Edisi Jumat 30 Oktober 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 61 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

jumat wage, 30 oktober 2020 Libur Panjang, Aktivitas Penumpang di Terminal Mengwi Melonjak Kedatangan wisatawan merayakan libur panjang di Bali mulai terlihat. Di Terminal Tipe A Mengwi, misalnya, lonjakan penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan diperkirakan mencapai kisaran 10 hingga 20 persen.

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

Terlibat Narkoba, Enam Orang Diamankan Polisi Jajaran Sat Narkoba Polres Tabanan mengamankan enam tersangka penyalahgunaan narkoba. Mereka diciduk di waktu dan tempat berbeda.

Polres Gianyar Sosialisasikan Prokes Lewat Bondres Berbagai upaya dilakukan jajaran Polres Gianyar dalam upaya menekan penyebaran pandemi Covid-19. Salah satunya polisi memberikan edukasi terkait protokol kesehatan dengan menampilkan bondres.

TABANAN | HAL. 4

BADUNG | HAL. 3

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

GIANYAR | HAL. 5

Pemerintah Tunggu Hasil Uji Klinis Pasien Sembuh Meningkat BOR RS Turun Fase III Vaksin Covid-19

Tangani Dampak Pandemi Covid-19

Pemuda Diharapkan Beri Solusi

Denpasar (Bali Post) memahami langsung,’’ ujarnya. Sumpah Pemuda yang jatuh pada Menteri Pendidikan dan Kebuday28 Oktober diharapkan menjadi mo- aan Nadiem Makarim mengatakan, semen kebangkitan pemuda khususnya jak kegiatan belajar mengajar melalui dalam memberi solusi terhadap pen- virtual, kegiatan perkuliahan terus anganan dampak Covid-19. Melalui berinovasi. Hal itu pun ia apresiasi. program nasional KKN tematik, ma- Berbagai inovasi juga telah dilakukan hasiswa diharapkan menjadi agen pe- mahasiswa yang melaksanakan pengrubahan dalam penanganan Covid-19 abdian kepada masyarakat (PKM) sedengan terjun langsung memberi jak April, sebanyak 15.000 mahasiswa edukasi kepada masyarakat. Menteri terjun sebagai relawan memitigasi Dalam Negeri Tito Karnavian men- Covid-19. egaskan hal itu dalam sambutannya Saat ini, katanya, program KKN pada acara virtual bertajuk ‘’Anak yang merupakan bentuk kepedulian Muda Bawa Perubahan’’, Rabu (28/10). mahasiswa atas permasalahan di Tito Karnavian mengatakan, In- desa dan di kota juga dilaksanakan. donesia sedang menghadapi bencana KKN yang telah menjadi tradisi sejak non-alam yaitu Covid-19. Pandemi 1971 mampu menguatkan empati, kesterluas dalam sejarah umat manusia. etiakawanan sosial, sekaligus kemamSebanyak 215 negara terdampak, puan untuk memahami dan memberi hampir tidak ada negara yang tidak solusi atas berbagai permasalahan. terdampak. Indonesia pun termasuk di Kemendikbud berkolaborasi dengan dalamnya. Persoalan yang tidak ringan BNPB dan Kementerian Dalam Negeri ini tidak hanya membawa dampak menjalankan program nasional KKN pada dimensi kesehatan tetapi juga tematik untuk penanganan Covid-19. ekonomi dan sosial. Namun dalam ‘’Lebih dari 5.600 mahasiswa dari penanganan Covid-19 diharapkan 200 perguruan tinggi terlibat untuk keseimbangan antara penanganan memberikan edukasi kepada makesehatan dan ekonomi, karena jika syarakat untuk beradaptasi kebiasaan penanganan hanya dilakukan pada baru sekaligus aktualisasi kebijakan dimensi kesehatan akan berdampak merdeka belajar,’’ katanya. pada tertekannya ekonomi, meningSementara itu, Ketua Satgas Penkatkan pengangguran dan kemiski- anganan Covid-19 Doni Monardo nan. ‘’Namun jika hanya menyelamat- mengatakan, generasi muda selalu kan ekonomi, akan mengorbankan memiliki peran sebagai agen pekesehatan publik. Dua-duanya harus rubahan dalam sejarah perjuangan diselamatkan dengan keseimbangan. bangsa Indonesia. Mahasiswa sebagai Kesehatan jadi prioritas karena ma- representasi pemuda merupakan aset salah kemanusiaan, namun perlu juga berharga bangsa Indonesia dan dapat dipikirkan agar ekonomi bisa survive. berperan dalam penanggulangan benOleh karena itu harus dicari rumus cana seperti Covid-19 saat ini. keseimbangan menyelamatkan kedDitegaskan, peran mahasiswa uanya,’’ ujarnya. dalam KKN tematik Covid-19 menunMenurut Tito Karnavian, hal inilah jukkan kreativitas mahasiswa dalam yang menjadi tantangan para pen- memetakan masalah, membangun gambil kebijakan. Dalam mengambil komunikasi dan mencarikan solusi kebijakan, pengambil kebijakan harus bagi masyarakat, tidak hanya dalam berdasarkan landasan dasar-dasar upaya menjalankan protokol keskeilmuan yang sudah teruji secara ehatan (prokes) tetapi juga memahami ilmiah. Penanganan Covid-19 juga permasalahan kebutuhan ekonomi harus menggunakan berbagai disiplin untuk dapat menjadi masyarakat yang ilmu, tidak bisa satu disiplin ilmu. produktif dan aman Covid-19. ‘’Pelak‘’Mahasiswa yang mengiktui pro- sanaan KKN tematik ini dijalankan gram nasional KKN tematik diharap- dengan konsep mahasiswa menjadi kan memberikan kontribusi konkret pionir, sehingga keberlanjutan interdalam memecahkan persoalan-perso- aksi mahasiswa dan masyarakat dapat alan di desa dan kota, terutama dalam dijalankan secara berkesinambungan,’’ menghadapi Covid-19 ini. Oleh karena tegasnya. itu, KKN dengan turun langsung ke Hal. 7 bawah, melihat langBergerak Melawan Covid-19 sung apa yang terjadi, akan san’’Dalam penanganan Covid-19 gat bermanfaat karena diharapkan keseimbangan pandemi ini antara penanganan pengalaman langka, sekesehatan dan ekonomi. hingga maJika penanganan hasiswa diharaphanya dilakukan pada kan turun dimensi kesehatan langsung melihat, beakan berdampak pada lajar

tertekannya ekonomi, meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.’’

Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri

Jakarta (Bali Post) – Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase III terhadap kandidat-kandidat vaksin Covid-19 yang kini tengah dikembangkan. Saat ini kandidat-kandidat vaksin sedang dalam uji klinis fase ketiga untuk memastikan keamanan efek samping dan rentan dosis aman yang akan digunakan kepada manusia. Hal itu ditegaskan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers ‘’Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Tanya Jawab Media’’ yang disiarkan secara live dari Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (29/10) kemarin. Menurut Wiku Adisasmito, nantinya dokumen hasil uji klinis akan ditransfer ke BPOM untuk diperiksa. Ditegaskan, pemerintah menekankan pengembangan vaksin dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. Yang terpenting

lagi, tetap berpedoman pada standar kesehatan. ‘’Setelah uji klinis berhasil sesuai standar kesehatan, maka nanti BPOM baru bisa mengeluarkan izin untuk dapat digunakan,’’ katanya. Di sisi lain, kata Wiku Adisasmito, saat ini seluruh provinsi masih terus berusaha mengembangkan kesiapan terkait vaksinasi secara nasional sesuai roadmap atau peta jalan dari Kementerian Kesehatan. Persiapan vaksinasi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik logistik maupun kesiapan sumber daya manusia. Pada kesempatan itu, Wiku Adisasmito juga menekankan bahwa pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mencatat ada pelebaran persentase jumlah kasus aktif di Indonesia dibandingkan dunia per 29 Oktober 2020. ‘’Pada hari ini terjadi penambahan kasus positif sejumlah 3.565 di mana jumlah

TINGKAT hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet Jakarta turun menjadi 44,8%, Rabu (28/10), setelah mencapai sekitar 90% pada akhir September 2020. Penurunan tingkat hunian tempat tidur ini menunjukkan semakin banyak pasien yang sembuh dari Covid-19 dan adanya peningkatan fasilitas perawatan. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, penurunan BOR tersebut memperlihatkan semakin banyaknya pasien yang telah sembuh dan berhasilnya upaya untuk melakukan pencegahan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan adanya penurunan BOR ini, katanya, dokter dan tenaga medis dapat melakukan konsolidasi. ‘’Penurunan BOR ini dapat memberikan ruang bagi dokter dan tenaga medis untuk melakukan konsolidasi dan rileksasi. Dokter dan tenaga medis sudah bekerja keras untuk melakukan pengobatan pasien Covid-19 dan saat inilah mereka dapat beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan pikiran mereka,’’ jelas Doni Monardo usai berkunjung ke RS Darurat Wisma Atlet, Rabu (28/10). Hal. 7 Potensial Tingkatkan

kasus aktifnya adalah 60.569 atau 14,9 persen,’’ katanya. Wiku Adisasmito mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini adalah sebesar 60.569 atau 14,9 persen. Sementara kasus aktif dunia adalah 24,23 persen. Didasarkan pada persantase 14,9 persen dibanding 24,23 persen, maka persentase kasus aktif di antara keduanya terlihat semakin lebar karena jumlah kasus aktif di Indonesia semakin menurun. Menurut Wiku Adisasmito, jumlah kasus sembuh secara kumulatif pada saat ini adalah 329.778 atau 81,6 persen. Dikatakan, jumlah ini juga masih lebih tinggi dibandingkan kasus sembuh di dunia yang sedikit menurun yaitu 73,12 persen. Sementara untuk jumlah kasus meninggal, secara kumulatif Indonesia mencatat ada 13.701 kematian akibat Covid-19 atau sebesar 3,4 persen, masih lebih tinggi dibandingkan kasus meninggal dunia sebesar 2,63 persen. (kmb13)

KPU Pastikan Pilkada Serentak Bebas Covid-19

Denpasar (Bali Post) Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di enam kabupaten/kota di Bali akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang. Berbagai persiapan telah dilakukan, baik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun pasangan calon (paslon) kepala daerah di setiap daerah. Meskipun diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, KPU Provinsi Bali memastikan pelaksanaan pilkada serentak bebas dari Covid-19. Bahkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) diutamakan di atas segalanya. Hal ini ditegaskan Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Lidartawan dalam Focus Group Discussion (FGD) Tanggap Covid-19 di Warung 63 Denpasar, Rabu (28/10).

Bali Post/win

FGD - Suasana FGD Tanggap Covid-19 ‘’Memastikan Pilkada Bebas Covid-19’’ di Warung 63 Denpasar, Rabu (28/10).

Wajib Patuhi Prokes Covid-19

KETUA Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Denpasar I Made Windia mengatakan, meskipun kasus transmisi lokal di Kota Denpasar belum menunjukkan tren penurunan, pihaknya memastikan pilkada akan digelar 9 Desember mendatang. Bahkan, tahapan-tahapan pilkada telah dilakukan dengan menerapkan prokes Covid-19 dengan baik. Bahkan, pada saat pencoblosan nanti masyarakat pemilih telah disiapkan masker, face shield, tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Windia menambahkan, teknis Pilkada Kota Denpasar juga telah diformat sesuai dengan prokes Covid-19, khususnya physical dan social distancing. Hal. 7 Debat Kandidat

M

enurut Agung Lidartawan, setelah KPU Pusat menyatakan pilkada serentak tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020, KPU Provinsi Bali mengambil langkah cepat. Hal. 7 Proses Sosialisasi

I Dewa Agung Lidartawan

I Made Windia

IGKG Yusa Arsana Putra

Ingatkan Wisatawan Taati Prokes WISATAWAN yang tengah menikmati long weekend atau libur panjang di Bali diingatkan untuk disiplin menaati protokol kesehatan (prokes). Hal ini untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 saat liburan. Bali sendiri masih melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara. ‘’Pertama, setiap orang yang masuk tentu harus ada rapid test. Kedua, tentu harus melakukan protokol kesehatan,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, Rabu (28/10). Prokes yang dimaksud, lanjut Suarjaya, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Saat berada di dalam kendaraan, misalnya,

tidak boleh sampai berdesak-desakan. ‘’Itu sudah ada pengawasnya. Satgas Provinsi dan kabupaten/kota sudah berkoordinasi untuk bersama-sama melakukan pemantauan, pengawasan terhadap wisatawan yang masuk Bali,’’ paparnya. Menurut Suarjaya, sudah ada rencana kontinjensi terkait penanganan kasus Covid-19 di Bali. Dari sisi fasilitas kesehatan juga sudah siap. Pihaknya berharap tidak ada klaster baru setelah long weekend. ‘’Klaster baru penyebaran Covid-19 tidak akan terjadi kalau semua pihak menerapkan prokes dengan ketat. Kuncinya adalah disiplin agar terhindar dari virus. Kita bisa kena kan kalau tidak disiplin,’’ katanya mengingatkan. (rin)

’’Pertama, setiap orang yang masuk tentu harus ada rapid test. Kedua, tentu harus melakukan protokol kesehatan.’’ dr. Ketut Suarjaya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Aksi Demo di Kantor DPD-RI Renon

FIGUR

Libatkan Anak Muda di PMI Bali BERTEPATAN Hari Sumpah Pemuda, jajaran Pengurus dan Dewan Kehormatan PMI Provinsi Bali masa bakti 20202025 resmi dilantik Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Salah satu yang dipercaya mengemban tugas sebagai pengurus adalah Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi. Politisi PDIP asal Jembrana ini menjabat Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan PMI Provinsi Bali. ‘’Di PMI kita akan menambah link untuk kerja sama dan kemitraan yang tentunya nanti akan membantu, seperti donor darah dan kegiatan sosial lainnya,’’ ujarnya usai acara pelantikan di Wiswasabha, Kantor Gubernur Bali, Rabu (28/10). Lantaran baru berkecimpung di PMI, Diah Werdhi terlebih dulu akan melihat kerja sama yang sudah dijalankan selama ini. Barulah kemudian akan menjajaki kerja sama dengan BUMN, BUMD, swasta, sekolah-sekolah, komunitas, dan organisasi di Bali. Sejumlah program akan segera disusun untuk mendukung upaya tersebut. ‘’Saya memang baru terjun ke PMI karena diminta oleh Pak Ketua (Ketua PMI Bali IGB Alit Putra - red) untuk ikut membantu. Tapi saya siap karena ini misi kemanusiaan,’’ jelasnya. Diah Werdhi bahkan sudah memiliki ide untuk melibatkan anak-anak muda dalam setiap kegiatan PMI Bali. Di samping mengajak serta relawan PMI yang memang sudah ada. Nantinya, anak-anak muda seperti siswa SMA/SMK akan diberdayakan untuk gerak sosial. ‘’Saya akan coba programkan itu. Jadi anak-anak muda milenial ini harus kita kenalkan dengan kegiatan sosial,’’ terangnya. (ad384)

Tambahan Positif 59 Sembuh 56 Orang

Denpasar (Bali Post) Pada Kamis (29/10) kemarin, tambahan pasien Covid-19 mengalami penurunan dibandingkan sehari sebelumnya. Kabar duka juga masih dilaporkan di hari ke-66 berturut-turut. Dilihat dari data Satgas Penanganan Covid-19 Bali, tercatat sebanyak 59 orang dilaporkan terkonfirmasi positif, sehingga kumulatif kasus mencapai 11.647 orang. Korban jiwa juga dilaporkan. Ada dua pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia. Kumulatif kasus meninggal menjadi 382 orang. Rinciannya 380 WNI dan 2 WNA. Sementara untuk korban jiwa terbaru, Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terdapat dua kabupaten/kota melaporkan tambahan warga meninggal, yaitu Denpasar dan Gianyar. Kedua pasien juga memiliki komorbid selain terkonfirmasi Covid-19. Pasien pertama laki-laki berusia 50 tahun dari Gianyar. Pasien mulai sakit dan masuk RS pada 25 Oktober 2020. Pasien meninggal dunia 27 Oktober 2020 dengan penyakit penyerta TB Paru. Pasien kedua, laki-laki berusia 79 tahun dari Denpasar. Pasien masuk ke RSUP Sanglah pada 16 Oktober 2020 dan meninggal dunia 29 Oktober 2020. Pasien memiliki komorbid jantung. Sementara kasus sembuh bertambah 56 orang. Kumulatif kasus sembuh mencapai 10.453 orang. Selain itu, terdapat kasus aktif sebanyak 812 orang. Mereka dirawat dan dikarantina di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, Wisma Bima, UPT Nyitdah, dan BPK Pering. Sementara itu, data nasional Covid-19 terus bertambah. Pada Kamis kemarin, penambahan positif sebanyak 3.565, sehingga kumulatifnya menjadi 404.048 orang. Pasien sembuh juga bertambah 3.985, dan kini totalnya menjadi 329.778 orang. Untuk korban meninggal tambahannya 89 orang, sehingga menjadi 13.701 orang. (kmb18)

