-ide dan cara-cara baru yang kita jumpai sekarang. Seluruh keadaan sedang berubah. Apa yang berguna di masa lampau, tidak berguna lagi sekarang. Lalu timbul pertanyaan, di manakah Tuhan Allah saat ini? Ada banyak loket yang mirip mezbahmezbah baru, di mana ditawarkan kesempatan-kesempatan dan mode-mode yang baru. Beribu-ribu orang antri di depan loket judi, loket emas dan sujud kepada materialisme. Nabi Elia heran! Dia bertanya, ’’Berapa lama lagi?” Berapa lama lagi hal ini berlangsung. Dia melihat dengan jelas bahwa cara hidup mereka tidak bisa bertahan. Mereka harus memutuskan apakah mereka mau dibinasakan atau mereka akan kembali kepada Tuhan Allah dan hidup. Kita juga berpikir, ’’Berapa lama lagi? Berapa lama lagi kita bisa terus menanam bibit-bibit kebencian, kerasukan dan materialisme. Berapa lama lagi kita bisa mengabaikan nilai-nilai hidup yang benar? Berapa lama lagi anak-anak dan cucu kita bisa hidup terus pada pondasi atau dasar yang sudah kita letakkan? Cepat atau lambat kita harus memilih Tuhan Allah atau memilih bencana. Seterusnya, Nabi Elia berkata, ’’Berapa

lama lagi, kamu berlaku timpang dan bercabang hati?” Kelihatannya kedamaian dan ketenteraman mereka tergantung pada Tuhan Allah yang benar itu. Namun, para nabi baal menawarkan jalan yang lebih mudah. Mereka menawarkan kebebasan, hiburan, kemakmuran. Ya, mereka ragu dan mengabaikan Tuhan Allah. Barangkali Dia benar dan mereka ingin menjaga segala kemungkinan. Namun, sama sekali mereka terus mengikuti baal. Sampai kini kita bisa melihat situasi yang sama. Memang, sedikit saja orang yang terang-terangan menyangkal Tuhan. Mereka mengatakan, ”Ya kami percaya terhadap Allah! Harus beragama! Gereja itu sangat penting. Anak-anak kita harus ke sekolah minggu.” Memang pikiran mereka baik, tetapi ternyata perbuatannya berlawanan.

Kita diingatkan oleh kata-kata Kristus. ”Tak seorang pun dapat mengabdi dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon. Kita harus memilih salah satu. Dan seharusnya ini tidak sulit. ’’Kalau Tuhan itu Allah, ikutlah Dia, dan kalau baal, ikutilah dia.” Seharusnya itu mudah sekali. Tetapi, soalnya mana yang kita pilih, kita harus menerima akibatnya. Masyarakat Israel tidak bersedia menerima akibatnya. ’’Rakyat tidak menjawabnya sepatah katapun.” Nabi Elia disambut dengan diam. Mereka tidak tahu! Belum yakin! Mereka menolak untuk melibatkan diri. Bukankah ini menjadi masalah sampai kini? Banyak orang yang belum tahu, belum yakin. Mereka tetap tinggal diam terhadap pertanyaan yang menyangkut hidup dan Allah maupun kepercayaan! Bisakah kita berdiri dan mengakui, ’’Tuhan Dialah Allah! Tuhan Dialah Allah”? Apakah kita bersedia mengikut Dia? Apakah kita berani mengakui: ’’Inilah yang kami percayai”. Apakah kita sudah tahu bahwa Dialah yang memberi hidup, kuasa dan keselamatan. Atau haruskah kita

