Edisi Jumat 18 September 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

8 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 26 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Jumat paing, 18 september 2020 Objek Wisata di Tabanan Sepi Pengunjung Suasana Umanis Galungan di Kabupaten Tabanan tahun ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Meski pihak pengelola sudah menjamin protokol kesehatan di objek wisata, kenyataannya tingkat kunjungan masih rendah

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

Nusa Penida Harus Mampu Penuhi Kebutuhan ‘’Seafood’’

Penegakan Disiplin Prokes Meluas ke Desa

Sejak Nusa Penida berkembang pesat dengan pariwisatanya, pelaku pariwisata dinilai belum mampu memenuhi tingginya kebutuhan seafood. Kebutuhan pokok aneka seafood justru lebih banyak dipasok dari luar Nusa.

Penularan Covid-19 yang melonjak membuat pemerintah daerah terus melancarkan penegakan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) hingga ke desa-desa.

KLUNGKUNG | HAL. 5

TABANAN | HAL. 4

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

BULELENG | HAL. 6

Gubernur Koster Keluarkan SE

‘’Pembangunan pemberdayaan perempuan bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan, dan melindungi perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Sementara itu, pembangunan perlindungan anak bertujuan untuk memenuhi hak anak dan melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya. Mewujudkan hal tersebut, kuncinya adalah sinergi seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, media massa, dunia usaha, akademisi, dan lainnya.’’

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI

NASIONAL Rakornas PPPA

Soroti Masalah Perlindungan Perempuan dan Anak di Masa Pandemi

Denpasar (Bali Post) Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Rakornas Pembangunan PPPA) Tahap III Tahun 2020 yang dilaksanakan di Bali membahas sejumlah isu. Di antaranya, upaya yang dilakukan bagi perempuan dan anak dalam masa pandemi Covid-19 hingga upaya percepatan pembangunan perempuan dan anak pada 2021 mendatang. Provinsi Bali sebagai tuan rumah acara Rakornas PPPA Tahap III yang berlangsung tanggal 14-16 September 2020 ini, dalam beberapa hari ini menjadi daerah dengan angka kasus Covid-19 yang tinggi. Untuk itu, Pemprov Bali melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) terus berupaya memberikan perlindungan maksimal khususnya bagi perempuan dan anak dalam menghadapi ancaman Covid-19. ‘’Melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, demi mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, kami terus berupaya mencegah penyebaran Covid-19. Di antaranya melalui penerapan protokol tatanan kehidupan era baru. Kami juga melibatkan peran dari semua lapisan seperti keluarga, masyarakat, dan pemerintah, untuk menciptakan terselenggaranya tatanan pemerintah dan masyarakat yang berjalan dengan baik,’’ ujar Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. Mahendra Putra menegaskan, peran aktif seluruh lapisan masyarakat menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran Covid-19. ‘’Keluarga mempunyai peran penting untuk mengedukasi anggota keluarganya sendiri dan lingkungannya untuk pencegahan penyebaran Covid-19, demi menciptakan perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,’’ tegasnya. Hal. 7 Percepatan Capaian Lima Tema Prioritas

BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 Dewi Gita

Rp

20.000

Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan

Rp Rp Rp

20.000 67.696.000 67.716.000

Batasi Aktivitas di Luar Rumah

Denpasar (Bali Post) Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 487/GugasCovid19/IX/2020 tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali tertanggal 17 September 2020. SE ini ditujukan kepada bupati/wali kota se-Bali, pimpinan lembaga/unit kerja instansi vertikal, kepala perangkat daerah di Provinsi Bali, direktur BUMN/BUMD, pimpinan perusahaan swasta, serta pimpinan LSM/organisasi kemasyarakatan. Terbitnya SE salah satunya memakai Inpres Nomor 6 Tahun 2020 sebagai dasar pertimbangan.

SE antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat maupun para pemangku kepentingan untuk menjadi garda terdepan mencegah meningkatnya penularan dan penyebaran Covid-19 di Bali. Kemudian, ditaatinya protokol tatanan kehidupan era baru dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pelayanan publik serta usaha sektor jasa dan perdagangan, memastikan tidak terjadi kasus baru di berbagai sektor kegiatan, serta mendorong

pemulihan berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi dan mengurangi dampak psikologis masyarakat akibat pandemi. Pada intinya, Gubernur Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali meminta seluruh komponen tersebut bersama masyarakat untuk bersatu padu dan bergotong royong dalam mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari melaksanakan sosialisasi dan diseminasi secara aktif terkait protokol kesehatan dan PHBS, hingga menegakkan Pergub Nomor 46 Tahun 2020 serta peraturan bupati/ wali kota secara ketat. Kemudian membatasi kegiatan upacara panca yadnya, kegiatan keagamaan, dan keramaian sesuai Surat Edaran Bersama PHDI dan MDA Provinsi Bali serta Surat Edaran FKUB Bali. ‘’Menguatkan penerapan kebi-

jakan pembatasan aktivitas di luar rumah dengan bekerja dari rumah, belajar dari rumah

adalah Tabanan dan Gianyar, masing-masing terdapat tambahan dua kasus meninggal yang dicatatkan. Sementara itu, dua kabupaten/kota melaporkan tambahan satu korban jiwa, yakni Denpasar dan Karangasem. Kumulatif kasus meninggal 194 orang (2,59 persen). Rinciannya 192 WNI dan 2 WNA. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 63 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 7.492 orang. Selain itu terdapat 92 pasien Co-

vid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih banyak dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 5.979 orang (79,81 persen). Sedangkan kasus aktif sebanyak 1.318 orang (17,59 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit (RS) dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya membenarkan ada tambahan enam pasien Covid-19 meninggal dunia, Kamis ke-

Instansi pemerintahan maupun s wa s t a , l a nj ut Koster, agar mengoptimalkan pelaksanaan tugas perkantoran dengan bekerja dari rumah. Hal. 7 Menambah Ruang Perawatan

dan beribadah di rumah,’’ imbuh Koster.

’’Instansi pemerintahan maupun swasta agar mengoptimalkan pelaksanaan tugas perkantoran dengan bekerja dari rumah. Kalaupun harus ke kantor, jumlah pegawai yang bekerja maksimum 25 persen dari total jumlah pegawai. Selain itu, membatasi aktivitas keramaian pada objek dan daya tarik wisata, pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat/ fasilitas umum.’’

Pasien Meninggal Bertambah Enam Orang

Denpasar (Bali Post) Kabar duka masih dilaporkan Bali, Kamis (17/9) kemarin. Sudah 24 hari berturut-turut Bali mencatatkan korban jiwa akibat terpapar Covid-19. Jumlahnya pun bertambah dari sehari sebelumnya. Demikian juga kasus baru yang dilaporkan hari ini mengalami peningkatan jika dibandingkan Rabu (16/9). Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, penambahan korban jiwa akibat Covid-19 mencapai enam orang. Ada empat kabupaten yang bertambah korban jiwanya. Kabupaten yang menjadi penyumbang kasus meninggal terbanyak pada hari ini

marin. Rentang usianya 44-68 tahun. ‘’Pasien yang meninggal dunia terdiri dari empat orang laki-laki dan dua orang perempuan. Rentang usianya antara 44 sampai 68 tahun,’’ ujarnya. Suarjaya menambahkan, pasien pertama adalah lakilaki berusia 68 tahun yang meninggal dunia 15 September 2020. Pasien dari Karan-

gasem ini sebelumnya masuk ke RS pada 3 September 2020 lalu. Pasien juga memiliki komorbid DM. Pasien kedua, laki-laki berusia 48 tahun dari Tabanan. Sebelumnya, pasien masuk ke BRSU Tabanan pada 15 September 2020. Hal. 7 Bali Keluar dari 10 Provinsi

2021, Anggaran Penanganan Covid-19 Jadi Prioritas Denpasar (Bali Post) Pemprov Bali dipastikan kembali mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 dalam APBD 2021. Kendati belum ditentukan besarannya, namun anggaran penanganan Covid-19 akan menjadi prioritas. Sama halnya dengan program-program prioritas dalam visi dan misi daerah seperti penyediaan lahan untuk shortcut, penataan kawasan suci Besakih dan Pusat Kebudayaan Bali, serta pembangunan sekolah baru. ‘’Itu kan prioritas daerah, kemudian secara nasional kita tetap mendukung kebijakan nasional penanganan Covid-19, tetap juga menjadi prioritas kita,’’ ujar

Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kamis (17/9) kemarin. Artinya, lanjut Ika Putra, alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 tetap harus dianggarkan dalam APBD 2021. Baik untuk penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi maupun dampak sosialnya. Kendati saat ini memang masih belum sampai pada pembahasan skema dan besaran anggaran yang dialokasikan. Pihaknya juga masih akan mengevaluasi realisasi APBD Perubahan 2020 sebagai tolok ukur untuk masuk ke APBD 2021. ‘’Belum sampai ke situ (skema dan besaran anggaran - red), karena kita kan melihat perkembangan

nanti sambil juga melihat dari kebijakan nasional,’’ jelasnya. Ika Putra menambahkan, alokasi anggaran untuk Covid-19 ini sekaligus menjadi komitmen Gubernur dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi perkembangan berikutnya supaya tidak salah langkah. Pihaknya berharap Covid-19 dapat segera berlalu dan perekonomian masyarakat Bali bisa pulih kembali seperti sediakala. Rancangan APBD 2021 rencananya baru akan diajukan ke DPRD Bali pada Oktober mendatang dan ditarget ketok palu akhir November 2020. Hal. 7 Merancang Sistem dan Aplikasi Baru

’’Alokasi anggaran untuk Covid-19 ini sekaligus menjadi komitmen Gubernur Bali dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi perkembangan berikutnya supaya tidak salah langkah.’’ I Wayan Wiasthana Ika Putra Kepala Bappeda Provinsi Bali


Jumat Paing, 18 September 2020

Wawali Jaya Negara Hadiri Pengukuhan Bendesa Adat Sesetan

LENGANG - Pura Petilan Kesiman tampak lengang saat upacara Pangebekan, Kamis (17/9) kemarin.

Upacara Pangebekan ’’Ngubeng’’

Pura Pangerebongan Kesiman Dijaga Ketat Aparat Denpasar ( Bali Post) Mulai Umanis Galungan, Kamis (17/9) kemarin hingga dua pekan ke depan, Desa Adat Kesiman memiliki agenda upacara terbanyak, melibatkan banyak massa. Mulai upacara Pangebekan, Pamagpag Pangerebongan hingga puncaknya di prosesi Ngerebong. Seperti Kamis kemarin di Pura Petilan Kesiman yang sering disebu Pura Pangerebongan itu, dilaksanakan upacara Pangebekan. Namun, sejak arahan Gubernur memperketat protokol kesehatan di tengah makin meningkatnya kasus Covid-19 di Bali, upacara Pangebekan dilaksanakan secara ngubeng. Pura Pengerebongan sejak pagi hingga malam hari dijaga ketat aparat kepolisian dari Bhabinkamtibmas Polsek Dentim bersama pecalang. Sebelum pandemi Covid-19, upacara Pangebekan melibatkan puluhan ribu umat di Kesiman yang terdiri dari 34 banjar adat di Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman Petilan dan Desa Kesiman Kertalangu. Saat itu umat ngiring dan mundut sesuhunan ke Pura Petilan yang disebut prosesi ngalungang Batara. Biasanya prosesi ini berlangsung semarak karena ratusan pratima dan sesuhunan pura prasanak, manca dan pangerob diiringi ribuan krama serta gong baleganjur ke pura ini. Namun suasana itu tak lagi dapat disaksikan kemarin karena upacara dilakukan ngubeng atau tidak ngalungang Ida Batara kabeh. Upacara hanya didahului ngaturang guru piduka. Prosesi dihadiri pemangku pemuncuk dan prajuru desa adat secara terbatas. Meski demikian, ada juga krama yang melakukan persembahyangan secara mandiri. Guna mencegah terjadinya kerumunan krama, Bhabinkamtibmas Polsek Dentim Wayan Sadia bersama anggotanya dibantu lima pecalang desa sejak pagi menjaga pura itu, agar proses upacara ini berjalan sesuai aturan. Dia bersama pecalang mencegah terjadinya kerumunan sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin menjaga jarak dan memakai masker. Wakil Bendesa Adat Kesiman Drs. I Wayan Sukana, M.Si. membenarkan sesuai Surat Edaran Desa Adat Kesiman No .245/05-Up/I/2020, 14 September lalu yang merupakan hasil paruman semua komponen desa dan pemangku, bahwa mulai Galungan, Pangebekan, Pamagpag Pangerebongan hingga Ngerebong dilakukan secara ngubeng. Tidak ada prosesi ngelungang Batara. Karena itu, umat cukup ngayat bhakti dari merajan masingmasing. Selain itu juga diputuskan upacara Panca Yandya yang bersifat ngewangun alias direncanakan seperti melaspas, ngenteg linggih, ngaben massal, mamukur, maligia, Rsi Yadnya, dll. agar ditunda. Untuk pangabenan jika meninggal karena Covid-19, langsung dikremasi. Sedangkan yang lain cukup makinsan di geni melibatkan peserta terbatas. Upacara manusa yadnya juga diatur tanpa ada undangan dan resepsi. (025)

Bali Post/ara

RESERVOIR - Salah satu reservoir di IPA Waribang, Kesiman.

