Tabloid AVIASI Edisi 80 Maret 2015

Page 1

Loket Tiket di Airport Tutup Bisnis Aviasi h.7

Albert Burhan CEO Citilink Airline h.8

A V I A T I O N

O F

I N D O N E S I A

Silangit, Bandar Udara Wisata di Tapanuli Utara Bandar Udara h.18

Rp 20.000,00

Edisi 80 Thn VII – Maret 2015 • www.tabloidaviasi.com

Outlook Penerbangan Indonesia 2015

Tetap Optimis di Masa Sulit Dunia penerbangan di Indonesia kini terus mendapat sorotan publik, khususnya pengguna jasa transportasi udara, setelah pemerintahan baru melalui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membuat berbagai gebrakan.

Bisnis Lion Amburadul, Melayani Penumpang Tanpa SOP

Tarif Batas Bawah Gerus 10 Persen Pendapatan Maskapai

h.14

PSC Terkendala Sistem IT

h.15

Ancol, Ujung Pertemuan Budak Jambi

h.34


Lintas Aviasi

Angkasa Air Mendarat Darurat di Balikpapan SEDIKITNYA enam orang meninggal dunia dan 36 orang mengalami luka berat akibat kecelakaan yang dialami Angkasa Air Boeing 737-400 PKBPN dengan flight number BPN 080 yang berangkat dari Jakarta menuju Balikpapan dua pekan lalu. Pesawat dengan 175 penumpang tersebut harus mendarat darurat di Runway 07 sektor H 11 pada grid map Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Kemudian, sekitar pukul 11.30 WITA terjadi kebakaran hebat yang disebabkan oleh korsleting listrik. Saat peristiwa terjadi, dua orang karyawan konsisioner mengalami luka bakar. Namun karena kepanikan hebat terjadi, tiga penumpang yang keluar dengan terburu-buru terjatuh dan terinjak penumpang lainnya, tiga penumpang mengalami luka berat karena menabrak kaca. Peristiwa itu tidak terjadi lama, dalam waktu kurang dari hitungan menit, api itu bisa dipadamkan oleh petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan Aviation Security. Untungnya, kejadian tersebut hanya skenario latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke–80 dan disimulasikan pula pengamanan terhadap aksi terorisme di Balikpapan. Latihan PKD ini melibatkan + 694 personel dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee PT Angkasa Pura I, Perum LPPNPI, TNI/ POLRI, BASARNAS, beberapa Rumah Sakit di Balikpapan, serta Pemadam Kebakaran Kota. “Latihan ini dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan maksud guna menguji fungsi koordinasi, komunikasi dan komando antarunit serta instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document) serta melatih dan memantapkan kemampuan petugas sesuai dengan bidang tugas,” jelas Yushan Sayuti, Operation Director Angkasa Pura I. (*)

ATR Pecahkan Rekor Kecelakaan

AVIASI/Haryadi

T

RANSASIA Airways dengan nomor penerbangan GE235 menggunakan ATR 72-600 (72212A) pada 4 Februari lalu jatuh di Sungai Taipei, 5,3 km dari Taipei-Sung Shan Airport (TSA). Pesawat beregistrasi B-22816 (umur 10 bulan) ini membawa lima kru dan 53 penumpang, hingga berita ini ditulis 35 penumpang meninggal dunia. Berdasarkan investigasi awal dari kotak hitam (black box), satu mesin Pratt & Whitney Canada PW127M itu gagal bekerja tak lama setelah lepas landas, dan kemungkinan besar pilot tanpa sengaja mematikan salah satu mesin.

Diskusi Asuransi Penerbangan

Foto: Angkasa Pura I AVIASI/Eky Fajrin

K

ECELAKAAN yang dialami AirAsia Indonesia pada 28 Desember 2014 nomor penerbangan QZ8501 maupun Malaysian Airlines MH370 dan MH17 pada tahun yang sama, nampaknya membuat masyarakat semakin sadar bahwa asuransi sangat penting. Kasus tersebut juga mendorong banyak orang untuk mengetahui bagaimana praktik perasuransian di industri penerbangan, peraturan dan

