Edisi Selasa 27 Oktober 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 59 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

selasa umanis, 27 oktober 2020

balipost http://facebook.com/balipost

Puluhan Ribu Obat Ilegal Disita

Polisi Petakan Wilayah Rawan Lakalantas

Tim gabungan BBPOM Denpasar dan Ditrekrimsus Polda Bali mengungkap pengiriman obat ilegal, Minggu (11/10) lalu. Petugas menangkap pengedar obat terlarang tersebut berinisial MMF (27) asal Jember, Jawa Timur.

Upaya menekan angka pelanggaran dan lakalantas terus dilakukan. Terkait digelarnya Operasi Zebra Lempuyang, Polres Badung sudah memetakan wilayah rawan pelanggaran yang menyebabkan lakalantas. BADUNG | HAL. 3

DENPASAR | HAL. 2

Isi Libur Panjang dengan Aktivitas Lingkungan KETUA Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menghindari kerumunan saat libur panjang yang berlangsung selama lima hari pada 28 Oktober - 1 November 2020 sehubungan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Bahkan, libur panjang di era pandemi Covid-19 ini sejatinya bisa dijadikan momentum untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas pro-lingkungan. Misalnya, menanam pohon dan bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. ‘’Banyak pilihan liburan ke luar rumah, luar kota atau di kota atau di rumah saja. Saya yakin masyarakat sudah semakin pa-

ham dan cerdas untuk memilih mana yang kira-kira akan dilakukan selama liburan panjang,’’ ujar Doni Monardo saat dialog di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, belum lama ini. Doni Monardo menegaskan, memilih liburan di rumah pun merupakan pilihan yang bagus. Bahkan, ia justru mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan libur panjang kali ini dengan berbagai aktivitas lingkungan. Saat liburan, masyarakat bisa mencari bibit-bibit pohon tertentu dan ditanam. Kemudian bekerja sama dengan masyarakat di sekitarnya untuk membersihkan saluran-saluran air, selokan, dan goronggorong. Hal. 7 Menghadapi Fenomena

Denpasar (Bali Post) Belajar dari pengalaman peningkatan jumlah kasus Covid-19 akibat libur panjang per Agustus 2020 lalu, pada libur panjang 28 Oktober hingga 1 November kali ini masyarakat dan pelaku pariwisata diimbau menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin. Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. atau biasa dipanggil Cok Ace mengatakan, keinginan wisatawan domestik maupun lokal untuk melakukan wisata itu cukup tinggi. Terkait hal tersebut, karena situasi seperti sekarang, berbagai kegiatan yang dilakukan masih tetap berdampingan dengan Covid-19. Sehingga perlu adanya kedisiplinan dalam menerapkan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak). Bukan hanya untuk wisatawan yang melakukan kegiatan wisata, melainkan juga untuk pelaku wisata itu sendiri atau pengelola objek wisata. ‘’Tentunya dengan adanya libur panjang ini, objek-objek wisata diharapkan sudah memiliki kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan. Mulai dari pengaturan jarak antarpengunjung, fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan penyediaan hand sanitizer. Saya juga menyarankan agar pihak objek wisata mengontrol wisatawan yang datang, sehingga tidak ada pelanggaran prokes. Adanya imbauan terlebih dahulu sebelum adanya sanksi,’’ ujar Cok Ace saat wawancara edisi khusus Talk Show Tanggap Covid-19, Senin (26/10) kemarin.

Ketua Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat Covid-19 di Provinsi Bali ini menegaskan, situasi perekonomian Bali di luar ekspektasi. Kemampuan pengusaha yang bernaung di bawah payung sektor pariwisata sudah mulai melemah. Terutama antisipasi untuk tahun berikutnya. Terkait hal itu, pemerintah sedang mengusahakan bantuan-bantuan ringan untuk pengusaha di sektor pariwisata. ‘’Mengenai dana hibah pariwisata yang banyak diperbincangkan, akan ada pembicaraan lebih lanjut lagi agar pembagiannya berdasarkan dengan asas keadilan. Sebelumnya, tentunya pemerintah dan pelaku wisata sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatiannya. Bali hampir mendapatkan 40 persen, dengan nominal hampir mencapai Rp 2 triliun. Di sisi lain, adanya fakta bahwa keberhasilan usaha tidak hanya datang dari hotel dan restoran saja. Mengenai itu, harus dicari dulu formulanya, sehingga dana tersebut dapat dibagi secara merata dan adil untuk usaha-usaha lainnya juga,’’ imbuhnya. Adapun hal lain yang akan diusahakan dalam rangka membantu pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata adalah dengan bantuan pinjaman lunak. Formatnya sudah disusun sejak Mei lalu. Pinjaman ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Diprioritaskan untuk membayar gaji karyawan, dengan grace period yang cukup panjang dan bunga yang relatif kecil. Dapat diasumsikan sejauh ini, pinjaman yang diberikan sebesar Rp 9,7 triliun. ‘’Hal yang terpenting, saya imbau kepada masyarakat bahwa penerapan prokes yang disiplin adalah indikasi daripada kesiapan kita dalam menerima kembali wisatawan. Bukan hanya pelaku wisata, tapi juga seluruh masyarakat, diperlukannya sinergisitas dan upaya saling mengingatkan satu sama lain mengenai penerapan prokes tersebut,’’ tegasnya. (git)

Bali Post/git

TALKSHOW - Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. saat wawancara khusus Talkshow Tanggap Covid-19, Senin (26/10) kemarin.

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Libur Panjang, Penumpang GilimanukKetapang Diprediksi Meningkat Libur panjang (cuti bersama) akhir pekan ini diperkirakan akan ada lonjakan pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dibanding hari biasa. JEMBRANA | HAL. 4

Rp 20 Miliar Lebih untuk Rapid Test dan Swab

Denpasar (Bali Post) Usulan kalangan anggota DPRD Bali yang meminta Pemprov Bali mengalokasikan sejumlah anggaran untuk melaksanakan rapid test dan pemeriksaan swab test gratis, direspons positif oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Menurut mantan anggota DPR-RI tiga periode ini, Pemprov Bali telah mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar lebih.

Bali Post/ist

Disiplin Terapkan 3M Cegah Klaster Libur Panjang

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

SIDANG PARIPURNA - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama seusai Sidang Paripurna DPRD Bali, Senin (26/10) kemarin.

‘’Tes gratis itu utamanya diberikan dalam rangka penelusuran kasus atau tracing contact. Tetapi untuk keperluan pribadi, memang dibiayai secara mandiri,’’ jelas Gubernur Koster dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (26/10) kemarin. Pada kesempatan itu, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa insentif bagi paramedis, tenaga medis dan nonmedis yang berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 telah diberikan oleh Pemprov Bali untuk Maret hingga Mei 2020. Baik untuk mereka yang bertugas di fasilitas kesehatan, laboratorium kesehatan, maupun tempat karantina yang tidak mendapatkan insentif dari pemerintah pusat. ‘’Pemberian insentif ini mengacu pada Pergub Nomor 30 Tahun 2020. Sedangkan usulan

pemberian insentif untuk bulan berikutnya masih dalam tahap pengkajian,’’ katanya. Sebelumnya, DPRD Bali juga sempat mengingatkan eksekutif terkait Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Regulasi yang telah resmi diberlakukan sejak 27 Juli 2020 itu salah satunya mengatur agar pimpinan rumah sakit daerah ke depannya memberikan ruang bagi pelayanan kesehatan tradisional. Menyikapi hal itu, Gubernur Koster menegaskan bahwa Pemprov Bali telah menyosialisasikan pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi pada rumah sakit (RS) daerah. Saat ini tercatat ada tiga RS milik pemerintah yang menjadi bagian dari pelayanan kesehatan tradisional tersebut. Hal itu juga telah diatur dalam Pergub Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. ‘’Tiga rumah sakit itu meliputi RSUD Klungkung, RSUD Bangli, dan RSUP Sanglah,’’ ujarnya. Hal. 7 Mengacu pada Permenkes

Wujudkan Kawasan Hijau 30 Persen

Perlu Garap Lahan di Luar Status Klasifikasi Hutan menentukan jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan, apakah ada pada lahan miring dengan jenis tanaman berfungsi sebagai penahan longsor, ataukah di wilayah datar atau perkotaan dengan jenis tanaman berfungsi sebagai penyerap karbon,’’ ujarnya. Terkait dengan status kepemilikan lahan yang akan dihijaukan, katanya, potensi besar ada di hutan rakyat yang tidak hanya berfokus pada tanaman kayu atau hasil hutan bukan kayu (HHBK), tetapi juga mem-

Bali Post/dok

budidayakan tanaman lain yang memberikan manfaat ekonomi secara langsung bagi kehidupan masyarakat. Seperti berbagai jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan secara monokultur atau multikultur, beternak lebah madu, tanaman herbal, dan lainnya. ‘’Untuk itu, pemetaan atas potensi hutan rakyat juga perlu dilakukan dalam penyusunan roadmap,’’ tegasnya. Hal. 7 Perlu Data Akurat dan Terbaru

Bali Post/dok

Dr. I Made Sudarma, M.S.

Prof. Putu Rumawan Salain

Denpasar (Bali Post) Pemerintah Provinsi Bali telah menyusun roadmap penghijauan pada sejumlah kawasan di Pulau Dewata. Harapannya, kawasan hijau di Bali ke depan mampu mencapai target 30 persen dari total luas wilayah. Pengamat lingkungan Dr. I Made Sudarma, M.S. mengatakan, luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 kilometer persegi dengan luas kawasan hutan 130.686,01 hektar. Dari jumlah itu, luas kawasan hutan lindung 95.766,06 hektar, hutan produksi tetap 1.907,10 hektar, hutan produksi terbatas 6.719,26 hektar dan suaka alam 26.293,59 hektar. ‘’Dari angka-angka tersebut, maka luas kawasan hutan di Provinsi Bali saat ini sebesar 23,185 persen dari luas Pulau Bali, dan untuk mencapai 30 persen atau lebih memerlukan upaya yang keras dan sungguh-sungguh,’’ ujar

Sudarma, Senin (26/10) kemarin. Apabila kebijakan untuk mencapai kawasan hijau 30 persen hanya mengandalkan dari kawasan hutan, katanya, tentu menjadi hal yang sangat sulit dicapai. Untuk itu, kebijakan untuk lebih menghijaukan Bali perlu menggarap lahan-lahan lainnya di luar status klasifikasi hutan di atas. ‘’Roadmap Bali hijau perlu dirumuskan dan disusun yang ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaannya,’’ katanya mengingatkan. Menurut Sudarma, langkah awal dalam penyusunan roadmap adalah mengidentifikasi jenis lahan yang akan dihijaukan, lokasi lahan, pemilik lahan dan jenis tanaman penghijauan. Jenis lahan atau ruang yang masih mungkin dihijaukan, seperti lahan kritis, lahan tidur, pedestarian, dan berbagai lahan tidak produktif lainnya. ‘’Lokasi lahan menjadi penting untuk

Bali Post/dok

HIJAU - Suasana di jalur Kintamani-Singaraja yang masih ditumbuhi hutan lebat. Saat ini Pemprov Bali menargetkan kawasan hijau 30 persen dari luas total wilayah Bali.

Putus Penyebaran Covid-19 dengan Prokes 3M PANDEMI Covid-19 belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir. Oleh karena itu, patuh dan taat pada imbauan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) merupakan jalan satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini oleh masyarakat. Karena hanya dengan menaati prokes 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak, penyebaran Covid-19 bisa ditekan. ‘’Saya yakin kalau semua lapisan

masyarakat taat protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan menjaga jarak, serta menghindari kerumunan, maka pandemi Covid-19 ini segera akan berakhir,’’ ujar Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) dr. I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK., Senin (26/10) kemarin. Hal. 7 Bersama Memerangi Penyebaran Covid-19

’’Di sinilah perlu sinergisitas dari semua kalangan untuk bersamasama memerangi penyebaran Covid-19. Tata prokes jalan satusatunya untuk memutus penyebaran Covid-19.’’ dr. I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

FIGUR

Pelayanan Samsat Tetap Dibuka Saat Cuti Bersama BADAN Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali memastikan pelayanan Samsat tetap dibuka saat cuti bersama, yakni pada Rabu (28/10) dan Jumat (30/10) yang telah ditetapkan pemerintah secara nasional. Sedangkan bertepatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10), pelayanan Samsat tutup lantaran saat itu tanggal merah. ‘’Gubernur melalui Sekda mengambil kebijakan untuk pelayanan publik, khususnya di bidang Samsat kendaraan bermotor hanya libur hari Kamis. Rabu dan Jumat yang diberlakukan libur nasional, khusus pelayanan Samsat bekerja sebagaimana mestinya,’’ ujar Kepala Bapenda Provinsi Bali I Made Santha, di Denpasar, Senin (26/10) kemarin. Menurut Santha, kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 1539 Tahun 2020 tentang Pelayanan Samsat tertanggal 23 Oktober 2020. Surat edaran ini pun sudah disampaikan kepada bupati/wali kota se-Bali, para pimpinan instansi pemerintah/vertikal/ BUMN, dan termasuk perusahaan swasta/nasional di Bali. Begitu juga sudah meneruskan kepada seluruh UPTD PPRD atau Kantor Samsat di Pulau Dewata. ‘’Isinya, pelayanan Samsat tetap dibuka pada saat cuti bersama. Kecuali hari Kamis tanggal 29 karena itu adalah tanggal merah,’’ jelasnya lagi. Sementara di hari Sabtu (31/10), lanjut Santha, pelayanan Samsat tetap buka seperti biasa. Sementara bicara realisasi pendapatan asli daerah Bali di triwulan III masih di angka Rp 2,250 triliun dari target di APBD Perubahan Semesta Berencana 2020 sebesar Rp 3,434 triliun. (rin)

Kasus Positif Baru Menurun

Denpasar (Bali Post) Tambahan pasien Covid-19 mengalami penurunan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya yang ada di atas 100 orang. Namun, kabar duka pun masih dilaporkan karena ada korban jiwa Covid-19 yang kembali dilaporkan pada hari ke-63 berturut-turut ini. Pasien sembuh juga lebih sedikit dari tambahan kasus baru. Tercatat sebanyak 67 orang dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 kemarin. Kumulatif kasus positif Covid-19 Bali mencapai 11.455 orang. Korban jiwa juga dilaporkan naik. Tambahannya jika dibandingkan sehari sebelumnya naik dua kali lipat. Kemarin, dilaporkan dua orang meninggal dunia karena Covid-19. Dua kabupaten melaporkan tambahan korban jiwa, yakni Gianyar dan Karangasem. Kumulatif kasus meninggal menjadi 374 orang (3,26 persen). Rinciannya 372 WNI dan 2 WNA. Sementara kasus sembuh bertambah 59 orang. Kumulatif kasus sembuh mencapai 10.285 orang (89,79 persen). Selain itu terdapat kasus aktif sebanyak 795 orang (6,94 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, Wisma Bima, UPT Nyitdah, dan BPK Pering. Sementara secara nasional, jumlah pasien sembuh harian juga melampaui kasus baru. Baik pasien sembuh maupun tambahan kasus baru ada di atas 3.000 orang. Jumlah kasus baru harian kembali mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya. Pun dengan kasus baru, lebih kecil dari sehari sebelumnya. Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, jumlah kasus baru mencapai 3.222 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 392.934 orang. Tambahan kasus sembuh pada hari ini tercatat lebih tinggi dari kasus baru. Dilaporkan 3.908 orang dinyatakan sembuh. Kumulatif kasus sembuh sebanyak 317.672 orang. 392.934 Kasus meninggal bertambah 112 317.672 orang, sehingga totalnya menjadi 13.411 13.411 orang. Saat ini kasus yang masih dalam perawatan 11.455 sebanyak 61.851 orang. Untuk 10.285 suspect sebanyak 374 170.163 orang. (diah)