Perumda Air Minum Genjot Pembangunan Reservoir

Denpasar (Bali Post) Kendati di tengah penanganan pandemi Covid-19, Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar terus merancang inovasi. Kali ini, sebagai upaya menciptakan pelayanan maksimal bagi masyarakat khususnya pelanggan, turut digenjot pembangunan reservoir. Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar I.B. Gede Arsana, Kamis (17/9) kemarin menjelaskan, Perumda Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar mengakui belum maksimalnya pelayanan air minum bagi pelanggan di beberapa titik. Untuk memenuhi kebutuhan air selama 24 jam pembangunan reservoir atau penampungan air sementara terus digenjot. ‘’Pembangunan reservoir atau tempat penampungan air ini terus digenjot, hal ini sebagai upaya menjaga keseimbangan suplai air ke pelanggan, di mana ketika kita kelebihan air dapat ditampung, dan kekurangan air tinggal disalurkan,’’ ujar Arsana. Lebih lanjut dijelaskan, adapun saat ini Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar telah memiliki 5 reservoir yang telah beroperasi. Kelimanya yakni di Waribang terdapat 2 reservoir dengan kapasitas masing-masing 2.700 meter kubik, Reservoir Blusung dengan kapasitias 10.000 meter kubik, reservoir Tonja dengan kapasitas 3.400 meter kubik, dan yang terbaru adalah reservoir Serangan dengan kapasitas 300 meter kubik. Selain itu, lanjut Arsana, tahun ini juga sedang dalam proses pembangunan reservoir yang berlokasi di Perumnas Monang Maning, Denpasar Barat yang direncanakan berkapasitas 1.000 meter kubik. Ke depan juga turut direncanakan pembangunan dua reservoir baru yang akan berlokasi di wilayah Sanur Kecamatan Denpasar Selatan dan satu lagi di Kecamatan Denpasar Barat. ‘’Jadi pembangunan infrastruktur ini adalah untuk memenuhi ketersediaan air bagi pelanggan selama 24 jam, utamanya saat musim kemarau yang mana kemungkinan terjadi penurunan debit air di waktu tertentu, dan untuk dua reservoir baru saat ini masih pada proses pengerjaan DED,’’ ujarnya. Tak berhenti sampai di sana, bahkan ke depan juga akan dirancang maksimalisasi Dam Mertagangga dengan debit sebesar 100 liter/detik guna memenuhi ketersediaan air baku dalam rangka mensuplai air di tiga wilayah. Yakni Desa Padangsambian Kaja, Ubung dan Ubung Kaja. ‘’Tentu dengan selesainya pembangunan reservoir dan maksimalisasi Dam Mertagangga ini ke depanya diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat dimaksimalkan, dan pemenuhan kebutuhan air dapat dilaksanakan satu hari penuh,’’ pungkasnya. (kmb12)

BERTEPATAN dengan rahina Buda Kliwon Dungulan, dilaksanakan upacara majaya-jaya dan pengukuhan Bendesa Desa Adat Sesetan Masa Bakti 2020-2025 yang dilaksanakan di Pura Desa, Desa Adat Sesetan, Rabu (16/9). Hadir dalam pengukuhan tersebut Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, anggota DPRD Provinsi Bali Ni Wayan Sari Galung, anggota DPRD Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar IGN Bagus Mataram, Camat Denpasar Selatan I Wayan Budha, perwakilan Majelis Desa Adat Kota Denpasar, LPM dan LPD, serta tokoh masyarakat desa setempat. Ketua Panitia Pengukuhan Bendesa Adat Sesetan Putu Meding Edie Gunarta mengatakan, rentetan acara pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Sesetan Periode 2020–2025 diawali

dengan parum desa paripurna serta masyarakat menetapkan Bendesa Adat Sesetan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020 lalu. Sebelumnya juga dilaksanakan proses penyusunan peraturan terkait penetapan bendesa dengan acuan Perda Provinsi Bali No.4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Adapun yang pertama dilaksanakan pada paruman desa adat tersebut yaitu pengesahan peraturan-peraturan penetapan bendesa adat, setelah itu mengesahkan calon bendesa yang terpilih. Lebih lanjut dikatakannya, pada 16 September 2020 telah dilaksanakan prosesi majaya–jaya serta dilanjutkan pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Sesetan. ‘’I Made Widra terpilih sebagai Bendesa Desa Adat Sesetan periode 2020-2025. Selain Bendesa juga dikukuhkan Petajuh atau Wakil Bendesa yaitu I Nyoman Sujana, Pe-

PENGUKUHAN - Bertepatan dengan rahina Buda Kliwon Dungulan, dilaksanakan upacara majaya-jaya dan pengukuhan Bendesa Desa Adat Sesetan Masa Bakti 2020-2025 yang dilaksanakan di Pura Desa, Desa Adat Sesetan, Rabu (16/9). nyarikan I dan II atau Sekretaris I Wayan Dudik Mahendra dan I Gede Antara Jaya, dan Petengen I dan II atau Bendahara I Wayan Budiarta dan I Wayan Sudiarta Jaya,’’ ujarnya. Pada kesempatan tersebut pihaknya mengucapkan terima kasih kepada

Pemerintah Kota Denpasar, krama Desa Adat Sesetan serta semua komponen yang terlibat dalam pemilihan ini. Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengucapkan selamat dengan telah dikukuhkannya Jro Bendesa Adat

Sesetan yang baru yaitu I Made Widra oleh Majelis Desa Adat Denpasar. Tentu harapan kami ke depan bisa membngun sinergitas membangun kerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar terutama di dalam menjaga Denpasar ini agar lebih aman, tertib khususnya di dalam pemberdayan adat. Apalagi sekarang ada Undang-undang Pemajuan Kebudayaan tentu Denpasar yang kota berbasis budaya ini sangat perlu dukungan dari desa adat. ‘’Semoga dengan dilaksanakannya pengukuhan ini, diharapkan dapat menuntun masyarakat menjadi sejahtera serta segala tujuan dan harapan dalam mengemban amanat masyarakat sebagai Bendesa di Desa Adat Sesetan dapat tercapai serta kita bisa bekerja sama dalam menjaga dan memajukan Desa Adat Sesetan khususnya juga untuk Kota Denpasar,’’ ujar Jaya Negara. (ad210)

Pemerintah Mesti Berdayakan RS Tak Beroperasi

Denpasar (Bali Post) Penanganan Covid-19 tidak bisa hanya diselesaikan pemerintah saja. Masyarakat, rumah sakit (RS), tenaga medis juga harus turut ambil andil dalam penanganan Covid-19 ini. Jika tidak mampu membantu pendanaan, setidaknya masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ketua ARSSI Bali dr. Ida Bagus Gede Fajar Manuaba, Sp.OG. mengatakan, terakhir permasalahan Covid-19 di Bali adalah tingkat keterisian kamar RS untuk menangani pasien Covid-19 (BOR/bed occupancy rate) yang hampir mencapai 100 persen. Ia menilai, ada beberapa opsi yang bisa diambil menangani penuhnya kamar rawat inap. Pertama, Gugus Tugas membantu RS dalam pembiayaan hotel bintang dua dan tiga untuk merawat pasien Covid-19, sehingga tidak perlu membangun RS baru. Opsi lain yaitu memberdayakan RS yang tidak beroperasi. Seperti RS Graha Asih dan RS baru di Klungkung untuk disewa selama penanganan Covid-19. Dalam kondisi ini, pemerintah diminta mengambil alih sarana kesehatan yang ada. Pemerintah perlu melakukan kesepakatan sewa dengan stakeholder dan owner-nya. Fajar melanjutkan, rencana awal penanganan Covid-19 adalah pasien dengan gejala berat dirawat di RSUP Sanglah. Ketika kondisinya sudah membaik, kemudian bisa rujuk balik dengan isolasi di hotel. Namun hotel tetap dilengkapi tenaga medis, alat kesehatan serta ambulans.

Kasus berat dan kritis tetap bisa di-handle RSUP Sanglah, sehingga tidak overload oleh kasus ringan dan sedang. ‘’Kalau yang ringan dan sedang itu, ya… okelah RS swasta masih bisa handle. Tetapi masalahnya Covid-19 itu penyakit seribu wajah. Terkadang orangnya baik-baik saja, namun tibatiba menyebabkan serangan jantung. Nah, itulah yang menyebabkan RS swasta kelabakan karena ventilator terbatas,’’ ungkapnya. Permasalahan lain kerap terjadi adalah klaster keluarga. Pasien Covid-19 dengan status OTG, diminta agar diisolasi di tempat-tempat yang ditunjuk pemerintah. Seperti di hotel bintang dua dan tiga. Karena adanya ketidakyakinan bahwa OTG tersebut benar-benar melakukan isolasi di keluarganya. ‘’Sekarang yang terjadi adalah bedah rumah di Bali. Satu rumah kena, kemungkinan salah satunya OTG yang tidak bisa kontrol diri,’’ bebernya, Kamis (17/9) kemarin. Kendala lain yang muncul ketika isolasi dilakukan di hotel yaitu radiomedik, tidak bisa komunikasi via Handy Talkie (HT) antartempat isolasi, antar-RS. Namun, diakui, saat ini pemerintah

sedang berencana membentuk medical control yang berada di RSUP Sanglah. Menurutnya, jika masalah komunikasi ini tidak dilengkapi dengan baik, sama saja konyol. ‘’Ini sudah perang namanya. Peran paling utama ada komunikasi. Bagaimana menggerakkan pasukan jika komunikasi terhambat,’’ tandasnya. Menurutnya, RS swasta walaupun dipaksa menambah kamar tetap akan melayani dengan kapasitas semula. Alasannya, tidak diiringi dengan jumlah SDM dan alkes. ‘’Banyak SDM yang terkena Covid juga. Jadi otomatis tenaganya berkurang,’’ ujarnya. RS, menurutnya, sudah terlalu kelelahan melawan Covid-19. Bayangkan sudah mulai digempur sejak Januari hingga Maret kasusnya terus memuncak. Apalagi saat ini, kata Fajar, cashflow RS sedang kacau karena biaya operasional untuk Covid-19 tidak menentu. Harga bahan habis pakai dan alat kesehatan yang tidak menentu, akibat tidak adanya ketetapan harga. Seperti beras yang ditetapkan HET-nya oleh pemerintah. ‘’Apalagi sekarang pasien non-Covid-19 tidak berani datang ke RS,

Bali Post/dok

DIRAWAT - Sejumlah pasien sedang dirawat di rumah sakit di Bali. sehingga tidak ada keuangan sama sekali. Jika pemerintah tidak turun tangan memberikan insentif berupa relaksasi pajak, keringanan telepon, listrik, maka kita bisa kolaps. Seperti RS Graha Asih memilih lebih baik tutup,’’ bebernya. Ia sangat berharap ada crazy rich yang bisa dan mau membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Hal itu ia ungkapkan mengingat sejak Maret, orang-

orang tersebut belum terlihat memberikan dana besar untuk fasilitas kesehatan. ‘’Kita juga tidak perlu malu meminta dana punia kepada crazy rich-crazy rich,’’ imbuhnya. (kmb24) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.

Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965

Antisipasi Musim Kemarau Masyarakat Diimbau Rajin Tampung Air

MENYAMBUT datangnya musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar menyarankan seluruh masyarakat untuk rajin menampung air setiap harinya. Dalam bentuk antisipasi di musim kemarau yang identik dengan kekeringan mampu ditangani sejak awal. Direktur Utama PDAM Kota Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengatakan setiap warga wajib melakukan penampungan air di masing-masing rumahnya sebagai salah satu langkah antisipasi. Bukan hanya saat musim kemarau, tetapi dapat

dimanfaatkan saat adanya kendala-kendala lainnya yang tidak terduga. ‘’Kita di sini pasti berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan pemenuhan air bersih kepada masyarakat. Air baku yang digunakan berasal dari Sungai Ayung hilir. Tetapi, banyak proses yang harus dilalui untuk mengubah air sungai tadi menjadi air bersih yang layak digunakan sehari-hari. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya kendala-kendala yang dapat menyebabkan aliran air kecil, bahkan mati,’’ ujarnya saat wawancara khusus Bali Post Talk. Air baku yang mengandung lumpur harus melalui beberapa proses panjang dan difilter sekian kali agar menjadi air bersih, baru kemudian dialirkan ke masyarakat. Proses filter tersebut beroperasi terus selama dua puluh empat jam. Dan pada musim kemarau, kendala yang ditemukan terletak

pada tingkat kekeringan yang mengakibatkan air di sungai berkurang, bahkan mungkin tidak ada air sama sekali. Dengan kondisi alam yang tidak dapat diprediksi seperti itu, komitmen masyarakat untuk wajib menampung air bersih harus dilakukan. Selain itu, kendala lain yang sering terjadi adalah adanya pengendapan lumpur dan saluran pipa yang pecah. Tentunya, permasalahan tersebut membutuhkan waktu untuk menanganinya, tergantung pada besar-kecilnya masalah yang ditimbulkan. ‘’Kesiapan yang biasa kami lalukan untuk musim kemarau adalah pada bagian produksi perlu dicek neraca penurunan di air bakunya. Dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menampung air, informasi juga disebarluaskan melalui media sosial. Dan juga mengirim surat ke pihak terkait,’’ tambah Gede Arsana. Komitmen konsumen air yang terhitung sebanyak dela-

pan puluh delapan ribu ini dalam melakukan penampungan, sangat membantu meringankan beban PDAM. Antisipasi ini tidak menimbulkan kerugian apa pun, justru memudahkan masyarakat nantinya apabila ada kendala aliran air mati atau semacamnya. ‘’Kami dari PDAM hanya ingin mengimbau kepada masyarakat, pertama, aturlah penggunaan air sebaik-baiknya jangan sampai dibuang-buang.

