Edisi Sabtu 19 September 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 27 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

sabtu pon, 19 september 2020 Pelanggaran Prokes Masih Terjadi di Pasar

balipost http://facebook.com/balipost

Warga Pertanyakan Pengerjaan Jembatan Kaliakah

Polres Badung gencar mengerahkan Bhabinkamtibmas mengawasi aktivitas di pasar tradisional karena masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes). BADUNG | HAL. 3

‘’Pemerintah daerah agar menjelaskan secara detail rencana pembangunan pusat-pusat karantina untuk isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala (orang tanpa gejala/OTG - red) dan gejala ringan. Ini penting untuk menghindari isolasi mandiri di rumah yang dapat menularkan penyakit kepada keluarga yang lain.’’

Pembangunan Jembatan Kaliakah yang menghubungkan jalan provinsi di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dipertanyakan warga. Pasalnya, tidak ada aktivitas pengerjaan di areal jembatan tersebut. JEMBRANA | HAL. 4

Denpasar (Bali Post) Sejumlah anggota DPRD Bali terkonfirmasi positif Covid-19 dan tengah menjalani karantina. Hal ini dibenarkan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama saat dikonfirmasi, Jumat (18/9) kemarin.

M

NASIONAL

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Beberapa Titik Trotoar di Penelokan Jebol Beberapa titik trotoar di Penelokan, Kintamani jebol. Kondisi itu sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak pejalan kaki yang melintas di jalur itu. BANGLI | HAL. 5

Delapan Anggota DPRD Bali Positif Covid-19

enurut Adi Wiryatama, ada delapan anggota dewan yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melaksanakan reses ke desa-desa. Awalnya sempat disebutkan sembilan orang, namun satu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

di antaranya masih belum bisa dipastikan Covid-19. Yang bersangkutan disebut hanya sakit demam berdarah. ‘’Setelah reses (baru ketahuan ada yang positif - red). Tapi, saat reses kita sudah terapkan protokol kesehatan, hanya dibatasi 25 orang. Kita sudah duduknya jauh-jauh, pakai masker,’’ ujarnya. Adi Wirya t a m a mengaku tidak bisa

memastikan di mana para wakil rakyat itu tertular Covid-19. Apakah memang saat reses atau di tempat lain. Terlebih, sebagian di antara mereka dalam keadaan sehat bugar. Namun, mereka tetap menjalani isolasi di tempat karantina. Sebagian lagi ada yang sakit, dikatakan sudah membaik ke adaannya. Selain delapan anggota dewan, dua orang staf di DPRD Bali juga ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’Makanya saya sudah perintahkan Sekwan, kemarin sudah disemprot semua tempat-tempat umum di DPRD,’’ imbuh politisi PDI-P ini.

Selain itu, lanjut Wiryatama, Dinas Kesehatan Provinsi telah diminta untuk melakukan rapid test terhadap seluruh staf di DPRD Bali. Aktivitas di DPRD Bali pun kini sudah dibatasi. Work from home atau bekerja dari rumah kembali diberlakukan. Koordinasi dilakukan via telepon. Nantinya, sidang paripurna ataupun rapat kerja akan

dilakukan secara virtual. Pihaknya juga menolak adanya kunjungan kerja dari luar. ‘’Hari ini (kemarin - red) seharusnya kita ada menerima dari Sulawesi Selatan. Padahal sudah janji, teman-teman saya itu, mohon maaf (akhirnya ditolak - red),’’ jelasnya. Hal. 7 Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

’’Aktivitas di DPRD Bali pun kini sudah dibatasi. Work from home atau bekerja dari rumah kembali diberlakukan. Koordinasi dilakukan via telepon.’’

’’Situasinya hampir samalah di semua daerah. Yang perlu dilakukan adalah tetap dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.’’

I Nyoman Adi Wiryatama Ketua DPRD Bali

I Nyoman Suyasa Wakil Ketua DPRD Bali

Cegah Klaster Pilkada

Perlu Standardisasi Bahan Masker Jakarta (Bali Post) – Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda’i berpendapat, pemerintah perlu membuat panduan mendetail mengenai masker kain yang direkomendasikan dipakai masyarakat. Panduan ini memuat soal bahan masker yang sebaiknya dipilih, jumlah lapisan kain, tingkat kerapatannya, misalnya dalam bentuk infografis atau melalui iklan layanan masyarakat. ‘’Karena masker kain yang beredar kan sangat banyak ya. Harus dikasih lihat maskernya, bentuknya seperti apa, harus ada contoh konkret. Masker beragam, bisa saja membuat masker sendiri. Kita support pemerintah keluarkan regulasi,’’ ujar Fajri Adda’i, Jumat (18/9) kemarin. Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan panduan mencegah infeksi termasuk mengenai pemakaian masker yang benar dan cara membuatnya sendiri di rumah, namun belum membahas detail mengenai bahan masker. ‘’Standardisasi kalau perlu,’’ katanya. Menurut Fajri Adda’i, sosialisasi mengenai masker juga perlu dilakukan secara ekstensif dan diulang-ulang, misalnya melalui iklan layanan masyarakat di televisi. Iklan ini bisa berdurasi pendek namun diulang-ulang, karena tak semua elemen masyarakat terakses media sosial. ‘’Perlu juga sering turun ke lapangan untuk menyentuh masyarakat yang kurang terakses media,’’ katanya mengingatkan. Belum lama ini, pemerintah melalui Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba karena tidak mampu melindungi diri dari penularan virus SARSCoV2 penyebab Covid-19. Masker scuba hanya terdiri dari satu lapisan kain elastis dan cenderung bisa menjadi longgar saat dipakai. Menurut Fajri Adda’i, masker ini tidak efektif melindungi diri dari paparan virus karena berbahan neoprene, cenderung elastis sehingga jika ditarik pori-pori kain akan membesar. ‘’Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya,’’ ujarnya. Pihak PT KCI bahkan pernah mengimbau para penumpang KRL commuterline tidak mengenakan masker ini. Terkait ini, menurut Fajri. bisa saja pemerintah akhirnya membuat regulasi mengenai masker scuba. Hal. 7 Menurunkan Risiko Penularan Covid-19

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 Wibusiwi, Denpasar Timur

Rp

50.000

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

50.000 67.716.000 67.766.000

KPU Tak Toleransi Arak-arakan Kandidat Denpasar (Bali Post) Sejak awal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah menyampaikan kepada para kandidat yang mengikuti Pilkada 2020 agar memperhatikan protokol kesehatan dan tidak melibatkan orang dalam jumlah banyak. Akan tetapi, masih ada saja kandidat y a n g

dinilai bengkung (membandel - red). Oleh karena itu, mulai dari penetapan calon hingga kampanye nanti, KPU akan tegas menegakkan hal tersebut untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19 lewat klaster pilkada. ‘’Tidak ada lagi toleransi. Yang boleh ke KPU, berjalan atau apa pun itu hanya yang akan masuk ke Kantor KPU. Tidak ada pengikut lagi, tidak ada arak-arakan,’’ ujar Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa A g u n g Gede Lidar-

25 Hari Berturut-turut Covid-19 Renggut Korban Jiwa Denpasar (Bali Post) – Kasus kematian akibat Covid-19 masih dilaporkan Bali, Jumat (18/9) kemarin. Ini berarti sudah 25 hari berturut-turut Covid-19 merenggut korban jiwa di Pulau Dewata. Jumlah kasus baru pun kembali bertambah dengan jumlah puluhan orang, sehingga kumulatif kasus Covid-19 melampaui 7.500 orang. Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, penambahan korban jiwa akibat Covid-19 mencapai lima orang. Ada tiga kabupaten yang bertam-

bah korban jiwanya. Kabupaten yang menjadi penyumbang kasus meninggal terbanyak pada Jumat kemarin adalah Gianyar dan Karangasem. Keduanya sama-sama melaporkan dua kasus meninggal. Untuk Gianyar, tambahan korban jiwa sebanyak dua orang ini sudah dua hari berturut-turut dilaporkan. Karangasem pun demikian, namun sehari sebelumnya, kabupaten yang masuk kategori zona merah ini mencatatkan satu kematian baru. Sementara itu, Denpasar kembali melaporkan tambahan kasus kematian. Jum-

lahnya mencapai satu orang. Kumulatif kasus meninggal mencapai 199 orang (2,64 persen). Rinciannya 197 WNI dan 2 WNA. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 51 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 7.543 orang. Selain itu terdapat 94 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih banyak dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 6.073 orang (80,51 persen). Hal.7 Jumlah Pasien Sembuh

tawan, Jumat (18/9) kemarin. Begitu ada arak-arakan, lanjut Lidartawan, maka aparat kepolisian akan langsung membubarkan. Begitu pula saat kampanye, baik di dalam maupun di luar ruangan, hanya lebih satu orang saja dari ketentuan juga akan dibubarkan. Menurutnya, sudah bukan zamannya lagi pilkada di Bali melibatkan massa dan membuat keramaian. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini. Lagi pula, hal itu juga akan bertentangan dengan para kandidat yang merupakan calon-calon pemimpin. Apalagi sebagian dari mereka juga merupakan bagian dari Gugus Tugas. ‘’Kan tidak seharusnya berbuat seperti itu. Sementara rakyatnya disuruh tidak berkerumun, dia sendiri buat kerumunan,’’ jelasnya. Menurut Lidartawan, beberapa kandidat sudah bersepakat untuk tidak membuat baliho tambahan. Seperti di Denpasar, menyusul di Bangli dan lainnya. Artinya, model daring atau digital akan lebih banyak digunakan pada saat kampanye nanti. Tak hanya

tegas kepada para kandidat, Lidartawan menyebut jajaran penyelenggara di KPU juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Kemudian, melakukan rapid test secara rutin. Hal ini demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Bali. ‘’Kuncinya adalah semua harus taat protokol kesehatan, maka pilkada akan dapat diselenggarakan dengan baik. Kalau calon-calonnya sekarang ngeyel dan terus tidak taat, ya… KPU bisa saja menunda dengan pertimbangan,’’ paparnya. Lidartawan menambahkan, pilkada bisa saja ditunda kalau situasi memang genting. Akan tetapi, sekarang belum ada opsi itu. Dengan kata lain, pilkada tetap akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang. Pihaknya optimis mampu mencapai target 85 persen partisipasi pemilih. Segala upaya dilakukan KPU dalam rangka sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat. ‘’Kita akan berusaha semaksimal mungkin. Dengan data pemilih sudah bagus, banyak dicoret yang enggak ada, kemungkinan partisipasi akan juga tetap tinggi,’’ tegasnya. (kmb32)


Sabtu Pon, 19 September 2020

Volume Sampah Stabil Denpasar (Bali Post) Pascaperayaan Hari Suci Galungan biasanya memberikan dampak terhadap peningkatan volume sampah di Kota Denpasar. Namun, kali ini tidak seperti hari raya Galungan sebelumnya. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, peningkatan volume sampah tercatat hanya 20 persen. Sedangkan selama pandemi Covid-19 ini, volume sampah harian di Kota Denpasar rata-rata mengalami penurunan 20 persen dari angka sebelum pandemi. ‘’Sebelum pandemi Covid-19 rata-rata volume sampah di Kota Denpasar yakni 800 ton per hari. Namun di tengah pandemi Covid-19 ini volume sampah mengalami penurunan sebesar 20 persen menjadi 600 ton per hari dan pasca-Galungan meningkat 20 persen. Jadi dapat dikatakan stabil,’’ ujar Plt. Kadis DLHK Kota Denpasar I.B. Putra Wirabawa, Jumat (18/9) kemarin. Ia mengatakan secara umum DLHK Kota Denpasar selalu bersiaga ketika akan ada perayaan besar. Sebab, lonjakan volume sampah cenderung meningkat saat hari besar keagamaan. Lebih lanjut dikatakan, antisipasi terhadap penanganan lonjakan sampah ini dilakukan dengan mengintensifkan seluruh personel. Sedikitnya 13 TPS dan 1.420 tenaga kebersihan yang bertugas bersama 40 armada truk yang dibantu moci di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan. ‘’Walaupun kali ini volume sampah stabil, kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/lurah guna menangani sampah hari besar keagamaan yakni Galungan dan Kuningan ini,’’ jelas Gustra. Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan lonjakan sampah tersebut didominiasi bahan organik yang sebagian besar merupakan sampah sisa upacara dari rangkaian janur. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk turut andil meminimalisir jumlah sampah saat hari raya. Dapat dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum dibuang. Hal ini guna memberikan kemudahan dalam penanganan lanjutan. ‘’Kami mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga kebersihan dengan memilah dan membuang sampah sesuai dengan jam yang ditentukan,’’ terangnya. (kmb12)

Tim Gabungan Tindak 17 Pelanggar Prokes Denpasar (Bali Post) -

Tim gabungan dari Satpol PP, Dishub, Polresta Denpasar dan TNI menggelar operasi penertiban penerapan disiplin dan penegakan hukum terkait protokol kesehatan (prokes), Jumat (18/9) kemarin. Tim ini menyasar sejumlah lokasi di seputaran Denpasar. Guna memaksimalkan operasi ini, tim dibagi menjadi dua. Hasilnya, 17 pelanggar prokes ditindak dan dikenai sanksi denda dan sosial. Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan operasi penertiban penerapan disiplin dan penegakan hukum prokes ini sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Denpasar. ‘’Kegiatan ini dimulai dari Lapangan Timur Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, kemudian tim dari Pemprov Bali dan Polda Bali ini dipecah menjadi dua,’’ katanya. Rute yang disasar yakni Jalan Dewi Sartika – Jalan Dipenegoro – Jalan Hasanudin – Jalan Thamrin – Jalan Gajah Mada – Jalan Veteran – Jalan Patimura – Jalan Surapati serta Jalan Teuku Umar – Jalan Imam Bonjol – Jalan Gunung Agung - Jalan Buluh Indah Jalan Mahendradata, Denpasar. ‘’Kegiatan ini akan terus kami intensifkan, baik secara mandiri oleh Satpol PP Kota Denpasar maupun bersama tim gabungan,’’ ucapnya.