404.048 329.778 13.701 11.647 10.453 382

Topik : KPU Pastikan pilkada serentak bebas covid

Kapolsek Dentim Sebut Tak Kantongi Izin Denpasar (Bali Post) -

Aksi demo terhadap anggota DPD-RI Arya Wedakarna (AWK) berlangsung ricuh, Rabu (28/10) siang. Kepala senator Bali itu bahkan sempat di-smash oleh pendemo yang berbuntut pelaporan ke Polda Bali. Kapolsek Dentim I Nyoman Karang Adiputra menyatakan sejak awal pihaknya tidak menerima pemberitahuan maupun izin terkait demo AWK tersebut. Namun, rencana pergerakan massa terpantau anggotanya di lapangan. ‘’Sehingga kami melaporkan ke pimpinan dan Kapolresta membuat surat perintah untuk melakukan pengamanan antisipasi,’’ ujarnya. Di awal, pihaknya melakukan pengamanan secara humanis. Dalam hal ini, massa sebisa mungkin diarahkan mengirim beberapa perwakilannya untuk bertemu AWK. Terlebih, AWK pada intinya juga berkenan menerima perwakilan massa. Tetapi fakta di lapangan, massa justru terpancing emosinya hingga terjadi aksi pemukulan. Untuk sementara pihaknya tidak ada mengamankan massa yang disebut melakukan pemukulan. Selain itu, massa juga lantas membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing. Diperkirakan ada sekitar 20 orang yang datang melakukan aksi ke Kantor DPD-RI. Mereka antara lain berasal dari Nusa Penida dan

Sandhi Murti. Dalam orasinya, massa menuding AWK telah mengeluarkan pernyataan yang kurang menyenangkan dan menyakiti orang Bali. Kehadiran mereka untuk mengetahui apa maksud dan tujuan dari pernyataan AWK tersebut. Sehari sebelumnya massa dari Sandhi Murti dan perwakilan warga Nusa Penida juga sempat melakukan aksi ke DPD-RI terkait ucapan AWK yang dinilai memperbolehkan seks bebas serta ucapan AWK mengenai leluhur yang disucikan oleh umat Hindu di Pura Dalem Ped Nusa Penida dinyatakan bukan dewa tapi merupakan ‘’makhluk suci’’. Sementara itu, AWK menilai aksi demo mulai keterlalu-

Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965 Bali Post/ist

DEMO - Sejumlah warga yang melakukan aksi demo di Kantor DPD-RI Renon, Rabu (28/10) lalu. an setelah massa melakukan penghinaan secara pribadi terhadap dirinya. Ia lantas berinisiatif untuk menemui para pendemo. ‘’Ketika mereka (massa - red) bilang aman, saya merapat. Ternyata ada satu tindakan penganiayaan,’’ ucapnya sembari menunjukkan bukti penganiayaan di tangan dan wajahnya.

AWK juga menyebut sudah mengantongi video yang merekam aksi pengunjuk rasa saat memukul kepalanya. Dikatakan, ada 2-3 orang yang melakukan itu. Pasca-insiden tersebut, AWK memutuskan untuk langsung melakukan visum dan melaporkan terkait penghinaan dan penganiayaan ke Polda Bali.

Sebagai anggota DPD aktif, AWK mengaku dilindungi UU MD3. Saat menghadapi massa, ia sudah membuka pintu untuk dialog. Namun, ia menyayangkan karena justru dianiaya. Terlebih, ia sendiri mengaku tidak tahu apa yang menjadi masalah ataupun aspirasi yang hendak disampaikan massa. (kmb32)

Wujud Keikhlasan Perjuangan Tanpa Pamrih SUMPAH Pemuda diperingati tiap 28 Oktober dan merupakan tonggak sejarah persatuan bangsa. Perjuangan sebelumnya yang begitu lama bersifat kedaerahan yang hasilnya tidak maksimal untuk menuju kemerdekaan, telah menyadarkan para pemuda saat itu untuk mengubah perjuangan menghadapi kolonialisme dengan persatuan dan semangat nasionalisme. Buah idealisme dan perjuangan ini akhirnya berbuah manis dan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 atau tujuh belas tahun setelah ikrar Sumpah Pemuda. Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., Rabu (28/10) lalu menyampaikan, semangat yang dikobarkan para pemuda saat itu adalah wujud keikhlasan perjuangan tanpa pamrih, rela berkorban, dan cinta tanah air. Selain itu mengutamak-

an persatuan dan kesatuan yang menjadi suri tauladan bagi generasi bangsa selanjutnya. ‘’Termasuk bagi kita yang saat ini telah diwariskan kemerdekaan dan tugas tanggung jawab untuk mengisi dengan pembangunan,’’ tegas Danrem. Menurutnya, kendala yang dihadapi memang tidak ringan, termasuk apa yang dihadapi pada perjuangan para pemuda di masa lalu. Dalam perjalanan bangsa ini menghadapi berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan atau AGHT yang tidak ringan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. ‘’Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga mengapresiasi terhadap komitmen bersama di tengah banyaknya perbedaan dan kemajemukan bangsa Indonesia sampai saat ini tetap eksis,’’ ujarnya. Korelasi semangat Sumpah Pemuda dihadapkan pada kondisi bangsa saat ini di tengah pandemi Covid-19, Brigjen Husein melihatnya sebagai suatu motivasi dan energi bagi semua untuk dapat menghadapi kondisi saat ini dengan kebersamaan tanpa harus saling menyalahkan. Kondisi yang terjadi saat ini harus menjadi pemahaman bagi setiap orang, karena terjadinya wabah seperti Covid-19 bukanlah kehendak kita. Hal ini terjadi secara alami

dan kemudian meluas termasuk di negara kita. ‘’Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa sudah berjuang untuk mengatasi dan perjuangan kita belum berakhir sebelum pandemi ini dinyatakan aman dan kita benarbenar terbebas,’’ ungkapnya. Hal yang paling sederhana yang bisa dilakukan adalah mengikuti apa yang sudah dianjurkan dan diimbau oleh pemerintah yaitu dengan mendisiplinkan diri kita dan masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19. ‘’Sudah banyak di antara kita yang tahu, mengerti dan paham tentang protokol kesehatan terutama terkait 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau hand sanitizer, juga menjaga jarak. Pertanyaannya sejauh mana kita patuh dan taat atau sebaliknya kita memang abai,’’ tandasnya. Jika konsekuen diterapkan oleh siapa pun pada kondisi seperti saat ini, kata Danrem, akan mampu mengatasi kesulitan yang ada. Perubahan keadaan juga akan berimbas pada perubahan yang lainnya. Danrem berpandangan dengan merefleksikan diri pada semangat Sumpah Pemuda akan mampu mengatasi kesulitan yang ada. Kuncinya ada dalam kebersamaan serta persatuan dan kesatuan bangsa. (rah)

Penyidik Analisis BB Sitaan Tersangka Tri Nugraha

Denpasar (Bali Post) Wakajati Bali Asep Maryono belum lama ini menyatakan penyitaan barang bukti (BB) atas perkara Tri Nugraha (alm) itu sudah berdasarkan penetapan pengadilan. Karena tersangka meninggal dunia diduga karena menembak dirinya di kamar mandi Kejati Bali, maka penyidik akan melakukan analisis mengenai barang bukti sitaan kejaksaan. Apakah nanti akan disita, dilelang, dirampas untuk negara, atau dikembalikan kepada pihak tersangka atau di mana barang itu disita.

Hampir dua bulan berlalu meninggalnya tersangka kasus dugaan gratifikasi dan TTPU itu, nasib barang bukti sitaan kejaksaan hingga saat ini belum diketahui mau dikemanakan. Dikonfirmasi atas tindak lanjut penanganan barang bukti tersebut, Kasipenkum dan Humas Kejati Bali Luga A Harlianto, Kamis (29/10) kemarin mengaku pihak Kejati Bali sudah menyampaikan persoalan itu ke Kejaksaan Agung RI. ‘’Bahkan tidak lama setelah kejadian, kami di Kejati Bali sudah meminta petunjuk Kejaksaan Agung,’’ tandas Luga.

Artinya, soal nasib barang sitaan menunggu petunjuk Kejaksaan Agung. ‘’Kami meminta petunjuk Kejaksaan Agung untuk penyelesaiannya. Karena dalam Undang-undang Tipikor maupun TPPU belum diatur terkait barang bukti dalam hal tersangka meninggal dunia,’’ tandas Luga. Pun saat disinggung soal ada rencana mengarah pada keperdataan soal masalah barang bukti karena kasus pidana atas tersangka Tri Nugraha otomatis gugur? ‘’Kita masih menunggu saja, apakah melalui perdata atau langsung

dieksekusi, ya... kita tunggu petunjuk Kejaksaan Agung,’’ ucap Luga kembali. Adapun barang yang disita yakni 12 kendaraan yang terdiri dari delapan mobil mewah dan mobil antik, satu motor Harley, motor Ducati, Kawasaki dan juga motor Husqvarna. Selain itu juga ada tanah 26 item. ‘’Perlu diketahui, penyitaan itu sudah mendapatkan penetapan dari pengadilan. Dan barang sitaan ini merupakan temuan penyidik, bukan hasil penyerahan sukarela dari yang bersangkutan (Tri Nugraha),’’ tegas Asep Maryono. (kmb37)

Suasana Pantai Legian Selama Pandemi

KEADAAN pariwisata Bali selama pandemi Covid-19 sangat mengkhawatirkan. Hampir delapan bulan diterpa pandemi, banyak masyarakat yang terpuruk, terutama di bagian perekonomian. Terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pariwisata, seperti Legian, Kuta, Seminyak, Kerobokan dan lain sebagainya. Tokoh masyarakat di Legian, I Nyoman Rutha Ady, menyebutkan keadaan seperti ini sudah membuat perbedaan yang luar biasa. Bukan hanya situasi yang semakin sepi, tetapi juga aktivitas masyarakat yang mau tidak mau berubah

hampir 90 persen. Terlihat jelas, lalu-lalang di pantai sebelum pandemi dan sekarang sangatlah berbeda. ‘’Biasanya banyak masyarakat yang berjualan di pinggir pantai ini untuk menyambung hidupnya. Menyediakan payung besar untuk wisatawan berteduh, menjual makanan dan minuman, ada juga jasa yang menjajakan merchandise khas Bali. Namun sekarang, bisa dilihat sendiri, lapak-lapak dagang tertutup rapat sepanjang pantai hampir delapan bulan lamanya, payung-payung tertutup. Hanya suara desir ombak yang terdengar. Tidak

ada ingar-bingar suasana kegiatan yang meramaikan lagi,’’ ujar Rutha Ady saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta Umat Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, belum lama ini. Berdampingan dengan situasi pandemi seperti ini, tentunya masyarakat tidak bisa hanya diam sembari menunggu keadaan membaik. Alternatif lainnya pun diambil untuk mencari penghasilan dengan berjualan kecil-kecilan di sepanjang jalan. Patut diapresiasi usahanya untuk bertahan, tetapi tentunya itu

tidak cukup. Terhitung kebanyakan masyarakat Badung bergantung perekonomiannya di sektor pariwisata. Upaya pemerintah selama ini juga patut dihargai, dengan memberikan sembako ataupun uang tunai bagi masyarakat yang terdampak langsung akibat pandemi. Tanpa adanya wisatawan mancanegara yang datang, pariwisata di Badung tidak akan bergerak maksimal seperti sediakala. Walaupun pemerintah mengarahkan untuk mengubah pola perekonomian dengan beralih ke pertanian, tetap saja tidak terbantu. ‘’Kembali ke pertanian dengan terbatasnya lahan yang ada di sini, tentunya itu kurang efektif. Hampir keseluruhan lahan berdiri tegak menunjang pariwisata. Yang paling mungkin bisa dilakukan adalah berdagang, bukan bertani. Dengan berkurangnya daya beli masyarakat, berdagang pun tidak bisa membantu ban-

yak. Setidaknya masyarakat menunjukkan usahanya untuk bertahan,’’ imbuhnya. Harapannya tentu besar agar pemerintah segera membuka keran wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Bali. Tanpa itu, rasanya sulit bagi daerah wisata di Bali ini untuk bangkit. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dapat membantu mengembalikan kepercayaan wisatawan agar berani berkunjung. Tentunya masyarakat, pemerintah dan pelaku wisata harus bersinergi dalam menerapkan prokes tersebut. ‘’Kalau sampai akhir tahun masih seperti ini keadaannya, rasanya tahun depan tidak ada harapan apa pun. Namun, kami semua di sini tetap berharap agar pariwisata pulih kembali secara perlahan dengan mengikuti segala anjuran pemerintah yang berlaku. Kami memiliki tujuan yang sama dan semoga tercapai harapannya,’’ tutupnya. (git)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Badung Gencarkan Sidak Prokes Saat Libur Panjang Berhasil Jaring 38 Pelanggar di Wilayah Seminyak

SIDAK – Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana saat sidak protokol kesehatan dan rapid test secara random di seputaran Jalan Oberoi Seminyak, Rabu (28/10) malam.

DALAM upaya mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 selama cuti bersama dan libur panjang di wilayah Kabupaten Badung, Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana bersama Dandim Badung Made Alit Yudana, Kapolresta Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kepala BPBD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan, Kasatpolpp, Camat Kuta dan Tim Gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Badung melaksanakan sidak protokol kesehatan dan rapid test secara random di seputaran Jalan Oberoi Seminyak, Rabu (28/10) malam. Sidak yang dilaksanakan mulai pukul 23.00 ini menyasar warga maupun wisatawan yang melanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan tidak melaksanakan social distancing. Selain itu, sosialisasi ini juga menyasar para pelaku usaha dan

tempat-tempat yang berpotensi menjadi kerumunan warga dan wisatawan (corner house dan red carpet). Selama kegiatan ini didapati 38 orang pelanggar di mana 5 orang tidak menggunakan masker, 33 orang diberikan edukasi simpatik, sedangkan 37 orang dilakukan rapid test oleh petugas kesehatan. Pjs. Bupati Lihadnyana mengatakan, sidak prokes ini dilakukan guna menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Badung pada masa liburan panjang cuti bersama dan juga mengingatkan masyarakat maupun wisatawan untuk membiasakan diri mematuhi kebiasaan new normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan sidak dan pemantauan ini dilaksanakan dengan melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol-PP, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Perhubungan dan unsur dari Kecamatan Kuta. Menurut Lihadnyana, berdasar-

kan data yang ada, dua minggu belakangan ini ada tren positif kasus perkembangan Covid-19 di Kabupaten Badung. Jumlah masyarakat yang tertular makin hari makin menurun dan tidak ada lagi zona merah. ”Tentu kondisi ini harus kita selalu jaga dengan mengajak masyarakat agar selalu taat dalam menerapkan prokes, sehingga pariwisata Badung bisa segera pulih,” ujarnya. Berkaitan dengan kondisi tersebut pihaknya bersyukur mengingat kabupaten dan kota yang ada di Bali bergantung pada industri pariwisata yang ada di Kabupaten Badung serta mengingat warga di daerah lain banyak bekerja di sektor pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Untuk itu, Lihadnyana menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri maupun stakeholder lain yang sudah proaktif dalam menanggulangi Covid-19

di wilayah Kabupaten Badung. Di sisi lain, Pjs. Bupati tiada hentinya mengimbau dan mengingatkan semua pihak untuk senantiasa taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di era new normal ini. “Memakai masker yang benar itu harus menutupi hidung hingga dagu, jangan di leher dan ditaruh di kantong. Harapan kami tentu masyarakat hidup di era kebiasaan baru, agar membiasakan diri keluar rumah memakai masker dengan benar, jaga jarak dan hindari kerumunan, biasakan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir maupun hand sanitizer dan jaga imun tubuh dengan cara makan makanan yang bergizi serta terapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujar Lihadnyana. (ad387)

