DNA Organisme, Kisah Taman Eden, dan Kehidupan Kekal

Page 1

Diskusi Umum “Situasi Mutakhir Pengetahuan Ilmiah” DNA Organisme, Kisah Taman Eden, dan Kehidupan Kekal Ioanes Rakhmat

Kamis 19 Januari 2012 Pukul 18.45-21.00 WIB WISMA PROKLAMASI Jl. Proklamasi No. 41 Jakarta Pusat


1

DNA Organisme, Kisah Taman Eden, dan Kehidupan Kekal Oleh Dr. Ioanes Rakhmat (HP 082 1220 15570) (peminat sains, dengan latarbelakang kajian agama dan sejarah) Kaum agamawan monoteistik yang memiliki kitab-kitab suci yang berpangkal pada kitab suci Yahudi yang dinamakan Tenakh (atau Perjanjian Lama, dalam istilah Kristen), meyakini bahwa asal-muasal manusia, homo sapiens, adalah Taman Eden, dan mereka ada karena diciptakan oleh Allah langsung besar sebagai manusia laki-laki Adam dan manusia perempuan Hawa; tentu keduanya tak memiliki pusar. Tetapi sains mempunyai penjelasan lain yang berbeda tentang asal-usul manusia. Bukan sains evolusi Darwinian yang saya mau share ke anda dalam bab ini, tetapi sains yang fokus kajiannya adalah angkasa luar.Tentu saja, sains yang terfokus pada antariksa ini juga akan dilecehkan oleh para pembela kisah Taman Eden, sama seperti mereka, di awal tahun 2012 ini, telah dengan sangat menyedihkan melecehkan sains evolusi Darwinian, yang kini sudah dibenarkan dan didukung oleh banyak sains lain, dan telah melahirkan sains-sains turunannya yang sangat solid. Jika semua fakta sains yang sudah dibeberkan sains evolusi Darwinian/1/ dan sains-sains lain yang berkaitan dilecehkan oleh para pembela mitos Taman Eden, sainssains tentang angkasa luar ini juga akan menerima nasib yang sama. Sejujurnya harus dikatakan, para pembela kisah Taman Eden tidaklah lagi dapat hidup di dunia modern jika mereka konsisten mempertahankan mentalitas anti-sains mereka. Nah, mari sekarang kita fokus pada uraian berikut.


2

Karang di atas adalah pecahan meteor yang terbentuk milyaran tahun lalu sebelum jatuh ke Bumi. Karang ini berisi sesuatu yang kemudian memunculkan sebuah pandangan saintifik yang revolusioner tentang ihwal dari mana DNA organisme berasal. Para peneliti NASA telah melakukan test terhadap 12 pecahan meteor semacam ini, dan mereka menemukan pecahan-pecahan meteor ini kaya dengan unsur carbon yang ditemukan berisi zat-zat kimia yang serupa dengan salah satu komponen penting DNA, struktur kimiawi terpenting yang membentuk kehidupan. Sebelumnya banyak orang menganggap DNA dalam pecahan-pecahan meteor ini muncul karena sudah terkontaminasi oleh zat-zat kimiawi yang ada di Bumi; tetapi kajian-kajian yang mutakhir telah tiba pada suatu kesimpulan bahwa DNA dalam meteorit-meteorit tersebut berasal dari antariksa. Jadi, sudah dipastikan oleh para saintis, DNA yang terdapat dalam bebatuan meteorit yang ditemukan di Antartika dan Australia itu, berasal dari angkasa luar!/2/ Sangat boleh jadi, karena bebatuan meteor pasti sudah masuk ke Bumi pada awal planet ini terbentuk kurang lebih 4,5-5 milyar tahun lalu, kita semua, humans, memiliki asal-usul paling awal di angkasa luar, bukan di planet Bumi ini sendiri, dalam bentuk DNA yang dihasilkan di antariksa. Tentu kawasan yang paling memungkinkan DNA ini berkembang ketika sudah masuk ke Bumi, lalu jauh sesudahnya memunculkan homo sapiens, adalah kawasan laut. Tetapi para ahli astrofisika, astrobiologi dan astrokimia sudah tiba pada sebuah kesimpulan bulat bahwa air di permukaan Bumi kita juga kiriman dari angkasa luar./3/ Planet kita aslinya adalah sebuah planet gersang bebatuan hampir 100 persen. Air datang belakangan, dan hanya sedikit sekali jumlah massanya dibandingkan besarnya massa Bumi secara keseluruhan. Atom oksigen dan atom hidrogen di angkasa luar sudah terbentuk pada suatu tahap evolusi kosmologis, lalu lewat meteor dan komet, secara kebetulan menerjang masuk ke Bumi tanpa diundang. Puing-puing jagat raya inilah, komet dan asteroid, kendaraan angkasa yang membawa air dan DNA mikroorganisme masuk ke planet Bumi. Dari air dan DNA antariksa, kita kemudian dilahirkan di Bumi, sebagai makhluk asing nan sendiri di planet ini! Mungkin anda, seperti saya, suka menatap langit malam yang cerah, dan memandang lama-lama banyak benda terang di angkasa malam yang kelam. Kenapa? Bisa jadi kita semua, dulu secara intuitif, dan kini dapat dijelaskan secara saintifik, merasa bahwa kampung halaman kita yang sebenarnya adalah angkasa luar! Kita semula adalah E.T. beings! Jangan sedih, tapi happy-lah, jika anda rindu berada di ruang-ruang antarbintang dan antargalaksi! Bisa jadi, saya mau berspekulasi, pengalaman spiritual yang diklaim dialami banyak orang, yang disebut OBE, “out of body experience�, pengalaman keluar dari tubuh lalu melanglang jagat raya, terkoneksi erat dalam otak kita dengan pengetahuan intuitif kita bahwa kita berasal dari antariksa!/4/Kita semua, humans, adalah aliens di planet Bumi! Human aliens! Dalam berbagai pengujian, sains astrokimia, astrobiologi dan geokimia menjurus pada satu kesimpulan bahwa DNA kita berasal dari antariksa. Dus, ada banyak alasan jika NASA kini menjalankan sebuah proyek yang diberi nama SETG, the Search for