diam mengenai hal-hal ini? Haruskah Tuhan Allah mengirimkan api dari sorga sebelum kita percaya? Saudara sudah tahu bagaimana Elia menantang para nabi baal itu, untuk memanggil nama allah mereka, agar dia mengirimkan api atas korban mereka. Mereka berseru terus; mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbahnya, tetapi tidak ada suara, tidak ada jawaban. Nabi Elia mengejek mereka. ’’Panggillah lebih keras! Mungkin allahmu ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali dia tidur.” Memang, jelas sekali, sia-sia untuk mencari pertolongan di luar Tuhan Allah. Kita bisa berseru lebih keras, kita bisa berbicara lebih cepat dan pandai; kita bisa berjalan lebih jauh dan mengadakan pesta-pesta besar, serta mencari hiburanhiburan, tetapi dewa-dewa yang modern ini tidak bisa memuaskan kita. Bisakah mereka menanggung beban dosa, memberi hidup, pengharapan dan kedamaian? Bisakah mereka mengembalikan anak-anak yang telah sesat? Selanjutnya, nabi Elia berkata, ’’Penuhilah empat gayung dengan air, dan tuangkan di atas korban itu. Buatlah begitu untuk kedua kalinya. Buatlah begitu untuk ketiga kalinya.” Lalu nabi Elia berdoa dan turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran itu. Apakah Saudara-saudara mencari api seperti itu? Kalau begitu, kita sedang mencarinya di tempat yang salah. Tuhan Allah telah menunjukkan kuasa-Nya dengan cara yang lebih kuat dari pada sekadar api dari sorga. Dia telah memperlihatkan kuasa dan kasih-Nya di atas mezbah salib, di mana sebuah api yang sangat besar sudah menghapuskan dosa-dosa manusia. Itulah api kasih di dalam hati Juruselamat kita, Yesus Kristus. Di bawah salib ini, lidah kita yang dahulu diam, harus bersorak dengan sukacita, ’’Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikannya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu. Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih, setia dan rahmat.” Kalau orang yang disuruh dari antara orang mati tidak bisa meyakinkan saudara-saudara orang kaya itu, kecuali mereka mempercayai kesaksian Musa dan para nabi, maka api sorga pun tidak akan meyakinkan kita, kecuali kalau kita mendengarkan suara kasih yang disampaikan dari salib Yesus Kristus. Tetapi, kita telah mengenal kasih ini dan kita bisa melihat kuasa-Nya. Walaupun manusia mencoba menuangkan air ke atasnya dan mencoba mematikan api kesetiaan di dalam hati-Nya; walaupun kita sering membatasi kuasa dari sorga itu, namun Ia sudah menang dan akan terus menang, sehingga kita dapat menyatakan sesama umat Israel, Tuhan, Dialah Allah; Tuhan, Dialah Allah. G. Dahlenburg


MINGGU, 07 APRIL 2013

YUDAS & PETRUS Marilah, baiklah kita beperkara!— firman Tuhan—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba (Yesaya 1:18) Orang cenderung mengatakan bahwa dibandingkan Petrus, dosa Yudas jauh lebih besar di hadapan Allah. Itu sebabnya ia tidak layak untuk diampuni. Pernyataan ini sesungguhnya keliru. Sebab sebesar apa pun dosa kita, Allah dapat mengampuninya. Hanya masalahnya, apakah si pendosa mau bertobat atau tidak. Demikian juga dengan Petrus dan Yudas. Yang membedakan mereka bukan besar atau kecilnya dosa, melainkan ada tidaknya pertobatan. Yudas memang menyesali perbuatannya. Hal itu ia buktikan dengan mengembalikan uang hasil menjual Tuhan Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua. Sayangnya, setelah itu ia tidak kembali kepada Allah, tetapi malah pergi untuk mengakhiri hidupnya (27:5). Lain halnya dengan Petrus. Setelah tiga kali menyangkal mengenal Tuhan, ia menyesali segala perbuatannya. Ia pun lari meninggalkan jati dirinya sebagai murid dan kembali menjadi nelayan. Akan tetapi, ketika Yesus menjumpai Petrus setelah kebangkitan-Nya, Petrus menyerahkan dirinya kembali kepada Tuhan. Allah memang membenci dosa, tetapi Dia mengasihi orang berdosa. Allah

Laporan Buruk Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata; "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggitinggi perawakannya... dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." Bilangan 13:31-33 Umat Israel keluar dari Mesir dan tiba di perbatasan negeri Kanaan, di suatu tempat yang bernama Kadesh-barnea. Dari tempat itu mereka mengirimkan 12 orang pengintai untuk menyelidiki keadaan di negeri itu. Dan Alkitab menuturkan bahwa 10 dari kedua belas pengintai itu pulang kembali dengan membawa "laporan yang buruk." Apakah laporan yang buruk itu? Laporan kebimbangan. (Seorang yang beriman tidak ada gunanya melayani la-