Kajari dan Staf Dites Urine

Denpasar (Bali Post) Guna menghindari hal-hal yang berkaitan dengan narkoba, khususnya bagi Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar, Senin (26/10) kemarin Kajari, para kasi, pegawai fungsional, dan staf melakukan tes urine. Tes untuk mengetahui apakah seseorang mengonsumsi narkoba, Kejaksaan menggandeng BNN Kota Denpasar. Pemeriksaan tes urine mulai dilakuan pukul 09.00. Selain Kajari Luhur Istighfar, juga ada 100 staf dan pegawai lainnya, sehingga total yang mengikuti tes urine sebanyak 101 orang. Kajari Luhur Istighfar mengatakan, dari 101 yang ikut tes urine, hasil keseluruhannya negatif. “Ya, syukur hasilnya negatif semua,” ucap Kajari Luhur Istighfar. Dikatakan, tes urine narkoba ini dilakukan secara berkala. Hal ini untuk mengetahui apakah ada atau tidak pegawai yang berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengamanan dini terhadap sumber daya organisasi Kejaksaan Negeri Denpasar yang dimulai dari pengamanan pada masing-masing personel pegawai Kejaksaan Negeri Denpasar. Pantauan Bali Post, sejumlah petugas BNN Kota Denpasar yang melakukan pemeriksaan menggunakan APD lengkap. Sedangkan pegawai Kejaksaan semuanya menggunakan masker. “Kita tetap menggunakan prosedur kesehatan. Petugas dari BNN juga menggunakan APD,” jelas Kajari Luhur Istigfhar. (kmb37)

Topik : rp 20 miliar Lebih untuk rapid test dan swab

Puluhan Ribu Obat Ilegal Disita Denpasar (Bali Post)-

Tim gabungan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar dan Ditrekrimsus Polda Bali mengungkap pengiriman obat ilegal, Minggu (11/10) lalu. Petugas menangkap pengedar obat terlarang tersebut berinisial MMF (27) asal Jember, Jawa Timur. Pelaku dibekuk di tempat tinggalnya, Jalan Sekar Sari, Gang XI, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur. Dari kasus ini disita barang bukti 36.351 butir tablet mengandung tihebsifenidil HCI dan dextromethorpan. Kepala Bidang Penindakan BBPOM Denpasar I Wayan Eka Ratnata didampingi Plt. Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP I Gede Nakti Widhiarta, Senin (26/10) kemarin mengatakan, pada Sabtu (10/10) BBPOM Denpasar menerima informasi dari Direktorat Intelijen BPOM bahwa ada pengiriman produk obat ilegal. Saat dikirim lewat ekspedisi, obat ilegal tersebut dibilang makanan ikan. Selanjutnya petugas BBPOM Denpasar berkoordinasi dengan pihak ekspedisi dan Kasi Korwas PPNS Ditreskrimsus Polda Bali. Selanjutnya tim gabungan melakukan penelusuran penerima barang tersebut. “Hari Minggu, tanggal 11 Oktober 2020, kami bersama anggota Ditreskrimsus Polda Bali melakukan penindakan sesuai skenario. Dilakukan pembuntutan sampai tempat

tujuan pengiriman di Jalan Sekar Sari Gang XI, Denpasar Timur,” ujar Eka. Selain menangkap pelaku, petugas mengamankan barang bukti tablet putih dengan logo Y sebanyak 31.179 butir dikemas dalam 32 botol. Tablet warna buning dengan tulisan Nova dan DMP sebanyak 5.172 butir dikemas dalam 5 botol, dan HP. Barang bukti tersebut senilai Rp 43.400.000. “Hasil uji lab, tablet putih dengan logo Y positif mengandung tihebsifenidil HCI. Tablet kuning dengan tulisan Nova dan DMP positif mengandung dextromethorpan. Efek obat ini bikin ketagihan atau ketergantungan. Biasanya dikonsumsi supaya tetap kuat saat bekerja,” ujarnya. Cara pemasaran obat ilegal ini, pelaku yang hanya tamatan SMA ini menjual ke teman-temannya. Satu butir

tablet biasanya dijual Rp 3.000. Ini pengiriman obat ilegal kedua yang diterima pelaku. Sementara AKBP Nakti mengatakan, pelaku dikenakan Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 196 setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan,

khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar. Pelaku juga dikenakan Pasal 197, setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 106 ayat (1) dipidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. “Kasus ini masih kami kembangkan untuk mengungkap pengirimnya,” tegas AKBP Nakti. (kmb36)

Sementara pasien meninggal dari Karangasem, lakilaki berusia 71 tahun. Pasien masuk ke RSUD Karangasem pada 22 Oktober 2020 dan meninggal dunia 25 Oktober 2020. Pasien memiliki komorbid diabetes dan tekanan darah tinggi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, kasus Covid-19 dalam dua minggu terakhir bisa dikatakan sudah agak melandai. Na-

mun, angka kematian karena Covid-19 selalu ada setiap harinya. Dari hasil analisis, kasus Covid-19 yang di-tracing ternyata memang banyak yang bergejala.

Denpasar (Bali Post) Pasien Covid-19 meninggal dunia di Bali masih terus dilaporkan setiap harinya. Update terbaru, Senin (26/10) kemarin, tercatat ada tam-

bahan dua pasien meninggal dunia. Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masing-masing berasal dari Gianyar dan Karangasem. Pasien meninggal dari Gianyar, perempuan berusia 68 tahun. Pasien yang masuk RS Ganesa pada 19 Oktober 2020 ini sempat dirujuk ke RSUP Sanglah pada 21 Oktober 2020, dan kemudian meninggal dunia 22 Oktober 2020. Pasien memiliki komorbid penyakit jantung.

membenarkan 14 anggotanya positif virus Corona. Hal ini terungkap karena Polresta rutin melakukan rapid test dan swab test. ‘’Puji Tuhan masih 11 orang dalam proses pemulihan,’’ tegasnya. Hal ini juga disampaikan Kapolresta saat menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan adat di Desa Adat Pakraman Renon, Denpasar Selatan, beberapa waktu lalu. (kmb32/kmb36)

Denpasar (Bali Post) Banyak cara dilakukan sekolah agar siswa dan guru termasuk masyarakat tak terpapar Covid-19. SMK PGRI 4 Denpasar alias Fourgriska lebih ketat lagi menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 kepada warga sekolah, baik guru, siswa dan masyarakat. Sekolah ini memberlakukan siswa, guru dan masyarakat wajib menjalani dua kali cek suhu tubuh. Cek suhu tubuh pertama dilakukan di depan pos satpam, Satgas Covid langsung mengawasi prokes mencuci tangan dan memakai hand sanitizer di ruang reception. Cek suhu tubuh kedua dilakukan ketika warga sekolah mau pulang. Dengan demikian warga sekolah dan masyarakat aman saat

masuk dan meninggalkan sekolah. Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., Senin (26/10) kemarin mengungkapkan prokes dobel ini dilakukan agar sekolah ini benar-benar steril dari Covid-19. Warga sekolah dan masyarakat yang memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat Celsius disarankan untuk pulang dan dibebaskan dari tugas. Kedua, karena sekolah ini termasuk salah satu SMK yang dinyatakan siap menjalankan PBM tatap muka secara terbatas, terutama diperuntukkan bagi pelajaran produktif yang harus praktik lab. Semua sarpras lab seperti kitchen, lab hotel, house keeping, dan komputer sebelum dan sesudah digunakan disemprotkan cairan disinfektan oleh Satgas Covid Fourgriska. Makanya prokes 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sudah dilakukan secara konsekuen di sekolah ini. Alasan Ketut Suarya, sekolah menempatkan kes-

CEK SUHU - Kasek I Ketut Denpasar. elamatan warga sekolah di posisi pertama. Untuk itu sekolah menyiapkan masker dan face shield bagi guru dan siswa yang praktik kompetensi. Ketut Suarya menegaskan, PBM tatap muka yang dijalankan sesuai Kepmen-

Bali Post/rah

ILEGAL - BBPOM Denpasar dan Ditrekrimsus Polda Bali mengungkap pengiriman obat ilegal.

Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah Dua Orang Polisi Positif Sementara itu, sedikitnya 14 personel Polresta Denpasar terkonfirmasi positif Covid-19. Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan saat dikonfirmasi, kemarin,

Warga Sekolah Wajib Dua Kali Cek Suhu Tubuh

Bali Post/sue

Suarya wajib dua kali cek suhu tubuh di SMK PGRI 4 dikbud yakni jumlahnya terbatas, mendapat izin dari orangtua dan disiplin menjalani prokes Covid-19. Sekolah juga menyiapkan 50 tempat mencuci tangan dan bonus Rp 50.000/bulan kepada siswanya. Untuk itu dia menyarankan kepada

siswanya menjadi panutan perubahan laku di keluarga dan masyarakat dalam menjalankan 3M. Jika disiplin ini dilakukan di rumah dan nyambung di sekolah dan masyarakat dia yakin kita semua aman dari pandemi Covid-19. (BNPB/025)

Penerima Stimulus Dana Hibah Pariwisata Wajib Miliki TDUP

POLEMIK mengenai dana hibah pariwisata yang diperuntukkan untuk usaha perhotelan dan restoran masih ramai dibicarakan, karena banyak mengundang aksi pro dan kontra. Terutama mengenai syarat yang telah ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mendapatkannya. Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Ir. M.A. Dezire Mulyani, M.Si. menyebutkan pandemi Covid-19 tidak pandang bulu dalam melumpuhkan perekonomian Bali, khususnya di sektor pariwisata. Sejak pandemi sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi

dampak yang diakibatkan. Salah satunya yang teranyar adalah adanya dana hibah pariwisata dari pemerintah pusat, dan Bali mendapatkan hampir 40 persen dari total nominal yang ditentukan. Dengan banyaknya usaha perhotelan dan restoran yang ada di Bali, tentunya ada ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah adanya transaksi pembayaran pajak oleh hotel ataupun restoran di tahun 2019. ‘’Selain adanya data yang menyatakan pembayaran pajak di tahun 2019 oleh hotel atau restoran yang bersang-

kutan, adapun kriteria lainnya adalah memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), masih aktif beroperasi s a m p a i dengan bulan Agustus 2020. Dan yang terakhir, usaha hotel dan restoran sudah terverifikasi menerapkan protokol kesehatan (prokes),’’ ujar Dezire Mulyani saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta Umat Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, belum lama ini. Selain itu, ada pula program lainnya yang dilakukan pemerintah selama pandemi ini. Dengan tujuan pemulihan ekonomi, pemerintah

menyelenggarakan Denpasar Festival selama tiga bulan. Segala rangkaian kegiatan dilaksanakan secara virtual. Acara tersebut sekaligus menjadi ajang bagi UMKM untuk bergabung di dalam platform, sehingga dapat melaksanakan proses jualbeli secara online. Semua program yang dilaksanakan tetap dengan penerapan prokes yang disiplin. Ada pula program dari kementerian mengenai pelatihan bagi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kegiatan dilaksanakan tiga kali berturut-turut, sekali dalam seminggu dan akan digilir. Materi yang akan didapatkan selama pelatihan mengenai jenis-jenis usaha dan strategi untuk memulai usaha. Setelah itu akan diberikan bantuan modal sebanya Rp 1 juta setiap orangnya. Untuk mengapresiasi kehadiran budaya

dalam meningkatkan pariwisata selama ini, adapun kegiatan setiap minggu, tepatnya hari Sabtu dan Minggu mengelilingi Kota Denpasar menggunakan dokar secara gratis. Sebagai bentuk pengenalan kembali ke generasi muda tentang kendaraan tradisioanal. ‘’Tentunya di balik semua upaya yang dilakukan, banyak pelaku pariwisata yang berharap agar dibuka kembali pintu wisatawan mancanegara untuk datang ke Bali. Sebetulnya, kami sedang mengusahakan mencari kembali kepercayaan dunia pada Bali. Jadi, untuk mempercepat tujuan tersebut, agar masyarakat dan seluruh pelaku pariwisata menerapkan prokes dengan sangat disiplin. Tunjukkan pada dunia bahwa Bali mampu menghentikan penyebaran virus ini, sehingga pariwisata dapat berdenyut kembali,’’ tutupnya. (git)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

Raih Peringkat I MCP Korsupgah KPK Tahun 2020 Pengadaan Barang dan Jasa Badung Raih Skor 95,8 Persen KEBERHASILAN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung meraih peringkat pertama Monitoring Centre for Prevention (MCP) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah) tahun 2020 yang diterbitkan oleh KPK-RI merupakan prestasi Badung atas kontribusinya dalam aksi pencegahan korupsi, yakni melalui wadah yang disiapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan dari delapan indikator yang disiapkan oleh KPK, satu indikator yaitu indikator pengadaan barang dan jasa berhasil mendapatkan skor 95,8%. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Kasatgas Pencegahan KPK Korwil IX Sugeng Basuki dan Ketua Tim dari BPK-RI Ahmad Adjaam saat membuka acara Review Kinerja Unit Koordinasi Wilayah KPK Bi-

dang Pencegahan oleh Badan Pemeriksa Keuangan bertempat di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Senin (26/10) kemarin. Lebih lanjut Adi Arnawa mengatakan, prestasi ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan. Disebutkan, dari delapan area capaian MCP yang diraih Kabupaten Badung, hanya optimalisasi pajak daerah yang mendapat skor 46,1%. Untuk area lainnya, nilai MCP 2020 yang diraih cukup baik. Misalnya, tata kelola dana desa mendapatkan skor 85,5%. Kemudian perencanaan dan penganggaran APBD dengan skor 89,1%, pelayanan terpadu satu pintu 83,5%, APIP 85%, manajemen ASN 86,7%, dan manajemen aset daerah 86,1%. ‘’Bahkan pengadaan barang dan jasa mendapat skor paling tinggi yaitu 95,8%. Atas raihan ini kita jangan terlalu puas dulu.