3

Extra-Terrestrial Genomes, proyek pencarian genom/DNA di antariksa, khususnya di planet Mars. Proyek NASA yang dinamakan SETG ini dikhususkan untuk menguji hipotesis bahwa kehidupan di planet Mars, jika ada, memiliki nenek moyang yang sama dengan kehidupan di planet Bumi. Bukti-bukti makin bertambah yang menunjukkan bahwa mikroba-mikroba yang dapat bertahan hidup, dapat ditransfer di antara dua planet ini, suatu kemungkinan yang sebagian didasarkan pada kalkulasi-kalkulasi lintasan-lintasan meteor dan kajian-kajian magnetisasi yang mendukung hanya pemanasan yang moderat pada inti-inti meteor./5/ Logis, jika kita berharap, proyek ini akan nantinya diperluas oleh NASA ke planet-planet lain manapun yang terjangkau, yang diduga berisi bentuk-bentuk kehidupan jenis apapun, misalnya bulan Europa dari planet Jupiter, yang kawasannya sangat asam, atau dua bulan dari antara 53 bulan planet Saturnus, yakni bulan Titan yang atmosfir padatnya mengandung materi organik dan bulan Enceladus yang berisi senyawa-senyawa organik sederhana.

Rover Curiosity, yang akan didaratkan di planet Mars pada 06 Agustus 2012. Foto ini diambil pada 3 Juni 2011 ketika Curiosity sedang dalam tahap uji-coba di Spacecraft Assembly Facility di Jet Propulsion Laboratory, NASA, di Pasadena, California, USA Dalam rangka proyek ini, NASA pada Sabtu pagi, 26 November 2011, telah meluncurkan sebuah wantariksa berbentuk piring (bak UFO), yang membawa sebuah mesin penjelajah planet Mars, rover, berbentuk mobil roda enam seberat 1 ton, yang diberi nama Curiosity. Rover Curiosity ini, yang diberi energi bukan dari cahaya matahari tapi dari bahan bakar plutonium, akan didaratkan di planet ini 6 Agustus 2012, setelah wantariksa yang membawanya menempuh perjalanan terbang sejauh 354 juta mile selama 8,5 bulan, untuk menyelidiki langsung di tempat, persisnya di kawah Gale,


4

adakah jejak-jejak dan tanda-tanda kehidupan di planet ini, yang tersimpan di dalam molekul-molekul organik dan isotop-isotop carbon-12 dan carbon-13./6/ Jika keberadaan bentuk-bentuk kehidupan apapun dipandang terkait dengan keberadaan air, sudah dipastikan bahwa planet Mars pada kondisi masa kini memiliki air yang aktif./7/ Terbuka banyak kemungkinan bahwa di antariksa dalam jagat raya kita tersimpan tidak hanya satu jenis DNA, tetapi sangat beragam, sejalan dengan banyak ragamnya lokasi dan kondisi yang potensial menyimpan berbagai bentuk kehidupan antariksa, sama seperti kondisi alam di Bumi./8/ Begitu juga, dengan bertumpu pada konsep kosmologis mutakhir multiverse, kita dapat menyatakan bahwa di dalam jagat-jagat raya parallel/9/ yang memiliki hukumhukum alam dan konstan yang berbeda dari yang berlaku di jagat raya kita, seperti ditegaskan oleh fisikawan Victor J. Stenger, dapat ada bentuk-bentuk kehidupan lain yang tidak sama dengan yang kita kenal di Bumi atau di dalam jagat raya kita sendiri./10/ Bukankah suatu pengetahuan dan penemuan yang mempesona luar biasa jika nanti terbukti makin kuat dan tak terbantahkan bahwa kita semua berasal-usul dari angkasa luar, dan di sana, di ruang antarplanet dan antarbintang, ternyata terdapat berbagai jenis bentuk kehidupan, yang tidak harus sama dengan bentuk-bentuk kehidupan yang ada di planet Bumi? Mungkinkah di antara berbagai jenis bentuk kehidupan antariksa ini, terdapat spesies-spesies cerdas aliens yang siap bertemu kita, entah sebagai lawan atapun sebagai kawan? Saya ingin pertanyaan ini djawab dengan positif: Ya, kita akan bertemu dengan mereka suatu saat sebagai sesama kawan. Tapi saya mengantisipasi, anda akan menolak semua fakta sains yang sudah saya beberkan di atas, karena bagi anda kisah Taman Eden dalam kitab-kitab suci agamaagama monoteistik jauh lebih pasti karena, dalam keyakinan anda, merupakan wahyu Allah yang tak bisa salah dan tak bisa ketinggalan zaman. Untuk meyakinkan anda bahwa yang benar adalah fakta-fakta sains yang sudah diungkap di atas, dan bukan kisah Taman Eden skriptural, dan sekaligus untuk membangun budaya saintifik dalam masyarakat anda, tidak ada jalan lain selain memperlihatkan kepada anda bahwa kisah Taman Eden adalah dongeng belaka, sebuah fiksi teologis. Mendekonstruksi kisah Taman Eden Di manakah ada sepasang manusia purba, lelaki dan perempuan, yang tidak memiliki pusar sama sekali karena tidak pernah menjadi janin dalam rahim seorang ibu, berhubung keduanya diciptakan langsung besar, dan kalaupun keduanya diciptakan sebagai sepasang bayi yang juga tak mempunyai pusar, kedua bayi ini akan pasti mati karena tak ada induk yang dapat menyusui dan memelihara mereka? Jawabnya: Ada hanya dalam dongeng! Betapapun kuat iman anda pada kebenaran dongeng, dongeng ya tetap dongeng, kapanpun juga. Rabalah perut anda, dan rasakan apakah anda memiliki sebuah pusar; kempot ke dalam atau bodong keluar, tak masalah. Kalau anda keturunan langsung Adam dan