2

Maret 2015

Badan Penerbangan Sipil (CAA) mengungkapkan pilot mencoba untuk menyalakan ulang mesin, namun gagal. Artinya, di saat-saat terakhir penerbangan, tak satu pun mesin bekerja. Kami mendengar panggilan ‘mayday’ (panggilan darurat) pada pukul 10.54.35. Belum diketahui mengapa pilot secara manual mematikan mesin satunya (sebelah kiri). Bila hal itu benar, maka mengingatkan pada kecelakaan British Midland pada 1989 Boeing 737-400 yang jatuh di sebuah jalur tol di wilayah Inggris menewaskan 47 orang,

diketahui pilot mematikan mesin yang masih berfungsi dan bukan mematikan mesin yang rusak. Di Indonesia, ATR 72-600 Garuda Indonesia GA7040 rute Denpasar–Lombok mengalami kejadian keluar landas pacu di Bandar Udara Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat. Pesawat beregistrasi PK-GAG itu mengangkut empat kru, 28 penumpang dewasa dan satu bayi. Seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan tidak ada yang mengalami luka. Black box yang berisi Flight Data Recorder pesawat tersebut telah diamankan dan menjadi bahan penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab utama insiden. Menurut Garuda Indonesia, proses pemindahan pesawat pada 5 Februari lalu, dikoordinasi oleh tim ahli dan dilakukan dengan peralatan Salvage berupa Air Bag atau Air Balloon serta alat penarik 8 ton dari Angkasa Pura yang secara khusus didatangkan dari Bali melalui jalur darat dan laut menuju Lombok Praya. Menurut Aviation Safety Network, sejak 1993 ATR 72 dari pabrikan Avions de Transport Regional (patungan Prancis dan Italia) ini mengalami 30 kasus (kecelakaan maupun kejadian). Sementara tipe ATR 42 dengan 39 kasus sejak 1987. (Dnn)

bersama kantor hukum Hanafiah Ponggawa & Partners (HPRP) belum lama ini mengadakan diskusi setengah hari dengan topik: “Malaysia Airline Indonesia Air Asia Aircraft Accidents, and Indonesian, Chinese, Korean Aviation Law, and the 1999 Montreal Convention”. Ulasan mengenai Cooperation on the Civil Aviation Industry and perundangannya. Law between Indonesia and Korea Terkait dengan adanya kesepakatan disampaikan oleh Prof Dr Doo Hwan ASEAN Open Sky, maka industri Kim dan Air Transport Regulation penerbangan di negara-negara ASEAN, oleh Prof Dr HK Martono, SH, LLM. termasuk Indonesia, juga harus siap Dari diskusi tersebut, isu yang paling agar mampu bersaing mengisi pasar menarik dibahas adalah mengenai internasional di Asia Tenggara. asuransi penerbangan. (Sat) Sehubungan dengan hal tersebut, Masyarakat Hukum Udara (MHU), organisasi nonpolitik, mandiri, nirlaba >> Baca lebih lanjut: yang berfungsi sebagai wadah utama Peran Penting Asuransi komunikasi bagi para anggotanya Rubrik Hukum & Regulasi halaman 26


Laporan Utama

AVIASI/Eky Fajrin

Outlook Penerbangan Indonesia 2015

Tetap Optimis di Masa Sulit Dunia penerbangan di Indonesia kini terus mendapat sorotan publik, khususnya pengguna jasa transportasi udara, setelah pemerintahan baru melalui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membuat berbagai gebrakan. Oleh Trisakti & Danang Prihantoro

D

ALAM situasi seperti itu, faktor dominan dari luar, seperti nilai rupiah atas dolar yang terus fluktuatif dan harga avtur yang cenderung terus naik juga tetap menghantui bisnis penerbangan tahun 2015. Padahal dalam tahun ini, jika tidak diulur-ulur lagi, Open Sky, setidaknya untuk kawasan ASEAN bakal diberlakukan. Menghadapi itu semua, industri penerbangan, khususnya para operator (maskapai) memang terus berbenah diri untuk memuaskan pelanggan. Namun, di lapangan layanan maskapai kepada pelanggannya tetap saja jeblok, khususnya soal ketapatan jadwal terbang. Kasus terakhir menimpa para penumpang Lion Air di hampir semua jurusan. Mereka terlantar di Bandar Udara Soekarno-Hatta dan bandar udara lain di Indonesia, bahkan hingga lebih dari 24 jam! Terlepas dari berbagai kekurangan yang masih melekat pada industri penerbangan dan dirasakan tak sedap oleh para pengguna jasa transportasi udara, banyak pihak memperkirakan bisnis penerbangan dan transportasi di

Indonesia tetap akan tumbuh dengan baik. Tapi, itu ada syaratnya, yaitu apabila pertumbuhan ekonomi secara makro di Tanah Air berjalan stabil, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang belakangan terus anjlok. Optimisme bisnis penerbangan juga akan terus terpelihara jika pemerintah memberikan insentif fiskal. Direktur Utama AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko tak urung mengungkapkan maju mundurnya bisnis penerbangan pada 2015 mendatang sangat bergantung pada kinerja kabinet Presiden Joko Widodo. Menurutnya, jika perekonomian tumbuh positif, bisnis penerbangan dengan sendirinya akan tumbuh mengikuti pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat mempengaruhi bisnis penerbangan lantaran sebagian besar pengeluaran pihak maskapai mulai dari perawatan dan suku cadang serta bahan bakar avtur dipatok dengan dolar AS. Padahal, mayoritas pendapatan maskapai di Indonesia berasal dari rupiah.