Dari operasi ini, kata Anom Sayoga, pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran yaitu masyarakat yang lupa menggunakan masker dan usaha yang tidak menyediakan tempat mencuci tangan. Total pelanggar sebanyak 17 yang selanjutnya diberikan sanksi denda dan sanksi sosial. ‘’Kami harapkan dengan penerapan denda dan pembinaan ini, ke depan masyarakat semakin taat dan disiplin dalam menerapkan prokes untuk memutus penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar,’’ harapnya. Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai menambahkan, Pemkot Denpasar bersinergi dengan seluruh pihak dalam memaksimalkan penanganan penyebaran Covid-19 dengan sosialisasi prokes. ‘’Kami mengajak semua masyarakat untuk berpartisipasi mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan prokes,’’ ajak Dewa Rai. (kmb12)

Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965 Bali Post/eka

PENERTIBAN - Tim penertiban protokol kesehatan menindak salah satu warga yang tidak menggunakan masker dengan benar untuk push-up di Jalan Mahendradatta, Denpasar, Jumat (18/9) kemarin.

Disdikpora Ingatkan Semua Siswa di Bali Ber-NISN

Bali Post/ist

BERTUGAS - Sejumlah tenaga kebersihan yang bertugas di Kota Denpasar.

Musim Hujan Diprediksi Akhir Oktober

Denpasar (Bali Post) Pada akhir Maret 2020, BMKG merilis awal musim kemarau di Indonesia bervariasi. Sebagian besar dimulai Mei – Juni 2020. Hasil pemantauan perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020, menunjukkan hampir seluruh wilayah Indonesia (87%) sudah mengalami musim kemarau. Samudera Pasifik diprediksi berpeluang terjadi La-Nina, sedangkan Samudera Hindia berpotensi terjadi IOD negatif. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan, pemantauan BMKG hingga akhir Agustus 2020 terhadap anomali suhu muka laut pada zona ekuator di Samudera Pasifik menunjukkan adanya potensi La Nina (indeks Nino3.4 = -0.69), yang berpotensi mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia pada saat musim hujan nanti. Hal tersebut sejalan dengan prediksi institusi meteorologi dunia lainnya yang menyatakan ada peluang munculnya anomali iklim (La Nina). La Nina berkaitan dengan lebih dinginnya suhu muka laut di pasifik ekuator dan lebih panasnya suhu muka laut wilayah Indonesia. Sehingga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan. Sementara itu, di Samudra Hindia, pemantuan terhadap anomali suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD negatif (indeks IOD = -0.47). IOD negatif menandai suhu muka laut di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera lebih hangat dibandingkan suhu muka laut Samudera Hindia sebelah timur Afrika. Hal ini juga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi IOD negatif ini berpeluang bertahan hingga akhir tahun 2020. Dwikorita menyampaikan musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir Oktober, terutama dimulai dari wilayah Indonesia Barat dan sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami puncak musim hujan di Januari dan Februari 2021. ‘’Sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2021, yaitu sebanyak 248 ZOM (72,5%),’’ imbuh Dwikorita. Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG Herizal menambahkan, datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi angin baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia). Dikatakan, peralihan angin monsun diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatera pada Oktober 2020, lalu wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020 dan akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021. Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 34,8% diprediksi akan mengawali musim hujan pada Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Sebanyak 38,3% wilayah akan memasuki musim hujan pada bulan November 2020, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu 16,4% di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT dan Papua akan masuk awal musim hujan di bulan Desember 2020. (win)

Topik : kpu tak toleransi arak-arakan kandidat

Denpasar (Bali Post) Masa pandemi Covid-19 membuat fokus perhatian dunia pendidikan tertuju pada PBM daring. Meski demikian, Disdikpora Provinsi Bali, Disdikpora Kota Denpasar dan Disdikpora Kabupaten Badung meminta sekolah serta orangtua siswa proakif mengurus kepastian anaknya telah memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Sebab, nomor ini sangat diperlukan menjelang Ujian Nasional/ Ujian Sekolah serta penulisan di ijazah. Jika ditemukan ada siswa yang belum ber-NISN diminta segera mendaftar secara mandiri ke Dapodik Depdikbud atau bisa minta bantuan ke Disdikpora setempat. Hal itu diungkapkan Kadisdikpora Provinsi Bali N.K. Boy Jayawibawa, M.Si., Kadisdikpora Kota Denpasar Drs. I Wayan Gunawan dan Kadisdikpora Kabupaten Badung Drs. I Ketut Widia Astika secara terpisah, Jumat (18/9) kemarin. Boy Jaya Wibawa menegaskan, NISN ini adalah nomor abadi berlaku sepanjang masa bagi pelajar sejak mereka duduk di bangku SD. Sementara Nomor Induk Siswa (NIS) dipastikan berubah sesuai dengan daftar anak di sekolah tersebut tiap jenjang. Khusus untuk siswa SMA/SMK di Bali jika mau sekolah mengurus NISN wajib melaporkan juga ke Disdikpora Bali. ‘’Kami siap membantu sekolah jangan sampai ada anak yang tercecer tak miliki NISN,’’ tegasnya. Hal itu juga berlaku bagi siswa di Kota Denpasar. Kadisdikpora Denpasar Wayan Gunawan mengungkapkan tim Dapodik Disdikpora

Wayan Gunawan

Boy Jayawibawa

Ketut Widia Astika

Kota Denpasar akan membuka diri membantu kepala sekolah guna mendaftarkan siswanya mendapatkan NISN. Sebab, tugas ini menjadi tanggung jawab sekolah, sehingga mestinya pihak sekolah harus proaktif mengecek semua siswa utamanya siswa kelas VI SD dan kelas IX SMP telah ber-NISN. Selain itu, orangtua siswa juga tak boleh cuek dengan masalah ini karena berhubungan dengan masa depan anaknya sendiri. Jika belum memiliki NISN dipastikan bermasalah dalam penulisan ijazah mendatang. Kadisdikpora Kabupaten Badung Ketut Widia Astika juga mengimbau

sekolah, khususnya kepala sekolah proaktif mendata siswa secara detail agar tak sampai ada yang tercecer tak memiliki NISN. Bagi dia, orangtua siswa juga aktif menanyakan hal ini kepada kepala sekolah. Disadari, tak semua komponen masyarakat ngeh dengan NISN, makanya jika mengalami masalah, Disdikpora Kabupaten Badung diakuinya akan siap membantu karena saat ini tak boleh ada siswa tanpa NISN. ‘’Menjelang ujian sekolah harus fokus pada masalah ini,’’ tegasnya. Dia tak memungkiri jika di lapangan masih ditemukan pelajar tanpa

NISN. Hal ini pernah terjadi di Kabupaten Badung namun segera bisa diatasi dengan cara sekolah mendaftaran siswa bersangkutan ke Dapodik Kemendikbud. Hal ini bisa dilakukan secara mandiri oleh pihak sekolah asalkan persyaratannya lengkap. Biasanya yang belum ber-NISN adalah siswa yang sejak SD belum didaftarkan ke Dapodik, tak memiliki akta kelahiran dan ketidakjelasan kewarganegaraannya. Namun, dia pastikan bahwa di Badung tak boleh ada siswa tercecer alias yang tak ber-NISN. ‘’Tahun ini saya belum menerima laporan soal itu,’’ tegasnya. (025)

Kesejahteraan Krama, Prioritas Utama LPD Kedonganan

BEGITU banyak cara yang dilakukan oleh lembaga makro ataupun mikro untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid–19. Salah satunya adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang mengeluarkan berbagai kebijakan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya. Kepala LPD Kedonganan I Ketut Madra, S.H., M.M. mengatakan, masyarakat adalah orang yang paling merasakan dampak dari pandemi ini. Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya selama ini di LPD harus diputar kembali untuk kepentingan

bersama. ‘’Janji LPD untuk melayani masyarakat, menjaga dana masyarakat s e b a i k mungkin dan memberikan r e w a r d kepada masyarakat yang konsisten harus dilakukan. Ditambah dengan adanya kondisi seperti sekarang ini, perhatian kita harus ekstra. Seperti halnya membagikan sembako dan membuat program lainnya yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat,’’ ujar Ketut Madra saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta Umat Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, belum lama ini.

Pembagian beras, daging babi, uang tunai dan voucher belanja adalah s a l a h satu kegiatan nyata y a n g dilakukan LPD untuk masyarakat. Selain itu, adapun keringanan berupa penangguhan membayar bunga dan pokok yang awalnya disepakati selama tiga bulan, tetapi disesuaikan kembali sampai sekarang karena melihat kondisi masyarakat belum stabil. Program lainnya yang memiliki tujuan untuk memutar perekonomian dilakukan dengan cara menyediakan voucher belanja yang dapat ditukarkan di seratus lima

puluh warung yang ada di Kedonganan. Desa adat Kedonganan juga telah menyiapkan toko grosir bernama Tenten Krama Adat Kedonganan (TEKAD) yang menjual barang dengan harga yang lebih murah sehingga dapat dijual kembali di warung–warung setempat. Termasuk cara pembayarannya juga diatur menggunakan e-KKM atau Kartu Krama Mipil. ‘’Dengan jumlah krama sebanyak lima ribu tiga ratus dan ditambah lagi pendatang, yang selama ini secara konsisten mendukung LPD. Sudah seharusnya, kepercayaan mereka harus dikembalikan dengan menyediakan segala sesuatunya yang sekiranya mampu membantu. Pandemi ini sekaligus menyadarkan kita untuk mencari celah di luar zona nyaman dan menekan biaya adat budaya yang sering dilakukan, di mana selalu mengeluarkan dana yang cukup besar. Sekarang fokus

kami adalah masyarakat,’’ tambahnya. LPD mampu berkembang karena adanya kemampuan dari masyarakatnya. Untuk sekarang, ketidakberdayaan masyarakat otomatis membuat manajemen keuangan LPD mengalami penurunan. Hal tersebut mendorong untuk memaksimalkan sektor– sektor primer di sekeliling masyarakat. ‘’Kami dari LPD ingin menyampaikan yang pertama kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah. Selanjutnya, untuk sesama LPD diharapkan memaksimalkan sektor yang ada dan mampu untuk mendukung masyarakatnya dalam mengedukasi dan memfasilitasi langsung. Karena ini merupakan permasalahan global, kita tidak bisa menyalahkan siapa– siapa. Intinya harus ada upaya untuk bangkit,’’ tutupnya. (git)

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Sabtu Pon, 19 September 2020

Penuhi Komitmen, Bupati Giri Prasta Serahkan HGB kepada Banjar Lebah Pangkung Mengwi BUPATI Badung I Nyoman Giri Prasta memenuhi komitmennya dalam mewujudkan permohonan masyarakat Banjar Lebah Pangkung, Desa Mengwi, yaitu membantu menyediakan lahan pembangunan balai banjar baru. ‘’Tiga tahun lalu saya pernah diminta oleh krama agar membantu menyediakan lahan untuk membangun balai banjar yang baru. Hari ini saya penuhi komitmen untuk mewujudkan permintaan masyarakat Banjar Lebah Pangkung dalam membangun balai banjar baru memanfaatkan lokasi UPT Dinas Pendidikan yang lama,’’ katanya saat serah terima sertifikat hak guna bangunan (HGB) dari Pemkab Badung kepada Banjar Lebah di Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mengwi yang lama, Jumat (18/9) kemarin. Giri Prasta menceritakan, permohonan warga tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan krama Banjar Lebah Pangkung. Saat itu masyarakat minta bantuan agar diberikan tempat yang layak untuk membangun balai banjar mengingat lokasi balai banjar yang ada kurang memadai dan representatif. Waktu itu pihaknya menyodorkan dua pilihan kepada krama Banjar Lebah

Pangkung. Pertama melalui dana BKK dan yang kedua dibuatkan gambar dan dibangun sepenuhnya oleh Pemkab Badung. ‘’Ingat di Badung hanya ada satu matahari. Pang ten sekadi makamen gantut, yen penekan entude ngenah, yen tuunan basange ngenah. Untuk itu saya akan bantu sepenuhnya berapa pun biayanya. Saya pastikan sebelum dunia kiamat, Banjar Lebah Pangkung akan tetap eksis dan tahun 2021 saya prioritaskan mewujudkan pembangunannya sampai selesai,’’ tegasnya. Mengingat kebutuhan dasar dari lahir, hidup dan mati masyarakat Badung sudah ditanggung oleh pemerintah, pihaknya terus mendorong krama adat, generasi muda dan ibu-ibu PKK mengisi diri dengan skill dan knowledge, sebab saat ini dunia memasuki era teknologi. ‘’Kita harus mampu memanfaatkan peluang yang ada di era digital ini. From zero to hero, semua harus mampu membuat perubahan yang lebih baik memanfaatkan teknologi digital. Saya mengajak krama semuanya mempersiapkan diri menyambut reborn ekonomi, karena siapa yang menguasai ekonomi dialah yang menjadi leader di dunia ini. Pemerintah sudah bergerak dengan menata

dan menggerakkan pasar rakyat yang ada untuk menjadi soko guru perekonomian masyarakat. Ke depan toko retail modern tanpa izin akan kita tertibkan untuk melindungi usaha masyarakat lokal,’’ jelasnya. Berkenaan bantuan Pemkab Badung ke luar kabupaten, Giri Prasta menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya selama ini didasari oleh tiga aspek yaitu yuridis, historis dan sosiologis. ‘’Kita memberikan bantuan kepada daerah lain diatur oleh undang-undang. Sebanyak 15% pendapatan PHR wajib kita bagi dengan daerah lain. Semua itu sudah diatur oleh aspek yuridis, historis dan sosiologis. Kita hidup di dunia harus meniru lebah, mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, dengan mengedepankan rasa cinta tanpa syarat kepada sesama keluarga. Kita harus menanam karma yang baik apalagi di era ini, ada rekam jejak digital. Yang kita ucapkan itu yang didengar, apa yang kita lakukan itu yang dilihat,’’ ujarnya seraya mengajak krama selalu patuh dan taat dalam penerapan protokol kesehatan serta menjaga imun tubuh. Bendesa Adat Mengwi A.A. Gelgel mengucapkan terima

kasih kepada Bupati Badung atas segala bantuan yang sudah diberikan kepada Desa Adat Mengwi. Sekitar Rp 26 miliar lebih bantuan yang sudah diberikan baik itu menyangkut pembangunan fisik maupun nonfisik seperti pelaksanaan upacara dan upakara yadnya menandakan begitu sayangnya Bupati Badung kepada masyarakat. Terkait permohonan krama Banjar Lebah Pangkung, pihaknya berharap Bupati dapat memenuhi. Perwakilan krama Banjar Lebah Pangkung, Made Letra, melaporkan sejak tiga tahun lalu warga Banjar Lebah Pangkung yang berjumlah 300 KK sudah menyampaikan permohonan lahan UPT Dinas Pendidikan Mengwi untuk dijadikan balai banjar yang difasilitasi oleh anggota DPRD Badung I Nyoman Satria. ‘’Setelah tiga tahun berproses akhirnya hari ini terbukti apa yang dijanjikan oleh Bapak Bupati yang difasilitasi oleh Bapak Nyoman Satria menjadi kenyataan. Kami krama Banjar Lebah Pangkung sudah banyak dibantu oleh Pemkab Badung, di antaranya Selonding dan Gender untuk sekaa teruna. Semoga dibantunya pembangunan balai banjar oleh Bapak Bupati