Ke depannya perlu ditingkatkan lagi,’’ katanya seraya menambahkan ruang peningkatan kinerja ASN Kabupaten Badung masih terbuka lebar. Kemajuan teknologi informasi akan menjadi instrumen untuk terus meningkatkan kinerja dan menjamin kegiatan pemerintahan daerah bebas dari praktik korupsi. Untuk itu, Sekda Adi Arnawa mengajak semua pihak dengan adanya KPK dan BPK turun ke Pemkab Badung jangan takut tapi justru harus senang. Karena KPK dan BPK akan memberikan guiden atau roadmap dalam bekerja, sehingga tidak ada lagi rasa waswas dan kekhawatiran dalam mengambil keputusan supaya semua program kinerja berjalan lancar. Kasatgas Pencegahan KPK Korwil IX Sugeng Basuki menyampaikan bahwa KPK dan BPK hadir di Kabupaten Ba-

Pendidikan Prodi Magister Poltekpar Bali Gelar Pengabdian Masyarakat

Berikan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pariwisata di Desa Kedonganan

KALUNGKAN - Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes. mengalungkan ID peserta didampingi Bendesa Adat Kedonganan Dr. I Wayan Mertha saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas pelayanan pariwisata untuk pelaku pariwisata dan masyarakat lokal Kedonganan. POLITEKNIK Pariwisata (Poltekpar) Bali melalui Program Pascasarjana, Magister Terapan Pariwisata menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kedonganan, Senin (26/10) kemarin. Pengabdian kepada masyarakat ini diisi dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pelayanan pariwisata untuk pelaku pariwisata dan masyarakat lokal Kedonganan. Kegiatan yang digelar selama dua hari dari tanggal 26-27 Oktober ini diikuti sebanyak 30 peserta yang berasal dari masyarakat Kedonganan. Dengan dihadiri jajaran dari Poltekpar Bali, Prajuru Desa Adat, Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Kedonganan serta masyarakat, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekpar, Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja., M.Kes. Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja mengatakan, kegiatan ini sesuai tugas dan fungsi lembaga perguruan tinggi. Salah satu di antaranya yakni pengabdian kepada masyarakat. Melalui momen ini, pihaknya berharap dapat mengolaborasikan antarlembaga dalam upaya bagaimana adaptasi kebiasaan baru saat pandemi Covid-19 yang dicanangkan pemerintah bisa terlaksana. Seperti penerapan Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE). Hal ini menurutnya penting karena memang kalau dilihat

kondisi objek pariwisata saat ini masih perlu adanya peningkatan. Terutama terkait dengan kebersihan dan keamanan. Tentunya, ini harus dikerjakan bersama antar-stakeholder kepariwisataan. ‘’Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan maupun pendampingan ini, kita bersama bisa mencapai tujuan program dari pemerintah yang sudah digalakkan yakni CHSE. Ke depan, terkait objek-objek dan fasilitas pariwisata lain bisa ditingkatkan lagi dari aspek kebersihan dan keamanan,’’ harapnya. Ketua Panitia Pelatihan yang juga selaku Koordinator Prodi Magister Terapan Pariwisata Poltekpar Bali Dr. I Putu Utama, S.E., M.M. menyampaikan bahwa Program Studi Magister Terapan Pariwisata, seperti program lainnya yang ada di Poltekpar Bali memiliki kewajiban. Yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat. Untuk tahun ini, kegiatan digelar di Desa Kedonganan karena selama ini Kedonganan cukup berkembang pesat di sektor pariwisata dan sektor pendukung lainnya. Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi dan merumuskan suatu permasalahan di bidang kepariwisataan, sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat. Tak hanya ingin berkontribusi dalam hal itu, pihaknya juga terus menekankan melalui penyampaian penge-

tahuan dan pelatihan tentang penerapan CHSE. Pihaknya juga memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang UKM kepada masyarakat Kedonganan, khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah, sehingga mereka nantinya bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan pariwisata serta bisa merasakan dampak atau manfaat dari kemajuan pariwisata ini. ‘’Kami berharap kerja sama Magister Terapan Pariwisata dengan Desa Kedonganan bisa terus berlanjut, sehingga program ini bisa terus berkesinambungan,’’ harapnya. Bendesa Adat Kedonganan Dr. I Wayan Mertha, S.E., M.Si. mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan implementasi MoU antara Poltekpar Bali dan Desa Adat Kedonganan yang telah ditandatangani tahun sebelumnya. Yang mana, komitmen Poltekpar dalam membantu pengembangan SDM khususnya untuk Kedonganan sangat diharapkan. ‘’Ini merupakan sesuatu yang sangat membanggakan. Khusus hari ini, pesertanya kita buat variatif. Tak hanya dari prajuru, namun juga masyarakat umum, kelompok nelayan, pelaku usaha dan UMKM serta ibu-ibu anggota WHDI,’’ katanya. Yang paling penting, kata Mertha yang juga dosen Poltekpar Bali, terkait pengembangan SDM untuk kelompok nelayan di pantai timur, yang rencananya akan dikembangkan menjadi DTW ecomangrove yakni pariwisata berbasis kelestarian lingkungan dan konservasi (mangrove) untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Tentu pihaknya membutuhkan masukan untuk pengembangan konsep ini. Dengan pendampingan yang dilakukan Poltekpar Bali, diharapkan ke depan betulbetul bisa menyiapkan SDM andal yang dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan. ‘’Kami berharap kemanfaatannya bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Mahasiswa dan dosen dapat praktik pada usaha bisnis yang nyata, masyarakat lokal dan pelaku usaha di Kedonganan dapat meningkat kemampuan manajerial dan profesionalismenya,’’ harap Mertha. (ad345)

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Badung Libatkan Youtuber

Mangupura (Bali Post) Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata (Dispar) setempat terus berupaya memikat wisatawan untuk datang berkunjung ke Badung. Bahkan, selain memanfaatkan website, Dispar juga melibatkan youtuber sebagai media promosi. Plt. Dinas Pariwisata Badung Cok Raka Darmawan saat dikonfirmasi, Senin (26/10) kemarin, membenarkan pihaknya memanfaatkan jasa pembuat konten tersebut. ‘’Untuk promosi pariwisata sendiri sudah berjalan. Bahkan hasilnya sudah ditayangkan di akun youtuber yang bersangkutan,’’ ungkapnya. Meski demikian, Asisten Administrasi Umum Setda Badung ini mengaku tetap optimis dan positive thinking menghadapi pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Pihaknya telah melakukan

promosi pada bulan Agustus 2020 lalu. Promosi dilakukan dengan cara mendatangkan youtuber untuk memperlihatkan kondisi pariwisata yang ada di Badung. Promosi itu pun difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali. ‘’Kita positive thinking saja, karena kita sudah berupaya melakukan promosi dengan cara digital, lantaran masa pandemi ini kita dibatasi untuk bergerak,’’ ujarnya. Selain itu, pariwisata domestik sejatinya telah dibuka dan diharapkan wisatawan yang datang ke Bali ini dari kota-kota yang ada di Indonesia. ‘’Kami bisa berharap begitu, namun orang yang bepergian kan tidak bisa dipaksa di tengah ekonomi seperti ini,’’ katanya. Pihaknya mengakui, meski belum ada wisatawan mancanegara, namun pihaknya berharap ada kunjungan wi-

satawan domestik. Hanya dirinya tidak bisa berharap lebih, lantaran pandemi Covid-19 ini juga memengaruhi perekonomian di Indonesia. ‘’Kami akui saat ini pariwisata masih sepi, meski kita sudah melakukan promosi. Hal itu lantaran banyak negara yang belum memperbolehkan warganya bepergian. Ekonomi juga sekarang belum stabil. Jadi orang yang akan berlibur berpikir dua kali lipat jadinya. Nah ini juga menjadi kendala,’’ keluhnya. Dijelaskan, dari waktu ke waktu dilihat dari tingkat penerbangan yang datang ke Bali ada peningkatan. Agustus 2.850 per hari dan per September tercatat 3.000 lebih per harinya. ‘’Hal ini kan ada peningkatan, meski sangat kecil. Kami sadari orang yang berpergian kami rasa masih waswas sehingga belum bisa stabil,’’ pungkasnya. (kmb27)

dung dalam rangka memberikan edukasi kepada Perangkat Daerah terkait pencegahan korupsi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. ‘’Perangkat daerah agar memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dan berdiskusi,’’ katanya. Sugeng menjelaskan bahwa kegiatan review ini berkaitan dengan surat KPK. Maka BPK sedang mengaudit kinerja KPK terkait bidang pencegahan. ‘’Berkaitan dengan itu BPK ingin mengetahui kegiatan MCP Korsupgah di Pemerintah Kabupaten Badung apakah sudah memenuhi semua indikator apa belum. Kemudian apakah indikator-indikator tersebut dapat dilaksanakan di lapangan. Selain itu, kegiatan review juga bertujuan mengetahui sampai mana tingkat pemahaman perangkat daerah terhadap MCP Korsupgah,’’ ujarnya

Ketua Tim dari BPK-RI Ahmad Adjaam menjelaskan proses pengisian kuesioner yang sudah diberikan oleh BPK kepada perangkat daerah. Setiap perangkat daerah mengisi kuesioner dan ini bersifat rahasia. Kemudian hasil dari pengisian tersebut dihasilkan dalam bentuk statistik tanpa dicantumkan nama bersangkutan. Bahwa pada kesempatan itu BPK membutuhkan informasi dari Pemkab Badung tentang sinergitas Pemkab Badung dengan KPK berkenaan dengan MCP. ‘’BPK tidak hanya ada di hilir dalam pencegahan korupsi dan tata kelola pemerintahan, untuk itu mari kita bangun sinergi dalam mewujudkan MCP. Apabila ada perangkat daerah menemukan kendala mari kita carikan solusi bersama. Perolehan MCP suatu daerah bagus, apabila ada komitmen yang bagus pula dari kepala daerah dan OPD

REVIEW KINERJA - Sekda Adi Arnawa Kasatgas Pencegahan KPK Korwil IX Sugeng Basuki dan Ketua Tim dari BPK-RI Ahmad Adjaam saat acara Review Kinerja Unit Koordinasi Wilayah KPK Bidang Pencegahan di Puspem Badung. yang ada,’’ ungkapnya. Acara turut dihadiri Inspektur Kabupaten Badung Ni Luh Suryaniti, PIC KPK Korwil IX Wilayah Bali Handayani, Tim

Satgas KPK Korwil IX Ismail Hindersah, anggota tim BPK RI Oldy Natanael dan Abdur Rohman beserta Kepala OPD terkait. (ad352)

Dewan Badung Nunggak Tiga Ranperda RDTR

Mangupura (Bali Post) –

Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) terus dibahas di gedung wakil rakyat DPRD Badung. Dari enam kecamatan, legislator masih menyisakan tiga Ranperda RDTR. Ketua DPRD Badung Putu Parwata saat dikonfirmasi, Senin (26/10) kemarin, tak menampik baru menyelesaikan tiga Ranperda RDTR, yakni RDTR Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan. ‘’Ya, masih ada tiga Ranperda RDTR yang masih dalam tahap pembahasan, seperti RDTR Kecamatan Mengwi, Abiansemal dan Petang,’’ ungkapnya. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, RDTR wajib dituntaskan agar semua kecamatan di Badung memiliki payung hukum sebagai tu-

runan dari Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung. Karena itu, pihaknya menargetkan ketiga Ranperda RDTR yang kini masih dibahas rampung pada 2021. ‘’Kami targetkan semuanya tuntas pada awal persidangan 2021. Saat ini Pansus masih melakukan kajian-kajian lapangan, masukan masyarakat, stakeholder dan studi komparasi,’’ ungkapnya. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Badung Wayan Suyasa mengatakan, ranperda yang

telah rampung adalah Ranperda Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Kuta Utara. Bahkan, RDTR ini telah mendapat persetujuan dari kementerian yang harus segera ditetapkan. ‘’Nanti pada tanggal 24 November 2020 kita akan menyepakati ranperda ini untuk dijadikan perda di Kabupaten Badung,’’ paparnya. Suyasa berharap dalam RDTR terbaru terdapat semacam kebijakasanaan bagi daerah-daerah yang sudah telanjur melanggar, sehingga

investasi yang sudah terbangun tidak mubazir. ‘’Presiden kan ingin mempermudah masuknya investasi, jadi harapan kami aturan yang sifatnya mempersulit dihilangkan,’’ pintanya. Sementara itu, Kepala DPMPTST Badung Made Agus Aryawan sepakat RDTR harus mempermudah masuknya investasi ke Badung. Pihaknya mengaku selama ini sulit mengeluarkan sejumlah perizinan karena terbentur regulasi. ‘’Kami sepakat investasi itu harus dipermudah. Selama ini kami banyak tidak menerbitkan izin bukan karena tidak mau, tapi karena memang tidak sesuai regulasi,’’ pungkasnya. (kmb27)

Polisi Petakan Wilayah Rawan Lakalantas

Mangupura (Bali Post) Upaya menekan angka pelanggaran dan lakalantas terus dilakukan. Apalagi di masa pandemi Covid-19, pengendara cenderung disiplin memakai masker ketimbang helm. Terkait digelarnya Operasi Zebra Lempuyang, Polres Badung sudah memetakan wilayah rawan pelanggaran yang menyebabkan lakalantas. Apel Kesiapan Operasi Zebra Lempuyang 2020 dilaksanakan di Mapolres Badung dipimpin Wakapolres Badung Kompol Ni Putu Utariani, Senin (26/10) kemarin. Wakapolres menyebutkan Operasi Zebra Lempuyang 2020 dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas serta pendisiplinan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sedangkan apel tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan personel maupun sarana pendukung, sehingga hasilnya sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. ‘’Lebih memfokuskan tindakan preemtif dan preventif. Untuk penindakan hanya 20 persen,’’ tegas Utariani. Sementara itu, Kasatlantas Iptu Achmad Fahmi Adiatma menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan

Bali Post/ist

APEL - Apel Kesiapan Operasi Zebra Lempuyang 2020 dilaksanakan di Mapolres Badung. dua pos, yakni Pos Pelayanan Terpadu di simpang Polres Badung dan Pos Pengamanan di Pantai Petitenget untuk mengantisipasi libur panjang. ‘’Terkait libur panjang ini memungkinkan wisatawan banyak berkunjung ke pantai, salah satu di daerah wisata Petitenget,’’ ujarnya. Yang menjadi sasaran

operasi yaitu pengendara tanpa helm SNI, di bawah umur, melawan arus, jalur kanan dan penegakan disiplin prokes. Sedangkan target operasi yaitu di daerah rawan pelanggaran yang mengakibatkan lakalantas dan rawan macet, yaitu di simpang Polres (rawan macet). Sementara rawan pelanggaran dan laka-

lantas yakni di traffic light Abianbase, simpang Lukluk dan simpang Padang Luwih. ‘’Masalah lalu lintas merupakan hal yang sangat kompleks, tentu tidak bisa ditangani oleh polantas sendiri. Sinergitas antar pemangku kepentingan adalah solusinya dalam mewujudkan Kamseltibcar lantas,’’ ungkap Fahmi. (kmb36)

Disiplin Prokes Mulai Mengendur

KENDATI kasus Covid-19 di Denpasar masih terjadi, namun hal itu ternyata tidak dibarengi disiplin masyarakat. Bahkan, penerapan prokes dinilai mulai mengendur. Hal itu dilihat saat tim gabungan melakukan operasi masker di Jalan Padma dan Jalan Antasura, Denpasar Utara, Senin (26/10) kemarin. Setidaknya ada 21 orang pelangggar terjaring operasi dan mereka dikenakan sanksi denda. Sementara di wilayah Kuta Selatan (Kutsel) terjaring

tujuh pelangggar. ‘’Polresta Denpasar bersama instansi terkait terus mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Operasi terus dilakukan siang dan malam,’’ tandas Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi. Dalam rangka menegakkan Pergub. No. 46/2020 dan Perwali No. 48/2020, kata Sukadi, tim gabungan terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub dan perangkat desa setempat melakukan operasi mulai pukul 08.30 Wita dipimpin Kasat Operasi Amanusa Polresta Denpasar Iptu A.A. Wismara Putra. ‘’Petugas mengecek penerapan protokol kesehatan khususnya masker terhadap para pengguna jalan. Hasilnya petugas menindak pengguna jalan tidak pakai masker sebanyak 21 orang dan masingmasing pelanggar didenda Rp 100 ribu,’’ ujarnya.