FIGUR

SMK Berbasis Industri BALI patut berbangga memiliki SMKN 3 Denpasar. Sekolah di kawasan Blanjong, Sanur yang dulu banyak dihubungkan dengan kesan miring kawasan ini, kini menjadi sekolah kebanggaan Bali dan Indonesia. SMKN 3 Denpasar menjadi pilot project ASEAN Skill bidang paiwisata oleh Common Asisted Tourism Competence (CATC) serta dijadikan sekolah industri bangket dari Kemenfo RI. Untuk itu Kepala SMKN 3 Denpasar, Drs. A.A. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., satu-satunya di Bali yang diundang ke Jakarta mengikuti pelatihan kapabilitas dan manajemen SMK berbasis industri. A.A. Bagus Wijaya Putra, Kamis (29/10) kemarin menjelaskan, SMK berbasis industri esensinya memperkuat hubungan sekolah dan dunia industri. Keistimewaan siswa di kelas ini diajar oleh instruktur yang ahli di bidangnya. Pembelajaran dilakukan di dunia industri selama setahun sejak semester II. ‘’Selama ini, belum ada sekolah yang meraih predikat ini di Bali,’’ tegasnya. A.A. Bagus Wijaya Putra yang juga Kasek terbaik I Bali dan kelima di tingkat nasional ini belum lama ini diundang Mendikbud Nadiem Makarim ke Jakarta untuk meningkatkan kemampuannya melakukan kerja sama yang lebih luas dengan industri pasangannya, yang diistilahkan Mendikbud sebagai pernikahan massal. Hal ini menjadi tugas utama kepala SMK agar siswa bisa bekerja atau diterima di industri, karena industri sudah terlibat langsung dengan SMK. Salah satu programnya adalah membuat kelas industri di mana siswa belajar atau praktik langsung di industri selama setahun selanjutnya kompetensi siswa terus dipantau dan harapannya ketika tamat sudah siap kerja. Selain itu kasek SMK industri ini juga dilatih menyusun proposal pengembangan sekolah yang inovatif dengan melibatkan industri dan stakeholder lainnya. SMK juga wajib menguatkan kompetensi wirausaha melalui pengembangan teaching factory di SMK, di mana produk-produk yang dihasilkan dapat dijual dan mampu bersaing dengan produk yang ada di pasaran. Akan lebih baik bila mampu menghasilkan produk yang inovatif dan unik. Selanjutnya kasek yang dilatih akan mendapat predikat sebagai CEO atau Chief Education Officer. (sue)

Tegur Masyarakat yang Abaikan Prokes

Bali Post/eka

SEMPROT - Seorang petugas menyemprotkan disinfektan pada bus AKAP yang baru tiba di Terminal Mengwi, Badung. Penyemprotan ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Libur Panjang, Aktivitas Penumpang di Terminal Mengwi Melonjak

Mangupura (Bali Post) -

Kedatangan wisatawan merayakan libur panjang di Bali mulai terlihat di sejumlah pintu masuk Pulau Dewata. Di Terminal Tipe A Mengwi, Badung, misalnya, lonjakan penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan diperkirakan mencapai kisaran 10 hingga 20 persen.

Paramita Rukmi, S.H. MENGEDUKASI keluarga untuk membiasakan hidup bersih dan sehat merupakan hal yang paling utama di masa pandemi Covid-19 ini. Khususnya membiasakan diri untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini sebenarnya bisa diajarkan dan dibiasakan mulai dari lingkungan keluarga, sehingga setelah keluarga menerapkan, otomatis saat keluar dari lingkungan rumah, hal itu akan tetap dibiasakan. Menurut Ketua Pengda Denpasar Ikatan Notaris Indonesia dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Paramita Rukmi, S.H., untuk di lingkungan kantor, terkait protokol kesehatan juga wajib terus diingatkan. Bahkan, untuk karyawan yang sedang dalam kondisi flu, diharapkan agar tidak masuk kantor dan diizinkan untuk istirahat. Hal itu, katanya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Tak hanya itu, perlengkapan protokol kesehatan, seperti wastafel maupun hand sanitizer juga wajib disediakan di setiap kantor. Tentu dengan harapan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ‘’Dalam kondisi ekonomi serba sulit seperti sekarang ini semua wajib pakai masker, hidup sehat. Dengan sdemikian, kita yakin sama-sama bisa menanggulangi Covid. Sehingga dengan demikian tentu ekonomi akan bisa berjalan. Apalagi Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata. Jangan segan-segan menegur masyarakat yang masih mengabaikan terkait protokol kesehatan ini,’’ ucapnya. (kmb23)

Pencopet Sasar THM di Kuta

Mangupura (Bali Post) Kasus pencopetan terjadi di tempat hiburan malam (THM), Jalan Kayu Aya, Seminyak, Kuta. Korbannya, Ramshan Ashleigh Jayne (31) asal Inggris dan dompetnya dicuri saat asyik joged di TKP. Beberapa hari setelah kejadian, polisi berhasil menangkap pelakunya, Jonialpius Pandu (39) asal NTT, Minggu (18/10) lalu. ‘’Pelaku ditangkap di TKP, kemungkinan mau beraksi lagi. Kejadiannya satu minggu sebelumnya,’’ tegas Kanitreskrim Iptu I Made Putra Yudhistira, Kamis (29/10) kemarin. Saat melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kuta, korban menjelaskan saat dia dancing di THM tersebut, lalu memesan minuman. Saat mau bayar, ternyata dompet yang ada di dalam tasnya hilang. Dompet tersebut berisi uang tunai Rp 2,5 juta kartu ATM dan SIM Internasional. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 3 juta. Tim Opsnal Polsek Kuta dipimpin Iptu Yudhistira dan Panit Ipda Ercik Wijaya Siagian melakukan olah TKP dan mengecek rekaman CCTV. Dari hasil rekaman CCTV di TKP terlihat pelaku mengambil dompet korban. Saat itu pelaku pura-pura menjadi pengunjung. ‘’Saat korban lengah, pelaku mengambil dompet tersebut. Saat itu resleting tas korban terbuka,’’ ujarnya. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, polisi mendapat informasi pelaku sering ke THM tersebut. Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan pada Minggu (18/10) pukul 02.00 Wita pelaku datang ke sana. Tanpa buang waktu lagi, polisi langsung meringkusnya. Pelaku mengaku uang Rp 2,5 juta masih disimpan, sedangkan dompet, kartu ATM dan SIM Internasional dibuang di Jalan Braban, Kuta Utara, Badung. (kmb36)

Kendati tidak signifikan, namun lonjakan penumpang yang merayakan libur panjang akhir pekan cukup dirasakan penyedia jasa transportasi darat di terminal tersebut. Koordinator Terminal Tipe A Mengwi, I Putu Bagus Mudita, saat ditemui Kamis (29/10) kemarin tak menampik adanya lonjakan penumpang terkait libur panjang. Bah-

kan, peningkatan aktivitas penumpang terlihat mulai Senin (26/10) ‘’Kami perkirakan naik 10 sampai 15 persen penumpangnya. Lonjakan sudah kami rasakan sejak Senin lalu hingga sekarang meski tidak begitu signifikan,’’ ungkapnya. Menurutnya, peningkatan penumpang dipicu adanya kebijakan pemerin-

tah memberlakukan cuti bersama. Banyak warga memanfaatkan transportasi darat untuk berlibur maupun pulang kampung. ‘’Peningkatan penumpang kami rasa karena adanya libur panjang hingga awal November 2020,’’ prediksinya. Berdasarkan catatan, lonjakan jumlah penumpang di Terminal Tipe A Mengwi pada Senin (26/10) seban-

yak 683 orang dengan 45 armada. Angka ini terdiri dari jumlah keberangkatan sebanyak 524 dan yang datang sebanyak 159 orang. Begitu juga pada Selasa (27/10) jumlah penumpang sebanyak 557 orang dengan jumlah armada sebanyak 34, dengan rincian penumpang yang berangkat sebanyak 432 dan yang datang sebanyak 125 orang. Sedangkan pada Rabu (28/10) jumlah penumpang mencapai 651 orang dengan jumlah armada 39, dengan rincian penumpang yang berangkat sebanyak 576

dan yang datang sebanyak 76 orang. ‘’Total penumpang yang berangkat yakni 1.531 dan yang datang 360 orang. Untuk hari ini kami belum melakukan rekap,’’ ucapnya. Lanjut dijelaskan, jika dibandingkan dari jumlah penumpang di hari biasa, justru mulai ada peningkatan. Sebab, jumlah penumpang setiap harinya mencapai 350 orang sampai 400 orang. ‘’Kalau hari biasa sedikit, maksimal 400 orang. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kami akui terminal masih sangat sepi,’’ tandasnya. (kmb27)

Mangupura (Bali Post) Karyawan BUMN yang kos di Jalan Kendedes, Kuta, Badung, Asmelly Eka Putri (35) dan Indah Widya Yustisi, panik. Pasalnya barang berharga milik mereka yang disimpan di kamar kos, raib. Setelah kasus ini dilaporkan ke Polsek Kuta, polisi berhasil menangkap pelakunya beberapa waktu lalu dan ternyata penjaga kos, Agus Budi Wahono (34). ‘’Pelaku asal Lumajang, Jawa Timur dan tinggal di gudang besi tua, Jalan Bung Tomo V Denpasar,’’ kata Kanitreskrim Polsek Kuta Iptu Made Putra Yudhistira, Kamis (29/10) kemarin. Kronologinya, kata Iptu Yudhistira, Eka Putri tinggal di TKP sejak April 2020. Dia sempat ke Jakarta dan balik ke Bali pada Selasa (16/6). Saat masuk kamar, korban melihat koper Tumi Garuda Indonesia miliknya terbuka dan resletingnya rusak. Setelah dicek ternyata barangbarang berharga miliknya ada yang hilang. Barang yang hilang tersebut, di antaranya dua pasang sepatu, satu pasang sandal, dompet berisikan bermacam mata uang asing, satu jam tangan, sepasang anting-anting, dan satu tas. Akibat kejadian tersebut, korban asal Tangerang Selatan

ini mengalami kerugian Rp 32.250.000. Teman sekamar Eka Putri, Indah, juga mengalami nasib serupa. Indah kehilangan jam tangan wanita, satu cincin berlian, satu dompet berisi sejumlah kartu dan mata uang asing, kompor portabel, dua gas portabel, satu koper Tumi Garuda Indonesia, dan dua tas. Akibat kejadian ini Indah mengalami kerugian Rp 50.516.000. ‘’Jadi total kerugian kedua korban Rp 82.766.000,’’ ujar Yudhistira. Kasus ini cepat diungkap Yudhistira bersama timnya. Pasalnya keterangan dari saksi-saksi di TKP diperoleh informasi bahwa ada penjaga kos tersebut, Agus, tidak pernah datang ke TKP lagi. Setelah ditelusuri tempat persembunyiannya, akhirnya pelaku berhasil ditangkap di Jalan Nyangnyang Sari, Kuta. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polsek Kuta dan diperiksa. Kepada penyidik, pelaku mengaku masuk ke kamar korban lewat jendela yang tidak terkunci. Barang-barang curian tersebut dijual dan uangnya dipakai untuk biaya hidup sehari-hari, serta beli pakaian. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku ditahan di Polsek Kuta. (kmb36)

Mantan Anggota DPRD Ditangkap Barang Karyawan BUMN Senilai Rp 82 Juta Dicuri

Mangupura (Bali Post) Tim Opsnal Polsek Kuta dipimpin Kanitreskrim Kanit Iptu Made Putra Yudhistira mengungkap kasus penggelapan sejumlah mobil, Rabu (21/10) lalu. Polisi sempat kaget karena pelakunya mantan anggota DPRD Buleleng, Putu Suarjana (53). Informasinya Suarjana pernah ditangkap oleh anggota Polsek Kota Singaraja atas kasus pemalsuan surat setahun lalu. Kanitreskrim Polsek Kuta Iptu Yudhistira seizin Kapolsek AKP GAA Udayani Addi, Kamis (29/10) kemarin menyampaikan, pihaknya menerima laporan Kadek Budi Wiadnyana (47) beralamat di Perum Taman Buana Permai C14, Padangsambian, Denpasar Barat, pertengahan 2019. Selanjutnya Iptu Yudhistira didampingi Panit Ipda Erick Wijaya Siagian bersama timnya menyelidiki kasus tersebut. Berdasarkan keterangan korban, pada 10 Oktober 2018 pelaku menyewa mobil di PT Serasi Autoraya, Jalan By-pass Ngurah Rai, Kelan, Kuta, sebanyak enam unit. ‘’Awalnya pelaku menyewa satu mobil dalam waktu setahun. Pelaku terus menyewa mobil di sana hingga enam unit rentang waktu bulan Oktober hingga Desember 2018. Sebelum dilaporkan, pelaku baru mengembalikan tiga unit mobil. Akibat ulah pelaku ini pihak PT Serasi Autoraya mengalami kerugian hingga Rp 550 juta,’’ ujar Yudhistira yang baru beberapa minggu menjabat Kanitreskrim Polsek Kuta ini. Berdasarkan laporan itu, petugas memeriksa saksi-saksi dan mencari informasi keberadaan pelaku. Selain itu polisi melacak keberadaan tiga mobil yang belum dikembalikan pelaku. Alhasil satu mobil berhasil diamankan di Polsek Glemor, Banyuwangi, Jawa Timur. Mendapat informasi tersebut pada Bulan Agustus 2020, tim Opsnal berangkat ke Polsek Glemor, Banyuwangi mengecek kebenaran info tersebut. Setelah sampai di Polsek Glemor

Bali Post/ist

PENGGELAPAN - Putu Suarjana ditahan di Polsek Kuta terkait kasus penggelapan mobil sewaan. memang benar telah diamankan satu mobil. Selanjutnya mobil tersebut diamankan ke Polsek Kuta sebagai barang bukti. Setelah mengamankan barang bukti tersebut, polisi melacak keberadaan pelaku asal Buleleng ini dan berhasil ditangkap di Perum Pecatu, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Saat diinterogasi, pelaku mengaku telah menggadaikan tiga mobil tersebut masingmasing Rp 40 juta dan Rp 50 juta di Banyuwangi serta Singaraja. ‘’Kami masih mencari dua mobil lagi. Kemungkinan sudah berpindah tangan dan mudah-mudahan secepatnya bisa ditemukan,’’ kata mantan Kanit I Satreskrim Polresta Denpasar ini. (kmb36)


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Pendidikan

Ulang Tahun

Aptisi Bali Serahkan ”Aptisi Award” Sukmawati Soekarno Menginap di Istana Kepresidenan RI Tampaksiring The Sukarno Center Gelar Jamuan Rayakan kepada LLDikti Wilyah VIII Hari Ulang Tahun Ke-69 Sukmawati di Istana Mancawarna