Kedua, kami mengharapkan juga agar bisa melayani masyarakat selama dua puluh empat jam unruk memenuhi kebutuhan air bersih, dukunglah kami dengan menampung air untuk jaga-jaga. Sehingga mampu meringankan kami dan pemerintah. Dengan begitu, kami benar-benar mengapresiasi kerja sama masyarakat, sehingga kami lebih semangat untuk menjamin pelayanan masyarakat selama dua puluh empat jam,’’ tutupnya. (git)

Topik : batasi aktivitas di luar rumah

Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Jumat Paing, 18 September 2020

Hadiri ’’Karya Ngenteg Linggih’’ Pura Dalem Penataran Nyelati

Bupati Giri Prasta Serah Terima Pembangunan Pura Dalem Kahyangan dan Jalan Wisata BERTEPATAN hari raya Umanis Galungan, Kamis (17/9) kemarin, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rp 800 juta untuk Karya Ngenteg Linggih Padudusan Alit Panca Sanak Medurga di Pura Dalem Penataran bertempat di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Banjar Adat Nyelati, Desa Kuwum, Mengwi. Pada kesempatan tersebut, Bupati juga melakukan serah terima pembangunan Pura Dalem Kahyangan dan jalan wisata sepanjang 7 km yang masingmasing menghabiskan dana Rp 7,5 miliar dan Rp 14 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung. Di hadapan krama Banjar Adat Nyelati, Bupati Giri Prasta menyampaikan komitmennya untuk menyempurnakan pembangunan jalan wisata dengan menghidupkan Pokdarwis. Demikian pula upaya mengoptimalkan fungsi pasar seni dan rest area yang ada di pinggir jalan Denpasar-Singaraja yang masuk wilayah Banjar Adat Nyelati. ‘’Kita prioritaskan krama Banjar Adat Nyelati untuk menge-

lola dan membangun usaha di lingkungan jalan wisata, pasar seni dan rest area jalan Denpasar-Singaraja. Ini wujud keberpihakan kita untuk menjadikan masyarakat Nyelati menjadi tuan di rumah sendiri,’’ tegasnya. Bupati Badung merasa sangat bangga atas rasa tindih, jengah dan wirang masyarakat Nyelati yang tidak menuntut biaya ganti rugi sepeser pun atas pembebasan lahan warga untuk digunakan menjadi jalan wisata tersebut. ‘’Selaku pimpinan kami sangat bangga atas rasa tindih, jengah dan wirang krama Banjar Adat Nyelati dalam membangun jalan wisata. Sebagai wujud satya wecana kami atas permohonan masyarakat Banjar Adat Nyelati, hari ini kami melakukan serah terima pascarampungnya pembangunan menyeluruh Pura Dalem Kahyangan dan pembangunan jalan wisata sepanjang 7 km yang menghabiskan dana masing-masing Rp 7,5 miliar dan Rp 14 miliar yang semuanya bersumber dari APBD Kabupaten Badung,’’ imbuhnya. Lebih lanjut Giri Prasta mengatakan akan mensuport

penuh keinginan masyarakat Banjar Adat Nyelati dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. ‘’Berkenaan dengan keinginan warga Nyelati untuk membeli lahan sumber air yang selama ini sudah memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari warga yang lokasinya terletak di wilayah Tabanan, tentu kita akan bantu sepenuhnya,’’ ujarnya. Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta yang didampingi anggota DPRD Kabupaten Badung sekaligus Bendesa Adat Kuwum Nyelati Wayan Regep dan Camat Mengwi Nyoman Suhartana melakukan penanaman pohon ancak dan pohon beringin di lingkungan Pura Dalem Kahyangan Banjar Adat Nyelati. Selain itu, meninjau sungai yang menjadi hulu Subak Gede Asta Buana Cangi yang memiliki luas wilayah 827 hektar. Sebagai bentuk dukungan dalam meningkatkan hasil pertanian masyarakat, Bupati Giri Prasta di hadapan krama subak menyampaikan komitmennya untuk menata saluran irigasi yang ada di wilayah subak tersebut menggunakan beton precast.

‘’Sungai yang menjadi hulu Subak Gede Asta Buana Cangi harus kita jaga kelestariannya. Ke depan kita akan mengajak krama subak untuk menanam pohon pule, pohon kepah/kepuh dan bambu untuk menjaga sumber mata air. Demikian pula saluran irigasi dan terowongan akan kita tata menggunakan beton precast. Ini untuk mencegah kebocoran sehingga air bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh krama subak,’’ ucapnya. Sementara itu, Klian Adat Banjar Nyelati Gusti Bagus Kusuma Jaya menyampaikan terima kasih atas bantuan jalan Pokdarwis, pembangunan Pura Dalem Kahyangan dan dana BKK sebesar Rp 800 juta untuk membantu pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih Padudusan Alit Panca Sanak Medurga di Pura Dalem Penataran yang semuanya bersumber dari APBD Kabupaten Badung. ‘’Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati atas segala bantuan yang diberikan kepada masyarakat Banjar Adat Nyelati. Beliau pemimpin yang selalu dekat bersama masyarakat,’’ ungkapnya. (ad211)

Hari Raya Galungan Volume Sampah Menurun

Mangupura (Bali Post) Kontribusi perayaan Galungan pada Rabu (16/9) lalu terhadap lonjakan volume sampah di Kabupaten Badung tak signifikan. Volume sampah pada perayaan kemenangan dharma di tengah pandemi Covid-19 ini justru menurun. Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung A.A. Gede Agung Dalem mengatakan volume sampah pada hari raya Galungan tidak ada peningkatan berarti alias normal-normal saja. ‘’Sepertinya hari raya kali

ini tak banyak produksi sampah. Sampai siang ini (kemarin - red) baru masuk 93 ton ke TPS. Bulan Agustus lalu ratarata 138 ton per hari,’’ ujarnya, Kamis (17/9) kemarin. Terkait pengelolaan sampah di TPS Mengwitani, pria yang akrab disapa Gung Dalem ini menyatakan, pi-

haknya terus berupaya memaksimalkan. Kini, TPS yang dibangun di pengujung tahun 2019 itu baru mampu mengelola 20 ton sampah per hari dari 130 ton sampah per hari se-Kabupaten Badung. ‘’Per hari kini 10 truk sampah masuk TPS Mengwitani. Jumlah itu setara dengan 20 ton sam-

pah. Baru itu yang mampu kami pilah di TPS Mengwi,’’ katanya. Menurutnya, 20 ton sampah tersebut terdiri atas 56 persen sampah organik dan sisanya sampah anorganik. Yang organik terdiri atas sampah organik basah dan kering. Yang kering langsung dikelola menjadi kompos dan yang basah akan dijadikan pakan maggot. Sementara sampah daur ulang langsung ditangani oleh petugas. (kmb27)

TINJAU SUNGAI - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meninjau sungai yang menjadi hulu Subak Gede Asta Buana Cangi di Desa Kuwum, Mengwi, Kamis (17/9) kemarin.

Kasus Covid-19 di Kota Denpasar

Satu Meninggal Dunia Positif Bertambah 19 Orang GUGUS Tugas Percepatan Penangamin perempuan yang berdomisili di Kenan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar lurahan Sesetan. Pasien dinyatakan kembali mencatat pasien meningpositif Covid-19 pada 6 September gal dunia. Kamis (17/9) kemarin, dan dinyatakan meninggal dunia satu orang pasien Covid-19 pada 13 September. Adapun meninggal dunia. Di luar itu, pasien diketahui memiliki pasien sembuh bertambah penyakit penyerta atau kom24 orang dan kasus positif orbit yakni diabetes militus 19 orang yang tersebar di dan hipertensi. 11 desa/kelurahan. Menurutnya, angka ‘’Kabar duka, satu kasus positif Covid-19 di pasien Covid-19 dinKota Denpasar dalam yatakan meninggal dunia, seminggu ini mengalami kasus positif bertambah peningkatan. Karenanya 19 orang dan kasus semdiperlukan kewaspadaan buh bertambah 24 orang. dan kedisiplinan dalam Melihat perkembangan menerapkan protokol keskasus Covid-19 yang seehatan di masyarakat mumakin meningkat, seluruh lai dari cuci tangan, mengmasyarakat diharapkan gunakan masker hingga lebih disiplin menerapkan menjaga jarak. protokol kesehatan,’’ ujar Juru ‘’Mari bersama-sama lebih Bicara GTPP Covid-19 Kota waspada dan disiplin menerapDenpasar I Dewa Gede Rai saat kan protokol kesehatan, termasuk menyampaikan perkembangan kadalam lingkup rumah tangga dan sus di ruang Press Room Kantor lingkungan sekitar rumah, mengBali Post/eka Wali Kota Denpasar. ingat dua klaster yakni klaster I Dewa Gede Rai Dewa Rai merinci bahwa keluarga dan perjalanan dalam terdapat 11 desa/kelurahan yang daerah masih mendominasi. Hal mencatatkan penambahan kasus positif. Desa ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat Padangsambian Kaja mencatatkan penambahan tinggi, di samping ada klaster upacara keagamaan kasus tertinggi yakni 4 kasus positif. Selanjutnya dan klaster perkantoran,’’ ujar Dewa Rai. Kelurahan Padangsambian, Desa Peguyangan Melihat perkembangan kasus ini, ia kembali Kaja, Desa Dauh Puri Kelod, Kelurahan Panjer mengingatkan agar semua pihak ikut berpartidan Kelurahan Sesetan yang mencatatkan penam- sipasi mencegah penularan Covid-19 semakin bahan kasus positif masing-masing 2 orang positif. meluas. ‘’Hindari kerumunan, selalu gunakan Sementara Kelurahan Pemecutan, Desa Pemecu- masker dan sesering mungkin mencuci tangan tan Kaja, Desa Penatih Dangin Puri, Desa Tegal setelah melakukan aktivitas,’’ tambahnya. Harum dan Kelurahan Pedungan mencatatkan Secara kumulatif kasus positif di Kota penambahan kasus positif masing-masing 1 orang. Denpasar tercatat 2.111 kasus, pasien sembuh Sebanyak 33 desa/kelurahan tidak mencatatkan 1.816 orang (86,03 persen), meninggal dunia penambahan kasus positif baru. 38 orang (1,80 persen) dan yang masih dalam Terkait kasus meninggal dunia, ia menjelaskan perawatan 257 orang (12,17 persen). secara rinci bahwa pasien tersebut berjenis kela(kmb12)

Pertamina Pantau Stok BBM Lewat Digital

Bali Post/dok

TPS MENGWITANI - TPS Mengwitani mampu mengelola 20 ton sampah per hari dari 130 ton sampah per hari se-Kabupaten Badung.

ASN Terduga Ikut Politik Praktis Diserahkan ke Komisi ASN

Mangupura (Bali Post) Badan Pengawas Pemilu (Ba waslu) Kabupaten Badung telah menyerahkan berkas rekomendasi yang berisi kajian pelanggaran dua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat politik praktis ke Komisi ASN, Senin (14/9) lalu. Dua orang ASN berinisial MD dan MS dinyatakan memenuhi unsur pelanggaran oleh Bawaslu setempat. ‘’Setelah kami lakukan klarifikasi dan periksa serta telah melalui proses pleno, kami mengeluarkan rekomendasi dan hari ini (kemarin - red) telah kami kirim via pos ke Komisi ASN di pusat,’’ ungkap Koordinator Divisi Hukum, Penanganan

Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Badung Made Pande Yuliartha, belum lama ini. Menurutnya, keduanya ditemukan memenuhi unsur pelanggaran berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. ‘’Jadi, ini berdasarkan temuan kami. Nanti tindak lanjutnya seperti apa, Komisi ASN yang berwenang,’’ katanya. Adakah ketentuan waktu Komisi ASN menindaklanjuti rekomendasi tersebut? Pria asal Mengwi ini mengatakan, hal itu merupakan wewenang ASN. Pihaknya saat ini

hanya menunggu. ‘’Biasanya setelah rekomendasi ditindaklanjuti oleh Komisi ASN, kami akan dikirimi surat. Jadi, saat ini kami menunggu,’’ tegasnya. Seperti diberitakan, baik MD maupun MS diketahui hadir pada pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung, Jalan Kebo Iwa, Denpasar, Jumat (4/9) lalu. Bawaslu kemudian melakukan penelusuran. Ditemukan pula yang bersangkutan mengunggah foto dan keterangan terkait kehadirannya tersebut di media sosial Facebook. (kmb27)

HINGGA pertengahan September ini, sebanyak 162 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Bali telah menuntaskan program Digitalisasi SPBU. Jumlah tersebut mencakup 85,3 persen dari total 190 SPBU yang direncanakan untuk implementasi teknologi digital di wilayah Bali. Demikian disampaikan Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V Rustam Aji di Surabaya dalam rilisnya yang diterima Bali Post, Rabu (16/9). ‘’Untuk menjawab tantangan di era digital, Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir. Melalui Digitalisasi SPBU, termasuk pengembangan aplikasi MyPertamina, Pertamina memantau distribusi bahan bakar minyak (BBM) end to end process, yang akan memberikan layanan kepada pelanggan lebih aman, mudah dan cepat,’’ jelasnya. Di seluruh wilayah MOR V yang meliputi Jatim, Bali, NTB dan NTT, Program Digitalisasi SPBU telah diterapkan di 1.009 SPBU. ‘’Di wilayah MOR V, total ada 1.209 SPBU yang direncanakan dilakukan digitalisasi, bersinergi dengan Telkom. Artinya, sudah 83,5 persen, sedangkan selebihnya dalam proses persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung,’’ imbuh Rustam. Melalui Program Digitalisasi SPBU, Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM dan transaksi pembayaran di SPBU secara real-time. Konsep digitalisasi adalah dengan merekam

seluruh data transaksi dan stok SPBU secara akurat pada waktu yang faktual. Setiap nozzle/selang pengisian BBM ke kendaraan konsumen dibuatkan sesuai sistem sedemikian rupa, sehingga secara langsung dapat memberikan data konsumsi dan penjualan setiap SPBU. ‘’Dengan program digitalisasi ini, Pertamina dapat mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan persediaan produk BBM, sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut,’’ katanya. Digitalisasi juga mewujudkan cashless payment antara Pertamina dan pemilik SPBU serta pemilik SPBU dan konsumen. Program ini dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM, khususnya yang bersubsidi yaitu biosolar (B30) dan penugasan yaitu premium. Hal tersebut dimungkinkan

karena data juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan BPH Migas. Selain itu, Pertamina memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produkproduk Pertamina dengan cara pembayaran nontunai (cashless payment). Pembayaran nontunai di SPBU dapat dilakukan baik melalui fasilitas yang telah dikerjasamakan dengan berbagai perbankan atau dengan Link Aja yang telah terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina. Kedua cara ini merupakan langkah konkret Pertamina dalam menerapkan transparansi dalam menjalankan penugasan dari pemerintah sekaligus meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli produk Pertamina. (kmb42)

Bali Post/ist

LAYANAN – Petugas Pertamina memantau distribusi BBM yang akan memberikan layanan kepada pelanggan lebih aman, mudah dan cepat.