5

Hawa mitologis, haruslah perut anda juga tidak memiliki pusar. Anda ternyata keheranan, dari mana asal-usul paling awal udel anda, bukan? Semoga anda langsung tersadarkan bahwa andalah manusia yang real, sedangkan Adam dan Hawa cuma dua makhluk khayalan. Hanya dalam dongeng saja, manusia perempuan muncul begitu saja dari satu tulang rusuk lelaki, sementara semua tulang rusuk pria hingga kini selalu komplit. Hanya dalam dongeng saja ada buah ajaib yang jika dimakan, si pemakan akan langsung cerdas, minimal cerdas secara moral! Sama seperti sekeping biji ketika dilempar ke tanah keesokan harinya telah tumbuh seketika menjadi sebatang pohon bayam yang puncaknya sampai ke langit! Kisah tentang sekeping biji ini tentu saja dongeng ciptaan Hans Christian Andersen yang sangat menawan kanak-kanak, yang sesudah dikisahkan kepada mereka, mereka langsung tertidur. Anda tentu teringat kisah dongeng yang serupa dalam bagian akhir kitab Yunus dalam Tenakh Yahudi, tentang sebatang pohon jarak yang tumbuh tinggi dan mengeluarkan daun-daun lebat dan lebar hanya dalam semalam! Yunus murka kepada Allah dan minta mati, ketika pohon jarak itu, yang daun-daun lebarnya dijadikannya tempat berteduh, dibuat mati oleh Allah! Hanya dalam dongeng saja ada seekor ular berkaki, yang cerdas dan bisa berbicara bahkan berhasil meyakinkan manusia tentang sebuah kebenaran yang konon hanya Allah saja yang tahu. Hanya dalam dongeng saja Allah punya tubuh, kaki, tangan, kepala, rambut, mata, alis, hidung, telinga dan mulut, sehingga membuatnya bisa berjalan-jalan di taman itu mencari-cari Adam dan Hawa, melihat-lihat, pada hari yang sejuk. Tentu kita sulit memutuskan apakah Allah Adam dan Hawa ini berbusana atau tidak; tapi seandainya Allah ini berbusana, mungkin saja dia memakai baju batik dan kain sarung, dan memakai sebuah blangkon sebagai kopiahnya. Kenapa Allah mencari Adam dan Hawa? Karena keduanya, sehabis memakan buah ajaib itu, ketakutan lalu mencari tempat bersembunyi, menghilang dari pandangan Allah. Hanya dalam dongeng saja seorang manusia lelaki dan seorang manusia perempuan yang keduanya bugil total tidak terangsang secara seksual satu sama lain, sekian lama, bahkan masing-masing tidak menyadari kalau keduanya telanjang bulat. Hanya dalam dongeng saja, Adam dan Hawa, lelaki dan perempuan, setelah sekian lama hidup bersama baru sadar bahwa keduanya telanjang bulat setelah memakan buah ajaib mitologis tadi. Hanya dalam dongeng saja ada manusia laki-laki, Adam, berusia sampai hampir satu milenium, persisnya konon sampai sembilan ratus tiga puluh tahun. Hanya dalam dongeng saja ada sebuah pohon lain di sebelah timur Taman Eden mitologis yang jika buahnya dimakan, si pemakannya, Adam dan Hawa, akan hidup abadi, sehingga konon Allah menempatkan beberapa malaikat berpedang bernyala untuk menjaga pohon ajaib kedua ini. Kita tahu Drakula atau Vampire bisa hidup abadi karena meminum darah manusia, korban-korban mereka. Tapi kita juga sangat tahu bahwa dua makhluk abadi peminum darah ini hanya hidup dalam dongeng-dongeng dari negeri-negeri Eropa dan Amerika, sama seperti Leak hanya ada dalam dongeng rakyat Bali. Kita juga tahu ada