Memasuki penghujung 2014 saja, jantung para pebisnis penerbangan di Indonesia seakan hendak berhenti berdetak ketika kurs rupiah terdepresiasi hingga menyentuh level Rp 12.900 per dolar AS. Beruntung, langkah cepat diambil Bank Indonesia sehingga secara perlahan rupiah mulai menguat hingga ke level Rp 12.000 atas mata uang negeri Paman Sam itu. Selain pertumbuhan ekonomi yang baik sebagai syarat pertumbuhan bisnis penerbangan, penghapusan berbagai hambatan fiskal dalam bisnis tersebut, menurut Sunu, juga penting untuk dilaksanakan. Pihaknya, melalui Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (Indonesian Air Carrier Association/INACA) terus mengupayakan agar hambatan itu bisa dihapuskan. Pada kesempatan terpisah, Conrad Clifford, Regional Vice President IATA (International Air Transport Association) for Asia-Pacific menegaskan bahwa penerbangan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian di wilayah ini, mendukung 24,2 juta pekerjaan dan 516 miliar dolar di GDP Maret 2015 •

3


Laporan Utama

Bisnis Lion Amburadul, Melayani Penumpang Tanpa SOP

Kisruh keterlambatan penerbangan Lion Air baru-baru ini menjadi catatan tak sedap bagi bisnis penerbangan di tanah air. Beragam komentar dan kritik tajam dari berbagai kalangan masyarakat terus muncul. Insiden ini telah mengakibatkan ribuan penumpang terlantar dan pihak Lion tidak bisa memberikan penjelasan apakah mereka akan terbang atau tidak

B

ERDASARKAN data yang dihimpun AVIASI dari Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Udara, penyebab kejadian karena ada tiga pesawat rusak pada tanggal 17 Februari sehingga mengganggu 70 rute penerbangan Lion Air. Esoknya tanggal 18 Februari ada tiga pesawat lagi yang rusak. Totalnya ada enam pesawat Lion Air rusak sehingga mengakibatkan terganggunya 140 rute penerbangan. Totalnya sebanyak 567 penerbangan Lion Air terhambat sejak Rabu (18/2) hingga Minggu (22/2). Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membantah dugaan ada pilot yang mogok. Ia menjelaskan, kerusakan pesawat menjadi penyebab penundaan dan pembatalan penerbangan. Dalam hal itu, pihak Kementerian Perhubungan sudah memberikan sanksi kepada Lion

4

•

Maret 2015

Air yaitu memberikan surat peringatan dan pembekuan izin rute baru hingga maskapai penerbangan itu bisa memaparkan standar penanganan krisis. Namun nampaknya masyarakat belum puas dengan sikap Kementerian Perhubungan, hal itu terlihat dari lambannya respon pemerintah dalam menangani seringnya delay Lion Air. Pengamat penerbangan yang sekaligus Chairman of CSE Aviation Commisioner, Samudera Sukardi menuturkan, melihat peristiwa seperti kemarin kita bisa melihat Lion Air memang seperti tidak memiliki Standard Operating Procedure (SOP) mengatasi penumpang dalam keterlambatan penerbangan (delay). Untuk itu perlu dilakukan audit, baik itu secara internal oleh Lion Air dan juga oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Jika ditemukan ada SOP,

Kondisi penumpang yang terlantar di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta terminal 1B dikarenakan tertundanya beberapa jadwal penerbangan maskapai Lion Air hingga lebih dari 17 jam. (Foto: AVIASI/Eky Fajrin)