SERAH TERIMA - Bupati I Nyoman Giri Prasta saat serah terima sertifikat HGB dari Pemkab Badung kepada Banjar Lebah Pangkung di Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mengwi yang lama, Jumat (18/9) kemarin. mampu membangkitkan kegiatan olahraga dan seni krama kami, generasi penerus Banjar Lebah Pangkung,’’ ungkapnya. Pada kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan pribadi Rp 5 juta untuk Sekaa Selonding dan Rp 2 juta

untuk pecalang serta membagikan masker kepada masyarakat. Acara turut dihadiri anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Pj. Perbekel Mengwi I.B. Suryana serta Klian Adat dan Dinas se-Desa Mengwi. (ad218)

Pelanggaran Prokes Masih Terjadi di Pasar

Bali Post/ist

PROKES - Bhabinkamtibmas mengimbau penerapan prokes di pasar tradisional. Mangupura (Bali Post) Penerapan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 dan Perbup Badung Nomor 52 Tahun 2020 terus dilakukan pihak kepolisian. Polres Badung gencar mengerahkan Bhabinkamtibmas mengawasi aktivitas di pasar tradisional karena masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Toko modern, warung dan tempat wisata juga menjadi target Bhabinkamtibas Polres Badung untuk pendisiplinan prokes. Seperti dilakukan Bhabinkamtibmas Desa Ayunan Brigadir I Wayan Puasa, Jumat (18/9) kemarin, menyambangi warung Ibu Landuh. Ia mengingatkan terkait prokes sekaligus mempererat sinergi-

tas. ‘’Kami tahu penyebaran Covid-19 semakin meroket penyebarannya. Untuk itu, saya tidak pernah bosan mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga hidup sehat dan mematuhi prokes,’’ ujarnya. Ia mengharapkan dengan seringnya petugas memberikan penyuluhan akan membuat masyarakat semakin sadar bahwa virus Corona harus diperangi bersama-sama dengan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Sementara Bhabinkamtibmas Desa Canggu Aiptu I Made Weda terus memantau aktivitas pasar mengingat masyarakat lebih banyak ke pasar-pasar tradisional ketimbang toko modern. ‘’Kami mesti sempatkan diri pagi-pagi menyampaikan pesan kamtibmas khususnya pendisiplinan protokol kesehatan, agar tidak sampai terkena denda dari pemerintah,’’ katanya. Ia pun sering menegur ibu-ibu yang tidak mencuci tangan saat tiba di pasar, bahkan di antara mereka masih ada yang lupa menggunakan masker. (kmb36)

Puncak Karya di Pura Puseh dan Desa Pecatu

Di-’’puput’’ Lima Sulinggih Terapkan Prokes Ketat

DESA Adat Pecatu melaksanakan puncak Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung lan Tawur Balik Sumpah di Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Jumat (18/9) kemarin. Puncak karya yang berlangsung lancar ini di-puput oleh lima sulinggih dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Semua krama yang mengikuti prosesi wajib memakai masker, mencuci tangan dan dicek suhunya oleh pecalang yang bertugas. Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta didampingi prawartaka karya dan para prajuru memaparkan, puncak karya yang jatuh pada Sukra Paing dimulai sejak pagi hari. Puncak karya di-enter oleh sulinggih dan sang yajamana karya. Pihaknya menerapkan prokes ketat dalam pelaksanaan karya ini sesuai arahan pemerintah sehingga tidak semua krama hadir pedek tangkil. Karya hanya diikuti jro mangku, srati banten, prajuru desa adat serta pangampok karya. ‘’Karena situasi saat ini, kami harus mengikuti protokol kesehatan,’’ ujar anggota DPRD Badung ini. Warga yang mengikuti prosesi juga wajib memakai masker dan memanfaatkan fasilitas prokes yang disiapkan seperti mencuci tangan serta menjalani pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas pecalang desa adat. Setelah puncak karya, selanjutnya akan dilakukan mailen-ilen sesuai dresta setempat dan parum Ida Batara. Sementara Sabtu (19/9) ini dilaksanakan puncak pujawali di Pura Desa. ‘’Sekaligus kami menyampaikan terima kasih kepada semua krama yang sudah melaksanakan arahan panitia dari desa adat sehingga

SANGEH - Sejumlah wisatawan di Objek Wisata Sangeh, Kecamatan Abiansemal.

Pemkab Belum Niat Tutup Objek Wisata

Mangupura (Bali Post) -

Pemerintah Kabupaten Badung belum berniat menutup objek wisata atau Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang menjadi salah satu pusat keramaian. Padahal, kasus positif Covid-19 terus meningkat dari hari ke hari. Bahkan, hingga Kamis (17/9) lalu kasus positif Covid-19 di Gumi Keris telah mencapai 1.129 orang.

PUNCAK KARYA - Bendesa Adat Pecatu Made Sumerta didampingi prawartaka karya dan prajuru di sela-sela puncak karya di Pura Puseh dan Desa, Desa Adat Pecatu, Jumat (18/9) kemarin. kegiatan berjalan baik dan semua mengikuti protokol kesehatan,’’ tegasnya. Warga yang memiliki gejala sakit atau kurang sehat diharapkan ngrastiti dari rumah. Oleh karena ini, yang nyanggra puncak karya kebanyakan generasi muda. ‘’Dudonan karya secara umum diawali naceb taring pada 11 September, dilanjutkan tawur pada 14 September dan Sabtu ini kami kami laksanakan puncak karya di Pura Puseh dan Desa,’’ imbuhnya. Dudonan karya berikutnya yaitu nyenuk, mamasar dan terakhir ngungkap setra. Nyineb dilaksanakan 1 Oktober. Nyengker setra selama karya berlangsung akan dibuka pada 2 Oktober mendatang. Sejak saat itu kalau ada krama meninggal bisa dilaksanakan upacara dengan nyilib dan tetap mengikuti prokes. Sumerta menyampaikan, Pura Puseh dan Desa yang baru selesai dibangun ini sebagian merupakan tempat Pura

Puseh yang lama. Sebagian lagi dibeli dari masyarakat. Ida Batara yang sebelumnya malinggih di Pura Desa yang lama sudah dipindahkan ke pura yang baru. ‘’Luas pura ini kurang lebih 50 are. Sekitar 8 are lahannya kami beli dari khas desa adat,’’ ungkapnya. Dia juga berharap pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga kegiatan seni dan keagamaan bisa dilaksanakan di kawasan pura ini. Sebab, pura dibangun lengkap, termasuk untuk kegiatan srati upacara serta pelatihan anak-anak dan krama yang baru nikah. ‘’Kegiatan pasraman juga kami harapkan bisa dilaksanakan di sini, karena sudah ada bantuan seperangkat gong lengkap dari Pemkab Badung. Pura ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan seni yang dipusatkan di madya mandala. Kami harapkan pura ini bisa dimanfaatkan secara maksimal serta krama semakin menyatu dan bersatu padu ngayah di sini,’’ pungkas Sumerta. (kmb/k150)

Bali Post/eka

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Badung Cokorda Raka Darmawan mengatakan, pihaknya lebih menekankan standar protokol kesehatan daripada melakukan penutupan. Terlebih dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 487/GugusCovid19/ IX/2020 tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali jelas tertuang pembatasan aktivitas masyarakat akibat dampak Covid-19. ‘’Kami belum berencana melakukan penutupan, karena dalam SE Gubernur Bali yang terbaru jelas poinnya menyebutkan mengatur atau membatasi aktivitas pada DTW atau objek wisata. Jadi, bukan penutupan,’’ ungkapnya saat dimintai konfirmasinya, Jumat (18/9) kemarin. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Badung hingga kini belum mengeluarkan surat terkait penutupan DTW atau objek wisata menyikapi lonjakan kasus

virus Corona. Meski begitu, pelaksanaan protokol kesehatan wajib betul-betul diterapkan dengan baik oleh semua pengelola objek wisata. Terkait tindak lanjut SE Gubernur Nomor 487/GugusCovid19/IX/2020 di Badung, Asisten Administrasi Umum Setda Badung ini menerangkan akan mengatur kapasitas pengunjung yakni 25 persen dari luas wilayah. ‘’DTW itu kan cukup luas wilayahnya. Di perkantoran saja jumlah pegawai yang boleh kerja 25 persen. Jadi, kira-kira kami analogikan seperti itu,’’ jelasnya. Raka Darmawan berharap pengelola objek wisata di Kabupaten Badung memahami kondisi pandemi Covid-19 dengan memperhitungkan daya tampung, sehingga protokol kesehatan dapat diterapkan dengan baik. Pengelola objek wisata harus paham kapasitas atau daya tampungnya berapa. Cukup menerima

25 persen saja dan social distancing harus diatur. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu keputusan Bupati Badung menindaklanjuti SE Gubernur Bali tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali. ‘’SE Gubernur Bali baru kemarin (Jumat red) dikeluarkan, sehingga kami masih menunggu dari Bapak Bupati. Satgas Covid yang akan mengeluarkan surat, baru kami tidaklanjuti ke lapangan untuk sosialisasi,’’ pungkasnya. Seperti diketahui, SE Gubernur Nomor 487/Gugus Covid19/IX/2020 mengatur kembali pembatasan aktivitas di luar rumah, mengoptimalkan pelaksanaan pengerjaan tugas perkantoran dengan bekerja dari rumah bagi instansi pemerintahan dan swasta dengan jumlah pegawai yang bekerja di kantor maksimum 25 persen dari total jumlah pegawai yang ada, belajar dan beribadah dari rumah. Dalam SE ini juga ditegaskan agar kembali melakukan pembatasan aktivitas karamaian pada objek dan daya tarik wisata, pusat perbelanjaan, pasar dan tempat/fasilitas umum. (kmb27)

Kelurahan Sesetan Gelar Operasi Masker PEMERINTAH Kota Denpasar bersama masyarakat terus waspada dan berupaya mencegah penyebaran Covid-19. Jumat (18/9) kemarin, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, menggelar operasi masker untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam hal protokol kesehatan melibatkan seluruh stakeholder di wilayah setempat. Langkah ini juga penegakan hukum terkait Pergub Nomor 46 Tahun 2020 dan pendisiplinan kepada masyarakat Kota Denpasar di wilayah Densel yang dipimpin oleh Kapolsek Densel dan Danramil Densel. “Kami bersama TNI, Polri, Satpol PP Denpasar, yang juga dihadiri Kapolsek Densel Kompol I Nyoman Wirajaya, S.H., M.H., Danramil Densel Mayor Putu Arimbawa, bersama staf kecamatan serta Kelurahan Sesetan menindaklanjuti

Pergub Nomor 46 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin, penegakan hukum dan protokol kesehatan dalam mencegah terjadinya penambahan kasus penularan dan penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan,” ujar Lurah Sesetan, Ketut Sri Karyawati, S.KM., M.Kes. Menurutnya, kegiatan operasi atau kampanye penggunaan masker yang dilakukan bersama melalui sidak langsung ke lapangan terkait sejauh mana penerapan oleh masyarakat di lapangan tentang standar operasisonal presedur protokol kesehatan Covid-19 dapat benar-benar dilaksanakan. Meski pihaknya telah memberikan imbauan terkait protokol kesehatan Covid-19 baik melalui banner maupun Satgas Gotong Royong Kelurahan, masih saja ditemukan adanya masyara-

kat yang keluar rumah tanpa masker. “Kami menyadari kemungkinan masyarakat lupa dan belum terbiasa menggunakan masker. Hal ini perlu terus ditingkatkan dan didisiplinkan yang nantinya dapat memberikan rasa aman dan nyaman bersama,” ujarnya. Sri Karyawati menyatakan, kegiatan penertiban masker akan dilaksanakan secara rutin. Ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah pasien positif di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. Kedisiplinan masyarakat diharapkan dapat memutus penyebaran Covid-19. ‘’Pada kegiatan kali ini sasaran kami operasi masyarakat yang tidak menggunakan masker dan social distancing. Kami bersama pihak terkait juga membagikan masker kepada masyarakat,’’ tambahnya. (kmb)


Sabtu Pon, 19 September 2020

Pendidikan

UNBI Laksanakan PKKMB secara Daring

SERAHKAN BUKU - Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa menyerahkan kenang- kenangan berupa buku kepada Rektor UNBI Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM. saat pembukaan PKKMB. UNIVERSITAS Bali Internasional (UNBI) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) pada ratusan mahasiswa baru tahun ajaran 2020, Jumat (18/9) kemarin. PKKMB yang dilakukan secara daring itu bertema ‘’Membangun Generasi Muda yang Berkarakter, Inovatif dan Berdaya Saing di Era Digital Menuju SDM Unggul Indonesia Maju’’. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, Rektor UNBI Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM. dan Wakil Rektor UNBI dr. Lanang M. Rudiartha, MHA. Rektor UNBI Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PDKHOM. mengatakan, jumlah mahasiswa baru UNBI tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 152 menjadi 260 orang dan akan terus meningkat karena UNBI membuka pendaftaran ma-

hasiswa baru sampai gelombang ketiga. ‘’Kita harapkan jumlah mahasiswa sampai 300, sehingga bisa mencapai jumlah mahasiswa 1.000, sebuah titik kritis bagi sebuah perguruan tinggi. Dengan demikian, efisiensi dari sebuah pendidikan akan tercapai,’’ ujarnya. Mahasiswa yang mengikuti PKKMB diberikan pembekalan menjadi mahasiswa mengingat adanya perubahan status dari siswa menjadi mahasiswa. Pendidikan di perguruan tinggi tentu berbeda dengan tingkat SMA, sehingga paradigma dan mindset mahasiswa juga harus diubah. Di perguruan tinggi, mahasiswa dididik secara mandiri menyelesaikan studi, dengan bimbingan dosen. Apalagi ke depan Mendikbud telah mencanangkan Kampus Merdeka, sehingga mahasiswa didorong untuk cepat beradaptasi. Menurut Prof. Made Bakta, UNBI sebagai perguruan tinggi yang tergolong baru tentu memiliki semangat

baru dalam menerapkan sistem pendidikan baru termasuk konsep Kampus Merdeka. ‘’UNBI siap dan harus melaksanakan konsep Kampus Merdeka. Mau tidak mau, siap tidak siap, harus. Karena itulah tuntutan saat ini. Situasi yang menyebabkan kita harus beradaptasi. Kondisi bangsa ini mengharuskan kita mengubah paradigma pendidikan menjadi Kampus Merdeka,’’ jelasnya. Kepala LLDikti Wilayah VIII Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa menyampaikan kebanggaannya karena Institut Ilmu Kesehatan telah berubah status menjadi Universitas dalam kurun waktu singkat. Prestasi membanggakan yang diraih UNBI termasuk bagi mahasiswa baru karena telah menjadi bagian dari UNBI. Lebih lanjut dikatakannya, mahasiswa baru saat ini dididik dengan konsep Kampus Merdeka yang memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menjadi pribadi yang unggul dan kompetitif. De ng a n ko nse p Ka m p us Merdeka, kemampuan mahasiswa dari berbagai aspek akan diasah selama mengikuti proses pendidikan. Prof. Dasi Astawa mengungkapkan, mahasiswa baru patut berbangga karena selama proses pendidikan di UNBI, mahasiswa telah difasilitasi dengan sarana pendidikan seperti kampus dan dosen yang bagus. Rektor sudah teruji memimpin kampus ini meningkat statusnya dan Wakil Rektor I telah teruji membawa kesehatan masyarakat ke arah positif. ‘’Saya mengapresiasi dan mengacungkan jempol. Saya yakin dan percaya UNBI akan menjadi perguruan tinggi hebat jika dikelola dengan baik,’’ ungkapnya. Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan via virtual dan menyampaikan tentang konsep Kampus Merdeka. Pandemi memberi hikmah bahwa metode pembelajaran daring harus diadaptasikan. (ad216)