Bali Post/ist

PROKES - Operasi Prokes dilakukan di areal Pasar Desa Adat Jimbaran, Kutsel. Sementara Operasi Prokes wilayah Kutsel dilaksanakan di Pasar Desa Adat Jimbaran. Kegiatan tersebut dipimpin Kanit Provos Polsek Kutsel Ipda I Nyoman

Sujana. Petugas melakukan pengecekan terhadap masyarakat dan pengendara di pasar tersebut. Tujuh pelangggar tertangkap tidak pakai masker. (ken)


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

Sosial AWK Selesaikan Masalah Keluarga di Capil Denpasar Terkait Akta Kematian

WNA Swiss ’’Masadu’’ ke DPD-RI, Senator Minta Pemprov Bantu Pembangunan Gedung Capil yang Layak

PERTEMUAN - Senator DPD-RI Bidang Hukum Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III saat menggelar pertemuan di kantor Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar dan Capil Gianyar. ADA yang menarik saat Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III hadir dalam rapat kerja di Dinas Catatan Sipil (Capil) Kabupaten Gianyar. Yakni, Senator Arya Wedakarna (AWK) mengaku kaget dengan kondisi fisik gedung Capil Gianyar yang tampak sederhana dan alakadarnya. Terlebih ketika mendapat penjelasan dari dinas bahwa

dalam satu hari, kantor ini bisa melayani lebih dari 400 masyarakat, baik asing dan juga domestik. ‘’Gianyar itu adalah etalase Bali. Tanpa Gianyar, Bali tidak ada apa-apanya, karena Gianyar adalah pusat seniman. Dan saya minta agar Bupati Gianyar segera usulkan gedung baru alias bangun total gedung Capil yang layak. Kalau gedung seperti

sekarang ini tampaknya tidak layak dan bahkan lebih bagus kantor kepala desa atau kantor camat. Wajar jika dibangun provinsi, karena tanahnya masih milik provinsi. Semoga disegerakan,’’ harap Gusti Wedakarna. Selama kunker ke Dinas Capil Gianyar, AWK menangani aspirasi dari warga negara Swiss, Harry Alfred Fischer dan Adrea Karin Fischer, melalui kerabat/sponsornya, I Made Sutarna, terkait dengan administrasi untuk tinggal di Indonesia. Tampaknya ada perbedaan dalam penerapan aturan terbaru, sehingga pihak WNA meminta kejelasan kepada pemerintah. Namun sayang, jawaban yang diberikan pada petugas di Dinas Capil dirasa kurang memuaskan, sehingga akhirnya mereka mengundang DPD-RI untuk menangani hal ini. ‘’Bagi saya, parameter kesuksesan pemerintah kabupaten/kota adalan pelayanan publiknya. Urusan dari lahir sampai mati semua ditangani oleh capil, maka dari itu penting menempatkan SDM yang mumpuni, gercep dan juga ramah. Dan ke depan saya minta agar pelayanan di capil mana pun harus lebih ramah dan juga tuntas. Kurangi kebiasaan mengoper rakyat ke sana-sini, kasihan nama bupati dan pemkab jadi jelek karena anak buahnya di OPD tidak sigap. Dan astungkara DPD-RI bisa hadir saat ini

dan kita jadi paham. Ngiring sinergi melayani Tuhan yang ada di dalam diri masyarakat,’’ ungkap AWK, yang juga anggota Panitia Perancang Undang-undang (PPUU) ini. Terkait dengan masalah WNA tersebut, AWK meminta kepada Imigrasi Denpasar dan juga Kantor Capil untuk memproses kelengkapan dokumen, sehingga WNA bisa tinggal dengan tenang di Indonesia. Di tempat berbeda yakni di Capil Denpasar, Senator AWK juga menangani aspirasi dari Ibu Ni Made Dewi Aristawati terkait dengan surat kematian almarhum suaminya yang tidak kunjung diproses. Dalam pertemuan itu hadir Ombudsman Bali serta kedua keluarga yang bertikai serta Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, Bapak I Gusti Ketut Sucipta, S.T. Dalam kesempatan itu, Senator AWK mendamaikan kedua keluarga dan mencari jalan tengah agar semua urusan administrasi bisa tuntas. AWK meminta kepada kedua keluarga untuk menyelenggarakan guru piduka di Merajan dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat. Di satu sisi, AWK meminta kepada perbekel yang baru untuk tetap memproses dokumen yang dibutuhkan oleh warga, karena kewajiban pemerintah membantu dan mencari penyelesaian secara teknis. (ad353)

Undiksha Berbagi Sembako Sambil Bersepeda Keliling Bali UNIVERSITAS Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan kegiatan berbagi kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Aksi sosial itu dirangkaikan dengan bersepeda keliling Bali. Event yang dimotori Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa (UKMMenwa) berlangsung pada 24 dan 25 Oktober 2020 lalu. Undiksha bersinergi dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Buleleng dan Road Bike Buleleng. Peserta dilepas Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. sekitar pukul 06.00 Wita. Total rute yang ditempuh dalam event ini mencapai 400,2 kilometer. Hari pertama, peserta menyusuri rute dari Kota Singaraja menuju Jembrana, Tabanan, Badung dan Denpasar. Hari kedua berlanjut ke Gianyar, Klungkung, Karangasem, Singaraja dan finis kembali di Kampus Undiksha. Sementara itu, aksi berbagi berupa sembako dituju-

kan kepada warga di sekitar kawasan Pantai Lovina. Bantuan diserahkan Rektor Prof. Jampel didampingi komunitas Gowes Undiksha. Selain itu, sembako juga disalurkan untuk warga di Desa Bungaya, Kabupaten Karangasem. Rektor Prof. Jampel mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk implementasi dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat maupun implementasi falsafah Tri Hita Karana, yaitu menjaga hubungan baik antarsesama. Kegiatan ini diharapkan juga dapat membawa misi sosialisasi tentang pencegahan penyebaran Covid-19. ‘’Kegiatan ini benar-benar memberikan manfaat untuk masyarakat,’’ katanya. Prof. Jampel menambahkan, selain melalui kegiatan ini, Undiksha juga membuat program pengabdian yang lain, seperti pendampingan para guru Sekolah Dasar sampai jenjang SMA/ SMK dalam memaksimal-

LEPAS - Rektor Undiksha Prof. Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. melepas kegiatan bersepeda sembari membagikan paket sembako gratis untuk warga terdampak Covid-19.

Negara (Bali Post) Puluhan petugas KPU Jembrana mengikuti tes swab yang dipusatkan di Hotel Jimbarwana, Senin (26/10) kemarin. Seluruh jajaran mulai dari komisioner, staf sekretariat hingga

satpam diwajibkan tes swab untuk memastikan penyelenggara bebas Covid-19. Selain petugas di kantor KPU Jembrana, juga akan dilakukan rapid test untuk seluruh penyelenggara ad hoc Pilkada Jembrana 2020 hingga di tingkat desa/kelurahan. Ketua KPU Jembrana Ketut Gde Tangkas Sudiantara seusai pengambilan sampel untuk swab mengatakan, upaya ini dilaku-

kan untuk screening yang tujuannya memastikan penyelenggara bebas dari Covid-19. Pada pengambilan sampel swab kemarin, diakuinya ada yang tidak hadir sekitar tiga orang karena izin. Rencananya mereka akan menyusul mengikuti swab pada Rabu mendatang. ‘’Seluruh pegawai yang bertugas di kantor ikut swab. Kita memastikan penyelenggara di KPU aman bebas dari

kan pembelajaran dalam jaringan. Selain itu juga ada pendampingan psikologi masyarakat. Pelaksanaan Undiksha berbagi didukung dengan adanya donasi dari sejumlah civitas akademika. Kegiatan akan dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada masyarakat lain

yang membutuhkan. Langkah ini untuk meringankan beban ekonomi. ‘’Pandemi ini memberikan dampak pada berbagai aspek. Ada ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Dalam situasi ini, pendampingan psikologis perlu dilakukan,’’ jelasnya. (ad351)

Bali Post /bit

SUMPAH - Ketua DPRD Tabanan saat memandu pengambilan sumpah atau janji Gede Oka Winaya sebagai anggota DPRD Tabanan.

Dilantik, Oka Winaya Grogi Saat Pengucapan Sumpah

Tabanan (Bali Post) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabanan secara resmi melantik dan mengangkat I Gede Oka Winaya sebagai Pengganti Antar-Waktu (PAW) anggota DPRD Kabupaten Tabanan masa jabatan 2019-2024, Senin (26/10) kemarin. Pelantikan berlangsung dalam rapat paripurna yang digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Gedung Dewan, Sanggulan, Kediri, Tabanan. Proses pelantikan diawali pengucapan sumpah atau janji dipandu oleh Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, disaksikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, jajaran Forkopimda dan Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Bahkan hadir pula I Made Urip selaku perwakilan anggota keluarga. Menariknya, saat pengucapan sumpah janji, yang bersangkutan sempat grogi sehingga kerap terjadi ‘’keseleo lidah’’. Gede Oka Winaya dilantik sebagai PAW anggota DPRD Tabanan menggantikan I Made Edi Wirawan yang kini maju menjadi calon Wakil Bupati Tabanan dalam Pilkada 2020. Usai pengucapan janji, dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan dan penyematan PIN anggota DPRD. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengucapkan selamat atas pelantikan Gede Oka Winaya menjadi anggota DPRD Tabanan.

Bahkan, Bupati yang akan mengakhiri masa jabatanya di awal tahun 2021 ini dalam setiap kesempatan terus memberikan penekanan terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan, dengan harapan kasus Covid-19 di Kabupaten Tabanan bisa turun. Serta mengingatkan baik jajaran dewan maupun muspika untuk tetap jaga imunitas. ‘’Satu lagi, jangan lupa bahagia dan selalu berpikir positif. Astungkara imunitas tubuh akan terjaga sehingga tidak sampai terpapar,’’ terangnya. Oka Winaya usai pelantikan mengakui dirinya sempat merasa gugup lantaran dilantik seorang diri, meski sebelumnya Jumat lalu sudah melakukan geladi. ‘’Sempat deg-degan juga, tetapi bersyukur rangkaian proses pelantikan lancar. Sekarang hanya tinggal bagaimana ke depan bisa membawa aspirasi masyarakat ke gedung dewan,’’ ucapnya. (kmb28)

Libur Panjang, Penumpang Gilimanuk-Ketapang Diprediksi Meningkat

Negara (Bali Post) Libur panjang (cuti bersama) akhir pekan ini diperkirakan akan ada lonjakan pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan KetapangGilimanuk dibanding hari biasa. Meskipun ada lonjakan, ASDP Ketapang Gilimanuk memprediksi tetap mengalami penurunan sekitar 20-25 persen seiring dengan berkurangnya aktivitas dan mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, pergerakan kendaraan diperkirakan turun sekitar 27 persen. Namun, pada saat libur pan-

jang besok arus kendaraan akan mengalami kenaikan dibandingkan hari normal seiring rencana perjalanan liburan masyarakat dari Jawa ke Bali atau sebaliknya. Rata-rata produksi harian kendaraan dari Ketapang sebanyak 4.852 unit dan dari Gilimanuk sebanyak 4.886 unit. ‘’Diperkirakan, trafik kendaraan akan naik dari Ketapang pada puncak arus berangkat H-1 sebanyak 5.440 unit dan arus balik H+3 sebanyak 6.110 unit. Sedangkan dari Gilimanuk puncak arus berangkat dan arus balik pada H-1 dan H+3 dengan trafik kendaraan sebanyak 6.160 unit. Kami pastikan terlayani dengan baik seiring kapasitas kapal terpasang yang memadai sebanyak 10.500 unit kendaraan campuran yang

dilayani kapal siap operasi sebanyak 54 unit kapal,’’ ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, Senin (26/10) kemarin. Terkait pengamanan jalur Denpasar-Gilimanuk mulai dilakukan berbarengan dengan Operasi Zebra Lempuyang 2020. Khusus di Jembrana termasuk di Pelabuhan Gilimanuk, Polres Jembrana telah membangun dua pos pengamanan. Kasat Lantas Polres Jembrana Iptu Shinta Ayu Pramesti seizin Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, pengamanan dalam Operasi Zebra Lempuyang saat ini selain terkait kepatuhan berkendara aman di jalan raya, juga mengenai kepatuhan dalam menjalankan proses Covid-19. (kmb26)

Cegah Covid-19, Bupati Ajak Warga Berpikir Positif dan Bahagia Komisioner dan Pegawai KPU Dites Swab Covid-19. Sekarang kami masih menunggu hasilnya,’’ ujar Tangkas. Menurutnya, pelaksanaan swab ini memang diselenggarakan dan instruksi dari pusat. Anggaran dari pusat dialokasikan untuk pengambilan swab bagi jajaran penyelenggara di kantor KPU Jembrana. Sedangkan untuk penyelenggara ad hoc di kecamatan hingga tingkat desa, juga akan menjalani rapid test. (kmb26)

SWAB - Tes swab dilakukan untuk pegawai dan komisioner KPU Jembrana difasilitasi Dinas Kesehatan di Hotel Jimbarwana.