AVIASI/Eky Fajrin

perlu dilihat apakah masih update, dan dapat di implementasikan. Hal itu yang perlu ditelisik lebih dalam. Menurut Samudera, terjadi kesalahan operasional manajemen Lion Air sehingga permasalahan tersebut memberikan kesan manajemen Lion Air yang buruk dalam mengatasi keterlambatan. “Kejadian itu kalau saya lihat akibat dari kesalahan bagian

operasi manajemen Lion Air yang memang buruk, dalam hal ini bagian operasi kan meng-handle penumpang, namun mereka tidak bisa mengatasi persoalan di lapangan.� imbuhnya. “Untuk kedepannya saya berharap Lion Air dapat memperbaiki manajemennya, hal itu bisa dilakukan mulai dari memperbaiki on time performance (OTP) Lion Air, misalnya


Bandar Udara

Gedung terminal Bandar Udara Silangit. (Foto-foto: AVIASI/Tom)

Silangit, Bandar Udara Wisata di Tapanuli Utara Berada di 1.500 meter di atas permukaan laut, Bandar Udara Silangit menjadi salah satu pintu menuju daerah wisata Danau Toba yang berpotensi terus berkembang dan maju.

Silangit dengan Boeing 737-500. Saat itu juga dinyatakan bahwa bandar udara ini sanggup didarati Boeing 737. Setelah beroperasi, pada 2011, landas pacu Bandara Silangit ditambah menjadi 2.400 meter. Selaku pengelola, PT Angkasa EJAK 10 Februari 2014, Angkasa Pura Pura II juga telah memiliki rencana II mengelola Bandar Udara Silangit. pengembangan Bandar Udara Silangit di Pintu udara ini bisa menjadi ujung mana pada tahap awal adalah memperluas tombak penggerak ekonomi kawasan landas pacu menjadi 2.250 x 30 meter yang Danau Toba dan sekitarnya, selain membutuhkan investasi Rp 192 miliar. meningkatkan akses wisata di kawasan itu. Silangit berada di Kabupaten Tapanuli Menjadi Bandar Udara ke-13 Utara, Sumatera Utara. Jadi, selain Bandar Angka 13 sering dimitoskan sebagai Udara Internasional Kualanamu, provinsi ini angka sial. Namun, angka itu justru juga memiliki Bandar Udara Silangit, tepatnya membawa berkah bagi PT Angkasa Pura II di Siborong-borong. (Persero). Perusahaan pengelola airport di Posisinya berada di 1.500 meter di atas kawasan Barat Indonesia ini menempatkan permukaan laut, luas wilayahnya 3.764 ,65 Silangit sebagai bandar udara ke-13, artinya km2 atau sekitar 5,25 persen dari luas wilayah Silangit menjadi keberuntungan di sektor Sumatera Utara. kebandarudaraan. Bandar Udara Silangit dibangun pada Bila dirunut sejarahnya, pada masa masa penjajahan Jepang. Pembangunan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara kembali airport ini mulai dilakukan pada 1995 termasuk Kabupaten Dairi dan Toba Samosir dengan menambah landas pacu (runway) 900 yang sekarang termasuk dalam karesidenan meter, sehingga menjadi 1.400 meter. Tapanuli yang waktu itu dipimpin seorang Bandara tersebut kemudian resmi residen berkebangsaan Belanda yang dioperasikan pada Maret 2005 oleh Presiden berkedudukan di Sibolga. Tak heran, bila RI kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono belakangan ini Bandar Udara Silangit (SBY). Sejak saat itu pembangunan maupun dikembangkan sebagai gerbang udara untuk pengembangan bandar udara ini pun wisata di Tapanuli, salah satunya adalah dilakukan secara gencar. Danau Toba. Pada 18 Januari 2011, pesawat SBY Wisata dan bandar udara merupakan mata beserta rombongan sukses mendarat di rantai yang tidak pernah putus. Keunggulan

S

Edward Rajaguguk, General Manager Bandar Udara Silangit

destinasi lokal tentu akan dipopulerkan sehingga banyak wisatawan yang datang, percepatan infrastruktur seperti bandar udara juga sangat menunjang, sehingga turis lebih cepat sampai. Dari pantuan Aviasi, perjalanan darat dari Medan ke Silangit bisa ditempuh 6-7 jam, dari Medan ke Parapat (Kawasan Danau Toba) ditempuh 5 jam. Dari Silangit menuju Danau Toba naik tuk tuk memakan waktu 1,5 jam. Sementara jika ditempuh menggunakan pesawat udara dari Kualanamu 30 menit. Karenanya perlu ada maskapai yang menerbangi Silangit. Beberapa tokoh masyarakat dan pemerintahan Tapanuli Utara juga mengharapkan adanya koneksi melalui transportasi udara dari dan ke Silangit. Karena saat ini jumlah maskapai yang terbang ke wilayah salah satu nominasi tujuh keajaiban Maret 2015 •

5


Profil

AVIASI/Joe Roland S. Bokau

Kalstar Aviation

Tujuh Tahun Lebih Eksis di Pulau Berhutan Lebat Kalstar Aviation bukanlah sembarang maskapai. Ia dirintis dari nol dimulai dari Kalimantan dan akan tetap konsisten menghubungkan wilayah ini dengan Emberaer 195.