Dewan Tabanan Belum Susun Jadwal Reses

Bali Post/ist

I Made Sugiarta

Tabanan (Bali Post) Pandemi Covid-19 mengubah agenda kegiatan pemerintahan, seperti halnya DPRD Kabupaten Tabanan. Oleh karena kasus Covid-19 di Tabanan terus meningkat, Sekretariat Dewan belum

menyusun jadwal reses anggota dewan. Mereka sangat berhati-hati dengan tetap memperhatikan keamanan dan kesehatan anggota dewan ketika harus turun ke masyarakat. Agenda reses merupakan salah satu tugas setiap anggota dewan baik kelompok maupun perorangan. Mereka turun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing mengunjungi masyarakat konstituennya untuk menyerap aspirasi. Kegiatan ini memiliki risiko cukup tinggi di tengah wabah Covid-19 yang belum menunjukkan penurunan. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Tabanan I Made Sugiarta ketika dimintai konfirmasinya mengaku belum bisa menjadwalkan agenda reses lantaran meningkatknya pandemi Covid-19 belakangan ini. ‘’Kami masih berusaha mencari solusi untuk keamanan dan kesehatan secara menyeluruh,’’ ucapnya, Jumat (18/9) kemarin.

Sesuai rancangan awal agenda Dewan Tabanan, kegiatan reses akan dilaksanakan mulai awal Oktober 2020. Hanya, kemungkinan belum bisa dilakukan lantaran kondisi saat ini. Begitupun kegiatan di gedung dewan baik itu rapat kerja dengan eksekutif, paripurna maupun lainnya kembali digelar secara virtual. Agenda rapat kerja juga dilakukan pembatasan yaitu hanya mengundang perwakilan kalau harus melalui tatap muka. ‘’Ada beberapa Dewan Tabanan yang tetap ke kantor seperti hari ini rapat kerja dengan TAPD terkait koordinasi, namun lebih banyak kegiatan kembali dirancang secara virtual. Kami rapat kerja TAPD hanya mengundang tiga orang perwakilan dan enam anggota perwakilan bangar. Jadi, protokol kesehatan tetap kami utamakan,’’ terang Sugiarta. (kmb28)

Warga Pertanyakan Pengerjaan Jembatan Kaliakah

Negara (Bali Post) – Pembangunan Jembatan Kaliakah yang menghubungkan jalan provinsi di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dipertanyakan warga. Pasalnya, tidak ada aktivitas pengerjaan di areal jembatan tersebut. Padahal masih banyak bagian yang harus dibangun. Pantauan pada Jumat (18/9) kemarin, pembangunan jembatan terkesan mandek. Padahal sejak awal warga berharap pengerjaan rampung secepatnya karena merupakan akses utama antara Kota Negara dan Pengambengan. Jembatan ini juga sebagai jalur ke sejumlah desa lainnya seperti Awen Lelateng, Desa Tegalbadeng Barat dan Tegalbadeng Timur. Tidak adanya aktivitas pengerjaan memicu pertanyaan warga sekitar. Keluhan ini sudah dicek oleh Babinsa Tegalbadeng Timur dan Babinsa Lelateng sekalian mencari pengelola proyek, namun tidak bertemu. Hanya ada seorang pekerja di sana dan itu pun hanya berjaga. Warga juga menyampaikan keluhan terkait tiang telepon dan listrik di dekat jembatan yang miring. Pengerjaan jembatan ini menggunakan dana dari Dinas PUPRKIM Provinsi Bali yang dikerjakan PT Santi Karya Mesari. Penggantian Jembatan Tukad Kaliakah sepanjang 10 meter ini dianggarkan Rp 1.193.265.912,78 dari pagu Rp 1,6 miliar. Di papan informasi pelaksa-

Bali Post/kmb26

TAK ADA AKTIVITAS – Tak ada aktivitas pengerjaan di Jembatan Kaliakah di Kelurahan Lelateng, Jumat (18/9) kemarin. naan di lokasi, tercantum pengerjaan selama 195 hari kalender. Terkait hal itu, Ketua Komisi III DPRD Bali IGA Diah Werdhi Srikandi saat dimintai konfirmasinya men-

gatakan, telah berkoordinasi dengan Bina Marga Dinas PUPRKIM Provinsi Bali. Menurut laporan staf Bina Marga, pengerjaan Jembatan Kaliakah progres fisiknya sudah mencapai 41 persen.

Tidak adanya pengerjaan dikarenakan pihak pelaksana masih menunggu bahan untuk perancah berupa dolken kayu kelapa yang akan dipasang. ‘’Kami monitoring terus,’’ terangnya. (kmb26)

Tabanan (Bali Post) – Anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan sementara masih cukup. Hanya, harus ada beberapa penyesuaian kembali terhadap paket kebijakan yang sudah disusun. Hal ini dikatakan Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja saat dimintai konfirmasinya, beberapa hari lalu. Akan tetapi jumlah pasti berapa anggaran yang sudah dipakai untuk penanganan Covid-19, pihaknya tidak tahu secara detail. ‘’Itu yang tahu di Bakeuda. Kalau tidak salah sudah 50 persen dipakai dari Rp 39 miliar yang disiapkan,’’ jelasnya. Terkait kondisi darurat saat ini, Wiratmaja menyatakan

ada sejumlah hal yang sudah disampaikannya langsung kepada GTPP Covid-19 Tabanan untuk bisa menjadi pertimbangan. Seperti saran melakukan kegiatan secara paralel antara pencegahan dan pengobatan. Pencegahan terkait tindakan promotif dan preventif, sedangkan pengobatan terkait tindakan kuratif dan rehabilitatif. Dalam promotif dan preventif, sebagai tindakan mitigasi peningkatan kasus Covid-19, dapat melibatkan banyak pihak. Tinggal diatur teknisnya. ‘’Kalau tindakan pascakasus dalam pengobatan, itu khusus para nakes sehingga pelibatan unsur lain sangat minimal. Maka sikap cepat kita sebaiknya bergerak di hulu di tindakan promotif

dan preventif yang tentunya membutuhkan plan yang baik dan mengatur keterlibatan stakeholder agar tindakan ini efektif dan efisien,’’ ucapnya. Di hilir, misalnya, para nakes sudah bertugas sangat solid dan sesuai protap atau sistem yang sudah dibangun sedemikian rupa. Tinggal bagaimana daerah menyiapkan tempat tidur pasien yang kurang, perlengkapan APD, obat-obatan dan vitamin, insentif dan membuat gerakan pasien sembuh harus ditingkatkan jumlahnya untuk yang terkonfirmasi. Pasien yang suspect siapkan terapi, buatkan paket pengobatan yang ampuh menyembuhkan. Di rehabilitatif, percepat kepulangan pasien sesuai prokes dan sistem yang

ada, sehingga dapat melanjutkan karantina mandiri dengan pengawasan ketat serta terjamin pasokan makanan mereka selama karantina. Di hulu, tindakan cepat operasi Satpol PP dengan melibatkan TNI dan Polri sudah sangat tepat dan luar biasa. Namun, ini juga perlu didukung kegiatan lain misalnya melakukan peninjauan kembali paket-paket kebijakan percepatan penanganan Covid-19 secara cepat, melakukan kunjungan berkala melibatkan perangkat daerah ke desa-desa dan desa adat sebagai tindakan promotif dan preventif. ‘’Kegiatan akan berhasil bila dilaksanakan dengan serius, fokus dan dievaluasi berkala,’’ pungkas Wiratmaja. (kmb28)

Negara (Bali Post) – Seorang pasien asal Kelurahan Pendem yang dirawat di RSU Negara dengan hasil rapid test reaktif meninggal dunia. Jenazah laki-laki berumur di atas 50 tahun itu ditangani mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19. Pasien dimakamkan di Setra Desa Adat Pendem, Kecamatan Jembrana, Jumat (18/9) siang kemarin. Direktur RSU Negara dr. I Gusti Bagus Oka Parwata ketika dimintai konfirmasinya membenarkan satu pasien yang hasil rapid test-nya reaktif meninggal dunia. Oleh karena riwayat dan gejala mengarah Covid-19, maka penanganannya dari di ruang jenazah hingga pemakaman menerapkan protokol penanganan Covid-19. ‘’Pasien ini ada penyerta penyakit kencing ma-

nis. Keterangan keluarganya, sejak tiga hari sempat panas, batuk, pilek dan sesak. Kami rawat hanya beberapa jam,’’ ujarnya. Pihak RSU Negara masih menunggu hasil tes swab pasien meninggal tersebut. Selain itu, sejak beberapa hari terakhir istri pasien ini menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara setelah terkonfirmasi Covid-19. Sementara itu, penanganan pemakaman pasien meninggal tersebut dilakukan mengikuti protokol penanganan Covid-19. Hanya beberapa warga yang berada di areal Setra Desa Adat Pendem. Sejumlah perangkat kelurahan dan desa adat juga tampak di sekitar lokasi. Pasien dimakamkan menggunakan peti kayu, sedangkan petugas mengenakan APD lengkap. (kmb26)

DIMAKAMKAN - Sejumlah petugas dari RSU Negara memakamkan jenazah pasien asal Pendem.

Anggaran Covid-19 Mesti Ada Penyesuaian Kembali

Pasien Meninggal Ditangani Protokol Covid-19

Bali Post/kmb26

Banggar dan TAPD Bahas Sisa Penyertaan Modal PDDS

Bali Post/kmb28

RAPAT KERJA - Rapat kerja TAPD dengan Banggar, Jumat (18/9) kemarin.

Tabanan (Bali Post) Pemerintah Kabupaten Tabanan berencana kembali menambah penyertaan modal untuk Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) sebesar Rp 10 miliar. Hanya, karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19, baru terealisasi Rp 4 miliar. Sisanya masih dibahas lebih lanjut oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tabanan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), seperti dalam rapat kerja, Jumat (18/9) kemarin. Penambahan penyertaan modal Rp 6 miliar untuk PDDS sesuai hasil rapat kerja tersebut, sepertinya akan terus dibahas meski sudah ada sinyal disetujui. Hanya, memang belum diputuskan. Dalam rapat kerja tersebut, Dewan Tabanan kembali menanyakan kepada TAPD terkait kinerja PDDS yang

pada awal beroperasi telah diberikan penyertaan modal Rp 10 miliar pada tahun 2019 ditambah Rp 4 miliar tahun ini. ‘’Kami ingin kinerjanya. Kalau jelek atau sakit bisa disuntikkan dana, tetapi kalau sehat kenapa disuntik lagi,’’ ucap I Gusti Ngurah Sanjaya, politisi asal Penebel. Made Asta Dharma, politisi Golkar asal Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, menyampaikan tiap tahun PDDS dikucurkan dana puluhan miliar. Jika nominal ini dihitung tiap bulan dipinjamkan dengan bunga 1 persen tentu mendapatkan bunga Rp 200 juta. Artinya masih ada peluang yang bisa dimaksimalkan untuk peningkatan PAD nantinya. ‘’Kalau dihitung selama setahun bisa Rp 1,2 miliar, ini sudah pasti untung. Lebih bagusnya kita membuat BPR dengan modal Rp 20 miliar dan bunga 1%

bisa mendapatkan bunga Rp 200 juta di awal bulan,’’ ujarnya. Sementara Ni Nengah Sri Labantari dari Partai Gerindra menilai pelaku usaha di dalam PDDS belum profesional. Alasannya, dengan modal puluhan miliar tidak bisa berkembang dan masih meminta suntikan dana tiap tahun. Terkait sejumlah masukan anggota Banggar, Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja menjelaskan, penyertaan modal untuk PDDS sebesar Rp 6 miliar tersebut merupakan kekurangan dari penyertaan modal Rp 10 miliar. Pada perda penyertaan modal, baru diberikan Rp 4 miliar. ‘’Kami memberikan penyertaan modal sesuai perda. Kami belum tahu kapan pandemi ini akan berhenti. Kami tetap mengeposkan dana untuk berjaga-jaga

situasi ke depan,’’ ucapnya. Menurutnya, secara umum PDDS yang dibentuk memiliki usaha sosial dan ekonomi. Usaha sosial yakni membantu petani dalam hal produksi yaitu PDDS membeli hasil olahan petani. ‘’Saat ini PDDS sudah memiliki keuntungan berupa investasi aset gedung dan uang kas serta barang-barang hasil olahan produk pertanian. Modal yang diberikan kepada PDDS di awal tentunya tidak bisa membeli seluruh produk olahan pertanian,’’ jelasnya. Wiratmaja mengakui penyertaan modal Rp 6 miliar untuk PDDS sudah sempat disetujui, namun belum diputuskan. ‘’Ini baru pembahasan awal. Masih akan nada proses pembahasan lainnya. Intinya kami menyampaikan alasan-alasan secara logis saja,’’ sebutnya. (kmb28)