APTISI AWARD - Kepala LLDikti VIII Dasi Astawa menerima Aptisi Award dari Ketua Aptisi Bali Made Sukamerta didampingi anggota Aptisi. RAPAT anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah ABali, Rabu (28/10) lalu sangat istimewa. Saat itu Aptisi Bali menyerahkan Aptisi Award kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII (Bali, NTB dan NTT). Aptisi Award diserahkan Ketua Aptisi Bali,Dr. I Made Sukamerta, M.Pd., diterima langsung Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Nengah Dasi Astawa, S.E., M.Si. Made Sukamerta mengungkapkan rapat anggota Aptisi Bali kali ini dinilai sangat penting karena selain membahas soal berakhirnya masa bakti kepengurusan Aptisi Bali 2016-2020, juga membahas isu sentral yang berhubungan dengan manajemen dan program kampus mereka. Soal pergantian pengurus, Sukamerta mengatakan, mestinya sudah berlangsung musyawarah wilayah (muswil), namun tak bisa terlaksana karena masih menunggu diadakannya musyawarah nasional (munas) Aptisi. Sementara Munas mestinya su-

dah dilangsungkan April lalu, namun ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan akibat pandemi Covid-19. Sebab AD/ART Aptisi mengatur muswil yang agendanya untuk memilih pengurus, baru bisa dilakukan jika Munas Aptisi telah dilaksanakan. Dengan demikian masa kepengurusan Aptisi Bali 2016 -2020 yang dipimpinnya tetap berlanjut dan ngayah sampai menunggu adanya munas. Selama kepemimpinannya, Sukamerta mengaku Aptisi Bali sudah berbuat maksimal guna mendukung semua PTS di Bali tampil berkualitas dan sehat. Tiap tahun melakukan rapat mininal tiga kali dan berkontribusi memberi sumbangan sembako, masker dan APD kepada BPBD Provinsi Bali serta membagikan masker ke pasar tradisional guna memutus rantai pandemi Covid-19. Soal Aptisi Award yang diberikan kepada LLDikti Wilayah VIII, Made Sukamerta yang juga Rektor Unmas Denpasar ini menegaskan, karena lembaga

yang dipimpin Prof. Nengah Dasi Astawa ini sangat aktif, proaktif, bekerja cepat dan tuntas serta selalu menjadi motivator bagi 62 PTS anggota Aptisi Bali. Selain itu PTS di Bali mendapatkan info terkini soal regulasi pendidikan tinggi sehingga anggotanya bisa berkembang dengan baik. Termasuk Prof. Dasi Astawa dan timnya juga banyak memberi problem solving menyelesaikan masalah internal. Makanya Aptisi Bali menilai kinerja LLDikti VIII dirasakan manfaatnya oleh anggota. Semua ini bersinergis melahirkan PT yang berkualitas dan bermutu. Mendapat pujian demikian, Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Nengah Dasi Astawa menegaskan bahwa penghargaan itu atas kinerja lembaga dan timnya, bukan kepada dirinya secara perorangan. Jika PTS menilai LLDikti Wilayah VIII aktif memberikan motivasi dan layanan cepat, itu karena dia menganggap PTS bukan bawahannya melainkan partner kerja bagi lembaga. ‘’Jika memang kami dinilai baik dalam pelayanan, mungkin karena semua itu kami lakukan secara ikhlas,’’ tegasnya. Kedua, dia membuka layanan 24 jam bagi konsultasi soal pendidikan tinggi. Bahkan kini PTS jika mau melakukan wisuda tak perlu minta izin ke LLDikti, asalkan sudah diformat dengan prokes yang ketat dan disiplin. Wisuda bisa dilakukan secara konvensional, blended (campuran) dan virtual. Di depan rapat Aptisi Dasi Astawa juga menekankan kampus tak boleh menyerah dalam pandemi Covid. Kampus bisa membuka PBM tatap muka secara terbatas sehingga PBM tak membosankan serta cerdas menerjemahkan program kampus merdeka. (ad383)

Peringati Hari Sumpah Pemuda

IPB Internasional Gelar Yowana Bali Sujati

INSTITUT Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2020 dengan menggelar Yowana Bali Sujati, Rabu (28/10). Kegiatan Yowana Bali Sujati yang digelar berupa lomba pidato berbahasa Bali dan makekawin tingkat SMA/ SMK se-Bali. Tujuannya, agar yowana (generasi muda) Bali ngajegang dan melestarikan budaya dan kearifan lokal Bali. Ketua Panitia Ni Luh Putu Yayang Rahmanita, S.Tr.Par. mengatakan, kegiatan Yowana Bali Sujati telah digelar sejak 17 Oktober 2020 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan babak penyisihan ini dilangsungkan secara online untuk menentukan 5 besar di masing-masing kategori. Dan mereka yang lolos 5 besar masuk grandfinal untuk merebut juara di masing-masing kategori. Sebagai juara I makekawin putra berhasil diraih oleh pasangan I Kadek Juni Adi Artana dan I Putu Gede Wahyu Hermawan dari SMAN 8 Denpasar. Untuk makekawin putri diraih oleh pasangan Ni Made Okta Dwiyanti dan Ni Wayan Antara dari SMAN 1 Tegallalang. Sedangkan, juara I Lomba Pidato direbut oleh Putu Ayu Candra Dewi dari SMAN 2 Mengwi. Juara Favorit berhasil diraih oleh Ida Ayu Prami dan I Gusti Ayu Agung Dwi Nilam. Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun selaku Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi IPB Internasional, Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd., CHT., CHA., mengatakan, menjaga kearifan lokal menjadi kewajiban generasi muda Bali. Salah satu kearifan lokal yang harus diajegkan dan

LOMBA - Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun Dr. Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd., CHT.,CHA. (tengah) bersama para Wakil Rektor IPB Internasional dan dewan juri berfoto bersama seusai pembukaan lomba Yowana Bali Sujati. dilestarikan adalah bahasa Bali. Sebab, bahasa Bali merupakan bahasa ibu bagi krama Bali. Terlebih, di era globalisasi saat ini generasi muda enggan menggunakan bahasa Bali dalam berkomunikasi seharihari. Bahkan, orangtua mereka lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dalam berinteraksi di rumah. Hal ini menyebabkan kebanyakan generasi muda Bali tidak bisa berbahasa Bali alus dengan baik dan benar. Oleh karena itu, melalui kegiatan Yowana Bali Sujati ini mendorong generasi muda Bali kembali menumbuhkan, mengembangkan, melestarikan dan mengajegkan budaya Bali, terutama bahasa Bali. “Kita ingin di Hari Sumpah Pemuda ini generasi muda Bali kembali menggali kemudian mengembangkan budaya dan keari-

fan lokal Bali, salah satunya bahasa Bali yang merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Bali,” ujar Gede Astina seusai membuka kegiatan Yowana Bali Sujati di Ruang Auditorium IPB Internasional, Rabu (28/10). Dikatakan, meskipun basic dari IPB Internasional adalah pariwisata dan bisnis berbasis global, namun IPB Internasional tetap berkontribusi dalam melestarikan dan mengajegkan budaya serta kearifan lokal Bali. Bagaimanapun, pariwisata Bali terkenal dengan budayanya yang adiluhung. Sehingga budaya harus dijaga demi keberlangsungan pariwisata Bali ke depannya. “Kami terus mendorong mahasiswa kami agar terus melakukan hal yang terbaik untuk kelestarian dan keajegan budaya Bali,” pungkasnya. (ad382)

Sukmawati Soekarno Putri (Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme dan Dewan Pembina The Sukarno Center Tampaksiring) hadir selama empat hari di Bali untuk sejumlah agenda keluarga. Sukmawati yang ditemani oleh putra, Muhammad Perwira Utama, dan kerabat menginap di Istana Kepresidenan RI Tampaksiring dan dijamu oleh Kepala Rumah Tangga Istana (Karumga). Tampak menemani rombongan keluarga Presiden I RI Soekarno yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Senator DPD-RI asal Bali sekaligus President The Sukarno Center), Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry WS, S.Sos., S.H., M.H. (Ketua Umum Universitas Mahendradatta) dan Shri I Gusti Ngurah Bhisma Vedanta Wisvakarma WS IV (Yayasan Perpustakaan Bung Karno). Selama di Tampaksiring, Sukmawati menyempatkan diri melakukan persembahyangan dan doa di Pura Tirta Empul Tampaksiring, sekaligus bernostalgia mengelilingi Istana Kepresidenan RI yang dibangun oleh Bung Karno. Istimewanya, untuk pertama kalinya Sukmawati Soekarno merayakan hari ulang tahun ke-69 yang jatuh pada 26 Oktober di The Sukarno Center (Istana Mancawarna). Dalam perayaan yang dikemas dalam jamuan makan malam istana tersebut, diundang sejumlah kerabat dan tamu secara terbatas, di antaranya Mas Sumatri (Bupati Karangasem), Mr. Manohar Puri (Direktur

Swami Vivekananda Cultural Center), Hakim Soebandi (Ketua Pengadilan Negeri Denpasar), Ida Made Alit (Tokoh Geria Budakeling Karangasem), Made Ada (Maestro Patung asal Tegalalang), Oka Darmawan (Tokoh Seni Sebatu), Ms. Sonia Kaur (Asosiasi Semeton Bali India), A.A. Rama Pujawan Dalem (Puri Peliatan Ubud), Enong Ismail (Keluarga Wakil Presiden RI Try Sutrisno), Pandith Ramesh Shastry (Balinese Indina Friendship Association), Widi Adnyana (Ketua Umum Koperasi Sukla Satyagraha), Made Oka Wijaya (Ketua Umum Koperasi Arak Semeton Bali), dan sejumlah organisasi seperti Garda Bali, Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), Cakra Bhuwana, Pro AWK dan Trisakti Bali, juga sejumlah tamu undangan lainnya. Selain seremoni pemotongan tumpeng Majapahit serta sulang bersama, juga diturunkan tari Bedoyo Segoro Kidul yang ditarikan untuk menghormati kehadiran Kanjeng Ibu Sukmawati Soekarno yang di mana pada tahun 2011, Sukmawati Soekarno mendapatkan gelar ‘’Ratu Tribhuwana Uttungga Dewi’’ dari Ida Pedanda Nabe Wayahan Bun (Geria Sanur Pejeng Tampaksiring). Tarian Bedoyo Segoro Kidul ini sendiri digagas oleh Shri Gusti Wedakarna sebagai penghormatan terhadap Gusti Kanjeng Ratu Dewi Pantai Selatan (leluhur Padjajaran Hindu). Kegembiraan pun dirasakakn oleh keluarga besar The Sukarno Center, dan berharap agar

ISTANA – Sukmawati Soekarno bersama Senator DPD-RI Dr. Arya Wedakarna di Istana Kepresidenan RI Tampaksiring dan suasana jamuan perayaan ulang tahun di Istana Mancawarna. Ibu Sukmawati Soekarno mendapatkan berkah serta anugerah kepanjangumuran dari Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana sambutan dari Dr. Arya Wedakarna (AWK). ‘’Saya ini putra ideologis dari Sukmawati Soekarno, dan doa kami setiap hari selalu memohon agar putra-putri Bung Karno, serta keturunan beliau diberkati dengan kesehatan dan panjang umur. Kenapa sampai saat ini dan di masa depan kita tergantung dengan kepemimpinan keluarga

Bung Karno? Karena hanya keluarga Bung Karno-lah yang konsisten menjaga minoritas dan pembela Pancasila. Jadi tanpa keluarga Bung Karno, Indonesia tidak akan sama lagi. Dan Bali sangat berkepentingan dengan figur Sukarnois,’’ ungkap AWK yang juga Wakil Ketua Pimpinan Kelompok MPR-RI. Kehadiran Ibu Sukmawati Soekarno juga dalam rangka dukungan The Sukarno Center akan sejumlah program Presiden Joko Widodo di Bali. (ad385)

Tabanan (Bali Post) Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Tabanan mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun domestik akhir pekan ini, lantaran libur panjang di akhir bulan. Meski demikian, pihak pengelola sudah terlebih dahulu memperketat protokol kesehatan di kawasan objek wisata untuk mewaspadai sebaran Covid-19. Seperti di DTW Tanah Lot, seminggu sekali dilakukan penyemprotan desinfektan dan tiap harinya perketat disiplin protokol kesehatan, baik pengunjung, karyawan dan stakeholder terkait.

Libur Panjang, Kenaikan Kunjungan ke Objek Wisata Tak Signifikan

Manager Operasional Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Kamis (29/10) mengakui, libur panjang akhir bulan ini memang diharapkan dapat memberikan angin segar bagi seluruh objek wisata di Tabanan. Di Tanah Lot sendiri, hari pertama libur panjang atau Rabu (28/10) sudah mencapai 1.248 orang yang berkunjung atau mengalami peningkatan sekitar 60 persen dibandingkan kunjungan per hari yang hanya tem-

bus 300 orang selama masa pandemi. Bahkan diprediksi angka kunjungan akan terus meningkat selama libur panjang, meski tidak sebanyak kunjungan sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 6 ribu bahkan 7 ribu lebih. Peningkatan jumlah kunjungan, kata Toya Adnyana, sebenarnya sudah terlihat sejak empat hari terakhir. Rinciannya, pada Minggu (25/10) kunjungan di angka 1.098 orang, Senin 521 orang, Selasa 732 wisatawan, dan Rabu (28/10) kunjungan kembali meningkat hingga di angka 1.248 orang. Keseluruhan pengunjung didominasi oleh wisatawan lokal dan sebagian domestik. Kemudian wisatawan mancanegara hanya

10 orang per hari karena memang wisatawan asing tersebut sudah lama tinggal di Bali. “Hari kedua (Kamis red) hingga pukul 13.00 Wita, kunjungan sudah di angka 1.108 orang dan masih dominan lokal serta wisdom seperti dari Jakarta,” ucapnya. Disinggung persiapan khusus di hari libur panjang ini, dia menyatakan tak ada persiapan khusus. Pihaknya hanya lebih memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan serta lebih memperketat protokol kesehatan. “Intensitasnya musim libur panjang ini lebih ditingkatkan untuk imbauannya lewat pengeras suara maupun pendekatan langsung. Di kawasan atas ada, khusus ka-

wasan pantai ada. sedangkan yang langsung biasanya oleh petugas humas, recreation, dan lifeguard untuk di pantai, jadi terus memastikan wisatawan yang berkunjung tetap sehat,” pungkasnya. Berbeda halnya dengan Tanah Lot, kunjungan di DTW Ulundanu Beratan dan Jatiluwih, meski boleh dikatakan ada peningkatan namun tidak signifikan. Seperti di Jatiluwih yang biasanya hanya 50 sampai 90 kunjungan, kini hanya sampai di angka 300 orang. Begitu juga di DTW Ulundanu Beratan masih di angka 300 orang. Selain faktor cuaca yang hampir tiap harinya diguyur hujan, niat wisatawan ke objek wisata memang belum sepenuhnya banyak, dan lebih memilih mengikuti imbauan pemerintah. “Ada kenaikan jadi 300 lebih wisatawan, yang biasanya hanya 150 saja. Meskipun tak signifikan kami tetap bersyukur,” ujar Manager Operasional DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika. (kmb28)

Negara (Bali Post) Arus kendaraan yang masuk ke Bali dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk sejak dua hari terakhir meningkat. Arus yang masuk didominasi kendaraan pribadi yang bertujuan untuk berlibur ke sejumlah lokasi di Bali. Para pengguna jasa transportasi laut ini tetap wajib melengkapi surat keterangan sehat berupa rapid test Covid-19 untuk syarat masuk ke Bali mengikuti Surat Edaran (SE) Gubernur Bali. SE itu masih diberlakukan

bagi setiap orang yang masuk ke Bali melalui pintu masuk-pintu masuk, termasuk pelabuhan Gilimanuk. Kendati untuk keluar Bali (Pelabuhan Ketapang), tidak diwajibkan melengkapi syarat suket tersebut. Dari pengamatan, peningkatan jumlah kendaraan yang masuk puncaknya pada Rabu (28/10) malam. Apabila dibandingkan dengan hari normal di masa pandemi Covid-19, ada peningkatan antara 3 persen hingga 5 persen, khususnya kendaraan pribadi roda empat (R4). Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, Kamis (29/10) kemarin membenarkan adanya peningkatan kendaraan yang masuk ke Bali didominasi kendaraan

pribadi. ‘’Untuk yang masuk Bali, ada kenaikan antara tiga sampai lima persen. Puncaknya pada Rabu malam ada sekitar 1.700 unit kendaraan yang masuk. Sebagian besar kendaraan pribadi,’’ ujarnya. Kapolsek menegaskan, SE Gubernur Bali terkait kewajiban suket masih berlaku untuk semua orang yang masuk Bali. Tak terkecuali wisdom yang masuk saat libur panjang akhir pekan ini, juga masih diterapkan syarat yang sama. Kompol Gusti Nyoman Sudarsana juga menjabarkan pada hari-hari biasa saat pandemi Covid-19, arus kendaraan yang masuk berkisar 1.200 unit, baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan barang. Tetapi pada Rabu

malam hingga kemarin, menurutnya, ada peningkatan arus khususnya kendaraan mobil pribadi. Sedangkan untuk kendaraan yang keluar Bali, pada Rabu malam didominasi kendaraan roda dua (R2). Aparat pengamanan menerapkan penebalan personel di Gilimanuk melibatkan Satlantas Polres Jembrana, PJR Polda Bali dan Polsek Kawasan Laut Gilimanuk. Diprediksi ada lonjakan kendaraan yang keluar Bali pada akhir pekan ini, Sabtu (31/10). Mengingat pada Senin, nanti cuti bersama sudah berakhir. ‘’Melihat jumlah kendaraan yang masuk tidak terlalu ada penumpukan ketika arus balik. Tetapi tetap kita siagakan pengamanan,’’ tandas Kapolsek. (kmb26)