Tabanan (Bali Post) Imunitas tubuh menjadi salah satu faktor agar terhindar dari berbagai macam penyakit, begitupun soal Covid-19. Menjaga agar imunitas tubuh tetap sehat, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti terus mendengungkan di setiap pertemuan baik itu di jajaran muspida maupun di gedung dewan, agar selalu berpikir positif dan bahagia. ‘’Semua ini siklus alam, jadi adaptasinya harus berpikir positif dan jangan lupa bahagia. Jadi, imun tetap terjaga karena pikiran juga bisa jadi sumber penyakit,’’ ucapnya, Senin (26/10) kemarin. Begitupun sejak wabah Covid-19 mulai muncul, Bupati Eka telah banyak mengeluarkan kebijakan. Salah satunya menjaga ketahanan pangan melalui ASN Peduli. Program ini sekaligus upaya membantu

serapan hasil pertanian dan menghidupkan kembali bisnis Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Tabanan. Program ASN Peduli ini yakni membeli paket sembako seharga Rp 100 ribu secara ber gotong royong dengan menyisihkan sebagian tunjangan

Ni Putu Eka Wiryastuti

tambahan penghasilan ASN. Item produk dalam paket tersebut merupakan hasil UMKM dan pertanian masyarakat lokal, seperti jajanan, kopi, minyak kelapa, sayuran dan telor. ‘’Jadi semua produk lokal yang dibeli untuk paket sembako. Dan ini masih terus berjalan, anggarannya Rp 350 juta tiap bulan dari tunjangan ASN,’’ terangnya. Selain itu, warga masyarakat juga diminta untuk memanfaatkan lahan kosong untuk usaha pertanian menuju Tabanan Aman dan Produktif di masa pandemi Covid-19. Sehingga memberi dukungan kepada masyarakat, khususnya petani agar tetap semangat melakukan aktivitas pertanian. ‘’Seperti layaknya bersepeda. Jangan karena ada Covid-19, kita tidak kayuh sepeda kita. Kita kayuh saja sampai mana tapi jangan berhenti. Yang namanya ujian itu bukan hanya sekarang saja, dari zaman dulu juga ada ujian. Cuma bentuk dan kemasannya berbeda,’’ ujarnya. Di sisi lain, perkembangan kasus Covid-19 per Senin (26/10) sore dilaporkan ada tambahan empat kasus positif baru dan tiga orang dinyatakan telah sembuh. (kmb28)


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

Pesan Ibu Bupati Made Gianyar Buka ”Workshop” Ayu Raka Fokus Jaga Dua Anak Disabilitas Pengelolaan Dana Desa Cepat, Tepat dan Terpadu dari Ancaman Covid-19

WORKSHOP DANA DESA - Workshop Pengelolaan Dana Desa yang digelar di Wantilan Darmawangsa RSJ Provinsi Bali di Bangli, Senin (26/10) kemarin. BUPATI Bangli I Made Gianyar membuka Workshop Pengelolaan Dana Desa yang Cepat, Tepat dan Terpadu, sebagai Upaya Penanganan Dampak Ekonomi Covid-19. Workshop digelar di Wantilan Darmawangsa RSJ Provinsi Bali di Bangli, Senin (26/10) kemarin. Kegiatan workshop itu diharapkan memberikan pemahaman kepada para perbekel terkait pengelolaan secara baik dana desa itu. Workshop dihadiri anggota Komite IV DPD-RI Haji

Bambang Santoso, Kasubdit Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa, para Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali Tri Budhianto, Direktur Pengawasan Tata Kelola Pemerintahan Daerah pada Deputi Bidang Pengawasan Penyelengaraan Keuangan Daerah, Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, OPD terkait serta

para perbekel di Kabupaten Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar dalam sambutannya menyampaikan, sejak 2011 lalu, desa-desa di Kabupaten Bangli sudah mengelola alokasi dana desa (ADD) dengan spirit membangun Bangli dari desa. Saat ini yang menjadi fokus semua pihak adalah bagaimana dunia, Indonesia, Bali dan termasuk Bangli di dalamnya bisa cepat-cepat menanggulangi pandemi Covid-19.

Made Gianyar memberikan apresiasi luar biasa, karena dana desa menjadi satu-satunya dana yang tidak ditarik atau dipotong. Akan tetapi, pemanfaatannya disesuaikan dengan pandemi Covid-19. Salah satunya berupa bantuan langsung tunai (BLT) yang zero masalah. “Ini karena perbekel di Kabupaten Bangli sudah Pancasilais terutama pada sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Made Gianyar. Made Gianyar berharap dengan dilaksanakan workshop ini dapat memberikan pemahaman kepada para perbekel tentang pengelolaan dana desa. Dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di Kabupaten Bangli, melalui desa telah disalurkan BLT dana desa sesuai amanat Permendes Nomor 11 Tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, agar penyalurannya dapat berjalan dengan baik. Terkait dana desa, Made Gianyar memberikan apresiasi kepada para perbekel di Kabupaten Bangli. Diharapkan pembangunan berbasis desa ini seterusnya bisa menjadi spirit bagi semuanya. “Karena bagaikan pohon, antara akar batang dan daun itu harus dibangun secara seimbang. Sesuai ajaran agama Hindu yakni bhur bwuah swah, atas, tengah dan bawah, harus terbangun dengan baik,” imbuhnya. (ad350)

Suastika Dilantik sebagai Ketua Dewan, Srianing PAW

Bangli (Bali Post) – I Ketut Suastika resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Bangli menggantikan posisi I Wayan Diar yang telah mengundurkan diri karena mencalonkan diri pada Pilkada 2020. Pelantikan Suastika dilaksanakan melalui rapat paripurna di gedung DPRD Bangli, Senin (26/10) kemarin. Dalam rapat paripurna itu juga dilaksanakan pelantikan Ni Wayan Srianing sebagai anggota dewan pengganti antar-waktu (PAW). Suastika dan Srianing dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Bangli disaksikan rohaniwan, para anggota dewan dan sejumlah undangan dari unsur Forkompinda, KPU, dan Bawaslu. Tampak hadir pula mantan Ketua DPRD Bangli I Wayan Diar didampingi istrinya. Suastika mengatakan pihaknya akan melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab secara lengkap dan utuh dalam penyelenggaraan pemerintah daerah bersama Bupati. Dengan selalu menjalin komunikasi dan koordinsi agar fungsi pemerintah sebagai dinamisator, fasilitator dan

regulator dapat berjalan optimal. Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan

pergantian antar-waktu bagi ketua DPRD dan anggota DPRD ini merupakan proses politik yang harus

dilakukan sebagai upaya memenuhi kelengkapan keanggotaan DPRD Kabupaten Bangli, karena hal itu sesuai ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Masih banyak program yang harus dilaksanakan Pemkab Bangli. (kmb40)

PELANTIKAN - Acara pelantikan ketua dewan dan PAW anggota DPRD Bangli, Senin (26/10) kemarin.

Tak Terpengaruh Covid-19

Kerajinan Desa Tampaksiring Tetap Normal di Pasar Internasional Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga Oktober ini, penjualan kerajinan piercing (tindik dan anting - red) lancar-lancar saja. Bahkan piercing yang diproduksi para perajin di Desa Tampaksiring itu tetap eksis di pasar internasional. Khusus pasar lokal, pesanan sesungguhnya juga cukup tinggi. Tetapi pesanan itu belum bisa dipenuhi secara optimal. Negara mana saja yang tertarik memesan piercing buatan Tampaksiring?

SALAH seorang perajin asal Desa Tampaksiring, I Ketut Sudirman, Minggu (25/10) kemarin menuturkan, awal pandemi Covid-19, pihaknya juga merasakan dampak Covid-19. Disebabkan sejumlah negara melakukan lockdown. Akibatnya, penerbangan ditutup total. Alhasil pihaknya pun mengalami penurunan pesanan khususnya dari Benua Eropa. ‘’Awal-awal Corona antara Maret-Juni pesanan dari Eropa memang turun,’’ ungkapnya. Namun kondisi mulai membaik, diakuinya, sejak Juni

tahun ini. Bahkan sampai saat ini pesanan dari sejumlah negara terbilang normal. ‘’Pesanan mulai naik di akhir Juni itu. Sejak itu sampai sekarang produksi terbilang normal,’’ katanya. Pihaknya kerap menerima pesanan dari sejumlah negara. Seperti Singapura, United Kingdom dan USA. Dikatakan, pesanan itu dikirim setiap bulan. Hal itu juga dikarenakan proses produksi yang cukup memakan waktu. ‘’Pesanan yang dikirim setiap bulan itu kisarannya 30 kilogram. Proses produksinya memang memakan waktu,’’ katanya. Terkait pasar lokal, Sudirman mengaku kesulitan memenuhi pasar lokal yang pesanannya bersifat retail. Padahal peminat produk piercing-nya itu terbilang banyak. Namun. ia ada kesulitan melayani. ‘’Karena sifatnya retail. Jadi beli satuan otomatis butuh pelayanan

satu-satu. Sementara permintaan masing-masing orang itu berbeda-beda, kadang ada yang minta custom, sehingga banyak waktu terbuang melayani satu pembeli. Jadi ada kesulitan mengakomodasi customer untuk pembelian retail,’’ katanya. Disinggung sumber bahan baku piercing itu, kata Ketut Sudirman, kerap memanfaatkan bahan kayu. Selain itu berbagai logam seperti kuningan. Selain logam, ia juga memproduksi piercing berbahan tanduk kerbau dan kerang. ‘’Bahan baku kayu di-

peroleh dari Buleleng. Kerangnya di daerah Kuta, kuningan dari Desa Celuk Kecamatan Sukawati,’’ katanya. Terkait desain selama ini, ia mengaku membuatnya sendiri, walau ada juga customer yang memberikan desain pesanan. ‘’Tapi kebanyakan saya desain sendiri,’’ ujarnya. Ke depan, bapak dua anak ini pun berharap bisa membangun perusahaan, dan memanage perajin yang dapat melayani customer. ‘’Me-manage perajin, jadi saya bisa lebih fokus mendesain dan marketing saja,’’ tandasnya. (nik)

BUAT PIERCING - Perajin di Desa Tampaksiring membuat piercing.

MENJADI seorang ibu terlebih memiliki anak penyandang disabilitas, membutuhkan upaya ekstra saat pandemi Covid-19 agar anak tidak terpapar. Sebagai seorang ibu, tentu harus memastikan protokol kesehatan diikuti selama pandemi, guna mencegah risiko tertular. Seorang ibu dua anak penyandang disabilitas, I Dewa Ayu Putu Raka mengatakan, karena anaknya disabilitas, ia terpaksa lebih banyak tinggal di rumah berkosentrasi merawat kedua anaknya, I Dewa Gede Agus Warnita (20) dan I Dewa Gede Agus Priamita (16). Akibatnya, ia pun kehilangan pekerjaan di pasar. Sejak pandemi melanda, ibu asal Banjar Presatria Satu, Desa Kusamba, Dawan itu sangat jarang keluar rumah. Ia fokus menjaga kedua buah hatinya, agar terhindar dari Covid-19. ‘’Saya lebih sering bersihkan lantai di rumah, pakai masker tiap hari, cuci tangan dan jaga jarak dengan orang yang datang ke rumah. Anak-anak juga ikut rajin cuci tangan. Saya tidak bisa bekerja. Sebab, harus fokus menjaga kedua anak itu. Perlu waktu ekstra setiap hari merawat mereka,’’ katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/10). Ia tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Terlebih

MENGASUH - Ayu Raka saat mengasuh kedua anaknya yang penyandang disabilitas. ketika ada tamu atau orang asing ke rumahnya. Dia langsung memakaikan masker kepada kedua anaknya. Termasuk mengatur jarak saat berbicara. Ia terpaksa bekerja ekstra menjaga anaknya itu. Sebab, tidak pernah terbayangkan bagaimana jika anaknya ikut terjangkit. Ia belajar dari petugas kesehatan, yang kerap datang ke rumahnya memberi tahu cara melakukan 3M. Mulai mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak. Selama Covid-19 ini, hanya dia yang menjaga kedua anaknya yang menderita disabilitas itu. Mereka saat ini sudah remaja. Sebelum Covid-19 datang, ia sempat bekerja membuat kulit ketupat untuk dijual ke pasar. Namun karena tidak bisa keluar rumah akhirnya semua langganannya hilang. Karena tidak punya pekerjaan lagi. Apalagi kedua matanya bermasalah akibat lansia. Ia berharap ada dermawan membantu operasi matanya itu. Ketika menyuapi atau meman-

dikan anaknya pun tidak begitu jelas terlihat. ‘’Mata juga sudah tidak bisa jelas melihat. Ajiknya saja yang bekerja, saya sudah tidak bisa ke pasar. Yang diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dari suami,’’ jelasnya. Suaminya, Dewa Gede Adnyana, menjadi buruh bangunan dan kerja serabutan lainnya. Hasilnya pun tidak seberapa. Suaminya harus berangkat pagi-pagi dan jelang malam baru pulang ke rumah berkumpul dengan keluarganya. Syukur dengan penerapan prokes ketat, sejak awal pandemi sampai sekarang, ia, suami dan kedua anak yang menyandang disabilitas itu tidak pernah sampai tertular virus. Ia hanya berharap Covid-19 itu tidak datang pada keluarganya, terlebih kedua anaknya itu tidak bisa beraktivitas normal. Namun, hanya bisa duduk di atas sepeda yang dimodifikasi seadanya agar bisa diduduki selama di rumah. (gik)

Pascarumah Tertimpa ’’Bade’’

Pemilik ’’Bade’’ Diminta Siapkan ’’Pacaruan’’ Gianyar (Bali Post) Prajuru Desa Adat Keliki, Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang sudah melakukan paruman terkait bade yang menimpa rumah warga saat prosesi pengusungan menuju setra, Minggu (25/10). Hasil paruman diputuskan agar rumah I Nyoman Lekik yang tertimpa bade tumpang sia disucikan melalui prosesi upacara pacaruan. Upacara tersebut agar disiapkan oleh pihak keluarga pemilik bade setinggi 20 meter lebih itu. Bendesa Adat Keliki I Made Sudiasa dihubungi, Senin (26/10) kemarin, mengatakan sesuai hasil rapat dengan prajuru Desa Adat Keliki, Minggu malam, telah disepakati akan dilaksanakan upacara pacaruan di rumah warga yang tertimpa bade itu. ‘’Hasil rapat tadi malam, kami tetap menjalankan awig-awig yang telah ditetapkan. Maka dari itu akan ada pacaruan,’’ katanya. Upacara pacaruan itu akan dilaksanakan di rumah yang tertimpa bade tumpang sia tersebut. Sudiasa menegaskan, terkait teknis dan waktu upacara pacaruan, pihaknya akan meminta petunjuk sulinggih. Biaya prosesi itu ditanggung

pihak keluarga yang memiliki bade tersebut. Ketua Panitia Palebon Ngakan Pramono menilai bade yang menimpa rumah saat diusung menuju setra itu murni sebuah musibah yang tidak bisa diprediksi. Diakui, bade itu dibeli dari seorang undagi asal Blahbatuh, Gianyar. Dikatakan, pihaknya yakin undagi bade tersebut tidak memiliki keinginan untuk seperti itu. Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana mengatakan jajarannya sudah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi. Disinggung hasil penyelidikan, khususnya terkait keramaian, AKBP Dewa Adnyana mengatakan kegiatan keagamaan pada prinsipnya boleh, hanya pesertanya harus dikurangi. ‘’Dari hasil rapat koordinasi, awalnya pelaksanan sudah sesuai prokes. Hanya ada musibah tidak terduga,’’ katanya. Pengusungan bade itu melibatkan sekitar 50 orang dengan desain tiga grup secara estafet. Peristiwa bade tumbang yang menimpa rumah itu sontak memicu keriuhan warga. Alhasil warga yang sebelumnya pulang kembali mendekati bade yang tumbang, yang akhirnya mengakibatkan kerumunan warga. (kmb35)