A

PA yang terlintas bila Anda mendengar Kalimantan? Anda pasti akan membayangkan hutan tropis yang lebat. Pulau ini berdekatan langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam. Dulu, pulau ini populer dengan nama Borneo. Dalam dunia penerbangan, ada satu nama maskapai yang selalu diingat banyak orang, yaitu Kalstar. Bagi para pengguna jasa transportasi udara yang tinggal di Pulau Jawa dan Kalimantan, pasti tidak asing dengan Kalstar yang lengkapnya bernama Kalstar Aviation. Inilah satusatunya maskapai yang populer di Kalimantan. Kalstar Aviation memulai penerbangannya di pulau itu pada 2007. Sesuai dengan nama PT Kalstar yang berarti Kalimantan Star atau Bintangnya Kalimantan, maka maskapai ini terus berupaya mengembangkan transportasi udara di wilayah Kalimantan secara bertahap dan konsisten. Andi Masyhur, Direktur Utama Kalstar Aviation menegaskan bahwa pihaknya akan selalu menghubungkan kota-kota lain dan kabupaten dari

6

Maret 2015

dan ke Kalimantan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Misalnya, Jakarta– Sampit, Pangkalan Bun–Semarang, Banjarmasin–Makassar, Kotabaru– Surabaya, Jakarta–Berau dan sebagainya. Jakarta adalah kota pertama yang dilayani Kalstar, selain kota di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Nuansa Kalimantan Terbang dengan Kalstar Aviation merupakan pengalaman perjalanan tersendiri. Maskapai ini memiliki identitas yang berbeda dengan lainnya. Dari layanan penerbangan, maskapai berkode IATA: KD ini bukan di kelas full service atau di kelas no frill, tetapi bermain di antara keduanya, yaitu medium service (menengah). Jadi, saat terbang, kita tidak perlu khawatir, saat berada di udara baik penerbangan pendek maupun menengah, tetap mendapatkan makanan atau snack dan air mineral secara cuma-cuma. Tak kalah pentingnya, tersedia inflight magazine

Foto: Kalstar Aviation

untuk bahan bacaan, dapat berbelanja di pesawat, jarak antarkursi yang lega, sehingga kenyamanan di dalam pesawat didapatkan penumpang. Perjalanan udara semakin menyenangkan dengan pelayanan istimewa dari awak kabin yang ramah dan bersahabat. Kenali dulu seragamnya, tentu Anda akan terasa dekat dengannya. Seragam bercirikan orange ini akan terkesan bagi siapa saja yang memandangnya, apalagi ada logo-logo perusahaan. Logo Kalstar Aviation adalah burung Enggang. Burung ini telah menjadi maskot Kalimantan Barat. Ia bukan burung biasa. Selain langka, ketika sudah mengudara, kepakan sayap Enggang mengeluarkan suara yang dramatik. Dalam masyarakat sekitar, Enggang adalah panglima burung. Karena

“Kalstar Aviation akan selalu menghubungkan kota-kota lain dan kabupaten dari dan ke Kalimantan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.”


Safety

Bahaya dari Bahan Bakar Pesawat

Mengapa saat mengisi bensin di SPBU, pengguna kendaraan bermotor dilarang menyalakan handphone? Peringatan tersebut sebenarnya untuk menjaga keselamatan, namun banyak orang kurang peduli. Begitu juga di penerbangan, saat penumpang masuk ke pesawat bersamaan pengisian avtur, penumpang diminta untuk mematikan ponselnya dan tidak menggunakan sabuk pengaman.