Jumat Paing, 18 September 2020

Politik Senator Surati Kabinet agar Adakan Acara MICE di Bali hingga Desember

Wedakarna Minta Presiden Jokowi Berkantor di Bali Demi Bantu Citra Pariwisata Saat Pandemi

‘’SELAKU wakil rakyat Bali, DPD-RI meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera berkantor di Bali selama beberapa saat. Kehadiran Presiden di Bali membawa manfaat untuk lebih mendorong kementerian dan lembaga negara beracara di Bali hingga Desember 2020 dan yang terpenting sebagai simbol bahwa Bali baik–baik saja. Ini usulan dari DPD-RI Bali,’’ demikian disampaikan Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ketika ditanya di sela-sela acara Kementerian Tenaga Kerja RI di BNDCC. Tampak hadir Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Perekonomian RI), Ida Fauziah (Menteri Tenaga Kerja) dan Wayan Koster (Gubernur Bali). Adapun alasan kuat dari harapan Senator AWK agar Presiden Jokowi berkantor di Bali adalah sebuah bukti agar negara membalas kebaikan Bali yang selama ini berjasa menyumbangkan devisa besar bagi Indonesia. ‘’Ingatlah kata–kata Bung Karno, bahwa selama Republik Indonesia ini berdiri, Provinsi Bali telah banyak membantu negara baik sebagai etalase Indonesia maupun devisa negara dari dunia pariwisata. Bali juga berjasa menyukseskan secara sekala niskala acara

APEC, WTO hingga IMFWorld Bank Conference. Tentu saja dalam Pemilu 2019, Bali sukses memberikan kemenangan 92% bagi Joko Widodo. Ini saatnya membalas kebaikan 4,2 juta orang Bali kepada pemerintah pusat. Saya kira wajar jika Presiden RI setiap akhir pekan berkantor di Bali. Bisa manfaatkan Istana Presiden Tampaksiring misalkan. Ini akan membawa dampak pisikologi bagi rakyat Bali,’’ ungkap Gusti Wedakarna yang juga Wakil Ketua Pimpinan Kelompok MPR-RI. Sebagai wakil rakyat di DPD-RI, ia menyarankan agar seluruh lembaga di pusat memindahkan kegiatan rapat, raker dan sebagainya di Bali. Ini akan membantu rakyat Bali yang bekerja di sektor transportasi, airport, catering, MICE, EO, seniman dan pekerja restoran serta hotel. ‘’Hari ini kita saksikan Kementerian Tenaga Kerja sudah membuat acara di BNDCC Nusa Dua. Kata Gubernur tadi bahwa ini adalah acara terbesar di Bali pascapandemi. Saya dapat laporan juga sudah ada program dari Badan Intelijen Negara (BIN) selama beberapa hari di Bali terkait penanggulangan Covid. Kami akan dorong agar Jakarta dan Pusat membuat acara di Bali karena ini akan sangat membantu

di BNDCC Nusa Dua – Wakil Ketua Pimpinan Kelompok MPR-RI Dr. Arya Wedakarna (kanan) bersama Menteri Tenaga Kerja, Menko Perekonomian dan Gubernur Bali di BNDCC Nusa Dua. kami. Saya kira dengan instruksi Presiden Jokowi maka semua akan berjalan. Apalagi jika sampai Presiden RI berkantor di Bali. Minimal akan menyembuhkan luka orang Bali. Apalagi prediksi di Bali sudah dua digit alias –10%, hampir dua kali lipat nasional,’’ ujar Gusti Wedakarna yang juga Tim Panitia Perancang Undang–undang (PPUU). Ia pun berpesan kepada masyarakat Bali agar menjadikan pandemi ini sebagai pelajaran.

Tujuh Sembuh, Positif Bertambah Empat Komisioner KPU asal Loloan Timur. Pasien lainnya berasal dari Pengambengan, Cupel, Tegal Badeng Timur, Loloan Timur (dirawat di RSU Negara), Baluk dan Manistutu, Kecamatan Melaya (isolasi mandiri). GTPP Covid-19 Jembrana melalui Jubir dr. I Gusti Agung Putu Arisantha juga mengumumkan tambahan empat pasien terkonfirmasi hasil swab yang diambil RSU Negara. Pasien pertama merupakan pria 57 tahun

asal Dauh Waru, Kecamatan Jembrana. Awalnya pasien ini dinyatakan suspect Covid-19 saat masuk perawatan pada 14 September. Pasien ini tracing kontak dari pasien positif sebelumnya asal Kelurahan Pendem. Pasien berikutnya merupakan klaster seorang tenaga analis bekerja di RSU Negara. Dengan demikian, jumlah pasien positif secara kumulatif kini menjadi 206 orang, 177 di antaranya sembuh dan 5 orang meninggal dunia. (kmb26)

Bacalon Wabup Jembrana Akhirnya Penuhi Syarat

Negara (Bali Post) – Berkas dokumen syarat dua bakal calon (bacalon) wakil bupati (wabup) Jembrana yang sempat kurang, akhirnya dilengkapi. Kedua bacalon wabup itu menyetorkan kekurangan berkas pada hari terakhir waktu perbaikan berkas persyaratan, Rabu (16/9) lalu. Berkas yang sudah lengkap diserahkan LO (penghubung) masing-masing pasangan bakal calon. Selanjutnya KPU Kabupaten Jembrana melakukan verifikasi untuk memastikan keabsahan dokumen perbaikan tersebut sebelum menetapkan paslon dalam Pilkada Jembrana 2020. Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara mengatakan, berkas akan diverifikasi hingga 22 September mendatang. Apabila syarat calon belum lengkap, tidak akan ditetapkan menjadi calon. ‘’Kami verifikasi apakah berkasnya sudah memenuhi. Setelah itu baru kami tetapkan pada 23 September,’’ ujarnya. Diberitakan sebelumnya, dalam rapat pleno perbaikan berkas, KPU Jembrana

mendapati ada syarat bakal calon wakil bupati yang belum lengkap. Pada berkas I Ketut Sugiasa ada perbedaan nomor induk kependudukan (NIK) dalam surat tanda terima penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggara negara dari instansi berwenang. Sementara pada berkas bacalon Gede Ngurah Patriana

Kasus Meninggal Bertambah Dua

Tabanan (Bali Post) Untuk pertama kalinya jumlah pasien positif yang dinyatakan sembuh sesuai laporan GTPP Covid-19 Kabupaten Tabanan menembus angka 16 orang. Di satu sisi, jumlah pasien meninggal bertambah dua orang dan pasien baru yang terkonfirmasi meningkat enam orang.

Pasien Covid-19 di Jembrana

Negara (Bali Post) – Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana mengumumkan bertambahnya jumlah pasien positif yang sembuh. Informasi yang disampaikan GTPP Covid-19, Kamis (17/9) kemarin, tujuh pasien dinyatakan sembuh. Rinciannya, lima pasien positif yang dirawat di RSU Negara dan dua menjalani isolasi mandiri. Pasien sembuh yang diumumkan salah satunya

16 Pasien Covid-19 Sembuh di Tabanan

Krisna belum lengkap terkait tanda bukti surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan lima tahun terakhir. Sebaliknya, dokumen syarat dua bakal calon bupati baik I Made Kembang Hartawan maupun I Nengah Tamba semuanya telah lengkap. (kmb26)

I Ketut Gede Tangkas Sudiantara

Bali Post/kmb26

‘’Ke depan, kita kurangi ketergantungan di dunia pariwisata. Ini saatnya menegakkan ekonomi Sukla Satyagraha, pro pada pertanian dan menciptakan SDM unggul di luar bidang pariwisata. Bali rentan pada tiga hal yakni letusan gunung berapi, aksi bom dan wabah penyakit. Seumur hidup Bali akan terikat dengan hal ini. Jadi, ngiring mulat sarira,’’ ucap Gusti Wedakarna yang juga mantan Rektor Universitas Mahendradatta Bali. (ad208)

Ketua Harian GTPP Covid-19 Tabanan I Gede Susila melalui Juru Bicara I Putu Dian Setiawan, Kamis (17/9) kemarin, mengatakan pasien sembuh mencapai 16 orang merupakan kabar yang sangat baik. Mereka sebelumnya menjalani perawatan di UPTD RS Nyitdah Kediri, BRSU Tabanan dan tempat karantina yang disediakan Gugus Tugas Provinsi Bali. Meski demikian, pihaknya tetap menyarankan mereka mengikuti anjuran pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) di rumah masingmasing. ‘’Meski sudah dinyatakan sembuh, prokes kesehatan tetap harus dilaksanakan di rumah di di lingkungan sekitar. Jangan ada anggapan setelah sembuh langsung kendur, tidak pakai masker atau prokes

lainnya,’’ ucapnya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabanan ini menambahkan, dua pasien positif yang meninggal masing-masing perempuan berusia 67 tahun asal Kecamatan Kediri dan laki-laki berumur 48 t a h un a s a l K e r a m b i t a n. Kedua pasien ini juga memiliki riwayat penyakit penyerta seperti DM dan hipertensi. ‘’Keduanya sempat menjalani perawatan di BRSU Tabanan,’’ terangnya seraya menambahkan, akumulasi terkonfirmasi Covid-19 di Tabanan sebanyak 444 orang, 124 dalam perawatan, 307 sembuh dan 13 meninggal. Sementara itu, penegakan Perbup Nomor 44 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencega-

han dan pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan era baru gencar dilakukan Satpol PP, TNI dan Polri. Setelah sebelumnya menyasar sejumlah pasar tradisional, kini tim gabungan mendatangi pusat keramaian lainnya seperti kompleks pertokoan di sepanjang Jalan By-pass Ir. Soekarno. Menurut Ketua Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba, kegiatan ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes secara benar. ‘’Masyarakat sudah disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, terbukti sedikit sekali ditemukan pelanggaran. Hanya, pemakaiannya kurang benar seperti hidung dan mulut tidak ditutup. Ini yang terus kami edukasi,’’ terangnya. (kmb28)

Tekan Tingginya Kasus Covid-19

Bupati Keluarkan SE Tutup Fasilitas Umum

Tabanan (Bali Post) Tingginya kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Tabanan membuat Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam surat edaran (SE). Surat edaran yang dikeluarkan bertepatan Umanis Galungan, Kamis (17/9) kemarin, berisi tentang ketegasan agar seluruh fasilitas umum dan fasilitas sosial sampai ke tingkat desa ditutup. Surat edaran ini mengacu pada Perbup Nomor 44 Ta-

hun 2020 tentang disiplin dengan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Tabanan. Surat edaran yang ditandatangani Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti berisi empat poin penting. Surat edaran Nomor 517/120/ BPBD ditujukan kepada camat se-Kabupaten Tabanan, perbekel, bendesa adat serta pengelola gedung atau tempat olahraga. Poin pertama, segala kegiatan atau aktivitas di lapangan umum kabupaten,

Tabanan (Bali Post) Dua rombongan pendaki tersesat di wilayah Kabupaten Tabanan, tepatnya di Kecamatan Baturiti, pada September ini. Delapan orang tersesat di Puncak Bukit Adeng, Banjar Batulumbang, Desa Angseri, Rabu (9/9) dini hari lalu. Setelah sekitar dua jam pencarian atau pukul 05.30 Wita, mereka berhasil ditemukan di Puncak Bukit Adeng sebelah timur tepatnya di Banjar/Desa Angseri dalam kondisi sehat. Informasi yang dihimpun, rombongan pendaki yang terdiri atas tiga pria dan lima wanita ini naik ke puncak sekitar pukul 11.00 pada Selasa (8/9) lalu. Ketika turun mereka tak tahu arah. Salah satu pendaki kemudian menghubungi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan. Selanjutnya pihak terkait menyampaikan ke pihak desa setempat serta berkoordinasi dengan tim gabungan dari unsur TRC BPBD Tabanan, Basarnas, SAR Radio 115, Sabhara Polda Bali, Polri, TNI dan masyarakat setempat melaksanakan pencarian. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widyatmika saat dimintai konfirmasinya men-

gatakan, rombongan tersesat kemungkinan karena tak tahu medan dan tidak minta izin atau melapor ke kepala wilayah setempat. Padahal, siapa pun yang akan mendaki ke suatu puncak/bukit/gunung seharusnya melapor terlebih dahulu ke kepala wilayah setempat atau kantor desa dan Polsek Baturiti. Jika belum hafal medan hendaknya mencari pemandu.

kecamatan dan desa dihentikan atau ditutup. Poin kedua, kegiatan atau aktivitas di Gedung Kesenian I Ketut Maria dan Taman Garuda Wisnu Serasi dihentikan atau ditutup. Poin ketiga, kegiatan atau aktivitas di gedung-gedung atau tempat olahraga dihentikan atau ditutup. Poin keempat, seluruh kegiatan atau aktivitas di wantilan atau balai banjar dihentikan sementara atau ditutup. Edaran ini berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita ketika dimintai konfirmasinya membenarkan terkait edaran tersebut. ‘’Benar, tadi saya buat suratnya dan langsung menemui pimpinan (Bupati) untuk ditandatangani,’’ ucapnya. Dijelaskannya, dikeluarkannya surat edaran ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tabanan yang sudah masuk zona merah. ‘’Ini upaya mencegah penyebaran Covid lebih luas lagi di Tabanan,’’ terangnya. (kmb28)

Masyarakat Diminta Melapor Sebelum Mendaki

Bukit Adeng Sebelumnya, enam orang pendaki tersesat di Bukit Adeng, Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri. Beruntung mereka berhasil dievakuasi oleh tim gabungan BPBD, TNI/Polri, Basarnas dibantu masyarakat setempat pada Senin (7/9) dini hari. Informasi yang dihimpun, pendaki dari Denpasar ini merupakan rombongan mahasiswa. Mereka dibagi menjadi dua tim. Tim pertama sebanyak enam orang tiba di areal parkir bawah pada Sabtu (5/9) dan bermalam. Tim kedua yang terdiri atas 19 orang tiba pada Minggu (6/9). Setelah berkumpul, pukul 10.30 rombongan memulai pendakian dan tiba di puncak sekitar pukul 12.30. Mereka sembahyang, bersih-bersih dan mengambil foto-foto dokumentasi. Pukul 15.00, rombongan