Wisdom ke Bali Melalui Gilimanuk Meningkat

Terlibat Narkoba, Enam Orang Diamankan Polisi Tabanan (Bali Post) Upaya memberangus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Tabanan terus dilakukan jajaran Polres Tabanan. Bahkan di masa pandemi Covid-19, jajaran Sat Narkoba terus bergerilya, dan akhirnya berhasil mengamankan enam orang tersangka. Mereka diciduk di waktu dan tempat berbeda. Seperti yang disampaikan Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S. Siregar, S.IK., M.H. dalam release pengungkapan kasus

narkoba, Rabu (28/10). Didampingi Kasat Resnarkoba Polres Tabanan AKP I Gede Sudiarna Putra, S.H., Kapolres Tabanan menyampaikan, mewujudkan situasi kamtibmas Tabanan aman kondusif, terlebih menjelang pilkada serentak 2020, jajaran Polres Tabanan tetap melaksanakan penegakan hukum sesuai dengan porsinya dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti halnya Tim Opsnal jajaran Sat Res Nar-

koba Polres Tabanan yang kembali berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba dengan enam orang tersangka. Diamankannya para tersangka, lanjut Kapolres, berawal dari adanya informasi masyarakat yang menyebutkan seseorang dengan ciri-ciri tertentu sering bersentuhan dengan narkoba, selanjutnya info tersebut ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan pembuntutan. Penangkapan pertama,

Senin (5/10) pukul 16.45 Wita, terhadap terduga Hendra Susanto alias Ucil dan Andri Hermawan alias Momon, di Jalan Ir. Soekarno, depan sebuah toko mebel. Setelah dilakukan penggeledahan, didapati pada saku celana kiri 5 klip plastik berisi sabu, dan 31 plastik klip di dalamnya sabu-sabu, dan diakui bahwa barang tersebut adalah miliknya. Dari hasil pengembangan, selanjutnya mengarah pada tersangka lainnya bernama Edi Santoso alias Edi yang kos sementara

di daerah Gianyar. Mendapati informasi itu, tim langsung bergerak menuju sesuai alamat, dan saat pengegeledakan berhasil menemukan dan menyita timbangan kecil, serta 30 klip plastik benang dan alat isap (bong) ditemukan di kamar mandi. Selanjutnya, Selasa (13/10) Tim Opsnal Sat Narkoba kembali mengamankan I Ketut Duana alias Duana, alamat Desa Mundeh, Selemadeg Barat dan I Putu Budiarta alias Kak alamat Desa Lim-

bung Kauh, Selemadeg Barat. Keduanya diamankan di kebun kopi di Desa Mundeh, dengan barang bukti 3 paket sabu dan pipa kaca berisi kristal bening sabu. Masih pada tanggal 13 Oktober, juga diamankan terduga Hasanudin alias Sandin di pinggir jalan raya jurusan AntosariPupuan termasuk Banjar Gulingan, Desa Antosari, Selemadeg Barat. Padanya berhasil disita barang bukti 1 buah klip plastik terbungkus tisu berisi sabu. “Semua

terduga pelaku dan semua barang bukti yang berhasil disita, kini diamankan di Polres Tabanan, kasusnya saat ini dalam proses Penyidikan,” ucap Kapolres Tabanan. Keenam terduga pelaku dijerat dengan Pasat 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun, paling lama 20 tahun, dan pidana denda maksimal sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar. (kmb28)


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Oknum Warga Nistakan Desa Gelgel di Medsos Bendesa Bawa ke Ranah Hukum Semarapura (Bali Post) Adanya komentar yang dinilai menistakan keberadaan Desa Adat Gelgel, Klungkung di kolom komentar salah satu akun Facebook berbuntut panjang. Screenshoot tulisan itu beredar luas baru-baru ini. Dan hal itu ditanggapi serius Prajuru Desa Adat Gelgel. Setelah dibahas khusus dalam paruman Prajuru Desa Adat Gelgel, Bendesa Gelgel Putu Arimbawa akhirnya resmi mengadukan komentar bernada penistaan dan pencemaran nama baik Desa Adat Gelgel itu ke Mapolsek Klungkung.

PENCEMARAN NAMA BAIK - Prajuru Desa Adat Gelgel melaporkan permasalahan dugaan pencemaran nama baik ini ke Mapolsek Klungkung.

Diharapkan Rampung Desember

Pengerjaan Jembatan Sering Terkendala Cuaca Gianyar (Bali Post) Hujan menjadi kendala proses pembangunan jembatan penghubung Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring dengan Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. Ketika harus memasang fondasi, sempat para pekerja kesulitan akibat luapan air sungai pascahujan lebat. Padahal jembatan itu diharapkan rampung Desember. Untungnya sejak beberapa hari terakhir jarang turun hujan lebat, sehingga aliran sungai di lokasi mengecil. Alhasil, pengerjaan fondasi jembatan bisa dilanjutkan, Kamis (29/10) kemarin. Sebelum adanya proyek itu, masyarakat bahkan bisa memandikan kendaraan di aliran sungai. Tidak hanya itu, masyarakat juga kerap berkendara di tengah sungai ketika harus menyeberang. Hal itu dilakukan masyarakat lantaran setiap sisi sungai berupa tanah yang kondisinya relatif stabil. Saat ini para pekerja memadatkan kedua sisi sungai menggunakan batu kali. Tak hanya dipadatkan, ketinggian senderan sungai juga dinaikkan hampir mencapai lebih dari tujuh meter. Karenanya, masyarakat tidak bisa leluasa lagi turun ke bawah sungai. Mandor proyek, I Made Radipa, saat ditemui di lokasi Kamis kemarin mengatakan, saat ini pihaknya memang masih tahap pemasangan batu untuk memadatkan fondasi di setiap ujung jembatan. Pemasangan batu sudah mencapai 80 persen. Terkait kapan pekerjaan selesai,

pihaknya belum bisa memastikan. Alasannya, tergantung cuaca. ‘’Proyek sudah 80 persen. Kapan selesainya belum tahu. Faktor cuaca memegang peran penting terkait finishing-nya. Kalau terus hujan lalu banjir, maka kami sama sekali tidak bisa kerja,’’ ujarnya. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, dalam pagu anggaran proyek jembatan itu dialokasikan sebesar Rp 12 miliar. Pemenang tender menang dengan penawaran Rp 11 miliar lebih. Di atas sungai itu nantinya dibangun jembatan sepanjang 35 meter dengan lebar tujuh meter. Proyek itu juga sekaligus menata jalan sepanjang 800 meter yang menjadi akses menuju ke jembatan tersebut. Kepala Dinas PU Gianyar I Wayan Karya mengatakan, pembangunan jembatan ini sangat penting untuk kelancaran perekonomian Gianyar. Sebab, pembuatan infrastruktur itu merupakan satu di antara sejumlah pembangunan yang diagendakan Bupati Gianyar Made Mahayastra di tengah rasionalisasi anggaran pascapandemi Covid-19. ‘’Mobilitas di kawasan ini sangat tinggi. Jembatan ini dapat mengefisiensikan waktu masyarakat. Dari sekian proyek yang kena rasionalisasi, jembatan ini salah satu yang dipertahankan untuk direalisasikan. Target kami akhir Desember ini jembatan sudah rampung,’’ pungkasnya. (kmb35)

Terjaring Prokes Dihukum ’’Push-Up’’

110 Personel Gabungan Disiagakan di Tempat Wisata

Bangli (Bali Post) – Sebanyak 110 personel gabungan polisi, TNI, Satpol PP, Dishub serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli disiagakan di sejumlah lokasi wisata selama libur panjang. Petugas gabungan itu melaksanakan operasi yustisi di Penelokan Kintamani, Rabu (28/10). Sejumlah pelanggar yang terjaring prokes antara lain tidak memakai masker, langsung diberi hukuman pushup dan di-rapid test. Sebelum melaksanakan operasi yustisi itu, petugas gabungan menggelar apel kesiapan di areal parkir Museum Geopark Batur, Kintamani. Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, yang memimpin apel kesiapan menyampaikan apel itu bertujuan mengecek kesiapan personel menerima kedatangan wisatawan selama libur panjang. Libur panjang dimulai Rabu

Bendesa Adat Putu Arimbawa saat dikonfirmasi, Kamis (29/10) kemarin, membenarkan pihaknya telah melaporkan pemilik akun Facebook berninisial Kadek S ke Mapolsek Klungkung. Pelaporan itu didampingi I Ketut Subrata (mantan Klian Banjar Kacang Dawa), I Nengah Sukasna (Klian Banjar Kacang Dawa), I Made Suryawan (penerima screenshoot pertama), I Gede Eka Semayaputra (Sekretaris Desa Adat Gelgel). ‘’Setelah laporan masuk, saya diminta datang lagi ke Polsek untuk memberikan keterangan. Nanti setelah itu, baru tiang berikan penjelasan,’’ kata Arimbawa.

Menurutnya, kolom komentar yang ditulis Kadek S di akun milik warga lainnya bernisial RD itu, diduga telah mencemarkan nama baik Desa Adat Gelgel, sehingga hal itu berpotensi masuk ke dalam ranah pidana. Polisi pun telah menerima laporan bendesa itu, karena itu semua pihak akan dipanggil untuk dimintai keterangan. ‘’Laporan sudah diterima dan lanjut diproses. Kami harap masyarakat tetap tenang. Percayakan kepada kami semua sebagai prajuru,’’ imbuh Gede Eka Semayaputra. Kadek S itu, kata Semayaputra, merupakan warga Desa Gelgel, yang telah menerima

sanksi kasepekang sejak empat tahun lalu. Diduga dia tidak terima sanksi itu, sehingga dia menumpahkan kekesalannya pada akun Facebook RD, yang saat itu kebetulan memposting berkaitan sanksi kasepekang yang terjadi di desa lain. Pada kolom komentar itu, dia menulis ‘’bendesa adat pengecut’’, dan komentar lainnya, yang bisa memancing keributan antarwarga. Kapolsek Klungkung Kompol I Nyoman Suparta menyampaikan pihaknya butuh ketelitian ekstra menangani kasus ini. Sebagai langkah awal, pihaknya mengumpulkan penyidik guna menentu-

kan konstruksi penanganannya secara baik. Kemudian meneliti barang bukti. Selain itu, pihaknya sudah meminta keterangan beberapa warga yang diduga kuat terkait dengan tuduhan pencemaran nama baik Desa Adat Gelgel itu. Pihak kepolisian masih mendalami beberapa dokumen yang ada, sebelum meminta keterangan lebih lanjut dari Bendesa Gelgel Putu Arimbawa. Setelah meminta keterangan bendesa, baru dilanjutkan memanggil pihak terlapor Kadek S juga untuk memberikan keterangan. ‘’Kami sebagai Prajuru Desa Adat Gelgel menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan kesigapan Bapak Kapolsek beserta jajarannya di Mapolsek Klungkung. Kami berharap tindak lanjut pelaporan ini, sesuai prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku,’’ tegas Semayaputra. (kmb31)

Penyusunan Materi Debat Kedua KPU Bangli Libatkan Tim Luar Bangli (Bali Post) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli kembali menggelar debat terbuka pasangan calon bupati Kabupaten Bangli pada 6 November mendatang. Debat kedua nanti mengangkat tema berbeda dari sebelumnya. Debat melibatkan lima orang tim penyusun materi, yang semuanya berasal dari luar Kabupaten Bangli. Komisioner KPU Kabupaten Bangli Wayan Sastrapuja, Kamis (29/10) kemarin mengatakan, debat kedua mengangkat dua tema yakni ‘’Memajukan Daerah dan Memperkokoh NKRI’’. Sep-

erti pelaksanaan yang pertama, debat terbuka kedua itu nanti akan dilaksanakan dengan jumlah undangan terbatas. Selain menghadirkan kedua paslon, debat hanya mengundang tim kampanye masing-masing paslon dengan jumlah empat orang. Sedangkan dari Bawaslu dua orang dan dari KPU lima orang. Dalam debat kedua nanti direncanakan hanya diikuti kedua calon bupati, I Made Subrata dan Sang Nyoman Sedana Arta. Tanpa didampingi calon wakilnya masingmasing. Sebaliknya debat ketiga yang mengangkat

tema ‘’Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan ke Masyarakat’’ hanya menampilkan calon wakil bupati, Ngakan Made Kutra Parwata dan I Wayan Diar, tanpa didampingi calon bupati. ‘’Tapi ini masih kami koordinasikan lebih lanjut. Kemarin kesepakatan mereka (paslon). Siapa tahu nanti ada perubahan lagi,’’ kata Sastrapuja. Ketua KPU Bangli Putu Pertama Pujawan menambahkan, tim penyusun materi yang dilibatkan dalam setiap pelaksanaan debat berbedabeda. Tim terdiri dari unsur akademisi, profesional dan

tokoh masyarakat. Semua tim penyusun materi yang dilibatkan berasal dari luar Kabupaten Bangli. Tujuannya menjaga indenpendensi. ‘’Untuk tim perumus materi ini awalnya kami tawarkan putra daerah. Tetapi kedua paslon melalui tim kampanyenya menolak. Karena dikhawatirkan nanti tidak independen, dan soalnya dikhawatirkan bocor,’’ jelasnya. Mencegah terjadinya kebocoran soal, lanjut Pujawan, pihaknya memastikan materi soal yang disusun oleh tim itu dibawa saat hari H. (kmb40)

Bangkit dari Pandemi Covid-19

Anak Warga Miskin Dilatih Bekerja di Kapal Pesiar Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa melewati masa-masa sulit setelah terjadi pandemi Covid-19. Pemkab Klungkung memanfaatkan inovasi bekerja ke kapal pesiar bagi anak dari warga miskin, setelah melatihnya agar dinilai layak. Apa latar belakang program pemerintah itu lebih memberikan prioritas pelatihan bekerja ke kapal pesiar, khusus anak-anak warga miskin?

DIHUKUM PUSP-UP - Sejumlah warga yang terjaring operasi yustisi prokes dihukum push-up. (28/10) sampai Minggu (1/11). Selama libur panjang, pihaknya melakukan pengamanan terhadap objek wisata termasuk wisatawan yang berkunjung. Di samping itu, pihaknya juga melaksanakan operasi yustisi penerapan prokes untuk mendisiplinkan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dan masyarakat. Agung Dhana menambahkan tidak ada batasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Bangli. Semua wisatawan yang datang tentu diterima. Dengan catatan memenuhi ketentuan yakni menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Jika ditemukan ada wisatawan yang

tidak menerapkan prokes akan diberikan sanksi. Dalam operasi yustisi ini, pihaknya melaksanakan rapid test secara random bagi pelanggar yang terjaring dan rombongan wisatawan yang datang ke Kintamani. Cara itu untuk memastikan apakah ada di antaranya terinfeksi virus. ‘’Ini bukan pembatasan, tetapi meyakinkan bagi pengunjung, bahwa semua yang datang ke Bangli aman Covid-19,’’ jelasnya. Sejumlah warga dan wisatawan yang terjaring operasi diberi hukuman fisik push-up dan skot jump. Beberapa wisatawan dan pelanggar lainnya di-rapid test petugas kesehatan. (kmb40)

Polres Gianyar Sosialisasikan Prokes Lewat Bondres

Gianyar (Bali Post) Berbagai upaya dilakukan jajaran Polres Gianyar dalam upaya menekan penyebaran pandemi Covid-19. Salah satunya polisi memberikan edukasi terkait protokol kesehatan dengan menampilkan bondres. Strategi itu mengadopsi caracara local genius itu dilakukan dengan mengambil lokasi di Catus Para Ubud, Kamis (29/10) kemarin. Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Kapolda Bali terkait sosialisasi protokol kesehatan. Cara

BONDRES - Polres Gianyar hadirkan pertunjukan bondres di Catur Pata Ubud, Rabu (28/10) lalu. Tujuannya, mengimbau masyarakat agar mereka taat menjalankan protokol kesehatan.

yang diyakini efektif adalah dengan memadukan budaya dan kearifan lokal. ‘’Kegiatan ini merupakan sosialiasi protokol kesehatan. Kami sengaja lakukan dengan memadukan budaya serta kearifan lokal. Apa yang kami kreasi bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat patuh dan taat dengan protokol kesehatan terutama 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan,’’ harap AKBP Dewa Made Adnyana. Bondres itu dibawakan tiga orang personel Polres Gianyar. Mereka memainkan peran sebagai Punta, Kartala, serta Lawak. Kapolres mengatakan kreasi pagelaran bondres itu mendapatkan sambutan antusias masyarakat, khususnya pengguna jalan yang sedang melintas, serta wisatawan asing yang sedang berada di sekitar Puri Ubud. ‘’Kami menghadirkan bondres ini guna memberikan imbauan protokol kesehatan dengan memakai tiga bahasa, yakni bahasa Bali, bahasa Indonesia, serta bahasa Inggris. Alasannya, wilayah Ubud itu merupakan wilayah berliburnya wisatawan asing,’’ katanya. Selain memberikan imbauan protokol kesehatan melalui kearifan lokal, Polres Gianyar juga membagikan masker kepada wisatawan maupun masyarakat. (kmb35)

DINAS Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung kembali menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi calon pekerja migran Indonesia dari anak KK miskin di Klungkung. Pelatihan bekerja sama dengan LPK Balindo Paradiso. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, hadir di Ruang Rapat Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung, Selasa (27/10), guna memastikan inovasi ini berjalan sesuai rencananya. Dalam arahan itu Bupati Suwirta mengatakan,

menghadapi situasi pendemi Covid-19 saat ini, pelatihan seperti itu memang penting dilakukan. Langkah cepat ini merupakan cara tepat guna mempersiapkan para peserta pekerja migran itu nantinya berangkat bekerja di kapal pesiar. Tentu jika situasi sudah kembali normal. Program ini juga merupakan inovasi Pemkab Klungkung di dalam mengentaskan kemiskinan. Inovasi ini lahir dari pemikiran jernih dan kreatif Bupati Nyoman Suwirta dalam meningkatkan taraf hidup warga tidak mampu, sehingga ke depan mampu membangun keluarga menjadi hidup lebih baik. ‘’Kita melaksanakan pelatihan ini menyambut situasi normal. Di saat situasi sudah normal anak-anak kita, sudah siap berangkat ke kapal pesiar,’’ harap Bupati Suwirta.