6

satu makhluk menyeramkan, monster manusia, yang dibuat dengan menyatukan, lewat jahitan, serpihan-serpihan dan potongan-potongan mayat, lalu dihidupkan kembali dengan tenaga listrik dan petir. Tetapi monster manusia ini, yang diciptakan seorang profesor gila yang bernama Frankenstein, hanya ada dalam novel karya Mary Shelley yang edisi keduanya terbit 1831 di Inggris. Cukuplah sudah saya memperlihatkan kepada anda bahwa kisah skriptural tentang Taman Eden dan semua kejadian yang diceritakan di dalamnya adalah dongeng belaka. Setiap kisah skriptural, juga yang berupa kisah fiktif atau fantasi, ditulis pasti dengan suatu tujuan oleh si penulisnya dulu. Nah, apa tujuan penulisan kisah fiktif Taman Eden? Penulis kisah Tamen Eden dalam Kejadian 2:8-3:24, yakni mazhab Yahwis yang bekerja pada abad sepuluh SM di istana Daud/Salomo, sudah lama memperhatikan banyak kejadian yang berkaitan dengan lingkungan hidup, manusia, binatang, kerja keras, moralitas, doktrin agama, nafsu berahi, persalinan perempuan, kematian, dan lain-lain. Semua yang mereka lihat, mereka renungkan dalam-dalam, dengan banyak tujuan, salah satu di antaranya adalah untuk menemukan jawaban mengapa ada penderitaan dalam dunia ini, sebuah pertanyaan yang juga sangat mengganggu pikiran Śākyamuni Siddhārtha Gautama di tempat dan zaman yang lain (563-483 SM) yang membuatnya meninggalkan istana lalu masuk ke dalam kehidupan tapa brata untuk mencari jawaban-jawaban yang dapat membebaskan manusia dari dukkha. Lalu mereka, para sastrawan Yahwis ini, memberi jawab dengan menulis kisah tentang asal-usul (etiologi) yang sepenuhnya fiktif spekulatif. Dus, kisah Taman Eden historisnya tidak dimulai di permulaan kehidupan di zaman yang sangat lampau, tetapi dimulai di abad sepuluh SM di negeri Israel. Para sastrawan Yahwis ini menemukan satu jawaban teologis sangat sederhana dan satu dimensi bahwa semua penderitaan manusia adalah akibat dari ketidaktaatan (“Kejatuhan”) Hawa dan Adam terhadap ketetapan primordial Allah! Kalau Gautama Buddha, setelah dia tercerahkan dan menemukan akar-akar timbulnya penderitaan, memberikan jalan-jalan keluar dari penderitaan yang musti dijalankan sendiri dengan berdisiplin oleh orang-orang yang mau mendengarkannya, para sastrawan Yahwis ini sama sekali tidak memberi jalan keluar apapun, selain rasa putus asa yang dalam terhadap kemalangan manusia, Bumi dan makhluk-makhluk lainnya. Para sastrawan ini hanya memberikan etiologi, tapi tak menawarkan soteriologi, doktrin tentang ihwal bagaimana manusia bisa mencapai keselamatan (Yunani: sōtēria), terlepas dari penderitaan. Nah, salah satu hal yang para sastrawan ini selalu temukan dan amati pada abad sepuluh SM adalah kenyataan bahwa ketika setiap manusia mati, lalu mayatnya dikuburkan, mayat ini segera mulai membusuk lalu perlahan menjadi satu dengan tanah. Dari pengamatan ini, mereka lantas menyimpulkan: kalau mayat akhirnya menyatu dengan tanah atau menjadi bagian dari tanah/Bumi, sudah mustinya manusia berasal pada awal sekali dari tanah, dari Bumi! Ini adalah cara berpikir siklikal yang umum ditemukan dalam masyarakat agraris zaman kuno, yang hidup di bawah kendali musim-musim yang datang dan pergi silih berganti, sebagai siklus yang abadi.