Bali Post/ist

EVAKUASI - Rombongan pendaki yang tersesat di Puncak Bukit Adeng, Banjar Batulumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, berhasil dievakuasi oleh petugas. memutuskan turun gunung. Dalam perjalanan, enam orang tidak sampai di bawah. Sementara yang lainnya tiba di parkir bawah pukul 17.00. Mereka yang sampai di bawah kemudian menunggu enam rekannya yang belum turun. Namun, enam orang yang ditunggu tidak muncul-muncul. Akhirnya, tiga pendaki kembali naik untuk mencari rekannya, tetapi tak ditemukan. Mereka kemudian meminta bantuan desa setempat melakukan pencarian. Kapolsek Baturiti AKP

Fachmi Hamdani saat dimintai konfirmasinya mengatakan, sebagian besar rombongan pendaki kerap tak melapor saat hendak melakukan pendakian. Padahal itu sangat penting agar ada koordinasi, sehingga para pendaki mengetahui medan dan tak tersesat. Ia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati jika melakukan pendakian. Selain itu, jangan lupa melapor ke pihak desa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan cepat ditangani jika terjadi hal seperti ini. (kmb28)

Libur Umanis Galungan

Objek Wisata di Tabanan Sepi Pengunjung

Tabanan (Bali Post) Suasana Umanis Galungan tahun ini sangat jauh berbeda dibandingkan sebelumnya. Jika biasanya warga menjadikan momen liburan ke beberapa destinasi wisata, kali ini tidak. Meski pihak pengelola sudah menjamin protokol kesehatan di objek wisata, kenyataannya tingkat kunjungan masih rendah. Sepinya kunjungan wisatawan diprediksi karena tinggi dan terus naiknya angka kasus transmisi lokal Covid-19 di Bali belakangan ini. Makanya warga cenderung tetap memilih tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Informasi yang dihimpun, angka kunjungan di sejumlah objek wisata ternama di Kabupaten Tabanan seperti DTW Tanah Lot dan DTW Ulundanu

Beratan pada Umanis Galungan, Kamis (17/9) kemarin, sangat rendah yakni hanya di angka 300 sampai 500 pengunjung. Jauh merosot dibandingkan pada hari libur yang sama sebelumnya yang mencapai ribuan bahkan puluhan ribu. ‘’Hingga pukul 15.00 sore hari ini (Kamis - red), kunjungan di angka 650 orang,’’ beber Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana. Angka tersebut, lanjut kata Toya Adnyana, seluruhnya wisatawan lokal. Bahkan, kunjungan baru terlihat siang menjelang sore hari. Hal serupa juga terjadi di DTW Ulundanu Beratan, Desa Candikuning, Baturiti. Kunjungan di objek wisata yang dikenal dengan danaunya ini hanya di angka 500 orang. Menurut Manajer DTW Da-

nau Beratan, I Wayan Mustika, angka kunjungan saat libur Umanis Galungan ini masih lebih banyak dibandingkan ratarata kunjungan hari normal atau biasa yang hanya 156 orang. ‘’Kami pasrah saja, karena memang situasi belum sepenuhnya membaik. Di satu sisi, protokol kesehatan di kawasan objek wisata harus terus kami jaga dan laksanakan,’’ ucapnya. Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada menilai sepinya kunjungan ke sejumlah objek wisata sampai saat ini bahkan saat libur hari raya dikarenakan tiga faktor. Pertama, kedisiplinan masyarakat khususnya akan kesehatan pribadi mulai meningkat. Kedua, adanya rasa khawatir sekaligus kewaspadaan masyarakat dan terakhir keadaan ekonomi yang

juga memiliki peran penting. Disinggung apakah nantinya akan ada kebijakan penutupan kembali objek wisata melihat perkembangan kasus Covid-19, mantan Camat Kerambitan ini menyampaikan, semua kembali kepada kebijakan pimpinan daerah. ‘’Semua itu keputusan pimpinan dan tentunya hasil evaluasi perkembangan kasus transmisi lokal dari gugus tugas. Intinya saat ini lebih mempertegas pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan. Mari sama-sama disiplinkan diri,’’ ungkapnya. Sukanada menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah mengingatkan kembali pelaku pariwisata melalui surat penegasan ke pihak pengelola Bali Post/ist serta memohon bantuan OPD di ULUNDANU BERATAN - Suasana di DTW Ulundanu Beratan pada Umanis Gadalamnya. (kmb28) lungan, Kamis (17/9) kemarin.


Jumat Paing, 18 September 2020

Rumput Laut Kembali Menjadi Primadona RUMPUT laut hasil pertanian di Nusa Penida yang dulu sempat mati suri akibat perkembangan pariwisata di Nusa Penida, namun kini kembali menjadi primadona. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya mengumpulkan kelompok petani rumput laut di kediaman Bupati Klungkung di Ceningan, Nusa Penida, Rabu (16/9) malam. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada kelompok tani rumput laut menyampaikan sebelum Covid-19, bulan Juli 2018, terjadi kelangkaan rumput laut. Mengetahui hal itu, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait mencari tahu penyebabnya. Setelah ditelusuri dan

dibuatkan kajian mendetail, hasilnya ternyata matinya rumput laut di Nusa Lembongan itu karena perilaku masyarakat yang lebih memilih sektor pariwisata. Mengetahui hal itu, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait melakukan sosialisasi dengan tujuan agar rumput laut di Nusa Penida itu bisa kembali hidup. Bupati Suwirta menambahkan, ketika sebagian masyarakat sudah beralih profesi menjadi petani rumput laut pada masa pandemi, muncul beberapa permasalahan. Masalahnya dari lahan termasuk pertumbuhan rumput laut. Namun, saat ini sebagian masyarakat Nusa Penida menjadikan hasil panen rumput laut itu sebagai

sumber pendapatan mereka secara berkelanjutan. Bupati Suwirta menerangkan, dirinya dan instansi terkait sudah membuat MoU antara koperasi dengan pengepul dan mengupayakan agar Kabupaten Klungkung melalui titik ungkit Nusa Penida menjadi Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN) dan berhasil. Terkait hal itu, nantinya sebagian dana tersebut digunakan untuk membuat pelatihan kepada para petani rumput laut, agar kepastian harga lebih terjamin. ‘’Saya harap masyarakat Lembongan tetap semangat menjalani pekerjaan ini,’’ harap Bupati asal Ceningan. ‘’Mudah-mudahan dengan pengalaman pada masa

Pemkab Berdayakan Petani Garam Produksi Beryodium ’’Uyah Kusamba’’ Semarapura (Bali Post) – usaha. Juga ikut pendistribusian Ada banyak potensi yang Uyah Kusamba itu agar hamendukung pembuatan gasil produksi optimal. Pemda ram. Salah satunya tersememberikan bantuan mesin dianya sumber daya alam pompa untuk petani garam, (SDA) yang melimpah bantuan mesin pencamdan berkualitas. Salah pur dan pengemasan satu produk yang untuk produsen garam ditelurkan yakni beryodium dan ban‘’Uyah Kusamba’’. tuan mesin pengering Uyah Kusamba untuk mengurangi itu diproyeksikan kadar air garam itu. mampu memberi Dengan bantuan imbas terhadap itu, rata-rata saat para petani gaini produksi garam ram dan maberyodium mensyarakat sekicapai dua ton per tar. bulan. B u p a t i Kepala Badan Klungkung I POM RI Dr. Nyoman SuwirPenny K. Lukito, ta mengatakan MCP. saat memhal itu, Kamis buka kegiatan ini (17/9) kemarin, menyampaikan, saat jadi narasesuai amanat Persumber kegiatan aturan Pemerintah advokasi pemda Nomor 28 Tahun dalam rangka pen2004 tentang Kegawasan garam konamanan, Mutu dan sumsi sebagai salah Gizi Pangan, pemersatu pangan fortifikasi intah berwenang mene(lewat aplikasi zoom) tapkan fortifikasi pangan di Ruang Rapat Bupati dan memberlakukan secara Klungkung. Menurutya, wajib. Program pangan fortilahan yang tersedia untuk fikasi ini merupakan program pembuatan garam cukup luas lintas sektor kementerian keskurang lebih 10.800 meter per- Bupati I Nyoman Suwirta ehatan, perindustrian, perdasegi yang diusahakan 18 petani. gangan, dan lain-lain termasuk Mereka rata-rata menggunakan lahan 6 sampai pemerintah daerah. Dalam hal ini Badan POM 7 are per petani. Metode pembuatan garam pun mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan masih sangat tradisional. Pembuatan garam itu pengawasan pangan fortifikasi. menggunakan alat manual, sehingga hal itu Khusus produk garam, fortifikannya adalah menjadi daya tarik tersendiri mendukung pari- yodium yang diharapkan produk itu memenuhi wisata datang dan melihat pembuatan garam SNI serta teregistrasi di Badan POM. Sehingga di Kusamba. ‘’Dengan kata lain produksi Uyah Badan POM mempunyai kewajiban melakukan Kusamba juga mendukung sektor pariwisata di pengawasan terhadap produk itu mulai sarana Kabupaten Klungkung,’’ katanya. produksi, distribusi, pengecer. Selain itu juga Terkait produksi garam beryodium, pihaknya melakukan sampling dan uji laboratorium serta melakukan sinergi antara pemda dan pelaku monitoring label dan periklanan. (kmb31)

Bali Post/ist

OPERASI PROKES - Petugas gabungan dari kepolisian dan satpol PP melaksanakan operasi penertiban prokes di Kintamani, Kamis (17/9) kemarin.

Umanis Galungan Wisatawan Padati Penelokan Delapan Orang Terjaring Operasi Prokes

Bangli (Bali Post) Objek wisata Penelokan, Kintamani ramai didatangi pengunjung saat Umanis Galungan, Kamis (17/9) kemarin. Untuk mendisiplinkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Bangli kembali melaksanakan operasi yustisi di sejumlah lokasi di Kintamani. Hasilnya, delapan orang ditindak petugas lantaran melanggar protokol kesehatan (prokes). Berdasarkan pantauan Kamis siang, objek wisata Penelokan terlihat ramai dibanding hari-hari biasanya. Banyak pengunjung menikmati pemandangan alam sambil berfoto-foto. Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah restoran dan kedai kopi yang ada di sepanjang Batur, Kintamani. Ramainya wisatawan ke Kintamani itu membuat jalur utama setempat padat kendaraan. Di hari tersebut, petugas gabungan dari kepolisian dan satpol PP melaksanakan operasi yustisi penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol

kesehatan sesuai Pergub Bali Nomor 46 Tahun 2020. Operasi yang dipimpin Kasat Sahbara Polres Bangli AKP Ida Bagus Ketut Karyawan ini menyasar objek wisata Penelokan dan sejumlah restoran. Hasilnya ditemukan delapan orang melakukan pelanggaran. Satu di antaranya kedapatan tidak menggunakan masker, sedangkan tujuh orang lainnya salah memakai masker. Warga yang kedapatan tak memakai masker itu dikenakan sanksi denda dan pemanggilan ke Kantor Satpol PP Kabupaten Bangli. Sementara yang salah

memakai masker yakni bawa masker tetapi sengaja tidak dipakai, dikenakan sanksi peringatan pertama. AKP Ida Bagus Ketut Karyawan mengatakan, operasi yustisi ini akan berlanjut. Operasi ini dilaksanakan setiap hari di seluruh Bangli. Ia mengimbau masyarakat agar selalu menaati dan melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. ‘’Caranya mudah dan sederhana, Ingat 3M. Menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, dan menjaga jarak,’’ pungkasnya. (kmb40)

Pandemi Covid-19, walaupun pariwisata nanti sudah kembali normal, agar rumput laut itu jangan sampai ditinggalkan,’’ harap Bupati Suwirta. ‘’Sehebat apa pun pariwisata, alternatif ekonomi di Lembongan terutama rumput laut, harus tetap hidup dan tetap dilanjutkan. Agar ketika badaibadai lain datang, kita tidak lagi seolah-olah kehilangan segalanya,’’ pesan Bupati Suwirta. Ketua Kelompok Budi Daya Rumput Laut Segara Raksa, Suarbawa, menyarankan untuk keberlanjutan budi daya rumput laut itu harus mempunyai strategi-strategi yang jitu. Di antaranya berbagai jenis bibit rumput laut itu dipertahankan, agar bisa

diketahui lokasi dan musim apa bibit itu bisa tumbuh dengan baik. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta jajaran yang sudah sangat peduli terhadap perkembangan budi daya rumput laut, pihaknya bangga karena pemerintah hadir dalam rangka penyesuaian harga rumput laut di pasaran. ‘’Saya harapkan temanteman kelompok rumput laut, ke depannya agar tidak apriori terhadap lembaga-lembaga, tetapi harus bekerja sama,’’ harap Suarbawa. Suarbawa menambahkan, Pemerintah Kabupaten Klungkung sudah sangat mengambil peran dalam hal budi daya rumput laut ini.