operasi pada suatu pesawat udara. Apakah benar bila ada isu bahwa karena avtur mahal, sehingga isian BBM ke pesawat menjadi berkurang? Tim Operation and Safety Department Xpress Air saat ditemui AVIASI membantah hal itu karena semua sudah ada perhitungannya. “Proses pengisian avtur diawasi secara ketat oleh Flight Operation Officer (FOO) dan pilot, bahkan co-pilot, sehingga avtur yang diisikan ke pesawat sesuai kapasitas sebagaimana mestinya dan tidak ada pengurangan sama sekali.� Apa hubungannya bahan bakar dengan tingkat keselamatan penerbangan? Yang mempengaruhi keselamatan penerbangan bukan semata-mata hanya bahan bakar, banyak sekali faktornya seperti perawatan (maintenance), tingkat kedisiplinan pilot, sparepart dan ESAWAT udara dibekali dua mesin sebagainya. Seorang praktisi yang didesain agar bisa tetap penerbangan mampu terbang walaupun salah menyatakan satu mesinnya mati. Jika kedua mesin sebelum avtur mati, tergantung dari ketinggian dan jenis pesawatnya, pesawat masih akan dimasukkan ke tabung pesawat mampu terbang melayang (gliding) hingga jarak tertentu. Tetapi, ceritanya (melalui salah satu bagian sayap), akan berbeda bila suatu sistemnya harus dicek ada terganggu. atau tidaknya Hal itulah yang dialami West Carribean Airways dengan MD-82 yang kontaminasi zain lain, artinya harus jatuh di Venezuela pada 16 Agustus steril. 2005. Kedua mesinnya mati karena Karena kita akan bahan bakarnya terkontaminasi. Tercampurnya bahan bakar dengan terbang dengan delamat hingga zat lain, juga mengingatkan kita pada tujuan, maka bahan 19 Oktober 2005, karena ada avtur bakar harus sesuai yang diduga tercampur air pada perhitungan dari Boeing 737-200 milik Batavia Air. rencana ataupun Dalam hal tersebut, menurut aturan suatu ilmu fisika, bahan bakar minyak bila penerbangan dicampur air tidak akan menyatu, dengan baik dan sedangkan air bukan bahan bakar. benar. Ibaratnya, Artinya, jika bakan bakar dicampur bila mobil kehabisan air, maka justru akan merusak sistem

P

Cruising (sudah terbang di ketinggian yang ditentukan). Desence (proses turun). Approach (proses pendekatan dengan landas pacu). Alternate (alternatif bandar udara untuk pendaratan, bila terjadi hal-hal atau kondisi tertentu). Penghitungannya sama seperti fase keberangkatan hingga tujuan. Kemudian ditambah holding (berputas-putar) selama 45 menit. Arrival (kedatangan) yang terdiri dari landing (pendaratan) dan taxi (jalan) ke apron (landas parkir). Pengisian avtur harus ditambah dan sesuai dengan buku manual pesawat (aircraft manual). Untuk itu, FOO dan pilot harus joint responsibility, yang membuat rencana AVIASI/Tom penerbangan itu FOO, kemudian dikoreksi pilot, dan harus disepakati bersama. bensin akan mogok. Nah kalau Flight plan berisi jarak tempuh, lama pesawat di udara kehabisan bahan penerbangan, rute yang dilewati (poinbakar, maka pesawat akan jatuh. poin di udara). Di industri penerbangan, ada Maka, dalam hal ini FOO harus berbagai jenis bahan bakar, seperti halnya peremium dan pertamax. Untuk memperhitungkan bahan bakar. Bila pesawat udara antre lepas landas pesawat udara mesin turbin harus 10 menit, maka harus ada avtur diisi avtur, sementara bermesin piston tambahan 20 menit. Biasanya di dengan avgas. Avtur adalah bahan bakar pesawat Yogyakarta jam-jam tertentu ada holding 30 menit, maka pesawat harus turbin yang selama ini disuplai dari Pertamina. Kaitan dengan keselamatan ditambah lagi fuel untuk 30 menit. Benarkah harga bahan bakar yang penerbangan, bila terbang harus mahal, maka pilot juga diminta hemat tercukupi, tidak boleh kurang atau bahan bakar? Sebagaimana dituturkan pas-pasan. Proses penerbangan yang membutuhkan bahan bakar itu dengan tim Xpress Air, pihaknya tidak pernah meminta pilotnya untuk menghemat urutan sebagai berikut: bahan bakar demi menghemat biaya. Point of the departure (mulai dari Bahan bakar untuk setiap pesawat menyalakan mesin sampai pesawat sudah dipersiapkan dengan proporsi jalan di ujung landas pacu). yang baik dan dipastikan dapat Take off - climb (saat lepas landas). menunjang pesawat mulai dari take off Posisi ini full power sehingga otomatis sampai dengan landing. | konsumsi bahan bakar lebih banyak. AVIASI/Eky Fajrin

Maret 2015 •

7


Q&A

Transportasi Cepat, Aman dan Nyaman Oleh Capt. Dr. Toto Soebandoro (Quality, Safety and Security Director Sriwijaya Air)

S

AAT diproduksi, pesawat udara menjalani rangkaian uji coba, baik ketika masih berada di darat maupun saat dilakukan tes terbang. Alhasil, hadirlah burung besi yang mempermudah pergerakan orang maupun barang.