Tidak Punya Pekerjaan Wahyu 10 Kali Maling Motor

Semarapura (Bali Post) Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Klungkung, kembali menunjukkan kinerjanya meringkus pelaku pencurian motor, Wahyu Prihidayat (30). Pelaku merupakan buronan Polres Banjarnegara, Jawa Tengah, karena ia sudah delapan kali beraksi di sana, tanpa pernah tertangkap. Apesnya, baru sekali beraksi di Klungkung, Wahyu langsung terciduk pihak kepolisian, setelah melakukan aksi pencurian di Jalan Matahari, Semarapura Klod. Pelaku yang tidak punya pekerjaan tetap itu tercatat sudah 10 kali beraksi, setelah sebelumnya sempat beraksi di Lombok.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Seno Wimoko didampingi Kabag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana, Senin (26/10) mengatakan, pelaku berhasil ditangkap di tempat kosnya di Jalan Buana Kubu, Gang Asem 1 Monang Maning Denpasar, Sabtu (24/10) sekitar pukul 14.00 Wita. Sebelum tertangkap pihak kepolisian, pelaku melakukan aksi pencurian motor milik Ni Komang Tri Wahyuni. Saat itu, motor Wahyuni tiba-tiba hilang dari tempatnya saat diparkir di dekat warnet di Jalan Matahari, Semarapura Klod, Senin (19/10) lalu, sehingga langsung dilaporkan

ke Polres Klungkung. Menerima laporan itu, pihak Sat Reskrim Polres Klungkung melakukan serangkaian penyelidikan. Seno Wimoko menegaskan, pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang kebetulan berada di sekitar TKP. Namun, sangat minim petunjuk. Upaya pihak kepolisian sedikit menemukan titik terang, setelah dicek di lokasi, ada kamera CCTV. Dari sanalah, visual pelaku terungkap saat beraksi. Polisi kemudian mempertajam penyelidikannya, sehingga polisi mengetahui identitas pelaku, sekaligus tempat tinggal di kosnya. (kmb31)

Pria Ditemukan Tewas Tertelungkup di Saluran Irigasi Bangli (Bali Post) Seorang warga Banjar Bangunlemah Kangin, Desa Apuan, Susut ditemukan tewas tertelungkup di saluran irigasi belakang rumahnya. Korban yang bernama I Made Deko itu diduga meninggal dunia akibat sakit. Mayat korban pertamakali ditemukan oleh saksi I Wayan Merta, Minggu (25/10) sore. Saat itu saksi hendak buang air besar ke saluran irigasi Subak Jelo Gading yang ada di belakang rumahnya. Sesampainya di lokasi, saksi melihat sebuah ember berisi baju di pinggir saluran irigasi. Namun, dia tak melihat ada orang di dekat ember tersebut. Saat menghadap ke selatan, saksi terkejut melihat ada sesosok tubuh manusia tertelungkup di saluran irigasi dengan kedalaman 30 sentimeter dan lebar 100 cm. Selanjutnya saksi berusaha membangunkan korban namun tidak bergerak. Saksi kemudian kembali ke rumah dan memanggil cucunya untuk membantu mengecek keadaan korban. Keduanya

kemudian berupaya melakukan pertolongan. ‘’Namun korban sudah tidak bernapas. Dari mulutnya mengeluarkan busa serta wajahnya membiru,’’ ungkap Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, Senin (26/10) kemarin. Karena keduanya tidak kuat mengangkat tubuh korban itu, salah satu saksi selanjutnya memanggil anggota keluarga lainnya untuk ikut membantu. Setelah berhasil diangkat dari saluran irigasi itu, jasad korban kemudian dibawa ke rumah. Dikatakan Sulhadi, polisi yang mendapat informasi tersebut telah mendatangi lokasi guna melakukan olah TKP. Beberapa barang bukti diamankan di lokasi. Seperti satu buah sandal, satu set pakaian korban dan satu buah ember yang diduga milik korban. Terkait penyebab korban meninggal dunia, diduga akibat sakit. Korban diketahui memiliki riwayat sakit maag akut. Kata Sulhadi, korban pergi ke saluran irigasi itu untuk mandi karena merasa gerah. (kmb40)


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

Gencarkan Sosialisasi Pergub No. 42 Tahun 2020

Pjs. Bupati Serinah Bersama Sedana Merta Telusuri Pasar Ulakan PEJABAT Sementara (Pjs) Bupati Karangasem I Wayan Serinah didampingi Sekda Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta dan beberapa Kepala OPD terkait turun menegakkan Perbup No. 24 Tahun 2020. Penegakan Perbup 24 itu dikonsentrasikan di Pasar Ulakan, Kecamatan Manggis, Senin (26/10) kemarin. Terkait penegakan protokol kesehatan, Pjs. Bupati Karangasem mengimbau kepada masyarakat setempat agar melakukan disiplin diri menjaga imun tubuh. Disiplin menjaga imun itu penting, supaya warga tetap sehat. Selain itu harus juga diingat agar terus menggunakan masker ketika beraktivitas, baik di rumah maupun di luar rumah. ‘’Kita tidak tahu diri kita ini terdampak atau tidak.

Ketika imun tubuh tinggi maka gejala Covid-19 itu tidak akan terlihat. Namun saat imun tubuh kita rendah, nah... baru dampaknya akan terlihat,’’ ucap Serinah. Ia menambahkan, semua pihak dan elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Karangasem pasti berharap pandemi ini supaya cepat berakhir. Jika tingkat terdampak itu semakin menurun maka nantinya masamasa Covid-19 itu diyakini bisa segera berakhir. Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta menjelaskan, di masa merebaknya pandemi Covid-19 ini, khususnya para pedagang yang kegiatannya berinteraksi langsung dengan pembeli itu, harus selalu disiplin terutama penggunaan masker. Alasannya, penggu-

PASAR ULAKAN – Pjs. Bupati Karangasem I Wayan Serinah didampingi Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta dan beberapa Kepala OPD terkait menegakkan Perbup No. 24 Tahun 2020 di Pasar Ulakan, Kecamatan Manggis, Senin (26/10) kemarin. naan masker itu selain dapat melindungi diri sendiri, juga melindungi orang lain. ‘’Intinya selalu jaga kebersihan lingkungan. Sub-

stansinya ikuti peraturan protokol kesehatan yang sedang gencar-gencarnya disosialisasikan,’’ harapnya. (ad349)

PPDM Undiksha di Desa Belatungan

Ajari Petani Produksi Serbuk Herbal Penganekaragaman Rasa Kopi

SERBUK HERBAL - Tim PPDM Undiksha mengajarkan kelompok petani kopi di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan memproduksi serbuk herbal untuk menambah varian rasa kopi bubuk. DESA Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan terkenal kaya akan potensi kopi jenis robusta. Untuk menggenjot produksi kopi robusta di sana, kelompok petani bersama pemerintah desa setempat bekerja keras agar pengembangan kopi Belatungan itu semakin baik. Salah satu pengembangan yang sudah dilakukan adalah pengolahan kopi bubuk. Agar produksi kopi bubuk itu bisa bersaing, kelompok petani dan pemerintah desa menjalin

kerja sama dengan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM). Program ini didanai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). PPDM membina para petani memproduksi serbuk herbal untuk menambah ragam rasa kopi seduh dan mampu menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas tubuh.

Ketua Pelaksana PPDM Undiksha I Nyoman Sukarta, M.Si., Senin (26/10) kemarin mengatakan, kerja sama itu merupakan tahun kedua dari tiga tahun program yang akan dijalankan. Tahun pertama, petani ‘’digembleng’’ agar menghasilkan pupuk organik granul. Produksi pupuk ini dapat memberikan hasil tambahan dan memenuhi konsumsi pupuk para petani. Memasuki tahun berikutnya, PPDM mengajarkan petani untuk membuat varian rasa kopi bubuk di tengah persaingan bisnis olahan kopi bubuk belakangan ini. Untuk bisa bersaing, pihaknya kemudian mentransfer ilmu bagaimana memproduksi serbuk herbal yang dibuat dari empon-empon seperti jahe dan temulawak. ‘’Petani di sana (Belatungan - red) sudah memproduksi kopi bubuk dari biji kopi robusta. Nah, persaingan pengolahan kopi bubuk begitu ketat, sehingga di tahun berikutnya program itu kami tingkatkan dengan mengajarkan petani menghasilkan varian kopi seduh, dan memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh,’’ katanya. Salah satu pemateri PPDM Undiksha Dewa Sastrawidana mengatakan, jahe dan temula-

wak memiliki kandungan kimia untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Seperti antioksidan untuk menangkal radikal bebas penyebab kerusakan sel-sel tubuh. Kandungan gingerol mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kurkumin yang sudah lama diyakini sebagai zat menambah nafsu makan dan kandungan kimia lainnya. Seperti flavonoid, fenolik dan steroid sebagai zat antimikroba. Menurut Sastrawidana, serbuk herbal berbahan emponempon ini terpisah dari tahapan produksi kopi bubuk. Bahan empon-empon tersebut tidak ditambahkan saat penyangraian kopi bubuk itu, melainkan dibuat serbuk tersendiri. Tujuannya, agar penikmat kopi seduh lebih bebas menambahkan jenis serbuk dan takarannya sesuai selera. Di samping itu serbuk empon-empon juga bisa diseduh tanpa dicampur dengan kopi bubuk. Ini bagi yang tidak terlalu suka dengan kopi seduh. ‘’Di masa pandemi Covid-19 ini, konsumsi serbuk herbal itu mampu meningkatkan imun tubuh. Peningkatan imun tubuh itu sangat penting sebagai salah satu strategi penangkal Covid-19,’’ katanya. (ad346)

Terjatuh dari Truk Buruh Meninggal Dunia

Singaraja (Bali Post) Nasib naas dialami seorang buruh, Kadek Widiarta (41), asal Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng. Saat menumpang truk untuk bekerja, tiba-tiba dia terjatuh hingga membentur jalan aspal. Korban pun meninggal dunia karena mengalami cedera kepala berat (CKB). Kepala Subbagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, Senin (26/10) kemarin mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 dini hari. Korban menumpang truk pelat merah DK 8075 U yang dikemudikan rekan kerjanya sendiri, Ketut Sumerta (43), juga asal Kelurahan Banyuning. Korban bersama pengemudi truk itu melintas dari arah Singaraja menuju Seririt. Pada jalur yang sama, truk yang dikemudikan Sumerta beriringan dengan truk pengangkut barang di depannya.

Di lokasi kejadian jalan SingarajaSeririt Km 10.300 wilayah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, pengemudi truk berusaha mendahului truk di depannya itu. Saat bersamaan dari arah berlawanan datang kendaraan roda empat yang tidak diketahui identitasnya. Kendaraan itu langsung memotong jalur berbelok ke kanan menuju simpang tiga Desa Kaliasem. Menghindari terjadi tabrakan, pengemudi kemudian banting setir. Naas, saat dibelokkan, truk justru oleng. Seketika itu korban yang berada di dalam bak truk itu

langsung terjatuh. Tubuhnya kemudian membentur jalan aspal, sehingga terluka parah. Melihat rekannya terjatuh, pengemudi menghentikan kendaraannya dan berusaha menolong korban. Saat akan dibawa ke rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. ‘’Jadi benar ada peristiwa penumpang truk terjatuh karena kendaraan yang ditumpanginya itu oleng. Korban mengalami CKB hingga dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit,’’ katanya. Terkait penyebab kecelakaan, Sumarjaya menyebutkan, kejadian ini masih diselidiki Unit Lalulintas (Lantas) Polsek Banjar, dibantu Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Buleleng. Sementara polisi menyimpulkan kecelakaan itu akibat Out of Control (OC). (kmb38)

Terkait PEN

DPRD Karangasem Kunjungi DPRD Lombok Timur

DPRD Karangasem melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/10) kemarin. Rombongan kunker itu dipimpin langsung Asisten III Setda Karangasem Ni Made Santika Wati. Ikut mendampingi Sekretaris Dewan (Sekwan) Karangasem I Wayan Ardika. Setiba di Lombok Timur, rombongan diterima langsung Sekwan DPRD Lombok Timur H Ahyan. Sekwan Wayan Ardika mengungkapkan, agenda kunjungan tim DPRD Karangasem ke Lombok Timur serangkaian studi banding terkait peran media massa di tengah situasi pandemi Covid-19. Karena peran media itu diyakini sangat strategis dalam membantu menyebarluaskan informasi terkait kegiatan lembaga dewan. ‘’Kita ingin tahu bagaimana cara DPRD Lombok Timur merangkul media di dalam pemberitaan atau penyebarluasan informasi lembaga di tengah situasi pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung,’’ ucapnya. Sekwan DPRD Lombok Timur H Ahyan menjelaskan, selama ini DPRD Lombok

Timur selalu menjalin kemitraan secara baik dengan media di dalam menyampaikan setiap kegiatan yang dilakukan pimpinan dewan dan anggota kepada masyarakat. ‘’Setiap kegiatan yang dilakukan oleh dewan kalau hendak dipublikasikan kita pasti koordinasikan dengan media,’’ katanya serius. Dia menjelaskan, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini,

peran media sangat penting sekali di dalam sosialisasi dan menyebarkanluaskan informasi kepada masyarakat, terkait kegiatan apa pun yang dilakukan pemerintah dan juga bagaimana solusi penanganannya. ‘’Jadi, kiat-kiat yang dilakukan pemerintah dapat diketahui oleh masyarakat lewat informasi dari media massa ini,’’ jelasnya. (ad348)

Amlapura (Bali Post) Sebuah jukung bermuatan enam orang penumpang yang hendak melakukan snorkling dihantam ombak di perairan Pantai Bias Tugel, Manggis, Karangasem, Sabtu (24/10). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Enam orang penumpang jukung itu berhasil diselamatkan nelayan yang sedang melaut. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol I Wayan Suberata, Minggu (25/10) lalu mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Jukung yang mengangkut enam orang itu berangkat dari Pantai Pesing-

gahan, Klungkung. Mereka itu hendak melakukan snorkling di Tanjung Jepun Padangbai. ‘’Namun tiba-tiba jukung itu dihantam ombak di perairan Pantai Panorama Padangbai. Akibatnya air laut memasuki lambung jukung, sehingga jukung itu terendam. Meski air sudah masuk, namun atap jukung tersebut belum semua terendam ke dalam air laut karena ditahan bambu penyeimbang jukung itu,’’ ucapnya. Kompol Suberata menambahkan, keenam penumpang itu pun akhirnya diselamatkan para pemancing yang sedang mencari ikan. Keenam pen-

umpang ini, tiga di antaranya berasal dari Pesingahan yakni Kadek Ari Supartana (25), Ketut Maryadana (30) dan Nengah Dana (35), selain itu Herman (30) asal Cilacap, Hilmi (23) asal Malang, Hanif (25) asal Jembrana. Pihaknya meminta bantuan nelayan mengevakuasi korban itu. Jukung yang ditumpangi korban itu kemudian ditarik ke pesisi pantai memakai jukung nelayan setempat. ‘’Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Keenam penumpang itu semuanya selamat. Hanya ada kerugian materiil jutaan rupiah akibat mesin jukung itu rusak,’’ katanya. (kmb41)

Hendak Snorkling Jukung Dihantam Ombak

Desa Bukti Rebut Trofi Proklim Lestari 2020

Singaraja (Bali Post) Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan berhasil merebut Trofi Proklim Lestari Tahun 2020. Desa Bukti menerima trofi bergengsi ini setelah memenuhi kriteria pelaksanaan Proklim terkait pengendalian perubahan iklim. Trofi itu diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) yang menggulirkan Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari Tahun 2020. Trofi itu diserahkan pada puncak Festival Iklim Tahun 2020 secara virtual oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian LHK-RI Bambang Hendroyono kepada Kepala Seksi (Kasi) Balai Pengendalian Perubahan Iklim,

Bali Post/kmb38

PINJAMAN PEN - DPRD Buleleng kembali membahas usulan pinjaman PEN bersama TAPD Buleleng, Senin (26/10) kemarin. virus Corona. Pihaknya setuju pemerintah mengakses pinjaman pemerintah terhitung dari 2021 sampai 2022 mendatang. Wisnaya juga menilai usulan yang lebih urgen memungkinkan dibiayai dari PEN adalah penanganan banjir yang terjadi hampir setiap tahun. Dirinya kembali meminta

agar program normalisasi drainase dan pembuatan sodetan untuk mengalirkan volume air yang besar ketika musim hujan. Kalau program ini bisa direalisasikan dengan PEN, maka persoalan bertahuntahun ini dapat ditangani di era kepemimpinan Bupati Putu Agus Suradnyana.