7

Jelas sudah kisah Taman Eden betul-betul sebuah dongeng etiologis, bukan sebuah kisah sejarah faktual tentang asal-usul manusia dan sebab-musabab adanya penderitaan dalam dunia ini. Sungguh suatu hal yang sangat memprihatinkan jika berdasarkan kisah dongeng skriptural Taman Eden ini, kaum pria, sejak awal berdirinya kekristenan, membenci kaum perempuan. Misogini ini sebetulnya sangat tidak pas mengingat, dilihat dari sudut pandang hermeneutis feminis, Hawa bukanlah penyebab dan penerus “dosa asal� melainkan seorang pendekar perempuan yang dengan berani telah membuka jalan untuk manusia mencapai pencerahan budi, mendapatkan pengetahuan moral. Figur Hawa dengan demikian adalah sebuah metafora kejuangan kaum perempuan./11/ Tetapi mungkin ada sisi-sisi tertentu dari kisah Taman Eden skriptural yang perlu direnungkan lebih jauh, misalnya pasal 3:22-24 kitab Kejadian. Di situ ditulis bahwa masih ada sebatang pohon ajaib lagi yang tumbuh di sebelah timur Taman Eden, yakni pohon kehidupan, yang jika buahnya dimakan, orang yang memakannya konon akan hidup kekal. Mungkin anda berkhayal bahwa Adam bisa jadi akan beumur panjang, jauh lebih panjang dari 930 tahun (Kejadian 5:5), jika dia (dan Hawa) berkesempatan memetik dan memakan buah pohon kedua ini. Tetapi sayangnya perlawanan kedua ini tidak bisa dilakukan oleh Adam, sebab, menurut kisahnya, dia, setelah mendapatkan pengetahuan, dihalau Tuhan Allah keluar dari Taman Eden, dan dekat pohon kehidupan itu oleh Tuhan Allah ditempatkan “beberapa kerub dengan pedang bernyalanyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan� (Kejadian 3:24). Mencari kehidupan kekal Kehidupan kekal sudah direnungkan oleh banyak sastrawan dari berbagai bangsa pada zaman dulu, dan mereka mencarinya, dan menuangkan pencarian ini dalam kisahkisah besar, salah satu yang tertua adalah Epik Gilgamesh yang ditulis di Mesopotamia lebih dari empat ribu tahun lalu, dengan naskah tertuanya yang berasal dari Sumeria disusun antara 2150-2000 SM./12/ Dalam epik ini, sang tokoh utamanya, bernama Gilgamesh, raja Uruk, dengan melewati begitu banyak kesulitan dan bahaya besar, mencari kehidupan kekal buat dirinya sendiri setelah sahabat karibnya Enkidu mati, kematian yang terus-menerus diratapinya. Gilgamesh akhirnya berhasil mendapatkan bunga dari suatu tanaman berduri di bawah air yang dapat membuatnya muda kembali. Tetapi ketika dia sedang mandi di sebuah mata air, seekor ular yang ada di dasar mata air itu mengendus harum dan manisnya bunga itu, lalu muncul ke permukaan air dan mendatangi dan memakannya, dan seketika itu juga kulit ular ini mengelupas, membuatnya menjadi muda kembali. Jadi, akhirnya Gilgamesh sendiri gagal mendapatkan kehidupan kekal, lalu dia balik ke Uruk, dan di sana dia kemudian mati dan dikuburkan. Agama-agama umumnya menjanjikan para penganutnya akan masuk ke dalam kehidupan kekal setelah melewati kematian, di dalam surga, asalkan memenuhi sekian persyaratan yang digariskan agama-agama ini. Janji ini khususnya diberikan dalam


8

agama-agama monoteistik yang melihat sejarah mempunyai titik ujung yang akan mengakhiri segala sesuatunya yang terdapat dalam dunia kodrati, supaya kehidupan kekal di dunia adikodrati dapat dimasuki. Dalam agama-agama yang memandang sejarah tak memiliki titik akhir, melainkan bersiklus secara abadi, ada kepercayaan bahwa setiap manusia akan mengalami kelahiran kembali (reinkarnasi) dengan identitas yang sama, meskipun dalam tubuh yang sudah lain. Ihwal apakah status sosialnya akan meningkat atau malah menurun dalam kelahiran kembali di masa yang akan datang, bergantung pada karma apa yang sudah ditabur selama kehidupan sebelumnya. Kalau dharma dan kebajikan yang ditaburnya selama sekian reinkarnasi sudah cukup, orang ini akan terlepas dari siklus kematian dan kelahiran kembali, lalu masuk ke dalam Nirvana, suatu kondisi kehidupan yang di dalamnya tidak ada lagi unsur kefanaan, melainkan hanya kebakaan. Tetapi kehidupan kekal atau Nirvana yang ditawarkan agama-agama mengandung persoalan serius berkaitan dengan identitas, kepribadian dan memori orang-orang yang telah meninggal, yang jasadnya telah membusuk lalu lenyap atau tulang-belulangnya tertinggal sebagai fosil (setelah terkubur dalam tanah selama 1000 tahun). Apa persoalannya? Persoalannya adalah identitas, kepribadian dan semua memori seseorang terekam dan tersimpan hanya dalam organ otak jasmaniahnya, dalam neuron-neuron atau sel-sel saraf otak yang jumlahnya 100 milyar. Begitu seseorang meninggal dunia, lalu jasadnya membusuk, begitu juga dengan otaknya, maka identitas, personalitas dan semua memori yang terekam dalam otaknya juga lenyap. Dengan demikian, kehidupan kekal seseorang sesudah kematian, di dalam surga atau di dalam Nirvana, yang tidak disertai dengan identitas, kepribadian dan semua memori asli yang ada dan terekam dalam organ otaknya selama seseorang masih hidup dalam dunia kodrati, adalah kehidupan kekal yang tak beridentitas, dan dengan demikian tak bermakna dan tak bermanfaat sama sekali. Kalangan Kristen (juga Muslim) mempercayai adanya “tubuh lain” yang akan dikenakan orang pada saat terjadi kebangkitan orang mati di akhir zaman. Mengacu ke pendapat Rasul Paulus, tubuh kebangkitan ini disebut “tubuh rohani” (sōma pneumatikon). Dalam imajinasi orang Kristen, “tubuh rohani” yang disebut Paulus ini dibayangkan sebagai semacam gabungan tubuh jasmaniah dan tubuh rohani (mungkin dengan komposisi 50 persen 50 persen), sehingga, kata mereka, orang-orang mati (Kristen) yang sudah dibangkitkan nanti akan juga, sedemikian rupa, masih memiliki otak jasmaniah sehingga jatidiri, personalitas dan memori historis mereka masih ada kendatipun sudah hidup di surga. Tentu saja ini adalah sebuah imajinasi yang luar biasa liar, sehingga menghasilkan sebuah konsep yang sama sekali asing dari pemikiran Rasul Paulus sendiri.