Mengapa pesawat udara disebut sebagai alat transportasi paling cepat, nyaman dan aman? Karena pesawat udara direkayasa dengan teknologi canggih yang memenuhi persyaratan regulasi keselamatan dan dilengkapi sistem berlapis dalam operasinya serta menghasilkan kecepatan maupun kenyamanan yang lebih tinggi/baik dibandingkan alat transportasi lain. Dalam mewujudkan penerbangan dipersiapkan dan dioperasikan oleh operator yang kompeten dan berlicence (sertifikat), seperti Flight Operation Officer (FOO), Engineer (teknik/mekanik), Flight Attendant (awak kabin), Pilot, Air Traffic Controller (pengatur lalu lintas udara) dan lainnya, yang masing-masing memiliki tanggung jawabnya di areanya sendiri.

Apakah benar tingkat keselamatan penerbangan itu bertoleransi 0 (nol)? Tidak! Meskipun pesawat udara adalah moda transportasi safe & secure, alat dan sarananya dibuat dan dioperasikan oleh manusia (tempatnya kesalahan). Jika area operasinya di udara tidak pada habitatnya, maka berisiko paling tinggi dibanding lainnya. Tetapi hazard atau potensi bahayanya selalu dikelola agar tidak berisiko sampai pada kondisi yang dapat diterima. Dengan demikian potensi bahayanya dapat dihilangkan dalam segala kondisi. Mengapa setiap akan mengendalikan pesawat, pilot

Ilustrasi: AVIASI/Tom

harus meminta izin kepada petugas ATC? Pergerakan pesawat udara dikendalikan oleh manusia yang output produknya adalah safety (keselamatan), serta dikontrol oleh ATC yang produknya sama ‘safety’. The sky is a vast place but there is

no room for error. Jadi meskipun langit itu sangat luas, masih dibutuhkan keteraturan agar tidak semrawut yang dapat mengancam keselamatan. Pihak yang paling mengetahui lalu lintas udara adalah ATC, sehingga pilot hanya mempercayakannya aktivitasnya kepada ATC. |

Tips

Saat Memasuki Cuaca Kurang Baik sabuk pengaman Anda,” begitulah kirakira instruksi dari awak kabin. Maka wajib bagi semua penumpang untuk melakukannya demi keselamatan bersama.

3

Tetap Tenang Dalam kondisi ini, semua penumpang diupayakan untuk tidak panik, bahkan tidak membuat suara gaduh. Oleh karena itu tetaplah seraya terus berdoa.

4 Ilustrasi: AVIASI/Joe Roland S. Bokau

A

NDA mungkin pernah mengalami saat bepergian naik pesawat udara bahwa penerbangan tidak selamanya mulus. Pada saat-saat tertentu pesawat harus melewati cuaca kurang baik. Kita kerap merasakan adanya guncangan kecil, bahkan turbulensi. Turbulence juga dapat terjadi bukan hanya pada saat cuaca buruk saja, juga pada saat udara terlihat berawan jernih. Agar perjalanan udara terasa nyaman, berikut kiat-kiat khususnya

8

Maret 2015

Menegakkan Sandaran Kursi Selain mengenakan sabuk pengaman, penumpang juga diwajibkan menegakkan sandaran tempat duduk, ini untuk mengantisipasi bila terjadi guncanganguncangan, sehingga posisi badan tetap tegak.

1

5

2

6

Kendurkan Sabuk Pengaman Untuk berjaga-jaga, jika lampu berwarna merah untuk pemasangan sabuk pengaman sudah dipadamkan (off) jangan segera melepaskannya, cukup dikendorkan saja sedikit.

yang signifikan, kecuali pada malam hari keadaan di luar pesawat terlihat gelap. Kemungkinan timbulnya rasa takut lebih disebabkan oleh keadaan gelap yang identik dengan tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas. Perlu Anda ketahui bahwa “mata” pesawat dalam waktu kapan pun (pagi, siang atau malam) tidak didasarkan kepada cahaya, namun hanya berdasarkan realibility dan kecanggihan peralatan avionic, komunikasi, navigasi dan surveillance yang dimiliki oleh pesawat tersebut.

7

Hindari Alkohol Alkohol akan memberikan efek yang jauh lebih buruk dalam pesawat udara (cabin pressurized). Udara dalam kabin dipompa dengan tekanan udara yang lebih besar untuk menyeimbangkan dengan tekanan udara yang dapat diterima oleh tubuh kita.