Sabtu Pon, 19 September 2020

Beberapa Titik Trotoar di Penelokan Jebol

Bangli (Bali Post) Beberapa titik trotoar di Penelokan, Kintamani jebol. Kondisi itu sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak pejalan kaki yang melintas di jalur itu. Dewan di Bangli pun berharap kerusakan trotoar itu bisa segera mendapat perbaikan memadai. Berdasarkan pantauan Bali Post, lokasi trotoar yang jebol berada tepat di samping Museum Gunung

Api, Batur. Sedikitnya ada tiga titik trotoar yang jebol di lokasi itu. Untuk menghindari trotoar yang rusak

TROTOAR BERLUBANG - Seorang warga terpaksa berjalan kaki di pinggir jalan raya untuk menghindari trotoar rusak dan berlubang.

dan berlubang, sejumlah warga yang melintas terpaksa berjalan kaki di jalan raya. Kondisi itu tentunya cukup mengganggu kenyamanan dan membahayakan pejalan kaki mengingat jalur tersebut ramai dilalui kendaraan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli Komang Carles berharap pihak berwenang bisa segera melakukan perbaikan terhadap trotoar tersebut. Sepengetahuannya, pemeliharaan trotoar di jalur itu kewenangannya ada di pemerintah Provinsi Bali. Meski demikian Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli menurutnya harus berperan aktif mengkoordinasikan agar bisa cepat mendapat perbaikan. ‘’Biasanya dari pemerintah provinsi cepat penanganannya. Kemungkinan ini belum diketahui sehingga lambat,’’ ujarnya. Kata politisi asal Batur,

Kintamani itu, umur trotoar di jalur Penelokan sudah tua. Trotoar itu kira-kira dibangun di zaman pemerintahan Bupati Ladip. Karena usianya yang sudah tua, maka menurutnya perlu rutin dicek. ‘’Perlu dikontrol tiap tahun. Apalagi trotoar itu ada di jalur pariwisata,’’ kata Carles. Kepala Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli I Wayan Suastika saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengatakan, jalan dan trotoar di Penelokan statusnya milik provinsi. Jadi untuk pemeliharaan jalan dan trotoar itu kewenangannya ada di pemerintah provinsi. Pihaknya mengaku belum pernah mengusulkan perbaikan trotoar jebol yang ada di Penelokan itu. Sebab, dia menyebut sudah ada mandor jalan provinsi yang selalu memantau. ‘’Kita tidak pernah mengusul kan perbaikan untuk jalan provinsi. Kalau ada kerusakan berat seperti yang di utara Kayubihi, maka kita hanya menginfomasikan ke provinsi,’’ pungkasnya. (kmb40)

Wabup Sedana Arta Sudah Ajukan Cuti Kampanye Bangli (Bali Post) Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta telah mengajukan cuti untuk mengikuti tahapan kampanye Pilkada Bangli 2020. Dalam Pilkada kali ini, Sedana Arta maju sebagai bakal calon bupati Bangli didampingi I Wayan Diar yang saat ini masih menjabat Ketua DPRD Bangli. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Bangli, Anak Agung Bintang Ari Sutari, Jumat (18/9) mengatakan, Wabup Sedana Arta mengajukan cuti selama masa kampanye dari tanggal 26 September sampai 5 Desember 2020. Cuti diajukan ke Gubernur Bali melalui Bupati. Permohonan cuti dari Wabup Sedana Arta, kata Agung Bintang sudah ditandatangani Gubernur Bali. ‘’Senin depan kami akan ambil ke Gubernur,’’ ujarnya. Selama cuti, tidak ada pejabat yang menggantikan tugas Wabup Sedana Arta. ‘’Kalau Bupati yang maju baru ada penjabat

yang menggantikan. Penjabatnya disiapkan gubernur. Kalau wakil bupati tidak ada,’’ kata Agung Bintang. Ditambahkan, selama menjalani cuti kampanye, Sedana Arta tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Seperti mobil dinas dan ajudan. Secara terpisah Komisioner KPU Bangli Gde Roy Suparman mengatakan, kewajiban bakal calon petahana untuk cuti di luar tanggungan negara. Selama masa kampanye diatur dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang pencalonan yang diubah empat kali menjadi PKPU 9 Tahun 2020 serta Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye. Selama cuti, fasilitas yang diberikan selaku penyelenggara negara tidak boleh digunakan. Izin cuti di luar tanggungan negara. Izin cuti itu harus sudah diserahkan ke KPU pada hari pertama kampanye, yakni tanggal 26 September 2020. (kmb40)

Dewan Usulkan Dinkes Beli Alat Uji Hasil Swab Semarapura (Bali Post) – Tingginya risiko penularan Covid-19, membuat pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legislatif kembali harus memikirkan solusi terbaik untuk masyarakat. Ketika sudah tertular, kendalanya adalah saat dirawat di Ruang Isolasi RS, maka pasien harus menunggu cukup lama untuk mengetahui hasil swabnya. Melihat persoalan itu, anggota DPRD Klungkung dari Komisi III mengusulkan agar Dinas Kesehatan mampu menyediakan alat uji hasil swab sendiri atau dikenal RealTime Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Anggota Komisi III DPRD Klungkung Komang Suantara, Jumat (18/9) kemarin mengatakan, saat rapat kerja dengan Dinas Kesehatan baru-baru ini, pihaknya mengusulkan pengadaan alat itu. Tujuannya agar hasil swabnya bisa lebih cepat keluar. Bahkan, gratis untuk masyarakat. Hal itu sesuai prinsip kedaruratan penanganan kesehatan masyarakat. ‘’Karantina wilayah dan daerah sangat penting didukung lab dan alat uji hasil swab berbasis PCR. Kita perlu, semuanya bisa berjalan lebih cepat,’’ katanya. Dengan keberadaan alat uji hasil swab milik sendiri, ke depan bisa membantu daerah lain, mempercepat

hasil keluar tanpa menunggu lama. Sebab, kapasitas lab provinsi terbatas. Apalagi harus melayani seluruh kabupaten/kota se-Bali. Dia mengaku sangat yakin, baik tempat maupun kemampuan SDM di Klungkung mendukung. Menurutnya, eksekutif jangan menunda-nunda lagi karena masalah anggaran. Terlebih, untuk kebutuhan mendesak bagi warga. Harus segera melakukan pengadaan sendiri, agar pandemi Covid-19 tertangani cepat dan segera berlalu. ‘’Sorotan juga buat ruang

isolasi. Harus update kualitas penanganannya, agar masyarakat yang positif, bisa dirawat dengan baik tanpa dirujuk ke sana-sini lagi. Masalah anggaran bisa direfocusing pada kegiatan lain. Saya yakin Bapak Bupati peduli dengan masyarakatnya. Karena itu, persoalan ini harus direspons cepat,’’ tegasnya. Dengan keberadaan alat swab PCR sendiri, maka Klungkung bisa lebih fokus menangani Covid-19 di daerah sendiri. Dengan pandemi bisa tertangani secara baik,

Komang Suantara, Anggota Komisi III DPRD Klungkung.

maka akan mampu mempercepat proses pemulihan ekonomi daerah. Tidak terus menerus berkutat pada persoalan penularan saja. ‘’Jangan lagi ada kejadian korban meninggal, baru diswab. Tiga hari berikutnya baru keluar hasilnya positif. Terus jenazahnya harus ditarik lagi pihak RSU,’’ katanya. Menurutnya, ini malah akan berdampak munculnya klaster penyebaran baru dan akan sulit lagi melakukan tracing dan screening. Biaya akan semakin banyak keluar. Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Jumat (18/9), mengakui keberadaan alat uji hasil swab ini sangat vital. Alat uji swab itu, menurutnya, sangat efektif mempercepat keluarnya hasil. Kalau biasanya hasilnya keluar tiga sampai lima hari, dengan alat sendiri hasilnya bisa keluar 1 x 24 jam. Ini akan berimbas pada efektivitas ruang isolasi dalam penanganan pasien. Hanya harga alat uji hasil swab ini cukup mahal, sekitar Rp 2,9 miliar. ‘’Satu unit alat RT-PCR dalam sehari bisa digunakan untuk mengetahui hasil swab 500 sampel. Dengan catatan didukung SDM yang cukup,’’ katanya. Namun, pihaknya kembali menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, karena ini tentu kembali pada masalah anggaran. (kmb31)

PASAR SINGAMANDAWA - Suasana Pasar Singamandawa di Kintamani.

Revitalisasi Pasar Singamandawa Pemkab Bangli Mohon Dana ke Pusat Bangli (Bali Post) – Pemerintah Kabupaten Bangli mengajukan permohonan bantuan dana ke pemerintah pusat untuk merevitalisasi Pasar Singamandawa di Kecamatan Kintamani. Nilai bantuan yang diusulkan mencapai Rp 180 miliar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan mengatakan, sesuai rencana, Pasar Singamandawa akan dibangun ulang tiga lantai. Pasar dibangun berkonsep terintegrasi dengan pariwisata. Pada lantai satu direncanakan untuk pasar tradisional. Sedangkan di lantai dua, diperuntukkan untuk pedagang pakaian, suvenir dan dagangan kering-kering lainnya. Sedangkan lantai tiga, dikhususkan kuliner khas Bangli.

‘’Di lantai tiga nanti juga ada coffee shop untuk memperkenalkan produk kopi Kintamani. Jadi sambil minum kopi, pengunjung bisa menikmati panorama gunung dan danau Batur dari sana. View dari sana memang luar biasa bagusnya,’’ jelasnya, Jumat (18/9) kemarin. Pasar Singamandawa juga akan dilengkapi cold storage dan pengolahan sampah. Lokasinya terpisah dari bangunan tiga lantai itu. Untuk membangun dan merevitalisasi pasar tersebut, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 180 miliar. Pemkab Bangli telah mengajukan proposal bantuan untuk membiayai kegiatan tersebut ke Kementerian Perdagangan sekitar satu bulan lalu. Gunawan mengaku sejauh ini belum ada kabar tindak

lanjut dari proposal yang telah diajukan itu. Menurut informasi, katanya nanti akan ada surat balasan dari pusat. Pihaknya pun sangat berharap proposal itu bisa disetujui, sehingga rencana revitalisasi Pasar Singamandawa sejak lama bisa terealisasi. Disinggung tempat yang akan disiapkan merelokasi pedagang nantinya jika kegiatan pembangunan pasar sudah bisa dimulai, Gunawan mengatakan masih di areal Pasar Singamandawa. Luas Pasar Singamandawa itu sekitar satu hektar lebih. Masih ada beberapa space yang menurutnya bisa dipakai sebagai tempat merelokasi pedagang sementara. ‘’Harapan kami pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk pembangunan Pasar Singamandawa itu,’’ harapnya. (kmb40)

Cegah Klaster Upacara

Gunakan Masker di Dagu Wabup Kasta Minta Warga Beberapa Warga ’’Disemprot’’ Tim Gabungan Disiplin Pakai Masker

Tim gabungan terdiri dari Satpol PP, Damkar, TNI/ Polri, kembali turun ke sejumlah pusat keramaian di sekitar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Jumat (18/9) kemarin. Wilayah ini setiap harinya cukup padat penduduk, akibat aktivitas pelabuhan rakyat dan pasar. Hasilnya, petugas masih saja menemukan sejumlah warga yang maboya. Warga tidak sungguhsungguh menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya, maskernya hanya menutup dagu. Bagaimana tindakan petugas atas tingkah tidak disiplin masyarakat itu? KASAT Pol PP dan Damkar Klungkung Putu Suarta mengatakan, petugas gabungan turun memonitor ke sejumlah tempat. Seperti di Pelabuhan Tribuana, Banjar Bias dan Pasar Kusamba. Untuk di

Pelabuhan Tribuana, petugas sudah menemukan penggunaan masker dengan benar. Baik penumpang yang akan berangkat ke Nusa Penida maupun dari arah sebaliknya. Ini menunjukkan kesadaran

warga sudah mulai meningkat, sehingga penyebaran Covid-19 ke Nusa Penida sejauh ini sangat minim. Sementara di Pasar Kusamba, petugas kembali menemukan lima orang tidak memakai masker dengan benar. Mereka langsung diberikan surat teguran. Maskernya hanya menutup di dagu. Malah ada maskernya ditempatkan menutup lehernya. Jika ini tidak ditertibkan maka dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster baru lagi. Sudah pasti dampaknya sangat cepat meluas, menular kepada warga lain. ‘’Kami sudah meminta mereka yang melanggar agar menandatangani surat per-

PENERTIBAN PROKES - Tim Gabungan saat turun ke Kusamba untuk melakukan penertiban prokes.

nyataan. Dalam surat itu mereka tidak boleh mengulangi perbuatan itu lagi,’’ tegasnya. Jika dipergoki mengulang kesalahan sama, maka tidak menutup kemungkinan diterapkan sanksi tegas sesuai aturan Pergub maupun Perbup. Warga diminta disiplin menaati aturan, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain, dari ancaman penularan Covid-19. Sebab, pandemi ini belum berakhir. Malah menunjukkan tren peningkatan. Penertiban juga dilakukan di tempat-tempat umum lainnya. Seperti di Pantai Kampung Kusamba. Di sana petugas, kata Suarta, juga menemukan pelajar SMP tidak memakai masker. Hal serupa juga ditemukan saat Tim Gabungan turun ke Pantai Klotok. Lima pelajar SMA juga tak memakai masker. Karena masih pelajar, mereka langsung diberikan hukuman di tempat. Seperti push up di tengah keramaian warga untuk memberi efek jera. Tidak hanya yang dihukum, tetapi juga yang melihat proses hukuman tersebut, agar setiap pergi ke luar rumah wajib gunakan masker. ‘’Jadi, warga yang dihukum ditonton warga lain, sehingga yang menonton maupun yang ditonton sama-sama jera. Tujuannya agar mereka selalu disiplin mengenakan masker,’’ tegasnya. (gik)