9

Pada zamannya, yang dimaksud Paulus dengan “tubuh rohani” adalah tubuh ether, tubuh yang dibayangkan sebagai tubuh para dewa atau para malaikat (dalam teosofi Hindu, tubuh ini disebut juga tubuh astral, tubuh prana, tubuh chi, atau tubuh “halus”)./13/ Pada masa kehidupan Paulus, ruang kosong dalam jagat raya dipercaya berisi ether, sejenis medan gaya dan zat perantara, yang memungkinkan terhubungnya benda-benda dalam ruang jagat raya yang hampa. Tapi dalam pandangan sains fisika masa kini, “zat” yang dinamakan ether itu tidak ada, dan ruang hampa dalam jagat raya kini dipandang berisi gelombang dan energi elektromagnetik dan dipenuhi partikel cahaya yang dinamakan foton. Meskipun agama-agama tidak akan bisa memenuhi janji-janji tentang kehidupan kekal di dunia lain adikodrati sesudah kematian, masih ada jalan-jalan lain jika anda memang menginginkan kehidupan anda tak pernah berakhir selamanya. Jalan-jalan lain ini ditawarkan oleh sains dan teknologi modern. Ada empat metode saintifik untuk anda dapat hidup sangat lama, atau malah hidup terus tanpa akhir. Pertama, metode kloning Anda kini bisa hidup terus dengan memakai suatu tubuh lain yang sama persis dengan tubuh anda, melalui metode kloning sel-sel tubuh anda! Para petani biasa melakukan kloning sederhana tanaman singkong: dengan hanya menancapkan patahan batang-batang singkong, mereka kemudian mendapatkan tanaman singkong baru asli. Anda tinggal memesan tim ahli kapan anda perlu menjalankan kloning! Persoalan dengan metode kloning adalah metode ini belum pernah diterapkan pada manusia hingga saat ini, sehingga keterbatasan-keterbatasan hasil kloning manusia belum diketahui, misalnya apakah hasil kloning masih juga mempertahankan jatidiri, personalitas dan memori historis orang yang di-klon. Kedua, metode membuang sel uzur Dengan membuang semua sel uzur (senescent cells) yang ada dalam tubuh anda, yang membuat tubuh anda sekarang dengan menyedihkan secara bertahap menjadi tua, uzur, lalu mati, anda tak akan lagi pernah menjadi tua. Kesimpulan ini didapat dari kajian klinis mutakhir terhadap tikus./14/ Ketiga, metode telomer Pada kromosom nomer 14 kita, ada sebuah gen yang disebut gen TEP1 (telomerase-associated protein-1). Produk TEP1 adalah sejenis protein atau enzim yang merupakan bagian dari sebuah mesin biokimia kecil paling istimewa, yang disebut


10

telomerase. Sederhananya, ketiadaan telomerase akan menyebabkan penuaan. Sebaliknya, kebanyakan telomerase menjadikan sel-sel tertentu tidak bisa mati! Jika variasi mutan dibuat pada enzim telomerase dalam sel-sel tubuh anda, yakni dengan memanjangkan bagian telomer-nya, usia anda akan diperpanjang. Semakin panjang telomer, sel-sel akan makin terlindungi dan proses penuaan berjalan lebih lambat, bahkan mungkin bisa dihentikan. Keempat, metode cryonics Ketika anda baru saja wafat (mati legal, atau mati klinis/medis), anda (atau wali anda) dapat meminta jenazah anda dibekukan di bawah suhu minus 150 derajat Celsius atau sampai minus 196 derajat Celsius (titik didih nitrogen cair), untuk nanti dihidupkan lagi (jika teknologi di masa depan sudah tersedia).