PELATIHAN - Para peserta pelatihan bekerja ke kapal pesiar, dipilih anak-anak warga miskin. Bupati Suwirta juga menambahkan, jika nanti program ini sudah berhasil maka pihaknya mengundang sebanyak-banyaknya anak KK miskin lainnya mengikuti program serupa. Pihaknya berusaha memberikan anak-anak itu ‘’kail’’ agar bisa berangkat dan bekerja sebaik-baiknya di kapal pesiar. ‘’Ikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik. Jadilah contoh melepaskan diri dari garis kemiskinan. Terlebih di tengah pandemi seperti ini. Tunjukkan bahwa kalian mampu melakukannya,’’ harap Bupati Suwirta.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, I Gede Kusumajaya, menyampaikan kegiatan ini merupakan pelatihan gelombang kedua yang diikuti 15 orang dari semua kecamatan di Klungkung. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan selama tiga bulan secara daring dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes). ‘’Semoga kegiatan ini dapat memberikan hasil terbaik di dalam mengentaskan garis kemiskinan khususnya di Klungkung,’’ harapnya. (gik)


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Kesehatan

Haruskah Kita Khawatir Datang ke Instalasi Gawat Darurat di Era Covid-19? Oleh dr. Albert, S.Ked. WABAH virus Corona atau Covid-19 membuat sebagian orang khawatir cek kesehatan di klinik atau rumah sakit (RS). Salah satu alasannya lantaran takut tertular virus dari salah satu pasien atau tenaga medis yang ada di fasilitas kesehatan. Timbul berbagai pertanyaan seperti; Apakah perlu memeriksakan diri? Bagaimana jika ada pasien Covid-19? Bagaimana jika gejala batuk dan demam disangka sebagai Covid-19? Ketakutan tertular Covid-19 membuat kita seringkali mengurungkan niat memeriksakan diri ke rumah sakit. Sebuah artikel yang dikeluarkan barubaru ini oleh Journal of the American College of Cardiology menggambarkan terdapat 40 persen penurunan penggunaan lab kateter jantung yang digunakan untuk menangani serangan jantung akut. Fenomena itu sangat mengejutkan meskipun kunjungan ke UGD berupa kecelakaan lalu lintas dapat menurun, semestinya serangan jantung tidak terpengaruh. Survei yang diadakan American College of Emergency Physicians and Morning Consult menyatakan sekitar 4 dari 5 orang dewasa sangat khawatir terkena Covid-19 jika harus mengunjungi UGD. Bahkan sampai mengurungkan niat untuk pergi ke rumah sakit. Sekitar 75 persen responden menyatakan mereka takut menambah beban bagi pelayanan kesehatan di era pandemi ini. Tentu saja, risiko terkena Covid-19 memang besar dan beban bagi pelayanan kesehatan sedang memberat akibat Covid-19. Namun, Anda tetap tidak boleh menunda perawatan medis jika terjadi kondisi gawat darurat. Jika Anda merasa mengalami serangan jantung atau stroke, perawatan yang terlambat akan memperburuk kondisi Anda. Meskipun ada pertimbangan-pertimbangan lainnya, jangan menunda mencari pertolongan ke UGD, jika Anda merasakan gejala-gejala seperti nyeri dada, masalah neurologis, nyeri perut hebat, ataupun

perubahan-perubahan mengkhawatirkan dalam kesehatan Anda sekeluarga. Fasilitas Kesehatan Memberlakukan Protokol Kesehatan demi Keamanan Semua Orang. Dalam era Covid-19 ini, tentu terjadi perubahan yang cukup dalam sistem pelayanan medis di setiap pusat layanan kesehatan. Mungkin tidak sepraktis dahulu, namun tetap prinsip utama dalam pelayanan kesehatan; yakni safety first yang berlaku baik untuk tenaga medis, pasien maupun pendamping pasien. Jika Anda datang ke UGD sendiri, Anda akan ditanyakan gejala-gejala umum Covid-19 dan riwayat paparan yang biasa kita sebut skrining, agar fasilitas kesehatan dapat memberikan Anda penanganan tepat. Seluruh petugas dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan wajib menggunakan masker setiap saat beberapa dari mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) level 2 atau 3, yaitu gown dan penutup wajah. Beberapa sekat antara kasur di IGD juga ditambahkan sebagai upaya pencegahan. Ketika Anda datang ke rumah sakit, jangan lupa mengenakan masker, hindari sentuh muka atau perbaiki masker bila belum cuci tangan, hindari pegang barang-barang di rumah sakit. Dan selalu aktif menjaga jarak dengan orang lain selama berada di lingkungan RS. Protokol rumah sakit saat ini juga membatasi jumlah pengunjung. Para tenaga kesehatan dan staf rumah sakit akan meminimalisasi waktu bersama di ruang rawat Anda. Penggunaan telekomunikasi juga dioptimalisasi untuk mengurangi kontak antara pasien dengan tenaga kesehatan. Terakhir, harus selalu diingat menunda datang ke UGD ketika mengalami gejala-gejala kegawatdaruratan medis. Seperti nyeri dada, masalah neurologis, sesak, untuk anak; demam tinggi, kejang dan keluhan lainnya dapat berakibat fatal. Karena itu, Jangan Ragu Datang ke IGD RS Terdekatmu! (ad381)

Banyak APK Paslon Ditemukan Melanggar

Bawaslu Lempar Tanggung Jawab ke KPU

Amlapura (Bali Post) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karangasem meminta KPU menurunkan APK paslon yang dinilai melanggar. Atas harapan Bawaslu Karangasem itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karangasem I Gede Krisna Adi Widana, Kamis (29/10) kemarin, memberikan respons keras. Bahkan, pihak KPU Karangasem secara tegas menuding kalau Bawaslu itu tidak membaca aturan terkait masalah tersebut. Berdasarkan ketentu an ayat (2) pasal 76 yang diubah, kata Krisna Adi Widana, sehingga pasal 76 itu berbunyi. Pertama, kalau pelanggaran atas larangan ketentuan pemasangan alat peraga kampanye (APK) sebagaimana dimaksud pasal 70 ayat (2) dan ayat (4) itu dikenai sanksi, peringatan tertulis, dan perintah penurunan APK dalam 1 x 24 jam. Dan bunyi yang kedua, apabila partai politik dan gabungan partai politik pasangan calon atau tim kampanye, tidak melakukan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) maka Bawaslu Provinsi, Kabupaten/ Kota, atau Panwaslu Kecamatan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk menurunkan APK tersebut. ‘’Dalam aturan tidak ada regulasi kalau KPU menurunkan APK paslon yang melanggar. Seharusnya Bawaslu yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan menurunkan APK yang

melanggar itu. Karena itu, bukanlah KPU yang melakukannya. Jadi, seolah-olah Bawaslu itu tidak membaca aturan. Karena jelas-jelas tidak ada item aturan di KPU yang bertugas menurunkan APK. Kalau lempar tangggung jawab seperti ini, ya… sama artinya Bawaslu itu tidak profesional dan tidak membaca aturan,’’ sergah Krisna. Dalam surat dilayangkan Bawaslu ke KPU per 27 Oktober 2020 konten surat itu berisi, berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan Bawaslu Karangasem beserta jajaran Panwascam dan BKD masih ada APK yang dibuat tidak sesuai desain KPU. Hasil pengawasan juga menemukan APK yang dipasang itu tidak sesuai peraturan yang berlaku. ‘’Isi surat Bawaslu itu meminta supaya KPU Karangasem yang membersihkan APK yang terpasang di tempat-tempat umum di luar zona yang ditetapkan KPU. KPU Karangasem agar

Amlapura (Bali Post) Pipa milik Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem kerap kali mengalami kebocoran. Penyebab kebocoran itu dipicu sebagian besar jaringan pipa sudah berumur alias tua. Akibat jaringan pipa itu bocor maka kerap mengganggu pelayanan kepada konsumen. Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi mengungkapkan,

jaringan air minumnya itu memang sebagian besar sudah berusia tua. Bahkan, ada jaringan pipa yang dibangun sejak zaman Belanda dan hingga kini belum ada pergantian. ‘’Karena umur pipa itu sudah tua, maka pipa sering mengalami kebocoran,’’ ucapnya. Singarsi menambahkan, akibat pipanya sering bocor, hal itu membuat air sering terbuang hingga 20 persen

membersihkan APK yang tidak memenuhi kriteria yang dipasang pada zona pemasangan APK dan KPU Karangasem agar menertibkan semua APK yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan baik dari sisi tempat pemasangan, lokasi dan k o n tens,’’ jelas

Krisna. Ketua Bawaslu Karangasem I Gede Putu Suastrawan saat ditanya terkait surat itu menegaskan dirinya masih rapat. ‘’Saya masih rapat. Coba hubungi I Kadek Puspa Jingga,’’ pinta Putu Suastrawan. (kmb41)

I Gede Krisna Adi Widana

Kerap Alami Kebocoran Pelatihan Spesialisasi Pertolongan Pertama Jaringan Pipa Tirta Tohlangkir Sudah Berumur

Singaraja (Bali Post) Untuk meningkatkan kemampuan para personel Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Buleleng, PMI menggelar pelatihan spesialisasi pertolongan pertama. Pelatihan diikuti 17 orang peserta. Pelatihan pertolongan pertama bagi KSR-PMI itu dibuka Ketua PMI yang juga

Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., beberapa waktu yang lalu. Kata Sutjidra, pelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan relawan, khususnya relawan PMI pada pertolongan pertama. Baik itu pada kecelakan maupun kegawatdaruratan. Dengan demikian, diharapkan setiap personel KSR PMI mempunyai kompetensi dan mampu memberikan pertolongan pertama secara profesional, kompeten dan mengikuti standardisasi PMI. Materi pelatihan meliputi pembekalan materi pertolongan pertama, ujian tulis, praktik sampai simulasi lapangan.

Bali Post/kmb38

PELATIHAN SPESIALISASI - Belasan peserta mengikuti pelatihan spesialisasi pertolongan pertama. Pelatihan ini digelar KSR-PMI Buleleng untuk meningkatkan wawasan para personelnya dalam melaksanakan tugas kemanusiaan.

Setelah rangkaian pelatihan selesai, dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. ‘’Utamanya ketika memberi pelayanan kemanusiaan yang menjadi tugas utama seorang relawan,’’ katanya. Menurut Sutjidra, relawan PMI yang ada di Kabupaten Buleleng selalu diberikan pembekalan. Khususnya untuk menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam seperti pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini. ‘’Relawan PMI Buleleng harus sigap untuk melaksanakan pertolongan pertama bila terjadi bencana. Di masa pandemi ini juga relawan PMI Buleleng selalu melakukan kegiatan seperti sosialisasi sampai penyemprotan desinfektan yang sangat rutin dilaksanakan,’’ tegasnya. Terkait dukungan saranaprasarana, Sutjidra menyebut PMI Buleleng telah mengoperasikan beragam saranaprasarana yang tergolong lengkap. Mulai tenda di lapangan, kemudian alat-alat seperti tandu dan alat kedaruratan lain yang sudah mencukupi. Selain itu juga PMI Buleleng menerima hibah dari PMI Pusat, dalam bentuk kendaraan operasional hingga perlengkapan pertolongan pertama bila terjadi kegawatdaruratan. ‘’Sarana dan prasarana yang ada sudah lengkap semua,’’ tegasnya. (kmb38)

Polsek Busungbiu Ungkap Kasus Curanmor Singaraja (Bali Post) Unit Reskrim Polsek Busungbiu mengungkap kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di Banjar Dinas Kelod, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu. Polisi menangkap pelaku Komang ST (27), warga yang sama. Dari pengakuannya, selain membawa kabur sepeda motor, pelaku juga mencuri dua buah tabung elpiji kemasan tiga kilogram, sebuah bed cover, dan satu kilogram gula pasir. Barang hasil curiannya itu semuanya milik korban Ketut Suastika (55). Kapolsek Busungbiu AKP Gede Budiarta seizin Kapolres Buleleng akhir pekan lalu mengatakan, peristiwa pencurian ini dilaporkan oleh korban pada 18 Oktober 2020. Korban melapor telah kehilangan sepeda motor DK 2901 OS, dua tabung elpiji tiga kilogram, bed cover, dan satu kilogram gula pasir. Setelah diselidiki dan memeriksa saksisaksi, polisi berhasil melacak siapa pelaku dalam kasus ini. Hasilnya, pelaku ini diketahui Komang ST yang merupakan warga sekampungnya. Dari bukti dan keterangan saksi, pelaku kemudian diamankan di wilayah Denpasar, 23 Oktober 2020. ‘’Barang bukti tabung elpiji, bed cover dan gula pasir ditemukan di rumahnya. Namun sepeda motor tidak ada di rumah pelaku. Kami kembangkan ternyata sepeda motor itu berada di Denpasar. Dan kami cek akhirnya sepeda motor dan pelaku itu berhasil kita amankan,’’ katanya. Setelah menjalani pemeriksaan, kata

Budiarta, pelaku mengakui telah mencuri di rumah korban. Pertama pelaku beraksi pada 14 Oktober 2020 dengan cara memanjat pagar rumah korban. Saat itu pelaku mencabut pengunci jendela, lalu masuk ke dalam rumah korban. Pelaku kemudian mengambil satu buah tabung elpiji dan mengambil satu kilogram gula pasir. Setelah aksi pertama, pelaku kembali menyatroni rumah korban pada 16 Oktober 2020. Pada aksi kedua, pelaku kembali masuk melalui jendela. Di dalam rumah, pelaku membawa kabur satu buah tabung elpiji dan bed cover. Aksinya tidak berhenti sampai di situ, pelaku menemukan sepeda motor dengan kondisi terkunci. Pelaku lantas mempreteli sepeda motor itu hingga mesinnya bisa dihidupkan. Setelah mempreteli sepeda motor itu, pelaku pulang ke rumahnya menaruh gas elpiji dan bed cover. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pelaku kembali ke rumah korban mengambil sepeda motor. Pelaku mengaku sepeda motor korban rencananya akan dijual. Namun belum sempat menawarkan kepada calon pembeli, pelaku lebih dulu ditangkap untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. ‘’Dua kali pelaku beraksi dan khusus sepeda motor setelah mesinnya bisa dihidupkan, pelaku membawa ke tukang kunci untuk membuat kunci palsu. Lalu sepeda motor itu disembunyikan di rumah kos pelaku di Kelurahan Pedungan, Denpasar,’’ katanya. (kmb38)

setiap harinya. Kondisi itu juga membuat pelayanan distribusi air kepada pelanggan menjadi sedikit terganggu. Karena debit air yang seharunya besar, sebutnya, menjadi mengecil. ‘’Meski begitu, kita tetap berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat agar semua pelanggan bisa mendapatkan air. Setiap keluhan langsung kami tangani. Ada penanganannya bisa

cepat, namun tidak sedikit terlambat karena harus mencari titik bocornya,’’ Katanya. Dia menjelaskan, sejak tahun 2016 Perumda Tirta Tohlangkir belum pernah penambahan sumber mata air. Alasannya, dari analisis kebutuhan air kepada pelanggan masih tercukupi. Bahkan, beberapa sumber air untuk menghemat pengeluaran sementara tidak dioperasikan. (kmb41)

Bali Post/ist

TANGKAP BALAPAN LIAR - Setelah menertibkan balapan liar, Polsek Busungbiu mengundang para orangtua pelajar, kepala sekolah, dan aparat desa terkait untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap anakanak muda agar tidak melakukan balap liar lagi.