Semarapura (Bali Post) ‘’Ketika sedang menyelenggarakan upaSeluruh masyarakat dicara yadnya mari disiplin menjaga proharapkan agar selalu distokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. iplin menerapkam protoPenting upaya itu dilakukan agar bisa kol kesehatan (prokes). memutus penyebaran wabah Covid-19,’’ Apalagi, saat melakharap Wabup Kasta. sanakan upacara Wabup Kasta sangat berharap agama. Jangan samseluruh warga khususnya di Kabupai kesibukan upapaten Klungkung bisa bersama-sama cara agama, justru disiplin menjaga diri dengan selalu menjadi klaster baru pemematuhi aturan pemerintah, agar nyebaran Covid-19. Wakil semuanya bisa terhindar dari penyebaBupati Klungkung I Made ran wabah Covid-19. Wabup Kasta Kasta mengingatkan hal itu juga menyerahkan punia ketika menghadiri upayang diterima Bendcara Pujawali di Pura esa Adat Takmung I Puseh Desa Adat TakWayan Sukadana. mung, Kecamatan Ketua Panitia Banjarangkan, JuI Ketut Karmat (18/9) kemarin. tawan menHadir Ny. Sri Kasgatakan menta, Bendesa Adat gawali rangTakmung I Waykaian pujawali an Sukadana, dilaksanakan Ketua Panitia I persembahyKetut Kartawan angan berserta masyarasama yang kat. Upacara pioberjalan hikdalan tersebut mat di-puput tetap berlangIda Pedanda sung dengan Istri Patni mematuhi prodari Geria tokol kesehatan Batu Tabi Tak(prokes). mung. Pujawali Diharapkan dilaksanakan sem a sy a ra ka t tiap enam bulan punya kessekali, dan akan adaran dan di-sineb Sabtu Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta kedisiplinan (19/9). Masingdalam menermasing pangemapkan prokes. Seperti jaga jarak maupun cara pon pura diwajibkan membuat banten aturan memakai masker yang benar. Prokes itu harus sesuai tugas-tugas yang telah diberikan oleh selalu dijaga dengan sebaik-baiknya. panitia. (kmb31)


Sabtu Pon, 19 September 2020

Bupati PAS Usulkan Perubahan Skema Penanganan Pasien Covid-19 Singaraja (Bali Post) Penularan kasus konfirmasi virus Corona (Covid-19) yang melonjak di Buleleng, membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ‘’memutar otak’’. Hal itu diupayakan agar bisa mengendalikan penularan virus Corona dengan lebih efektif. Salah satu cara yang sedang diusulkan adalah mengubah skema penanganan bagi pasien yang terinfeksi Covid-19. Saat pemberlakuan tatanan kehidupan Bali era baru (new normal - red), skema penanganan Covid-19 diubah. Pasien dengan gejala diharapkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Menyusul perubahan skema itu, kasus Covid baru justru bermunculan di beberapa klaster. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS), Jumat (18/9) kemarin mengatakan, melihat perkembangan kasus virus Corona, pihaknya mengusulkan skema penanganan pasien Covid-19 agar diubah. Untuk kasus

terkonfirmasi positif, pihaknya mengusulkan penanganan dilakukan dengan menerapkan skema isolasi. Caranya disiapkan tempat yang khusus. Dengan skema ini, Bupati dua periode itu menilai jauh lebih efektif untuk melacak sumber penularan virus. Bahkan diyakini dengan cepat memutus mata rantai penularannya. Skema seperti ini sudah diterapkan pada awal merebaknya kasus Covid-19. Sehingga saat itu kasus baru di Buleleng bisa ditekan malah hingga tidak

ada kasus baru. Karena itu, Bulecepatan Penanganan Covid-19 leng sempat menyandang predikat Nasional. Itu dilakukan karena zona hijau penularan Covid-19. seluruh kebijakan yang memNamun kondisi ini tidak bertahbutuhkan penganggaran harus an lama menyusul pemberlakuan mendapat persetujuan gugus new normal. Karena itu, perlu sketugas nasional. ma penanganan pasien Covid-19. Selain itu, gugus tugas Perubahan justru membuat kasus provinsi juga tengah melibaru bermunculan. Dan hat aturan terbaru dari saat ini Buleleng masuk gugus tugas nasionzona merah penual. ‘’Sejak isolasi laran Covid-19. mandiri diterapDikatakan, pikan bagi pasien haknya bersama Covid-19 yang gugus tugas tidak bergeprovinsi, jala. Dengan minta peradanya setujuan kelonggadari Gugus ran itu Tugas Perjustru Putu Agus Suradnyana

Berlaga di Ajang KSN Online Siswa SMPN 4 Singaraja Sabet 12 Medali

Bali Post/kmb38

REBUT 12 MEDALI – Dua belas siswa SMPN 4 Singaraja merebut 12 medali dari KSN Online pada 3 September 2020 lalu. Singaraja (Bali Post) SMPN 4 Singaraja yang bermarkas di Desa Sambangan, Sukasada itu sukses ambil bagian pada laga bergengsi yakni Kompe tisi Sains Nasional (KSN) Online 3 September 2020 lalu. Sebanyak 12 siswa SMPN 4 Singaraja mempersembahkan 12 medali dari berbagai bidang belajaran. Sesuai keputusan dewan juri, kedua belas siswa SMPN 4 Singaraja yang merebut medali itu adalah Putu Agus Sumertayasa

mempersembahkan medali emas dari mata pelajaran Matematika. Putu Rajendra Pradana Putra meraup perak dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Putu Prema Cahyani meraih perak dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sedangkan Sarah Burn dan Hikam Ramadany merebut dua perak dari mata pelajaran Bahasa Inggris. Tiga siswa yakni Putu Nadya Indraswari, Putu A y u d i a ra ni, d a n J oshua

Setia Imanuel mempersembahkan medali perunggu melalui mata pelajaran IPA. Gede Deva Ardita Dirgayusa dan Komang Tri Dana Kusuma merebut medali perunggu dari pelajaran IPS. Dan Putu Wirasita Pradnyani dan Kadek Maharani Suardi menggaet medali perunggu untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Atas prestasi itu, siswa sekolah berjuluk Spenfour itu mengaku bangga karena bisa mempersembahkan prestasi buat diri mereka sendiri, keluarga sekaligus dapat mengharumkan nama baik sekolah di tingkat nasional. Meski demikian, para punggawa SMPN 4 Singaraja ini mengaku tidak berpuas diri pascamerebut 12 medali itu. Target mereka malah meningkatkan prestasi pada ajang bergengsi lainnya. ‘’Motivasi mengasah prestasi, mencari pengalaman sebagai modal meningkatkan raihan medali di ajang berikutnya,’’ jelasnya. Kepala SMPN 4 Singaraja Putu Budiastana menyatakan bangga dengan raihan anak didiknya itu. Prestasi itu berhasil direbut berkat kerja keras siswa, guru pembina, dan dukun-

gan para orangtua. Prestasi itu sekaligus memberi kebanggaan pribadi kepada anak didiknya, nama baik sekolah dan daerah semakin diperhitungkan dari sekolah unggulan lainnya. Kepada para siswa yang telah mengikuti KSN diharapkan terus mengasah prestasinya. Diharapkan juga memotivasi siswa lain agar bisa merebut prestasi baik di kompetisi lokal maupun luar daerah. Selama ini SMPN 4 Singaraja, kata Budiastana, selalu memfasilitasi setiap siswanya mengikuti berbagai ajang kompetisi. Baik di bidang akademik maupun nonakademik. Beragam potensi baik akademik maupun nonakademik itu pun diasah dengan baik melalui pola pembinaan yang sistematis dari guruguru pembina di sekolah. ‘’Semua potensi anak-anak baik akademik maupun nonakademik kami fasilitasi. Caranya dilakukan pembinaan dari awal melalui program intensif oleh guru pembina di bidangnya. Ruang mengikuti kompetisi ini kami buka seluas-luasnya kepada semua anak didik kami di SMPN 4 Singaraja,’’ jelasnya. (kmb38)

Belasan Objek Wisata di Karangasem Telah Kantongi Sertifikat ’’New Normal’’ Kabupaten Karangasem disangga puluhan objek wisata yang memiliki kualitas dan panorama eksotik. Dari jumlah itu belasan objek wisata telah mengantongi sertifikat penerapan protokol kesehatan dalam menyongsong tatanan kehidupan era baru atau new normal. Lalu bagaimanakah prosedur sehingga akomodasi wisata maupun hotel itu layak memenuhi aturan sehingga dapat sertifikat? PELAKSANA tugas Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Putu Arnawa mengatakan, ada beberapa objek wisata maupun hotel yang sudah dapat sertifikasi. Dengan sertifikat itu objek wisata dan hotel itu sudah diperbolehkan beroperasi menerima tamu yang berkunjung dan menggunakan fasilitas akomodasinya. Hingga 27 Agustus sudah ada 11 objek wisata yang mendapatkan serti-

fikasi penerapan prokes. ‘’Objek wisata itu bisa mengantongi sertifikat new normal karena sudah menyiapkan peralatan dan fasilitas penunjang prokes,’’ jelasnya. Arnawa menambahkan, DTW yang sudah dapat sertifikasi (penerapan protokol kesehataan) yakni Tirtagangga, Puri Agung, Taman Soekasada, Taman Harmoni Bukit Asah, Samsara Living Moseum, Maseum Lontar, Lempuyang, Tenganan,

Saptanga Timrah, Taman Edelweis, dan Besakih. ‘’Untuk hotel dan restoran yang sudah mendapat sertifikasi sebanyak 22 yang tersebar di beberapa kecamatan di Karangasem. Di antaranya Ashyana Candidasa, Tirta Ayu Hotel dan Restaurant, Taman Surgawi, Villa Sasoon, Rama Sita Bungalow, Mahagiri Resort & Restaurant, Nirwana. Sementara hotel bintang 3, 4, dan 5 ada tiga yang sudah mengajukan sertifikat ke Pemerintah Provinsi Bali. DTW maupun akomodasi wisata dianggap layak bisa mendapatkan sertifikasi itu, mereka harus terlebih dahulu diverfikasi tim kabupaten & provinsi. Objek wisata maupun hotel yang sudah diverifikasi dan telah melengkapi peralatan di-

perbolehkan beroperasi,’’ jelas Arnawa. Bagaimanapun objek wisata itu harus memenuhi prosedur ketetapan (protap) yang ditentukan sesuai persyaratan, agar mereka bisa buka objek wisata ataupun akomodasinya. Satu di antaranya ada thermo gun untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung. Selain itu harus juga disiapkan hand sanitizer atau tempat cuci tangan, dan terpenting pengunjung memakai masker saat berkunjung. ‘’Bila ada pengunjung tidak menggunakan masker, maka pihak pengelola wajib menyiapkan masker gratis untuk pengunjung yang tak memakai masker itu. Para pengunjung harus menggunakan masker untuk menekan penyebaran Covid-19,’’ tutunya. (nan)

terjadi peningkatan klaster penularan. Saya juga telah membicarakan kepada gugus tugas provinsi untuk mengusulkan perubahan skema penanganan pasien Covid-19,’’ katanya. Menurutnya, tindakan sederhana menghindari serangan Covid-19 adalah tetap memakai masker, ketika melakukan kegiatan di luar rumah. Melakukan jaga jarak antara satu dengan lainnya. Selain itu, jaga imunitas tubuh dengan rajin olahraga, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Gugus Tugas juga harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap kegiatan masyarakat yang memicu kerumunan banyak orang. ‘’Ingat rajin olahraga, atur pola hidup bersih dan sehat. Solusinya sangat sederhana,’’ katanya. (kmb38)

Pengelola Berencana Buka Akses Mobil Menuju Objek Wisata Pangelukatan Sapta Gangga Amlapura (Bali Post) Akses jalan menuju ke objek wisata Panglukatan Sapta Gangga di Pura Tirta Empul Desa Adat Timbran, Karangasem sampai saat ini baru bisa dilalui oleh sepeda motor. Rencananya, pengelola berencana akan membuka akses agar bisa dilalui oleh kendaraan roda empat atau mobil agar bisa sampai di lokasi pangelukatan bagi pengunjung. Pemrakarsa Objek Wisata Pangelukatan Sapta Gangga, I Nengah Sudarsa, mengungkapkan pascadibuka Juli 2019 lalu, akses jalan yang dibuka baru untuk sepeda motor saja. ‘’Hingga sekarang belum ada akses jalan untuk mobil. Baru dibuka akses sepeda motor saja,’’ ucapnya, belum lama ini. Sudarsa berencana akan membuka akses mobil untuk pengunjung, sehingga dengan dibukanya akses mobil itu maka para pengunjung yang hendak malukat memakai mobil, nantinya bisa parkir hingga di dekat objek pangelukatan. Hanya untuk membuka akses jalan itu, masih ada pro dan kontra. Sebab, ada warga yang ingin akses mobil bisa ke sana, tetapi ada juga warga yang ingin supaya lokasi tetap lestari. ‘’Karena adanya pro dan kotra itulah yang perlu koordinasi-

Bali Post/kmb41

SAPTA GANGGA - Pengelola berencana membuka akses jalan sepeda motor di objek wisata Pangelukatan Sapta Gangga di Pura Tirta Empul Desa Adat Timbrah. kan lebih lanjut nanti dengan krama,’’ paparnya. Pascaobjek wisata pangelukatan itu dibuka, mulai ramai dikunjungi masyarakat, untuk pangelukatan baik dari warga sekitar maupun dari luar Desa Adat Timbrah. ‘’Pascadibuka 9 Juli lalu akibat Covid-19, kini mulai kembali ramai didatangi pengunjung,’’ jelasnya. Dikatakannya, penataan terus dilakukan oleh pihak pengelola. Hingga saat ini fasilitas

terus dibangun untuk mendukung pengembangan objek wisata tersebut. Fasilitas yang sudah dibangun adalah kolam renang untuk anak-anak, balai istirahat 10 unit, sakepat lima unit, kantin, toilet dua unit, kamar ganti, termasuk tempat pengunjung menaruh pakaian dan perlengkapan yang dibawa. ‘’Kita juga sudah menyiapkan lintasan jogging track bagi pengunjung,’’ pungkas Sudarsa. (kmb41)

OPD Diinstruksikan Terapkan WFH dan WFO

Singaraja (Bali Post) tasan jumlah maksimum pegawai Penularan virus Corona yang bekerja dari kantor seban(Covid-19) di Buleleng yak 25 persen dengan sistem belum mereda, hal itu pembagian jam kerja setiap membuat Gugus Tugas harinya. Percepatan PenangaInstruksi menerapkan nan Covid-19 menerWFH dan WFO ini akan apkan Work From dilakukan selama 10 hari Home (WFH) dan sampai 1 Oktober 2020 Work From Office dan terus dievaluasi. (WFO). Kebijakan Ini karena nantinya ini diterapkan di setelah APBD Perubasetiap Organhan Buleleng Tahun isasi Perangkat 2020 disahkan, meDaerah (OPD) merlukan beberadi Buleleng mupa pegawai untuk lai Senin (21/9) melaksanakan tunanti. gas sehari-hari. KaSekretaris lau tetap dilakukan Gugus Tugas WFH, dikhawatirPercepatan kan pekerjaan pada Penanganan perubahan anggaran Covid-19 Buletidak dapat berjalan leng Drs. Gede maksimal. SemenSuyasa, M.Pd., tara kegiatan senam Jumat (18/9) pagi yang dilakukan kemarin menmasing-masing SKPD gatakan, kebijakan Selasa dan Jumat untuk ini diterapkan sessementara waktu akan uai Surat Edaran ditiadakan. ‘’Kita akan (SE) Gubernur Bali evaluasi dulu setelah 10 No. 487/GugasCohari. Apakah nanti akan vid19/IX/2020 tentang dilanjutkan atau bahkan Penguatan Pencegahan tidak dilanjutkan lagi setelah dan Pengendalian Covid-19 melihat fluktuasi penyebaran di Bali. Edaran ini salah kasus virus Corona setiap Drs. Gede Suyasa, M.Pd. satunya mengatur bahari,’’ katanya. (kmb38)

DLH akan Tata TPA Linggasana dan Butus

Bali Post/kmb41

SERTIFIKAT - Objek wisata Pura Agung Besakih salah satu DTW yang telah mengantongi sertifikasi penerapan prokes new normal.