Tidak ke Toilet Ketika memasuki cuaca kurang baik, awak kabin juga memerintahkan agar penumpang tidak Kenali Sekitar ke toilet terlebih dulu, karena apabila Untuk berjaga-jga bila keadaan tekanan udara berkurang tiba-tiba, di selanjutnya harus pendaratan dalam lavatory (toilet) tidak disediakan darurat, maka kenali seberapa jauhkah masker oksigen. posisi tempat duduk Anda dengan Ikuti Arahan Awak Kabin pintu darurat, sehingga Anda dapat “Pelanggan kami yang terhormat, Waktu Penerbangan mengetahui berapa jumlah kursi yang kita sedang memasuki cuaca yang Secara operasional, penerbangan harus dilalui untuk keluar dari pesawat kurang baik. Untuk itu dipersilakan pagi dan siang hari dengan dengan cepat. | tetap duduk dengan menggunakan malam hari tidak memiliki perbedaan

8


Destinasi

Ancol, Ujung Pertemuan Budak Jambi Melancong ke awasan Ancol, wisatawan dapat menikmati paket murah meriah sekaligus wisata bahari, wisata alam, wisata kuliner, juga wisata religi maupun budaya, seperti memandangi atau menunggu bedug di Gentala Arasy dengan rumah-rumah panggung penduduk asli. Teks Danang Prihantoro Foto Rico Mapedeceng

J

AMBI adalah nama kota sekaligus provinsi. Jambi memang tidak setenar kotakota lain yang saat ini populer dengan wisatanya. Namun, dua hari menjajaki kota di pesisir timur bagian tengah Sumatera ini saya menjumpai potensi wisata disana masih tersembunyi. Ancol adalah objek yang saya telusuri. Di benak saya, Ancol hanya dimiliki Jakarta, tetapi Anda perlu tahu bahwa di kota berslogan “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” ini ada juga lokasi yang bernama Ancol. Keduanya sama-sama bercirikan air, bedanya bila Ancol Jakarta itu berhadapan laut, Ancol Jambi berhadapan dengan sungai. Dari kota Jambi ke Ancol cukup ditempuh 10-15 menit dengan berkendara sepeda motor. Wow.... sekitar pukul 16.00 WIB, lokasi ini sudah ramai. Banyak orang, terutama budak

(sebutan anak Jambi) yang sengaja berkumpul, bersantai ke sini atau singgah sebentar pulang kerja. Jalan raya pun seketika macet. Menurut masyarakat sekitar, Ancol Jambi awalnya dikenal sebagai Wisata Tanggo Rajo. Ancol terletak di pusat kota Jambi, persis di pinggir Sungai Batanghari, sebagai kawasan rekreasi buatan. Lokasi wisata ini juga berada di depan rumah dinas gubernur Jambi Jl Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Disebut Tanggo Rajo, karena jalan raya berada di atas, sementara untuk menikmati wisata harus turun tangga, jadi ibarat rajo (raja) sedang turun dari singgasana. Bersantai di sini tidak akan bosan, saya pun terpukau karena setelah turun tangga, sudah ada kursi dan meja kecil yang ditata mengikuti kelokan sungai, tapi bukan sepanjang sungai. Pengunjung dapat menyaksikan langsung hilir mudik ketek (sebutan

orang Jambi untuk perahu yang digunakan untuk penyeberangan). Rasanya tidak puas bila tangan menganggur. Pengunjung pun sibuk selfie, foto bareng dan jeprat-jepret di sekitar Sungai Batanghari yang membelah Jambi. Riuh rendah warga Jambi yang bila berbicara dengan dialek Melayu menambah antusias saya untuk semakin menjelajahi Ancol. “Oh, indah sekali,” gumam saya dalam hati. Guna memastikan lagi, saya berkali-kali bertanya ke budak Jambi, sebenarnya ini namanya apa? Mereka pun satu kata menjawab “Ancol.” Menjelang petang, ternyata banyak pedagang yang menawarkan jajanan. Jadi, selain wisata alam, pengunjung sekaligus dapat berkuliner. Kata seorang teman, bila ke sini tidak mencicipi jajanan khas kurang lengkap. Ya, es tebu adalah minuman utama, walaupun sebenarnya tebu bukan komoditas utama dari provinsi Maret 2015 •

9


Baca Tabloid AVIASI edisi digital di gadget kesayangan melalui aplikasi

Dapatkan aplikasinya di


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.