PANEN RUMPUT LAUT - Bupati Suwirta saat ikut bersama petani memanen rumput laut. Pemerintah tetap memberikan atensi perkembangan rumput laut setiap tahunnya. Di hari yang sama, sore hari sebelumnya, Bupati

Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi lokasi penanaman rumput laut yang terletak di sebelah barat Jembatan Kuning. (ad209)

Dua Dapur Terbakar, Kerugian Diperkirakan Rp 200 Juta Bangli (Bali Post) Dua bangunan dapur milik warga di Desa Pinggan, Kintamani ludes terbakar. Musibah kebakaran itu terjadi Kamis (17/9) kemarin. Kebakaran itu diduga dipicu korsleting listrik. Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Adapun dua bangunan dapur yang terbakar itu masing-masing milik I Nyoman Sudirman dan Ni Ketut Sri Wenten. Kedua bangunan dapur itu ada dalam satu lokasi, hanya bersebelahan. Dari informasi dikumpulkan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 01.30 Wita. Saat kejadian korban sedang tertidur di kamarnya sepulang dari membantu/

ngoopin di rumah tetangganya. Korban kemudian mendengar saksi I Ketut Rasayana berteriak kebakaran. Korban pun keluar rumah bersama saksi lainnya, Ni Made Suma. Mereka mendapati atap bangunan dapurnya sudah terbakar. Setelah itu korban dan saksi dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun

kobaran api dengan cepat meludeskan bangunan dapur tersebut. Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, peristiwa kebakaran itu baru dilaporkan ke pihak kepolisian sekitar pukul 10.00 Wita. Menindaklanjuti laporan itu, polisi dari Polsek Kintamani mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan

meminta keterangan saksisaksi. ‘’Diduga penyebab kebakaran itu akibat korsleting listrik,’’ kata Sulhadi. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti sebatang kayu plafon bekas terbakar. Adapun bangunan dapur yang terbakar itu merupakan bangunan kuno. Bangunan itu sekaligus dipakai tempat menaruh alat-alat elektronik dan dekorasi oleh korban I Nyoman Sudirman. Akibat kejadian tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp 200 juta. (kmb40)

Nusa Penida Harus Mampu Penuhi Kebutuhan ’’Seafood’’ Sejak Nusa Penida berkembang pesat dengan pariwisatanya, pelaku pariwisata dinilai belum mampu memenuhi tingginya kebutuhan seafood. Sejak perkembang kebutuhan pokok aneka seafood, justru lebih banyak dipasok dari luar Nusa. Lalu apa kiatkiat yang akan dilakukan Bupati Klungkung dalam upaya kemandirian terutama memproduksi seafood, sehingga tidak sampai Nusa Penida justru mendatangkan seafood itu dari Bali daratan? KENYATAAN Nusa Penida belum mandiri dari aneka jenis produk seafood itu, membuat Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sangat prihatin. Bupati pun kembali ingin membangun tempat budi daya kerapu, kepiting, dan udang. Rencananya pusat seafood itu dibuat di Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida. Bupati Suwirta didampingi Perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya sempat turun bersama Kelompok Tani Bakung Sari, Rabu (16/9) lalu. Mereka bersama-sama meninjau lokasi mangrove yang terdapat di kawasan Ceningan Kangin. Rupanya, kawasan mangrove yang berada di sebelah timur Pulau Ceningan itu adalah tempat tambak ikan bandeng. Tambak ini sempat menjadi pemasok untuk kebutuhan pokok seafood di Nusa Penida. Namun sekarang sudah tidak aktif lagi. Bupati Suwirta mengakui selama ini kebutuhan pokok seafood di Nusa yang jadi prioritas adalah udang, kerapu, dan kepiting. Jenis ikan laut itu dapat diolah menjadi aneka seafood di Nusa Penida untuk wisatawan. Namun,

nyatanya seafood itu berasal dari wilayah Bali daratan. Betapa tidak ironis. Padahal Nusa Penida sendiri adalah daerah kepulauan yang dikelilingi laut dengan aneka ikan seafood. Situasi itulah yang membuat dirinya ingin mengambil peluang tersebut, agar

Nusa Penida mampu mandiri memenuhi setiap kebutuhannya, utamanya seafood. ‘’Saya kembali memanfaatkan kawasan mangrove untuk budi daya udang, kepiting dan kerapu. Nantinya dapat digunakan memenuhi kebutuhan seafood bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Bahkan citacita saya, semestinya kita yang mengirim ke kawasan restoran dan rumah makan di Bali daratan,’’ ujarnya. Bupati Suwirta menyatakan selain kebutuhan seafood bagi wisatawan, budi daya ini juga untuk memenuhi konsumsi masyarakat setempat. Imbasnya, tentu harga jual seafood tidak lagi melambung dan mampu dijangkau

masyarakat. Dengan ikan yang masih fresh, tambak tersebut juga nantinya dapat digunakan sebagai objek wisata edukasi dalam mengenal lebih jauh terkait seafood dan manfaatnya bagi kesehatan. Bupati Suwirta menambahkan, karena kawasan yang akan dipakai merupakan kawasan mangrove dengan luas kurang lebih tiga sampai empat hektar, pemkab akan mengawalinya dengan melakukan konsultasi bersama para ahli untuk mewujudkan keinginan tersebut. ‘’Saya sudah bertemu Menteri Kelautan. Beliau mendukung ide tersebut. Kami sudah ancang-ancang melakukan perencanaan, sehingga ide ini bisa terealisasi,’’ harapnya. (gik)

BUDI DAYA SEAFOOD - Bupati Klungkung bersama Perbekel Lembongan saat menerobos mangrove untuk merencanakan budi daya aneka kebutuhan seafood.


Jumat Paing, 18 September 2020

SOSOK Disiplin Jalankan Prokes WABAH pandemi virus Corona (Covid-19) belum juga mereda. Bersamaan kondisi virus masih merajalela, umat Hindu melaksanakan persembahyangan hari raya Galungan pada Rabu (16/9) dan kemudian Kuningan. Di tengah kondisi darurat kesehatan itu, umat Hindu diingatkan agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, umat Hindu di Buleleng di saat hari raya Galungan relatif disiplin jalankan prokes (protokol kesehatan). Prokes itu juga bukan dilakukan saat hari raya saja, tetapi setiap hari. Ketua DPRD dua periode ini mengatakan, di tengah terjadinya wabah pandemi Covid-19, tentunya suasana perayaan hari raya itu berbeda dengan sebelumnya. ‘’Sebab, ada sejumlah ketentuan harus ditaati umat Hindu dalam merayakan hari kemenangan dharma atas adharma tersebut,’’ katanya. Politisi asal Desa Tejakula ini menambahkan, terkait prokes itu pemerintah telah mengeluarkan aturan berupa Peraturan Gubernur (Pergub) Bali No. 46 Tahun 2020 dan Peraturan Bupati (Perbup) Buleleng No. 41 Tahun 2020 tentang peningkatan kedisiplinan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19. Di momen yang baik ini pula, Gede Supriatna tidak lupa mengucapkan selamat kepada masyarakat yang merayakan hari raya Galungan. ‘’Penting masyarakat selalu melaksanakan protokol kesehatan. Wajib gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak,’’ harap pria yang akrab dipanggil Supit itu. (mud)

Bali Post/ist

POHON TUMBANG - Petugas BPBD saat menangani pohon tumbang Banjar Dinas Liligundi Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kamis (17/9) kemarin.

Selama Dua Hari

Karangasem Tambah Tujuh Kasus Covid-19 dan Tiga Meninggal Amlapura (Bali Post) Kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 terus saja meningkat. Khusus di Kabupaten Karangasem dalam kurun waktu dua hari tercatat ada tujuh kasus baru positif Covid-19. Sementara kasus meninggal dunia bertambah tiga orang. Koordinator Satuan Tugas Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, Kamis (17/9) kemarin mengungkapkan, Karangasem

setiap harinya memang terus mencatat tambahan kasus baru warga terkonfirmasi Covid-19. Dikatakannya, dalam kurun waktu dua hari belakangan ini, ada tambahan tujuh kasus baru. ‘’Rabu (16/9) ada lima

kasus Covid-19 baru, yakni dari Kecamatan Karangasem (tiga kasus), Desa Seraya Barat (satu kasus), Kelurahan Padangkerta (satu kasus), Kelurahan Karangasem (satu kasus), Kecamatan Sidemen (dua kasus) dan

Desa Sidemen (dua kasus). Sedangkan Kamis (17/9) ada tambahan dua kasus, masing-masing satu kasus dari Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Bebandem. Pasien yang dinyatakan sembuh, jelas Pertama, sebanyak lima orang. Dari Kelurahan Padangkerta (seorang), Desa Bebandem (seorang), Kecamatan Kubu (seorang), Desa Ban

(seorang), dan Desa Pasedahan (seorang). ‘’Sebelumnya lima pasien yang sembuh,’’ katanya. Kasus meninggal dalam kurun waktu dua hari ada tiga orang, yakni dari Kecamatan Selat, Abang dan Karangasem. ‘’Jadi, kasus probable meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 32 kasus,’’ jelas Bagus Putra Pertama. (kmb41)

Anggaran Di-’’refocusing’’

’’Finishing’’ Pembangunan Gedung BCC Tahun Depan Singaraja (Bali Post) Meskipun gedung Buleleng Command Center (BCC) sudah selesai dibangun, tetapi hingga sekarang infrastruktur gedung itu belum beroperasi. Ini karena gedung yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar itu belum dilengkapi teknologi informasi dan interior gedung. Agar gedung BBC itu bisa beroperasi, maka pemerintah daerah menargetkan finishing gedung itu dituntaskan tahun depan, 2021. Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng Dr. Drs I Ketut Suweca, M.Si. belum lama ini mengatakan, kelanjutan proyek pembangunan gedung BCC itu sudah dirancang tuntas tahun 2020 ini. Sesuai program yang sudah dirancang, tahun ini Kominfosanti melengkapi gedung itu dengan teknologi informasi dan juga bagian interiornya. Untuk finishing pembangunan gedung itu, pihaknya mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. Menyusul darurat kesehatan akibat

pandemi Covid-19, anggaran memasang teknologi informasi dan interior gedung BCC itu ikut juga dirasionalisasi. Dananya dialihkan mendukung percepatan penanganan Covid-19. Dan Kominfosanti terpaksa mengalokasikan kembali anggaran tersebut di APBD Buleleng Tahun 2021. ‘’Kalau tidak ada pandemi program pembangunan gedung BCC dituntaskan, sehingga bisa beroperasi tahun ini. Namun, akibat Covid-19, dananya di-refocusing dan dialokasikan di APBD Tahun 2021 nanti,’’ katanya. Kenapa pembangunan gedung BCC pada program tahap kedua itu menghabiskan anggaran besar, kata Suweca, karena sesuai dokumen perencanaan gedung BCC itu dirancang dilengkapi teknologi informasi berbasis tinggi. Alasannya, untuk memudahkan akses informasi setiap pemangku kepentingan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, program pembangunan diyakini menjadi lebih efisien dan transparan. ‘’Kita banyak menggunakan surat-surat

via online. Karena itu, perlu teknologi memadai sebab tahun mendatang paperless. Akan jadi lebih efisien, akuntabilitas, dan transparan. Keunggulan lainnya, kecepatan. Contohnya manakala pimpinan memerlukan data, jadi dapat diakses dalam waktu singkat dari Command Center,’’ jelasnya. Terkait dukungan sumber daya manusia (SDM), Suweca menyebutkan, Diskominfo saat ini memiliki 11 orang sarjana komputer. Dari jumlah itu, sebanyak lima di antaranya menguasai keahlian bidang programmer. Tenaga itu ditugaskan mendampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang perlu aplikasi, sehingga memudahkan bidang tugas OPD. Karena terintegrasi diyakini lebih akuntabel juga terarah. (kmb38) Dr. Drs. I Ketut Suweca, M.Si.

Pasar Yadnya dan Manggis Diguyur Hujan Lebat Pohon Timpa Kabel Belum Mampu Sumbang Dana untuk PAD

PLN dan Akses Jalan Amlapura (Bali Post) Hujan lebat yang melanda Kabupaten Karangasem mengakibatkan terjadi bencana pohon tumbang, Kamis (17/9) kemarin. Pohon tumbang bukan saja menimpa akses jalan Bhuana Giri, juga kabel PLN. Peristiwa itu persisnya terjadi di Banjar Dinas Liligundi Desa Bhuana Giri Kecamatan Bebandem. Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan, pohon tumbang itu terjadi dini hari sekitar pukul 00.10 Wita. Diduga pohon itu tumbang dipicu hujan lebat. ‘’Personel BPBD sudah melakukan evakuasi terhadap pohon yang tumbang itu, agar akses jalan lancar. Setelah ditangani,

jalan sudah normal dan dapat dilintasi kendaraan,’’ ucapnya. Arimbawa menambahkan, pohon tumbang selain menimpa akses jalan, juga menimpa kabel milik PLN. Kondisi itu mengakibatkan saluran listrik milik warga di beberapa titik padam. Karena malam dan gelap, pihak PLN belum bisa mengangkat kabel yang tertimpa pohon yang kebetulan kabel itu jatuh ke areal perkebunan. ‘’Perbaikan kabel PLN itu baru dilakukan pagi harinya setelah berkoordinasi dengan TRC BPBD. Jaringan listrik akan diaktifkan dan dihidupkan tim PLN, sehingga aliran listrik yang sempat padam itu bisa kembali menyala,’’ katanya. (kmb41)

Amlapura (Bali Post) Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem mengelola belasan pasar tradisional yang dija-

dikan andalan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun dua pasar di antaranya yakni Pasar Yadnya dan Pasar Manggis masih belum mampu menyumbang pendapatan

Bali Post/kmb41

TERBENGKALAI - Pasar Yadnya di Kecamatang Rendang terbangkalai.