Amlapura (Bali Post) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem berencana menata kedua tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Penataan itu dilakukan agar dapat menampung pembuangan sampah, pasalnya saat ini kedua TPA kondisinya sudah overload. Kepala DLH Karangasem I Gede Ngurah Yudiantara mengatakan, penataan sekaligus dilakukan untuk dua TPA yakni TPA Linggasana di Banjar Linggasana dan TPA Butus di Banjar Butus, Bhuana Giri, Bebandem.

‘’Dalam waktu dekat kedua TPA itu akan ditata, sehingga TPA itu bisa digunakan warga membuang sampah. Mengingat TPA sekitar Lingasana kondisinya sudah overload, sedangkan TPA di Butus hampir overload. Untuk itu perlu dilakukan penataan, sehingga TPA itu bisa difungsikan dengan baik menampung sampah,’’ ucapnya. Yudiantara menambahkan, tumpukan sampah yang berada di dua TPA ini rencananya digunakan menutup lubang galian. Sampah yang sudah menumpuk lama itu

akan diolah dulu menjadi pupuk. ‘’Rencana itu sudah kita koordinasikan dengan warga. Kita harap rencana itu bisa berjalan lancar nantinya,’’ harapnya. Dia mengimbau kepada warga supaya memilah sampah organik dan nonorganik sejak dari hulu alias dapur. Sampah anorganik bisa dibuang ke TPA, sedangkan sampah organik bisa dibuang ke kebun sekaligus digunakan sebagai pupuk. Dengan begitu, sampah organik dapat dimanfaatkan warga untuk pupuk organik. (kmb41)


Sabtu Pon, 19 September 2020

35,68 Persen Peserta BPJamsostek Belum Terima BLT

Denpasar (Bali Post) Hingga saat ini masih ada 35,68 persen peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) di Wilayah Bali Denpasar yang belum menerima transfer bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi upah. Kepala BPJamsostek Cabang Bali Denpasar Mohamad Irfan mengatakan hal itu, Jumat (18/9) kemarin. Menurut Mohamad Irfan, rekening peserta yang sudah terkumpul sebanyak 200.115. Dari jumlah rekening tersebut, BLT yang disalurkan su-

dah 64,32 persen atau sebanyak 128.720 rekening. ‘’Masih ada 352 NIK yang tidak valid yang sedang dalam proses pengecekan dan 250 nama di rekening yang berbeda dengan nama tenaga kerja,’’ katanya. Ia menegaskan, semuanya masih diberi kesempatan sampai tanggal 23 September untuk melakukan perbaikan oleh perusahaan. Jika

sampai dengan batas tersebut tidak ada perbaikan, maka konseksuensinya yang bersangkutan tidak lolos verifikasi. ‘’Yang jelas, bagi peserta BPJamsostek yang memenuhi

persyaratan pemerintah terkait bantuan subsidi upah dan memiliki nomor rekening yang valid akan mendapatkan bantuan,’’ ujarnya. Sebelumnya dijelaskan, BLT subsidi upah gelombang I disalurkan bertahap yaitu lima tahap (batch). Pada batch ketiga menyasar 3,5 juta karyawan, batch keempat 2,8 juta karyawan dan batch kelima sebanyak 2 juta karyawan. (kmb42) Bali Post/dok

Mohamad Irfan

Operasi Serentak, Puluhan Pelanggar Prokes Terjaring

Denpasar (Bali Post) Personel gabungan Polda Bali, Polresta Denpasar, Kodim 1611/Badung dan Satpol PP melakukan operasi penegakan protokol kesehatan (prokes) serentak di sejumlah lokasi, Jumat (18/9) kemarin. Hasilnya, puluhan pelanggar prokes yakni tidak mengenakan masker terjaring dan satu toko tidak menyiapkan tempat cuci tangan. Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan juga ikut dalam kegiatan tersebut. Tujuannya menegakkan hukum terkait Pergub Nomor 46 Tahun 2020, Perwali Nomor 48 Tahun 2020 serta Perbup Nomor 52 Tahun 2020 tentang pendisiplinan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. ‘’Maksud dan tujuan kegiatan tersebut untuk mendukung instruksi Pergub Nomor 46 Tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 48 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum terkait protokol kesehatan dalam hal mencegah terjadinya penambahan kasus penularan serta penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kota Den-

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA PRT/ART sehat bisa Bhs. Jawa Hub:085100883990 Gaji 2jt

B.BP.004.09.20.0000215

PROPERTY DISEWAKAN VILLA

Disewakan Villa di Sanur 3 bed Room,PrivatPool.H:087861911726 B.BP.001.09.20.0000059

KEHILANGAN Hlg BPKB DK977BM,No.477197-O an:I Nyoman Yuta

B.BP.167.09.20.0000214

HlgBPKBNo.M08140814-ODK7512 QJ, an:Made Panji Wilimantara

B.BP.001.09.20.0000213

BERAS BERAS BALI BALI Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588

G.01

CABE CABEBALI BALI Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588

G.02

KONSULTASI

pasar,’’ ujarnya. Lokasi sasaran yaitu Jalan Raya Puputan, dari bundaran hingga depan Bank BPD Bali, Jalan diponegoro, Jalan Thamrin, Jalan Gajah Mada, Jalan Teuku Umar, Jalan Mahendradata, Jalan Gunung Agung dan Lapangan Puputan Badung. ‘’Operasi ini dilaksanakan secara mobile. Sepanjang jalan yang dilalui, petugas dengan menggunakan pengeras mengimbau masyarakat selalu menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan sesuai protokol kesehatan. Kepada pelaku usaha agar menyediakan tempat cuci tangan di depan tokonya,’’ ujarnya. Hasil operasi di Jalan Teuku Umar, Jalan Mahendradatta, Jalan Gunung Agung dan Lapangan Puputan Badung, terjaring delapan orang yang tidak mengenakan masker dan satu toko tidak menyediakan tempat cuci tangan. Sedangkan hasil operasi di Jalan Hasanudin terjaring satu pelanggar menggunakan masker di dagu, di Jalan Thamrin terjaring tiga pelanggar tanpa masker dan satu toko tidak menyediakan tempat cuci tangan diberikan sanksi administrasi. Di

Dikonfirmasi Jumat (18/9) siang, Sekretaris DPRD Bali Gede Suralaga mengatakan, jumlah anggota DPRD Bali yang terkonfirmasi positif Covid-19 berkurang satu orang. Menyusul hasil tes swab yang bersangkutan negatif dua kali berturut-turut. ‘’Kemarin dites swab yang kedua. Hasilnya keluar hari ini (18 September 2020 - red) negatif SARS-CoV2,’’ ujarnya. Suralaga menduga para anggota dewan terpapar Covid-19 di dalam daerah. Terlebih pada 18-27 Agustus

2020 lalu, dewan sempat melaksanakan reses. Sementara itu, wacana pembatasan kunjungan orang atau wisatawan dari Jakarta ke Bali belakangan mencuat. Menyusul kondisi kasus Covid-19 di ibu kota Indonesia itu sudah mengkhawatirkan. Perkembangan terakhir, Covid-19 bahkan juga telah membuat Sekda DKI Jakarta Saefullah tutup usia. ‘’Situasinya hampir samalah di semua daerah. Yang perlu dilakukan adalah tetap dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa, Jumat (18/9) kemarin.

Menurut Suyasa, tidak masalah jika Bali hendak melakukan pembatasan kunjungan wisatawan dari Jakarta ataupun daerah lain sepanjang ada aturannya. Kendati, hal yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah penerapan protokol kesehatan itu sendiri. Seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan melakukan PHBS. ‘’Syarat-syaratnya harus diperketat lagi. Misalnya kalau sebelumnya hanya yang di-rapid test saja boleh melakukan perjalanan, sekarang mungkin ditambah dengan hasil tes swab,’’ kata politisi Gerindra ini. (kmb32)

Jumlah Pasien Sembuh Bertambah

Bali Post/ist

OPERASI - Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan saat memiimpin operasi penegakan protokol kesehatan, Jumat (18/9) kemarin. Jalan Gajah Mada terjaring tiga pelanggar tanpa masker dan satu pemilik toko tidak menyediakan tempat cuci tangan diganjar sanksi administrasi. Sementara di Jalan Pattimura terjaring satu pelanggar karena masker ditaruh di saku dan diberi sanksi teguran. Untuk operasi di wilayah Denpasar Selatan, tepatnya di Jalan Raya Sesetan terjaring lima orang tanpa masker. Mereka dibina, diberi masker dan teguran simpatik serta diedukasi pentingnya me-

Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

naati protokol kesehatan saat pandemi Covid-19. Sementara operasi di wilayah Kuta dilakukan di Pasar Tradisional Hegar Manah, Pantai Gado-gado dan Pantai Double Six. Hasil operasi terjaring lima orang tanpa masker. Sementara di wilayah Kuta Selatan, operasi dilakukan di Jalan Uluwatu I, tepatnya di Catus Pata, Pura Ulunsuwi, Jimbaran dan menjaring empat orang tanpa masker, di antaranya warga negara Rusia. (kmb36)

Kasus aktif sebanyak 1.271 orang (16,85 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit (RS) dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 baru yang dicatatkan nasional masih di atas 3.000 orang pada Jumat kemarin. Jumlahnya naik dibandingkan sehari sebelumnya. Jika dilihat dari data yang dilansir www.covid19.

go.id, terdapat 44.428 pesimen yang diperiksa hingga pukul 12.00 WIB. Dengan demikian jumlah keseluruhan spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 2.841.352. Dari puluhan ribu spesimen, jumlah kasus baru mencapai 3.891 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 236.519 orang. Pada hari ini, Bali keluar dari 10 provinsi terbanyak penyumbang kasus harian. Sementara itu, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus terbanyak. Sumbangan kasus dari DKI Jakarta pada hari ini mencapai 1.258 orang. Sementara posisi ked-

ua adalah Jawa Timur 485 orang, ketiga Jawa Barat 381 orang, keempat Riau 225 orang, dan kelima Jawa Tengah 198 orang. Kabar baiknya, jumlah kasus sembuh masih bertambah. Tambahan kasus sembuh lebih banyak dari kasus baru, bahkan mencapai rekor baru. Terdapat 4.088 pasien sudah sembuh. Kumulatif sebanyak 170.774 orang. Kasus meninggal bertambah 114 orang, sehingga totalnya menjadi 9.336 orang. Kasus aktif saat ini sebanyak 56.409 orang. Untuk suspect sebanyak 104.866 orang. (iah)

Menurunkan Risiko Penularan Covid-19 Dikatakan, masker termasuk kain telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan risiko penularan Covid-19 bahkan 85-90 persen, jika dipakai secara benar dan tepat memilih jenis bahannya. Kain yang direkomendasikan salah satunya katun cult tiga lapis dengan kerapatan 180 benang per inci. Selain itu, bisa juga

masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus, atau sifon yang dipadukan dengan katun. ‘’Pakai masker harus pas. Kalau pakai masker jangan dilepaslepas, kalau mau dilepas pergi ke tempat kosong. Melepasnya dari belakang. Jangan dilepas saat ada orang lain,’’ jelasnya. Selain itu, saat berada di moda transportasi umum se-

baiknya tak perlu berbicara, apalagi tertawa, untuk mengurangi risiko droplet yang bisa saja mengandung virus penyebab Covid-19 dari Anda tersebar ke orang lain. ‘’Di bus, kereta, jangan banyak bicara dan tertawa, supaya tidak banyak (droplet - red) yang ditumpahkan juga. Kita tidak bisa selalu menjaga jarak (saat berada di sarana angkutan umum - red),’’ kata Fajri Adda’i mengingatkan. (ant)