Mayat-mayat atau orang hidup yang dibekukan absolut, menanti dihidupkan lagi di masa depan! Teknik medis pembekuan mayat ini untuk kemudian dihidupkan kembali disebut cryonics, dan sainsnya dinamakan cryogenics. Ketika ini dilakukan, seluruh cairan


11

darah diganti dengan larutan cryoprotectant yang membuat jasad dan semua organ dan selnya, setelah membeku absolut, tak akan membusuk atau rusak selamanya. Sel-sel sperma, kita tahu, di bank-bank sperma dibekukan, lalu dipulihkan kembali dari pembekuan ketika mau dimasukkan ke dalam rahim kaum ibu yang subur, yang merindukan anak, tapi memiliki suami yang mandul. Sel-sel sperma ini tokh tetap hidup! Cryonics berasal dari kata Yunani kryo, artinya “dingin seperti es�. Secara positif, cryonics dilihat sebagai sebuah teknis medis untuk mempertahankan dan memelihara kehidupan, bukan untuk meniadakan kematian. Teknik ini dapat dipakai, misalnya, ketika seseorang menderita suatu penyakit yang tak tersembuhkan dengan pengobatan yang tersedia sekarang, lalu pas ketika dia dinyatakan telah mati (legal, medis/klinis), mayatnya diproses secara cryonics dengan harapan di masa depan sains dan teknologi medis sudah tersedia untuk menyembuhkannya. Persoalannya, teknologi me-revive mayat ini sekarang belum ada, atau, kalaupun ada, masih embrionik. Selain itu, teknik ini dapat digunakan juga untuk membekukan tubuh astronotastronot wantariksa yang akan menempuh perjalanan angkasa sangat jauh dan lama. Tetapi, terbuka kemungkinan di masa depan, kalau hukum dan etika mengizinkan, orang yang sehatpun dapat menjalani cryonics. Yayasan The Alcor Life Extension, misalnya, mengkhususkan diri untuk memantapkan dan mengembangkan teknik medis cryonics./15/ Anda (atau wali) tinggal mengatur, tentu sebelum anda mati, bersama tim medis anda, kapan mayat anda yang beku absolut harus dihidupkan kembali dengan cara tertentu, tentunya dengan pengandaian teknologinya sudah tersedia. Tentu saja empat langkah saintifik tersebut untuk membuat anda dapat hidup terus, menyimpan banyak persoalan yang masih harus diatasi. Persoalan pertama tentu persoalan etis, yang biasanya diangkat oleh para etikus religius. Para moralis religius memang seringkali belum apa-apa sudah ingin mencegah dan menghentikan eksperimen ilmiah apapun yang berkaitan dengan kehidupan, kata mereka, atas nama Allah. Anda tentu tahu kini para pakar biologi sintetis dengan dipandu Craig J. Venter sudah sukses menciptakan DNA buatan yang hidup dan mampu mereplikasi diri./16/ Tanpa doa, tanpa Kitab Suci, dan tanpa Allah! DNA buatan ini dihasilkan hanya dari 4 botol larutan senyawa kimia yang mati, yang persenyawaannya di sebuah synthesizer diatur oleh informasi genomik dari sebuah komputer. Benar seperti dikatakan kosmolog besar Michio Kaku: makin ke depan, manusia akan menjadi seperti Allah, tahu segala hal dan mampu menciptakan kehidupan. Yang ditawarkan sang ular mitologis kepada Hawa dan Adam bahwa mereka akan jadi seperti Allah, ternyata kini makin terbukti. Thank you, sang ular!


12

Tapi “menjadi seperti Allah� pada zaman kisah tentang Taman Eden ditulis, adalah hal yang sangat menakutkan si penulis kisah ini, pada abad sepuluh SM. Tapi, kini, dalam zaman modern, anda harus melihat hal menjadi-seperti-Allah sebagai kehendak Allah anda sendiri juga! Allah anda tak bisa membendung sains, selain merestuinya! Nah, kembali ke empat cara membuat anda hidup kekal. Yang paling problematis adalah langkah ke-4, cryonics. Sekarang ini tak ada jaminan saintifik bahwa langkah ini akan sukses tanpa hambatan. Soal terbesar dengan cryonics adalah apakah sel-sel saraf otak (neurons) anda tak akan rusak setelah dibekukan sekian lama (berapa lama, bergantung permintaan anda atau wali legal anda!). Jika tak rusak, apakah sel-sel otak anda masih menyimpan semua data dan memori yang membentuk jatidiri dan kepribadian anda, ketika mayat anda yang membeku absolut di-revive? Ini-lah hal yang paling diragukan, dan belum ada teknologi medis yang bisa menjamin bahwa identitas dan kepribadian anda pasti terpelihara lewat cryonics. Mungkin, ketika anda dihidupkan lagi setelah mayat anda membeku 100 tahun, identitas anda akan berganti total, dan anda akan hidup lagi sebagai seorang asing. Tetapi, banyak saintis cryogenics tidak melihat hal ini sebagai suatu persoalan, sebab di masa depan teknologi yang dapat diandalkan untuk cryonics akan tersedia. Very promising, kata mereka! Tetapi, jika pun identitas dan kepribadian anda tetap bertahan utuh dalam organ otak anda yang dibekukan absolut, ketika anda dihidupkan kembali, semua orang yang anda kenal sebelumnya sudah mati dan meninggalkan anda sendirian di zaman yang lain. Apakah anda mau? Catatan-catatan /1/ Buku mutakhir yang menyajikan banyak bukti evolusi biologis spesies adalah buku Richard Dawkins, The Greatest Show on Earth: The Evidence for Evolution (New York, etc.: Free Press, 2009). /2/ Info mutakhir dari NASA tentang hal ini, dapat dibaca di http://news.yahoo.com/blogs/technology-blog/nasa-says-might-aliens204234402.html, dan jika anda mau lihat juga gambar-gambarnya, masuk ke http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2023946/Nasa-study-lookingmeteorites-claims-aliens.html. /3/ Lihat terutama laporan penelitian dalam majalah Nature 464, hlm. 1320-1321, Issue 7293, 29 April 2010, berjudul “Water Ice and Organics on the Surface of the Asteroid 24