Tekan Kasus Covid-19

Penegakan Disiplin Prokes Meluas ke Desa Penularan kasus virus Corona (Covid-19) yang melonjak, membuat pemerintah daerah terus melancarkan penegakan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Penegakan itu tidak hanya di kota, sekarang tim yustisi diinstruksikan menegakkan prokes sampai ke desa. Bagaimanakah kiat-kiat efektif harus dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat itu? DIYAKINI disiplin mengikuti prokes efektif mencegah penularan kasus virus Corona itu. Keyakinan itu juga disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai apel konsolidasi tim

yustisi penegakan prokes, Kamis (17/9) kemarin. Apel dihadiri Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna. Bupati mengatakan, pen-

egakan prokes secara disiplin itu masih terpaku di pusat kota. Sementara di pedesaan penegakan disiplin prokes itu belum optimal. Karena itu, Bupati menginstruksikan Tim Yustisi yang terdiri dari TNI, Polri, dan elemen masyarakat meningkatkan operasi gabungan penerapan prokes sampai ke desa-desa. Mengapa penegakan disiplin itu perlu digalakkan. Alasannya secara riil kebijakan ini efektif menekan laju kasus terkonfirmasi Covid-19. Apalagi, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan

Bali Post/mud

APEL KONSOLIDASI - Tim Yustisi mengikuti apel konsolidasi operasi tim yustisi penegakan prokes di halaman Mapolres Buleleng, Kamis (17/9) kemarin.

lebih ketat untuk mengatur penerapan prokes itu. ‘’Selama empat hari berturut-turut angka terkonfirmasi positif di Buleleng menurun. Arah kebijakannya sudah sangat jelas, termasuk kegiatan adat yang bersifat mengumpulkan keramaian agar dikurangi. Semua ini untuk kepentingan masyarakat,’’ katanya. Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, operasi yustisi yang melibatkan anggota polisi itu telah dilakukan di 20 lokasi. Dari operasi itu, sebanyak 55 orang terjaring dalam operasi yustisi. Selain itu dilakukan teguran lisan kepada 48 orang. Puluhan warga itu ditemukan tidak disiplin menggunakan masker ketika mereka beraktivitas di luar rumah. Mantan Kapolres Tabanan itu menambahkan, operasi yustisi itu sebenarnya, bukan diukur dari nilai denda administrasinya. Sebaliknya, kebijakan ini untuk mendisiplinkan warga menjalankan prokes yang dimaksud itu. ‘’Kita akan lebih maksimalkan menegakkan disiplin prokes itu sampai ke desadesa. Namun, tetap mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis,’’ kata Kapolres Made Sinar Subawa. (mud)

untuk PAD. Kepala Disperindag Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan, hingga saat ini memang ada dua pasar yang belum mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah, yakni Pasar Yadnya di Kecamatan Rendang dan Pasar Manggis di Kecamatan Manggis. ‘’Dua pasar ini memang belum bisa menggeliat, sehingga sejauh ini belum bisa menghasilkan PAD,’’ ucapnya. Khusus Pasar Yadnya, kata Sutrisna, pihaknya sudah berdiskusi dengan

pemerintah desa, tentang hal-hal konstruktif diupayakan, guna menggairahkan daya beli masyarakat setempat. ‘’Pemerintah desa di Rendang harus tahu apa yang mungkin bisa dikembangkan. Kita hanya perlu cara bagaimana bisa menarik pembeli. Tentunya komoditas menarik apa yang perlu dijual di sana,’’ Katanya. Sebetulnya, Pasar Yadnya itu dibangun menampung para pedagang yang menjual perlengkapan upacara, suvenir, dan barang menarik lainnya. Ia menyadari

animo masyarakat terhadap keberadaan pasar itu masih rendah. Keberadaan pasar sempat buka-tutup beberapa kali, dan akhirnya kosong sampai sekarang. ‘’Masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan Disperindag. Memang perlu upaya ekstra dan berjenjang mengoptimalkan dua pasar itu. Pasar Yadnya sudah kami bahas dan memang perlu kajian, sehingga aktivitas pasar di sana bisa dibangkitkan. Termasuk Pasar Manggis,’’ Tegas Sutrisna. (kmb41)


Jumat Paing, 18 September 2020

Pengusaha Tempat Wisata Hadapi Dilema Denpasar (Bali Post) Meningkatnya intensitas kasus Covid-19 di Bali membuat kalangan pariwisata, termasuk pelaku usaha taman rekreasi, menghadapi dilema. Pasalnya, setelah ada angin segar dengan dibukanya pariwisata untuk wisatawan domestik (wisdom) 31 Juli lalu, setidaknya membawa sedikit berkah bagi pelaku pariwisata. Namun sebulan terakhir, kasus Covid-19 kembali menggila hingga membuat okupansi rate kamar rumah sakit penuh. Hal ini memunculkan kembali wacana agar Bali ditutup. Dikonfirmasi Kamis (17/9) kemarin, Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali Inda Trimafo Yudha menilai, walaupun kegiatan pariwisata dipertahankan, orang sudah mulai merasakan kekhawatiran berwisata. Ia berharap pemerintah dalam memutuskan sesuatu agar tidak panik, karena kepanikan akan menghasilkan keputusan yang spontan. Namun Bali perlu melihat negara lain yang sudah lebih dulu mengalami seperti China. Menurut Inda Trimafo, China mengarahkan warganya untuk optimis, protokol kesehatan benar-benar ditegakkan. Di satu sisi juga tidak memberitakan hal yang mendramatisir. Memang kasus Covid-19 ada,

tetapi begitu itu dipublikasikan, hal itu menimbulkan ketakutan pada masyarakat. ‘’Jika ekonomi ini terpuruk kita akan menghadapi masyarakat yang marah, tidak hanya masyarakat yang sakit. Awalnya sudah cukup bagus saat komit untuk menggarap pasar domestik dan lokal Bali. Tetapi kenyataannya sekarang, dengan melonjaknya kasus, jadi sudah mulai masuk kabupaten/kota dan turunannya baik kecamatan desa banjar harus mengetatkan kembali protokol kesehatan,’’ ujarnya. Meski demikian, katanya, dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dengan jumlah yang terinfeksi di Bali, ada daerah yang jauh lebih parah di luar negeri seperti di Paris. Jika wacana penutupan Bali harus dilakukan, ia meminta agar dipilah-pilah tempat wisata yang akan ditutup. Terutama pantai diharapkan tidak ditutup, karena kepercayaan orang Hindu, semua kekotoran (leteh) bisa dibuang di pantai. Di pantai juga bisa berolahraga dengan jum-

lah orang yang bisa ditampung banyak mengingat pantai luas. Terkadang tempat wisata dan tempat pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga rancu. Inda Trimafo mengakui, para pelaku usaha yang tergabung dalam P U T R I menghadapi

Pasien yang diketahui memiliki komorbid hipertensi ini meninggal dunia 17 September 2020. Pasien ketiga, perempuan berusia 59 tahun dari Denpasar. ‘’Pasien masuk ke RSUD Wangaya, 30 Agustus 2020. Meninggal dunia 13 September 2020. Pasien memiliki komorbid DM (diabetes militus - red),’’ jelasnya. Pasien keempat, lanjut Suarjaya, perempuan berusia 67 tahun dari Tabanan. Pasien yang dirawat di BRSU Tabanan sejak 1 September 2020 ini meninggal dunia 16 September 2020. Pasien me-

miliki komorbid DM. Pasien kelima, laki-laki berusia 44 tahun dari Gianyar. Dirawat di RS sejak 2 Agustus 2020 dan meninggal dunia 5 Agustus 2020. ‘’Komorbidnya tidak diketahui,’’ imbuhnya. Pasien keenam, menurut Suarjaya, adalah laki-laki berusia 63 tahun. Pasien dari Gianyar ini masuk ke RSUD Sanjiwani pada 13 September 2020. Pasien meninggal dunia 15 September 2020, serta diketahui memiliki komorbid hipertensi dan stroke. Secara nasional, jumlah kasus Covid-19 baru yang dilaporkan masih di atas 3.000 orang pada Kamis kemarin. Jumlahnya mengalami penu-

runan dibandingkan sehari sebelumnya. Jika dilihat dari data yang dilansir www.covid19.go.id, terdapat 41.804 spesimen yang diperiksa hingga pukul 12.00 WIB. Dengan demikian jumlah keseluruhan spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 2.796.924. Dari puluhan ribu spesimen, jumlah kasus baru mencapai 3.635 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 232.628 orang. Pada hari ini Bali keluar dari 10 provinsi terbanyak sumbang kasus harian. Sementara itu, DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus terbanyak. Sumbangan kasus dari DKI Jakarta pada

BIRO JASA

SERVICE

dilema. Saat pembukaan pariwisata untuk wisdom di awal, anggota PUTRI telah membuat promo dan strategi untuk menarik minat wisatawan. Namun di sisi lain, pihaknya tidak bisa menutup mata dengan merebaknya wabah ini yang tidak didukung dengan fasilitas kesehatan dan SDM. Pemerintah, menurutnya, juga dilematis. Tetapi pemerintah perlu menimbang mana kerugian yang lebih besar dialami masyarakat, mana yang bisa diakomodir. Memang tidak semua akan disenangkan dari keputusan tersebut, namun setidaknya dapat menyelamatkan masyarakat tidak hanya dari wabah tetapi juga dari kemiskinan. ‘’Apabila nanti terdapat keputusan untuk menutup kembali tempat wisata, saya meminta agar pantai tidak ditutup, dibatasi ya. Beberapa restoran yang masih bisa mendapatkan customer-nya dipantau ketat penerapan protokol kesehatannya karena itu juga merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat yang bekerja di dalamnya,’’ tegasnya. (kmb42)

Bali Post/kmb42

Inda Trimafo Yudha

Bali Keluar dari 10 Provinsi Terbanyak Sumbang Kasus Harian

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA A Marketing and comm. officer regr.for an Inter.School.Duties: show our incredbl.school through webs,managmnt,soc.med, dig.Publish.,& documenting how we meet our mission&values,Officer mst hv strong tech.&comm skills in Eng, & be confident work in a school environmt. Pls send CV to hr@ccsbali.com

B.BP.004.09.20.0000044

PROPERTY DISEWAKAN VILLA

Disewakan Villa di Sanur 3 bed Room,PrivatPool.H:087861911726 B.BP.001.09.20.0000059

KEHILANGAN Hlg Bk Kir DK 8709 J a.n Nur Jami’in Jl.Dukuh SAri 8X/23 Dps

B.BP.001.09.20.0000203

BERAS BERAS BALI BALI Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588

G.01

CABE BALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588

G.02

hari ini mencapai 1.113 orang. Sementara itu, posisi kedua adalah Jawa Barat 353 orang, ketiga Jawa Timur 327 orang, keempat Jawa Tengah 293 orang, dan kelima Riau 225 orang. Sementara itu, jumlah kasus sembuh masih bertambah. Tambahan kasus sembuh lebih banyak dari kasus baru, mencapai 2.585 orang. Kumulatif kasus sembuh kini sebanyak 166.686 orang. Kasus meninggal bertambah 122 orang, sehingga totalnya menjadi 9.222 orang. Sementara kasus aktif saat ini sebanyak 56.720 orang. Untuk suspect sebanyak 103.209 orang. (iah/ kmb32)

Menambah Ruang Perawatan Khusus Covid-19 Kalaupun harus ke kantor, jumlah pegawai yang bekerja maksimum 25 persen dari total jumlah pegawai. Selain itu, membatasi aktivitas keramaian pada objek dan daya tarik wisata, pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat/fasilitas umum. Di sisi lain, upaya contact trac-

ing, testing (pengujian), dan karantina akan dikuatkan pula. ‘’Antara lain dengan meningkatkan kapasitas atau jumlah petugas contact tracing, meningkatkan jumlah testing, menyiapkan tempat karantina khusus serta menguatkan kembali peran Satgas Gotong Royong,’’ paparnya. Koster menambahkan, kapasitas penanganan me-

dis (treatment) juga dikuatkan. Antara lain dengan melakukan relaksasi rumah sakit, menambah jumlah ruang perawatan khusus Covid-19, menyiapkan rumah sakit darurat, menyediakan rumah singgah bagi petugas medis, dan meningkatkan kapasitas pengujian bagi rumah sakit yang telah dilengkapi peralatan pengujian. (kmb)

Merancang Sistem dan Aplikasi Baru Mengingat, Kemendagri tahun ini tengah merancang sistem dan aplikasi baru sehingga berpengaruh pada penyusunan APBD di daerah.

Sebelumnya, Pemprov Bali telah melakukan realokasi anggaran pada APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 756 miliar. Selanjutnya, hasil realokasi anggaran tersebut digunakan untuk tiga ke-

lompok penanganan kegiatan pandemi Covid-19. Yakni, penanganan kesehatan sebesar Rp 275 miliar, penanganan dampak ekonomi sebesar Rp 220 miliar dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebesar Rp 261 miliar. (kmb32)

Percepatan Capaian Lima Tema Prioritas Terkait berbagai program kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang akan dilakukan pada 2021 mendatang, sejumlah pimpinan tinggi Kemen-PPPA menyampaikan paparannya. ‘’Dalam upaya menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang saat ini marak terjadi, sekaligus untuk memperkuat layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, Kementerian PPPA akan menjalankan kebijakan penyaluran Dana Alokasi Khusus Non-Fisik Perlindungan Perempuan dan Anak (DAK NF PPPA) Tahun 2021 kepada daerah untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan perlindungan perempuan dan anak, melaksanakan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Urusan Pemerintahan Bidang PPPA dalam memudahkan daerah melaksanakan kewenangan terkait PPPA, mendorong pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA), serta meningkatkan kapasitas pelayanan penanganan korban kekerasan, penurunan ke-

kerasan terhadap perempuan dan anak melalui penguatan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan,’’ kata Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu. Sementara terkait perlindungan dan pemenuhan hak perempuan, yaitu dengan merumuskan kebijakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Penanggulangan Bencana, menyusun NSPK bidang perlindungan hak perempuan sebagai pedoman di daerah, penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan korban KDRT, kekerasan di ruang publik, tempat kerja, situasi darurat dan kondisi khusus (SDKK), dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), peningkatan kapasitas aparat penegak hukum (APH), penguatan Forum Koordinasi dan Gugus Tugas, pendataan (Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional), dan dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan yaitu dengan meningkatkan kewirausahaan perempuan. Untuk kebijakan yang mengatur pemenuhan hak anak, yaitu dengan meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam

pengasuhan anak, pencegahan kekerasan terhadap anak, pencegahan perkawinan anak. Sedangkan terkait perlindungan khusus anak, yaitu melalui penurunan angka kekerasan terhadap anak, penurunan angka pekerja anak, meningkatkan implementasi pencegahan, penyediaan sekaligus melakukan penguatan dan pengembangan lembaga layanan bagi anak korban kekerasan, seperti sistem pelaporan dan pengaduan, serta mereformasi manajemen kasus. Adapun hal-hal yang disepakati para peserta dan bersifat mengikat dalam Rakornas Pembangunan PPPA Tahap III untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan PPPA, yaitu seluruh peserta berkomitmen mendukung percepatan capaian lima tema prioritas pembangunan PPPA Tahun 2020-2024. Pertama, meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan. Kedua, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan/pendidikan anak. Ketiga, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Keempat, menurunkan pekerja anak. Kelima, menurunkan perkawinan anak. (r)