Bubarkan Aksi Balap Liar

Polisi Amankan Tiga Sepeda Motor Pelajar Anggota Polsek Busungbiu membubarkan aksi balap liar yang dilakukan pelajar, Rabu (28/10) tengah malam. Aksi ini terjadi di jalan raya Seririt - Pupuan (Tabanan). Persisnya di Desa Subuk Kecamatan Busungbiu. Dari penertiban ini, polisi menyita tiga unit sepeda motor milik para pelajar yang ditinggalkan di lokasi saat polisi berusaha membubarkan aksi balap liar itu. Siapa saja dipanggil pihak kepolisian agar menandatangani surat pernyataan, agar anak-anak itu tidak mengulangi lagi balapan liar? KAPOLSEK Busungbiu AKP Gede Budiartha, Kamis (29/10) kemarin mengatakan, sebelum balap liar itu ditertibkan, pihaknya mendapat informasi ada sekelompok anak muda diduga melakukan balap liar. Setelah pihaknya datang ke TKP, ternyata memang benar sekelompok anak muda yang justru masih usia pelajar itu melakukan balapan liar di lokasi kejadian. Melihat kedatangan polisi, anak-anak

muda itu nekat melarikan diri, dan ada yang mengendarai sepeda motor. Namun tidak semua bisa membawa sepeda motornya akibat terburu-buru. Tercatat tiga unit sepeda motor masih ditinggalkan di lokasi kejadian. ‘’Ketika kami cek, memang benar ada aksi balap liar itu. Tiga unit sepeda motor yang ditinggalkan anak-anak di lokasi kejadian itu kami sita,’’ katanya.

Dari penertiban itu, pihaknya menyita tiga unit sepeda motor yang sengaja ditinggalkan pemiliknya di lokasi balapan. Selanjutnya, polisi memanggil para orangtua anak-anak yang terlibat balap liar itu. Pemanggilan orangtua siswa itu disaksikan aparat desa dan kepala sekolah tempat anak anak itu sekolah. Setelah dilakukan pembinaan, para pemilik sepeda motor bersama orangtua mereka menandatangani surat pernyataan. Isi surat pernyataan itu agar mereka tidak mengulangi perbuatan yang sama lagi. ‘’Kami sudah proses. Caranya kami panggil para orangtuanya dan membuat pernyataan. Dengan cara seperti itu kami tempuh, mudah-mudahan peran orangtua bisa lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anaknya. Penting anakanak itu tidak melakukan hal serupa lagi,’’ jelas Budiartha sembari menyebut setelah ini pihaknya meningkatkan patr-

oli ke lokasi-lokasi yang dicurigai sering dijadikan balap liar. Aksi balap liar ini bukan yang pertama kalinya. Belakangan balap liar masih marak terjadi di wilayah hukum (wilkum) Polsek Busungbiu. Selama ini pihaknya selalu patroli malah sudah sering dilakukan penindakan oleh anggotanya. Namun, anakanak yang masih usia pelajar itu tetap nekat melakukan balap liar. Sesungguhnya balapan liar itu bukan saja dapat membahayakan keselamatan diri sendiri, juga mengganggu para pengguna jalan umum lainnya. ‘’Kami sudah sering patroli dan lakukan penindakan dengan penertiban. Tetapi masih saja terjadi aksi yang sama. Seperti di Subuk ini sekelompok anak sekolah tengah malam nekat mengadu kecepatan kendaraan di jalan umum. Aksi anak-anak muda itu dikeluhkan pengguna jalan,’’ katanya. (mud)


Jumat Wage, 30 Oktober 2020

Proses Sosialisasi secara Virtual Seluruh penyelenggara pilkada wajib dan telah dilakukan rapid test, bahkan uji swab. Hal ini dilakukan guna memastikan agar tidak ada anggota dari penyelenggara pilkada menjadi klaster penyebaran Covid-19. Mulai dari penyelenggara tingkat kabupaten/kota, kecamatan, desa, hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan para Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP). Bagi anggota penyelenggara yang hasil swabnya positif langsung diganti. ‘’Langkah ini kami lakukan untuk meya-

kinkan masyarakat bahwa kami sebagai penyelenggara pemilu bebas Covid-19 dan tidak menyebarkan Covid-19 kepada masyarakat pemilih,’’ ujarnya. Agung Lidartawan menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menjadi trendsetter taat prokes dan menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam melaksankan tugasnya di lapangan. Hal ini bertujuan agar masyarakat pada saat datang ke TPS wajib menaati prokes Covid-19. Seperti menggunakan masker/ face shield, mencuci tangan dengan sabun, dan tetap

menjaga jarak. ‘’Kami ingin masyarakat pada saat menggunakan hak suaranya tidak merasa takut datang ke TPS, karena semua prosedur prokes telah kami rancang agar tidak muncul klaster baru penyebaran Covid-19. Apalagi, kabarnya November ini akan ada vaksin, tentu ini menjadi angin segar bagi kami sebagai penyelenggara Pemilu 9 Desember 2020,’’ tegasnya. Sementara itu, pihaknya juga tekah menginstruksikan kepada kandidat paslon agar sosialisasi dilakukan secara virtual (online). Hanya sosialisasi yang bersifat mendesak yang bisa dilaku-

kan secara bertatap muka, namun tetap mengedepankan prokes Covid-19. Meskipun proses sosialisasi dilakukan secara virtual, tidak akan mengurangi kualitas pilkada. Dalam proses kampanye masing-masing kandidat, katanya, KPU Bali juga telah membuat formatnya. Para kandidat diminta tidak melakukan euforia berlebihan saat kampanye yang melibatkan banyak massa. Pada saat debat kandidat juga dilakukan secara virtual, sehingga masing-masing pendukungnya cukup menyaksikan lewat video streaming. (win)

Bergerak Bersama Melawan Covid-19 Sejak awal pandemi, sekelompok pemuda menghimpun diri menjadi relawan pandemi Covid-19. Mereka awalnya berjumlah 150 orang. Perkumpulan pemuda ini kemudian dilaporkan ke Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, kemudian mereka dikoordinir untuk menyebarkan ‘’virus’’ perubahan perilaku. Menurut Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Andre Rahadian, pengumpulan relawan ini diawali dengan melihat pemberitaan tentang Covid-19. ‘’Karena pada saat itu sudah ada yang kena, tapi belum banyak,’’ ujarnya. Dari situ pihaknya melihat permasalahan Covid-19 harus ditangani dengan ger-

akan berskala nasional. Dengan menjadi relawan yang otomatis masuk ke dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19, berarti pemerintah melihat pentingnya relawan ini. ‘’Karena pemerintah juga sibuk mengurus fasilitas kesehatan, membuat relawan terpanggil untuk bekerja sama,’’ katanya. Saat menghimpun diri, ia pun tidak tahu bentuk kerelawanan yang akan dilakukan dalam penanganan Covid-19. Banyak elemen, organisasi, pemuda dari berbagai daerah dan masyarakat tergabung di dalamnya hingga akhirnya ia membuat database menggunakan daring mengingat pengumpulan langsung tidak bisa dilakukan. ‘’Terkumpul 32.000 relawan,’’ ungkapnya. Bencana non-alam pertama selama hidupnya ini

membuatnya membiasakan mengubah perilaku. Bahkan, relawan yang identik dengan posko dan berkumpul tidak terjadi pada bencana ini. Sehingga hal inilah yang menjadi tantangannya, karena harus mengomando relawan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang. ‘’Kami membiasakan bergerak bersamaan tanpa harus berkumpul, di situ tantangannya. Kami terus melakukan pelatihan penanganan Covid-19, apa yang bisa diberikan oleh relawan. Di awal, kami sempat terkendala dengan ketersediaan APD dan masker,’’ tuturnya. Kemudian dinamika penanganan Covid-19 sampai pada PSBB. Dampaknya langsung terasa ke masyarakat terutama dampak ekonomi. Bersama relawan, ia membantu

masyarakat yang terdampak secara ekonomi dengan memberikan sembako, membantu mahasiswa pulang ke kampung halamannya, membantu ekonomi dengan menyediakan warung-warung murah. Mulai menurunnya kasus, menurutnya, merupakan salah satu keberhasilan relawan. Andre Rahadian berharap momen Sumpah Pemuda ini menjadi semangat baru para relawan yang telah berjuang kurang lebih tujuh bulan. ‘’Pada 1928, pemuda meniatkan diri melawan penjajah dengan sumber daya yang ada, saat ini pemuda berjuang melawan Covid-19. Hari Sumpah Pemuda ini mengingatkan para relawan bahwa Covid-19 belum usai, sehingga harus terus berjuang bersamasama sehingga bisa memutus Covid-19,’’ tegasnya. (kmb42)

Debat Kandidat secara ”Offline” Wita. Menurut Windia, kampanye paslon juga telah diatur agar tidak dilakukan dengan euforia yang berlebihan. Bahkan, debat kandidat dilakukan secara offline dengan peserta masing-masing paslon dibatasi dan disiarkan secara online. Hal senada dilontarkan Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Badung IGKG Yusa

Arsana Putra. Sebagai salah satu daerah yang menyelenggarakan pilkada, katanya, KPU Kabupaten Badung telah siap dengan segala instruksi KPU Bali dan taat regulasi. Sosialisasi kepada masyarakat untuk datang ke TPS pada 9 Desember dilakukan dengan menerapkan prokes Covid-19 yang ketat. KPU Kabupaten Badung yakin bahwa partisipasi masyarakat untuk datang

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA

DIJUAL MOBIL

SERVICE

Cri Mekanik/Rakit Sepeda Dayung Cri Tata Usaha Hub.0811398772

PT.ArthaAsia Finance Lelang Unit Isuzu NMR-71 THD 6.1+Dump Tahun 2019 Hub.0361-4781601

Pada pilkada sebelumnya masing-masing TPS maksimal melibatkan 800 orang pemilih, namun pada pilkada tahun ini hanya melibatkan maksimal 500 orang pemilih untuk menghindari kerumunan. Meskipun jumlahnya dikurangi, namun waktu pencoblosan akan tetap dimulai pukul 07.00-13.00

ISUZU

B.BP.001.10.20.0000377

SPG Toko Sembako Bali Mart. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28, WA: 081 805631821 G.01

Sopir SIM B1 Canvas sembako. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA: 081805631821 G.03

Kasir SMEA/Diploma Akuntansi. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar, Hub.WA:081805631821 G.04

Tenaga Serabutan SMP, SIM C dan SIM A. Lamaran ke Jl.Sahadewa 28 Denpasar. Hub.WA:081805631821 G.05

B.BP.004.10.20.0000370

PROPERTY DIJUAL TANAH

Tanah 1,5Are Lokasi Dewi Madri XIV Hub:087754766700(Maaf TP)

B.BP.001.10.20.0000359

BIRO JASA Bantu Bayarkan Lapor Pajak PPN SIUP,NPWP,Sertifkt081338344155 B.BP.001.10.20.0000159

CABE BALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588

G.02

SERVICE

ke TPS tidak akan berkurang dari target 85 persen pemilih. Sebab, kesehatan masyarakat bebas Covid-19 telah dijamin dengan taat penerapan prokes Covid-19. Apalagi, anggaran untuk pengadaan APD dan alat-alat prokes Covid-19 telah ditambah dari anggaran sebelumnya. Meskipun, kerja keras harus dilakukan karena paslon GiriAsa akan melawan kotak kosong. (win)

Cegah Klaster Baru Masyarakat Diminta Waspada

MUSIM libur panjang saat ini perlu diwaspadai masyarakat Bali. Pasalnya, banyak tamu menikmati libur panjang di Pulau Seribu Pura ini. Selain itu, kegiatan agama, adat dan budaya di Bali juga relatif padat. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap waspada saat pandemi Covid-19 ini, terutama dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona yang berpotensi t e r b e nt ukn y a kl a s t e r baru. Pesan itu disampaikan Wasekum KONI Bali Ir. Ida Ayu Ratih Herawati. A l u m n u s Fakultas Teknologi Pertanian Unud ini mempunyai usaha yang bergerak di bidang konsultan teknik/engineering yang berkantor di Jalan Trengguli, Denpasar. Ditegaskan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat di kantornya. Mulai pemeriksaan suhu kepada siapa saja

yang mau masuk ke kantor. Pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun, kemudian wajib mencuci tangan serta menggunakan masker. ‘’Kami bergerak di bidang konsultan teknik dan bekerja di bidang arsitektur maupun sipil, lebih banyak turun ke lapangan,’’ ujar perempuan asal Geria Sindhu Amlapura ini. Sementara itu, tujuh karyawan bagian administrasi lebih sering masuk ke kantor. Mereka wajib mematuhi prokes. Sedangkan bagi tamu yang berkunjung ke kantor juga wajib m e - naati prokes. Jika menerima t a m u , R a t i h Herawati spontan menerapkan p e r lindungan d i r i yang lebih. I a pun tak

segan-segan memakai masker, ditambah lagi face shield. ‘’Saya harus melakukan perlindungan ekstraketat terhadap diri sendiri, sebab virus Corona bisa beterbangan dan menempel, sehingga kami tidak mau saling menuduh, seandainya lawan bicara positif Corona. Yang penting, seluruh masyarakat diminta melakukan ekstraproteksi guna mencegah tertular virus Corona,’’ paparnya. Ratih Herawati merupakan wanita energik yang paling rajin ke Kantor KONI Bali. ‘’Pemberlakuan prokes di KONI Bali juga standar, mulai pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, sampai wajib menggunakan masker,’’ terang ibu tiga putra ini. Pemberlakuan prokes tidak hanya di kantor konsultan dan Sekretariat KONI Bali. Dayu Ratih yang punya usaha SPBU di Kampial juga mewajibkan karyawan maupun stafnya mematuhi prokes. Mereka harus memakai masker, rajin mencuci tangan, serta diperiksa suhu tubuhnya. ‘’Intinya, selama pandemi Covid-19 ini, masyarakat diajak untuk mengampanyekan menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, dengan perlindungan ekstra memakai masker berikut face shield,’’ tegasnya. (nel) Bali Post/ist