Sekkab Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. mengatakan, usulan PEN harus sudah final awal Oktober 2020 ini. Sejauh ini pemerintah sudah merancang sejumlah program yang akan dibiayai dengan pinjaman PEN. Nilai usulan itu lebih dari Rp 571 miliar. Agar bisa diusulkan ke pemerintah pusat, pemerintah daerah dan DPRD harus menyepakati pinjaman ini dimasukkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun 2021. Terkait usulan dewan, birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini menyebut usulannya diajukan ke pemerintah pusat untuk diverifikasi dengan ketat. Tentu saja, usulan yang sudah dirancang itu belum dipastikan akan disetujui atau malah ditolak. Nilai pinjamannya juga belum bisa ditentukan berapa akan disetujui. (kmb38)

Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Jawa Bali-Nusra Pujo Nurcahyo, perwakilan Kabupaten Buleleng. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng Ni Made Rousmini mengatakan, Desa Bukti satusatunya desa di Provinsi Bali yang menerima Trofi Proklim Lestari itu. Desa itu tahun 2016 lalu telah menerima trofi yang sama. Selain itu, sejak 2017 pemerintahan desa setempat bersama perangkat dan masyarakat melakukan kegiatan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. ‘’Pemerintah senantiasa mendorong Desa Bukti itu melakukan program penghijauan,’’ katanya. Selain Desa Bukti yang

meraih Trofi ProKlim Lestari. Sebanyak lima desa lainnya, kata Ni Made Rousmini, juga meraih Sertifikat Proklim Utama. Masing-masing Desa Penuktukan (Kecamatan Tejakula), Desa Lemukih (Kecamatan Sawan), Desa Panji (Kecamatan Sukasada), Desa Tigawasa (Kecamatan Banjar) dan Desa Kedis (Kecamatan Busungbiu). Sertifikat Proklim Tahun 2020 ini diserahkan sebagai apresiasi pemerintah terhadap program pembinaan, pendampingan pemerintah daerah mewujudkan partisipasi aktif seluruh pihak untuk melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sehingga dapat menurunkan gas rumah kaca secara nasional (kmb38)

Hadapi Pandemi Covid-19

Pelaku UMKM Diminta Berinovasi

Masa pandemi Covid-19 membuat perekonomian daerah melemah. Menyusul kondisi ini, para penggiat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diminta tidak semakin terpuruk. Sebaliknya, dengan keyakinan dan sumber daya yang ada, pelaku UMKM di gumi Den Bukit diharapkan terus berkarya dan berinovasi, sehingga bisa keluar dari kondisi sulit seperti sekarang. Bagaimanakah strategi efektif harus dilakukan agar sektor UMKM itu semakin menggeliat?

Dewan Usul Modal UMKM dan Penanganan Banjir Singaraja (Bali Post) Pemerintah daerah telah merancang sejumlah usulan program yang akan dibiayai dari pinjamanan pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Nilai rancangan usulan program bidang pertanian, infrastruktur dan pariwisata lebih dari Rp 571 miliar. Terkait rancangan itu, DPRD Buleleng meminta agar usulannya disempurnakan dengan merancang pemanfaatan PEN sebagai kredit UMKM dan penanganan bencana banjir yang terjadi setiap musim hujan. Itu terungkap dalam rapat kerja (raker) antara DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng, Senin (26/10) kemarin. Anggota DPRD Fraksi Partai Hanura Gede Wisnaya Wisna dalam rapat itu menyebut PEN ini adalah program yang didesain mempercepat pemulihan perekonomian akibat pandemi

KUNJUNGAN KERJA – DPRD Karangasem melakukan kunjungan kerja ke DPRD Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/10) kemarin.

BUPATI Buleleng Putu Agus Suradnyana mengajak semua pihak harus melakukan inovasi lebih lebih sektor UMKM. Semangat itu harus dijaga agar sektor UMKM terus menggeliat di tengah lesunya ekonomi. Ajakan itu sampaikan PAS saat menerima audiensi pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Buleleng, akhir pekan lalu. Menurutnya, sejak pandemi melanda hampir semua jenis usaha, baik jasa dan produksi pendapatannya turun dibandingkan sebelumnya. Atas kondisi ini, pihaknya merasa prihatin. Apalagi, sebagian besar warga mengandalkan penghidupan menjadi pelaku UMKM. Meskipun begitu, Bupati dua periode itu mengaku optimistis pelaku

UMKM dapat melewati tantangan berat ini. ‘’Ini membutuhkan sinergitas antara pelaku UMKM dengan pemerintah. Bagaimana kita saling bahu-membahu agar perekonomian rakyat selalu menggeliat di tengah pandemi virus Corona,’’ katanya. Terkait keberadaan Kadin, Bupati mengatakan, Kadin memiliki peran penting dalam menumbuhkan kembali perekonomian di Buleleng. Sejauh ini memang banyak

sarana dan usulan untuk percepatan pemulihan ekomoni. Untuk itu, pihaknya meminta Kadin menjadi media penghubung pelaku UMKM dengan pemerintah. Dengan begitu pelaku UMKM bisa terus berinovasi. Komang Agus Satuhedi terpilih menjadi Ketua Kadin Buleleng periode 2020-2025 secara aklamasi pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kadin Buleleng, yang dihelat 19 Juni 2020 lalu. (mud)

Putu Agus Suradnyana.


Selasa Umanis, 27 Oktober 2020

Di Masa Pandemi, Limbah Medis Meningkat 50 Persen Denpasar (Bali Post) Cukup banyak limbah medis dihasilkan sejumlah rumah sakit di Bali. Limbah medis padat harus segera dimusnahkan, maksimal 2 x 24 jam. Namun ada tantangan besar yang mengancam Bali terkait limbah medis padat yaitu belum adanya pengolahan limbah medis padat yang mampu menampung sampah medis dari 60-an rumah sakit (RS) di Bali. Apalagi di masa pandemi Covid-19, limbah medis padat meningkat 50 persen. ‘’Kalau dulu kita tidak sampai melakukan pembuangan baju APD sebanyak sekarang. Seperti limbah masker yang begitu banyak saat ini. Pada saat memeriksa pasien, nakes wajib menggunakan masker, sementara dulu tidak harus,’’ kata Ketua Asosiasi Rumah

Sakit Swasta Indoensia (ARSSI) Bali dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, Sp.OG., Senin (26/10) kemarin. Sementara permasalahan Bali adalah tidak memiliki pengolahan limbah sendiri. Investasi untuk pengolahan limbah medis padat memang tidak semahal membangun rumah sakit, namun untuk mengoperasikan alat pengolah limbah perlu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup termasuk sosialisasi ke masyarakat sekitar. Yang menjadi persoalan adalah kerap adanya penolakan dari masyarakat sekitar dengan kegiatan pengolahan limbah medis karena dinilai berbahaya. Namun, menurut Fajar, kremasi mayat jauh lebih berbahaya daripada pengolahan limbah medis karena

suhu yang digunakan untuk memusnahkan limbah medis jauh lebih tinggi dari kremasi mayat sehingga mudah hancur. Sejak 2016, ia telah mengusulkan agar diadakan pengolahan limbah medis di Bali. Karena limbah medis dari rumah sakit di Bali selama ini dikirim ke Bogor untuk dimusnahkan. Sedangkan pengangkutan dari Bali ke Bogor membutuhkan waktu lebih dari dua hari. Jika kondisi penyeberangan terkendala maka sampah tersebut tentu akan lebih lama ada di truk pengangkut. ‘’Sementara sampah medis maksimal 2 x 24 jam harus dimusnahkan,’’ tandasnya. Pemerintah Provinsi Bali, dikatakan, telah berupaya membangun pengolahan limbah medis bahkan beber-

apa investor siap membangun. Namun karena kendala zonasi yang memperbolehkan area pengolahan hanya di Gerokgak, Buleleng dan daerah Jembrana, maka pembangunan pengolahan hanya bisa dilakukan di sana. Namun masyarakat setempat dikatakan menolak. Ia berharap ada kelonggaran zonasi terkait tempat pengolahan limbah medis dan pemahaman masyarakat terkait limbah medis harus terus dibangun. Saat ini RS yang memiliki pengolahan limbah medis padat baru RSUD Wangaya, sementara 60-an RS lain, klinik, puskesmas, praktik mandiri dan faskes (fasilitas kesehatan) belum memiliki, sehingga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk diangkut ke luar Bali. (kmb42)

Mengacu pada Permenkes Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, insentif ada yang diberikan pemerintah pusat selain dari Pemprov Bali. Insentif dari pusat mengacu pada Permenkes utamanya

menyasar tenaga kesehatan di RS yang melayani pasien Covid-19. Sementara insentif dari Pemprov diberikan kepada tenaga nonmedis dan tenaga medis di laboratorium yang tidak ter-cover anggaran pusat. Saat ini sudah ada Permenkes baru yang mengatur pemberian insentif untuk Juni sampai Desember

2020 dari APBN. Pihaknya pun kini tengah menghitung untuk bisa kembali mengalokasikan dalam APBD. ‘’Tidak jauh berbeda per bulannya. Dulu rata-rata sebulan Rp 1,2 miliar. Ini sedang kita hitung Juni-Desember berapa, sambil juga kita revisi pergubnya sebagai dasar pembayaran,’’ ujarnya.

Menurut Suarjaya, tenaga nonmedis yang diberikan insentif dari APBD, di antaranya petugas laundry, cleaning service, sopir ambulans, dan tenaga tracing contact. Sama halnya dengan tenaga medis, para tenaga nonmedis ini juga memiliki tugas berat dalam upaya penanganan Covid-19 di Bali. (kmb32)

Menghadapi Fenomena La Nina ‘’Menanam pohon dan membersihkan selokan dapat mengurangi risiko menghadapi curah hujan yang tinggi. Apalagi kita sedang menghadapi fenomena La Nina,’’ katanya dan menambahkan, aktivitas seperti ini akan membuat kita merasa puas kepada diri send-

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA SPG Toko Sembako Bali Mart. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28, WA: 081 805631821

G.01

Sopir SIM B1 Canvas sembako. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA: 081805631821

G.03

KasirSMEA/Diploma Akuntansi. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA:081805631821

G.04

Tenaga Serabutan SMP, SIM C dan SIM A. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar. Hub.WA:081805631821

G.05

KEHILANGAN Hlg BPKB No.E6943021-O DK 4757 FAE AN.Umi Hasanah

B.BP.001.10.20.0000343

BIRO JASA Bantu Bayarkan Lapor Pajak PPN SIUP,NPWP,Sertifkt081338344155 B.BP.001.10.20.0000159

CABEBALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588

G.02

RUPA-RUPA

iri karena telah ikut menjaga dan melestarikan lingkungan. Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di antaranya menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari keru-

munan. Ia menilai berada dalam kondisi berkerumun berpotensi meningkatkan potensi penularan Covid-19. Untuk itu, ia mengharapkan pimpinan daerah memberikan penjelasan kepada aparat di bawahnya untuk senantiasa mengingatkan warganya dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, lanjutnya, cuaca

ekstrem juga perlu diwaspadai beberapa bulan ke depan, karena sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan ada La Nina dengan potensi curah hujan lebih tinggi di sejumlah daerah di Tanah Air. ‘’Saya ajak masyarakat untuk mengikuti informasi BMKG,’’ katanya. (kmb13)

Perlu Data Akurat dan Terbaru Demikian juga dengan potensi lahan kritis yang perlu dihijaukan. Menurut Sudarma, luas lahan kritis (sangat kritis dan kritis) di Provinsi Bali berdasarkan data dari BPDAS Unda Anyar tahun 2013 menunjukkan luas dalam kawasan hutan adalah 16.323,68 hektar, sedangkan di luar kawasan hutan 44.669,78 hektar. ‘’Ini adalah potensi untuk dihijaukan, sehingga pencapaain angka 30 persen bisa tercapai secara bertahap,’’ katanya. Dikonfirmasi terpisah, Pakar Tata Ruang dan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Udayana Prof. Putu Rumawan Salain mengatakan, untuk mencapai tujuan mengembalikan luas tutupan hutan minimal 30 persen dari luas wilayah Provinsi Bali perlu data yang akurat dan terbaru terkait kondisi hutan. Termasuk situasi abrasi, sehingga seluruh komponen ekosistem alam baik hutan, sawah, dan danau terdata dengan baik. ‘’Artinya perlu kesunggugan memperoleh data,’’ katanya mengingatkan. Menurut Rumawan Salain, data menjadi sangat krusial ketika menyusun RTRW agar tidak salah,

karena ada hutan-hutan yang bisa dieksplorasi untuk kepentingan pariwisata, dan lain-lain. Akibatnya juga akan berpengaruh pada situasi ekologis hutan itu. Lama-lama luas hutan bisa berkurang karena dibangun fasilitas-fasilitas penunjang di sekitarnya. Rumawan Salain menambahkan, pemanfaatan tata ruang yang ada juga harus dikerjakan secara konsisten. Menurutnya, wajar Gubernur Bali ingin mengembalikan luas tutupan hutan berdasarkan data yang lampau dengan data luas tutupan hutan yang berkurang 6 persen. ‘’Jadi, ini pantas dikembalikan untuk kepentingan ekosistem,’’ ujarnya. Menurut Rumawan Salain, hutan ada beberapa jenis yaitu hutan produksi, hutan lindung, dan hutan taman nasional. Pada jenis-jenis hutan tersebut tidak ada yang mengetahui kondisi sesungguhnya yang terjadi terutama yang hidup di daerah perkotaan. Ia memotret banyak sekali terjadi perubahan fungsi pada jenis-jenis hutan itu. Seperti hutan produksi yang dimanfaatkan untuk diambil kayunya, namun tidak diambil tindakan tegas. Ia menambahkan, perambahan hutan yang berdampak pada perubahan fungsi

baru juga perlu dicermati. Seperti untuk pembangunan airport yang baru, pembangunan jalan, shortcut juga harus memperhatikan perubahan fungsi yang terjadi pada hutan itu. ‘’Contohnya pembangunan jalan ke Gilimanuk mungkin tidak banyak hutan kena dampak, tapi ada ruang terbuka hijau yang akan terkena dampak. Sementara lahan terbuka hijau, 30 persennya merupakan sawah,’’ tandasnya. Bahkan, perubahan fungsi ruang terbuka hijau telah terjadi ratusan hektar per tahun, yang digunakan untuk fungsi-fungsi baru. Menurutnya, jika kasus-kasus perusakan hutang dengan mengubah fungsi hutan dapat ditangani, maka memperbaiki ekosistem hutan akan lebih mudah. Jika hal itu mampu ditangani maka visi Gubernur Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ dapat diwujudkan. Menjaga alam Bali termasuk sumber air juga akan terwujud. Dengan demikian, daerah resapan air juga semakin luas yang bermanfaat bagi kepentingan Bali di masa mendatang. ‘’Itulah tujuan, selain untuk kelestarian ekosistem juga untuk mempertahankan sumber air yang ada. Entah berapa lama target 30 persen itu tercapai, itu sebuah pertanyaan besar,’’ ujarnya. (win/kmb42)