sabtu Pon, 19 september 2020

OPINI

Yadnya di Tengah Pandemi Oleh I Gusti Ketut Widana SUDAH satu semester lebih du- baru’’. Termasuk menyentuh aktivinia dilanda pandemi Coronavirus tas religi/keagamaan yang mau tidak Disease 2019 (Covid- 19), termasuk mau wajib mengikutinya demi tetap telah menjelajah bahkan merambah terjalinnya relasi bhakti antara Hyseantero bumi Indonesia. Covid-19 ang Widhi dengan umat-Nya. Salah pertama kali dideteksi di Kota Wu- satu bentuk aktivitas bhakti dimakhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada sud adalah melaksanakan ritual yadbulan Desember 2019, dan ditetapkan nya pada hari suci Galungan, meski sebagai pandemi oleh Organisasi Kes- masih dalam situasi kian merebaknya ehatan Dunia (WHO), 11 Maret 2020. pandemi Covid-19 seperti sekarang Hingga kini, berdasar update terakhir ini. dilaporkan Covid-19 telah menyebar Tidak hanya untuk mendekatkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, diri, tetapi sekaligus juga menguatdengan jumlah kasus terkonfirmasi kan sradha bhakti umat kepada Hymendekati angka 30 juta orang, ang Widhi. Di dalam Kitab Atharwa dan mengakibatkan hampir 1 juta Weda, XII.1.1 disuratkan: ‘’Sesorang meninggal dunia. Di Indo- ungguhnya satya, rta, diksa, tapa, nesia sendiri jumlah terkonfirmasi brahma dan yadnya yang menyangga mencapai 200 ribuan kasus, dengan dunia’’. Artinya, mayadnya termakorban meninggal suk saat Galungan ’’Anyaga Andap, mendekati angka itu adalah sebagai sepuluh ribuan. bentuk persembadirasakan sangat Kian merebaknya han atau pengorberpengaruh terhadap covid-19 tidak hanbanan tulus iklas aktivitas masyarakat ya merugikan dari untuk tujuan mulia Bali (umat Hindu) di sisi kesehatan, tetadan luhur, terutama pi dampaknya telah memohon kehadabidang sosial, adat, merusak tatanan pan-Nya agar wabah budaya (seni) dan ekonomi di Indonepandemi Covid-19 sia, hingga meng- keagamaan yang selama yang terus bergerak goyang sendi-sendi ini selalu menampilkan seolah tiada henti kehidupan rakyat dapat diputuskan aroma kegairahan, di berbagai bidang; mata rantai penyebanuansa kesemarakan sosial, adat, budaran dan penularandan pastinya suasana ya bahkan agama. nya. Suasana kehidupan Wabah Covid-19 kerumunan/keramaian. yang sebelumnya memang telah menSemua bentuk dinikmati dan dijadi masalah besar, ekspresi rasa suka jalani dengan penuh namun di balik itu cita, kegembiraan atau selalu terdapat hikkebebasan, kini di tengah situasi pan- kebahagiaan masyarakat mah bahwa apa pun demi, semuanya bentuk musibah yang Bali melalui berbagai serba diatur, tepatmenimpa atau dirakegiatan di atas, kini nya dibatasi densakan manusia, seseakan sirna didera gan ketat mengikuti jatinya merupakan: protokol kesehatan. 1) ujian bagi umat ketakutan tertular/ Dalam terminologi yang taat bhakti, 2) terpapar virus Corona budaya Bali properingatan bagi umat yang tergolong desti tokol kesehatan diyang lalai akan kemaya dan teramat sulit wajiban (lali/lipya), maksud dapat disebut Tri Parikrama dan 3) hukuman bagi di-somya.’’ Covid, meliputi: umat yang selama 1) Anyaga Angga, ini telah melakukan menjaga seluruh badan agar ter- berbagai perbuatan yang menyebabhindar dari penularan virus Corona kan terjadinya ketidakharmonisan (mulut dan hidung ditutup masker, antara bhuwana agung (alam) dan mata dan wajah dilindungi face bhuwana alit (manusia). Melalui shield, tangan memakai selop, bila ritual yadnya seperti halnya Galungan, perlu mengenakan APD/alat pelind- setidaknya dimohonkan agar apa pun ung diri); 2) Anyaga Bayu, menjaga bentuk kejadian/peristiwa, seperti kesehatan dengan meningkatkan wabah pandemi Covid-19 sebagaimana imunitas tubuh melalui olahraga, hukum-Nya akan kembali pulih seperti konsumsi makanan/minuman bergizi, sediakala, dari wujud bhutakala menmenerapkan pola hidup bersih dan se- jadi bhutahita, sehingga sarwa prani hat, serta rajin mencuci tangan; dan hitangkarah, semua makhluk hidup 3) Anyaga Andap (maselat), selalu dapat menikmati kesejahteraan dan menjaga jarak fisik (physical distanc- kebahagiaannya. ing) dan melakukan pembatasan Perjuangan umat sedharma di sosial (social distancing) dengan tengah situasi pandemi sekarang ini menghindari kerumunan/keramaian. adalah memenangkan dharma, denTerutama imbas poin Anyaga An- gan cara meningkatkan derajat kesdap, dirasakan sangat berpengaruh ehatan (ayurdehi) dan kesejahteraan terhadap aktivitas masyarakat Bali (danamdehi), sehingga diharapkan (umat Hindu) di bidang sosial, adat, dapat dengan cepat mengatasi dan budaya (seni) dan keagamaan yang kemudian mengalahkan adharma (Coselama ini selalu menampilkan aroma vid-19) yang sejauh ini belum mampu kegairahan, nuansa kesemarakan diputuskan mata rantai penyebaran dan pastinya suasana kerumunan/ dan penularannya. Konkretnya, kekeramaian. Semua bentuk ekspresi menangan hari suci Galungan di tenrasa suka cita, kegembiraan atau gah situasi pandemi saat ini adalah kebahagiaan masyarakat Bali me- bagaimana umat dapat menunjukkan lalui berbagai kegiatan di atas, kini sikap Gelengang Raga, yang kemudian seakan sirna didera ketakutan tertu- diperilakukan dalam bentuk meneng/ lar/terpapar virus Corona yang ter- mamegeng (tenang: enteg/degdeg) golong desti maya dan teramat sulit tetapi dengan tetap patuh mengikuti di-somya. Tidak heran sejak merebak protokol kesehatan. Desember 2019 lalu hingga detik ini, Praktiknya, pelaksanaan hari suci Covid-19 tiada henti melakukan pra- Galungan yang selama ini terkesan lina bhuwana alit (manusia) yang se- sebagai ‘’hari raya’’, sarat nuansa lama ini seakan menjadi ‘’penguasa’’ kegairahan, suasana kesemarakan dan atas makhluk hidup lainnya. aroma kegembiraan yang terkadang Kehidupan pun berjalan tidak berlebihan (hura-hura), kali ini oleh virus normal lagi. Apa yang dulu menjadi Corona dipaksa dihentikan, setidaknya biasa, wajar dan lumrah, kini tidak dikurangi. Apalagi situasi perekonomian dapat dilakukan sebagaimana mes- masyarakat saat ini cenderung tidak tinya. Meski demikian, kehidupan menggembirakan, tentunya dapat menharus tetap berlangsung normal seb- jadi kesempatan menerapkan pola hidup agaimana adanya. Muncul kemudian sederhana, tetapi tetap aman, sehat apa yang disebut era new normal dan produktif, baik secara jasmaniah lengkap dengan ‘’adaptasi kebiasaan maupun rohaniah.

POJOK 35,68 persen peserta BPJamsostek di Bali belum terima BLT. - Biasanya janji dan realisasi beda. *** Cegah klaster pilkada, KPU tak toleransi arak-arakan kandidat. - Ada yang usul pilkada ditunda. *** Sejumlah anggota DPRD Bali positif Covid-19. - Risiko suka ‘’jalan-jalan’’.

Intinya Hindari Tempat Kerumunan PENINGKATAN siginfikan kasus Covid-19 secara nasional dan juga di Bali membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan instansi lainnya bergerak cepat untuk melakukan langkah antisipasi. Sebab, khusus penyebaran virus Corona di Bali begitu masif dengan penambahan positif lebih dari seratus orang tiap harinya dan angka kematian juga meningkat tajam. Kondisi ini membuat masyarakat Bali waswas dan khawatir. Klaster kemunculan kasus Covid-19 banyak bersumber dari interaksi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat diminta untuk menaati kebijakan pemerintah serta pimpinan umat beragama terkait pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat-tempat keramaian. Misalnya, di tempat persembahyangan/ibadah. Tak hanya itu, salah satu tempat keramaian yang juga menjadi sumber penyebaran yakni di arena tajen. Untuk itu, Gubernur Bali meminta kepada desa adat di Bali untuk menindak tegas penyelenggaraan tajen guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Permintaan pemerintah kepada desa adat ini pun menuai berbagai komentar di akun Facebook @balipost. Para netizen menilai bahwa desa adat mestinya tidak mengurus masalah tajen dan itu merupakan kewenangan pihak kepolisian. Ada juga netizen yang menilai bahwa tajen sekarang ini dijadikan kambing hitam. Berikut sejumlah komentar para netizen. Gusti Nyoman Bawa Tajen dan politik seharusnya online. Sekolah new normal pendidikian seharusnya diutamakan dengan protokol Covid-19 karena merekalah tunas-tunas bangsa. I.M Bagiada Saat pilkada, sepertinya berpikir datang ke TPS untuk memilih. Pastinya juga orangorang akan berkerumun, apalagi saya sudah tua begini. Kalau tidak datang sory aja, pikirkan keselamatan saja. Ady Pgsg MDA hanya bisa ngimbau saja. Hanya bisa ngasi cerita, tapi tidak memberikan solusi. Audy Tempat tajen hanya salah satunya. Intinya

adalah semua tempat yang jadi fokus kerumunan adalah wilayah ideal penyebaran virus. Saplag Jarwok Covid-19 memang berbahaya, tapi yang lebih berbahaya adalah isu tentang meningkatnya. Muhammad Iwan Sodrie Memangnya berani ya. Barusan ada tajen di salah satu tempat di Denpasar. Kalau ada berani bubarin tajen, tutup juga karaoke dan berhadapan dengan preman. Wayan Harry Kok sejak ramai-ramai pendaftaran ke KPU, angka positif Covid-19 bertambah? Jangan-jangan?

Dewa Ambara Kok desa adat ditugasi tindak tajen? Kepolisian dong! Nyaplir ni! Nym Sanur Kok desa adat, pak polisi apa kerjaannya? Suastika Mangvery Sekarang tajen dadi kambing hitam. Ketut Suarnaya Saya yakin pas pilkada Covid-19 sudah hilang. Yakin sekali saya. Ida Bagus Putra Adnyana Sepertinya belum ada orang korupsi untuk digunakan metajen....hehehe. Agung Suparyana Yang menjadi bandar tajen siapa pak? Coba ditelusuri lebih secara bijak, siapa sebenarnya menjadi bandar tajen? Utama Made Bumi sudah terbalik. Sekarang desa adat ngurus tajen. Delan’s Biasa, semua serba susah. Biar banyak dapat bekal. Suruh saja dulu tutup tajennya. Nanti kalau sudah banyak masuk, bisa buka kembali...hahahaha. Gede Puja Sutarjana Lebih baik di kampung dulu. Mudah-mudahan cepat ada turis. Rahayu sareng sami.

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Desa Adat Kesiman Berperan Penting dalam Penanganan Covid-19 DESA Adat Kesiman, Denpasar termasuk desa tua di Bali. Di desa tua ini mengenal Pura Kahyangan, selain Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem. Termasuk pranata sosial secara sekala dan niskala. Peran desa adat dalam menata kehidupan krama sudah teruji sejak desa ini hidup dan terus berkembang. Buktinya sejumlah tradisi khas di Kesiman tetap lestari seperti upacara pangebekan, pamagpag dan ngerebong. Bahkan dalam kehidupan kekinian, Desa Adat Kesiman sangat adaptif dengan perkembangan zaman.

K

ini desa adat yang mewilayahi 31 banjar adat di Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman Petilan dan Desa Kesiman Kertalangu ini mengambil peran penting dalam pencegahan Covid-19 dan ‘’Nangun Sat Kerhi Loka Bali’’ (NSKLB). Ini yang membuat krama wed desa adat ini nyaris tak terkena Covid-19. Wakil Bendesa Adat Kesiman Drs. I Wayan Sukana, M.Si., Jumat (18/9) kemarin mengungkapkan, semua ranah Tri Hita Karana digarap dengan serius. Tidak saja parahyangan yang dibangun megah dan lengkap tanpa memberatkan krama, juga SDM manusianya. Salah satunya dengan memberikan bantuan UMKM bagi warganya di sektor perekonomian. Juga membangun pasar, serta bekerja sama dengan LPD Kesiman menggarap sektor informal agar tak kalah dengan warga tamiu atau pendatang. Sukana yang didaulat sejumlah warga maju menjadi kandidat calon Bendesa Adat Kesiman ini mengaku memiliki visi sejalan dengan program Gubernur Wayan Koster yakni ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ yakni ‘’Mewujudkan Kesiman yang Sejahtera Berlandaskan Tri Hita Karana di Bali Era Baru’’. Makanya jangan heran program Desa Adat Kesiman maju selangkah

DIJAGA - Aparat Bhabinkamtibmas dan pecalang berjaga-jaga di pintu gerbang Pura Petilan saat upacara Pangebekan. mempercepat penanganan Covid-19 dan NSKLB. Belum lama ini, Desa Adat Kesiman bersama LPD Desa Adat Kesiman untuk ketiga kalinya menyerahkan bantuan guna membantu warga yang terdampak Covid-19. Bantuan sosial tahap III berupa sembako kepada 4.729 krama ngarep dari 31 banjar adat. Sukana yang juga mantan Sekdisdikpora Kota Denpasar ini dikenal dekat dengan rakyat dan memiliki pengalaman mulai dari menjadi Ketua STT, Karang Taruna di Denpasar dan Bali serta aktif dalam organisasi sosial lainnya menggunakan pendekatan kekeluargaan dan asas keterbukaan dalam mengelola desa adat. Sebab, selama ini dia bersama Bendesa Drs. I Made Karim dan Kepala LPD Kesiman I Wayan Rayun mengedepankan konsep Tatwamasi dan melibatkan semua komponen masyarakat. Intinya memecahkan masalah secara kekeluargaan dan win-win solution, sagilik-saguluk, para-paros sarpanaya. Dikatakannya, Desa Pakraman Kesiman selain membentuk Satgas Gotong Royong di tingkat desa juga membentuk satgas di tingkat banjar dan lingkungan. Bahkan ketiga desa dinas yakni Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman

’’Kami mendukung Gubernur Koster untuk selektif menerima duktang.’’ Drs. I Wayan Sukana

Petilan dan Kesiman Kertalangu secara serempak melaksanakan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Tugas utama Posko Covid-19 di Kesiman saat ini, katanya, adalah mengawasi dan memperketat masuknya penduduk pendatang. ‘’Kami mendukung Gubernur Koster untuk selektif menerima duktang,’’ tegasnya. Langkah Berani Satu lagi langkah berani yang dilakukan Desa Adat Kesiman yakni menutup Pantai Padanggalak dan mengatur upacara Panca Yadnya menaati protokol kesehatan. Sejak arahan Gubernur memperketat protokol kesehatan di tengah makin meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, semua kegiatan masyarakat adat kian diperketat. Maka lahirlah Surat Edaran Desa Adat Kesiman No.245/05-Up/I/2020, 14 September lalu yang merupakan hasil paruman semua komponen desa dan pemangku. Upacara Pangebekan, Pamagpag Pangerebongan hingga Ngerebong dilakukan secara ngubeng. Tak ada prosesi ngelungang Batara, umat cukup ngayat bhakti dari merajan masingmasing. Selain itu, juga diputuskan upacara Panca Yandya yang bersifat ngewangun alias direncanakan seperti melpaspas, ngenteg linggih, ngaben massal, mamukur, maligia, Rsi Yadnya dan lainnya agar ditunda. Untuk pangabenan jika meninggal karena Covid langsung dikremasi, sedangkan yang lain cukup makinsan digeni melibatkan peserta terbatas. Upacara Manusa Yadnya juga diatur tanpa ada undangan dan resepsi. (sue)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.