Ir. Ida Ayu Ratih Herawati

Potensial Tingkatkan Jumlah Positif Covid-19 Agar tidak terjadi lagi lonjakan BOR, Doni Monardo meminta masyarakat untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, terutama di masa libur panjang ini. ‘’Long weekend ini dapat menimbulkan potensi tamba-

han jumlah positif Covid-19. Karena itu, kami tak henti untuk terus mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan,’’ tegasnya. Doni Monardo meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun

atau hand sanitizer serta menjaga jarak. ‘’Selain itu diharapkan masyarakat dapat menghindari kerumunan. Mari kita berikan kesempatan bagi dokter dan tenaga medis untuk konsolidasi dan rileksasi dengan menerapkan protokol kesehatan di mana pun kita berada,’’ ujarnya. (kmb13)


jumat wage, 30 oktober 2020

OPINI

Covid-19, Bhagawad-Gita dan Dharma Oleh I Gst. Ngr. Bagus Suryawan, S.T., S.Ag., M.M. SEBAGAI orang Bali Hindu, walaupun belum pernah membaca Bhagavad-Gita, paling tidak mengetahui bahwa Bhagavad-Gita diawali dengan kata dharma dan diakhiri dengan kata mama. Sangat jelas bahwa kata dharma berada di Bab I, seloka satu yang menyatakan tempat suci yang bernama Kuruksetra yang dalam bahasa Sansekerta diungkapkan sebagai dharmaksetre kuru-ksetre. Begitu juga Bab XVIII yang merupakan bab penutup Bhagavad-Gita dengan sangat jelas memuat seloka yang terakhir dan diakhiri dengan kata mama yang berarti kepunyaan atau menyatakan sebagai milik. Itu artinya bila ada orang yang memiliki Bhagavad-Gita yang seloka terakhirnya bukan kata mama, menandakan ada yang kurang lengkap. Bhagavad-Gita menyimpan rahasia spiritual yang bisa diketahui dan dibaca oleh semua umat manusia dari segala golongan, tidak peduli apakah ia petani, pedagang, pengangguran, pegawai, buruh, kaum terpelajar, pejabat, para bujangan, orang berkeluarga, dan yang lainnya, dan bila Bhagavad-Gita diniatkan untuk dibaca dengan tulus berulang-ulang akan dapat lebih memahami dan dapat mengetahui cara-cara meningkatkan kesadaran dari kesadaran fisik hingga mencapai kesadaran Atma (Tuhan). Dengan hanya mendengar atau mengetahui saja dan belum melihat atau membaca tentu Bhagavad-Gita hanya dapat dibayangkan sebagai kitab yang menyimpan rahasia kesadaran. Tentu ini masih lebih baik dari tidak sama sekali, dan paling tidak bisa mengatakan inilah dharma mama yang merupakan dharmaku atau kewajibanku . Dalam Veda (baca: Weda) kita sering menemukan istilah sanatana dharma yang merupakan jalan yang abadi untuk mengabdikan diri pada Tuhan, Ida Hyang Widhi Wasa. Dalam Weda Smrti ada kata widhi yang diartikan sebagai peraturan dan aturan, jadi Sang Hyang Widhi adalah Beliau yang menguasai segala peraturan. Itu artinya kita diikat dengan peraturan yang telah diciptakan-Nya, dan harus tunduk pada aturanaturan itu sendiri. Menyalahi aturan tentu akan diikuti dengan konsekuensi sebagaimana hukum karma phala dan hukum rta yang telah diberlakukan-Nya di bumi. Semua kerja, termasuk pikiran juga dilandasi aturan, dan aturan itu juga mengacu pada niat baik atau buruk, niat jujur atau tidak, bertindak benar atau tidak, niat ikhlas atau tidak dan itulah juga aturannya. Karena semuanya berkaitan dengan peraturan, maka tidak ada apa pun yang terjadi di bumi ini tanpa kehendak-Nya, bahkan kalau boleh menggunakan pendapat beliau Shrii Shrii Ananda Murti, mahaguru Ananda Marga, bahwa sehelai rumput pun tidak mampu bergoyang bila Tuhan tidak menghendaki-Nya. Orang-orang bijaksana memandang semua yang ada di dunia ini adalah pemain yang harus memerankan lakon drama Tuhan yang tidak disadarinya. Itulah sebabnya kadang kita bertanya, mengapa virus Corona yang lebih keren disebut Covid-19 itu tiba-tiba muncul di bumi dengan wujud yang saru, tidak bisa dilihat tanpa ada kaca pembesar, menakutkan dan bahkan mematikan. Adakah ia hadir di bumi untuk membunuh manusia atau menjalankan dharmanya? Seperti halnya api dharmanya membakar, air membasahi, lalu apa sesungguhnya dharmanya Covid-19. Adakah ia diperankan hadir di bumi untuk mengingatkan kembali dharmanya manusia? Yang jelas kehadiran Covid-19 di bumi telah melahirkan kewaspadaan agar satu sama lain saling menjaga, paling tidak menghindari obrolan-obrolan langsung yang tidak perlu, menjaga jarak, tidak sembarang menyentuh, bersalaman, apalagi berpelukan cipika-cipiki di muka umum, dan itu kita diingatkan kembali akan etika leluhur dalam menjaga etika sopan santun tanpa harus berbasa-basi berlebihan. Adanya Covid-19 juga membuat dunia spiritual menggeliat sehingga ada banyak penawaran latihan online seperti meditasi, yoga asanas, reiki, buka hati, latihan pranayama, dan masih banyak yang lainnya. Dampak lain yang mesti dicermati adalah agar kita mengupayakan upaya yang lebih mengedepankan kesederhanaan. Covid-19 membuat orang agak sadar dan menerima untuk melakukan kegiatan ritual yang lebih sederhana, baik itu pernikahan (wiwaha), kematian, piodalan, mapandes, dan yang lainnya. Adakah semua ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membuka kesadaran jiwa kita dengan membiarkan kehadiran Covid-19 di dunia demi menjalankan dharmanya? Bila ini yang terjadi, ini mengingatkan kita kembali

POJOK

pada peristiwa di Brindavan, di mana penduduk Brindavan digempur oleh Dewa Indra yang marah sehingga menyisakan rasa takut, rasa cemas yang berkepanjangan. Sri Krishna yang waktu itu berada di Brindavan sebagai Avatara tidak serta merta menghentikan serangan Dewa Indra, karena Sri Krishna tahu akan dharmanya Dewa Indra. Bila itu dihentikan maka Dewa Indra tidak dapat menjalankan dharma-Nya. Begitu juga bila saat ini Sang Hyang Widhi menghentikan pandemi Covid-19, adakah itu juga menghalangi Covid-19 menjalankan dharmanya? Ada masa yang tepat, seperti penduduk Brindavan (baca: Brindawan) yang mengalami dampak dari serangan Dewa Indra, dan Sri Krishna akhirnya membantu melindungi penduduk pada waktu yang tepat dengan mengangkat Bukit Govardhana, sehingga penduduk Brindavan dapat berlindung di bawah Bukit Govardhana. Ini juga cara Tuhan menepati janji-Nya ketika hadir dalam wujud Sri Rama dan akan membuat Bukit Govardhana ini berguna pada kelahiranNya sebagai Sri Krishna. Walaupun saat ini dunia dilanda Covid-19, tetapi bila kita tabah dan sabar menjalankan dharma, maka semuanya nampak beradab. Orang bijaksana mengatakan bahwa orang yang suka menyalahkan dirinya sendiri disebut setengah beradab, orang suka menyalahkan orang lain disebut tidak beradab, dan orang yang tidak menyalahkan siapa-siapa disebut orang beradab. Karena itu kita bisa menjadi setengah beradab, tidak beradab atau menjadi beradab dan itu pilihan dengan segala akibatnya. Kewajibanku (dharma mama) sering dilupakan, dan kini banyak orang berbicara spiritual, bicara cara pemujaan, dan sebagian berdebat tanpa kesimpulan yang hanya memuaskan ego. Ada dua hal yang menjadi musuh utama spiritual yaitu: pertama, kesombongan muncul tanpa sadar merasa telah mengetahui semuanya, dan kadang ingin menggurui dan bahkan ingin menjadi guru. Yang kedua, menjadi sangsi akan tujuan dan ragu akan tujuan yang ingin dicapai apakah itu benar-benar ada atau tidak, apakah bena-benar bisa dicapai atau tidak. Bila seseorang merasa sangsi, seperti ungkapan Sansekerta mengatakan samsayaatma vinasyathi, bahwa orang yang penuh keraguan akan Atma (Tuhan) akan menjerumuskan dirinya menuju jurang kehancuran. Karena itu orang yang belajar spiritual mesti tahu tujuannya, dan bila tujuannya untuk moksha maka tidak terpancing perdebatan dan perbantahan, dan fokus pada tujuan. Seperti Buddha fokus pada tujuan dan mendapatkan apa yang dicari, Beliau menyelidiki akar kesedihan, dan bukan mencari moksha. Beliau memasuki Nirwana, mendapatkan apa yang dicari dengan tiga pernyataan, semuanya sementara, semuanya penderitaan, dan semuanya adalah hampa. Ramakrishna Paramahansa, Jayadeva, Chaitanya semuanya moksha dan mendapatkan apa yang dicari dengan fokus pada jalan bhakti yoga, utamanya madhura bhakti, dan sangat teguh dengan keyakinannya bahwa Tuhan meresapi semua yang ada (vyapi vyapaka) termasuk meresapi lima elemen panca maha butha. Kini kita sedang mencari apa di bumi ini, dan orang mesti fokus pada tujuan sehingga mendapatkan apa yang dicari. Kita harus menyadari bahwa ada tiga penyebab mengapa orang lahir kembali ke bumi, dan salah satunya adalah ada orangorang tertentu yang sengaja ingin lahir lagi ke bumi karena ingin memenuhi hasrat duniawinya yang belum terpenuhi dan sengaja lahir bukan untuk mencari moksha atau ada sebagian kecil yang lahir dengan kesadaran untuk membantu orang-orang tertentu yang sudah siap mentalnya untuk meningkatkan spiritualnya. Tiap orang sudah punya peran tersendiri dan membawa bekal samskara tersendiri dalam kelahiran ini. Samskara merupakan bentuk karma yang sudah dilakukan dalam kelahiran terdahulu dan buahnya belum dinikmati, sehingga berpeluang untuk dinikmati dalam kelahiran yang sekarang. Karena itu tidak seorang pun bisa meniru orang lain yang sudah membawa samskara-nya dari kelahiran sebelumnya. Apa pun cara menyemangatinya, cara-cara yang diberikannya agar bisa menjadi kaya seperti orang yang telah membawa samskara-nya, atau menjadi pejabat tertentu kalau dalam kelahiran sebelumnya tidak punya samskara yang selaras, maka semua itu tidak akan terjadi. Penulis, pemerhati budaya, pensiunan Telkom

KPU Bali pastikan pilkada serentak bebas Covid-19. - Kepastian yang belum pasti. *** Wisdom ke Bali melalui Gilimanuk meningkat. - Yang dikhawatirkan lonjakan Covid-19 *** Susun materi debat kedua, KPU Bangli libatkan tim luar. - Hasilnya tetap sebatas teori.

Jangan Sampai Rakyat Kelaparan WABAH pandemi Covid-19 di Bali telah berjalan selama hampir delapan bulan. Selama itu pula semua sektor terus terjun bebas. Rakyat pun menjerit karena kehilangan pekerjaan dan tidak ada penghasilan. Mereka kebanyakan menganggur dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus rela mengambil pekerjaan apa pun. Sementara di tengah masih merebaknya penyebaran virus Corona ini, sejumlah negara justru sudah membuka peluang untuk tenaga kerja asing, termasuk tenaga kerja asal Indonesia. Dari catatan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, ada 23 negara yang saat ini tengah membuka peluang kerja bagi TKA untuk bekerja di negaranya. Namun, bidang kerja yang dibuka dominan di sektor pariwisata dan keahlian khusus. Meski demikian, masyarakat Bali menilai bahwa hal itu merupakan suatu harapan. Apalagi, animo masyarakat untuk kembali bekerja sebagai naker migran memang masih tinggi. Dengan adanya puluhan negara telah membuka peluang untuk tenaga kerja, masyarakat Bali pun mempertanyakan kebijakan pemerintah Indonesia. Seperti yang terlihat di kolom komentar akun Facebook @balipost, para netizen berharap agar pintu Bali segera dibuka untuk wisatawan. Sebab, kondisi masyarakat sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, netizen juga berharap jangan sampai menunggu rakyat kelaparan lebih dulu, baru kunjungan wisatawan dibuka. Berikut petikan para netizen yang lainnya. Yoshe Anggara Ayo bangkitlah kembali Baliku.

rakyatnya kelaparan ya?

Bagus Petilesan Tergantung pemimpinnya untuk menyikapi kesimpangsiuran Covid-19. Ada yang berlebihan, ada yang apatis, ada yang cerdas dan lain sebagainya. Itu dibuktikan dengan adanya suatu negara bebas dari yang disebut wabah Covid-19. Saya pribadi sih jengkel dengan minimnya sosialisasi Covid dan sudah merasakan efek yang mengecewakan sekali dengan protokol kesehatan. Krisna Bali Buddy Bali kapan buka? Nunggu sampai

Wayan Sugiantara Negara-negara di dunia mengikuti WHO dan disarankan untuk tidak lagi lockdown karena dampaknya sangat menyengsarakan masyarakat dunia. Madhym S?ara Buva’i Hari libur panjang terlihat objek pariwisata menggeliat tanpa pandang pandemi dan wabahnya. Mudah-mudahan ini sebagai merkuri banyak hikmah yang dapat diambil dari Covid-19. Ade Joe Corona itu akan pergi secara perla-

han asal kita lupakan. Ingat kita tidak tinggal di negara yang disubsidi, mati lama-lama kalau enggak dibuka. Kopi Ko Parfume Semoga pademi ini bisa segera berakhir dan sektor pariwisata bisa kembali normal. Desak Putu Ayu Srinadi Seperti influenza hingga kini belum ada obatnya, selain antibodi dan kekebalan tubuh manusia itu. Raden Tri Waluyo Jati Pandemi itu aslinya tidak ada. Makanya negara-negara lain mulai sadar. Kominx Putra Kita yang hidup untuk cari makan saja, kalau masih mikirin pandemi sudah mati kelaparan. Dewa Darmawan Segera dibuka saja. Ketut Adnyana Bali pun mestinya segera dibuka untuk wisatawan. Sebab, dunia tak mungkin bisa bertahan seperti ini. Tapi dalam kerangka protokol kesehatan yang lebih ketat tentunya.

Desa Adat Sembung Gede Prioritaskan Penerapan Prokes SELURUH desa adat di Provinsi Bali kembali mendapatkan suntikan dana bantuan sebesar Rp 50 juta dari APBD Perubahan untuk mengaktifkan kembali peran Satgas Gotong Royong. Aktifnya kembali Satgas Gotong Royong di tiap desa adat, tentunya diharapkan mampu menekan laju penyebaran Covid-19.

S

etelah dana tersebut diterima, Satgas di tiap desa langsung melakukan actionnya, salah satunya menguatkan kembali edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat, sekaligus mengimplementasikan pararem terkait dengan penanganan Covid-19 di wewidangan desa adat setempat. Seperti yang dilakukan Desa Adat Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Begitu menerima suntikan dana tambahan itu, desa adat melalui Satgas Gotong Royong-nya secara gencar melakukan sosialisasi. Salah satunya sosialisasi lewat pemasangan baliho wajib masker di empat titik, seperti di perbatasan desa, wantilan (dalam desa) maupun di tempat umum lainnya. Pemasangan baliho ini diharapkan bisa terus mengingatkan krama desa adat setempat agar tidak kendur dalam mengikuti imbauan pemerintah. Dan tentunya tanpa disadari krama akan terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru di tengah masa

pandemi ini. Bendesa Adat Sembung Gede, I Gusti Made Supardi, Kamis (29/10) kemarin mengatakan, sosialisasi tidak hanya sebatas pemasangan baliho. Satgas Gotong Royong juga melakukan edukasi terkait dengan keberadaan sarana cuci tangan di rumah-rumah warga. ‘’Kami selalu berpedoman pada protokol kesehatan. Setiap ada aktivitas apa pun, prokes menjadi prioritas yang diperhatikan. Misalnya pemakaian masker, sering cuci tangan dan jaga jarak. Begitupun kegiatan sosialisasi ke rumah-rumah warga langsung mengecek tempat cuci tangan, dan pembagian masker,’’ katanya. Terkait dengan masker, setidaknya di tahap pertama sebelumnya ada 1.000 masker yang dibagikan untuk krama. Nantinya akan ada tahap kedua. Di samping itu, ada pararem penanganan Covid yang di dalamnya telah diatur terkait dengan denda/sanksi bagi mereka yang melanggar prokes. Hal ini sudah terus

Bali Post/ist

PASANG BALIHO - Satgas Gotong Royong Desa Adat Sembung Gede saat melakukan pemasangan baliho wajib masker. disosialisasikan ke masingmasing banjar untuk selanjutnya diterapkan. Namun sejauh ini untuk penerapan sanksi belum sampai pada tingkat berat, hanya sebatas tingkat ringan. ‘’Saya melihat disiplin krama di Desa Adat Sembung Gede sudah cukup baik. Astungkara sampai saat ini belum sampai ada warga kami yang sampai terpapar Covid-19. Begitu pun saat awal pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tabanan datang dari luar negeri. Jadi di wewidangan kami relatif masih aman,’’ terangnya.

Meski demikian, hal tersebut tetap tidak menyurutkan semangat jajaran Satgas Gotong Royong Desa Adat Sembung Gede untuk membantu pemerintah dalam upaya mencegah kasus positif Covid-19 jangan sampai meluas. Bahkan, minggu lalu, kegiatan penyemprotan desinfektan ke rumah-rumah warga sudah mulai kembali dilakukan. ‘’Minggu lalu kami sudah kembali melakukan penyemprotan desinfektan. Rencananya minggu depan akan kami lakukan lagi,’’ pungkasnya. (bit)

’’Kami selalu berpedoman pada protokol kesehatan. Setiap ada aktivitas apa pun, prokes menjadi prioritas yang diperhatikan. Misalnya pemakaian masker, sering cuci tangan dan jaga jarak. Begitupun kegiatan sosialisasi ke rumahrumah warga langsung mengecek tempat cuci tangan, dan pembagian masker.’’ I Gusti Made Supardi Bendesa Adat Sembung Gede


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.