13

Themis”; bisa diunduh dari http://www.nature.com/nature/journal/v464/ n7293/abs/nature09029.html. Menurut beberapa kajian yang sudah dilakukan sebelumnya, persediaan air di planet Bumi dikirim oleh asteroid (komet dan meteor) pada suatu saat setelah terjadi tabrakan benda-benda langit yang menghasilkan bulan kita (yang kini sudah tak berisi air karena semuanya menguap pada saat tabrakan ini). Lihat Mottl, M.J., Glazer, B.T., Kaise, R.I., & Meech, K.J., “Water and astrobiology” , dalam Chem. Erde Geochem. 67, hlm. 253-282 (2008); Drake, M.J. & Campins, H., dalam Comets and Meteorites (eds. Lazzaro, D., Ferraz-Mello, S., & Fernandez, J.A.), hlm. 381-394 (Cambridge Univ. Press, 2006); Morbidelli, A., et al., “Source regions and time scales for the delivery of water to earth”, dalam Meteorit. Planet. Sci. 35, hlm. 1309-1320 (2000). /4/ Tentang OBE, saya sudah membahasnya panjang lebar dalam bab 3 buku ini; tersedia online pada http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2011/11/pengalamanpengalaman-spiritual.html. /5/ Tentang proyek ini, lihat di http://astrobiology.nasa.gov/astid/projects/a-searchfor-extra-terrestrial-genomes-setg-an-in-situ-detector-for-life-on-mars-ancestrallyrelated-to-life-on-earth. /6/Lihat reportasenya di http://www.time.com/time/health/article/ 0,8599,2100310,00.html; dan penjelasan terperinci berjudul “Mega-rover ready to hunt for life signs on Mars” di http://www.newscientist.com/article/mg21228381.900megarover-ready-to-hunt-for-life-signs-on-mars.html?full=true. Selain itu, gambaran yang lebih luas tentang Curiosity dan kondisi-kondisi lingkungan alam planet Mars dapat diperoleh di http://www.time.com/time/health/article/0,8599,2100299,00.html. /7/ Simak serial reportase bergambar tentang planet Mars yang pada kondisi masa kini memiliki air, di http://www.time.com/time/photogallery/0,29307,2086992,00. html#ixzz1epv6kzaw. /8/Lihat artikel Anna Davison, “The most extreme life-forms in the universe”, 26 Juni 2008, di http://www.newscientist.com/article/dn14208-the-most-extreme-lifeformsin-the-universe.html. /9/Tentang jagat-jagat raya paralel, sudah diulas dalam banyak buku, di antaranya karya Michio Kaku, Parallel Worlds: A Journey Through Creation, Higher Dimensions, and the Future of the Cosmos (New York: Anchor Books, 2005). /10/ Victor J. Stenger, Has Science Found God? The Latest Results in the Search for Purpose in the Universe (Amherst, N.Y.: Prometheus Books, 2003) h. 156, 183-84. /11/ Sebuah eksposisi kisah Taman Eden dengan memakai hermeneutik feminis sudah saya usahakan dalam buku saya yang berjudul Membedah Soteriologi Salib: Sebuah Pergulatan Orang Dalam (Borobudur Indonesia Publishing, cetakan 2, 2010) h.129158. Versinya yang lebih pendek dapat juga dibaca dalam Jurnal Perempuan no. 64


14

(2009), h. 141-149. Format online-nya tersedia di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/ 2009/08/merehabilitasi-hawa-sang-perempuan.html. /12/ The Epic of Gilgamesh. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diberi pengantar oleh N. K. Sandars (edisi revisi dan diperluas; London: Penguin Books, 1960, 1964, 1972). /13/ Lebih jauh tentang tubuh ether sebagai tubuh kebangkitan, simak di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/09/tubuh-yesus-yang-bangkit-menurutrasul.html. /14/ Reportase mutakhir tentang sel uzur ini, baca di http://www.nytimes.com/2011/11/03/science/senescent-cells-hasten-aging-but-canbe-purged-mouse-study-suggests.html?_r=3&smid=fb-nytimes&WT.mc_id=SC-SM-EFB-SM-LIN-PCI-110311-NYT-NA&WT.mc_ev=click. /15/ Lihat http://www.alcor.org. Uraian padat dan jelas tentang cryonics, dapat dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Cryonics. Jika anda ingin dapat gambaran jauh lebih lengkap tentang sains cryogenics atau teknik medis cryonics, infonya tersedia di http://science.howstuffworks.com/environmental/life/genetic/cryonics.htm. /16/ Lihat tulisan saya di http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2010/10/dna-sintetikdan-kehidupan-artifisial.html.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.