Bersama Memerangi Penyebaran Covid-19 Murdhana mengatakan, dampak pandemi Covid-19 begitu luar biasa. Tidak hanya dari segi kesehatan dan ekonomi, namun dampak lainnya juga ditimbulkan. Seperti sektor pariwisata, pendidikan, sosial, dan lainnya. ‘’Di sinilah perlu

sinergisitas dari semua kalangan untuk bersama-sama memerangi penyebaran Covid-19. Tata prokes jalan satu-satunya untuk memutus penyebaran Covid-19,’’ tegasnya. Menurut Anom Murdhana, FKIK Unwar selama ini telah berperan dalam menekan penyebaran Covid-19. Selain menerapkan

prokes dengan ketat dalam proses akademik di kampus, FKIK Unwar juga berkontribusi dalam penanganan Covid-19 melalui Lab Biomol. Yaitu berkontribusi dalam menguji spesimen pasien Covid-19 di Bali. Saat ini Lab Biomol FKIK Unwar telah memiliki tiga alat PCR yang telah menguji ribuan spesimen. (win)


selasa umanis, 27 oktober 2020

Wujudkan Kota Denpasar Berseri

OPINI

Kekuasaan dan Kemuraman Demokrasi Oleh Ngurah Weda Sahadewa KEKUASAAN sebagai bentuk dari manifestasi rakyat menjadi muram ketika kekuasaan terlihat tidak memiliki kepekaan atas kesedihan rakyat di tengah adanya kemelaratan. Semuanya menjadi berpura-pura ketika kekuasaan atas nama kekuatan demokrasi terlegitimasi atas keterpilihan penguasa politik dan kemudian merambah kepada kekuasaan yang tidak menaruh kepedulian lagi terhadap kecemerlangan masa depan ke arah demokrasi menjadikan keraguan rakyat untuk meraih masa depannya yang cemerlang itu. Kekuasaan hanya menjadi pintu masuk untuk kemegahan termasuk kemenangan partai sebagai pintu masuk terhadap kemerosotan demokrasi yang seharusnya menjamin ke arah masa depan kehidupan yang kualitasnya meningkat. Kemuraman demokrasi didasarkan pada persoalan bahwa mengapa kekuasaan cenderung menghasilkan pemerintahan yang tidak efektif untuk menciptakan perdamaian? Persoalan ini mengemuka tatkala pemilihan kepala pemerintahan di tingkatan mana pun bahkan pula pemilihan anggota DPR, DPRD dan Kota ataupun bahkan DPD. Sedang diupayakan suatu pemilihan kepala pemerintahan di tingkat daerah dan kota dengan harapan bahwa kepala pemerintahan tersebut dapat menjadi eksekutor bagi pemutusan hubungan dengan kemiskinan ataupun kepala pemerintahan yang dapat menjadi akumulasi dari kehendak rakyat untuk dapat berkontribusi atas kemerdekaan rakyat dari kebodohan dan pembodohan terselubung penyelenggaraan demokrasi. Semua persoalan tersebut berakar pada kesalahan dalam mempersoalkan demokrasi dari tingkatan ataupun kedudukan kekuasaan sebagai kekuasaan yang bersifat birokraktis administratif sampai pada kekuasaan yang mengatasnamakan demokrasi sebagai bentuk pilihan rakyat dalam melaksanakan pemilihan kepala pemerintahan dan dewan perwakilan rakyat, DPRD ataupun DPD. Ketika rakyat sudah menentukan pilihannya sudah selesailah pesta demokrasi, demikian pula segala kemungkinannya yang terkait dengan persoalan yang mengikat kemungkinan persoalan hukum yang menjerat keterpilihan pemerintahan atau eksekutif itu. Ketika para pemilih sudah selesai menentukan pilihan di kotak suara maka yang terjadi adalah kemungkinan permulaan yang menentukan yaitu bagaimana orang yang terpilih dapat menjadikan dirinya sebagai benteng yang merupakan pembela kepentingan rakyat itu. Itulah kemudian menjadi persoalan berikutnya bahwa keterpilihan tersebut menjadikan orang terlena dengan kekuasaan yang diperoleh berdasarkan ketetapan bahwa ketika sudah terpilih maka sebenarnya urusan berikutnya adalah menyusul saja. Dasar dari demokrasi yang murni yaitu ketulusan hati untuk menjadikan rakyat yang memilihnya maupun yang tidak memilihnya semakin sejahtera, dan ini

kunci pertama dan bukan kunci terakhir. Ketika demokrasi kemudian dijelmakan dalam konteks dan aktualitas persoalan dalam masyarakat maka yang muncul sebenarnya adalah sejauh mana peran kepemerintahan dapat efektif untuk menjalankan peran penting dalam konstelasi peningkatan pemerataan yang berkeadilan sebagai kunci kedua. Namun ada kunci ketiga yang tidak kalah penting adalah kepentingan yang tulus untuk meluluhlantakkan kemiskinan sosial dan kemiskinan ekonomi secara serentak dalam sekat-sekat sosial dan tingkat kemakmuran rakyat, sehingga sekat-sekat itu bukan lagi sebagai penangkal hubungan sosial yang demokratis melainkan harus dijebol secara berkesinambungan dengan catatan masyarakat tetap menjaga keberadaban dalam hidup secara lebih berkemandirian serta berkemajuan secara ekonomi pula. Kontrol pemerintah menjadi penting tatkala menghendaki kekuasaan yang efektif itu diartikan sebagai bentuk kekuasaan yang mampu menjalin solidaritas sosial yang bukan basa-basi melainkan sekali lagi ketulusan atas penghargaan setara atas satu sama lain terhadap masing-masing manusia bukan karena struktur (kasta) melainkan karena warna (keterkaitan atas dasar profesionalitas). Kekuatan demokrasi akan muncul ketika kekuasaan menampakkan diri sebagai pejuang rakyat karena bentuk demokrasi itu sendiri merupakan penerapan dari kehendak rakyat. Ketika kekuasaan kemudian hanya menjelmakan dirinya ke dalam anganangan untuk sekadar meraih kekuasaan belaka akan terjebak dalam pola yang tidak produktif untuk menerjemahkan kehendak rakyat. Karena kehendak rakyat itu haruslah dijiwai sedemikian dalam pengalaman hidup yang dijalani oleh rakyat itu sendiri. Oleh karenanya penting bagi peraih kuasa atas nama demokrasi untuk mencarikan jalan keluarnya secara berkesinambungan bagi memenuhi amanat penderitaan rakyat. Karenanya penting pula menjadikan kekuasaan itu sebagai obat bagi rakyat karena sudah menjadikan demokrasi sebagai pilihannya dalam menentukan pemimpin untuk berkuasa dalam pengertian berkuasanya itu agar rakyat menjadi sembuh dari penyakit kemiskinannya. Kekuasaan dapat dimaknai sebagai tempat sementara bagi sebagian warga negara untuk dapat mengabdikan dirinya sebagai penerus kekuasaan negara atas kekuatan rakyat yang berdaulat. Inilah pengertian yang mengandung kesalahartian dalam mengerti tentang demokrasi. Seharusnya demokrasi dimaknai sebagai bentuk baru kedaulatan rakyat yang sebenarnya sudah ditekankan dalam Pembukaan UUD 1945. Sementara jika dimaknai lebih dalam lagi maka yang mengemuka adalah kedaulatan rakyat dengan dasar Pancasila. Penulis, staf Pengajar Fakultas Filsafat UGM

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 SENIN, 26 OKTOBER 2020 Cahyani, Tabanan

Rp

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

15.000 15.000 72.811.000 72.826.000

POJOK Pemprov Bali anggarkan Rp 20 miliar lebih untuk rapid test pemeriksaan swab. - Bukti peduli rakyat. *** Disiplin terapkan 3M, cegah klaster libur panjang. - Pahami dan jalankan. *** Dewan Badung nunggak tiga Ranperda RDTR. - Bukan dampak anggaran studi banding dipotong.

Paslon Amerta Sapa Nelayan dan Melepas Tukik

Denpasar (Bali Post) Sosialisasi visi-misi ‘’Mewujudkan Kota Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing’’ terus digaungkan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar dari paket Amerta, Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara. Seusai gerebek pasar di Pasar Nyanggelan, Panjer dan Pasar Jimbar Jaya Renon, Paket Amerta yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini melanjutkan kegiatannya menyapa para nelayan di Kelompok Mina Suka Werdhi Intaran Sanur, Sabtu (24/10). Di hadapan Kelompok Usaha Bersama Mina Suka Werdhi yang diketuai I Wayan Matra, Paslon Amerta memperkenalkan diri dan menyampaikan visi-misi program menuju Denpasar Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) berlandaskan falsafah Tri Hita Karana. Menurut Calon Wali Kota Denpasar Ngurah Ambara, nelayan memiliki potensi yang luas dalam meningkatkan penghasilan dari kekayaan laut. Di samping itu, investasi harus berpihak kepada nelayan. Sesuai visimisi Amerta, bahwa investasi itu berpihak kepada kearifan lokal, sehingga investasi yang ada tidak memarginalkan mereka, dan nelayan dapat meningkatkan produktivitasnya. Apalagi, potensi kelautan di Kota Denpasar selama ini dilestarikan oleh nelayan tradis-

Bali Post/ist

LEPAS TUKIK - Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra - Made Bagus Kertha Negara (Amerta), melepas tukik di Pantai Serangan, Minggu (25/10). ional, sehingga para nelayan harus memiliki pasar yang layak, dan mendapat bantuan sarana-prasarana dari pemerintah. Sebab, dengan memiliki pasar yang layak nantinya para nelayan akan mendapat penghasilan layak untuk kebutuhan keluarganya. Seusai tatap muka dengan Kelompok Nelayan Mina Suka Werdhi, Paslon Amerta bersama relawan juga melakukan aksi sosial memungut sampah plastik di Pantai Merta Sari. Kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Denpasar Bersemi (Bersih, Aman, Les-

tari dan Indah). Kegiatan berlanjut di Pantai Serangan, Minggu (25/10). Di sini, Paket Amerta bersama tim pemenangan dan relawan mengunjungi sekaligus mengapresiasi Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu yang telah berupaya melestarikan berbagai spesies penyu di Bali. Menurut Ngurah Ambara, selain menjadi tempat konservasi dan edukasi, Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu ini juga menjadi salah satu ikon distinasi wisata di Pulau Serangan. Oleh karena itu, keberadaannya harus

mendapat perhatian dan dukungan yang kontinu dari Pemerintah Kota Denpasar. Pada kesempatan itu, Paket Amerta bersama tim relawan, dan sejumlah tokoh serta warga Serangan melepas tukik (anak penyu) di Pantai Serangan. Pelepasan tukik ini bentuk perhatian Paslon Amerta terhadap lingkungan, khususnya lingkungan laut beserta ekosistemnya, terutama penyu. ‘’Salah satu problem dari pelestarian penyu ini adalah sampah plastik. Jadi kita harus jaga kebersihan ekosistemnya,’’ ujar Ngurah Ambara. (win)

Desa Adat Penarungan Kembangkan BUPDA untuk Kesejahteraan Masyarakat DESA Adat Penarungan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Desa ini berbatasan dengan Desa Dauh Yeh Cani di sebelah utara, sebelah selatan Kelurahan Lukluk, timur Abiansemal, dan sebelah barat dengan Desa Gulingan.

B

andesa Desa Adat Penarungan I Made Widiada mengatakan, Desa Adat Penarungan menaungi delapan banjar adat dengan 412 kepala keluarga memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, perindustrian, perdagangan, sosial-budaya dan wisata alam. ‘’Mata pencaharian utama krama desa adat adalah sebagai petani,’’ katanya. Menurutnya, menyongsong era pemberdayaan dan penguatan desa adat sebagai lembaga tradisional dalam konteks menuju Bali era baru, Desa Adat Penarungan mengimplementasikan secara sinergis dengan kondisi, potensi serta aspirasi yang ada di dalam lingkup desa adat. Melalui pola pembangunan semesta berencana dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Adat Penarungan, prajuru desa adat mengembangkan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) Desa Adat Penarungan. ‘’Dalam hal ini yang menjadi baga utsaha seperti LPD Desa Adat Penarungan, minimart desa adat dengan memanfaatkan tenaga lokal, pasar adat serta direncanakan bekerja sama dengan Pertamina untuk membuat pertashop mini,’’ terangnya. Selain Baga Utsaha Padruwen Desa Adat, kata Widiada, Desa Adat Penarungan sebagai desa wisata juga terus mengembangkan potensi desa

Bali Post/par

BEJI PALUH - Taman Beji Paluh yang terletak di Desa Penarungan. Panglukatan pancuran solas di kawasan Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung ini menyajikan keindahan alam. yang dimiliki. Tak hanya unggul dari keindahan alamnya, tetapi dengan sarana dan prasarana serta potensi wisata yang ada di Desa Adat Penarungan. Salah satunya adalah wisata tubing atau wisata air, tempat malukat Taman Beji Paluh, jogging track, serta wisata lainnya. ‘’Selain itu dalam baga palemahan, desa adat bersinergi dengan desa dinas dalam menangani masalah sampah dengan membuat bank sampah,’’ katanya. Selain itu, masyarakat juga diharapkan menjaga lingkun-

gan dengan memilah sampah agar memiliki nilai guna dan tidak membuat lingkungan tercemar. Di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat juga diharapkan mampu memanfaatkan lahan kosong di pekarangan dengan menanam tanaman pangan, baik sayur-mayur, buah atau tanaman lainnya yang cepat menghasilkan. ‘’Tujuannya untuk penguatan ketersediaan pan-

’’Dalam hal ini yang menjadi baga utsaha seperti LPD Desa Adat Penarungan, minimart desa adat dengan memanfaatkan tenaga lokal, pasar adat serta direncanakan bekerja sama dengan Pertamina untuk membuat pertashop mini.’’ I Made Widiada Bandesa Desa Adat Penarungan

gan serta mengolah lahan yang dimiliki,’’ sebutnya. Seperti diceritakan, nama Penarungan berasal dari air arungan, di mana zaman dulu saat awal-awal wilayah ini dijadikan permukiman, masyarakat saat itu merasa gembira. Sebab, menemukan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi sawah yang disebut air arungan. Kata arungan lama-kelamaan mejadi Penarungan atau Subak Penarungan. (par)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.