jumat Paing, 18 september 2020

OPINI

Vaksin Pariwisata Bali Oleh Agung Kresna PERATURAN Gubernur Bali Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pelindungan Pura, Pratima dan Simbol Keagamaan merupakan bukti komitmen implementasi konsep ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ dalam menata kawasan suci yang diusung dalam Bali Era Baru. Suatu upaya untuk tetap selalu menjaga kesucian Bali dalam menciptakan kesejahteraan krama Bali. Mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia; secara sekala-niskala, namun dengan tetap menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali. Pariwisata Bali yang bisa dikatakan terkapar akibat paparan pandemi Covid-19 memang membutuhkan vaksin. Agar pariwisata Bali dapat tetap tegar dan berjalan beriringan dengan pandemi Covid-19 yang masih ada dalam kehidupan keseharian kita. Saatnya insan pariwisata Bali mulat sarira atas sepak terjang industri pariwisata Bali yang telah merambah kawasan suci gumi Bali dan mengusik keharmonisan alam Bali. Serbuan mesin ekonomi modern melalui industri pariwisata secara berangsur memang telah mengubah wajah sebagian Bali. Nuansa sebagai kawasan budaya yang penuh wilayah suci/sakral dan muatan sejarah dengan berjuta tradisi, secara perlahan telah kehilangan vibrasi auranya. Seperti dinyatakan oleh banyak ahli, bahwa kota-kota di Bali saat ini tak ada bedanya lagi dengan kota di daerah lain. Ciri khas yang dulu memberi nuansa warna kota Bali, saat ini telah mulai hilang –- untuk tidak menyatakan tidak berbekas lagi. Hal tersebut utamanya terjadi di wilayah yang tingkat intensitas pembangunannya –- biasanya atas nama investasi industri pariwisata -- demikian tinggi. Pada beberapa daerah sudah tidak dapat kita temukan lagi bau, pemandangan dan suara yang khas Bali. Sebagaimana kondisi pada dekade tahun 70-an sampai 80-an. Aroma wangi dupa beserta bunga dalam canangsari tidak lagi menyengat. Tergantikan oleh aroma asap knalpot sepeda motor seiring deru mesinnya. Saat ini telajakan sudah sulit kita temui di sepanjang tepi jalan perkotaan Bali. Keputusan pemerintah Australia untuk menutup kegiatan wisata pendakian kawasan Batu Uluru di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, barangkali bisa menjadi sarana kita bercermin. Kawasan Batu Uluru merupakan kawasan sakral bagi kaum Aborigin yang merupakan suku asli Australia. Tindakan penutupan ini merupakan upaya pemerintah Australia guna menghormati kepercayaan religi kaum Aborigin. Kebijakan ini dapat menjadi cermin krama Bali dalam merawat kawasan parhyangan dari ancaman mesin ekonomi industri pariwisata. Kita juga bisa belajar dari peristiwa ketika Lembaga Adat Baduy Banten mewacanakan dihapusnya wilayah adat Baduy dari peta objek wisata Indonesia. Wacana ini muncul akibat adanya kegelisahan para tetua adat terkait dampak akivitas wisata yang telah membuat mereka kesulitan dalam membendung terjadinya degradasi sosial, kultur, dan lingkungan di Baduy. Adat budaya Baduy adalah tuntunan untuk saling menghargai dan menjaga satu sama lainnya; dengan Tuhan, manusia, dan alam semesta. Sebagaimana krama Bali yang berpegang pada filosofi Tri Hita Karana dalam kehidupan kesehariannya, sebagai konsep yang mengatur keseimbangan manusia, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan lingkungan kehidupan manusia. Merawat Marwah Bali Bali yang dikenal dengan pulau seribu pura, memang memiliki banyak bangunan pura dan puri yang telah berusia ratusan tahun sebagai jejak adat-budaya nenek moyang krama Bali. Utamanya bangunan pura yang merupakan kawasan parhyangan, merupakan kawasan suci yang perlu selalu dijaga marwah keagungannya karena merupakan jatidiri

krama Bali. Pengakuan internasional akan potensi kota pusaka dengan keagungan kawasan parhyangan-nya di Bali terlihat dari beberapa kali diselenggarakannya konferensi maupun simposium heritage tingkat dunia di Bali. Pengakuan ini menunjukkan bahwa Bali memiliki keunikan heritage, khususnya dalam hal kota pusaka maupun kegiatan kota/desa yang memiliki keagungan kawasan parhyangan dengan kekentalan sejarah yang luar biasa. Upaya pembukaan kawasan objek wisata Bali secara bertahap, merupakan langkah untuk mulai menggerakkan ekonomi Bali di tengah situasi pandemi Covid-19. Sementara dengan Pergub Bali Nomor 25 Tahun 2020 adalah upaya pelindungan guna mengendalikan pariwisata Bali yang akan mulai menggeliat, sekaligus menjaga marwah Bali yang tertoreh di kawasan parhyangan sebagai wujud jatidiri Bali. Paparan pandemi Covid-19 yang membuat pariwisata Bali terkapar harus menjadi cermin bagi pelaku industri pariwisata. Pariwisata Bali harus tetap dapat berlangsung dan memberi kesejahteraan bagi krama Bali, di tengah terpaan kendala safety maupun security. Pariwisata Bali yang dijalankan dengan tanpa mengusik keharmonisan alam dan adat budaya adiluhung Bali, merupakan vaksin yang ampuh bagi pariwisata Bali. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar vaksin ini cukup efektif dalam mengawal geliat pariwisata sekaligus menjaga marwah Bali. Pertama, dibutuhkan paradigma baru dalam mengelola pariwisata Bali. Mass tourism tidak boleh ada lagi di Bali. Pariwisata Bali harus dikembangkan dengan model special interest tourism (wisata minat khusus). Model ini memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi dan mudah dijalankan dengan protokol kesehatan. Kedua, melakukan identifikasi atas jenis special interest tourism yang banyak melibatkan krama Bali dan mengandung potensi ekonomi tinggi bagi krama Bali, bukan semata bagi investor dan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Objek wisatanya harus genuine dan hanya ada di Bali, utamanya yang terkait jejak adat dan tradisi budaya krama Bali. Wisatawan minat khusus datang tidak sekadar rekreasi, namun ingin mendapat informasi dan pengalaman sesuai minatnya. Mereka memiliki tingkat disiplin yang tinggi, sehingga akan patuh dengan protokol kesehatan di sela pandemi Covid-19. Ketiga, jenis special interest tourism beserta objek dan panduannya harus dituangkan dalam Bali Historic Guide Map, disertai informasi lengkap tentang nilai sejarah adat-budaya yang dikandungnya. Juga perlu dipikirkan tentang model organisasi dan manajemen pengelolaan objek special interest tourism tersebut agar tetap terjaga marwah keagungan dan kesuciannya sebagai jatidiri Bali. Vaksin pariwisata Bali akan mampu menggeliatkan industri pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berlalu. Keharmonisan dalam keindahan bentang alam dan tradisi adat budaya adiluhung Bali harus tetap terjaga marwahnya seiring pengelolaan pariwisata Bali. Deru ekonomi global yang merasuk atas nama industri pariwisata tidak boleh menggusur marwah jatidiri Bali. Sudah sewajarnya kalau pariwisata Bali lebih memancarkan vibrasi nuansa alam dan tradisi adat budaya dibandingkan warna ekonominya. Namun juga harus diingat bahwa nuansa alam dan budaya Bali harus tetap memberikan kesejahteraan ekonomi bagi krama Bali.

Daihatsu Perkuat Kepedulian ke ’’Customer’’ DAIHATSU menerapkan standar baru penyerahan mobil kepada konsumen dengan menyemprotkan disinfektan dan memberikan satu botol disinfektan kepada pembeli mobil baru. Langkah ini ditempuh sebagai upaya Daihatsu mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 ke semua pembeli mobil baru Daihatsu di seluruh Indonesia. Ini bentuk komitmen Daihatsu kepada para customer. Chief Executive Officer (CEO) PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Supranoto di Jakarta, Selasa (15/9) menyebutkan, standar baru di bagian penjualan ini berlaku di semua outlet Astra Daihatsu dan dealer di seluruh Indonesia. Dikatakan, dengan cara ini diharapkan kenyamanan konsumen dapat tetap terjaga dan tak perlu waswas. Ia menjelaskan, penyemprotan disinfektan di bagian-bagian mobil yang sering disentuh ini akan dilakukan petugas di depan konsumen sebelum mobil tersebut diserahkan ke pemiliknya. Selain itu, konsumen juga akan mendapatkan satu botol disinfektan yang bisa digunakan oleh konsumen jika diperlukan. Sementara itu, Marketing and CR Divisian Head AI-DSO Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, selama dua bulan terakhir yakni Juli dan Agustus 2020, penjualan Daihatsu baik retail maupun whole sales cukup baik setelah sebelumnya saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melemah. Dikatakan, penjualan retail Daihatsu pada Juli 2020 tercatat sebesar 5.890 unit dan Agustus 2020 sebesar 6.300 unit. Sedangkan penjualan year to date (YTD) Agustus 2020 tercatat sebesar 65.767 unit. Hendaryadi menjelaskan, secara persentase penjulan retail selama Juli-Agustus 2020 meningkat 7% lebih tinggi dari kenaikan pasar secara keseluruhan yang hanya sebesar 5,2%. Sedangkan penjualan year to date (YTD) Agustus 2020 dibandingkan Agustus 2019, untuk retail turun 42,6%, namun masih lebih baik daripada penurunan pasar secara total yakni 46,2%. Ia menjelaskan, berdasarkan data Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah, penjualan whole sale Daihatsu pada Juli 2020 tercatat 1.553 unit dan Agustus 2020 meningkat drastis menjadi 6.651 unit. Sedangkan penjualan whole sale

DISINFEKTAN - Marketing and CR Division Head Astra International-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso (kiri) menyaksikan penyerahan disinfektan dari marketing (tengah) kepada konsumen yang membeli mobil Daihatsu baru, di BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (15/9/2020). YTD Agustus 2020 tercatat 57.978 unit. Secara persentase, ujar Hendaryadi, penjualan whole sale Daihatsu untuk Juli dan Agustus 2020 meningkat 328,3% jauh di atas kenaikan pasar secara total yang hanya sebesar 47,5%. Sedangkan penjualan whole sale Daihatsu untuk YTD Agustus 2020 dibandingkan Agustus 2019 tercatat melemah 49,8%. Namun, angka ini masih lebih baik dibanding penurunan pasar yang mencapai 51,1%. Sementara itu, menurut data Gaikindo, secara nasional hingga akhir Agustus 2020, Daihatsu masih tetap bertahan di posisi kedua baik di penjualan retail maupun whole sales di bawah Toyota yang menempati posisi teratas. Perlu Stimulus Secara terpisah, Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menilai, laju industri otomotif nasional di masa pandemi

Covid-19, terutama bila dibandingkan kuartal II saat PSBB, saat ini memang sudah relatif mengalami kenaikan. Dia menilai, industri otomotif baru bisa pulih paling cepat pada semester II 2021. ‘’Penjualan otomotif memang mulai menggeliat usai anjlok di kuartal II, namun masyarakat termasuk kelompok yang memiliki dispossible income tinggi masih menunda pembeliannya,’’ katanya. Dikatakan, agar perusahaan-perusahaan otomotif, termasuk para pemasoknya bisa bertahan, maka pemerintah perlu memberikan stimulus yang tepat bagi mereka. Misalnya saja dengan pemotongan tarif listrik industri, pemotongan pajak, subsidi gaji pegawai, dan lainnya. After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Lili Herman menegaskan, langkah itu ditempuh untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada konsumen sebagai bentuk kepedulian Daihatsu. (kmb)

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Desa Adat Dauhwaru Perkuat Adat dan Budaya SELAIN ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 di lingkungan Kelurahan, Desa Adat Dauhwaru juga tengah berbenah. Desa adat yang berada di jantung kota Negara dengan wewidangan mencakup kawasan Civic Center (pusat pemerintahan) dan Pura Jagatnata, Dauhwaru berupaya melanjutkan perbaikan Pura Puseh dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

‘’Selain Covid-19 yang sudah kita lakukan, kami juga sedang membangun di Pura Puseh. Gedung LPD yang sudah dipugar kita gunakan untuk bale pasandekan,’’ ujar Wakil Bendesa Adat Dauhwaru Ketut Wik Semara Yasa. Rencana pembangunan ini sejatinya sudah direcanakan sebelumnya.

Penulis, arsitek, Senior Researcher pada Centre of Culture & Urban Studies (CoCUS) Bali, tinggal di Denpasar

POJOK

Pura Desa lan Pura Puseh Desa Adat Dauhwaru.

Gubernur Koster keluarkan surat edaran, batasi aktivitas di luar rumah. - Ancaman kehidupan makin nyata. *** Tekan tingginya kasus Covid-19, Bupati Tabanan keluarkan SE tutup fasilitas umum. - Lupakan dulu target Bali Bangkit. *** Tekan kasus Covid-19, penegakan disiplin prokes meluas ke desa. - Jangan kompromi untuk pencitraan.

Namun dikarenakan adanya Covid-19, maka desa adat melakukan penyesuaian dan fokus pada penanganan. Pembangunan bale pasandekan di Pura Puseh ini dilakukan secara swadaya dengan gotong royong dari masing-masing klian adat. Dengan gotong royong dari delapan desa adat yakni Sri Mandala, Sawe Munduk Waru, Sawe Rangsasa, Keladian, Pemedi-

’’Selain Covid-19 yang sudah kita lakukan, kami juga sedang membangun di Pura Puseh. Gedung LPD yang sudah dipugar kita gunakan untuk bale pasandekan.’’ I Ketut Wik Semara Yasa Wakil Bendesa Dauhwaru

lan, Menega, Waru Mekar dan Dauhwaru diharapkan bisa rampung pada tahun ini. Gedung LPD yang dipugar akan memperluas Pura Puseh. Selain itu program yang sedang berjalan juga terkait pembangunan fasilitas MCK di Pura Puseh dan Tunon. ‘’Kalau untuk MCK itu dari bantuan. Fasilitas ini memang diperlukan untuk setiap kegiatan adat krama,’’ tambah Wik Semara yang juga Ketua Satgas Covid-19 Dauhwaru itu. Pengembangan potensi krama desa adat terutama dalam ekonomi kreatif, menurutnya, juga tengah diprogramkan. Salah satunya dengan membuat pasar senggol di titik strategis. Rencananya unit usaha itu akan dipayungi BUPDA. Di samping LPD Dauhwaru untuk menopang roda perekonomian desa adat. Seiring dengan program ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ menuju Bali Era Baru yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster, dengan adanya perhatian lebih pada desa adat melalui payung peraturan daerah, memberikan semangat bagi desa adat untuk mengembangkan potensi desa dan mempertahankan adat dan budaya. (olo)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.