HALAMAN 12 tidak akan membuang orang berdosa yang mau kembali kepada-Nya. Allah pasti mau menerima orang yang mau datang kepada-Nya. Siapa pun kita, tanpa kecuali. Dosa sebesar apa pun pasti akan Allah ampuni dan Allah bersihkan menjadi seputih salju, asal kita mau menyesalinya dan sungguh-sungguh bertobat. Menyesal berarti mengakui bahwa kita bersalah dan berduka karenanya. Bertobat berarti mau meninggalkan dosa itu dan menyerahkan diri kepada Allah —RY JANGAN SELESAIKAN DOSA DENGAN CARA SENDIRI, SEPERTI YUDAS SELESAIKANLAH DOSA DENGAN CARA ALLAH, SEPERTI PETRUS Renungan Harian

poran kebimbangan, sama dengan ia melayani laporan penipuan!) Tuhan telah menyatakan kepada umat Israel bahwa Tuhan telah menganugerahkan negeri itu kepada mereka, negeri yang dialiri susu dan madu. Mereka mengakui hal itu. "Namun," demikianlah kata mereka, "Di sana ada manusiamanusia raksasa, kita tidak akan sanggup menaklukkan negeri itu." Mereka mengakui apa yang mereka yakini. Mereka yakin bahwa mereka tidak sanggup. Lalu mereka berkata, "Kita tidak sanggup." Dan mereka menerima sama dengan apa yang mereka katakan! Umat Israel menerima laporan dari sebagian besar pengintai itu — laporan buruk—dan mereka katakan bahwa mereka tidak sanggup menaklukkan negeri itu. Lalu umat Israel pun menerima apa yang mereka katakan: Tuhan tidak mengizinkan generasi itu mendiami negeri itu. Yesus berkata dalam Markus 11:23 bahwa apa yang kamu katakan itulah yang akan terjadi atas dirimu. Pengakuan: Saya menolak untuk menjadi seorang yang penuh kebimbangan. Saya menolak untuk membawa laporan yang buruk! Kenneth E. Hagin

Ditambah yang Matang dan Panas Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk melatih para siswa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang baik. Pelatihan maupun praktik keterampilan sangat diperlukan siswa agar memiliki keterampilan yang siap pakai. Suatu hari, guru PKK mengajak para siswa untuk praktik memasak nasi goreng. Para murid dibagi dalam beberapa kelompok. Mereka harus mempraktikkan mulai dari memasak nasi sampai dijadikan nasi goreng. Ada kelompok siswa yang terdiri dari laki-laki semua, mereka mulai memasak sama dengan yang diajarkan gurunya. Beras yang sudah disiapkan dibersihkan, diberi air, dan mulai ditanak. Namun setelah beberapa saat di atas kompor, air di dalam panci ternyata kurang. Maka, salah satu anak menambah nasi yang belum masak itu dengan air dingin. Namun air itu cepat kering, lalu ditambah lagi dengan air dingin, sekarang air tambahan itu tidak hanya kering, tetapi malah mulai tercium bau sangit dan gosong. Kemudian mereka menurunkan panci nasi itu, setelah diteliti ternyata keraknya cukup tebal dan nasi itu pun tidak masak atau tidak enak dimakan. Gagallah kelompok ini;' Seorang anak dari kelompok itu melapor kepada gurunya, “Bu, nasinya gosong karena kurang air.” “Kalau kekurangan air ditambah lagi,” jawab gurunya. “Sudah Bu, tadi saya tambah air dingin tapi cepat kering dan akhirnya jadi gosong,” sahut anak itu. “Besok lagi kalau memasak nasi dan airnya kurang, jangan tambahkan air dingin. Tambahkan air yang sudah masak dan panas agar tidak kering.” Demikian nasihat gurunya kepada kelompok tersebut. Demikian juga dalam kehidupan kita yang kering, terkadang kita mencari jalan keluar dengan berbagai ajaran, nasihat atau firman Allah, namun kita terima dengan mentah sehingga bukan penyelesaian melainkan kegagalan yang terjadi. “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat pada-Ku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” Filipi 4:9 Stefanus Purnomo Setelah acara gladi bersih kebaktian Paskah selesai. Sorang Pendeta pulang dari gereja melewati pepohonan rimbun dan sepi. Tiba-tiba Kuntilanak muncul menakut-nakuti. Sang Pendeta kaget dan berteriak: "Ya Tuhan, lindungilah aku, hancurkan setan ini." Kuntilanak menjawab: "Mulai deh kamu, apa-apa langsung lapor. Aku kan becanda doang."


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.